P o s i s i S t r a t e g i s I n d o n e s i a s e b a g a i P o r o s M a r i t i m D u n i a ii
Industri Maritim
Jasa
Angkatan Laut
TUJUAN PEMBELAJARAN
1) Siswa mampu mendeskripsikan letak, luas dan batas wilayah Indonesia
2) Sp0iswa mampu mendeskripsikan karakteristik wilayah perairan Indonesia
3) Siswa mampu mendeskripsikan perkembangan jalur perdagangan internasional
di Indonesia
4) Siswa mampu menganalisis potensi dan pengelolaan sumber daya kelautan
Indonesia
P o s i s i S t r a t e g i s I n d o n e s i a s e b a g a i P o r o s M a r i t i m D u n i a iii
DAFTAR ISI
Hal
A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Indonesia ............................................................................................... 1
B. Karakteristik Wilayah Perairan Indonesia ............................................................................................ 13
C. Perkembangan Jalur Perdagangan Internasional di Indonesia ............................................................. 16
D. Potensi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan di Indonesia ................................................................ 20
P o s i s i S t r a t e g i s I n d o n e s i a s e b a g a i P o r o s M a r i t i m D u n i a iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Peta Dunia .................................................................................................................................. 1
Gambar 1. 2 Gambar Ekosistem di Laut .......................................................................................................... 3
Gambar 1. 3 Gambar Posisi Silang Indonesia................................................................................................... 4
Gambar 1. 4 Gambar Rute Laut Internasional Indonesia dan Sekitarnya ......................................................... 4
Gambar 1. 5 Peta Perbatasan Laut Indonesia dengan 10 Negara Tetangga...................................................... 7
Gambar 1. 6 Perbatasan Papua Nugini dan Indonesia di Kota Jayapura desa Skouw Mae ............................... 8
Gambar 1. 7 Rezim Perairan Laut Menurut UNCLOS 1982 dan UU. RI. No.17 Tahun 1985 ............................ 14
Gambar 1. 8 Peta Geomorfologi Dasar Laut Indonesia .................................................................................. 15
Gambar 1. 9 Peta Pebjelajahan Laut Zaman Dahulu ...................................................................................... 16
Gambar 1. 10 Peta Jalur Perdagangan .......................................................................................................... 18
Gambar 1. 11 Gambar Lalu Lintas Maritim Internasional .............................................................................. 19
Gambar 1. 12 Perikanan Tangkap ................................................................................................................. 21
Gambar 1. 13 Perikanan Budidaya ................................................................................................................ 21
Gambar 1. 14 Peta Potensi Energi Arus Laut ................................................................................................ 21
Gambar 1. 15 Peta Potensi Energi Gelombang Laut Wilayah Indonesia ......................................................... 21
Gambar 1. 16 Potensi Energi Konversi Termal Laut/OTEC ............................................................................. 21
Gambar 1. 17 Anjungan Migas di Blok Mahakam, Kalimantan Timur ............................................................. 21
Gambar 1. 18 Peta Persebaran Cadangan Minyak Bumi Indonesia, 1 Januari 2013 ........................................ 21
Gambar 1. 19 Peta Persebaran Cadanngan Gas Alam Indonesia, 1 Januari 2013 ........................................... 21
Gambar 1. 20 Destinasi Wisata Bahari Unggulan Indonesia........................................................................... 21
Gambar 1. 21 Peta Potensi Wisata Bahari di Indonesia ................................................................................ 21
Gambar 1. 22 Pembangunan Kapal Kawal Rudal 10514 ................................................................................ 21
Gambar 1. 23 Kapal Kargo Pengangkut Kontainer Komiditi Ekspor ................................................................ 21
Posisi Strategis Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia |1
Ketika kecil apakah kamu pernah mendengar lagu ”nenek moyangku seorang pelaut
gemar mengarung luas samudera ...” ? Lagu ini tentu memiliki sejarahnya. Dalam pelajaran
sejarah kamu pernah mendengar mengenai kerajaan Sriwijaya dan Majapahit yang handal
dalam berperang di lautan. Berdasarkan sejarah tersebut maka muncullah sebutan bahwa
Indonesia adalah negara maritim. Namun sayang, Indonesia masih belum optimal dalam
mengelola sumber daya alam yang berada di laut. Kini, mari belajar bersama di bab ini agar
kamu bisa menjadi penerus bangsa yang dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya
maritim Indonesia!
A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Indonesia
1. Letak Astronomis dan Geografis Indonesia
a. Konsep letak astronomis
Coba perhatikan Peta dunia pada Gambar 1.1 !
Sumber: http://www.mapsofworld.com/world-maps/
Gambar 1. 1 Peta Dunia
Posisi Strategis Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia |2
Setelah memperhatikan Gambar 1.1 kamu dapat melihat pada bagian tepi Peta
Dunia terdapat angka-angka. Tahukah kamu angka tersebut menunjukan lintang dan bujur
suatu negara. Angka yang terletak secara horisontal menunjukkan lintang suatu wilayah.
Lintang ini membagi bumi menjadi utara dan selatan. Sedangkan angka yang terletak
secara vertikal menunjukkan bujur suatu wilayah. Bujur membagi bumi menjadi belahan
barat dan timur.
Coba temukan negara apakah yang terletak pada lintang berikut ini!
a. 60LU-110LS dan 950BT–1410BT b. 300LU-470LU dan 1280BT-1460BT
Apakah kamu mampu menemukan nama negara tersebut? Kombinasi lintang dan
bujur inilah yang membuatmu dapat menemukan negara tersebut. Angka pada lintang
dan bujur tersebut menunjukkan letak astronomis suatu wilayah. Setelah mendapat
sedikit penjelasan mengenai letak astronomis, apakah kamu telah memahaminya? Jika ya,
coba jawab beberapa pertanyaan di bawah ini di buku tugasmu!
Sumber: http://ec.europa.eu/environment/marine/good-environmental-status/descriptor-
Sumber: https://biasamembaca.blogspot.co.id/2016/03/pengaruh-letak-geografis-indonesia.html
Gambar 1. 3 Gambar Posisi Silang
Indonesia
https://store.mapsofworld.com/digital-maps/world-maps-1-2/world-sea-routes-map
Gambar 1. 4 Gambar Rute Laut Internasional Indonesia dan Sekitarnya
Posisi Strategis Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia |5
Setelah mengamati Gambar 1.4 kamu akan menemukan beberapa titik merah di
Indonesia dan sekitarnya. Apakah seluruh pulau di Indonesia sudah memiliki titik merah dan
terdapat gambar kapal yang menunjukkan adanya pelabuhan? Jika kamu bandingkan antara
letak geografis Indonesia dan rute laut internasional Indonesia maka terdapat ketidak sesuaian.
Hal ini mengingat bahwa garis pantai Indonesia merupakan yang terpanjang kedua. Namun
sayang, sejak penjajahan Belanda hingga beberapa dekade ini pembangunan masih berorientasi
pada daratan.
Jangan khawatir, saat ini salah satu program andalan pemerintah sekarang adalah
pembangunan sektor maritim. Guna memperdalam dan mengenali lebih jauh mengenai
kemaritiman Indonesia, kerjakanlah Tugas 2!
Indonesia adalah bangsa yang telah merdeka, meskipun begitu Indonesia harus menjaga
ketertiban kehidupan bersama di dunia dengan negara lain yang berbatasan denga wilayahnya.
Pada Gambar 1. 5 dapat dilihat negara yang berbatasan dengan Indonesia. Daerah perbatasan
tersebut sering menjadi daerah yang jauh dari jangkauan dari pemerintah. Akan tetapi kini
daerah perbatasan mulai mendapat perhatian dari pemerintah. Perhatian ini dapat dirasakan
dengan mulai dibangunnya patok-patok perbatasan yang menjadi spot foto keren saat kamu
bisa mengunjunginya. Contoh patok tersebut bisa kamu lihat pada gambar 1.6.
Posisi Strategis Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia |7
Sumber : http://www.batasnegeri.com/ri-akan-selesaikan-perbatasan-laut-dengan-10-negara-dari-australia-hingga-
palau/
Gambar 1. 5 Peta Perbatasan Laut Indonesia dengan 10 Negara Tetangga
Posisi Strategis Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia |8
Sumber: https://www.instagram.com/p/BPzNRebjb-Q/?tagged=perbatasanri
Gambar 1. 6 Perbatasan Papua Nugini dan Indonesia di Kota Jayapura desa Skouw Mae
Batas wilayah Indonesia di daratan berupa patok atau sebuah bangunan dapat dilihat
dengan jelas sehingga apabila ditemukan seseorang asing melanggar atau melewati daerah
tersebut dapat ditindak secara hukum. Permasalahan yang muncul di daerah perbatasan
daratan juga beragam. Coba simaklah berita pada Artikel 1 untuk lebih memahami
permasalahan yang terjadi di perbatasan wilayah daratan!
Pada Gambar 1.5 kamu telah melihat bahwa perbatasan wilayah Indonesia dengan
negara lain tidak hanya di daratan tetapi juga di lautan. Jika di daratan sebagai penanda batas
dapat dibangun sebuah patok atau tugu, coba bayangkan apakah hal tersebut juga bisa
dilakukan di perbatasan berupa lautan? Tentunya tidak bisa sehingga untuk menjaga daerah
perbatasan laut maka Angkatan Laut perlu bekerja keras dengan berpatroli agar wilayah
kedaulatan negara Indonesia tidak digangu dan kekayaan alam di dalamnya tidak dicuri.
Ternyata meskipun Angkatan Laut telah bekerja keras untuk menjaganya namun masih banyak
negara yang mencari kelengahan para penjaga dan mencuri kekayaan laut kita! Hal ini tentunya
merugikan bagi negara kita sehingga sejak beberapa tahun belakangan ini semua kapal asing
yang ketahuan masuk ke negara kita tanpa izin akan di hancurkan dan ditenggelamkan.
Posisi Strategis Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia |9
Kebijakan ini menjadi pro kontra di negara maupun di dunia internasional. Lebih jelas, kamu
dapat melihat beritanya pada Artikel 2!
P o s i s i S t r a t e g i s I n d o n e s i a s e b a g a i P o r o s M a r i t i m D u n i a | 10
ARTIKEL 1
6 Titik di Perbatasan RI dan Timor Leste Berpotensi Picu Konflik
KEFAMENANU, KOMPAS.com - Permasalahan enam titik di perbatasan antara Kabupaten Timor
Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timurdan Distrik Oekusi, Timor Leste hingga saat ini belum
terselesaikan.
Masalah perbatasan tersebut dikhawatirkan berpotensi memicu terjadinya konflik antara warga
kedua negara.
Bupati TTU Raymundus Sau Fernandez kepada sejumlah wartawan, Sabtu (24/9/2016)
mengatakan, enam titik yang bermasalah itu terdapat di Desa Manusasi, Kecamatan Miomafo Barat,
hingga Nelu, Desa Sunsea, Kecamatan Naibenu, TTU.
Menurut Raymundus, penentuan batas kedua negara sudah diputuskan pada 2002. Saat itu
penentuan titik koordinat batas wilayah antara Indonesia dan Timor Leste dianggap sudah final.
Sesuai kesepakatan itu keenam titik tersebut masuk ke Timor Leste. Keputusan itu, kata dia,
merupakan keputusan sepihak saja, sehingga warga TTU tetap menolak.
Raymundus mengatakan, pemerintah kabupaten dan masyarakat TTU tidak dilibatkan dalam
proses penyelesaian persoalan batas negara antara Distrik Oeskusi Timor Leste dan Kabupaten TTU.
Pemerintah pusat dinilainya mengambil keputusan sendiri, padahal tidak mengetahui persis
tentang batas wilayah di tempat itu.
“Dengan adanya hal itu tentunya akan berpotensi terjadi konflik, karena ketika tanah kita diambil
orang, maka masyarakat yang berada di perbatasan akan marah. Siapapun sebagai warga negara
Indonesia," kata Raymundus.
"Sejengkal tanah itu tidak boleh dilepas ke negara lain. Oleh karena itu atas nama seluruh
masyarakat TTU, akan mempertahankan itu tidak akan melepas sampai kapan pun,” dia menegaskan.
Bila perlu, lanjut Raymundus, pihaknya akan menggunakan cara keras untuk merebut kembali
tanah Indonesia yang jatuh ke Timor Leste.
“Pemerintah pusat mesti melibatkan kami pemerintah kabupaten dan masyarakat yang ada di
perbatasan, untuk menentukan tapal batas negara. Ini tentunya sangat merugikan Indonesia," lanjut
Raymundus.
"Ini sudah kita sampaikan berulang kali ke pemerintah pusat, akan tetapi sampai saat ini hal itu
telah diputuskan pada tahun 2002,” tambah Raymundus.
Wilayah yang telah diklaim menjadi milik Timor Leste tersebut lanjutnya, sebenarnya merupakan
wilayah Indonesia, karena pada waktu Timor Leste masih berstatus provinsi keenam tititk itu adalah
wilayah Provinsi NTT.
Selain itu, antara warga Distrik Oekusi dan warga TTU itu masih terbilang masih bersaudara.
Sehingga dalam memetakan batas wilayah adat, sudah dilakukan sejak turun temurun oleh para leluhur
kedua daerah.
ARTIKEL 2P o s i s i S t r a t e g i s I n d o n e s i a s e b a g a i P o r o s M a r i t i m D u n i a | 11
Menteri Susi: Dunia Menyadari Dampak Illegal Fishing
Metrotvnews.com, Jakarta: Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti
mengingatkan dunia sudah menyadari dampak kerusakan yang diakibatkan illegal fishing atau
penangkapan ikan secara ilegal sehingga dibutuhkan pengelolaan yang berkelanjutan.
"IUU Fishing merusak tidak hanya ekonomi tetapi juga lingkungan," kata Menteri Susi
Pudjiastuti di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Selasa 14 Maret 2017.
Menteri Susi mengingatkan negara sebesar Tiongkok saja pada tahun ini telah
mengambil ancang-ancang moratorium untuk penangkapan ikan di kawasan laut mereka
sampai ke daerah perbatasan di laut Natuna. Kebijakan itu, ujar dia, merupakan upaya untuk
memproteksi sumber daya kelautan dan perikanan dalam rangka agar stok perikanan juga
masih dapat lestari pada masa depan. "Indonesia beruntung bahwa pemberantasan IUU Fishing
dilakukan tepat waktu. Kalau telat atau baru dilakukan lima tahun lagi maka sudah tidak ada
ikan lagi," tegasnya.
Salah satu kawasan perairan Indonesia yang penting untuk dijaga antara lain adalah
wilayah pengelolaan perikanan yang merupakan breeding zone dari 60 persen ikan tuna.
Indonesia, papar Susi, juga merupakan negara yang saat ini dinilai dapat berhasil meningkatkan
biomassa lautnya sehingga kesuburan laut Indonesia juga dalam kondisi luar biasa.
Sebelumnya, Menteri Susi Pudjiastuti juga telah mengajak Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni
Eropa untuk mempertegas komitmen terhadap pengelolaan perikanan berkelanjutan.
Menteri Susi mengajak PBB dan UE antara lain untuk ikut mengawal pelaksanaan aturan
pemberantasan penangkapan ikan secara ilegal yang diterapkan di Indonesia dengan
penetapan konsekuensi yang tegas bagi pelanggarnya. "Pelarangan atau pembatasan ini adalah
untuk keberlanjutan perikanan kita. Kebijakan ini justru menambah stok ikan kita menjadi lebih
banyak. Jadi semestinya semua negara setuju dengan kebijakan ini," tutur Susi Pudjiastuti.
Menteri Susi yang menyatakan hal tersebut dalam ajang World Ocean Conference
(WOC), Jumat (24/2) berpendapat, pihaknya telah menerapkan economy blue, yaitu
pemanfaatan ekonomi kelautan ramah lingkungan. Dengan demikian, lanjutnya, jadi antara
pertumbuhan perekonomian dengan aktivitas kelestarian itu dapat jalan berbarengan sehingga
ekosistem sumber daya kelautan juga bakal memperkuat produktivitas. Ia menambahkan,
pengelolaan berkelanjutan ini penting diterapkan karena pada dasarnya Indonesia memiliki
garis pantai sepanjang 97.000 km, yang merupakan garis pantai kedua terpanjang dari seluruh
negara di dunia. Namun, ujar dia, praktik illegal fishing yang marak terjadi selama ini
mengakibatkan Indonesia hanya mampu menjadi peringkat ketujuh negara penghasil tuna di
dunia, dikalahkan oleh Taiwan yang garis pantainya bahkan jauh di bawah Indonesia.
(AHL)
P o s i s i S t r a t e g i s I n d o n e s i a s e b a g a i P o r o s M a r i t i m D u n i a | 12
Gambar 1. 7 Rezim Perairan Laut Menurut UNCLOS 1982 dan UU. RI. No.17 Tahun 1985
Secara fisiografi wilayah laut Indonesia dapat dibagi menjadi tiga wilayah , yaitu:
daerah Paparan Sunda terletak di bagian barat Indonesia, Paparan Sahul di bagian timur
Indonesia, dan zona transisi. Paparan Sunda meliputi daerah-daerah perairan Selat Malaka,
Laut Cina Selatan dan Laut Jawa dengan kedalaman rata-rata mencapai 120 meter
membentuk paparan sedimen yang tebal dengan penyebaran yang cukup luas. Paparan
Sahul meliputi daerah-daerah di selatan Laut Banda dan Laut Aru. Daerah ini sangat
dipengaruhi oleh sistem Benua Australia, sehingga sedimen di daerah ini ditafsirkan sebagai
sedimen asal kontinen Australia. Sedangkan daerah transisi meliputi daerah-daerah perairan
Laut Sulawesi, Laut Maluku, Laut Banda dan Laut Flores.
Perkembangan tektonik antara Indonesia bagian barat dan bagian timur mempunyai
perbedaan. Indonesia bagian barat terdiri dari beberapa pulau-pulau besar di mana antara
pulau satu dengan lainnya dipisahkan oleh laut dangkal serta mempunyai tatanan tektonik
yang lebih sederhana apabila dibandingkan dengan Indonesia bagian timur yang terdiri dari
sederetan pulau-pulau berbentuk busur lengkung dengan perbedaan bentuk relief yang
sangat menonjol dan dipisahkan oleh laut dalam, yang mempunyai palung-palung dalam
dan pegunungan yang tinggi sehingga mempunyai tatanan tektonik lebih rumit.
P o s i s i S t r a t e g i s I n d o n e s i a s e b a g a i P o r o s M a r i t i m D u n i a | 15
Panorama permukaan dasar laut atau morfologi merupakan gambaran dasar laut
sebagaimana yang ada di daratan, seperti kenampakan dari pegunungan, gunung api,
lereng, dataran, lembah, parit dan channel. Bentuk morfologi tersebut umumnya berkaitan
dengan proses-proses geologi dari pembentukan dan perkembangannya baik secara sendiri-
sendiri maupun secara kelompok. Morfologi dasar laut Indonesia digambarkan pada
Gambar 1.8.
Sumber. mgi.esdm.go.id
Gambar 1. 8 Peta Geomorfologi Dasar Laut Indonesia
Apakah kamu masih ingat dengan pelajaran sejarah mengenai kerajaan Sriwijaya dan
Majapahit? Keduanya berhasil membangung kerajaan yang ditakuti di lautan. Ketika zaman
Majapahit bahkan kekuasaannya hingga ke Filipina. Hal ini menunjukkan bahwa Majapahit
kerajaan maritim yang handal berperang di lautan. Selain berperang, kedua kerajaan
tersebut juga membangun jalur perdagangan sehingga mampu bekerja sama dengan
wilayah-wilayah di Asian Tenggara lainnya.
Kerajaan Sriwijaya bahkan telah dikenal oleh daratan China pada tahun 900-1300
dengan nama San Fo Qi atau Shi-li-fo-shi. Saat itu Sriwijaya membangun pelabuhannya di
Palembang dan dijaga oleh angkatan laut Sriwijaya. Hal ini tidak hanya berpengaruh
terhadap perdagangan di Sumatera, tetapi juga Jawa dan Bali.
Perdagangan di laut tidak hanya berlangsung ketika zama kejayaan Majapahit dan Sriwijaya.
Anthony Reid dalam Tippe, dkk (2015) mengatakan bahwa perdagangan maritim di Asia Tenggara
telah terjadi sejak abad 15. Perdagangan ini khususunya terjadi di Aceh, Banten, dan Makasar. Hal ini
membuat urbanisasi mulai terjadi dan melahirkan sistem finanasial sebagai usaha memperkuat
kekuasaan.
Sumber: geometocean.blogspot.co.id
Gambar 1. 9 Peta Pebjelajahan Laut Zaman Dahulu
kapal pada zaman itu. Selain menjadi jalan, Indonesia juga menjadi salah satu hitpoints atau
tempat berhentinya kapal untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan. Daerah yang
dilalui adalah laut di sekitar Sulawesi dan Kalimantan atau Selat Makasar. Kemudian menuju
ke ara timur yaitu Laut Banda, Laut Arafuru dan menuju Australia.
Selanjutnya ketika manusia mulai mengenal perdagangan banyak pedagang yang
berkeliling dunia untuk menjualnya. Ruter perdagangan tesebut dapat dilihat pada Gambar
1.10. Adapaun yang mulai diperdagangkan adalah sutera dan rempah yang melalui jalur
laut.
Sejak kedatangan bangsa Portugis ke Ternate pertama kali, membawa misi untuk
mencari rempah-rempah yang dibutuhkan oleh negara-negara di Eropa. Semenjak itulah
Indonesia mulai dikenal dengan kekayaan sumber daya alamnya berupa rempah-rempah
khususnya cengkeh. Hal ini pulalah yang membawa bangsa Eropa lainnya untuk berkunjung
ke Indonesia namun dengan misi yang lebih kejam yaitu menjajah Indonesia. Kerajaan besar
Majapahit perlahan mulai runtuh karena tak sanggup menahan serangan dari Belanda yang
memiliki peralatan perang yang lebih canggih.
Perjuangan untuk melawan penjajah dari Eropa masih terlalu sulit untuk dimenagkan
karena penjajah khususnya Eropa menerapkan politik mengadu domba. Politik inilah yang
membuat Indonesia bahkan dari wilayah yang sama saling berperang. Perjuangan yang
masih bersifat kedaerahan dan diperparah dengan politik adu domba membuat Indonesia
harus rela dijajah 350 tahun oleh Belanda.
Penjajahan yang dilakukan oleh Belanda tentunya memberikan berbagai perubahan,
Perubahana yang paling terasa hingga kini dan masih melekat adalah mengenai jati diri
bangsa. Telah disampaikan di atas bahwa ketika zaman kejayaan Sriwijaya dan Majapahit
maritim merupakan kekuatan utama. Namun saya ketika zaman penjajahan Belanda hal ini
digeser bahwa kekuatan utama bangsa ini adalah sektor agraris. Cap dari Belanda kini masih
menempel kuat di kalangan masyarakat. Apabila ditelaah kembali pergeseran yang
dilakukan Belanda dengan menjadikan Indonesia sebaga negara agraris adalah untuk
kepentingan Belanda. Hal ini dapat dilihat dari kebijakan-kebijakana yang dilakukan oleh
pemerintah Hindia Belanda adalah yang berurusan dengan pertanian Misalanya saja
kebijakan sistem sewa tanah, kebijakan tanam paksa. Kesimpulan yang dapat diambil ketika
zaman penjajahan Belanda adalah upaya penghilangan jati diri sebagai bangsa maritim agar
Belanda tidak kekurangan bahan pangan dan mendapatkan perlawanan di Laut.
P o s i s i S t r a t e g i s I n d o n e s i a s e b a g a i P o r o s M a r i t i m D u n i a | 18
Kini seiring berkembangnya zaman dan adanya globalisasi membuat laut sebagai salah
satu moda transportasi. Kapal pada zaman sekarang telah banyak menggunakan tekhnologi
canggih sehingga meningkatkan mobilitas antar wilayah. Adanya keterbatasan yang dimiliki
ditiap wilayah membuat terjalinnya hubungan bilateral untuk saling melengkapi. Salah satu
bentuk kerjasama bilateral adalah perdagangna antar wilayah ataupun antar negara.
Gambar 1.11 terlihat banyak garis yang melintang antar wilayah satu dengan yang
lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa di era modern kini telah banyak transportasi laut yang
menghubungakan antar wilayah baik untuk mengangkut barang ataupun penumpang.
Bukan hanya dari segi kualitas, tetapi juga dari segi kuantitias. Indonesia sendiri telah
mampu membuat kapal sebagai transportasi di laut. Hal ini merupakan upaya untuk
meningkatkan kekuatan maritim di Indonesia dan mengembalikan jati diri sebagai bangsa
yang memiliki nenek moyang seorang pelaut.
P o s i s i S t r a t e g i s I n d o n e s i a s e b a g a i P o r o s M a r i t i m D u n i a | 20
Indonesia memiliki luas wilayah perairan mencapai 6,32 juta km2. Luasnya wilayah
perairan tersebut menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara kelautan yang kuat di
dunia dengan potensi kelautan dan perikanan mencapai ribuan triliun rupiah. Posisi dan
karakteristik wilayah perairan Indonesia menjadikan Indonesia sebagai negara yang
dikaruniai sumberdaya kelautan yang melimpah. Sektor maritim sangat memungkinkan
untuk menjadi tumpuan dalam kedaulatan bangsa dan perekonomian nasional apabila
dalam pengelolaan potensinya dilakukan dengan baik dan bijak. Optimalisasi pengelolaan
potensi sektor maritim akan menjadi kekuatan yang besar bagi Indonesia dalam
mewujudkan cita-cita sebagai poros maritim dunia.
Secara umum, potensi maritim di Indonesia diklasifikasikan menjadi beberapa
kategori, yaitu:
a. Sumberdaya perikanan (perikanan tangkap dan perikanan budidaya)
b. Energi kelautan
c. Sumberdaya minyak dan gas bumi
d. Pariwisata bahari
e. Industri maritim
f. Jasa angkutan laut
Tahukah kamu apa saja potensi maritim di Indonesia seperti yang termasuk dalam
kategori di atas? Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas!
a. Sumberdaya Perikanan
Potensi sumberdaya ikan yang hidup di wilayah perairan Indonesia yang telah
lama dimanfatkan penduduk yaitu sumberdaya perikanan. Laut Indonesia memiliki
angka potensi lestari sebesar 6,4 juta ton per tahun. Potensi lestari merupakan
potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkan ikan untuk melakukan
regenerasi, sehingga jumlah ikan yang ditangkap tidak akan mengurangi populasi
ikan.
Jika dibandingkan dengan sebaran potensi ikannya, terlihat perbedaan secara
umum antara Indonesia bagian barat dan timur. Di Indonesia bagian barat dengan
rata-rata kedalaman 75 meter, jenis ikan yang banyak ditemukan adalah ikan pelagis
kecil seperti selar dan teri . Kondisi yang berbeda terdapat di Indonesia bagian timur
P o s i s i S t r a t e g i s I n d o n e s i a s e b a g a i P o r o s M a r i t i m D u n i a | 21
dengan kedalaman laut mencapai kurang lebih 4.000 meter. Di kawasan ini banyak
ditemukan ikan pelagis besar seperti tuna dan cakalang.
Sumber: bibitikan.net
Gambar 1. 13 Perikanan Budidaya
dapat terus dipacu, mengingat pemanfaatan potensi yang ada masih rendah
dibanding luas lahan yang tersedia.
Sumberdaya perikanan merupakan sumberdaya yang terbatas. Artinya, jika
dalam pemanfaatannya dilakukan secara berlebihan dan tanpa memikirkan dampak
terhadap kelangsungannya, maka sumberdaya perikanan tersebut akan menjadi
langka atau bahkan habis. Sumberdaya perikanan, seperti halnya sumberdaya
organik lainnya memerlukan pengelolaan dan pengendalian yang baik dalam
pemanfaatannya.
b. Sumberdaya Energi Kelautan
Sumberdaya energi laut memanfaatkan karakteristik alamiah dari laut yang
dapat diolah oleh manusia sehingga dapat digunakan bagi pemenuhan kebutuhan
energi. Karakteristik alamiah laut yang dimaksud antara lain arus, gelombang, dan
termal laut. Ketersediaan ketiga energi laut tersebut didasarkan ditentukan oleh
teknologi yang dikembangkan dan dilakukan dengan cara-cara ekonomis yang dapat
diterima.
Arus laut merupakan sumber energi yang sebagian ditimbulkan oleh adanya
pasang surut air laut dan tergolong sumber energi yang ramah lingkungan. Indonesia
merupakan negara kepulauan yang terdiri banyak pulau dan selat, kondisi geografis
inilah yang menjadi salah satu faktor yang menimbulkan arus laut. Aliran arus laut
(karena pasang surut) seperti halnya arus sungai yang menyimpan energi hidro-
kinetik, energi tersebut dapat dikonversi menjadi daya listrik. Selat-selat yang
berpotensi energi arus laut. Gambar menunjukkan 20 lokasi selat-selat di Indonesia
yang diperkirakan memiliki arus laut cukup kuat berdasarkan pemodelan/pemetaan
secara digital.
P o s i s i S t r a t e g i s I n d o n e s i a s e b a g a i P o r o s M a r i t i m D u n i a | 23
Sumber: P3GL –
Gambar 1. 14 Peta Potensi Energi Arus Laut
Selat-selat yang berpotensi energi arus laut tersebut sesuai dengan penomoran
pada peta adalah sebagai berikut: (1) Selat Dempo, (2) Selat Pengelap, (3) Selat Sugi,
(4) Selat Riau, (5) Selat Toyopakeh, (6) Selat Lombok, (7) Selat Alas, (8) Selat Sape, (9)
Selat Linta, (10) Selat Molo, (11) Selat Flores, (12) Selat Lamakera, (13) Selat
Larantuka, (14) Selat Boleng, (15) Selat Alor, (16) Selat Pantar, (17) Selat Capalulu,
(18) Selat Dampir, (19) Selat Dombo, dan (20) Selat Kurudu. Arus laut di selat-selat
tersebut dapat menghasilkan energi listrik dari 40 kW hingga 400 kW.
Energi gelombang laut adalah energi yang dihasilkan dari pergerakan
gelombang laut menuju daratan dan sebaliknya. Pada dasarnya pergerakan laut yang
menghasilkan gelombang laut terjadi akibat dorongan pergerakan angin. Gelombang
laut secara ideal dapat dipandang berbentuk gelombang yang memiliki ketinggian
puncak maksimum dan lembah minimum. Pada selang waktu tertentu, ketinggian
puncak yang dicapai serangkaian gelombang laut berbedabeda, bahkan ketinggian
puncak ini nilainya bisa berbeda untuk lokasi yang sama, jika diukur pada hari yang
berbeda. Wilayah perairan dengan potensi energi gelombang laut dapat dilihat pada
Gambar 1.15 berikut.
P o s i s i S t r a t e g i s I n d o n e s i a s e b a g a i P o r o s M a r i t i m D u n i a | 24
Gas alam (natural gas) merupakan bahan bakar bersih yang utamanya
digunakan untuk ruang pemanas, pendingin, memasak dan penghasil listrik.
Meskipun Indonesia bukan pemilik cadangan gas alam dalam skala dunia, cadangan
gas alam di Indonesia cukup besar, yaitu diperkirakan mencapai 150,70 TSCF yang
tersebar terutama di Kepulauan Natuna, Papua, Kalimantan Timur dan Sumatera
Selatan. Perhatikan Peta Persebaran cadangan Gas Alam di Indonesia di bawah ini!
Cadangan minyak bumi dan gas alam di Indonesia selama beberapa tahun
terakhir mengalami penurunan akibat produksi yang jauh lebih besar dibandingkan
dengan penemuan. Dalam upaya untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah
Indonesia telah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk mendukung agar kegiatan
eksplorasi dan pengelolaan cadangan minyak bumi dan gas alam dapat dilakukan
secara secara lebih efisien dan berkelanjutan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan
sumber energi penduduk di seluruh Indonesia.
d. Pariwisata Bahari
Kondisi geografis Indonesia yang 70% merupakan lautan menciptakan sebuah
potensi perairan besar bagi pembangunan dan pengembangan di berbagai bidang.
Luasnya wilayah perairan Indonesia yang di dalamnya mengandung 950 spesies
terumbu karang, 263 jenis populasi ikan hias, 8.500 spesies ikan tropis, 555 spesies
P o s i s i S t r a t e g i s I n d o n e s i a s e b a g a i P o r o s M a r i t i m D u n i a | 28
rumput laut dan 18 spesies padang lamun menjadikan Indonesia sebagai salah satu
negara dengan kekayaan laut terbesar di dunia. Hal tersebut merupakan sebuah
potensi untuk mengembangkan wisata bahari nasional.
Pada saat ini, penyelenggaraan wisata bahari di Indonesia antara lain sebagai
berikut:
Olah raga air, acara yang didukung oleh peralatan motor seperti speedboat,
diving, snorkling, berselancar, dll.
Tradisi, acara yang diselenggarakan yang didasarkan pada adat dan budaya
masyarakat setempat, misalnya ritual yang dilakukan para nelayan sebagai
bentuk syukur atas melimpahnya hasil tangkapan ikan.
Edukasi, bisa berupa kunjungan ke tempat pelelangan ikan, melihat proses
penarikan jaring dari laut oleh nelayan.
Kuliner, sebagai suatu tempat yang khas, laut menyajikan makanan
bertemakan olahan hasil laut segar yang dijadikan sebagai daya tarik khusus.
Ekowisata bahari, menyajikan ekosistem alam khas laut berupa hutan
mangrove, taman laut serta fauna baik yang berada di laut maupun di sekitar
pantai.
Indonesia memiliki 12 kawasan kepulauan
sebagai destinasi bahari unggulan yang
dimasukkan dalam rencana pengembangan induk
wisata bahari pemerintah. Keduabelas kawasan Kep. Padaido
tersebut adalah:
1) Kepulauan Padaido, Biak, Papua
2) Kepulauan Selayar, Takabone Rate, Sulawesi
Selatan
Barelang
3) Kepulauan Nias dan Kepulauan Mentawai,
Sumatera Utara
4) Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat
5) Kepulauan Ujung Kulon dan Anak Krakatau,
Banten
Kepulauan. Seribu
6) Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur Sumber: adasatu.com
Gambar 1. 20 Destinasi Wisata Bahari
Unggulan Indonesia
P o s i s i S t r a t e g i s I n d o n e s i a s e b a g a i P o r o s M a r i t i m D u n i a | 29
Sumber: kemenpar.go.id
Gambar 1. 21 Peta Potensi Wisata Bahari di Indonesia
P o s i s i S t r a t e g i s I n d o n e s i a s e b a g a i P o r o s M a r i t i m D u n i a | 30
e. Industri Maritim
Sumber: tempo.co
Gambar 1. 22 Pembangunan Kapal Kawal Rudal 10514
DAFTAR PUSTAKA
http://www.mgi.esdm.go.id/content/morfologi-dasar-laut-indonesia
Pongtuluran, Yonathan. 2015. Manajemen Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Yogyakarta: CV.
Andi Offset
Pongtuluran, Yonathan. 2015. Manajemen Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Yogyakarta: CV.
Andi Offset
Tippe, Syarifudin dkk. 2015. Peta Potensi Maritim Indonesia Menuju Poros Maritim Dunia.
Jakarta: DPD RI.