Anda di halaman 1dari 18

MAKAL

AH
MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
RENCANA ANGGARAN BIAYA

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 4

1.INRI PANDERO (19209046)

2.RANGGA .I.WALINGKAS (19209066)

3. FEBY T.PATAMPANG (19209052)

4.JESIKA M.TUMBEL (19209070)


KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini
disusun untuk dapat memenuhi tugas Mata Kuliah MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Disini tak lupa sampaikan juga banyak – banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
memberikan andil dalam tugas ini sehingga tugas ini dapat terselesaikan dengan baik dan
tak lupa saya sampaikan juga banyak–banyak terimakasih kepada Ibu Rifana selaku dosen
dalam mata kuliah MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI, karena banyak dari penjelasan beliau
tugas ini dapat terselesaikan dan bisa digunakan untuk semestinya dan fungsinya.

Kami mohon maaf atas kesalahan ataupun kekurangan dalam penulisan makalah ini. Untuk
itu saya berharap kritik dan saran agar dapat membangun makalah ini dengan baik.
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR.................................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG..........................................................................................

RUMUSAN MASALAH.....................................................................................

TUJUAN..........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

PENGERTIAN RAB.........................................................................................

JENIS-JENIS RAB...........................................................................................

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RAB.............................................

FUNGSI RAB.................................................................................................

LANGKA-LANGKA MENGHITUNG RAB.........................................................

KEUNTUNGAN YANG DIDAPAT DARI RAB..................................................

KOMPONEN-KOMPONEN YANG PERLU DIHITUNG DALAM RAB................

KURVA S...................................................................................................

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN...........................................................................................

SARAN..................................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................
BAB I
PENDAHULAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam membangun sebuah proyek atau sebuah bangunan,jika tidak ada Rencana Anggaran
Biaya maka akan mengalami banyak kendala,oleh karena itu sebelum membangun sebuah
bangunan atau proyek,harus terlebih dahulu mari kita menyusun Rencana Anggaran
Biayanya,agar ke depan akan membantu kita dalam menangani berbagai macam kendala.

Dan juga dengan adanya RAB maka kita bisa mengetahui berapa anggaran dan material yang
di perlukan dalam membangun sebuah proyek atau bangunan tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Akibat dari banyak kendala – kendala yang di hadapi seseorang dalam membangun sebuah
bangunan atau proyek akibat sulit mengetahui berapa jumlah biaya yang di butuhkan dan
berapa harga bahan bangunan di pasaran,maka dengan adanya Rencana Anggaran Biaya
maka semuanya bisa di ketahui dengan jelas.

1.3 TUJUAN

Dengan hadir nya makalah ini di harapkan dapat membantu atau menambah pengetahuan
pembaca tentang :

a. Pengertian Rencana Anggaran Biaya

b. Jenis – jenis Rencana Anggaran Biaya

c. Faktor – factor yang mempengaruhi Rencana Anggaran Biaya

d. Fungsi Rencana Anggaran Biaya

e. Langkah – langkah menghitung Rencana Anggaran Biaya

f. Keuntungan yang di dapat dari Rencana Anggaran Biaya

g. Komponen – komponen yang perlu di hitung dalam Rencana Anggaran Biaya


BAB II
PEMBAHASAN

PENERTIAN

Rencana Anggaran Biaya (RAB)


Rencana anggaran biaya (RAB) adalah besarnya biaya yang diperkirakan dalam pekerjaan
proyek yang disusun berdasarkan volume dari tiap-tiap item pekerjaan. RAB diajukan oleh
kontraktor pada saat terjadi penawaran. Biaya ini tergantung pada volume, upah tenaga kerja,
harga material, jasa kontraktor, serta pajak. Menurut Syah (2004: 152) RAB merupakan
dokumen kelengkapan yang dibutuhkan dalam operasional pelaksanaan proyek khususnya
yang berhubungan dengan hasil usaha proyek, agar proyek tercapai sesuai dengan yang telah
direncanakan.

Anggaran biaya merupakan harga dari bahan bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat
dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda- beda di
masing- masing daerah, disebabkan karena perbedaan harga bahan dan upah tenaga kerja.

Dalam menyusun Anggaran Biaya dapat dilakukan dengan 2 cara berikut :

1.Angka biaya kasar

Sebagai Pedoman dalam menyusun anggaran biaya kasar digunakan harga satuan tiap meter
persegi (mk2) luas lantai. Anggaran kasar dipakai sebagai pedoman terhadap anggaran biaya
yang dihitung secara teliti.

Walaupun namanya anggaran biaya kasar, namun harga satuan tiap m2 luas lantai tidak
terlalu jauh berbeda dengan harga yang dihitung secara teliti.

Dibawah ini diberikan sekedar contoh, untuk dapat menggambarkan penyusunan anggaran
biaya kasar yaitu :

Bangunan Induk 10 X 8 = 80 m2 dikalikan harga satuan yaitu Rp Rp 150.000 = Rp


12.000.000

Jadi dapat disimpulkan adalah harga perm2 bangunan induk tsb adalah Rp 12.000.000 perm2
nya

2 .Angka biaya teliti


Yang dimaksud anggaran biaya teliti adalah Anggaran Biaya Bangunan atau proyek yang
dihitung dengan teliti dan cermat sesuai dengan ketentuan dan syarat- syarat penyusunan
anggaran biaya. Pada anggaran biaya kasar sebagaimana diuraiakan terdahulu, harga satuan
dihitung berdasarkan harga taksiran setiap luas lantai m2. Taksiran tsb haruslah berdasarkan
harga yang wajar dan tidak terlalu jauh berbeda dengan harga yang dihitung secara teliti.

Sedangkan penyusunan anggaran biaya yang dihitung secara teliti,didasarkan atau didukung
oleh :

a. Besteks

Gunanya untuk menentukan spesifikasi bahan dan syarat- syarat teknis

b. Gambar bestek

Gunanya untuk menetukan/menghitung besarnya masing- masing volume pekerjaan

c. Harga Satuan pekerjaan

Didapat dari harga satuan bahan dan harga satuan upah berdasarkanperhitungan analisa BOW

BOW Singkatan dari Bugerlijke Openbare Werken ialah suatu ketentuan dan ketetapan
umum yang ditentukan oleh Dir BOW tanggal 28 Februari 1921 Nomor 5372 A Pada zaman
pemerintahan Belanda. Di Zaman sekarang BOW diganti dengan HSPK, yang tentunya tiap
kota maupun kabupaten mengeluarkan HSPK dan setiap tahun ada pergantian.

Demikian keterangan tentang arti dari Rencana Anggaran Biaya yang mungkin begitu awam
bagi orang yang belum pernah membangun.

2.2 Jenis – jenis Rencana Anggaran Biaya

1. Rencana Anggaran Biaya Kasar (Taksiran) untuk Pemilik.

Rencana Anggaran Biaya dibutuhkan oleh pemilik untuk memutuskan akanmelaksanakan ide
/ gagasan untuk membangunan proyek atau tidak ( biasanya masih di bantu dengan Studi
Kelayakan Proyek). Rencana Anggaran Biaya kasar ini juga di pakai sebagai pedoman
terhadap anggaran biaya yang dihitung secara teliti. Rencana Anggaran Biaya ini dibuat
masih kasar / global sekali dan biasanya dihitung berdasarkan harga satuan tiap meter persegi
luas latai atau dengan cara yang lain.

2. Rencana anggaran Biaya Pendahuluan

Oleh Konsultan PerencanaPerhitungan anggaran Biaya ini dilakukan setelah gambar rencana
(desain) selesai dibuat oleh konsultan Perencana. Perhitungan anggaran biaya ini lebih teliti
dan cermat sesuai ketentuan dan syarat-syarat penyusunan anggaran biaya.Penyusunan
anggaran biaya ini di dasarkan pada :
a.Gambar Bestek

Gunanya untuk menentukan / menghitung besarnya volume masing – masing pekerjaan.

b.Bestek atau Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

Gunanya untuk menetukan spesifikasi bahan dan syarat-syarat teknis.

c.Harga Satuan Pekerjaan

Dihitung dari harga satuan bahan dan harga satuan upah berdasarkan perhitungan analisa
BOW.

3. Rencana Anggaran Biaya

Detail oleh Kontraktor Anggaran Biaya ini dibuat oleh kontraktor setelah melihat desain
konsultan perencana(gambar bestek dan RKS), dan pembuatannya lebih terperinci dan teliti
karena sudahmemperhitungkan segala kemungkinan ( melihat medan, mempertimbangkan
metode-metode pelaksanaan, dsb ). Rencana Anggaran Biaya ini kemudian dijabarkan dalam
bentuk penawaran oleh kontraktor pada waktu pelelangan, dan menjadi harga yang
pasti(fixed price) bagi pemilik setelah salah satu rekanan ditunjuk sebagi pemenang dan Surat
Perjanjian Kerja (SPK) telah ditanda tangani.

4. Anggaran Biaya sesungguhnya (Real Cost)

setelah proyek selessai Bagi pemilik fixed price yang tercantum dalam kontrak adalah yang
terakhir, kecuali dalam pelaksanaan terjadi tambah dan kurang (meer & minder werk). Bagi
kontraktor nilai tersebut adalah penerimaan yang fixed, sedangkan pengeluaran yang
sesungguhnya(Real cost) yaitu segala yang kontraktor keluarkan untuk menyelesaikan proyek
tersebut.Besarnya real cost tersebut hanya diketahui oleh kontraktor sendiri. Penerimaan di
atas dikurangi Real Cost adalah laba diperoleh oleh kontraktor.

2.3 Faktor – factor yang mempengaruhi Rencana Anggaran Biaya

a. Kondisi pasar

Ketika menyiapkan estimasi , tarif dan harga yang dipakai biasanya akan diperolehdari
proyek - proyek sebelum nya atau data biaya histories. Akan tetapi estimasi pendekatan
merupakan perkiraan harga tender pada waktu tertentu di masa mendatang. Karena nya
sangatlah perlu untuk memperbaruhi harga tersebut dengan menggunakan indeks harga
tender sehingga sesuai dengan tingkat harga sekarang. Selain itu perlu pula untuk
memasukkan peningkatan biaya buruh dan material yang telah diumumkan tetapi belum
dilaksanakan. Kelonggaran juga pasti diberikan untuk memperhitungkan perubahan kondisi
kontrak, tipe ouwner, tersedianya buruh, beban kerja dan sebagainya serta naik turunnya
dunia industri.

b. Desain ekonomi
Bilamana terjadi perubahan desain seperti misalnya perubahan bentuk, tinggi,ukuran dan
sebagainya, maka beberapa penyesuaian terhadap tariff yang dipakai dalamestimasi
pendekatan pasti dilakukan. Keadaan tapak bangunan dapat juga mempengaruhi desain dan
cara membangun bangunan tersebut.

c. Pertimbangan kualitas

Tarif dari proyek lama adalah ditetapkan berdasarkan standart kualitas tertentu. Jikastandart
ini akan dinaikkan atau diturunkan maka diperlukan adanya perubahan dalam tarif estimasi
yang diajukan. Mungkin perlu pula mlakukan penyesuaian berdasarkan perkiraan atas
peningkatan standart kualitas, dengan menunjukkan keseluruhan perubahan. Alternatifnya,
penyesuaian ini dapat pula lebih tepat, misalnya dengan memilih kualitas lapisan luar dinding
bata yang lebih baik, maka tarif estimasinya dapat di sesuaikan lebih obyektif.

d. Sarana-sarana teknis

Masalah ini menimbulkan suatu peningkatan proporsi proyek bangunan. Pentingnya biaya ini
menghendaki agar peninjauanya terpisah dari komponen biaya bangunanlainnya. Pada
rencana proyek yang besar, Quantity Surveyor ahli pasti dipakai untuk memberikan pedoman
terutama pada tahap estimasi perkiraan. Sebagai contoh penyediaan alat pendingin udara
(AC) dapat meningkatkan biaya proyek yang cukup besar.

e. Pekerjaan eksternal

Akibat sering terjadinya perbedaan yang cukup besar antara tapak-tapak bangunan,maka
terdapat hubungan biaya antara elemen pekerjaan eksternal dengan bangunansesungguhnya.
Karenanya umumnya perlulah mencakup biaya-biaya ibi sebagai

komponen tersendiri dalam estimasi. Ukuran tapak atau lokasi dan pekerjaan yang harus
dilaksanakan merupakan factor penting yang harus dipertimbangkan.

f. Kealpaan

Usulan estimasi biaya harus secara jelas memperlihatkan apa saja yang telah dicakup, melaui
spesifikasi, dan apa saja yang tidak tercakup. Ouwner mungkin dapatmemaklumi atas
pengasumsian bahwa estimasi satu juta telah mencakup semua pengeluarannya bagi proyek
tersebut. Ia tampaknya kurang dapat memaklumi bilakemudian ia mengetahui bahwa
beberapa kelompok pengeluarannya luput ditinjau.Contoh nyata dari kealpaan ini antara lain :
fee professional dan ongkos-ongkos lain, VAT( Value Added Tax, pajak pertambahan nilai),
biaya lahan, tagihan bunga, perabot kecil-kecil dan komponen-komponen peralatan khusus
yang mungkin dibutuhkan untuk bengkel atau laboratorium.

g. Harga dan resiko desain

Estimasi disusun berdasarkan kombinasi tiga factor yaitu : kualitas, kuantitas danharga.dua
hal pertama dari komponen ini menyangkut tentang desain, yang selalumengalami perubahan
hingga penanda tangan kontrak. Desain selanjutnya akanmempengaruhi metode konstruksi
yang dipakai oleh kontraktor. Pada permulaan skemasuatu desain akan digambarkan oleh
sketsa denah dan elevasi, dan karena kebutuhan,sketsa-sketsa ini akan lebih diperinci selama
proses desain.proses ini dapat berdampak penting terhadap biaya konstruksi. Resiko biaya
yang berkaitan dengan desain akan lebih banyak terjadi pada tahap permulaan dari pada tahap
tender. Oleh karenanya persentase yang lebih besar harus ditambahkan untuk menutup resiko
desain pada tahap permulaan,dari pada dalam tahap selanjutnya selama proses desain terjadi.

2.4 FUNGSI RENCANA ANGGARAN BIAYA

Secara Umum ada 4 Fungsi Utama dari Rancanga Anggaran Biaya (RAB) :

1. Menetapkan jumlah total biaya pekerjaan yang menguraikan masing masing item
pekerjaan yang akan dibangun. RAB harus menguraikan jumlah semua biaya upah kerja,
material dan peralatan termasuk biaya lainnya yang diperlukan misalanya perizinan, kantor
atau gudang sementara, fasilitas pendukung misalnya air dan listrik sementara.

2. Menetapkan Daftar dan Jumlah Material yang dibutuhkan. Dalam RAB harus dipastikan
jumlah masing masing material disetiap komponen pekerjaan. Jumlah material didasarkan
dari volume pekerjaan , sehingga kesalahan perhitungan volume setiap komponen pekerjaan
akan mempengaruhi jumlah material yang dibutuhkan. Daftar dan Jenis material yang
tertuang dalam RAB menjadi dasar pembelian material ke Supplier.

3. Menjadi dasar untuk penunjukan/ pemilihan kontraktor pelaksana. Berdasarkan RAB


yang ada , maka akan diketahui jenis dan besarnya pekerjaan yang akan dilaksanakan. Dari
RAB tersebut akan kelihatan pekerja dan kecakapan apa saja yang dibutuhkan. Berdasarkan
RAB tersebut akan diketahui apakah cukup diperlukan satu kontraktor pelaksana saja atau
apakah diperlukan untuk memberikan suatu pekerjaan kepada subkontraktor untuk
menangani pekerjaan yang dianggap perlu dengan spesialis khusus.

4. Peralatan peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan akan diuraikan dalam
estiamsi biaya yang ada. Seorang estimator harus memikirkan bagaimana pekerjaan dapat
berjalan secara mulus dengan menentukan peralatan apa saja yang dibutuhkan dalam
pekerjaan tersebut. Dari RAB juga dapat diputuskan peralatan yang dibutuhkan apakah perlu
dibeli langsung atau hanya perlu dengan sistim sewa.. Kebutuhan peralatan dispesifikasikan
berdasarkan jenis, jumlah dan lama pemakaian sehingga dapat diketahui berapa biaya yang
diperlukan.

2.5 LANGKAH – LANGKAH MENGHITUNG RENCANA ANGGARAN BIAYA

1. Persiapan dan Pengecekan Gambar Kerja

Gambar Kerja adalah dasar untuk menentukan pekerjaan apa saja yang ada dalam komponen
bangunan yang akan dikerjakan. Dari gambar akan didapatkan ukuran , bentuk dan
spesifikasi pekerjaan. Pastikan gambar mengandung semua ukuran dan spesifikasi material
yang akan digunakan untuk mempermudah perhitungan volume pekerjaan. Dari gambar yang
ada anda disini sudah memulai coretan coretan item pekerjaan apa saja yang akan dihitung
dalam pembuatan RAB nya. Dalam tahap persiapan ini perlua juga dilakukan pengecekan
harga harga material dan upah yang ada disekitar atau lokasi paling dekat dengan tempat
bangunan rumah akan dikerjakan.

2. Perhitungan Volume.

Langkah awal untuk menghitung volume pekerjaan, yang perlu dilakukan adalah
mengurutkan seluruh item dan komponen pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan
gambar kerja yang ada. Sebagai contoh pembangunan rumah tinggal anda dapat lihat
dibawah ini.

Jika anda merasa seluruh item pekerjaan sudah tertuang , selanjutnya anda memluai
menghitung volume masing masing volume pekerjaan tersebut. Untuk format sederhana dan
memudahkan perhitungan , anda dapat melakukannya dalam format excel. Suatu hal yang
perlu diperhitungkan adalah satuan pekerjaan yang dihitung harus sama dengan analisa harga
satuan pekerjaan.

Jika perhitungan sudah selesai, tidak salah jika anda melakukan pengecekan kembali
bilamana ada kemungkinan kesalahan perhitungan ukuran.

3. Membuat Harga Satuan Pekerjaan

Untuk menghitung Harga Satuan Pekerjaan, yang perlu dipersiapakan adalah :

- Indeks (koefisien) analisa pekerjaan

- Harga Material/ Bahan sesuai satuan

- Harga upah kerja per hari termasuk mandor, kepala tukang, tukang dan pekerja

Indeks (koefisien) analisa pekerjaan mungkin sedikit agak rumit dan membingungkan , jika
anda kurang paham darimana (indeks) koefisien tersebut, anda dapat menggunakan indeks
resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah (anda dapat melihatnya dari SNI yang sudah ada saat
ini untuk masing masing item pekerjaan).

Untuk harga material dan upah kerja , anda tinggal memasukkan harga berdsarkan harga yang
ada didaerah anda. Anda juga perlu mengantisipasi nilai harga yang dimasukkan bilamana
kemungkinan akan ada kenaikan harga jika pekerjaan masih lama untuk dimulai.

Contoh Harga Satuan Pekerjaan dapat anda lihat dibawah ini :

Perhitungan Analisa Harga Satuan saat ini semakin berkembang, dimana banyak terdapat
method perhitungannya. Bila anda mencheck beberapa Analisa Harga Satuan dari beberapa
RAB yang ada, kemungkinan anda akan menjumpai ada beberapa perbedaan harga dalam
suatu item pekerjaan yang sama. Mengapa terjadi ? Untuk pembahasan hal ini anda dapat
lihat dalam artikel ini.
4. Perhitungan Jumlah Biaya Pekerjaan

Setelah didapatkan volume dan harga satuan pekerjaan , kemudian kita tinggal
mengalikannya sehingga didapat harga biaya pekerjaan dari masing masing item pekerjaan.

Untuk memisahkan biaya antara Upah kerja dan Jumlah Biaya Material, anda dapat
memisahkan kolom perhitungan seperti dibawah ini. Ini dapat anda pergunakan jika misalnya
kontrak upah terpisah dengan pembelian material.

5. RekapitulasiRekapitulasi adalah jumlah masing masing sub item pekerjaan dan kemudian
di totalkan sehinggan didapatkan jumlah total biaya pekerjaan. Dalam rekapitulasi ini
bilamana diperlukan juga ditambahkan biaya overhead dan biaya pajak.

6. Metode Analisa Harga Satuan

Dalam menyusun anggaran biaya, tedapat beberapa metode yang dapat

diaplikasikan dan salah satu yang sering digunakan dalam penyusunan anggaran

adalah metode analisa harga satuan. Perhitungan analisa harga satuan dilakukan

apabila volume total pekerjaan belum dapat ditentukan dengan pasti tetapi biaya

per-unitnya telah diketahui.

Dengan rumus sebagai berikut :

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 = 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑥 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎

2.6 KEUNTUNGAN YANG DI DAPAT DARI RENCANA ANGGARAN BIAYA

Berdasarkan pengalaman yang ada , ketika seseorang melaksanakan pembangunan rumah


ataupun proyek proyek lainnya, mereka merasa terbantu dengan adanya Rencana Anggaran
Biaya . Sesorang akan terbantu dengan adanya RAB dimana akan menjadi dasar dan
pelaksanaan pekerjaan baik saat pembelian material dan pemilihan kontraktor dan bialamana
ada perubahan jenis material saat pekerjaan sedang berlangsung. Kesulitan kesulitan
pembiayaan juga dapat terbantu dan disederhanakan jika kita mempunyai detail RAB.
Berikut adalah beberapa catatan yang dapat membantu anda untuk mengerti apa pentingnya
Rancangan Anggaran Biaya tersebut :

Saat pelaksanaan pembangunan sedang berlangsung, tanpa disadari uang yang kita keluarkan
cukup besar mengalir. Dengan adanya RAB yang kita miliki, maka kita akan mengatur
penyediaan dan pengeluaran berdasarkan schedule pekerjaan. Kita dapat menghitung jumlah
pengeluaran berkala dari RAB yang ada untuk pembayaran upah tukang, pembelian materian
dan pembelian peralatan . Jika pekerjaan dilakukan oleh suatu kontraktor dimana upah dan
material langsung ditangani oleh kontraktor, maka kita dapat mengatur pengeluaran
berdasarkan termin (jumlah prosentrase pekerjaan)

Dari detail-detail yang tertuang dalam RAB maka akan didapatkan informasi semua tipe
kebutuhan material yang diperlukan untuk masing masing bagian pekerjaan, dan juga akan
didaptkan jumlah actual material yang diperlukan. Bedasarkan jenis dan jumlah material yang
ada dalam RAB maka kita dapat mempelajarinya dan membuatkan suatu kerja sama dengan
pihak supplier untuk mengatasi atau menjaga bilamana terjadi fluktuasi harga. Sebagai
contoh kita dapat terlebih dahulu menempatkan uang kita ke suatu toko/ supplier untuk
pemesanan jenis dan jumlah material yang sudah ada tertera di RAB.

Dengan detail RAB yang ada, anda dapat mengatur jenis dan jumlah material yang akan
dipergunakan sesuai dengan kebutuhannya dilapangan. Ini akan membantu penyimpanan
material yang tidak diperlukan digudang dimana akan mejaga bertumpuknya material dan
juga menjaga perputaran uang anda. Juga akan mengamankan barang barang anda tertumpuk
lama sehingga akan bisa mengakibatkan material tidak bisa terpakai.

Dengan pengaturan jumlah material yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan pemakaian
maka akan memperlancar jalannya pekerjaan dan juga akan menghindari terbuangnya
material oleh pekerja.

RAB juga memberikan spesifikasi masing masing material yang dibutuhkan dalam tahapan
konstruksi, dimana hal ini juga membantu untuk memeriksa apakah standard dan kwalitas
bahan yang masuk sudah sesuai dengan kebutuhan bangunan anda.

Jika semua material dan gudang dapat di sesuaikan dengan kebutuhannya maka juga akan
membantu waktu penyelesaian dari pembangunan rumah yang juga akan mengurangi biaya
yang akan dikeluarkan misalanya biaya penjaga gudang.

Jika anda kurang mahir dalam menghitung RAB terhadap rumah yang ingin anda bangun,
anda dapat meminta kepada sebuah konsultan yang biasa dalam membuat RAB, atau dapat
juga anda lakukan dengan meminta kepada kontraktor yang akan mengerjakan untuk
membuat RAB terhadap pekerjaan yang akan dibangun. Dengan RAB yang ada anda dapat
membandingkan harga antara harga yang dibuat oleh sikonsultan dengan harga yang dibuat
oleh calon kontraktor.

Jika anda mempunyai dana yang terbatas, maka anda dapat menggunakan RAB ini sebagai
dasar perhitungan untuk meminjam besar dana yang akan anda pinjam.

RAB akan membantu kecepatan pekerjaan , dimana pemilik dan pekerja akan mempunyai
acuan untuk kemulusan berlangsungnya pekerjaan. Semakin cepat rumah anda selesai
dibangun maka anda akan semakin cepat dapat menempatinya

2.7 KOMPONEN – KOMPONEN YANG PERLU DI HITUNG DALAM RENCANA


ANGGRAN BIAYA
Dalam suatu konstruksi bangunanrumah ada dua bagian segi pembiayaan yang perlu
diperhitungkan, yaitu :

a. biaya pokok yang berhubungan dengan material , upah kerja dan perlatan.

b. biaya operasional termasuk biaya perijinan, fasilitas atau sarana (air, listrik sementara,
gudang dll), dan juga perlu diperhitungkan biaya tidak terduga.

Dalam perhitungan RAB suatu bangunan rumah , semua bagian komponen yang diperlukan
dalam pekerjaan hingga selesai harus betul betul diperhitungkan, dimulai dari awal pekerjaan
sampai selesai nya tahap konstruksi.

2.8 KURVA S
Pembuatan kurva s dikerjakan setelah menghitung rencana anggaran biaya dan melakukan
analisis harga satuan pekerja . Kurva s adalah grafik hubungan antara waktu pelaksanan
proyek dengan nilai akumulasi progress yang telah dicapai proyek tersebut. Bisa dikatakan
kurva S merupakan metode perencanaan dan kendali waktu paling populer dalam monitoring
pelaksanaan proye. Hampir semua proyek, baik pemerintah maupun swasta, telah lama
menggunakan metode ini. Pada awalnya, grafik kurva S dkembangkan oleh Jendral Warren
Hannum. Penggambaran kurva s merupakan visualisasi dari kemajuan pekerjaan kumulatif
pada sumbu vertikal terhadap waktu pada sumbu horizontal yang dapat dilihat pada gambar
2.1. Kemajuan pekerjaan dalam kurva s didfenisikan prosentase bobot kegiatan. Nilai bobot
pekerjaan dapat dihitung dangan menggunakan rumus

biaya pekerjaan
Bobot (%)= X 100
Total biaya proyek

Perbandingan kurva s rencana dengan kurva pelaksanaan memungkinkan dapat diketahui


kemajuan pelaksanaan proyek apakah sesuai, lambat,ataupun lebih dari yang direncanakan .

Penyimpangan dapat diketahui melalui visualisasi kurva s . Idikasi tersebut dapat menjadi
informasi awal guna melakukan tindakan koreksi dalam proses pengendalian jadwal proyek.
Kemajuan kegiatan biasanya diiukur terhadap jumlah uang yang telah dikeluarkan oleh
proyek, survei kuantitas dari pekerjaan di proyek, dan jumlah tenaga kerja yang dipakai.
Gambar 2.1. kurva s

Beberapa mafaat kegunaan kurva S yaitu:

1. Sebagai jadwal pelaksanaan proyek. Dari kurva S, kita dapat mengetahui kapan proyek
tersebut dimulai dan kapan proyel tersebut berakhir.

2. Kurva S sebagai pedoman keuangan proyek.

3. Kurva S dapat menunjukkan pekerjaan apa yang terdapat di lintasan kritis. Lintasan kritis
ialah item yang harus segera kita selesaikan agar pekerjaan proyek dapat selesai tepat
waktu.

4. Untuk mengethui progres yang telah dikerjakan.

5. Sebagai pedoman manajer untuk mengambil tindakan dan kebijakan agar pelaksanaan
proyek dapat berjalan sesuai dengan kesepakatan.

6. Kurva S sebagai bahan pelaporan proyek kepada konsultan atau owner

Penggambaran kurva s dapat diasumsikan biaya setiap item terdistribusi secara merata
selama durasinya . Kondisi ini tidak selamanya benar, karena dimungkinkan suatu item
pekerjaan dengan biaya pembeliaan material yang besar (menyerap lebih dari 50% dari
total harga pekerjaan tersebut) akan diserap di awal pekerjaan tersebut dan sisa durasi
dilakukan untuk biaya pemasangannya . Namun hal ini tidak sepenuhnya dapat dijadikan
dasar untuk pembuaatan tagihan kontraktor dikarenakan progres fisik pekerjaanya belum
terlaksana .

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Rab (Rencana Anggaran Biaya) adalah suatu gambaran banyaknya biaya yang dibutuhkan
baik upah maupun bahan dalam sebuah pekerjaan proyek konstruksi, membangun rumah,
atau meningkatkan rumah, gedung, jembatan, atau bangunan lainnya. Dalam menyusun
anggaran biaya harus mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mempersiapkan gambar bangunan sedetail mungkin.

2. Menguraikan setiap item pekerjaan (Work Break Down Structure)

3. Menghitung volume setiap item pekerjaan.

4. Mempersiapkan daftar harga bahan dan upah pekerja yang biasanya diperoleh

dari dinas pekerjaan umum (PU) dan disetiap daerah harga tersebut berbeda.

5. Menghitung/ Menganalisa harga satuan upah dan bahan.

6. menyusun Rencana Anggaran Biaya

7. Rekapitulasi pekerjaan

Dengan telah tersusunnya sampai dengan rekapitulasi pekerjaan, maka akan

diketahui harga bangunan murni, dan diuraikan kembali harga tersebut sesuai dengan

waktu (Time) tiap item pekerjaan sehingga akan didapat biaya yang dikeluarkan per hari,
minggu dan bulan.

Menjadwal proyek adalah berfikir secara logis sesuai dengan prosedur

perencanaan kegiatan proyek. Tujuannya untuk merincikan pekerjaan baik ditinjau

dari segi waktu, biaya, sehingga ,perbandingan antara perencanaan dan lapangan

akan diketahui sesuai dengan jadwal yang disusun.

Untuk memudahkan dan mempercepat perhitungan Rencana Anggaran Biaya

(RAB) maka aplikasi yang dipakai adalah Ms. Excel dan Untuk Penjadwalan adalah

aplikasi Ms.Project sehingga apabila terjadi kesalahan akan dengan cepat diperbaiki.

B. Saran

1. Gambar proyek haruslah lengkap mulai dari gambar pra-rencana, gambar rencana, dan
gambar detail.
2. Perhitungan volume sebaiknya dibaringi dengan gambar detail bangunan supaya
perhitungan volume tampak nyata terhadap bangunan yang akan dihitung.

3. Untuk mempersingkat dalam mengerjakan rencana anggaran biaya sebaiknya dikerjakan


dengan media komputerisasi dengan memakai aplikasi program Ms. Exel.

4. Dalam menyusun Work Break Down Structur (WBS) seharusnya diurutkan item

pekerjaan yang terlebih dahulu dikerjakan

DAFTAR PUSTAKA
http://debiqncay.blogspot.com/2011/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html

http://www.scribd.com/doc/49859507/MATERI-RAB

file:///C:/Users/lenovo/Downloads/jiptummpp-gdl-auliaindir-51006-3-babii.pdf

file:///C:/Users/lenovo/Downloads/3.%20BAB%202%20Tinjauan%20Pustaka%20dan
%20Dasar%20Teori%20(1).pdf

http://digilib.unimed.ac.id/18716/7/508212023%20Bab%20IV.pdf

Anda mungkin juga menyukai