Prop/ 09/IX/21
HUDA Tanggal 9 September 2021
Kata Pengantar
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Khidmat dan Karunia-
Nya, sehingga proposal usulan pengesahan (approval) program diklat keahlian pelaut dapat
diselesaikan.
Lembaga Diklat Pelayaran yang kami hormati, safety, security and efficient shipping
adalah hasil dari pengelolaan sumber daya yang bukan baru dimulai saat para pelaut pertama
kali mulai bertugas di kapal, tetapi sudah harus dimulai saat sumber daya manusia kepelautan
diproses, yaitu di Lembaga Diklat Pelayaran.
Oleh karena itu arsip dokumen-dokumen proposal usulan pengesahan program diklat
keahlian pelaut dan hasil pengamatan dalam proses adminsitrasi usulan pengesahan program
diklat keahlian pelaut, yang ditujukan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan
tembusan kepada Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan, melalui Pusat
Pengembangan SDM Perhubungan Laut, serta proses audit eksternal, maupun komunikasi
antara auditor dan auditee, yangmenunjukan bahwa, hasil audit dan mutu proses audit masih
jauh dari harapan serta tujuan yang dimaksud, sebagaimana tercantum dalam ketentuan
peraturan perundangan tentang pengembangan SDM Transportasi bidang pelayaran,
khususnya sumber daya manusia kepelautan.
Berdasarkankondisi tersebut diatas, terlihat bahwa masih terlalu banyak yang perlu
segera dan terus harus diperbaiki, baik hal-hal yang menyangkut pemahamam dari pengelola
Lembaga Diklat Pelayaran, ketersediaan pedoman-pedoman untuk mendapatkan pengesahan
program diklat kepelautan maupun kompetensi petugas dalam layanan adminsitrasi
pengesahan program diklat kepelautan, termasuk kapasitas auditor yang melaksanakan audit
eksternal terhadap pemenuhan standar mutu kepelautan, untuk mendapat pengesahan
program diklat keahlian dan audit internal yang dalam fungsinya untuk menjamin (ensure),
bahwa suatu Lembaga Diklat Pelayaran dalam penerapan sistem standar mutu kepelautan
mampu membuktikan bahwa standar mutu yang diterapkan adalah full compliance and
complite effect atau sebaliknya.
Proposal usulan pengesahan program diklat keterampilan pelaut dibuat untuk
membantu petugas, pemrakarsa dan anggota masyarakat yang akan memulai kegiatan
pengembangan SDM Transportasi bidang Pelayaran serta Lembaga Diklat Pelayaran, dalam
Dokumen Terkendali Hal 2 dari 61
YAYASAN PENDIDIKAN MIFTAHUL No Dok. Prop/ 09/IX/21
HUDA Tanggal 9 September 2021
pengembangan program diklat kepelautan agar mengetahui dan memahami sejak awal
tentang hal-hal yang wajib dilakukan atau dipersiapkan atau diperhitungkan,ketika akan
melakukan kegiatan yang bersentuhan dengan penyediaan SDM Transportasi bidang
Pelayaran.
Dalam hal ini untuk mengantisipasi sejak dini, pemrakarsa atau Instansi Pemerintah,
tidak terjebak hanya pada sisi yang bertujuan menyediakan lapangan pekerjaan seluas-
luasnya kepada masyarakat atau hanya pada sisi komersial dalam mendapatkan keuntungan
semata, tanpa memperhitungkan sejak awal kewajiban pada aspek - aspek penyediaan sumber
daya diklat yang sangat sarat dengan tuntutan persyaratan standar mutu, yang berdampak
pada kemampuan pembiayaan serta ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan yang
memenuhi persyaratan kualifikasi atau investasi yang tidak sedikit, yang harus
dipertimbangankan atau dimiliki sebelum memulai kegiatan pengesahan program diklat
keterampilan pelaut.
Konvensi Internasional STCW 1978 Amandemen 2010 Regulation I/6 Training and
Assessment mengungkapkan bahwa Pemerintah wajib menjamin bahwa Pelatihan dan
Penilaian Pelaut sebagaimana dipersyaratkan pada Konvensi, harus diadministrasikan,
disupervisi dan dimonitor dengan mengacu pada ketentuan sebagaimana diatur pada Seksi A-
I/6 STCW Code (Koda STCW).
Begitu pula pada Regulation I/8 Quality Standards, Pemerintah memiliki tanggung
jawab bahkan kewajiban untuk menjamin atau bahwa dengan mengacu pada ketentuan Seksi
A-I/8 dari STCW Code, maka semua aktifitas pelatihan, penilaian kompetensi, sertifikasi
termasuk sertifikasi kesehatan pelaut, pengukuhan (endorsment) dan revalidasi oleh Lembaga
Non Pemerintah atau Entitas yang mendapat otoritas dari Pemerintah, secara kontinyu
dimonitor melalui sistem standar mutu untuk menjamin pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan, termasuk perhatian terhadap kualifikasi dan pengalaman dari Intruktur dan
Penilai.
Hal tersebut juga dimaksud terhadap perwakilan Pemerintah atau entitas yang
melakukan kegiatan yang terkait kepelautan, wajib memiliki sistem standar mutu. Pemerintah
juga diwajibkan menjamin bahwa suatu evaluasi harus dilakukan, dengan mengacu pada
Seksi A-I/8 dari STCW Code, oleh Personil yang berkualifikasi, yang tidak terlibat dalam
dalam aktifitas yang berkaitan. Evaluasi ini termasuk semua perubahan terhadap peraturan -
peraturan nasional dan prosedur - prosedur dalam memenuhi perubahan dari Konvensi
Internasional dan STCW Code (Koda STCW).
Penjelasan tersebut berkaitan erat dengan kewajiban Pemerintah melaporkan isi dari
hasil evaluasi yang dipersyaratkan harus dikomunikasikan dengan Sekretaris Jenderal IMO
dengan mengacu pada format spesifik pada Seksi A-I/7 dari STCW Code.
Dari uraian diatas, jelas memberi informasi secara lengkap betapa sistimatis dan
banyaknya ketentuan yang wajib dipenuhi oleh Lembaga Diklat Pelayaran dan Pemerintah
dalam penyelenggaraan pengembangan SDM Kepelautan, yang kesemuanya harus dimulai
dengan sistem standar mutu kepelautan dan penyusunan proposal pengesahan program diklat
kepelautan merupakan awal dari penerapan sistem standar mutu kepelautan yang adalah
bagian yang tidak terpisahkan dari penerapan sistim standar mutu kepelautan Indonesia.
Pada prinsipnya proposal usulan pengesahan program diklat keahlian pelaut ini,
digunakan sebagai media untuk mengukur secara garis besar pemahaman pemrakarsa tentang
jenis diklat keahlian pelaut, yang diusulkan untuk mendapat pengesahan dari Direktur
Jenderal Perhubungan Laut.
Garis besar pemahaman dimaksud menjadi indikator pertama untuk petugas dan
audtor dalam menilai kemampuan pemrakarsa, dalam mempertimbangan perencanaan SDM
dengan kompetensinya, misalnya program diklat ANT-IV/ATT-IV dengan persyaratan
mulai dari calon peserta diklat, target lulusan serta lapangan pekerjaan, standar - standar mutu
kepelautan serta proses pemenuhannya, peran manajemen mutu, penilaian kompetensi,
sertifikasi, tarif dan pembiayaan.
Dalam hal ini, secara kesisteman memiliki keterkaitan erat dalam menghasilkan
lulusan, sesuai standar mutu yang dipersyaratkan dan menjadi jaminan bagi Pemerintah
kepada dunia kerja serta Internasional Maritime Organization (IMO).
Dengan demikian dalam kata pengantar proposal usulan pengesahan program diklat
keahlian pelaut, pemrakarsa wajib menjelaskan secara singkat isi uraian dari Bab I, Bab II,
Bab III, Bab IV dan Bab V agar petugas dan auditor mendapat gambaran singkat, tentang
sistem pembelajaran yang akan dibangunan dan apakah pemrakarsa memiliki kemampuan
pengelolaan yang disertai dengan ketersediaan sumber daya diklat, bersama dokumen
manajemen mutu sebagai metode pelaksanaannya, untuk mencapai dan menjamin mutu
lulusan sesuai tabel kompetensi dari jenis Diklat Keterampilan Pelaut yang ditetapkan pada
STCW Code.
Selanjutnya, proposal usulan pengesahaan program diklat keahlian pelaut ini
menunjukan bagaimana proses diklat dilsananakan sesuai standar mutu kepelautan, oleh
karena itu pemrakarsa atau petugas serta auditor secara praktis dapat menggunakan proposal
usulan pengesahan program diklat ketahlian pelaut, sebagai sumber informasi
penyelenggaraan diklat keahlian pelaut sesuai jenis diklat masing-masing untuk pemantauan
atau monitoring.
Demikian kami sampaikan semoga dengan tersusunnya proposal usulan pengesahan
program diklat keahlin pelaut ini dapat memberikan gambaran tentang program diklat yang
kami selengggarakan, Terimakasih.
DAFTAR ISI
Hal
A. Proposal Usulan
DAFTAR LAMPIRAN
Proposal Usulan
1. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, penegndalian diri, kepribadian, kecerdasaan, dan
akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi
diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. SMK Pelayaran
Tayu sebagai slah satu lembaga pendidikan formal kejuruan kelompok teknologi industri
operasionalnya berpijak kepada:
SMK Pelayaran Tayu sebagai lembaga pendidikan Kejuruan yang menghasilkan tamatan
yang nantinya akan mengisi lowongan kerja yang ada didunia kerja/ industry maka dalam
era global ini harus melakukan upaya-upaya yang konkrit untuk meningkatkan mutu
sekolah dengan menyiapkan SMK Pelayaran Tayu sebagai Sentral Pendidikan Pelayaran di
Dokumen Terkendali Hal 9 dari 61
YAYASAN PENDIDIKAN MIFTAHUL No Dok. Prop/ 09/IX/21
HUDA Tanggal 9 September 2021
Kabupaten Pati, bahkan di daerah Jawa Tengah sebelah Utara dari tahun 2008 sampai
dengan 2017.
Banyak tugas yang menjadi tanggung jawab SMK Pelayaran Tayu sebagai central Informasi
Pendidikan Kebaharian. Secara otomatis ini sebagai salah satu criteria utama untuk menjadi
Informasi Center.
Sarana dan prasarana yang lengkap akan mendukung dan mampu menjadi pendukung
untuk mencapai kompetensi yang diinginkan. Teknologi dan materi pendidikan yang
diserap oleh peserta didik guna untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia yang handal
pada sivitas pendidikan untuk dan meningkatkan kwalitas kelulusan peserta didik.
Sehingga lulusan yang dihasilkan dapat bersaing , mandiri dan dapat memenuhi kebutuhan
lapangan pekerjaan dan dunia industry.
Untuk mewujudkan rencana diatas , banyak ketentuan yang wajib dipenuhi oleh Lembaga
Diklat Pelayaran dan pemerintah dalam menyelenggarakan SDM Kepelautan. Maka SMK
Pelayaran Tayu merencanakan pemenuhan standar mutu kepelautan dengan prinsip efektif
dan efisien.
masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan, ( 6 ) era MEA. Adapun Visi dan Misi SMK
Pelayaran Tayu adalah:
VISI
“Menjadi : Sekolah Menengah Keahlian Pelaut yang memenuhi standar Nasional maupun
Internasional sesuai S.T.C.W- 1978, beserta Amandemen nya”.
Calon peserta didik pada SMK Pelayaran Tayu adalah para lulusan SMP/ MTs Sederajat
pada umumnya adalah yang ada di Kabupaten Pati dan sekitarnya serta Kota Tayu pada
khususnya.
Calon peserta Diklat terdiri dari taruna dan taruni dengan data yang terlampir dalam
lampiran. SMK Pelayaran Tayu-Pati dalam mewujudkan lulusan berkualitas, perlu proses
Pendidikan dan Pelatihan secara teratur dan terarah dengan berpedoman pada standar
pelayanan minimal yang disusun meliputi beberapa indikator antara lain:
a. Mutu Lulusan
b. Ketepatan Waktu
c. Biaya terjangkau
d. Ketersediaan pelayanan dan kepuasan tanpa meninggalkan aspek legalitas dalam
pelaksanaan dan;
e. Mengedepankan pelayanan yang baik kepada pelanggan.
Adapun peserta Diklat untuk kelas X, XI dan XII terlampir pada Lampiran 1.
Target Lulusan setelah peserta Diklat menyelesaikan proses Diklat ini, diharapkan memiliki
kompetensi sebagaimana diatur dalam ketentuan Regulation II.3.3 serta STCW Code Section
A-II/3.3 dan II/3.5 dengan rincian sebagai berikut:
5. L
a
p
a
n
g
a
n
Pekerjaan
Di Pelabuhan dan sekitar perairan di Provinsi Kepulauan Riau terdapat kapal yang keluar
masuk diperkirakan sebanyak 700 s/d 1000 kapal perbulannya sehingga prospek lapangan
kerja bagi tenaga lulusan sampai saat ini masih sangat dibutuhkan dalam pelayaran bagi
kapal – kapal yaitu :
6. Sasaran
Secara Nasional Indonesia masih membutuhkan sekitar 186.000 orang pelaut sampai tahun
2015 dimana Indonesia sebagai negara maritim tentu membutuhkan pelaut dalam jumlah
yang sangat besar, termasuk pasti adanya regenerasi pelaut, kebutuhan tenaga pelaut
sekarang ini memang masih sangat besar, termasuk di luar negeri.
37
38
39
NIP. ---
2. Identitas Ketua/Direktur/Kepala
2. Alamat Lengkap :
3. Nomor Telp,/HP :
4. Alamat E-mail :
4. Akreditasi Sekolah
a. Akreditasi Pendidikan Nasional
Penyelenggaraan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pelayaran
secara Nasional yang diatur dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun
2010 bahwa penyelenggara pendidikan harus memenuhi Standar Nasional
Pendidikan, dan terhadap tamatan diberikan Surat Tanda Tamat Belajar atau
Ijazah. (Bukti terlampir).
b. Akreditasi/ Pengakuan Internasional (IMO)
Sesuai dengan prinsip bahwa laut tidak dibatasi oleh wilayah administratif daerah
maupun Negara maka norma, standar, kriteria penyelenggaraan pendidikan
kepelautan memiliki norma, standar, dan prosedur serta kriteria yang sama di
seluruh dunia yang diatur oleh International Maritime Organization (IMO) yang
berkedudukan di London melalui amandemen Standard Training Of Certificate
and Wacthkeeping Seaferes (STCW) 1978 tahun 1995 dan telah pula
diamandemen pada tahun 2010. Administrator IMO di Indonesia ditetapkan
adalah Kementerian Perhubungan cq. Tantangan pendidikan kepelautan saat ini
adalah tantangan global sehingga jaminan mutu dari tamatannya yakni apakah
tamatan dapat bersaing di kancah dunia serta profesionalisme penyelenggara
pendidikan kepelautan. Penyelenggaraan pendidikan kepelautan setiap tahun
wajib diaudit oleh auditor Kementerian Perhubungan dalam rangka pengakuan
dan penjaminan mutu dengan kategori penilaian baik, dan kurang. Jika penilaian
5. Lokasi Sekolah
4. Kecamatan : Tayu
7. Kontak Sekolah
Telp : (0295) 4545118
Kode Pos : 59155
Contac Person : HP.085225326857
e-mail : smk_pelayarantayu@yahoo.com
8. Tenaga Pendidik
Pemenuhan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan :
1. PTK Terdaftar : 24 15 9
2. PTK PNS : - - -
6. Administrasi PNS : - - -
Ket : Terlampir Daftar Nama Pendidik (Guru/Pengajar) dan Tenaga Kependidikan (Teknisi
Lab/Sim/Bengkel, Pengelola Perpustakaan / Pustakawan, dan Pelaksana Administrasi
( tabel terlampir ), plus CV per Pendidik dan per Tenaga Kependidikan
9. Tenaga Kependidikan
a. Persyaratan Umum
Tenaga Kependidikan harus memenuhi kualifikasi sebagai berikut:
1) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2) Sehat jasmani dan rohani
3) Disiplin
4) Memiliki kompetensi dibidangnya.
b. Persyaratan Minimum
Persyaratan kualifikasi tenaga administrasi dengan penunjang akademik sebagai
berikut:
1) Administrasi Min. SMA
2) Teknisi Min. SMK
3) Penunjang Akademik Min. DIII
4) Pustakawan Min. DIII
5) Laboran Min. DIII
Kualifikasi tenaga kependidikan belum memenuhi standar yang terdiri dari pegawai
yang karena usia dan masa kerja memiliki golongan yang tinggi sementara latar
belakang pendidikan relatif rendah.
Status
No. Uraian Kompetensi
PNS Honore
r
1. Kepala Sekolah 1 S1
Pendidikan
2. Sub Bagian Tata Usaha 1 SLTA
Urusan Umum 1 SLTA
Urusan Perlengkapan 1 S1
Urusan Keuangan 1 SLTA
3. Ketarunaan ANT III
Urusan Pembinaan Taruna 1 D3/ANTIII
4. Kurikulum 1 S1
Urusan Pendidikan 5 Pendidikan
Urusan Prala & Kerja sama 1 D.3/ANT.
III
S1/ANT. II
7. Laboratorium/Workshop/ 3
Perpustakaan
8. Quality Management Representative 1 S2
Manajemen
Pendidikan
Status
No. Uraian Kompetensi
PNS Honore
r
Jumlah 17
PESERTA DIDIK
Laki- Belum
No. Tahun Total Perempuan Lulus Keterangan
Laki Lulus
1. 2010 31 28 3 31
2. 2011 43 37 6 43
3. 2012 40 35 5 40
4. 2013 35 31 4 35 masih belajar dikelas XII
5. 2014 31 29 2 31 masih belajar dikelas XI
6. 2015 29 24 5 29 masih belajar dikelas XI
7. 2016
DATA LULUSAN
Tahun
No Keteranga
PRODI 201 201 201
. 2011 2012 2013 2016 n
0 4 5
Nautika Kapal
1.
Niaga 24 34 20 32 43 39 Sedang
Proses
Dll
Dokumen Terkendali Hal 33 dari 61
YAYASAN PENDIDIKAN MIFTAHUL No Dok. Prop/ 09/IX/21
HUDA Tanggal 9 September 2021
Isi kurikulum SMK Pelayaran Tayu meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan
dan kedalamannya merupakan beban belajar peserta pendidik pada satuan pendidikan.
Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke
dalam isi kurikulum mata pelajaran.
1. mendidik peserta didik agar menjadi warga negara yang bertanggung jawab;
2. mendidik peserta didik agar dapat menerapkan hidup sehat, memiliki wawasan
pengetahuan dan seni;
3. mendidik peserta didik dengan keahlian dan keterampilan dalam Program
Keahlian Nautika Pelayaran Niaga agar dapat bekerja baik secara mandiri atau
mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai
tenaga kerja tingkat menengah;
4. mendidik peserta didik agar mampu memilih karir, berkompetisi, dan
mengembangkan sikap profesional dalam Program Keahlian Nautika Pelayaran
Niaga;
5. membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan sebagai
bekal bagi yang berminat untuk melanjutkan pendidikan.
c. Struktur Kurikulum
I. DURASI WAKTU
NO
II. KOMPONEN DIKLAT (JAM)
A. MATA PELAJARAN
IV. Kelompok C
2.1. Matematika 516a)
V. VI. Kelompok C2
3.2.1 Ilmu Pelayaran Datar 176
3.2.4 Meteorologi 80
B MUATAN LOKAL
(BatalyonTaruna/Pramuka/Pencak Silat/dll)
4800
JUMLAH
Keterangan Notasi:
a)
Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap program keahlian.
Program keahlian yang memerlukan waktu lebih jam tambahannya diintegrasikan ke dalam
mata pelajaran yang sama, di luar jumlah jam yang dicantumkan.
b)
Terdiri dari berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan setiap program
keahlian.
c)
Jumlah jam Kompetensi Kejuruan pada dasarnya sesuai dengan kebutuhan standard
kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1044 jam.
d)
Ekuivalen 2 jam pembelajaran dan tidak dihitung dalam jam pelajaran
Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam pembelajaran tatap
muka, dua jam pembelajaran praktik di sekolah atau empat jam pembelajaran praktik di
DU/DI setara dengan satu jam tatap muka.
Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin) diambil dari durasi waktu mata
pelajaran Kompetensi Keahlian (1044). Implikasi dari struktur kurikulum diatas
dijelaskan sebgai berikut:
a. Di dalam penyusunan struktur kurikulum SMK, mata pelajaran dibagi ke dalam tiga
kelompok, yaitu kelompok program normatif, adaptif, dan program produktif.
Kelompok program normatif, adalah mata pelajaran yang dialokasi kan secara tetap.
b. Materi pembelajaran Kompetensi Keahlian disesuiakan dengan kebutuhan
Kompetensi Keahlian untuk memenuhi standar kompetensi dunia kerja.
c. Evaluasi pembelajaran dilakukan setiap akhir penyelesaian satu standar kompetensi
atau beberapa penyelesaian kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran.
d. Pendidikan SMK diselenggarakan dalam bentuk pendidikan system ganda.
e. Alokasi waktu satu jam pelajran tatap muka adalah 45 menit.
f. Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, prkatik di sekolah,
dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industry ekuivalen dengan 42 jam pelajran
per minggu.
g. Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK adalah 38 minggu dalam satu
tahun.
Berdasarkan struktur kurikulum dan implikasinya disusun struktur kurikulum untuk
masing-masing satuan pendidikan sesuai dengan keahlian masing-masing
Kelompok Wajib A T P T P T P T P T P T P
A
B Kelompok Wajib B
7 Matematika 384 4 4 4 4 4 4
8 Fisika 192 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 Kimia 192 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 IPA 96 1 1 1 1 1 1
11 KKPI 192 2 2 2 2 2 2
12 Kewirausahaan 192 2 2 2 2 2 2
13 IPS 96 1 1 1 1 1 1
C Kelompok C2
DASAR KEAHLIAN
KEAHLIAN BERKARYA
22 Meteorologi (Meteorology) 96 2 2 2
C MULOK
D Lain-lain
34 BP 96 1 1 1 1 1 1
JUMLAH 3 1 3 10 3 1 3 11 2 2 2 2
8 1 9 7 2 8 9 0 7 2
49 49 49 49 49 49
a. Penentuan alokasi waktu mata pelajaran didasarkan hasil analisis kebutuhan waktu
pada silabus uang terdiri dari jam tatap muka (TM), /teori, praktik di sekolah (PS) dan
praktik industry (PI) tidak harus selalu terisi jam, tergantung pada tuntutan kebutuhan
penugasan kompetensi.
b. Mengkonversi jam estimasi untuk TM, PS, dan PI dengan kebutuhan konversi 1-2-4.
EJ TM EJ PS EJ PI
+ =
1 2 4
Keterangan:
EJ TM = Estimasi jam Tatap Muka
EJ PS = EStimasi jam Praktik Sekolah
EJ PI = Estimasi jam Praktik Industri
Misalnya satu Kompetensi Dasar membutuhkan jam belajar sbb:
Σ Alokasi Waktu
Σ
Standar jam/ Tota Jam
NO Mata Pelajaran perte
Kompetensi perte l T Terstru
muan
muan Jam M PS PI ktur
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 Meteorologi (Meteorology) 6 16 96 14 29 53 96
Penjelasan Tabel 3:
Bagian pertama:
1. Kolom 1 : Diisi dengan nomor urut
2. Kolom 2 : Diisi dengan nama mata pelajaran (hasil analisis pengelompokan
kompetensi yang ditetapkan oleh Dirjen PSMK)
3. Kolom 3 : Diisi dengan sejumlah standar kompetensi mata pelajaran dimaksud
(kolom 2)
4. Kolom 4 : Diisi dengan jumlah kebutuhan pejam pertemuan 9’berdasrkan
empirik dan hasil analisis silabus)
5. Kolom 5 : Diisi dengan prediksi jumlah/ frekuensi pertemuan
6. Kolom 6 : Diisi dengan hasil perkalian kolom 4 dan kolom 5
7. Kolom 7/8 : Diisi dengan alokasi jam untuk Tatap Muka, Praktik Sekolah yang
merupakan distribusi dari total jam (kolom 6)
8. Kolom 9 : Diisi dengan estimasi jam untuk Praktik Industri
9. Kolom 10 : Diisi dengan hasil perhitungan jam Tatap Muka, Praktik Sekolah,
Praktik Industri dengan perbandingan 1:2:4
Bagian kedua
Dokumen Terkendali Hal 47 dari 61
YAYASAN PENDIDIKAN MIFTAHUL No Dok. Prop/ 09/IX/21
HUDA Tanggal 9 September 2021
Beban belajar adalah rumusan satuan waktu yang dibutuhkan peserta didik dalam
mengikuti kompetensi pembelajaran melalui sistem tatap muka (teori, praktik di sekolah dan
praktik di industri), penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk
mencapai standar kompetensi lulusan.
Penugasan terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik, didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian
kompetensi pada kegiatan tatap muka, termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan dan
percepatan. Sedangkan kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik
untuk menunjang pencapaian kompetensi yang waktu penyelesaiannya diatur oleh peserta
didik.
a. SMK kategori standar menggunakan pengaturan beban belajar dalam sistem paket dan
dapat menggunakan pengaturan beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS). SMK
kategori standar adalah SMK yang belum memenuhi 8 Standar Nasional Pendidikan
(SNP).
SMK kategori mandiri menggunakan pengaturan beban belajar dalam sistem kredit
semester (SKS). SMK kategori mandiri adalah SMK yang hampir atau telah memenuhi 8
Standar Nasional Pendidikan (SNP).
b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum (Tabel 2). Satuan pendidikan
dimungkinkan menambah maksimum 4 (empat) jam pelajaran per minggu secara
keseluruhan. Penambahan 4 jam pelajaran per minggu dapat dilakukan terhadap satu atau
lebih mata pelajaran yang ada, atau menambah mata pelajaran baru yang dianggap
penting tetapi tidak terdapat pada struktur kurikulum yang tercantum pada standar
isi.Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik
dalam mencapai kompetensi.
c. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam
sistem paket untuk SMK 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan, contoh : mata pelajaran dasar pengolahan dan penyajian makanan 114 jam
pelajaran, maka penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur maksimum
adalah 60% x 114 jam = 68 jam . Pemanfaatan alokasi waktu tersebut
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.Pengertian
tentang penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dapat dilihat pada
glosarium.
d. Dua jam pembelajaran kegiatan praktik di sekolah atau empat jam pembelajaran kegiatan
praktik di luar sekolah, setara dengan satu jam pembelajaran tatap muka yang tercantum
pada struktur kurikulum.
e. Silabus
f. RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan kebutuhan
pasar
Jenis sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMK Pelayaran Tayu berupa gedung,
kawasan umum, kantor yang didesain untuk menciptakan suatu lingkungan pembelajaran
yang efektif dengan memperhatikan kemungkinan-kemungkinan gangguan yang timbul
berupa polusi, kebisingan dan gangguan lainnya, yaitu:
a. Sarana Diklat
Jenis sarana ini digunakan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan mencakup sebagai berikut:
a. Peralatan Kelas, yaitu:
SMK Pelayaran Tayu memiliki sarana kelas. Peralatan yang harus disediakan di
setiap kelas sebagai berikut:
4 Komputer 1 Buah
Jenis laboratorium lapangan dan studio yang ada di SMK Pelayaran Tayu sebagai
berikut:
9 Laboratorium
Lengkap sesuai
2. Lab. Bahasa 4x6 10 Baik 1
Rekomendasi
Lengkap sesuai
6. Lab. Komputer 5x8 15 Baik 1
Rekomendasi
Lengkap sesuai
8. Lab. Bahari 5X8 15 Baik 1
Rekomendasi
10 Ruang Kesiswaan/
Memadai 3x5 5 Baik 1
. Ketarunaan
11 Toilet Guru Layak 2x3 1 Baik 2
Ruang Kepala
15 Representatif 3x8 1 Baik 1
Sekolah
dll
Ke
t:
b. Ruang Adminstrasi
No Nama Jumlah
1 Ruang Pimpinan 1
2 Ruang Sekretariat 1
3 Ruang Pendidikan 1
6 Ruang Pengajar 1
c. Ruang Penunjang
NAMA SARANA
PRASARANA &
KOND
FASILITAS
ISI
DIKLAT
KAPA (Baik/
(RUANG/LAB./SI JU
N SPESIFIKASI / LUAS SITAS Rusak
M./BENGKEL/ ML
o. KELENGKAPAN (m2) (Oran Ringan
KAPAL AH
g) /
BATU/SMOKE
Rusak
CHAMBER/KOL
Berat)
AM LATIH,
DLL)
Lengkap sesuai
1. Laboratorium CBT 5 x 10 15 Baik 1
Rekomendasi
Lengkap sesuai
2. Lab. Bahasa 4x6 10 Baik 1
Rekomendasi
Lengkap sesuai
3. Lab. Fisika 2,5 x 5 10 Baik 1
Rekomendasi
Rekomendasi
Lengkap sesuai
6. Lab. Komputer 5x8 15 Baik 1
Rekomendasi
Lengkap sesuai
8. Lab. Bahari 5X8 15 Baik 1
Rekomendasi
10 Ruang Kesiswaan/
Memadai 3x5 5 Baik 1
. Ketarunaan
Ruang Kepala
15 Representatif 3x8 1 Baik 1
Sekolah
dll
et
:
a. Kalender Diklat
Kalender Akademik mencakup permulaan tahun ajaran, jadwal pelajaran efektif, jadwal
ujian, hari libur, dan kegiatan akademik lainnya. Kalender akademik dibuat pada setiap
awal Tahun Akademik, dengan ketentuan sebagai berikut:
3. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
5. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari
libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur
khusus.
Kalender pendidikan sekolah harus dibuat sebelum tahun pelajaran yang baru dimulai,
hal itu dimaksudkan agar ada persiapan perencaan kegiatan kurikuler dan
ekstrakulikuler serta kegiatan lain yang ada di SMK Pelayaran Tayu.
Penetapan kalender pendidikan sekolah harus tetap mengacu pada ketentuan yang
tercantum pada Standar Proses dan peraturan akademik SMK Pelayaran Tayu. Jika
terdapat perubahan yang bersifat krusial/fundamental maka harus diterbitkan
keputusan Kepala Sekolah sesuai peruntukannya, dengan tetap berpedoman pada
ketentuan yang berlaku.Kalender Pendidikan SMK Pelayaran Tayu merupakan
barometer seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh SMK Pelayaran Tayu mulai saat
diterbitkannya keputusan kepala sekolah dan berakhirnya saat diterbitkannya surat
keputusan tentang kalender pendidikan yang baru.
16. Pengelolaan Pendidikan
Standar pengelolaan adalah standar yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan kegiatan pendidikan agar tercapai efisiensi dan efektivitas pelayanan
diklat, pelayanan pengelolaan
a. Organisasi serta tugas dan Tanggung Jawab Personil (Terlampir)
b. Pedoman Penyelenggaraan Diklat(Terlampir)
c. Manajemen Mutu(Terlampir)
d. Renstra(Terlampir)
e. Rencana Kerja(Terlampir)
f. Pengurus Batalyon Taruna(Terlampir)
a. Biaya Investasi
Biaya pendidikan terdiri atas biaya inventasi meliputi biaya penyediaan sarana
dan prasarana, pengembangan sumber daya manusia dan modal kerja tetap.
Dokumen Terkendali Hal 60 dari 61
YAYASAN PENDIDIKAN MIFTAHUL No Dok. Prop/ 09/IX/21
HUDA Tanggal 9 September 2021
b. Biaya Personal
Biaya personal sebagaimana biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh
peserta didik.
c. Biaya Operasional
Biaya operasional meliputi biaya:
a) Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan
b) Bahan dan peralatan pendidikan habis pakai
c) Biaya operasional pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur konsumsi,
pajak, asuransi, dan lain sebagainya.