Contents
BAB I .......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................ 4
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................................... 7
C. Batasan Masalah ........................................................................................................... 8
D. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 8
E. Tujuan Penelitian .......................................................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian........................................................................................................ 9
BAB II ....................................................................................................................................... 10
LANDASAN TEORI .................................................................................................................... 10
A. Metode Reading Guide ............................................................................................... 10
1. Pengertian Metode ................................................................................................. 10
2. Pengertian Metode Reading Guide......................................................................... 10
3. Tujuan Reading Guide ............................................................................................. 12
4. Prinsip – prinsip Metode Reading Guide ................................................................ 12
5. Kenggulan dan Kelemahan Metode Reading Guide ............................................... 13
6. Langkah – langkah Pelaksanaan Reading Guide ..................................................... 14
1. Pengertian Motivasi ................................................................................................ 15
2. Fungsi – fungsi Motivasi .......................................................................................... 16
3. Pengertian Belajar ................................................................................................... 16
4. Pengertian Motivasi Belajar .................................................................................... 17
5. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar ................................................................... 18
6. Fungsi Motivasi Dalam Belajar ................................................................................ 20
7. IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial) .................................................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat di identifikasi
masalahnya sebagai berikut:
1. Kurangnya minat membaca bagi peserta didik.
2. Peserta didik tidak menyukai mata pelajaran.
3. Metode pengajaran yang monoton.
4. Penyampaian materi yang kurang dipahami peserta didik.
5. Kurangnya penggunaan media pembelajaran.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah Penulis membatasi masalah sebagai
berikut:
1. Adakah efektivitas dari penggunaan penerapan metode reading guide
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa mata pelajaran IPS di SMP
Negeri 1 Gempol.
2. Seberapa besar efektivitas penerapan metode reading guide dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa mata pelajaran IPS di SMP Negeri 1
Gempol.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, penulis merumuskan masalah
dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah penerapan metode reading guide dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas eksperimen?
2. Apakah penerapan metode reading guide dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas kontrol?
3. Apakah terdapat perbedaan motivasi siswa pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial antara kelas eksperimen dan kelas kontrol?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial di kelas eksperimen.
2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial di kelas kontrol.
3. Untuk mengetahui perbedaan motivasi siswa pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat diadakannya penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan menambah wawasan ilmu pengetahuan
khususnya dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran.
2) Memudahkan mempelajari materi mata pelajaran ilmu pengetahuan
sosial dengan metode yang baru.
b. Bagi Guru
1) Bertambahnya pengetahuan tentang penggunaan metode reading
guide.
2) Memotivasi guru agar dapat menggunakan metode yang bervariasi
dalam proses pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif
dalam rangka perbaikan sistem pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial,
sehingga bisa meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi sekolah.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Metode
Secara bahasa kata metode berasal dari bahasa Yunani yakni
“Metodos” yang terdiri dari dua kata yaitu Metha yang artinya melalui atau
melewati dan Hodos artinya jalan atau cara. (M.Arifin, 1996, p. 61)
Menurut Nata, dalam (Rohmah A. , 2011, p. 25) metode berasal dari
dua kata, yaitu metha dan hodos yang berarti jalan atau cara. Dengan
demikian teknik dapat berarti cara atau cara yang harus dilalui untuk
mencapai suatu tujuan. Secara eksplisit sejauh pelatihan, menurut
Jalaluddin, bahwa: metode adalah suatu cara untuk menyampaikan topik
kepada siswa (anggota).
Berdasarkan pengertian - pengertian di atas, cenderung dapat
disimpulkan bahwa metode adalah suatu cara untuk menyampaikan topik
kepada siswa, sehingga tujuan instruktif dapat tercapai, sedangkan prosedur
adalah metode yang digunakan oleh pengajar atau pengajar untuk mencapai
tujuan instruktif yang telah direncanakan baru-baru ini. .
1. Pengertian Motivasi
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebgai
kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu
tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung,
tetapi dapat interprestasikan dalam tingkah launya, berupa rangsangan,
dorongan, atau pembangkit tenga munculnya suatu tingkah laku tertentu.
(B.Uno, 2016, p. 3)
Hamalik dalam buku (rahmat, 2018, p. 189) menyatakan bahwa
motivasi memberikan setiap indikasi yang terkandung dalam dorongan
kegiatan menuju tujuan tertentu, di mana belum ada perkembangan ke arah
tujuan itu. Motivasi adalah dorongan utama umum dalam diri individu atau
siswa untuk mengkoordinasikan, dan menjaga perilaku individu sehingga
ia terdorong untuk bertindak, mencapai sesuatu untuk mencapai hasil atau
tujuan tertentu.
Menurut Murray juga menawarkan sudut pandangnya dirinya tentang
inspirasi perhatikan inspirasi sebagai niat untuk mengalahkan penghalang
atau di sisi lain berusaha untuk melakukan yang terbaik apa lagi langsung
posisi merepotkan. Walgito menyatakan bahwa inspirasi adalah kekuatan
yang ada di kehidupan membentuk alasan itu makhluk itu bertindak atau
bertindak juga drive ini umumnya ditujukan untuk tujuan tertentu.
Sejalan dengan penilaian di atas, Suryabrata mengungkapkan inspirasi
dari suatu keadaan di dalam orang yang mengemudi orang untuk
menyelesaikan latihan tertentu untuk mencapai tertentu alasan.
Mengingat penggambaran di atas jelas Saya percaya bahwa inspirasi
terkait erat dengan sebuah alasan. Yang lebih signifikan alasan itu bagi
orang yang bersangkutan, semakin membumi inspirasi. Jadi inspirasi
sangat membantu untuk kegiatan atau aktivitas seseorang.
2. Fungsi – fungsi Motivasi
1) Memberdayakan individu untuk bertindak/berbuat. Kapasitas inspirasi
sebagai pendorong atau mesin utama yang memberikan
energi/solidaritas kepada seseorang untuk mencapai sesuatu.
2) Tentukan arah kegiatan. Untuk menjadi spesifik terhadap pengakuan
tujuan atau keyakinan. Inspirasi menjaga penyimpangan dari cara yang
harus ditempuh untuk mencapai tujuan. Semakin jelas tujuannya,
semakin jelas pula jalan yang harus ditempuh.
3) Memilih kegiatan. Ini menyiratkan mencari tahu kegiatan mana yang
harus dilakukan, yang layak, untuk mencapai tujuan itu dengan
menyimpan kegiatan yang tidak menguntungkan untuk tujuan itu.
(Purwanto, 2002, p. 71)
3. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan sengaja dengan
tujuan akhir yang ingin dicapai alasan. Menurut Muhibbin Syah (1999:89)
Belajar adalah transformasi atau perubahan perilaku moderat. sesuai
Vernon S Gerlach dan Donald P. Ely dalam bukunya Pengajaran dan
Media Sebuah metodologi yang disengaja dikutip dari Arsyad (2011:3)
merekomendasikan bahwa belajar adalah penyesuaian tingkah laku,
sedangkan tingkah laku itu merupakan aktivitas yang dapat dideteksi. Pada
akhirnya, perilaku adalah kegiatan yang aktivitas yang dapat dilihat atau
dihasilkan atau aktivitas yang dapat diperhatikan. Selain itu, Abdillah
dalam Aunurrahman (2010:35) mengandaikan bahwa: Belajar adalah
pengerahan tenaga sadar yang dilakukan oleh orang-orang dalam
mengubah perilaku perilaku yang tepat melalui pelatihan dan pengalaman
termasuk intelektual, penuh sudut perasaan apalagi psikomotor untuk
mencapai tujuan tertentu. (Emda, 2017)
Berdasarkan penjelasan di atas bisa dikatakan bahwa belajar akan
membawa perubahan bagi orang yang belajar, baik dari informasi,
kemampuan, mentalitas, minat, karakter dan variasi.
4. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan Inspirasi belajar merupakan komponen
non-ilmiah. Seorang siswa yang memiliki wawasan cukup tinggi, bisa
membom karena tidak adanya inspirasi dalam belajar. Pada saat-saat yang
terjadi di Indonesia, penurunan inspirasi belajar yang terjadi pada siswa
dapat terjadi karena beberapa hal, yang dapat disebabkan oleh variabel-
variabel dari luar sekolah yang mengakibatkan kelemahan siswa yang
sebenarnya, khususnya faktor dari dalam siswa yang sebenarnya..
(Syarwani ahmad, 2020, p. 77)
Hamalik (2010) dalam buku (rahmat, 2018, p. 189) menyatakan
bahwa motivasi memberikan setiap indikasi yang terkandung dalam
dorongan kegiatan menuju tujuan tertentu, di mana belum ada
perkembangan ke arah tujuan itu. Motivasi adalah dorongan utama umum
dalam diri individu atau siswa untuk mengkoordinasikan, dan menjaga
perilaku individu sehingga ia terdorong untuk bertindak, mencapai sesuatu
untuk mencapai hasil atau tujuan tertentu..
Kemudian Menurut brophy (2004) menyatakan bahwa motivasi
belajar fokus pada reaksi intelektual, khususnya kecenderungan siswa
untuk menyelesaikan latihan skolastik yang signifikan dan bermanfaat, dan
mencoba untuk mengambil keuntungan dari latihan ini. Siswa yang
memiliki inspirasi belajar akan fokus pada ilustrasi yang disampaikan oleh
pengajar, membaca materi sehingga dapat memahaminya, dan
memanfaatkan metodologi pembelajaran tertentu yang membantu.
5. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Upaya meningkatkan motivasi
belajar anak dalam kegiatan belajar di sekolah, ada beberapa langkah yang
dapat dilakukan oleh guru diungkapkan Sardiman (Sardiman, 2005), yaitu:
1) Memberi Angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan
belajarnya.Banyak siswa yang justru untuk mencapai angka atau nilai
yang baik. Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai
raport yang baik.Angka - angka yang baik itu bagi para siswa
merupakan motivasi yang sangat kuat.Yang perlu diingat oleh guru,
bahwa pencapaian angka-angka tersebut belum merupakan hasil belajar
yang sejati dan bermakna.Harapannya angkaangka tersebut dikaitkan
dengan nilai afeksinya bukan sekedar kognitifnya saja.
2) Hadiah
Dapat menjadi motivasi yang kuat, dimana siswa tertarik pada bidang
tertentu yang akan diberikan hadiah. Tidak demikian jika hadiah
diberikan untuk suatu pekerjaan yang tidak menarik menurut siswa.
3) Kompetisi
Persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana
untuk meningkatkan motivasi belajar. Karena terkadang jika ada
saingan, siswa akan menjadi lebih bersemangat dalam mencapai hasil
yang terbaik.
4) Ego-Involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya
tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras adalah
sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Bentuk kerja
keras siswa dapat terlibat secara kognitif yaitu dengan mencari cara
untuk dapat meningkatkan motivasi.
5) Memberi Ulangan
Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan
ulangan. Tetapi ulangan jangan terlalu sering dilakukan karena akan
membosankan dan akan jadi rutinitas belaka.
6) Mengetahui Hasil
Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi.
Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa akan terdorong untuk belajar
lebih giat. Apalagi jika hasil belajar itu mengalami kemajuan, siswa
pasti akan berusaha mempertahankannya atau bahkan termotivasi untuk
dapat meningkatkannya.
7) Pujian
Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan
baik, maka perlu diberikan pujian.Pujian adalah bentuk reinforcement
yang positif dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa.
Pemberiannya juga harus pada waktu yang tepat, sehingga akan
memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi motivasi
belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.
8) Hukuman
Hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika
diberikan secara tepat dan bijaksana, bisa menjadi alat motivasi.Oleh
karena itu, guru harus memahami prinsipprinsip pemberian hukuman
tersebut.