OLEH :
KELOMPOK I
KELAS XI IPS 1
Karya Tulis :
“BENTENG SOMBA OPU SEBAGAI CAGAR BUDAYA
PENINGGALAN KERAJAAN GOWA”
Karya Tulis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
Tugas Bidang Studi Bahasa Indonesia
OLEH :
KELOMPOK I
KELAS XI IPS 1
i
LEMBAR PENGAJUAN
KELOMPOK : I
KELAS : XI IPS 1
Mengajukan Karya Tulis Ilmiah sebagai salah satu tugas mata pelajaran Bahasa
Demikianlah pengajuan Karya Tulis Ilmiah ini saya buat, atas perhatian dan
Yang Mengajukan
(KELOMPOK I)
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah dengan judul : “Benteng Somba Opu Sebagai Cagar
Kelompok : I
Kelas : XI IPS 1
Disetujui oleh :
Mengetahui:
Kepala Sekolah SMA Neg. 1 Ajangale
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah dengan judul : “Benteng Somba Opu Sebagai Cagar
Kelompok : I
Kelas : XI IPS 1
Dengan ini menyatakan bahwa judul yang diajukan telah diterima dan disahkan untuk
Disetujui oleh :
Mengetahui:
Kepala Sekolah SMA Neg. 1 Ajangale
iv
MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN
A. MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah
selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan
yang lain, dan hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap.
Roda kehidupan kadang di atas dan kadang di bawah,ketika kau di atas
senantiasalah bersyukur, ketika kau di bawah, nikmati dan jalani dengan sabar
dan penuh keikhlasan.
B. HALAMAN PERSEMBAHAN
“BERANI BERBUAT BERANI BERTANGGUNG JAWAB”
“GENERASI MUDA ADALAH TONGGAK MASA DEPAN BANGSA YANG
AKAN MEMBAWA PEMBAHARUAN DEMI KEMAJUANG BANGSA DAN
NEGARA SEBAGAI SATU KESATUAN YANG BERDAULAT”
“GENERASI MUDA ADALAH TULANG PUNGGUNG BANGSA, YANG
DIHARAPKAN DI MASA DEPAN MAMPU MENERUSKAN TONGKAT
ESTAFET KEPEMIMPINAN BANGSA INI AGAR LEBIH BAIK.”
v
ABSTRAK
vi
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Karya Ilmiah yang berjudul: Sejarah Benteng Somba Opu ini.Karya
ilmiah ini ditulis dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh
atau melengkapinilai semester genap kelas XII untuk mata pelajaran Sejarah.
Kiranya hasil penulisan ini diharapkan dapat memberi sumbangsih dalam
upaya menambah pengetahuan pembaca serta memberi masukan-masukan positif dan
bermakna mengenai situs-situs sejarah yang terdapat di tanah air, khususnya Benteng
Somba Opu di daerah Sulawesi Selatan.
Penulis menyadari bahwa Karya Ilmiah ini dapat diselesaikan berkat dukungan
dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada segenap pihak yang secara langsung maupun tidak langsung
memberikan kontribusi dalam upaya penyelesaian Karya Ilmiah ini.
Dari lubuk hati yang paling dalam, sangat disadari bahwa karya tulis ini masih
amat jauh dari kesempurnaan. Seperti halnya kata pepatah “tak ada gading yang tak
retak”, maka tak ada pula manusia yang tak pernah melakukan kesalahan. Karena
sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah swt. oleh karena itu, pemberian
kritik serta saran-saran yang membangun sangat penulis harapkan guna pembaharuan
dan perbaikan lebih lanjut, terutama untuk penulisan saya selanjutnya.
Penyusun
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
LEMBAR PENGAJUAN...................................................................................... ii
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ........................................................................................... 4
D. Manfaat Penulisan.......................................................................... 4
viii
D. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 10
BAB IV PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 37
B. Saran .............................................................................................. 39
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. ............................................................................................................. 11
Gambar 2. ............................................................................................................. 11
Gambar 3. ............................................................................................................. 12
Gambar 4. ............................................................................................................. 12
Gambar 5. ............................................................................................................. 14
Gambar 6. ............................................................................................................. 15
Gambar 7. ............................................................................................................. 16
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
bumi membutuhkan sarana dan prasarana bagi kelangsungan hidupnya. Salah satu
dari sekian kebutuhannya adalah tempat perlindungan. Seperti halnya hewan yang
tempat berlindung tentu lebih baik dibanding dengan hewan, untuk pertama kali
yang dimiliki manusia dapat membuat rumah baik secara individu maupun
diri atau kelompok sudah ada sejak zaman prasejarah, mengingat bahwa pada
masa prasejarah keinginan untuk mempertahankan diri sudah menjadi bagian dari
kehidupan mereka. Bukti tersebut dapat kita lihat dengan banyaknya ditemukan
Seperti halnya benteng yang akan dijadikan pokok bahasan kali ini, yaitu
benteng Somba Opu. Sejak masa pemerintahan Tomanurung sampai dengan raja
Gowa VIII Tunijallo Ri Pasukki belum tampak adanya kemajuan dalam kerajaan
Gowa. Sejarah dari raja-raja itu kurang sekali yang dapat diketahui aktivitasnya,
1
baik dalam bidang sosial, politik dan ekonomi kerajaan, kemajuan baru terlihat
kekuasaan kerajaan mulai diperluas dan telah tampak adanya kemajuan di segala
perbelanjaan kerajaan.
bandar niaga dan pangkalan pertahanan diawali ketika raja Gowa IX Daeng
pemindahan ibukota kerajaan dari daerah Tamalate ke daerah Somba Opu dan
Gowa dengan ibukotanya Somba Opu yang berkembang menjadi kota bandar
yang besar. Hal ini didukung dengan jatuhnya Malaka ke tangan Portugis tahun
2
Usaha untuk menjamin keamanan kerajaan dibangunlah benteng-benteng
Gowa dan Benteng Somba Opu dari gundukan tanah liat. Hal inilah yang
banyak.
kawasan timur Indonesia. Benteng tersebut tinggal puing-puing dan menjadi saksi
keperkasaan dan kebesaran Gowa dimasa silam. Kini, kawasan Benteng Somba
Opu dijadikan objek wisata sejarah. Disekitar kawasan itu telah dibangun rumah
adat dari tiap kabupaten di seluruh Sulawesi Selatan dan dilengkapi berbagai
fasilitas sehingga sangat menarik bagi wisatawan untuk berkunjung di lokasi itu.
3
B. RUMUSAN MASALAH
3. Apa fungsi dan peranan keletakan Benteng Somba Opu dalam sistem
C. TUJUAN
3. Untuk mengetahui fungsi dan peranan Benteng Somba Opu dalam sistem
D. MANFAAT PENULISAN
3. Dapat mengetahui fungsi dan peranan Benteng Somba Opu dalam sistem
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli dan peneliti
lain menunjukkan bahwa Benteng Somba Opu merupakan benteng yang pertama
kali dibuat oleh Raja Gowa ke IX Karaeng Tumapakrisik Kallonna dengan tujuan
untuk dijadikan sebagai alat perlindungan bagi istana kerajaan Gowa yang
ditinggali oleh raja dan keluarganya beserta para bangsawan. Oleh sebab itu
Benteng Somba Opu didirikan sebagai pelindung agar kerajaan Gowa tetap bisa
1. Pengertian Sejarah
ceritera dari kejadian masa lalu sebagai masalah. Sejarah tidak sekadar
5
mengandung berbagai dinamika, mungkin berisi problematika pelajaran
2. Pengertian Benteng
pertahanan.
yang berfungsi sebagai pagar atau pengaman satuan ruang atau rumah.
yaitu, benteng menurut wujud fisiknya adalah bangunan atau dinding yang
berbentuk tembok dari batu, tanah, dan sebagainya untuk melindungi kota
yaitu apa saja yang bisa dipergunakan untuk mempertahankan diri dari
227).
3. Somba Opu
zaman kerajaan Gowa, Somba Opu dijadikan sebagai ibukota kerajaan Gowa
Benteng Somba Opu dibangun oleh Sultan Gowa ke-IX yang bernama Daeng
abad ke-16, benteng ini menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan rempah-
rempah yang ramai dikunjungi pedagang asing dari Asia dan Eropa.
6
Jadi dapat disimpulkan bahwa, Sejarah benteng Somba Opu yaitu suatu
ceritera masa lalu mengenai pendirian alat pertahanan berupa tembok pada
B. KERANGKA PIKIR
Benteng
Somba Opu
Dibangun oleh Dihancurkaun oleh
Karaeng
Tumapakrisik Belanda
Kallonna
7
C. SISTEMATIKA PENULISAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat Penulisan
A. Landasan Teori
B. Kerangka Pikir
C. Sistematika Penulisan
A. Jenis Penelitian
B. Subyek Penelitian
Keruntuhannya
Kerajaan Gowa
A. Kesimpulan
B. Saran
8
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
B. SUBYEK PENELITIAN
Penilitian ini mengambil tempat di Benteng Somba Opu. Oleh karena itu,
subyek dalam penelitian ini adalah benda-benda peninggalan yang ada di Benteng
Somba Opu.
Metode pengumpulan data yang saya lakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
9
2. Metode wawancara, yaitu dilakukan dengan cara mengadakan wawancara
secara langsung kepada para responden dan informan yang telah dilakukan
3. Metode studi pustaka, yaitu berupa kajian literature yang sesuai dengan
10
BAB III
PEMBAHASAN
11
Gambar 3. Museum dan meriam di benteng Samba Opu
12
2. Informasi Umum
Pada pertengahan abad ke-16, benteng ini menjadi pusat perdagangan dan
dan Eropa. Pada tanggal 24 Juni 1669, benteng ini dikuasai oleh VOC dan
1980-an, benteng ini ditemukan kembali oleh sejumlah ilmuan. Pada tahun
lebih indah. Kini, Benteng Somba Opu menjadi sebuah obyek wisata yang
Benteng Somba Opu dibangun dari tanah liat dan putih telur sebagai
rumah adat Sulawesi Selatan (yang mewakili suku Bugis, Makassar, Mandar,
dengan berat 9.500 kg, dan sebuah museum yang berisi benda-benda
13
Gambar 5. Pintu Gapura Benteng Somba Opu
lalu. Sekarang Benteng Somba Opu masih dalam proses pemugaran kembali
benteng Somba Opu. Di tempat ini dibangun berbagai rumah adat tradisional
dari semua suku bangsa di Sulawesi Selatan (yang mewakili suku Bugis,
Makassar, Mandar, dan Kajang). Setiap rumah adat tersebut dibentuk secara
artistik dan unik yang menggambarkan kekhususan filosofi budaya dari tiap-
tiap suku bangsa di Sulawesi Selatan serta dapat ditemukan sebuah meriam
bernama “Baluwara Agung” sepanjang 9 meter dengan berat 9.500 kg, dan
Gowa.
14
Gambar 6. Baruga Somba Opu
adalah benteng terkuat yang pernah dibangun orang nusantara. Benteng ini
Benteng Somba Opu, akan segera terlihat tembok benteng yang kokoh.
terbuat dari batu bata merah, dilihat dari ketebalan dinding, dapatlah
sebelah barat daya, bastion tengah, dan bastion barat laut. Yang terakhir ini
15
disebut Buluwara Agung. Di bastion inilah pernah ditempatkan sebuah
Anak Makassar. Bobotnya mencapai 9.500 kg, dengan panjang 6 meter, dan
berdiri. Bentuk benteng ini pun belum diketahui secara persis meski upaya
sisa benteng terbenam di dalam tanah akibat naiknya sedimentasi dari laut.
16
Secara arsitektural, begitu menurut peta dokumen di Museum
Makassar, benteng ini berbentuk segi empat dengan luas total 1.500 hektar.
terlihat saat ini adalah 2 meter. Tetapi dulu, tinggi dinding sebenarnya adalah
Makassar, Bugis, Toraja, dan Mandar tak jauh dari benteng. Di dalam
Selatan.
1. Kondisi Existing
a. Aksesibilitas
didaerah tujuan. Layanan vehicles, terminals & ways dari ketiga moda
darat, laut dan udara, bukan hanya dari sisi kuantitas saja namun juga
17
perjalanan dapat ditempuh selama 15 menit dengan menggunakan
kendaraan pribadi maupun kendaraan umum berupa taksi, ojek, dan pete-
ojek sekitar Rp. 7.000,-.untuk mencapai objek ini dapat dilalui dengan
dua jalur yaitu, Pertama melalui jalan Abd.Kadir dengan kondisi jalan
perjalanan dari arah tanjung bunga, akan tetapi jalan tersebut kurang
nyaman, karena jalannya yang sempit, aspalnya rusak, tidak dilalui oleh
pete-pete.
jalan, namun kondisi dari jalan itu sendiri yang sangat berdebu tentu
b. Amenitas
18
buku panduan, cinderamata dan tempat hiburan umum, seperti kafe, teater
atau pub.
Listrik
sudah mulai rusak dan hampir roboh, dan kapan saja bisa
yang terdapat di Benteng Somba Opu ada yang rusak dan pecah. Dan
Air
yang ada di Benteng Somba Opu tidak tersedia air yang mencukupi
standar pariwisata.
Baruga yang tersedia di Benteng Somba Opu ini bisa di tempati ole
pramuka, dll.
19
Pusat Informasi
yang datang.
Di Benteng Somba Opu terdapat mesjid tua, yang oilet dari mesjid
Tempat Sampah
20
Somba Opu, masih banyak sampah yang berserakan dimana-mana,
Di objek wisata Benteng Somba Opu ini terdapat juga papan dimana
21
Papan Rambu-Rambu.
c. Atraksi
bagi wisatawan, baik berupa keindahan alam, termasuk kekayaan flora dan
Daya tarik utama yang bisa kita lihat di Bneteng Somba Opu adalah
22
tanah liat dan putih telur sebagai pengganti semen, sehingga para
yakni Bugis, Mandar, Makassar dan Toraja. Biasanya dirumah adat ini
mereka yang telah ada di objek wisata Benteng Somba Opu, biasanya
dari daerahnya.
beberapa baju adat yang terdiri dari beberapa warna yakni biru,
alat-alat rumah tangga bakul nasi, tikar, dan alat-alat dapur yang
23
alat-alat perang seperti tombak yang terdapat 8 buah, dimana 1
bentuk dan ukuran yang dibuat dari tanah liat dan dibuat dengan
baik dan hari buruk. Banyak batu bata yang ditemukan dengan
garis lurus spereti gambar rumput, garis segi empat kecil, ukiran-
Genteng, dimana genteng ini terdiri dari beberapa bentuk, ada yang
a. Strength (Kekuatan)
Benteng yang terbuat dari batu dan putih telur,dimana benteng ini
penyerangan belanda.
Toraja.
24
Merupakan aset lokal, nasional, dan internasional.
b. Weakness (Kelemahan)
c. Opportunity (Peluang)
d. Treat (Ancaman)
25
Adanya gangguan dari hewan yang bisa mengganggu wisatawan yang
budaya.
Hasil dari proses ide, gagasan, cipta manusia sebagai makhluk yang
dikaruniai akal melahirkan sistem peralatan hidup yang berkaitan pada fungsi dan
peranan mengapa benda itu mereka ciptakan. Hal ini mencerminkan kemampuan
peranannya baik dari segi bentuk fasilitas, keletekan, dan segala aspek yang
berkenaan lainnya.
pada apa fungsi dan peranan serta mengapa benteng itu dibangun. Hal ini
26
kepentingan pertahanan dan jaminan keamanan bagi wilayah teritorial
kerajaan dan menjadi alat legitimasi politik kerajaan Gowa. Berbicara tentang
inti bagi terjaminnya pertahanan dan ketahanan kerajaan Gowa pada masa itu.
Gowa yang menjadi objek kajian dalam situasi ini memiliki penanggalan yang
pada jalur- jalur transportasi laut. Kebijakan yang diambil raja Gowa IX
pantai memberi akses besar dalam perkembangan kerajaan Gowa pada masa-
penting sebab sebagai sarana perrtahanan, tempat hunian maka fungsi dan
peranan benteng terkait dengan aspek tersebut di atas. Menurut Sonda (1999),
27
baik dalam kalangan etnis Makassar maupun mengantisipasi perkembangan
kerajaan Bugis di Teluk Bone dan sekitarnya. Itulah sebabnya pada daerah
hasrat akan keamanan dari aneka macam kemungkinan ancaman yang datang
dari manusia lain. Sistem pertahanan yang bersifat preventif dapat tercermin
dari pembangunan benteng yang lebih dari satu dalam satu masa di kerajaan
Gowa.
yang dipusatkan pada daerah sekitar pantai dan muara sungai. Hal ini dapat
terletak di daerah pesisir pantai seperti Benteng Somba Opu tentunya serta
28
Benteng Somba Opu yang dibangun lebih awal dengan konstruksi
yang sangat rapi, terbuat dari batu bata dan batu andesit berbentuk persegi
empat menghadap ke laut dengan bastion dan meriam yang ditempatkan pada
dinding sebelah baratdan ketebalan dinding benteng bagian barat yang lebih
tebal merupakan bukti sistem pertahanan kerajaan yang berbasis maritim yang
merupakan bukti nyata pernyataan di atas. Keletakan Somba Opu sangat tepat
Panakkukang, Garassi, Mariso, Bayoa, dan lainnya adalah benteng yang harus
29
dihancurkan sebagai tumbal dari perjanjian Bungaya, mengaburkan
beranggapan bahwa dari semua benteng yang dimiliki kerajaan Gowa tidak
semua benteng berperan sebagai benteng pengawal (Palili). Hal ini didasarkan
daerah yang datar dan landai merupakan tempat yang banyak dimanfaatkan
itu keleluasaan untuk bergerak mudah diperoleh dibanding daerah yang agak
wilayah teritorial kerajaan Gowa, utamanya Benteng Somba Opu. Pada daerah
yang datar dan landai, air permukaan (run off water) akan mengalir lebih
memang sesuai untuk dijadikan tempat bermukim dan diolah menjadi tanah
pertanian, oleh sebab itu sangat wajar apabila pada masa lalu Kerajaan Gowa
dikenal sebagai daerah penghasil beras wilayah nusantara pada abad XVI-
XVII.
benteng dapat diketahui bahwa benteng yang menurut data sejarah digunakan
30
sebagai subsistem pertahanan pusat-pusat pemukiman umumnya terletak pada
satuan bentuk lahan fluvial yang membentuk daratan alluvial, daratan banjir,
dan tanggul alam, seperti Benteng Somba Opu, Benteng Tallo, Benteng Sanro
Bone, Benteng Garassi, Benteng Bayoa, dan Benteng Ana’ Gowa. Daerah
Pandang, Ujung Tanah, juga terletak pada dataran alluvial dan daerah endapan
pantai.
endapan alluvial sungai dan pantai, dinding barat menopang di atas endapan
pasir pantai dan dinding sisi selatan endapan pantai dan sungai. Gambaran
tentang letak benteng itu sesuai dengan morfologi ketika itu. Daerah tersebut
dipilih sebagai pusat kegiatan karena pada lokasinya aman dan bebas banjir
karena alasan strategis atau tidaknya lokasi tersebut. Hal ini didasarkan pada
31
kondisi morfologi, geologi, yang secara umum tidak memperlihatkan
dapat ditafsirkan bahwa secara umum satuan tanah yang terdapat pada lokasi
keletakan benteng yaitu tanah Alluvial. Satuan tanah yang digolongkan dalam
satuan tanah Alluvial yaitu cokelat kelabuan dengan bahan induknya berasal
sangat mendukung baik dari segi konstruksi maupun bahan yang digunakan.
tersebut.
faktor dominan dalam alasan penempatannya. Hal ini tercermin dari bentuk
dan kontruksi benteng yang dapat dikatakan maju pada masa benteng itu
32
digunakan begitupun dengan fasilitas yang tersedia pada masing-masing
benteng.
disesuaikan pada fungsi dan peranan keletakan benteng, seperti benteng yang
terletak di daerah pesisir dan muara sungai serta daerah pedalaman umumnya
kerajaan diperlukan lahan yang mampu mengcover secara luas baik kota, jalan
raya, jalur pelayaran, jalur transportasi air (sungai), misalnya Benteng Somba
berfungsi sebagai penyangga ibukota kerajaan atau benteng yang fungsi dan
33
peranan keletakannya adalah sebagai benteng pendukung keletakan benteng
induk, baik sebagai pertahanan atau secara umum sebagai mesin perang,
Benteng Somba Opu, Tallo, dan Sanrobone, berada di daerah tepi pantai
dan dilengkapi dengan fasilitas yang memadai menjadi satu bukti bahwa
pada wilayah sebelah selatan Somba Opu dan juga pertahanan untuk
34
wilayah hunian di sekitarnya serta pengawasan terhadap sumber daya
Somba Opu, asumsi ini semakin diperkuat pada realitas sejarah yang
melindungi benteng pusat yaitu Somba Opu dari sisi sebelah utara.
yang datang dari laut. Hal ini didasarkan pada data sejarah yang
35
perundingan perdamaian setelah didudukinya Benteng Panakkukang oleh
36
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Benteng Somba Opu pertama kali dirintis oleh Raja Gowa IX Karaeng
moyangnya yang dikenal sebagai pelaut ulung, selain itu ia juga terobsesi
menjalin hubungan dengan dunia luar. Yang pertama kali dibangun di Somba
Opu yaitu istana kerajaan, maka disekeliling istana itu pula dibangun benteng
dari gundukan tanah, lalu menyusul sebuah dermaga. Usaha untuk menjamin
Somba Opu dari gundukan tanah liat. Hal inilah yang mendukung mengapa
jatuh ke tangan Belanda dan sekutunya kerajaan Bone dan dibumiratakan dengan
bahwa keletakan masing-masing benteng sangat ditentukan pada apa fungsi dan
peranan serta mengapa benteng itu dibangun. Hal ini didasarkan pada realitas
37
bahwa pembangunan sebuah benteng ditujukan untuk kepentingan pertahanan
dan jaminan keamanan bagi wilayah teritorial kerajaan dan menjadi alat
dipusatkan pada daerah sekitar pantai dan muara sungai. Hal ini dapat dibuktikan
daerah pesisir pantai seperti Benteng Somba Opu tentunya serta beberapa
ada pada benteng-benteng mendukung fungsi dan peran benteng baik sebagai
Benteng Somba Opu yang dibangun lebih awal dengan konstruksi yang
sangat rapi, terbuat dari batu bata dan batu andesit berbentuk persegi empat
38
menghadap ke laut dengan bastion dan meriam yang ditempatkan pada dinding
sebelah baratdan ketebalan dinding benteng bagian barat yang lebih tebal
merupakan bukti sistem pertahanan kerajaan yang berbasis maritim yang sangat
Benteng Somba Opu adalah sebagai pertahanan bagi pusat pemerintahan, istana
raja, kegiatan administrasi serta sosial ekonomi kerajaan, dan merupakan titik
sentral dalam sistem pertahanan kerajaan Gowa. Konstruksinya yang rapi dengan
empat bastion menghadap ke laut dan fasilitas pelengkap seperti meriam, serta
Keletakan Somba Opu sangat tepat sebagai wilayah pusat segala aktivitas sebab
B. SARAN
ditempuh untuk melindungi benteng Somba Opu sebagai Situs bersejarah, agar
bukti kejayaan Kerajaan Gowa pada masa silam masih dapat disaksikan oleh
generasi mendatang.
Dalam karya tulis ini, saya meyadari masih banyak kesalahan terutama
dari segi penulisan. Oleh karena itu, saya selaku penulis mengharapkan adanya
selanjutnya.
39
DAFTAR PUSTAKA
A.Pangerang, Rimba Alam, Zainuddin Tika, dan M.Ridwan Syam. 2007. Legenda
Objek Wisata Gowa. Gowa: Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Gowa.
Putra tunggal. 2012. Sejarah Benteng Somba Opu dan Benteng Rotterdam. Diakses
dari:http://zoelpoetratoenggal.blogspot.com/2012/07/sejarah-benteng-somaba-opu-
Rizal, H.Hanbali, Zainuddin Tika, dan M.Ridwan Syam. Profil Raja dan Pejuang
Ininnawa.
Tika, Zainuddin, M. Ridwan Syam, dan Rosdiana Z. 2006. Profil Raja-Raja Gowa.
40