Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat ALLAH SWT. Karena dengan berkat, rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi sebagai tugas akhir dalam
memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sempro dengan judul
Efektivitas Penerapan Metode Reading Guide Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa Mata Pelajaran Ips Di Smp Pui Gegesik.

Dalam penyusunan proposal ini, penulis telah banyak menerima dukungan,


bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini
penulisan mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. H. Sumanta, M.Ag., selaku Reaktor IAIN Syekh Nurjati


Cirebon.
2. Bapak Dr. H. Farihin, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
3. Bapal Dr. H. Nuryana, S.Ag, M.Pd., selaku ketua jurusan tadris ilmu
pengetahuan sosial iain syekh nurjati cirebon.
4. Ibu
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Membahas tentang cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia
pasti tidak terlepas dari kualitas pendidikan. Untuk dapat meningkatkan
kualitas suatu pendidikan maka proses belajar mengajar harus berlangsung
secara efektif dan dalam proses pembelajaran peserta didik harus yang
bermutu dan ditunjang oleh sumber daya lainnya pastinya yang berkualitas,
baik sarana atau prasarananya. Dalam mewujudkan kualitas sumber daya
manusia yang handal, maka sistem pendidikan nasional harus dapat
menjalankan fungsinya dan dapat mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional
sesuai dengan Undang – Undang No.20 Tahun 2003.
Pendidikan Nasional berfungsi dalam mengembangkan dan
membentuk watak serta peradaban yang bermanfaat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, cakap, kreatif,
mandiri, menjadi warga negara yang demokrasi dan tanggung jawab.

Sekolah akan mendapatkan output yang baik, jika input dan prosesnya
berjalan dengan baik. Karena sekolah itu sebagai sistem, maka input, proses
dan output merupakan satu kesatuan yang terintegrasi. Mengadakan
perubahan pada satu komponen akan mengakibatkan perubahan pada
komponen lainnya. Oleh karena itu perubahan yang dapat dilakukan, salah
satunya yaitu dengan meningkatkan efektivitas pelaksanaan proses pendidikan
kejuruan. Dengan input (masukan yang beragam dan berorientasi, SMP
memerlukan sebuah upaya yang komprehensif untuk meningkatkan kualitas
output (keluaran) pendidikan dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja.
Reading Guide adalah salah satu metode yang memandu peserta didik
untuk membaca panduan yang sudah disiapkan oleh guru sesuai dengan
materi yang akan di pelajari agar siswa lebih fokus dan lebih memahami
pelajaran yang disampaikan. Pelajaran aktif adalah pendekatan pembelajaran
yang lebih banyak melibatkan aktivitas peserta didik. Peserta didik distimulasi
untuk mengikuti pembelajaran dengan antusias dan motivasi yang tinggi
untuk membangun kerja sama [CITATION asi15 \p 33 \l 1033 ]
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia disebutkan bahwa motivasi
adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar
untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau usaha – usaha
yang menyebabkan seseorang atau kelompok tertentu tergerak untuk
melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinnya atau
mendapat kepuasan dengan perbuatannya.[CITATION Kom16 \p 55 \l 1033 ]
Motivasi berasal dari kata latin yaitu “Movere” yang artinya dorongan,
daya penggerak atau kekuatan yang menyebabkan suatu tindakan atau
perbuatan. Kata “Movere” sering disepadakan dalam bahasa Inggris dengan
“Motivation” yang berarti pemberian motif, atau hal yang menimbulkan
dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan. [CITATION Eui15 \p 165 \l
1033 ]
Dari uraian diatas bahwa efektivitas pembelajaran sangat berperan
dalam pencapaian prestasi belajar yang baik, karena dapat dilihat kompetensi
masing – masing siswa dapat diukur dari prestasi belajarnya. Mengingat
pentingnya hasil belajar dan prestasi belajar, maka perlu mencari faktor –
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Bertumpu pada
permasalahan yang ada di uraian di atas. Maka perlu dilakukannya penelitian
dengan judul Efektivitas Penerapan Metode Reading Guide Terhadap
Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SMP
Pui Gegesik.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat di identifikasi
masalahnya sebagai berikut:
1. Kurangnya minat membaca bagi peserta didik.
2. Peserta didik tidak menyukai mata pelajaran.
3. Metode pengajaran yang monoton.
4. Penyampaian materi yang kurang dipahami peserta didik.
5. Kurangnya penggunaan media pembelajaran.

C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah Penulis membatasi masalah sebagai
berikut:
1. Pembahasan di fokuskan pada Metode Reading Guide.
2. Pembahasan di fokuskan pada Motivasi Belajar.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan masalah dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial di kelas eksperimen?
2. Bagaimana motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial di kelas kontrol?
3. Apakah terdapat perbedaan motivasi siswa pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial antara kelas eksperimen dan kelas kontrol?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial di kelas eksperimen.
2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial di kelas kontrol.
3. Untuk mengetahui perbedaan motivasi siswa pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat diadakannya penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan menambah wawasan ilmu pengetahuan
khususnya dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran.
2) Memudahkan mempelajari materi mata pelajaran ilmu pengetahuan
sosial dengan metode yang baru.
b. Bagi Guru
1) Bertambahnya pengetahuan tentang penggunaan metode reading
guide.
2) Memotivasi guru agar dapat menggunakan metode yang bervariasi
dalam proses pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif
dalam rangka perbaikan sistem pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial,
sehingga bisa meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi sekolah.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Metode Reading Guide


1. Pengertian Metode Reading Guide
Secara bahasa kata metode berasal dari bahasa Yunani yakni
“Metodos” yang terdiri dari dua kata yaitu Metha yang artinya melalui atau
melewati dan Hodos artinya jalan atau cara. [CITATION MAr96 \p 61 \l 1033 ]
Reading Guide merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif
(Active Learning) PAIKEM sebagai alternative yang dapat digunakan oleh
guru untuk mengaktifkan peserta didik, baik secara individu maupun
kelompok. Menurut Listiyanto Ahmad

Membaca atau Reading adalah suatu proses menalar (reading is


reasoning). Aktivitas membaca dilakukan agar mendapatkan dan
memproses informasi hingga mengendap menjadi sebuah pengetahuan.
Kemudian pengetahuan ini memperlihatkan eksistensinya, berjuang
mempertahankan hidup dan mngembangkan dalam bentuk sains dan
dalam bentuk teknologi sebagai kebutuhan kehidupan manusia.

Sedangkan guide menurut Echolsa dan Shadily sebagai penuntun atau


pedoman. Yang dapat disimpulkan reading guide adalah membaca
termbimbing. Metode reading guide adalah bentuk metode pembelajaran
yang mengarah pada penyampaian materi secara optimal karena banyaknya
materi yang harus diselesaikan dengan lebih banyak melibatkan kegiatan
membaca melalui bimbinganberbentuk kisi – kisi.[ CITATION Roh11 \l 1033 ]
Metode reading guide dilaksanakan dengan cara guru memilih materi yang
akan dipelajari pada hari itu. Lalu guru membuat daftar pertanyaan
sebanyak mungkin berdasarkan materi yang akan dipelajari.
2. Tujuan Reading Guide
Reading Guide adalah metode yang bertujuan untuk melatih peserta
didik agar lebih cermat dan lebih kuat pemahamannya terhadap suatu
materi pokok, yang digunakan untuk memudahkan peserta didik dalam
proses belajar mengajar peserta didik secara maksimal. [ CITATION Roh11 \l
1033 ]
Metode Reading Guide lebih mengedepankan aktivitas siswa dalam
mencari, mengolah dan melaporkan informasi dari sumber belajar. Proses
pembelajaran dalam suasana menyenangkan dan yang paling utama ialah
para siswa lebih fokus pada materi yang telah diberikan oleh guru,
sehingga proses pembelajaran lebih efektif dan efisien.
3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Reading Guide
a. Kelebihan
1) Siswa aktif dalam membaca.
2) Siswa berlomba menjawab dan berani mengajukan pertanyaan
pada guru.
3) Aspek kognitif siswa berkembang.
4) Suasana kelas kondusif dan guru mampu menguasai kelas dengan
penuh.
b. Kekurangan
1) Bagi siswa yang lamban dalam membaca tetntunya akan
tertinggal dengan temannya sehingga kesenjangan siswa masih
tinggi.
2) Guru harus menyiapkan lembar bacaan dan lembar pertanyaan.
3) Bagi siswa yang takut bertanya maupun menjawab pertanyaan
dari guru akan ketinggalan dalam pencapaian kriteria
ketuntasan minimal. [ CITATION Ana10 \l 1033 ]
4. Langkah – langkah Pelaksanaan Reading Guide
a. Menentukan bacaan yang akan dipelajari.
b. Membuat pertanyaan yang akan dijawab oleh siswa atau kisi – kisi dan
juga bagan skema yang dapat diisi oleh siswa dari bahan bacaan yang
telah di pilih tadi.
c. Membagikan bahan bacaan dengan pertanyaan atau kisi – kisi kepada
siswa.
d. Tugas siswa adalah mempelajari bahan tersebut dengan menggunakan
pertanyaan atau kisi – kisi yang ada. Batasi aktivitas, sehingga tidak
memakan waktu yang berlebihan.
e. Membahas pertanyaan atau kisi – kisi sambil menanyakan jawaban
kepada siswa.
f. Akhir pembelajaran, berilah ulasan atau penjelasan secukupnya.
g. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi dan tidak maju.

B. Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial


1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi belajar berasal dari kata latin yaitu “Movere” yang artinya
dorongan, daya penggerak atau kekuatan yang menyebabkan suatu
tindakan atau perbuatan. Kata “Movere” sering disepadankan dalam bahasa
inggris dengan ”motivation” yang artinya pemberian motif atau hal yang
menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan.
[ CITATION Eui15 \l 1033 ]
Motivasi adalah aspek yang sangat penting dalam mempengaruhi
minat belajar siswa. Tanpa adanya motivasi, tidak mungkin siswa memliki
kemampuan untuk belajar. Motivasi juga dapat diartikan sebagai dorongan
yang memungkinkan siswa untuk bertindak atau melakukan seseuatu.
[CITATION Win06 \p 135 \l 1033 ]
Dalam Kamus Besarbahasa Indonesia disebutkan bahwa motivasi
adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak
sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Atau usaha –
usaha yang menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak
untuk melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang
dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. [CITATION
Kom16 \p 18 \l 1033 ]
a. Teori Motivasi Kesehatan Herzberg
Herzberg mengembangkan teori motivasi dua faktor. Teori ini
mengendalikan adanya beberapa faktor kalau tidak ada, akan
menyebabkan ketidak puasan dan terpisah dari faktor motivasi lain yang
membangkitkan kinerja yang sangat istimewa. Hal – hal yang tidak
memuaskan akan digambar sebagai faktor kesehatan dan hal – hal yang
memuaskan akan digambar sebagai motivator.
b. Teori Mc. Donald
Mc. Donald mengatakan bahwa motivation is a energy change with
in the person characterzed by effective a raosal and ancticipatory goal
re-action artinya Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan timbulnya efektif dan reaksi untuk
mencapai tujuan.
c. Teori Abraham Maslow
Menurut abraham maslow tentang motivasi bahwa manusia yaitu
memiliki hirarki motif sebagai berikut:
1) Kebutuhan fisiologis diantaranya udara, makn, minum, air, tidur dan
seks.
2) Kebutuhan rasa aman dan keselamatan ialah merasa aman dan
terlindungi dari bahaya.
3) Kebutuhan cinta dan rasa memiliki.
4) Kebutuhan akan penghargaan yaitu meliputi prestasi mendapatkan
dukungan dan pengakuan.[CITATION Yud11 \p 365 \l 1033 ]
Fungsi motivasi umumnya yaitu :
a) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan.
b) Mengarahkan perbuatan pada pencapaian tujuan yang diharapkan.
c) Menggerakkan cepat atau lambatnya pekerjaan seseorang.[CITATION
Yud11 \p 356 \l 1033 ]
Tujuan motivasi bagi seseorang adalah untuk menggerakkan atau
memacu pada siswanya agar timbul keinginan dan kemauan untuk
meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapainya tujuan
pendidikan sesuai dengan yang diharapkan dan ditetapkan di dalam
kurikulum sekolah.
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar mengajar di sekolah, diantaranya:
1) Memberi angka
Angka – angka yang baik bagi siswa adalah sebuah motivasi.
Dimana dengan angka baik itu siswa dapat mengejar nilai yang baik
pula ketika pembagian rapot. Tetapi ada juga yang kurang mengejar
angka ia hanya mengejar pokoknya naik kelas saja. Itulah salah satu
motivasi yang kurang berbobot untuk anak didik.
2) Hadiah
Hadiah juga dapat dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidak
semuanya berupa barang itu bisa dijadikan sebagai motivasi. Hadiah
bisa dijadikan motivasi ketika kita mempunyai bakat yang bisa untuk
di apresiasi.[CITATION sad14 \p 92 \l 1033 ]
3) Memberi ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan
ada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan juga merupakan
sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh guru adalah jangan
terlalu sering memberikan ulangan karena bisa membosankan.
[CITATION sad14 \p 92 \l 1033 ]
4) Pujian
Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan
merupakan motivasi yang baik. Supaya pujian itu dikatakan motivasi
maka harus memberikan pujian kepada orang yang tepat, dengan
begitu akan menimbulkan suasana yang menyenangkan dan membuat
semangat belajar.
5) Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang bersifat gative tetapi kalau
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena
itu guru harus bisa memahami prinsip pemberian hukuman. [CITATION
sad14 \p 93 \l 1033 ]

Berdasarkan pendapat diatas motivasi belajar adalah keseluruhan daya


untuk menggerakkan dalam diri siswa untuk selalu berusaha mengikuti
keberlangsungan proses pembelajaran dan memberikan arah pada kegiatan
pembelajaran sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai sesuai dengan
yang diharapkan. Seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an mengenai
motivasi belajar, sebagai berikut :

Artinya :“bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang


menciptakan, dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah,
bacalah dan Tuhan mulah yang Maha mulia, yang mengajar
(manusia) dengan pena. Dia mengajar manusia apa yang tidak
diketahuinya”. (Q.S.Al –Alaq:1-5). [CITATION kem17 \p 906 \l
1033 ]
Artinya :“Hai orang – orang beriman apabila kamu dikatakan
kepadamu:”berlapang – lapanglah dalam majlis”, maka
lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu
dan apabila dikatakan : “berdirilah kamu”, maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang – orang yang beriman di
antaramu dan orang – orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan”. (QS.Al – Mujadalah:11).

Artinya: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang – orang yang


seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak – anak yang
lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesehjateraan) mereka.
Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan
hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”.
[CITATION kem17 \p 794 \l 1033 ]
2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Belajar
a. Faktor jasmaniah
1) Faktor kesehatan
Kesehatan adalah keadaan seseorang berpengaruh terhadap
belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan
seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang
bersemangat, mudah pusing, ngantuk. Agar seseorang dapat belajar
dengan baik haruslah menguasakan kesehatan badannya tetap sehat.
2) Cacat tubuh
Cacat tubuh adalah kurang sempurna mengenai tubuh atau
badan. Cacat ini bisa berubah buta, tuli, patah kaki, patah tangan,
lumpuh. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa
yang cacat belajarnya akan terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya
ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan
menggunakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi
pengaruh kecatatannya itu. [CITATION sla03 \p 55 \l 1033 ]

Anda mungkin juga menyukai