Anda di halaman 1dari 15

PENGUATAN EKONOMI MARITIM DAN PENGUATAN AGRIKULTUR

DI INDONESIA
Untuk Memenuhi Tugas Individu
Dosen Pengampu : Dr. Etty Ratnawati M.Pd

Disusun Oleh:
Nur Hasanah 1808104028

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS 4/A


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Negeri kita indonesia yang berada di kawasan Asia Tenggara
memiliki potensi ekonomi maritim dan Agrikultural yang harus
dikembangkan pada generasi sekarang dan generasi selanjutnya, untuk
kemajuan bangsa. Indonesia juga adalah negara maritim dan negara
dengan kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki 17.508 pulau
yang tersebar disekitar garis khatulistiwa. Luas wilayah indonesia
mencapai sekitar 8 juta kilo meter persegi. Wilayah perairan yang dimiliki
oleh indoneis sekitar dua ppertiga dari total wilayah indonesia dan sisanya
merupakan wilayah daratan (Adi Gunanto, 2001: 14).
Sedangkan untuk sektor pertanian menjadi sektor utama mata
pencaharian penduduk indonesia. Didukung dengan luas wilayah dan
tanah yang subur, indonesia tidal dapat dilepaskan dari budidaya tanaman
atau basis kegiatan pertanian lainnya, sejak zaman kolonial belanda sektor
pertanian dan perkebunan menjadi penyumbang utama (A.M Sardiman,
Muhsinatun. 2018 : 115)
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Penguatan ekonomi maritim?
2. Bagaimana Agrikultur di indonesia?
3. Bagaimana Strategi Pengembangan Agrikultur Di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Penguatan ekonomi maritim.
2. Untuk Mengetahui Agrikultur di indonesia.
3. Untuk Mengetahui Strategi Pengembangan Agrikultur Di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penguatan Ekonomi Maritim


Untuk mendukung ketersediaan komoditas perdagangan
antarnegara atau internasional perlu upaya peningkatan ekonomi maritim.
Sebab, sektor ini merupakan unggulan yang dimiliki indonesia, upaya
peningkatan ekonomi maritim yang meliputi potensi maritim indonesia,
hambatan pembangunan ekonomi maritim, dan upaya pengembangan
ekonomi maritim indonesia (A.M Sardiman, Muhsinatun. 2018 : 115).

1. Potensi Ekonomi Maritim Indonesia

Maritim di konotasikan dengan masyarakat yang terlatak dekat


pesisir pantai beserta kegiatan yang di lakukan di perairan atau laut,
atau dapat dikatakan terdapat interaksi antara sumber daya manusia di
daerah peisisr pantai dengan berbagai kegiatan, terutama dalam
penangkapan ikan di laut, pemanfaatan sumber daya kelautan lainnya,
industri maritim,transportasi laut, pemasaran hasil-hasil laut dan
perdagangan antarpulau (Rahmawati, Kurnia Ayu. 2017 : 215).
pembangunan ekonomi maritim adalah kajian yang mempelajari
tentang peningkatan kapasitas produksi untuk melakukan
pembangaauanan ekonomi maritim di daerah pesisir pantai yang
berinteraksi dengan perairan atau laut sebagai media atau arena
pembangunan, sebagai tempat dilakukannya pembangunan. Orientasi
bahasannya lebih banyak ke arah pembangunan di perairan atau laut
dari pada daratan (Adi Gunanto, 2001: 15).
a. Perikanan
potensi dan persebaran sumber daya laut di indonesia
adalah salah satu potensi sumber daya laut di indonesia yang sejak
dulu telah dimanfaatkan penduduk. Laut indonesia memiliki angka
potensi lestari yang besar yaitu 6,4 juta ton pertahun tetapi ,
berdasarkan aturan internasional, jumlah tangkapan yang di
perbolehkan adalah 5,12 juta ton pertahunnya (Adi Gunanto, 2001:
15).
b. Hutan Mangrove
Hutan mangrove (hutan bakau) adalah tipe hutan yang
berada di daerah pasang surut air laut. Di indonesia hutan
mangrove tersebar di pesisir sebalah barat pulau sumatra, beberapa
bagian ada di pantai utara pulau jawa, sepanjang pesisir pulau
kalimantan, pesisir pulai sulawesi, pesisir sebelah uselatan papua,
dan beberapa pulau kecil lainnya. Jumlah hutan mangrove di
indonesia mencapai angka 3.716.000 ha (data dari unesco). Hutan
mangrove di indonesia tidak tersebar secara merata. Luas tersebar
hutan mangrove berada di pulau papua yang mencapai 3,7 juta ha,
Kalimantan 165 ribu ha, sumatra 417 ribu ha, sulawesi 53 ribu ha,
jawa 34,4 ribu ha, bali dan nusa tenggara 3,7 ha (Adi Gunanto,
2001: 15).
c. Terumbu Karang
Terumbu karang adalah batuan sedimen kapur laut yang
terbentuk dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral
binatang yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya. Jika
ribuan koral membentuk koloni, koral-koral teersebut akan
membentuk karang. Sebagai negara kepulauan, indonesia
merupakan negara yang memiliki terumbu karang terluas di dunia.
Luas terumbu karang di indonesia mencapai 284,3 ribu km atau
setara dengan 18% dari terumbu karang yang ada di seluruh dunia.
Terumbu karang banyak di temukan di bagian tengah wilayah
indonesia seperti sulawesi, bali, lombok, dan papua. Konsentrasi
terumbu karang juga di temukan di kepualuan riau, pantai barat dan
ujung barat sumatra (Fattah,Sanusi. 2008 : 167).
2. Kondisi Ekonomi Maritim Di Indonesia Dan Negara – Negara ASEAN
Secara internasional telah diakui bahwa keberadaan wilayah
perairan indonesia yang perbatasannya dengan negara ASEAN
sekitarnya meliputi 4 hal, yaitu sebagai berikut.
a. Perairan nusantara
Pada perairan nusantara wilayah laut terletak pada sisi dalam garis
pangkal laut, teluk, dan sehat yang menghubungkan antara pulau
satu dengan pulau yang lain di indonesia, termasuk di dalamnya
danau, sungai, maupun rawa (Adi Gunanto, 2001: 16).
b. Laut teritorial
Diwilayah teritorial laut, kelautan dibatasi 12mil dari titik
ujung terluar pulau-pulau di indonesia pada saat pasang surut ke
arah laut (Adi Gunanto, 2001: 16).
c. Batas landas kontinen
Batas landas kontinen adalah kelanjutan garis batas dari
daratan suatu benua yang terendam sampai kedalaman 200m
dibawah permukaan air laut. Sumber kekayaan alam yang berada di
dalam wilayah batas landas kontinen merupakan milik pemerintah
indonesia(Adi Gunanto, 2001: 16).
d. Batas zona ekonomi eksklusif (ZEE)
Zona ekonomi eksklusif terdiri atas wilayah laut indonesia
selebar 200 mil yang diukur dari garis pangkal laut wilayah
indonesia. Apabila ZEE berhimpitan dengan negara lain maka
penetapannya didasarkan kesepakatan antara kedua negara tersebut
(Adi Gunanto, 2001: 16).
Sedangkan kondisi ekonomi maritim di indonesia dilihat dari hal
berikut. M
a. Sektor pelayaran

industri pelayaran saat ini dalam kondisi belum begitu


baik. Ditinjau dari segi daya saing, pangsa muatan armada kapal
nasional masih tergolong rendah. Industri galangan kapal, yang
sebenarnya sangat strategis karena mempunyai rantai hilir-hilir
yang panjang dan indonesisa masih belum memiliki armada kapal
yang memadai Sistem pelabuhan saat ini hanya berperan sebagai
cabang atau ranting dari singapura atau pelabuhan dari luar negeri
lainnya. Pelayanannya masih bekum efisien dan masih belum
produktif. Daya saing sumber daya manusia di pelayaran masih
relatif rendah (A.M Sardiman, Muhsinatun. 2018 : 117).
b. Sektor perikanan
Potensi sektor perikanan indonesia sangat besar dan
sepantasnya indonesia menjadi negara industri perikanan yang
terbesar di Asia. Namun, kontribusi sektor perikanan terhadap
pendapatan nasional masih rendah dan Pertambahan kawasan
budidaya perikanan pun masih sangat kurang. (Kementrian
pendidikan dan kebudayaan.2017 : 173).
c. Sektor pariwisata bahari
Indonesia memiliki potensi pariwisata bahari yang menjadi
daya tarik bagi wisatawan. Selain itu juga potensi tersebut
didukung oleh kekayaan alan yang indah dan keanekaragaman flora
dan fauna. Potensi kekayaan maritim yang dapat dikembangkan
menjadi komoditi pariwisata di laut indonesia antara lain: wisata
bisnis, wisata pantai, wisata budaya, wisata pesiar, wisata alam.
Contoh : wisata di bawah laut di raja ampat papua. (Kementrian
pendidikan dan kebudayaan.2017 : 173).
3. Strategi Dan Kebijakan Pengembangan Ekonomi Maritim Di Indonesia
Untuk mewujudkan indonesia sebagai poros maritim dunia,
presiden jokowi memaparkan lima pilar utama yang akan menjadi
indonesia mewujudkan cita-citanya sebagai poros maritim dunia (A.M
Sardiman, Muhsinatun. 2018 : 118). Kelima pilar itu adalah sebagai
berikut.
a. Pembangunan kembali budaya maritim indonesia. Dalam hal ini
bangsa indonesia harus menyadari dan melihat dirinya sebagai
bangsa yang identitas, kemakmuran, dan masa depannya sangat
ditentukan oleh pengelolaan samudera atau lautan.
b. Komitmen menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan fokus
membangun kedaulatan pangan laut. Hal itu di lakukan melalui
pengembangan industri perikanan dengan menempatkan nelayan
sebagi pilar utama.
c. Komitmen mendorong pengembangan infrastruktur dan
konektivitas maritim. Hal itu dilakukan dengan membangun tol
laut, pelabuhan laut, logistik dan industri perkapalan, serta
pariwisata maritim.
d. Diplomasi maritim yang mengajak semua mitra indonesia. Hal ini
dilakukan dengan cara menghilangkan sumber konflik di laut,
seperti pencuriaan ikan, pelanggaran kedaulatan, sengketa wilayah,
perompakan dan pecencemaran laut.
e. Sebagai negara yang menjadi titik tumpu dan samudra. Indonesia
berkewajiban membangun kekuatan pertahanan maritim. Hal itu
diperlukan untuk menjaga kedaulatan dan kekayaan maritim, serta
menjaga keselamatan pelayaran dan keamanan maritim.
B. Penguatan Agrikultur Di Indonesia

Agrikultur sendiri merupakan kegiatan pemanfaatn sumber daya


hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan
baku industri, atau sumber energi serta untuk mengelola lingkungan
hidupnya. kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam
pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok
tanam serta pembesaran hewan ternak. Namun cakupannya dapat pula
berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan
produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstrasi
semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan (Eko Sujatmiko.
2014 : 51)
1. Potensi Agrikultur Di Indonesia
Sektor pertanian merupakan tulang punggung bagi perekonomian
nasional. Indonesia sebagai salah satu negara yang termasuk dalam
wilayah tropis, indonesia memiliki potensi pertanian yang sangat baik.
Salah satu produk pertanian indonesia yang berpotensi menjadi andalan
adalah produk pertanian segar dalam bentuk buah-buahan dan sayuran.
Produk lain yang turut menjadi andalan adalah rempah – rempoah dan
bahan bakar nabati ((Kementrian pendidikan dan kebudayaan.2017 :
176).
Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya
alam yang banyak untuk produk pertanian. Di sektor pertanian
indonesia memiliki beragam jenis tenaman. Hal ini di dukung kondisi
iklim tropis. Dibidang tanaman pangan, indonesia memiliki tanaman
unggul, sepeti padi, kedelai, kacang tanah, ubi kayu dan berbagai
varietas lainnya. Sektor pertanian menyerap 35.9% dari total angkatan
kerja di indonesia yang menyumbang 14.7% bagi pendapatan nasional
indonesia (BPS : 2012). Fakta tersebut menguatkan pertanian sebagai
megasektor yang sangat vital bagi perkonomian indonesia. Sektor
pertanian di indonesia merupakan konstributor besar dalam pendapatan
nasional, penyerapan tenaga kerja, penyediaan pangan, dan penyediaan
bahan baku indistri. Sektor pertanian juga berperan dalam memeratakan
pembangunan melalui upaya pengentasan kemiskinan dan perbaikan
pendapatan masyarakat. Selain itu, sektor pertanian juga telah menjadi
salah satu pembentuk budaya bangsa dan penyeimbang ekosistem
(Kementrian pendidikan dan kebudayaan.2017 : 176).
Potensi pertanian indonesia antara lain sebagai berikut.
a. Keanekaragaman hayati agroekosistem
Keanekaragaman hayati yang di dukung dengan sebaran
kondisi geografis berupa dataran rendah dan tinggi, limpahan sinar
matahari dan intensitas cuah hujan yang hanpir merata sepanjang
tahun disebagian wilayah, serta keanekaragaman jenis tanah
memungkinnya di budidayakannya aneka jenis tanaman dan ternak
asli daerah tropis, serta komoditas introduksi dari daerah sub tripis
secara merata sepanjang tahun di indonesia (Adi Gunanto, 2001:
19).
b. Lahan pertanian
Data dari kajian akademis yang akan dilaksanakan Oleh
Direktorat Jendral Pengelolaan Lahan Dan Air, Kementrian
Pertanian pada tahun 2006 memperlihatkan bahwa tital luas daratan
indonesia adalah sebesar 192 juta ha, terbagi atas 123 juta ha (64,4
%) merupakan kawasn budidaya dan 67 juta ha sisanya (35,4%)
merupakan kawasn lindung. Dari total luas kawasan budidaya, yang
berpotensi untuk areal pertanian seluas 101 juta ha meliputi lahan
basah seluas 25,6 juta h, laham kering tanaman semusim 25,3 juta
ha dan lahan kering tanaman tahunan 50,9 juta ha. Sampai saat ini,
dari areal yang berpotensi untuk pertanian tersebut, yang suda di
budidayakan menjadi areal pertanian sebesar 47 juta ha sehingga
masih tersisa 54 juta ha yang berpotensi untuk perluasan areal
pertanian (Adi Gunanto, 2001: 16).
2. Peran Agrikultur Di Indonesia
Pertanian atau agrikultur merupakan sektor primer dalam
perekonomian indonesia. Sektor ini merupakan sektor penting untuk
menyumbang hampir setengah dari perekonomian, selain itu, agrikultur
juga sebagai penghasil devisa negara melalui ekspor ((Kementrian
pendidikan dan kebudayaan.2017 : 177).
Pembangunan sektor agrikultur indonesia sampai ssat ini masih
belum dapat memberikan sumbangan yang tinggi jika dilihat dari
kesejahteraan pelaku dan sektor konstribusinya pada pendapatan nasional.
Pembangunan agrikultur atau pertanian di indonesia merupakan peranan
penting, antara lain: potensi sumber daya alam yang besar dan beragam,
pangsa terhadap pendapatan nasional yang cukup besar, besarnya pangsa
terhadap ekspor nasional, besarnya penduduk indonesia yang
menggantungkan hidupnya pada sektor ini, peranannya dalam penyediaan
pangan masyarakat dan menjadi basis pertumbuhan di pedesaan
(Kementrian pendidikan dan kebudayaan.2017 : 177).
3. Hambatan Pengembangan Agrikultur Di Indonesia
a. Skala usaha pertanian pada umumnya relatif kecil
b. Modal terbatas
c. Penggunaan teknologi masih sederhana
d. Sangat di pengaruhi musim
e. Pada umumnya berusaha dengan tenaga kerja keluarga
f. Akses terhadap kredit, teknologi dan pasar rendah
g. Pasar hasil pertanian sebagian besar dikuasai oleh pedagang –
pedagang besar sehingga akan merugikan petani
h. Alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian
i. Kurangnya penyediaan benih yang bermutu bagi petani.
C. Strategi Pengembangan Agrikultur Di Indonesia
1. Ekofarming

ekofarming merupakan sistem budidaya tanaman di sektor


pertanian yang ramah lingkungan dan tanpa menggunakan bahan kimia
(Adi Gunanto, 2001: 21). Contohnya: menanam sayuran di pekarangan
rumah dengan menggunakan kotoran kambing.
2. Distribusi pupuk secara merata
Pemerintah membagikan pupuk secara merata di seluruh wilayah
indonesia sesuai dengan kebutuhan pupuk pada petani (Kementrian
pendidikan dan kebudayaan. 2017 : 179). Contoh: di gegesik
pemerintah desa memberikan pupuk urea kepada petani di gegesik
setahun sekali.
3. Perbaikan irigasi
Mengalirkan air secara buatan dari sumber air ke lahan pertanian
(Kementrian pendidikan dan kebudayaan.2017 : 180). Contoh:
masyarakat membuat pengaliran air dari sawah ke swah
4. Intensifikasi
Intentifikasi pertanian adalah upaya untuk meningkatkan hasil
produksi pertanian dengan melakukan pengolahan lahan yang sempit
akan tetapi menghasilkan produk yang hebat. Itentifikasi biasanya di
lakukan di ulau jawa dan bali yang memiliki lahan sempit. (Adi
Gunanto, 2001: 22) contoh:
a. Meningkatkan kualitas kerja, yaitu memberikan pelatihan
kepada petani seperti, penyemaian benih, teknik memanen
tanaman yang baik, cara memupuk yang sesusai.
b. Menggunakan alat yang lebih canggih, sektor pertanian harus
mampu mengikuti perkembangan teknologi. Alat – alat
pertanian modern memiliki tujuan agar menghemat waktu dan
tenaga para petani dalam waktu memanen. Seperti comben,
traktor dan alat lainnya. (Adi Gunanto, 2001: 22)
5. Ekstentifikasi
Ekstentifikasi pertanian adalah pengolahan lahan dengan
melakukan pelebaran lahan pertanian. Misalnya, membuka hutan dan
semak belukar, daerah sekitar rawa - rawa dan daerah pertanian yang
belum dimanfaatkan. Hal ini biasa di lakukan di daerah kalimantan,
sumatra dan irian jaya karena memang masih banyak lahan kosong
yang belim menjadi pusat industri (Adi Gunanto, 2001: 22)
Contohnya:
a. Membuka lahan yang memiliki fungsi untuk membuang dan
mencabut rumput, pengolahan tanah
6. Diversifikasi
Divertifikasi pertanian adalah usaha penganekaragaman jenis usaha
atau tanaman pertanian untuk menghindari ketergantungan pada salah
satu hasil pertanian. (Adi Gunanto, 2001: 22)
Divertifikasi pertanian dapat di lakukan dengan cara
memperbanyak jenis tanaman pada suatu lahan, misalnya pada satu
lahan di tanami jagung, padi dan cabai.
7. Mekanisasi
Mekanisasi pertanian adalah usaha meningkatkan hasil pertanian
dengan menggunakan mesin-mesin pertanian modern. Mekanisasi
pertanian banyak di lakukan di luar pulau jawa yang memiliki lahan
pertanian luas. Pada program mekanisasi pertanian, tenaga manusia
dan hewan bukan menjadi tenaga utama. (Adi Gunanto, 2001: 22)
Contohnya mesin comben alat yang di gunakan untuk memanen
dan nerontok padi, traktor alat yang yang digunakan untuk meratakan
swah sebelum di tanami bibit padi dan pesawat semprot otomatis yang
di gunakan untuk menyemprot peptisida di sawah.
8. Rehabilitasi
Rehabilitasi pertanian adalah kegiatan penanaman kembali pada
lahan pertanian yang rusak atau tidak terawat. Yaitu, lahan di
bersihkan, di suburkan lalu di tanami dengan benih – benih tanaman
yang baru. (Adi Gunanto, 2001: 22)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
pembangunan ekonomi maritim adalah kajian yang mempelajari
tentang peningkatan kapasitas produksi untuk melakukan
pembangaauanan ekonomi maritim di daerah pesisir pantai yang
berinteraksi dengan perairan atau laut sebagai media atau arena
pembangunan, sebagai tempat dilakukannya pembangunan. Orientasi
bahasannya lebih banyak ke arah pembangunan di perairan atau laut
dari pada daratan.
Sektor perekonomian indonesia sekarang merupakan cerminan dari
arah perekonomian yang dilakukan di masa lalu. Pada masa orde baru
dan reformasi juga telah menunjukan bahwa sektor maritim dan
pertanian masih menjadi sektor penting, yang membuka banyak
lapangan pekerjaan bagi masyarakat indonesia. Sektor pertanian juga
menyediakan pangan bagi masyarakat indonesia. Saat ini, kita
mempunyai kesempatan untuk mempersiapkan kebijakan yang dapat
membentuk struktur perekonomia indonesia di masa depan. Namun,
beberapa permasalahan yang dihadapi di masa kini perlu segera
dibenahi.
B. SARAN
Dengan adanya makalah ini penulis mengharapkan agar para
pembaca dapat mengetahui inti dari penguatan ekonomi maritim dan
penguatan agrikultural di indonesia ini. Penulis berharap makalah ini
dapat bermanfaat untuk pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian pendidikan dan kebudayaan.2017.Ilmu pengetahuan sosial


SMP/MTS KELAS VIII. Jakarta:Pusat Kurikulum Dan Perbukuan,
Balitbang, Kemendikbud.
Adi Gunanto.2001.ilmu pengetahuan sosial untuk
SMP/MTS .Sukoharjo:CV.Putra Kertonatan.
A.M Sardiman, Muhsinatun. 2018. Pembelajaran ips untuk kelas VIII
SMP/MTS. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Rahmawati, Kurnia Ayu.2017.Rumus Dan Materi SMP/MTS Super
Lengkap.Yogyakarta: Istana Media.
Fattah, Sanusi. 2008. Ilmu pengetahuan sosial untuk SMP/MTS kelas
VIII. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Eko Gunanto. 2014. Kamus ips. Surakarta : aksara sinergi media.

Anda mungkin juga menyukai