Anda di halaman 1dari 18

Kementerian Pendidikan Kedudayaan, Riset ,dan Teknologi

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi


Direktorat Kursus dan Pelatihan

2023

1
-4-

LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN
VOKASI
NOMOR 03 TAHUN 2023
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH
PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI BAGI
PESERTA DIDIK KURSUS DAN PELATIHAN ATAU
MASYARAKAT YANG BELAJAR MANDIRI TAHUN
2023.

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pasal 26 ayat (5) Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor
20 tahun 2003 menyebutkan “Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi
masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan,
kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan
profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi”. Program kursus dan pelatihan diharapkan
sebagai program solutif untuk mengatasi permasalahan tenaga kerja tidak
terampil sebagaimana yang dibutuhkan oleh Dunia Kerja. Sebagai catatan
jumlah penduduk angkatan kerja (usia 15 hingga 64 tahun) sekitar 140,15
juta orang, 9,10 juta diantaranya tercatat sebagai pengangguran. Banyak
hal yang melatarbelakangi seseorang menjadi pengangguran diantaranya
karena tidak memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja yang
dipersyaratkan dunia kerja. Program kursus dan keterampilan sebagai
bagian dari program pendidikan vokasi menekankan pada pengembangan
kompetensi profesional. Penguasaan kompetensi profesional mengacu pada
Standar Kompetensi Lulusan berbasis KKNI dan kebutuhan dunia kerja.
Uji kompetensi sebagai bentuk penjaminan mutu hasil proses pembelajaran
kursus dan pelatihan yang dilakukan oleh penguji uji kompetensi untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi hasil belajar peserta didik
kursus dan pelatihan. Uji kompetensi dapat diikuti oleh peserta kursus dari
lembaga kursus dan pelatihan atau warga masyarakat yang berlatih secara
mandiri. Uji kompetensi dalam hal ini dilaksanakan oleh Lembaga
Sertifikasi Kompetensi yang dikukuhkan oleh Kementerian Pendidikan
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Lulusan kursus dan pelatihan yang
berhasil dalam uji kompetensi berhak mendapatkan Sertifikat Kompetensi
sebagai legitimasi penguasaan kompetensi pada bidang keterampilan
tertentu yang membantu mereka mendapatkan pekerjaan dengan
pendapatan/penghasilan yang lebih baik.
Fakta menunjukkan bahwa tidak semua peserta didik kursus dan
pelatihan dapat mengikuti uji kompetensi diantaranya karena terbatasnya
kemampuan ekonomi. Memahami hal tersebut Direktorat Kursus dan
Pelatihan memfasilitasi bantuan pemerintah pelaksanaan uji kompetensi.
Untuk mempermudah dan menjadi acuan dalam penyaluran dan
penggunaan dana bantuan pemerintah untuk uji kompetensi perlu disusun
Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah Penyelenggaraan Uji Kompetensi bagi
-5-

Peserta Didik Kursus dan Pelatihan atau Masyarakat yang Belajar Mandiri
Tahun 2023 dengan harapan program bantuan penyelenggaraan uji
kompetensi dapat diakses dan dilaksanakan dengan tepat sasaran, tepat
guna, tepat waktu, bermutu, transparan, dan dapat
dipertanggungjawabkan (akuntabel).
B. TUJUAN PETUNJUK TEKNIS
Tujuan Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah Penyelenggaraan Uji
Kompetensi digunakan sebagai acuan untuk:
1. Mengajukan proposal Bantuan Pemerintah Penyelenggaraan Uji
Kompetensi;
2. Penyelenggaraan uji kompetensi; dan
3. Monitoring dan evaluasi program Bantuan Pemerintah
Penyelenggaraan Uji Kompetensi.
-6-

BAB II
PROGRAM BANTUAN PEMERINTAH PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI

A. PENGERTIAN
Bantuan Pemerintah Penyelenggaraan Uji Kompetensi adalah bantuan yang
diberikan kepada peserta didik kursus dan pelatihan atau warga
masyarakat yang belajar mandiri untuk mengikuti uji kompetensi yang
dikelola oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK). Dana bantuan
penyelenggaraan uji kompetensi seluruhnya dipergunakan untuk
membiayai penyelenggaraan uji kompetensi sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan.
B. TUJUAN PROGRAM
Tujuan program Bantuan Pemerintah Penyelenggaraan Uji Kompetensi
yaitu:
1. Memperluas akses bagi masyarakat untuk mengikuti uji kompetensi;
2. Meningkatkan jumlah peserta didik kursus dan pelatihan atau warga
masyarakat yang belajar mandiri untuk mengikuti uji kompetensi;
3. Meningkatkan kualitas dan penjaminan mutu hasil pendidikan kursus
dan pelatihan melalui uji kompetensi; dan
4. Memberikan pengakuan kompetensi bagi masyarakat yang memiliki
kompetensi tertentu melalui sertifikat kompetensi.
C. PEMBERI BANTUAN
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengalokasikan anggaran Bantuan
Pemerintah Penyelenggaraan Uji Kompetensi melalui Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Direktorat Kursus dan Pelatihan
Tahun Anggaran 2023.
D. SASARAN
Sasaran program Bantuan Pemerintah Penyelenggaraan Uji Kompetensi
adalah peserta didik kursus dan pelatihan dan warga masyarakat yang
belajar mandiri dengan kriteria:
1. Berusia 17 sampai dengan 30 tahun;
2. WNI yang berdomisili di dalam atau luar negeri;
3. Bukan penerima bantuan pemerintah program Pendidikan Kecakapan
Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) tahun 2023;
dan
4. Tidak berstatus sebagai peserta didik pada pendidikan formal.
E. ACUAN PENILAIAN UJI KOMPETENSI
Uji Kompetensi Program Kursus dan Pelatihan menggunakan Rubrik
Penilaian yang telah divalidasi dengan mengacu pada Standar Kompetensi
Lulusan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
F. LEMBAGA PENYELENGGARA UJI KOMPETENSI
Lembaga penyelenggara uji kompetensi program kursus dan pelatihan yang
didanai bantuan ini adalah Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK), yang
pelaksanaannya diselenggarakan di Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang
ditetapkan oleh LSK.
1. Persyaratan Lembaga Penyelenggara
Lembaga yang dapat melaksanakan uji kompetensi program kursus dan
pelatihan dengan dukungan dana bantuan pemerintah ini adalah:
a) LSK yang memiliki legalitas dengan SK pengakuan dari Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
-7-

b) Terdaftar pada aplikasi Si-Kompeten di laman


https://banper.binsuslat.kemdikbud.go.id/ujk/
2. Hak Lembaga Penyelenggara
LSK sebagai lembaga penyelenggara uji kompetensi berhak:
a) menetapkan keputusan besaran biaya penyelenggaraan uji
kompetensi per peserta uji kompetensi dengan rincian komponen
pembiayaan penyelenggaraan uji kompetensi; dan
b) mengelola dana bantuan uji kompetensi sesuai jenis keterampilan
dan jumlah peserta uji kompetensi yang disetujui Direktorat Kursus
dan Pelatihan.
3. Kewajiban Lembaga Penyelenggara
LSK sebagai lembaga penyelenggara uji kompetensi berkewajiban:
a) memverifikasi data calon peserta uji kompetensi dan TUK;
b) menetapkan Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang dinilai layak dan
mampu melaksanakan uji kompetensi;
c) menetapkan jadwal pelaksanaan uji kompetensi, jenis dan
level/tingkat keahlian yang diujikan;
d) melaksanakan pendampingan teknis dan koordinasi dengan TUK
yang akan digunakan;
e) menyelenggarakan uji kompetensi sesuai aturan dan mekanisme
yang ditetapkan;
f) menetapkan peserta uji kompetensi yang dinyatakan lulus;
g) menerbitkan Sertifikat Kompetensi bagi peserta uji kompetensi yang
dinyatakan lulus;
h) mencatat penerimaan dana bantuan uji kompetensi dan
penggunaannya dengan dilampiri nota, kuitansi, dan bukti
penggunaan dana lainnya;
i) mempertanggungjawabkan dana bantuan uji kompetensi sesuai
aturan; dan
j) membuat laporan penyelenggaraan uji kompetensi sesuai aplikasi
Si-Kompeten.
G. PUBLIKASI PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN PENYELENGGARAAN
UJI KOMPETENSI
Lembaga penerima dana bantuan wajib mempublikasikan program
penyelenggaraan uji kompetensi melalui media yang dapat diakses/dilihat
oleh masyarakat secara umum seperti media sosial, spanduk, brosur, atau
bentuk lainnya.

Contoh spanduk:

Disini diselenggarakan Logo


Program Penyelenggaraan Uji Kompetensi
Jenis Keterampilan …………….

Kerjasama antara Lembaga Sertifikasi Kompetensi …………….. dengan


Direktorat Kursus dan Pelatihan
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

H. KELULUSAN
Kelulusan ditetapkan oleh LSK sesuai standar kelulusan masing-masing
bidang dan jenjang keterampilan melalui pleno hasil uji kompetensi.
-8-

BAB III
PROSEDUR PENGAJUAN PROPOSAL DAN PENYALURAN DANA BANTUAN

A. ALUR PEMBERIAN DANA BANTUAN


Program Bantuan Pemerintah Penyelenggaraan Uji Kompetensi dilaksanakan
mulai bulan Maret sampai dengan Oktober 2023 dengan proses sebagai
berikut:

B. BESARAN BANTUAN
Alokasi dana keseluruhan sebanyak Rp. 3.500.000.000,- (tiga milyar lima
ratus juta) dengan sasaran kurang lebih 5000 (lima ribu) orang peserta. Biaya
uji kompetensi disesuaikan dengan jenis keterampilan dan jenjang yang
diujikan.
Penyelenggaraan uji kompetensi per-rombongan belajar maksimal 25 orang
peserta uji kompetensi.
C. RINCIAN PENGGUNAAN ANGGARAN
No Komponen Persentase

1 Biaya Persiapan Maksimal 15% (boleh


● Pengadaan Materi Uji Kompetensi berkurang)
(MUK)
● ATK dan bahan habis pakai
● Pengiriman MUK
● Honorarium Panitia Pelaksana
● Honorarium verifikasi data calon
peserta uji kompetensi (berdasarkan
SK Penetapan Biaya Uji Kompetensi
yang telah ditandatangani ketua LSK)
● Biaya Koordinasi LSK, TUK dan
Penguji

2 Pelaksanaan Uji Kompetensi Minimal 80% (boleh


● Honorarium penguji dan pengawas bertambah)
(berdasarkan SK Penetapan Biaya Uji
Kompetensi yang telah
ditandatangani ketua LSK)
● Honorarium teknisi perlengkapan uji
kompetensi
● Konsumsi
● Pembelian bahan praktik
-9-

No Komponen Persentase

● Publikasi dan dokumentasi


● Transportasi penyelenggaraan uji
kompetensi
● Biaya jaringan internet dan
komunikasi uji kompetensi

3 Pelaporan dan Tindak Lanjut Maksimal 5% (boleh


● Biaya administrasi laporan berkurang)
● Honorarium editing foto dan /atau
video best practice uji kompetensi

Sub komponen dapat digunakan seluruhnya atau sebagian sesuai


kebutuhan masing-masing penyelenggara.
D. TATA CARA PENGAJUAN PROPOSAL DAN PENYAMPAIAN LAPORAN
Tata cara pengajuan bantuan uji kompetensi melalui aplikasi Si-Kompeten
dapat dilihat sebagaimana sebagai berikut:

1. Registrasi
Calon peserta uji kompetensi melakukan pendaftaran uji kompetensi
secara perseorangan atau kelompok yang dikoordinir oleh Lembaga
Kursus untuk mengakses secara daring melalui aplikasi Si-Kompeten di
laman https://banper.binsuslat.kemdikbud.go.id/ujk/ dengan
mengisikan data:
- 10 -

a. NIK;
b. nama lengkap sesuai KTP;
c. tanggal lahir;
d. jenis kelamin;
e. nomor handphone (Whatsapp); dan
f. alamat email.
Data yang diinputkan selanjutnya dilakukan pengecekan dengan data
DUKCAPIL, apabila data yang diinputkan tidak sesuai maka calon
peserta uji kompetensi tidak dapat melanjutkan pendaftaran uji
kompetensi. Calon peserta uji kompetensi yang berhasil melakukan
pendaftaran, akan mendapatkan notifikasi melalui email dan nomor
Whatsapp yang terdaftar berupa username dan password akun untuk
masuk kedalam sistem informasi uji kompetensi.
2. Pengisian data
Calon peserta uji kompetensi yang sudah masuk ke dalam sistem
informasi uji kompetensi selanjutnya dapat melakukan pendaftaran
sebagai peserta uji kompetensi dengan memilih jenis pembiayaan
bantuan pemerintah program uji kompetensi dan penyesuaian data
dengan DAPODIK. Jika data calon peserta sesuai dengan kriteria
penerima bantuan pemerintah, maka sistem akan mempersilahkan
calon peserta melengkapi isian data rencana pelaksanaan uji
kompetensi meliputi: rumpun keterampilan, jenis keterampilan, jenjang
keterampilan, dan TUK.
3. Verifikasi oleh LSK
Data yang diinput oleh calon peserta uji kompetensi masuk ke admin
masing-masing LSK yang dipilih. Selanjutnya admin LSK akan
memverifikasi data calon peserta uji kompetensi dan TUK.
4. Pengajuan
LSK mengajukan proposal bantuan uji kompetensi yang berisi data
calon peserta uji kompetensi yang telah diverifikasi dan Rencana
Anggaran Biaya (RAB) melalui sistem aplikasi uji kompetensi Si
Kompeten.
5. Verifikasi dilakukan oleh tim verifikator yang ditetapkan oleh Direktur
Kursus dan Pelatihan termasuk pertimbangan kewajaran atas RAB yang
diajukan oleh LSK.

6. Pleno
a. Pleno dilaksanakan setelah verifikasi proposal dilakukan oleh tim
verifikator. Tim Verifikator terdiri dari tenaga profesional, akademisi
dan Tenaga Fungsional Direktorat Kursus dan Pelatihan. Tim
Verifikator dipastikan independent dan tidak memiliki conflict of
interest dengan LSK. Tim melakukan Pleno verifikasi setiap proposal
yang diajukan LSK dan melaporkan hasil penilaiannya ke Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK).
b. PPK yang bertanggung jawab dalam bantuan uji kompetensi
Direktorat Kursus dan Pelatihan menerbitkan surat keputusan
tentang penerima bantuan dan disahkan oleh Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA).
c. PPK Bantuan Uji Kompetensi Direktorat Kursus dan Pelatihan
menyampaikan keputusan penerima bantuan kepada calon
penyelenggara uji kompetensi.

7. Surat Perjanjian Kerja sama (SPK)


a. PPK bantuan uji kompetensi Direktorat Kursus dan Pelatihan
menyiapkan perjanjian kerja sama dengan lembaga penerima
bantuan.
- 11 -

b. PPK bantuan uji kompetensi Direktorat Kursus dan Pelatihan dan


lembaga penerima bantuan menandatangani perjanjian kerja sama,
paling sedikit memuat:
1) hak dan kewajiban;
2) bentuk dan jumlah bantuan;
3) tata cara dan syarat penyaluran;
4) pernyataan kesanggupan penerima Bantuan Pemerintah untuk
menggunakan bantuan sesuai rencana yang telah disepakati;
5) pernyataan kesanggupan penerima Bantuan Pemerintah untuk
menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke Kas Negara;
6) masa berlaku;
7) laporan pertanggungjawaban; dan
8) sanksi.
8. Laporan Awal
LSK selaku penyelenggara uji kompetensi yang mengelola dana bantuan
diwajibkan menyampaikan laporan awal kepada Direktorat Kursus dan
Pelatihan melalui Si-Kompeten dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Laporan awal disampaikan setelah Lembaga menerima Surat
Keputusan menerima dana bantuan penyelenggaraan uji
kompetensi dari Direktorat Kursus dan Pelatihan.
b. Laporan awal berisi:
1) Penyesuaian daftar peserta uji kompetensi fix;
2) Rencana anggaran dan belanja yang sesuai kebutuhan riil;
3) Rencana jadwal pelaksanaan uji kompetensi. Rencana jadwal
dikoordinasikan dengan TUK dan penguji;
4) Dokumen SPK yang telah ditandatangani oleh Ketua LSK; dan
5) Kopian mutasi rekening penerima dana.
c. Laporan awal sebagai prasyarat untuk pengajuan pencairan dana
bantuan.

9. Pencairan Dana
Direktorat Kursus dan Pelatihan memproses pencairan dana bantuan
program penyelenggaraan uji kompetensi. Pencairan dana bantuan
program penyelenggaraan uji kompetensi dilakukan melalui mekanisme
pembayaran langsung (LS) ke rekening masing-masing LSK.
10. Pelaksanaan
LSK menyelenggarakan uji kompetensi di TUK yang ditunjuk,
pelaksanaan uji kompetensi dapat dilakukan secara daring dan/atau
luring. TUK mendokumentasikan proses pelaksanaan uji kompetensi
yang meliputi:
a. Presensi peserta uji kompetensi;
b. Presensi penguji uji kompetensi;
c. Berita acara pelaksanaan uji kompetensi; dan
d. Foto kegiatan.
11. Laporan Akhir
Laporan Akhir merupakan laporan pertanggungjawaban penggunaan
bantuan yang disusun oleh Lembaga penerima bantuan.
LSK melaporkan proses dan hasil penyelenggaraan uji kompetensi serta
pertanggungjawaban penggunaan dana melalui Si-Kompeten kepada
Direktorat Kursus dan Pelatihan. Laporan Akhir meliputi laporan teknis
dan laporan keuangan.
a. Laporan teknis yang berisi:
1) Daftar peserta dan hasil uji kompetensi
2) Foto kegiatan
b. Laporan keuangan yang berisi administrasi penggunaan dana.
Dokumen yang harus diunggah:
- 12 -

1) Laporan Pertanggung Jawaban yang telah ditandatangani


disertai bukti penggunaan dana yang telah digunakan sesuai
aturan;
2) Pakta Integritas yang telah ditandatangani;
3) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak yang telah
ditandatangani; dan
4) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja yang telah
ditandatangani
Semua format sudah masuk ke dalam sistem informasi uji
kompetensi.
E. PENGEMBALIAN DANA BANTUAN
LSK penerima dana bantuan uji kompetensi diharuskan mengembalikan dana
bantuan yang diterima apabila:
1. Tidak menyelenggarakan uji kompetensi.
2. Menggunakan dana tidak sesuai dengan RAB.
3. Terdapat selisih jumlah peserta uji kompetensi yang hadir dengan
jumlah peserta yang diajukan.
4. Tidak bisa membuktikan penggunaan dana dengan dokumen yang sah
diharuskan mengembalikan dana bantuan uji kompetensi kepada
Kantor Kas Negara.
Untuk pengembalian dana akibat dari hal-hal sebagaimana tersebut di atas,
dilaksanakan melalui konfirmasi dengan menghubungi:

Direktorat Kursus dan Pelatihan,


Ditjen Pendidikan Vokasi
Kemendikbudristek

Telepon : 021-5725504/021-57904363

Email : kursus@kemdikbud.go.id
F. KETENTUAN PERPAJAKAN
Penerima Bantuan dalam melakukan belanja dana bantuan pemerintah wajib
memperhatikan ketentuan perpajakan sesuai peraturan perundang-
undangan.
G. SANKSI
Penerima Bantuan yang tidak melaksanakan program dan tidak
menyampaikan laporan pertanggungjawaban sesuai petunjuk teknis dan
surat perjanjian kerja sama (SPK), akan diberikan sanksi sebagai berikut:
1. surat Teguran kepada Penerima Bantuan;
2. diminta untuk mengembalikan dana bantuan yang sudah diterima ke
Kas Negara;
3. dilakukan pemblokiran/blacklist lembaga yang bersangkutan untuk
tidak dapat mengakses bantuan uji kompetensi dari lingkungan
Direktorat Kursus dan Pelatihan; dan/atau
4. sanksi lain sesuai ketentuan yang berlaku.

AWASI, KOREKSI DAN TEGUR KAMI DEMI TERWUJUDNYA PELAYANAN PRIMA


ANTI KORUPSI DAN PUNGUTAN LIAR
- 13 -

BAB IV
PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI

A. KETENTUAN PELAKSANAAN
Pada pelaksanaan uji kompetensi secara luring, satu rombel terdiri dari
paling banyak 25 orang dan paling sedikit 11 orang. Sedangkan
pelaksanaan uji kompetensi secara daring, satu tim penguji melakukan
pengujian paling banyak 25 orang dalam satu kali pelaksanaan ujian.
B. KETENTUAN PENUGASAN PENGUJI
Penguji ditugaskan oleh LSK pada setiap pelaksanaan uji kompetensi
sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
1. satu tim pengujian terdiri dari 2 orang penguji;
2. diprioritaskan penguji di wilayah yang sama atau terdekat dengan lokasi
pelaksanaan uji kompetensi; dan
3. pemerataan penugasan penguji sesuai wilayahnya.
C. KEWAJIBAN TUK
1. memastikan kehadiran peserta dalam pelaksanaan uji kompetensi;
2. menggunakan anggaran sesuai dengan jumlah peserta yang hadir; dan
3. dalam melaksanakan tugasnya, TUK bertanggungjawab kepada LSK.
D. KEWAJIBAN PESERTA
1. wajib mengikuti pelaksanaan uji kompetensi sesuai jadwal yang sudah
ditetapkan; dan
2. mengikuti tata tertib dan ketentuan uji kompetensi lainnya
- 14 -

BAB V
INDIKATOR KEBERHASILAN, MONITORING DAN SUPERVISI

A. INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBERIAN DANA BANTUAN


Indikator keberhasilan program bantuan penyelenggaraan uji kompetensi
yaitu:
1. Jumlah sasaran peserta uji kompetensi terpenuhi 100%;
2. Tercapainya peningkatan kualitas hasil pendidikan di bidang kursus
dan pelatihan melalui uji kompetensi; dan
3. Meningkatnya jumlah lulusan kursus dan pelatihan yang bersertifikasi
dan diakui di dunia kerja.
B. MONITORING DAN SUPERVISI
Monitoring dan Supervisi penyelenggaraan program bantuan uji
kompetensi bertujuan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan dana
bantuan. Monitoring dan Supervisi dilaksanakan secara luring atau daring.
Monitoring dan Supervisi digambarkan sesuai skema sebagai berikut:

1. Monitoring dan Supervisi


a. Pelaksanaan Monitoring dan Supervisi pelaksanaan bantuan
Penyelenggaraan Uji Kompetensi dilakukan oleh unsur: Ditjen
Pendidikan Vokasi, Pemerintah kabupaten/kota, dan LSK.
b. Waktu pelaksanaan supervisi dapat dilakukan pada awal, tengah,
dan akhir program bantuan Penyelenggaraan Uji Kompetensi.
c. Pembiayaan pelaksanaan monitoring dan supervisi dibiayai dari
anggaran unit kerja masing-masing sedangkan dari LSK dapat
dianggarkan dari dana bantuan uji kompetensi.
2. Pengawasan
a. Aparat Pengawasan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Inspektorat
Jenderal Kemdikbudristek (Itjen) melakukan pengawasan kegiatan.
b. Masyarakat boleh melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan.
c. Pelaksanaan pengawasan tersebut tidak boleh membebani
anggaran pelaksanaan kegiatan.
- 15 -

Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan dan


pertanggungjawaban dana bantuan pemerintah untuk penerima bantuan,
maka Direktorat Kursus dan Pelatihan akan selalu:
1. Meningkatkan kehandalan sistem pengawasan internal melalui
pemeriksaan auditor Inspektorat Jenderal Kemdikbudristek.
2. Melakukan pengawasan secara berkala pelaksanaan penyaluran
bantuan pemerintah.
3. Menerapkan sanksi yang tegas apabila penerima bantuan tidak
menyampaikan laporan pertanggungjawaban bantuan pemerintah
sesuai ketentuan yang berlaku.
C. BEBAS KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME
Bantuan Pemerintah Penyelenggaraan Uji Kompetensi untuk Peserta Didik
Kursus dan Pelatihan dan Warga Masyarakat yang Belajar Mandiri Tahun
2023 bebas dari unsur korupsi, kolusi, dan nepotisme. Pemilihan,
penentuan Lembaga penerima bantuan, penyelenggaraan uji kompetensi,
penggunaan dana bantuan dilakukan sesuai mekanisme yang ditetapkan
dalam petunjuk teknis ini.

Anda mungkin juga menyukai