Anda di halaman 1dari 10

BAHAN AJAR GEOGRAFI UNTUK SMA/MA KELAS XI

“Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia”

Diajukan untuk tugas UAS mata kuliah Kajian Bahan Ajar Geografi (GG434) yang
diampu oleh Drs. Asep Mulyadi, M.Pd.

Disusun oleh:

MOCH TAUFIK (NIM. 1407189)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2017
BAHAN AJAR
Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia

 Kompetensi Dasar dan Indikator


2.1 Mensyukuri posisi strategis Indonesia sebagai poros maritim dunia.
2.2 1.1.1 Mengamalkan ajaran agama yang dianut siswa dengan mensyukuri
posisi strategis Indonesia sebagai poros maritim dunia.
2.3 Menunjukkan perilaku peduli terhadap posisi strategis Indonesia sebagai
poros maritim dunia.
2.4 3.1 Menganalisis posisi strategis Indonesia sebagai poros maritim dunia.
3.1.1 Menjelaskan letak, luas, dan batas wilayah Indonesia
3.1.2 Menganalisis karakteristik wilayah daratan dan perairan Indonesia
3.1.3 Menganalisis perkembangan jalur transportasi dan perdagangan
internasional di Indonesia
3.1.4 Menganalisis potensi dan pengelolaan sumber daya kelautan Indonesia
2.5 4.1 Mengomunikasikan posisi strategis Indonesia sebagai poros maritim
dunia.
2.6 4.1.1 Menyajikan peta posisi strategis Indonesia sebagai poros maritim dunia.
4.1.2 Menyajikan letak, luas, dan batas wilayah Indonesia.

 Tujuan Pembelajaran
Setelah selesainya pembelajaran ini siswa diharapkan dapat:
1. Menyebutkan letak-letak wilayah Indonesia
2. Menyebutkan luas wilayah Indonesia
3. Menganalisis batas wilayah Indonesia
4. Menganalisis karakteristik wilayah perairan Indonesia
5. Menyebutkan perkembangan jalur transportasi dan perdagangan Internasional
di Indonesia
6. Menjelaskan perkembangan jalur transportasi dan perdagangan Internasional
di Indonesia

I. PETUNJUK BELAJAR
1. Baca uraian materi yang terdapat pada bahan ajar tentang posisi strategis
Indonesia sebagai poros maritim dunia
2. Tandai materi yang belum dipahami
3. Buat pertanyaan terkait materi tersebut yang belum dipahami

II. URAIAN MATERI


Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia

A. Letak, Luas, dan Batas Wilayah Indonesia


Indonesia merupakan Negara kepulauan yang berdasarkan posisi garis
lintang dan garis meridian yang berada di antara 95o BT – 141 o BT dan 6o
LU – 11o LS. Pulau yang paling utara adalah Pulau Weh yang dilalui 6o LU,
pulau paling selatan yaitu Pulau Rote, yang dilalui oleh garis lintang 11o LS.
Selain dilalui oleh garis lintang 6o LU Pulau Weh juga dilalui oleh garis
bujur 95o BT melalui batas Irian Jaya dengan Negara Papua.
Terdapat 4 sifat dasar iklim Indonesia yang ditentukan oleh faktor-
faktor letak dan sifat kepulauan, yaitu:
1) Suhu rata-rata tahunan tinggi sebagai akibat daripada letak “dekat”
khatulistiwa.
2) Ada hembusan angin musim yang membawa musim hujan dan musim
kemarau sebagai akibat daripada perbedaan tekanan udara di daratan dan
lautan.
3) Bebas dari hembusan angin taufan karena Kepulauan Indonesia sebagian
besar terletak tidak lebih dari 10o LU/10o LS.
4) Kadar kelembapan udara senantiasa tinggi sebagai akibat dari sifat
kepulauan. Luasnya lautan dan selat-selat serta suhu yang selalu tinggi
mengakibatkan jumlah penguapan selalu tinggi pula.
Berdasarkan paparan di atas tentunya terdapat pengaruh yang timbul
akibat dari letak astronomis tersebut, yang antara lain dapat dibagi
berdasarkan:
1) Garis Lintang
Seluruh wilayah Indonesia terletak di daerah beriklim tropik (panas), hal
ini dikarenakan letak Indonesia sendiri yang terletak pada lintang
rendah. Kelembapan udara rata-rata tinggi, hal ini dikarenakan pulau-
pulau di Indonesia mudah dipengaruhi peredaran udara yang datang dari
laut-laut yang mengelilinginya, sehingga banyak menerima hujan.
Karena banyak menerima hujan hal ini menyebabkan wilayah Indonesia
kaya akan flora dan fauna.
2) Garis Meridian
Merupakan Negara yang ada di bagian bumi sebelah timur. Adanya
perbedaan waktu tiap daerah, hal ini berdampak pada aktivitas
penduduk, dimana penduduk yang berada di daerah bagian timur lebih
dulu melakukan aktivitas dibanding penduduk yang berada di bagian
barat.
Secara geografis Indonesia terletak di antara dua samudera dan dua
benua, yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta Benua Asia dan
Benua Australia. Letak geografis ini berpengaruh terhadap:
1) Adanya iklim musim yang merupakan pengaruh dari Asia dan Australia.
2) Aktivitas perdagangan, hal ini tidak terlepas dari letak Indonesia sendiri
yang terletak pada posisi silang dimana letak ini merupakan jalur lalu
lintas internasional dan menjadi tempat persinggahan kapal laut yang
menempuh pelayaran antara Asia Timur dengan Asia Selatan, Asia
Barat dengan Afrika dan Eropa.
3) Sosial budaya masyarakat yang beragam, hal ini tidak terlepas dari
Kepulauan Indonesia yang letaknya berdekatan dengan benua Asia
Sehingga dengan sendirinya menerima pengaruh dari benua tersebut.
Kemudian seiring perjalanan waktu Indonesia juga menerima pengaruh
dari Benua Eropa dan Amerika.
Negara Indonesia merupakan kepulauan (archipelagic state), yang
berarti wilayah ini terpisah-pisah oleh perairan. Meski demikian perairan
tersebut dalam konsep Negara Kesatuan tidak menjadi batas pemisah
antarwilayah/pulau karena adanya kesamaan/keseragaman tertentu. Sebagai
sebuah wilayah yang luas (lebih dari 5 juta km2, dengan luas daratan sekitar
2.206.833 km2), Indonesia harus mempunyai batas-batas wilayah yang jelas
dan dapat membedakan dengan wilayah yang lain. Batas wilayah diperlukan
untuk keperluan pengelolaan, pengawasan, dan perlindungan negara.
Batas wilayah Republik Indonesia mengalami beberapa kali
perubahan secara politik, khususnya yang berkaitan dengan kemaritiman
yaitu:
1) Ordonansi 1939 (Territorial Zee en Maritime Kringen Ordonantie)
Ordonansi ini membagi wilayah laut Indonesia menjadi Laut Teritorial
dan Laut Pedalaman. Saat itu, laut territorial dinyatakan sebagai wilayah
perairan yang membentang ke arah laut sampai jarak 3 mil laut dari garis
surut pulau-pulau atau bagian-bagian pulau, termasuk karang-karang dan
gosong-gosong yang ada di atas permukaan laut pada waktu air surut.
Sedangkan perairan pedalaman terdiri dari semua perairan yang terletak
pada bagian isi darat dari laut territorial, termasuk sungai-sungai,
terusan-terusan, danau-danau, dan rawa-rawa. Di luar wilayah perairan
tersebut merupakan laut bebas, yang terdapat di antara pulau-pulau
nusantara.
2) Deklarasi Juanda 13 Desember 1957
Penentuan batas laut 12 mil yang diukur dari garis-garis yang
menghubungkan titik terluar pada pulau-pulau Negara Republik
Indonesia akan ditentukan dengan Undang-Undang. Atas dasar
Deklarasi Juanda, selanjutnya ditetapkan UU No. 4 PP 60 tentang
perairan Indonesia, yang intinya menyatakan:
a) Kepulauan dan perairan Indonesia menjadi satu kesatuan, sedangkan
laut yang menghubungkan pulau demi pulau merupakan bagian tak
terpisahkan dari daratannya.
b) Lebar laut wilayah dinyatakan 12 mil laut diukur mulai garis
pangkal menuju ke luar.
c) Di perairan pedalaman dijamin hak lintas damai bagi kendaraan air
asing yang diatur oleh peraturan tersendiri.
3) Konvensi Hukum Laut Internasional Tahun 1982
Menurut Konvensi tersebut, dengan pengakuan sebagai Negara
kepulauan wilayah lautan Indonesia mencakup 75% dan daratannya 25%
termasuk Zona Ekonomi Eksklusif, dimana batas wilayah RI terdiri atas
3 jenis batas laut, yaitu:
a) Batas laut teritorial: adalah batas laut yang ditarik dari sebuah garis
dasar, dengan jarak 12 mil ke luar ke arah laut bebas.
b) Batas landas kontinen: adalah dasar lautan yang dari segi geologi
maupun morfologi merupakan kelanjutan dari kontinen atau
benuanya. Lautan yang ada di atasnya adalah laut dangkal, dengan
kedalaman kurang dari 150 meter (dalam hal ini Indonesia terletak di
antara landas kontinen Asia dan Australia.
c) Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE): adalah batas laut ditentukan dengan
cara menarik jarak tidak lebih dari 200 mil dari garis dasar ke arah
laut bebas.
Adapun batas fisik wilayah Indonesia yang berupa perairan adalah
Samudera Hindia di sebelah selatan berbatasan dengan laut bebas dan Pulau
Christmas (Australia). Batas berupa laut juga terdapat di Selat Malaka
antara Indonesia-Malaysia-Muangthai. Hal penting yang perlu diperhatikan
dalam hal batas ini adalah pemberian tanda dan pengawasan yang cukup
dari suatu negara, dimana pengawasan ini dapat pula didukung oleh rakyat.
Tanpa pengawasan dan batas yang memadai maka batas ini akan menjadi
tidak bermakna. Apalagi wilayah Indonesia yang banyak berbatasan dengan
negara lain ditambah pula dengan garis pantai yang panjang, sehingga
kemungkinan terjadi penyusupan/infiltrasi sangat besar.
B. Karakteristik Wilayah Perairan Indonesia
Batas wilayah laut Republik Indonesia sebagaimana ditetapkan dalam
UU No. 4 PP. Tahun 1960 adalah jalur laut sampai 12 mil dari garis dasar
atau yang menghubungkan titik-titik terluar dari pulau-pulau Indonesia pada
saat surut rendah.
Luas seluruh wilayah Indonesia dengan jalur laut 12 mil adalah 5 juta
km terdiri atas luas daratan 1,9 juta km2, laut teritorial 0,3 juta km2
2

sedangkan perairan pedalaman atau perairan kepulauan seluas 2,8 juta km2.
Ini berarti seluruh laut di Indonesia berjumlah 3,1 juta km2 atau sekitar 62%
dari seluruh wilayah Indonesia.
1) Dilihat dari kedalaman lautnya, perairan Indonesia pada garis besarnya
dapat dibagi dua, yaitu perairan dangkal berupa paparan, dan perairan
laut dalam. Paparan (shelf) adalah zona di laut terhitung mulai dari garis
surut terendah hingga pada kedalaman sekitar 120 – 200 m, yang
kemudian biasanya disusul dengan lereng yang lebih curam ke arah laut
dalam. Ada dua paparan yang luas di Indonesia yaitu Paparan Sunda di
sebelah barat dan Paparan Arafura-Sahul di sebelah timur. Di antara
keduanya terdapat laut-laut dalam dengan topografi yang kompleks.
misalnya ada depresi atau cekungan yang luas di dasar laut, dan kurang
lebih berbentuk bulat atau lonjong, disebut basin. Ada pula depresi yang
dalam dan bentuknya memanjang yang disebut palung. Palung yang
sempit dengan sisi yang curam disebut “trench” dan agak melebar
dengan sisi yang lebih landai adalah “trough”. Kompleksnya topografi
dasar laut di Indonesia disebabkan karena di kawasan ini berbenturan
atau bergesekan dengan empat lempeng litosfer yaitu lempeng-lempeng
Eurasia, Filipina, Pasifik, dan Samudera Hindia-Australia.
2) Ekosistem di perairan Indonesia seperti mangrove dan terumbu karang.
Hutan mangrove adalah tipe hutan yang khas terdapat di sepanjang
pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut,
seringkali juga disebut sebagai hutan pantai, pasang surut, hutan payau,
atau hutan bakau. Luas hutan mangrove di seluruh Indonesia
diperkirakan sekitar 4,25 juta Ha atau 3,98% dari seluruh luas di
Indonesia. Area hutan mangrove yang luas antara lain terdapat di pesisir
timur Sumatra, pesisir Kalimantan dan Pesisir selatan Irian Jaya.
Mangrove di Indonesia di kenal mempunyai keragaman jenis yang
tinggi, seluruhnya tercatat sebanyak 89 jenis tumbuhan, 35 jenis
diantaranya berupa pohon yang selebihnya berupa terna (5 jenis), perdu
(9 jenis), liana (9 jenis), Efifit (29 jenis), dan Parasit (2 jenis). Beberapa
contong mangrove yang dapat berupa pohon antara lain bakau
(Rhizophera), api-api (Xylocarpus), tengar (Ceriops), buta-buta
(Excoecaria). Sedangkan terumbu karang (coral reef) merupakan
ekosistem yang khas terdapat di daerah tropis. Ekosistem ini mempunyai
produktivitas organik yang sangat tinggi. Komponen biota terpenting di
suatu terumbu karang ialah hewan karang batu (stony coral), hewan
yang tergolong Scleractinia yang kerangkanya terbuat dari bahan kapur.
3) Laut di Indonesia berdasarkan proses terjadinya terbagi ke dalam laut
regresi, laut transgresi, dan laut ingresi. Sedangkan menurut letaknya
terbagi menjadi laut tepi, laut pertengahan, laut pedalaman.
4) Kedalaman dasar laut ternyata tidak rata. Biasanya laut-laut di pinggir
benua lebih dangkal daripada di tengah lautan. Tingkat-tingkat
kedalaman laut di Indonesia terdiri atas zona litoral (pesisir), zona
neritik (laut dangkal), zona batial (wilayah laut dalam), zona abisal
(wilayah laut sangat dalam), dan zona hadal (wilayah laut yang paling
dalam).
C. Perkembangan Jalur Transportasi dan Perdagangan Internasional di
Indonesia
Perkembangan masalah perbatasan dan kegiatan perdagangan serta
transportasi internasional di perairan yang berada di kawasan Asia Tenggara
akan terus meningkat dan bergerak cepat. Pentingnya perairan yang berada
di kawasan ini direfleksikan antara lain oleh tingginya pertumbuhan armada
pelayaran niaga, meningkatnya ketergantungan pada perdagangan lewat laut
(seaborn trade), serta desakan masyarakat internasional untuk meningkatkan
perhatian pada keamanan maritim (maritime security) wilayah alur laut
internasional yang melintasi kedaulatan negara pantai dan secara otomatis
menjadi tanggung jawab yang besar bagi negara pantai itu sendiri. Aktivitas
kelautan yang meningkat tersebut telah menempatkan laut di kawasan Asia
Tenggara ini memegang peranan sangat penting bagi kehidupan masyarakat
internasional. Perdagangan dunia melalui laut merupakan unsur utama dalam
perekonomian dunia. Hal ini disebabkan perdagangan lewat laut selain lebih
murah dan efisien, juga karena keterbatasan geografi dari negara produsen.
Kebanyakan perdagangan dunia melalui laut akan menggunakan perairan di
kawasan ini sebagai jalur pendekat lintasan perdagangannya. Oleh sebab itu,
perairan di kawasan ini menjadi sangat strategis dan vital dalam
perekonomian dunia, khususnya di kawasan Asia Pasifik.
Transportasi laut mendukung tumbuh kembangnya perekonomian dari
suatu negara, karena moda transportasi laut merupakan suatu pilihan yang
paling efisien dibandingkan dengan moda transportasi lain, pesawat terbang
misalnya tidak mampu membawa muatan secara massal. Di sinilah letak
begitu dominannya transportasi laut dalam menunjang roda perekonomian
melalui pengangkutan atau pengiriman barang antardaerah, bahkan
antarbenda.
D. Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Indonesia
Indonesia dianugerahi laut yang begitu luas dengan berbagai sumber
daya ikan di dalamnya. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia
karena memiliki luas laut dan jumlah pulau yang besar. Panjang pantai
Indonesia mencapai 95.181 km (World Resources Institute, 1998) dengan
luas wilayah laut 5,4 juta km2 mendominasi total luas teritorial Indonesia
sebesar 7,1 km2. Potensi tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara
yang dikarunia sumber daya kelautan yang besar termasuk kekayaan
keanekaragaman hayati dan non hayati kelautan terbesar.
Indonesia memiliki sumberdaya perikanan meliputi, perikanan
tangkap di perairan umum seluas 54 juta hektar dengan potensi produksi 0,9
juta ton/tahun. Budidaya laut terdiri atas budidaya ikan (antara lain kakap,
kerapu, dan gobia), budidaya moluska (kekerangan, mutiara, dan teripang),
dan budidaya rumput laut, budidaya air payau (tambak) yang potensi lahan
pengembangannya mencapai sekitar 913.000 ha, dan budidaya air tawar
terdiri atas perairan umum (danau, waduk, sungai, rawa), kolam air tawar,
dan mina padi di sawah, serta bioteknologi kelautan untuk pengembangan
industri bioteknologi kelautan seperti industri bahan baku untuk makanan,
industri bahan pakan alami, benih ikan dan udang serta industri bahan
pangan. Besaran potensi hasil laut dan perikanan Indonesia mencapai 3.000
trilyun per tahun, akan tetapi yang sudah dimanfaatkan hanya sekitar 225
trilyun atau sekitar 7,5% saja.
Peluang pengembangan usaha kelautan dan perikanan Indonesia
masih memiliki prospek yang baik. Pengembangan usaha kelautan dan
perikanan dapat digunakan untuk mendorong pemulihan ekonomi
diperkirakan sebesar US$82 milyar per tahun. Indonesia memiliki
kesempatan untuk menjadi penghasil produk perikanan terbesar dunia,
karena kontribusi perikanan pada 2004-2009 terus mengalami kenaikan. Di
samping itu potensi-potensi lainnya mulai perlu dikelola, seperti sumber
daya yang tidak terbaharukan, agar dapat memberikan kontribusi yang nyata
bagi pembangunan. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumber
daya kelautan dan perikanan dan menjadikan sektor ini sebagai prime mover
pembangunan ekonomi nasional, diperlukan upaya percepatan dan terobosan
dalam pembangunan kelautan dan perikanan yang didukung dengan
kebijakan politik dan ekonomi serta iklim sosial yang kondusif.
Adapun beberapa potensi laut yang lain di Indonesia antara lain:
1) Perhubungan laut/pengangkutan
Negara yang mempunyai banyak pelabuhan mempunyai kemungkinan
besar untuk menjadi Negara maju.
Keuntungan pelabuhan melalui laut diantaranya:
- Bisa banyak mengangkut barang
- Harga pengangkutan murah
- Tidak banyak mengeluarkan biaya untuk memelihara jalur lalu lintas
2) Pembangkit Tenaga
Untuk memutarkan turbin pembangkit listrik
3) Pertanian
Daerah tepi banyak menerima hujan setempat yaitu hujan ortografis yang
uap airnya berasal dari laut, sehingga memungkinkan untuk
perkembangan pertanian.
4) Pertahanan dan Keamanan
Bagi Indonesia yang merupakan Negara maritim, pertahanan sangat
penting artinya, yaitu melindungi sumber daya alam yang ada di laut dari
pengambilan oleh kapal-kapal Negara asing, menjaga gangguan dari luar
dan menjaga kemanan pelayaran dari gangguan perampok juga menjaga
laut dari peredaran obat-obat terlarang. Laut juga merupakan batas
Negara yang sangat jelas.

III. EVALUASI
Latihan Kognitif
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Batas wilayah laut Indonesia terdiri atas batas laut teritorial, batas landas
kontinen, dan zona ekonomi eksklusif. Ketiga batas ini dirumuskan dalam ...
a. UNCLOS III
b. Deklarasi Juanda
c. Ordonansi 1939
d. Kesepakatan 1824
2. Palung yang agak melebar dengan sisi yang lebih landai disebut dengan ...
a. Trench
b. Shelf
c. Trough
d. Guyot
3. Secara geografis Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera.
Dua samudera yang mengapit dari barat dan timur Indonesia adalah ...
a. Hindia dan Pasifik
b. Pasifik dan Hindia
c. Atlantik dan Pasifik
d. Pasifik dan Atlantik
4. Pulau yang terletak paling utara di Indonesia adalah ...
a. Rote
b. Weh
c. Liki
d. Benggala
5. Berikut ini yang termasuk ke dalam budidaya ikan di laut Indonesia adalah ...
a. Kakap, teripang, gobia
b. Mutiara, kakap, kerapu
c. Kakap, kerapu, gobia
d. Kakap, teripang, kerapu
6. Berikut ini yang termasuk ke dalam area hutan mangrove yang luas di
Indonesia terdapat di ...
a. Pesisir Kalimantan
b. Pesisir Sulawesi
c. Pesisir Jawa
d. Pesisir Maluku
7. Besaran potensi hasil laut dan perikanan Indonesia jika dioptimalkan dapat
mencapai angka ... per tahun
a. 2.000 trilyun
b. 2.500 trilyun
c. 3.000 trilyun
d. 3.500 trilyun
8. Wilayah „laut sangat dalam‟ dalam istilah kelautan disebut juga ...
a. Hadal
b. Batial
c. Neritik
d. Abisal
9. Archipelagic state merupakan istilah yang digunakan untuk Negara yang
memiliki wilayah ...
a. Bersatu dengan lautan
b. Terpisah oleh lautan
c. Memiliki banyak pulau
d. Tidak memiliki lautan
10. Lebar laut wilayah Indonesia berdasarkan Deklarasi Juanda adalah sepanjang
...
a. 10 mil laut
b. 11 mil laut
c. 12 mil laut
d. 13 mil laut

Jawablah dengan singkat dan jelas!


1. Jelaskan pengaruh letak geografis Indonesia terhadap iklim, aktivitas
perdagangan dan sosial budaya masyarakat!
2. Jelaskan manfaat laut bagi kehidupan masyarakat, bangsa dan negara!
3. Jelaskan faktor-faktor penghambat dalam usaha memanfaatkan potensi laut
yang dihadapi masyarakat, bangsa, dan negara!
4. Mengapa perdagangan dunia melalui jalur laut merupakan unsur utama dalam
perekonomian dunia?
5. Sektor kelautan dapat menjadi prime mover dalam pembangunan ekonomi
nasional. Jelaskan maksud dari kalimat tersebut!

Latihan Afektif
Jawablah dengan singkat dan jelas!
1. Menurut pendapatmu mengapa perairan di kawasan Asia Pasifik menjadi
sangat strategis dan vital dalam roda perekonomian dunia?
2. Apa yang akan kamu lakukan ketika melihat kapal asing yang berkeliaran di
perbatasan laut negaramu?
3. Benar atau salah ketika pemerintah mempekerjakan orang asing untuk
memanfaatkan potensi laut di negaramu? Lalu mengapa?
4. Bagaimana sikapmu terhadap kekayaan lautan yang belum bisa dioptimalkan
dengan baik?
5. Sudahkah kamu mengetahui negara-negara yang berbatasan langsung dengan
laut Indonesia? Lalu sebutkan!
Latihan Psikomotorik
A. Bahan/Alat/Sumber
a. Bahan

b. Alat
-Spidol Warna
c. Sumber
-Buku geografi atau sumber lain yang relevan
B. Rincian Kegiatan
a. Bacalah uraian materi dengan seksama!
b. Cermati peta buta negara Indonesia di atas!
-Pahami posisi pulau-pulau di Indonesia melalui peta di atas!
-Berilah arsir dengan spidol warna merah untuk batas laut teritorial!
-Berilah arsir dengan spidol warna hijau untuk batas kontinental!
-Berilah arsir dengan spidol warna kuning untuk batas ZEE!

Jawablah dengan singkat dan jelas!


1. Bagaimana pendapatmu jika Indonesia tidak memiliki wilayah lautan?
2. Apa yang akan kamu lakukan untuk mengoptimalkan potensi laut yang ada di
Indonesia?
3. Menurutmu apakah ada perubahan arah pembangunan saat ini yang asalnya
berorientasi ke daratan menjadi berorientasi ke lautan?
4. Apa hikmah yang bisa diambil dari luasnya wilayah lautan di Indonesia
dalam kehidupan sehari-hari?
5. Carilah beberapa artikel yang berkaitan dengan posisi strategis Indonesia
sebagai poros maritim dunia!

Anda mungkin juga menyukai