DISUSUN OLEH :
Nama : David Cavalera
Kelas : XI TKPI A
NISN : 0058560950
Disusun Oleh :
Nama : David Cavalera
Kelas : XI TKPI A
NISN : 0058560950
Mengesahkan,
Kepala Sekolah,
Eko yuantoro, SP
NBM. 10.49.914
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan segala puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada
Allah SWT yang telah memberikan segala karunianya sehingga penyusun bisa
menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan Laporan Praktik Kerja Lapangan di Kapal
Penangkap Ikan "Dua Putra Perkasa 2" dan di PT Barokah Marine.
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang dilaksanakan oleh siswa kelas XI TKPI merupakan
bagian dari program pembelajaran yang dilaksanakan di luar sekolah. Dari kegiatan ini
diharapkan peserta didik memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar dalam
menghadapi dunia kerja serta memupuk sikap mandiri, dan belajar komunikasi.
Dengan adanya laporan ini menjadi salah satu bukti penyusun telah menyelesaikan
praktek kerja lapangan. Dalam pengerjaannya, penyusun berusaha menuntaskannya
dengan baik dan benar namun penyusun sadar masih banyak kekurangan dalam laporan
tersebut.
Maka dari itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan saran dan kritik yang positif sebagai perbaikan di masa mendatang.
Selain itu, penyusun juga berterima kasih banyak kepada semua pihak yang membantu
pelaksanaan praktik kerja lapangan dan pembuatan laporan ini. Untuk itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada
Penulis
iii
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................................. i
3.5.1. Gardan....................................................................................................... 10
iv
3.5.2. Lampu........................................................................................................ 10
LAMPIRAN ......................................................................................................................... 16
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
Karena sampai sekarang penggunaan motor penggerak utama kapal sangat
bervariasi menurut fungsinya masing-masing.
Mesin penggerak utama harus dalam kondisi yang prima apabila kapal
perikanan akan memulai perjalanannya. Motor penggerak utama kapal perikanan
yang paling umum digunakan saat ini adalah motor bensin dan motor diesel. Jadi,
mesin penggerak utama adalah mesin yang langsung atau tidak langsung dipakai
untuk menggerakkan propeller atau baling-baling kapal.
Mesin induk atau mesin penggerak utama kapal dalam arti luas adalah
meliputi seluruh unit dalam satu kesatuan permesinan yang ditunjuk untuk
menggerakkan kapal selalu berada dalam kondisi laik laut sehingga kapal dapat
dioperasikan untuk pengangkutan laut pada setiap saat dengan kemampuan baik
dan normal (Ziliwu, 2020).
Menurut Ziliwu (2020), Mesin diesel adalah jenis khusus dari mesin-
pembakaran dalam, sesuai dengan namanya mesin pembakaran dalam adalah mesin
panas yang di dalamnya, energi kimia dari pembakaran dilepaskan di dalam silinder
mesin, sedangkan golongan lain dari mesin panas- mesin uap -energi yang
ditimbulkan selama pembakaran bahan bakar diteruskan terlebih dahulu ke uap, dan
hanya melalui uap kerja dilakukan dalam turbin atau mesin. Karakteristik dari mesin
diesel yang membedakan dari motor bakar yang lain adalah metode penyalaan
bahan bakar, dalam mesin diesel bahan bakar diinjeksikan ke dalam silinder yang
berisi udara bertekanan tinggi. Selama kompresi udara dalam silinder maka suhu
udara meningkat, sehingga ketika bahan bakar dalam bentuk kabut halus
bersinggungan dengan udara panas ini, akan menyala dan tidak dibutuhkan alat
penyalaan lain dari luar. Karena alasan ini mesin diesel juga disebut mesin penyalaan
kompresi.
4
Pukat cincin (purse seine) adalah jarring yang umumnya berbentuk
empat persegi panjang dan digunakan untuk menangkap gerombolan ikan
permukaan Pukat cincin (purse seine) adalah jarring yang umumnya
berbentuk empat persegi panjang (pelagic fish) yang digolongkan dalam
kelompok jarring lingkar. Von Brandt (1984), menyatakan bahwa pukat
cincin merupakan alat tangkap yang lebih efektif untuk menangkap ikan-ikan
pelagis di sekitar permukaan air. Pukat cincin dibuat dengan dinding jarring
yang panjang, dengan panjang jarring bagian bawah sama atau lebih
panjang dari bagian atas. Dengan bentuk konstruksi jarring seperti ini, tidak
ada kantong yang berbentuk permanen pada jarring pukat cincin.
Karakteristik jarring pukat cincin terletak pada cincin yang terdapat pada
bagian bawah jarring.
5
2.4.4. Cara Pengoperasian
Operasi penangkapan dengan purse seine diperlukan beberapa
tahapan yang terdiri dari persiapan (setting), pelingkaran jarring
(purseinning), penarikan tali kerut/kolor (towing), pengangkatan jarring
(hauling), pengangkatan hasil tangkapan (brelling) dan penanganan hasil
tangkapan (handling). Persiapan penangkapan dilakukan sejak di Pelabuhan
sampai menjelang alat tangkap diturunkan (setting). Persiapan di Pelabuhan
meliputi pengisian bahan bakar dan oli serta air tawar, memuat perbekalan
untuk konsumsi awak kapal, memuat perbekalan untuk perawatan kapal
dan pengurusan surat ijin berlayar. Untuk dapat berlayar kapal harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut laik laut, laik tangkap dan laik
simpan.
Alat tangkap diturunkan setelah mengetahui keberadaan kawanan
ikan (schooling). Ikan pelagis biasanya bergerombol di bawah benda yang
mengapung di laut (contoh: batang kayu besar). Selain itu ikan pelagis dapat
ditarik untuk berkumpul di rumpon. Setting dilakukan pertama-tama dengan
menurunkan skift boat (system group) yang berguna untuk menahan ujung
jarring, kemudian kapal melingkari kawanan ikan. Setelah kawanan ikan
dilingkari maka dilanjutkan dengan penarikan tali kerut/kolor yang biasa
disebut dengan pursing, hingga bagian bawah jarring tertutup rapat agar
ikan yang dilingkari terkurung oleh jarring yang membentuk kantong.
Selanjutnya salah satu ujung jarring dimasukkan ke dalam power block untuk
ditarik supaya lingkaran jarring menjadi kecil untuk memudahkan ikan untuk
dinaikkan ke atas kapal.
Ikan yang sudah terkurung oleh jarring yang telah mengecil (biasanya
disebut dengan kantong jarring) diambil dengan serok hingga semua ikan
yang berada di dalam jarring naik semua. Ikan langsung dimasukkan dalam
palkah penyimpanan yang berpendingin. Pendinginan biasanya dilakukan
dengan air laut yang didinginkan dan ditambah garam sehingga salinitasnya
tinggi dan tidak akan membeku hingga suhu -10°C (ikan cakalang) atau
untuk nelayan tradisional cukup menggunakan es.
6
2.4.5 Hasil Tangkapan Alat Tangkap Purse Seine
Purse seine merupakan alat tangkap yang bersifat multi spesies,
yaitu menangkap lebih dari satu jenis ikan. Dalam banyak kasus sering
ditemukan ukuran mesh size alat tangkap purse seine yang sangat kecil, hal
ini dapat berpengaruh terhadap hasil tangkapan yang didapatkan. Hal yang
mungkin saja akan dipengaruhi adalah ukuran ikan dan komposisi jenis hasil
tangkapan antara jumlah hasil tangkapan utama dan hasil tangkapan
sampingan. Dalam penelitiannya Agustia (2014) menyebutkan bahwa hasil
tangkapan purse seine di Muara Angke sangat beraneka ragam dengan
jumlah hasil tangkapan utamanya 1:4 dengan hasil tangkapan sampingan.
Keanekaragaman hasil tangkapan yang tinggi dikhawatirkan dapat
mengancam berkurangnya kelestarian jenis spesies biota laut.
Dari hasil penelitian Rambun (2016), hasil identifikasi ikan
tangkapan purse seine menunjukkan alat tangkap tersebut memperoleh 14
spesies. Hasil tangkapan dibagi kedalam dua kategori, yaitu hasil tangkapan
utama dan hasil tangkapan sampingan. Total hasil tangkapan sebanyak
75.945 ekor dengan bobot total 9.092 kg. Hasil tangkapan utama dari alat
tangkap purse seine dalam penelitian ini adalah ikan Bentong. (Selar
crumenophthalmus) dan hasil tangkapan sampingannya adalah ikan tongkol
(Euthynnus affinis), ikan layur (Trichiurus lepturus), Tenggiri (Scomberomorus
sp.), bawal (Parastromateus nissumieria acuta), semar (Mene maculate),
golok-golok (Chirocentrus dorab), tembang (Sardinella fimbriata), wais
(Scomberoides tol), hiu (Carcharhinus sp.), dan cumi-cumi (Loligo sp.).
9
3.5. Unit Alat Bantu Penangkap Ikan
3.5.1. Gardan
Alat bantu penangkapan ikan yang digunakan di KM."Dua Putra Perkasa 7
adalah gardan. Dimana pengertian dari gardan adalah sebagai alat bantu kapal purse
saine.Fungsi dari gardan adalah yang paling utama untuk menarik jangkar
kapal, menarik tali kolor(Ris) jaring purse saine, dan menarik pemberat pada jaring
purse saine. Dan cara kerja dari gardan adalah dengan cara tali kolor(Ris) di belitkan
pada gardan yang sedang memutar dan tarik perlahan tali kolor(Ris) satu arah dengan
putaran gardan.Serta maintenance dari gardan adalah gardan di lumasi oli agar gardan
berputar dengan baik.
3.5.2. Lampu
Alat bantu penangkapan yang lain yang digunakan di KM. "Dua Putra
Perkasa 2" adalah lampu. Dimana lampu yang digunakan adalah jenis lampu galaksi
dengan kekuatan 400 watt dan jumlahnya 30.Fungsi dari lampu dalam penangkapan
purse seine adalah untuk membantu pengumpulan ikan.
3.5.3. Rumpon
Alat bantu penangkapan selanjutnya yang ada di KM. ”Dua Putra Perkasa 2”
adalah rumpon. Rumpon ini digunakan untuk pengumpul ikan. Jumlah rumpon yang
terdapat di kapal ini adalah 1. Rumpon yang terdapat di kapal "Dua Putra Perkasa 2"
terbuat dari waring.
3.5.4. Gancu
Dalam pengoperasian alat tangkap purse seine digunakan juga alat bantu
penangkapan berupa gancu. Dimana gancu ini berfungsi untuk menyangga
pemberat jaring dan untuk membantu pengangkatan ikan hasil tangkapan.Dan cara
kerja dari gancu ini ketika di kapal adalah yang pertama tentukan tempat yang akan
di gancu, setelah itu belitkan tali kolor(Ris) pada gardan, tarik perlahan tali kolor(Ris)
bersamaan dengan putaran gardan.
3.5.5. Serok
Penangkapan ikan dengan alat tangkap purse seine juga membutuhkan alat
bantu penangkapan berupa serok. Dimana di kapal "Dua Putra Perkasa 2" ini
terdapat serok sejumlah 2 buah. Fungsi dari serok ini adalah untuk menyerok atau
mengangkat ikan hasil tangkapan.
10
3.6. Unit Alat Penangkapan Ikan
3.6.1. Purse Seine
Kapal "Dua Putra Perkasa 2" dalam operasi penangkapan ikan
menggunakan alat tangkap berupa purse seine. Alat tangkap yang digunakan kapal
tersebut mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
Tabel 3. Spesifikasi Jaring Purse Seine Dari KM "Dua Putra Perkasa 2"
Item Keterangan
Panjang tali ris atas 360 meter
Panjang tali ris bawah 360 meter
Jumlah badan jaring 4 buah
Jumlah pelampung 1000 buah
Jumlah pemberat 500 buah
Bahan tali ris Sintetis
Bahan badan jaring Benang
Bahan pelampung Busa
Bahan pemberat Timah
Bahan ring tali kerut Besi
11
3.6.4 Ikan Hasil Tangkapan
Berdasarkan daerah penangkapannya yang berada di WPP 718 serta alat
tangkap yang digunakan adalah purse seine, maka hasil tangkapan yang menjadi
target tangkapan utama adalah ikan Bukur. Akan tetapi dalam prakteknya di
lapangan kapal " Dua Putra Perkasa 2" mendapatkan hasil tangkapan sampingan
berupa ikan layur, cumi-cumi, ikan tawes, ikan selar, ikan semar, dll.
Dari hasil tangkapan tersebut dapat dijumlahkan total hasil tangkapan ikan
tongkol adalah 25kg, ikan lonco 75kg, bukur 14kg, ikan jogor 18kg, ikan banyar 40kg,
ikan mandel 70kg,dan ikan semar 14kg. Sehingga dapat disimpulkan bahwa antara
jumlah ikan tangkapan utama dan sampingan lebih banyak jumlah ikan hasil
tangkapan.
13
BAB IV
4.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan setelah melakukan Praktik Kerja Lapangan di KM. "Dua
Putra Perkasa 2" dan di PT Barokah Marine adalah :
1. Bagian-bagian dari kapal penangkap ikan "Dua Putra Perkasa 2" terdiri dari
haluan, buritan, dek, kamar mesin, linggi, palka, anjungan.
2. Pengoperasian Purse Seine dimulai dari menurunkan rumpon dan lampu arus
yang sudah diikatkan, kemudian mematikan lampu kapal dan menurunkan
jaring (setting) serta menaikkan jarring (hauling).
3. Mengoperasikan mesin diesel kapal dimulai dari cek bahan bakar, pelumas
dan pendingin dan kemudian mesin dihidupkan dengan cara di starter.
4. Alat bantu penangkapan ikan di kapal terdiri dari rumpon, lampu, ganco,
serok, gardan. Dan kapal menggunakan mesin merk Nissan Diesel 10
silinder/350 HP.
5. Alat tangkap yang digunakan dalam pengoperasian adalah purse seine.
6. Ikan hasil tangkapan dari PKL ini adalah ikan tongkol, lonco, sero, banyar,
cumi, mandel.
7. Operasi penangkapan ikan dari kapal "Dua Putra Perkasa 2" mengalami
untung sejumlah Rp. 1.448.000.000.
8. Teknik pengecatan dan bahan cat yang baik akan menghasilkan kualitas
lambung kapal yang tahan terhadap korosi
9. Keuntungan yang didapat dari proses sandblasting (sweep spot blast) adalah
hasil repair yang didapat lebih maksimal dan berkualitas, dibandingkan hanya
melakukan proses pengecatan tanpa dilakukan sandblasting
4.2. Saran
Saran yang dapat diberikan dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan adalah :
1. Perlunya pihak kapal untuk melengkapi dokumen berlayar.
2. Perlunya perhitungan yang mendalam untuk melakukan operasi penangkapan
ikan.
3. Perlunya pendataan hasil tangkapan ikan.
4. Perlunya mementingkan keselamatan para pekerja.
14
DAFTAR PUSTAKA
Aliredjo, M. Subroto. Teknika Kapal Penangkap Ikan Untuk Sekolah Menengah Kejuruan.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Cahyadi, R dan Suwandi, A. 2018. Perancangan Alat Bantu Penangkap Ikan (Fishing Deck
Machinery) Untuk Peningkatan Produktifitas Nelayan. Universitas Pancasila. Jakarta.
docplayer.info/61848296-tinjauan-pustaka-standar-klasifikasi-alat-penangkapan-perikanan-
laut-pukat -cincin-purse-seine.html (diakses pada tanggal 22 Januari 2021).
Fachrussyah, ZC dan Junus, Stella. 2016. Teori Dasar Kapal Perikanan. Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo.
kreasidedi.wordpress.com/2012/06/11/penangkapan-ikan-dengan-purse-seine/ (diakses
pada tanggal 22 Januari 2021).
Modul Teaching Factory Penangkapan Ikan Dengan Purse Seine. 2012. Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan. Jakarta.
Rambun, Azlhimsyah. Sunarto dan Nurruhwati, Isni. 2016. Selektifitas Alat Tangkap Purse
Seine Di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke Jakarta. Universitas
Padjadjaran. Bandung.
Sudirman dan Mallawa, Achmar. 2004. Teknik Penangkapan Ikan. Rineka Cipta. Jakarta.
Ziliwu, Boby Wisely. Musa, Iskandar dkk. 2020. Penggunaan Mesin Induk Pada Alat Tangkap
Purse Seine Di KM. Surya Jaya. Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai. Riau.
15
LAMPIRAN
16
Harga tangkapan / total pendapatan
No. Hasil tangkapan Jumlah (ton) Harga per kg (Rp) Jumlah Harga (Rp)
1. Lonco 81,8 15.000 1.216.000.000
2. Mandel 75,9 15.000 1.138.500.000
3. Bukur 7,7 60.000 462.000.000
4. Kokot 10 30.000 300.000.000
5. Sero 29,1 30.000 126.000.000
6. Badong 4 30.000 120.000.000
7. Tongkol 2,9 30.000 87.000.000
8. Banyar 98,1 30.000 2.943.000
Total 308,2 240.000 5.126.000.000
Keterangan:
- Operasi penangkapan ikan dari KM “Dua Putra Perkasa 2” tidak mengalami kerugian.
17
Lampiran 3. Dokumentasi PKL
18
(PT. Barokah Marine)
19