Indonesia merupakan negara maritim yang besar, kuat, dan makmur. Suatu
anugerah yang sangat berharga yang dimiliki oleh bangsa kita. Potensi maritim
Indonesia memiliki banyak aspek yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, mulai dari industri jasa maritim, sektor perikanan,
pariwisata, energi, dan sebagainya.
Indonesia juga adalah pasar yang besar, terletak di silang dunia, dan
hingga saat ini, memiliki situasi politik yang cukup stabil. Dengan kenyataan
tersebut, Indonesia memiliki nilai-nilai strategis bagi para investor untuk
melakukan foreign direct investment (FDI), meskipun ada hal-hal lain yang perlu
juga diperhatikan, terutama infrastruktur. Pertumbuhan ekonomi maritim akan
selalu sejalan dengan pertahanan dan keamanan. Lagi-lagi Alur Laut Kepulauan
Indonesia (ALKI) sangat diperlukan dalam hal keamanan yang merupakan alur
alur untuk pelayanan dan penerbangan yang dapat dimanfaatkan oleh kapal
atau pesawat udara asing tersebut diatas laut untuk dilaksanakan Pelayaran dan
penerbangan damai dengan cara normal agar memudahkan dalam pemantauan
pelayaran pada daerah tersebut. Dengan kenyataan bahwa Indonesia terletak di
posisi strategis bagi perdagangan dunia dan statusnya sebagai negara
kepulauan, mau tidak mau Indonesia harus berperan dalam keamanan navigasi
internasional.
Letak geografis dan sejarah kemaritiman Indonesia tersebut sejalan dengan
visi Pemerintah Indonesia kini untuk menjadi negara poros maritim dunia.
Presiden Joko Widodo memaparkan visi Indonesia tersebut di ajang KTT Asia
Timur di Nay Pyi Taw, Myanmar, Kamis 13 November 2014. Dalam pidatonya,
presiden menyampaikan lima pilar utama untuk mewujudkan Poros Maritim
Dunia, berikut cuplikan pidato tersebut :
Pertama, kami akan membangun kembali budaya maritim Indonesia.
Sebagai negara yang terdiri dari 17 ribu pulau, bangsa Indonesia harus
menyadari dan melihat dirinya sebagai bangsa yang identitasnya,
kemakmurannya, dan masa depannya, sangat ditentukan oleh bagaimana
kita mengelola samudera.
Kedua, kami akan menjaga dan mengelola sumber daya laut, dengan fokus
membangun kedaulatan pangan laut, melalui pengembangan industri
perikanan, dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama. Kekayaan
maritim kami akan digunakan sebesar-sebesarnya untuk kepentingan
rakyat kami.
Ketiga, kami akan memberi prioritas pada pengembangan infrastruktur dan
konektivitas maritim, dengan membangun Tol Laut, deep seaport, logistik,
dan industri perkapalan, dan pariwisata maritim.
Keempat, melalui diplomasi maritim, kami mengajak semua mitra-mitra
Indonesia untuk bekerjasama di bidang kelautan ini. Bersama-sama kita
harus menghilangkan sumber konflik di laut, seperti pencurian ikan,
Namun meskipun ada tantangan yang muncul, ada pula peluang yang
mungkin bisa menguntungkan Indonesia, yaitu :
Indonesia dapat mengambil peran strategis dalam menjawab persoalan dan
tantangan pangan lokal, nasional, maupun global, khususnya terkait sumberdaya
perikanan, dan menjadi sebagai produsen dan penyuplai kebutuhan pangan
terbesar dunia. Sekaligus mempraktekkan prinsip-prinsip pengelolaan perikanan
Referensi :
Pidato Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada Pertemuan Puncak Asia
Timur (EAS) KTT ASEAN tahun 2014
http://www.republika.co.id/berita/koran/pareto/14/12/05/ng3i0g33-membangun-porosmaritim
http://www.bakosurtanal.go.id/berita-surta/show/mewujudkan-indonesia-sebagai-porosmaritim-dunia-yang-maju-dan-mandiri
http://jurnalmaritim.com/2014/12/poros-maritim-dunia-dan-peran-indonesia-diinternasional/