Anda di halaman 1dari 33

KURIKULUM

KURSUS DAN PELATIHAN


KURSUS DAN PELATIHAN PERHOTELAN
BIDANG TATA GRAHA (HOUSEKEEPING)
JENJANG II

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Direktorat Kursus dan Pelatihan
2021
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................... 1
B. Tujuan Penyusunan SKL ................................................................................................ 4
C. Uraian Program .................................................................................................................. 5
D. Pengertian ............................................................................................................................ 6
II. KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI...................................................................... 10
A. Profil Lulusan.................................................................................................................... 10
C. Capaian Pembelajaran ................................................................................................... 10
D. Struktur Kompetensi Lulusan Kursus dan Pelatihan ......................................... 13
III. PENUTUP.................................................................................................................................... 31
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki berbagai keunggulan untuk mampu berkembang


menjadi negara maju. Keanekaragaman sumber daya alam, flora dan fauna,
kultur, penduduk serta letak geografis yang unik merupakan modal dasar
yang kuat untuk melakukan pengembangan di berbagai sektor kehidupan
yang pada saatnya dapat menciptakan daya saing yang unggul di dunia
internasional. Dalam berbagai hal, kemampuan bersaing dalam sektor
sumber daya manusia tidak hanya membutuhkan keunggulan dalam hal
mutu akan tetapi juga memerlukan upaya-upaya pengenalan, pengakuan,
serta penyetaraan kualifikasi pada bidang-bidang keilmuan dan keahlian
yang relevan baik secara bilateral, regional maupun internasional.

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) secara khusus


dikembangkan untuk menjadi suatu rujukan nasional bagi upaya-upaya
meningkatkan mutu dan daya saing bangsa Indonesia di sektor sumber daya
manusia. Pencapaian setiap tingkat kualifikasi sumber daya manusia
Indonesia berhubungan langsung dengan tingkat capaian pembelajaran
baik yang dihasilkan melalui sistem pendidikan maupun sistem pelatihan
kerja yang dikembangkan dan diberlakukan secara nasional. Oleh karena
itu, upaya peningkatan mutu dan daya saing bangsa akan sekaligus pula
memperkuat jati diri bangsa Indonesia.

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) merupakan salah satu


langkah untuk mewujudkan mutu dan jati diri bangsa Indonesia dalam
sektor sumber daya manusia yang dikaitkan dengan program
pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan secara nasional. Setiap
tingkat kualifikasi yang dicakup dalam KKNI memiliki makna dan
kesetaraan dengan capaian pembelajaran yang dimiliki setiap insan pekerja

1
Indonesia dalam menciptakan hasil karya dan kontribusi yang bermutu
dibidang kerjaannya masing-masing.

Kebutuhan Indonesia untuk segera memiliki KKNI sudah sangat mendesak


mengingat tantangan dan persaingan global pasar tenaga kerja nasional
maupun internasional yang semakin terbuka. Pergerakan tenaga kerja dari
dan ke Indonesia tidak lagi dapat dibendung dengan peraturan atau regulasi
yang bersifat protektif. Ratifikasi yang telah dilakukan Indonesia untuk
berbagai konvensi regional maupun internasional, secara nyata
menempatkan Indonesia sebagai sebuah negara yang semakin terbuka dan
mudah tersusupi oleh kekuatan asing melalui berbagai sektor termasuk
sektor perekonomian, pendidikan, sektor ketenagakerjaan dan lain-lain.
Oleh karena itu, persaingan global tidak lagi terjadi pada ranah internasional
akan tetapi sudah nyata berada pada ranah nasional.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi tantangan globalisasi


pada sektor ketenagakerjaan adalah meningkatkan ketahanan sistem
pendidikan dan pelatihan secara nasional dengan berbagai cara sebagai
berikut.

1. Meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan.


2. Mengembangkan sistem kesetaraan kualifikasi antara capaian
pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan,
pengalaman kerja maupun pengalaman mandiri dengan kriteria
kompetensi yang dipersyaratkan oleh suatu jenis bidang dan tingkat
pekerjaan.
3. Meningkatkan kerja sama dan pengakuan timbal balik yang saling
menguntungkan antara institusi penghasil dengan pengguna tenaga
kerja.
4. Meningkatkan pengakuan dan kesetaraan kualifikasi ketenagakerjaan
Indonesia dengan negara-negara lain di dunia baik terhadap capaian
pembelajaran yang ditetapkan oleh institusi pendidikan dan pelatihan

2
maupun terhadap kriteria kompetensi yang dipersyaratkan untuk suatu
bidang dan tingkat pekerjaan tertentu.

Secara mendasar langkah-langkah pengembangan tersebut mencakup


permasalahan yang bersifat multi-aspek dan keberhasilannya sangat
bergantung pada sinergi dan peran proaktif dari berbagai pihak yang terkait
dengan peningkatan mutu sumber daya manusia nasional termasuk
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Tenaga Kerja,
asosiasi profesi, asosiasi industri, institusi pendidikan dan pelatihan serta
masyarakat luas.

Secara umum, kondisi awal yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan


suatu program penyetaraan kualifikasi sumber daya manusia nasional
tersebut nampak belum cukup kondusif dalam beberapa hal seperti belum
meratanya kesadaran mutu dikalangan institusi penghasil sumber daya
manusia nasional, belum tumbuhnya kesadaran tentang pentingnya
kesetaraan kualifikasi antara capaian pembelajaran yang dihasilkan oleh
penghasil sumber daya manusia nasional dengan deskripsi keilmuan,
keahlian, dan keterampilan yang dibutuhkan di bidang kerja atau profesi
termasuk terbatasnya pemahaman mengenai dinamika tantangan sektor
tenaga kerja di tingkat dunia. Oleh karena itu, perlu segera diwujudkan
upaya-upaya untuk mencapai keselarasan mutu dan penjenjangan
kualifikasi antara lulusan dari institusi pendidikan formal dan nonformal
dengan deskripsi kompetensi kerja yang diharapkan oleh pengguna lulusan.

Di jalur pendidikan nonformal tahun 2019 tercatat sekitar 20.971 lembaga


yang menyelenggarakan pendidikan dalam bentuk beragam jenis kursus
dan pelatihan (sumber: referensi.data.kemdikbud.go.id) di bawah
pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan demikian,
salah satu infrastruktur yang penting dalam mencapai keselarasan mutu
dan penjenjangan kualifikasi antara lulusan dari institusi penyelenggara
kursus dan pelatihan dengan deskripsi kompetensi kerja yang diharapkan

3
oleh pengguna lulusan adalah dokumen Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
sebagaimana dinyatakan pada PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
kedua atas PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang


Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia maka SKL yang telah disusun
tersebut perlu dikaji keselarasannya dengan kualifikasi pada KKNI. Revisi
SKL ini juga sekaligus dimaksudkan untuk mengakomodasi perubahan
kebutuhan kompetensi kerja dari pengguna lulusan di dunia kerja dan
dunia industri.

Berdasarkan data kependudukan Semester I tahun 2020, jumlah total


penduduk Indonesia per 30 Juni mencapai 268,58 juta jiwa. Menurut jenis
kelamin, jumlah tersebut terdiri atas 135,82 juta jiwa laki-laki dan 132,76
juta jiwa perempuan. Indonesia saat ini sedang menikmati masa bonus
demografi di mana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dari usia
tidak produktif yakni lebih dari 68% dari total populasi. Oleh karena itu,
memicu terjadinya peningkatan taraf hidup penduduk Indonesia.

Terkait dengan jumlah usia produktif yang lebih banyak maka semakin
tinggi pula persaingan dalam memperoleh pekerjaan. Kurangnya peluang
kerja untuk memenuhi para pencari kerja menuntut seseorang untuk
memiliki keterampilan khusus agar dapat berwirausaha.

B. Tujuan Penyusunan SKL

Standar Kompetensi Lulusan kursus dan pelatihan disusun untuk


digunakan sebagai pedoman dalam menentukan kompetensi lulusan
peserta didik pada lembaga kursus dan pelatihan serta bagi yang belajar
mandiri dan sebagai acuan dalam menyusun, merevisi, atau
memutakhirkan kurikulum, baik pada aspek perencanaan maupun
implementasinya.

4
C. Uraian Program
1. Nama Program

“Kursus dan Pelatihan Perhotelan Jenjang II Bidang Tata Graha


(Housekeeping).”

2. Tujuan
Tujuan diselenggarakannya kursus dan Pelatihan Perhotelan Jenjang II
Bidang Tata Graha (Housekeeping), yaitu:
a. meningkatkan profesionalisme kerja Asisten dan Juru Masak untuk
memenuhi standard kompetensi sesuai dengan kebutuhan industri
dan dunia kerja (IDUKA)
b. menerapkan sistem kursus dan Pelatihan Perhotelan Jenjang II
Bidang Tata Graha (Housekeeping) yang terstandarisasi.

3. Manfaat
Program kursus dan pelatihan Perhotelan Jenjang II Bidang Tata Graha
(Housekeeping) ini bermanfaat bagi:
a. peserta kursus dan pelatihan memiliki kemampuan dalam
menyelesaikan tugas berlingkup luas dan kasus spesifik, memahami
prinsip-prinsip dasar dan mampu menyelaraskannya untuk bidang
perhotelan, yang bisa digunakan sebagai bekal bekerja atau
berwirausaha;
b. lembaga pengguna lulusan program Kursus dan Pelatihan Perhotelan
Jenjang II Bidang Tata Graha (Housekeeping) merekrut calon
pelaksana (attendant) yang siap mengaplikasikan kompetensinya di
industri terkait dan siap beradaptasi dengan pekerjaannya;
c. lembaga penyelenggara Kursus dan Pelatihan Perhotelan Jenjang II
Bidang Tata Graha (Housekeeping) menghasilkan lulusan yang sesuai
dengan kualifikasi KKNI.

5
1. Kualifikasi Peserta

Untuk mengikuti Kursus dan Pelatihan Perhotelan Jenjang II Bidang Tata


Graha (Housekeeping), peserta memiliki kualifikasi minimal lulusan SMA
sederajat atau berusia minimal 17 tahun dan mempunyai pengalaman
dalam bidang perhotelan.

2. Uji Kompetensi
Uji kompetensi dilaksanakan pada akhir program kursus dan pelatihan.
Pelaksanaan uji kompetensi terdiri atas dua jenis tes, yaitu tes teori dan
praktik. Tes teori bertujuan untuk mengukur penguasaan pengetahuan,
prinsip-prinsip dasar dan keterampilan berpikir peserta kursus dan tes
praktik dilakukan untuk mengukur keterampilan (skill) dalam
mengidentifikasi, melakukan, melayani dan mengevaluasi tugas-tugas
pada pada bidang Tata Graha (Housekeeping).
Kelulusan peserta kursus dan pelatihan didasarkan pada hasil uji
kompetensi yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK)
Perhotelan dan Kapal Pesiar Indonesia dan diakui oleh pemerintah atau
lembaga kursus dan pelatihan yang terakreditasi.

D. Pengertian

1. Hotel adalah bangunan berkamar banyak yang disewakan sebagai tempat


untuk menginap dan tempat makan orang yang sedang dalam perjalanan.
2. Perhotelan adalah suatu usaha dalam bidang jasa yang menyediakan
bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap
orang untuk memperoleh pelayanan, penginapan, makan dan minum.
3. Tata graha (housekeeping) adalah suatu departemen yang mempunyai
tugas dan tanggung jawab atas semua kebersihan, kerapihan dan
kenyamanan seluruh area hotel agar tamu merasa nyaman selama
menginap di hotel.

6
4. Linen adalah bahan-bahan sejenis kain seperti handuk (towel), seprei
(sheet), sarung bantal (pillow case) dan sebagainya yang diperuntukan
sebagai fasilitas pelengkap yang tidak bisa dibawa pulang oleh tamu.
5. Amenitis adalah fasilitas tambahan yang tersedia di dalam kamar dan
bisa tamu bawa pulang yang terdiri dari sabun (soap), shampo,
kondisioner (conditioner), sikat gigi (tooth brush), pasta gigi (tooth paste),
pelembab (body lotion), korek kuping (cotton bud), perlengkapan jahit
sederhana (sewing kit), semir (shoe polish), kantong sanitari (sanitary bag)
dan penutup rambut (shower cap).
6. Alat pembersih adalah peralatan yang digunakan untuk membersihkan
suatu benda seperti lantai, dinding, kaca dan sebagainya.
7. Bahan pembersih kimia (chemical) adalah suatu zat kimia yang
berbentuk serbuk, cair atau pasta yang digunakan sebagai zat yang
membantu dalam membersihkan suatu benda tertentu.
8. Profil lulusan adalah gambaran kemampuan yang dimiliki oleh lulusan
di bidang keterampilan dan jenjang tertentu sesuai kualifikasi KKNI.
9. Jabatan kerja adalah gambaran jabatan kerja yang bisa dimasuki oleh
lulusan dibidang keterampilan dan jenjang tertentu sesuai kualifikasi
KKNI.
10. Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui
internalisasi pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi, dan
akumulasi pengalaman kerja.
11. Pengetahuan adalah penguasaan teori oleh seseorang pada suatu
bidang keilmuan dan keahlian tertentu atau pemahaman tentang
konsep, fakta, informasi, dan metodologi pada bidang pekerjaan
tertentu.
12. Sikap adalah penghayatan seseorang terhadap nilai, norma, dan aspek
di sekitar kehidupannya yang tumbuh dari proses pendidikan,
pengalaman kerja, lingkungan kehidupan keluarga, atau masyarakat
secara luas.

7
13. Sikap dan tata nilai adalah kecenderungan psikologis, sebagai hasil dari
penghayatan seseorang terhadap nilai dan norma, kehidupan yang
tumbuh dari proses pendidikan, pengalaman kerja, serta lingkungan
keluarga dan masyarakat.
14. Keterampilan adalah kemampuan psikomotorik dan kemampuan
menggunakan metode, bahan, dan instrumen yang diperoleh melalui
pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja.
15. Tanggung jawab dan hak adalah konsekuensi dari dikuasainya
pengetahuan dan kemampuan kerja dalam melaksanakan kewajiban
kerja secara sadar akan hasil dan risikonya dan oleh karenanya
mendapatkan hak sesuai dengan kualifikasinya.
16. Kompetensi adalah akumulasi kemampuan seseorang dalam
melaksanakan suatu deskripsi kerja secara terukur melalui asesmen
yang terstruktur, mandiri, dan bertanggung jawab di dalam lingkungan
kerja.
17. Standar Kompetensi Lulusan mengacu KKNI adalah kemampuan
minimum yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan yang
meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan sesuaidengan unjuk kerja yang
dipersyaratkan dan diturunkan dari capaian pembelajaran khusus pada
jenjang KKNI yang sesuai.
18. Elemen kompetensi adalah bagian yang menyusun satu kompetensi
secara utuh dalam bentuk uraian pengetahuan, kemampuan kerja,
tanggung jawab dan hak, maupun sikap berperilaku.
19. Indikator kelulusan adalah unsur yang menjadi tolok ukur
keberhasilan yang menyatakan seseorang kompeten atau tidak.
20. Pengalaman kerja adalah internalisasi kemampuan dalam melakukan
pekerjaan di bidang tertentu dan selama jangka waktu tertentu.
21. Deskripsi umum KKNI adalah deskripsi yang menyatakan karakter,
kepribadian, sikap dalam berkarya, etika, moral dari setiap manusia
Indonesia pada setiap jenjang kualifikasi sebagaimana dinyatakan pada

8
lampiran Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012.
22. Deskripsi kualifikasi KKNI adalah deskripsi yang menyatakan ilmu
pengetahuan, pengetahuan praktis, pengetahuan, afeksi, dan
kompetensi yang dicapai seseorang sesuai dengan jenjang kualifikasi I
sampai dengan IX sebagaimana dinyatakan pada lampiran Peraturan
Presiden Nomor 8 Tahun 2012.
23. Deskripsi capaian pembelajaran khusus adalah deskripsi capaian
minimum dari setiap program kursus dan pelatihan yang mencakup
deskripsi umum dan selaras dengan deskripsi kualifikasi KKNI.
24. Standar Kompetensi Lulusan berbasis KKNI adalah kemampuan yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan dan
diturunkan dari capaian pembelajaran khusus pada level KKNI. Standar
Kompetensi Lulusan berbasis KKNI dinyatakan oleh tiga parameter yaitu
kompetensi, elemen kompetensi, dan indikator kelulusan.
25. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, bahan pelajaran, cara penyampaian, dan penilaiannya
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
menghasilkan lulusan sesuai capaian pembelajaran.
26. Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) adalah pengakuan atas
capaian pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pengalaman kerja,
pendidikan nonformal, atau pendidikan informal ke dalam sektor
pendidikan formal.

9
II. KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI

A. Profil Lulusan

Lulusan program Kursus dan Pelatihan Perhotelan Jenjang II Bidang Tata


Graha (Housekeeping) KKNI mampu melaksanakan serangkaian tugas
operasional pada bidang tata graha (housekeeping) dengan pengetahuan
operasional yang lengkap, prinsip-prinsip, penguasaan konsep umum, serta
menggunakan alat dan bahan sesuai prosedur yang ditetapkan

B. Jabatan Kerja

Jabatan kerja yang dapat ditempati dan dilakukan oleh lulusan kursus dan
pelatihan bidang perhotelan adalah sebagai pelaksana (attendant) untuk
masing-masing bidang, setara dengan Jenjang II Bidang Tata Graha
(Housekeeping) dalam KKNI.

C. Capaian Pembelajaran

CAPAIAN PEMBELAJARAN BIDANG PERHOTELAN


JENJANG LEVEL II BIDANG TATA GRAHA (HOUSEKEEPING)

SIKAP DAN TATA Mampu menerapkan sikap dan karakter dalam bidang-bidang
NILAI perhotelan yang meliputi bidang tata graha (housekeeping)
meliputi:
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memiliki moral, etika dan perilaku baik, tertib, teliti, cermat
dan adaptif di dalam menyelesaikan tugasnya.
3. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah
air serta mendukung perdamaian dunia.
4. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan
kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan
lingkungannya.
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan original
orang lain.

10
CAPAIAN PEMBELAJARAN BIDANG PERHOTELAN
JENJANG LEVEL II BIDANG TATA GRAHA (HOUSEKEEPING)

6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki


semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta
masyarakat luas.
Mampu melaksanakan tugas spesifik perhotelan pada bidang-
KEMAMPUAN DI Tata graha (housekeeping) yang meliputi:
BIDANG KERJA a. Membersihkan area kerja dan peralatan.
b. Menyiapkan kamar untuk tamu.
c. Menangani linen dan pakaian tamu.
d. Memberikan layanan tambahan sesuai permintaan tamu.
Memiliki pengetahuan operasional yang lengkap, prinsip-prinsip
PENGETAHUAN serta konsep umum di bidang tata graha (housekeeping)
YANG DIKUASAI perhotelan, meliputi:
1. Prosedur dan konsep umum membersihkan area kerja dan
peralatan.
2. Prosedur dan konsep umum menyiapkan kamar untuk tamu.
3. Prosedur dan konsep umum menangani linen dan pakaian
tamu.
4. Prosedur dan konsep umum memberikan layanan tambahan
sesuai permintaan tamu
HAK DAN 1. Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi dalam
TANGGUNG JAWAB lingkup kerjanya.
PADA BIDANG
2. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi
KERJANYA
tanggung jawab atas kuantitas dan mutu hasil kerja orang
lain.
KEWIRAUSAHAAN 1. Mampu mengaplikasikan kompetensi keahlian dalam
membuka usaha jasa laundry, jasa cleaning service, serta
usaha jasa pelayanan lainnya yang masih sesuai dengan
bidang tata graha (housekeeping) perhotelan.
2. Mampu mengaplikasikan bidang pekerjaan perhotelan untuk
menunjang kewirausahaan di berbagai usaha yang relevan
meliputi sebagai berikut:
a. Menguasai penyusunan dan penghitungan kebutuhan
modal jasa laundry, jasa cleaning service, serta usaha jasa
pelayanan lainnya yang masih sesuai dengan bidang tata
graha (housekeeping) perhotelan.
b. Menguasai macam-macam dokumen dasar yang diperlukan
untuk menunjang operasional jasa laundry, jasa cleaning
service, serta usaha jasa pelayanan lainnya yang masih
sesuai dengan bidang tata graha (housekeeping) perhotelan.

11
CAPAIAN PEMBELAJARAN BIDANG PERHOTELAN
JENJANG LEVEL II BIDANG TATA GRAHA (HOUSEKEEPING)

c. Menguasai peraturan perizinan serta peraturan perundang-


undangan jasa laundry, jasa cleaning service, serta usaha
jasa pelayanan lainnya yang masih sesuai dengan bidang
tata graha (housekeeping) perhotelan
d. Menguasai teknik-teknik dasar pemasaran jasa laundry,
jasa cleaning service, serta usaha jasa pelayanan lainnya
yang masih sesuai dengan bidang tata graha (housekeeping)
perhotelan baik secara on line mapun off line sesuai
perencanaan usaha.

12
D. Struktur Kompetensi Lulusan Kursus dan Pelatihan

Metode
No Elemen Kompetensi Bahan Kajian Bobot Durasi Indikator Kelulusan Modul
Pembelajaran
Kemampuan di Bidang Kerja
Unit Kompetensi: UK-K1
Mampu membersihkan area kerja dan peralatan kerja serta mampu memilih alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembersihan
sesuai dengan standar operasional perusahaan
1 Membersihkan area BK-K1.1 2 4 - Demonstrasi 1.1.1. Ketepatan MP-1
kerja dan peralatan. Pemilihan alat dan - Tanya Jawab mengenali Pembersihan
bahan pembersih - Praktik permukaan barang Area Kerja dan
yang akan Peralatan
dibersihkan
- 1.1.2. Ketepatan memilih
alat dan bahan
pembersih yang
sesuai prosedur
operasional standar
BK-K1.2 3 6 - Demonstrasi 1.2.1. Ketepatan
proses pembersihan - Tanya Jawab melakukan
- Praktik pembersihan sesuai
prosedur
operasional standar
BK-K1.3 2 4 - Demonstrasi 1.3.1. Ketepatan mencatat
Penyimpanan kembali - Tanya Jawab jenis, jumlah dan
alat dan bahan - Praktik kondisi alat dan
pembersih bahan pembersih

13
Metode
No Elemen Kompetensi Bahan Kajian Bobot Durasi Indikator Kelulusan Modul
Pembelajaran
- 1.3.2. Ketepatan
menyimpan alat
dan bahan
pembersih sesuai
dengan prosedur
operasional standar
Unit Kompetensi: UK-K2
Mampu menyiapkan kamar tamu, mengidentifikasi status kamar, menata perlengkapan, mengakses kamar tamu, membersihkan dan
melengkapi amenitis tamu serta membuat laporan kamar sesuai standar prosedur perusahaan
2 Menyiapkan kamar BK-K2.1 2 4 - Demonstrasi 2.1.1 Ketepatan MP-2
untuk tamu Status kamar tamu - Tanya Jawab mengenali status Metode
- Praktik hunian kamar penyiapan
kamar tamu
dan pelaporan
status kamar
- 2.1.2 Ketepatan
menghitung jumlah
orang yang
menghuni kamar
tamu
BK-K2.2 3 6 - Demonstrasi 2.2.1. Ketepatan
Penataan perlengkapan - Tanya Jawab menghitung
pada room boy trolley - Praktik kebutuhan lena
(linen) sesuai
jumlah kamar yang
terisi tamu
- 2.2.2. Ketepatan
menghitung
kebutuhan
amenitis sesuai
jumlah kamar tamu
yang terisi

14
Metode
No Elemen Kompetensi Bahan Kajian Bobot Durasi Indikator Kelulusan Modul
Pembelajaran
- 2.2.3. Ketepatan dalam
menempatkan
bahan lena (linen)
dan amenitis tamu
di dalam troli kerja
housekeeping
BK-K2.3 2 4 - Demonstrasi 2.3.1. Ketepatan
Pengaksesan kamar - Tanya Jawab mengakses kamar
tamu untuk pelayanan - Praktik tamu untuk
melakukan
pelayanan
kebersihan sesuai
prosedur
BK-K2.4 3 6 - Demonstrasi 2.4.1. Ketepatan
Penataan tempat tidur - Tanya Jawab membawa lena
tamu (making bed) - Praktik (linen) sesuai
dengan prosedur
operasional standar
menata tempat
tidur tamu
- 2.4.2. Ketepatan
menerapkan teknik
yang benar dalam
menata tempat
tidur tamu sesuai
prosedur
operasional hotel
- 2.4.3. Ketepatan menata
tempat tidur tamu
sesuai prosedur
operasional hotel

15
Metode
No Elemen Kompetensi Bahan Kajian Bobot Durasi Indikator Kelulusan Modul
Pembelajaran
BK-K2.5 3 6 - Demonstrasi 2.5.1. Ketepatan memilih
Pembersihan dinding, - Tanya Jawab alat dan bahan
mebeler dan lantai - Praktik untuk
kamar tamu membersihkan
dinding dan
mebeler sesuai
prosedur
operasional standar
- 2.5.2. Ketepatan
menerapkan teknik
membersihkan
dinding dan
mebeler sesuai
dengan prosedur
operasional standar
- 2.5.3. Ketepatan memilih
alat dan bahan
untuk
membersihkan
lantai sesuai
prosedur
operasional standar
- 2.5.4. Ketepatan
menerapkan teknik
membersihkan
lantai sesuai
dengan prosedur
BK-K2.6 3 6 - Demonstrasi 2.6.1. Ketepatan memilih
Pembersihan kamar - Tanya Jawab alat dan bahan
mandi - Praktik untuk
membersihkan
kamar mandi

16
Metode
No Elemen Kompetensi Bahan Kajian Bobot Durasi Indikator Kelulusan Modul
Pembelajaran
sesuai prosedur
operasional standar

- 2.6.2. Ketepatan
menerapkan teknik
membersihkan
kamar mandi
sesuai dengan
prosedur
operasional standar
BK-K2.7 3 6 - Demonstrasi 2.7.1. Ketepatan
Kelengkapan amenitis - Tanya Jawab menghitung
kamar tamu - Praktik kebutuhan
amenities sesuai
prosedur
operasional standar
2.7.2. Ketepatan menata
penempatan
amenitis sesuai
prosedur
operasional standar
BK-K2.8 2 4 - Demonstrasi 2.8.1. Ketepatan
Pembuatan laporan - Tanya Jawab membuat laporan
pembersihan kamar - Praktik hasil kerja sesuai
tamu prosedur
operasional standar
Unit Kompetensi: UK-K3
Memiliki kemampuan dalam menangani linen dan pakaian tamu sesuai dengan prosedur operasional standar

3 Menangani linen dan BK-K3.1 2 4 - Demonstrasi 3.1.1. Ketepatan MP-3


pakaian tamu Penerimaan pakaian - Tanya Jawab menerima pakaian Penanganan
tamu - Praktik tamu untuk proses Linen dan
pencucian sesuai Pakaian Tamu

17
Metode
No Elemen Kompetensi Bahan Kajian Bobot Durasi Indikator Kelulusan Modul
Pembelajaran
prosedur
operasional standar

BK-K3.2 2 4 - Demonstrasi 3.2.1. Ketepatan


Proses pencatatan - Tanya Jawab mengkonfirmasi
kondisi pakaian tamu - Praktik rincian jumlah,
jenis dan kondisi
pakaian tamu
3.2.2. Ketepatan
mengkonfirmasi
rincian jumlah,
jenis dan kondisi
pakaian tamu
BK-K3.3 3 6 - Demonstrasi 3.3.1. Ketepatan memilah
Proses pencucian - Tanya Jawab jenis bahan
pakaian tamu - Praktik pakaian, warna
pakaian, kondisi
pakaian untuk
dicuci sesuai
dengan prosedur
operasional standar
- 3.3.2. Ketepatan memilih
penggunaan
detergen bahan
pencuci sesuai
prosedur
operasional standar
- 3.3.3. Ketepatan menakar
penggunaan
detergen bahan
pencuci sesuai
prosedur

18
Metode
No Elemen Kompetensi Bahan Kajian Bobot Durasi Indikator Kelulusan Modul
Pembelajaran
operasional standar
- 3.3.4. Ketepatan
menggunakan
mesin pencuci
sesuai prosedur
operasional standar
BK-K3.4 3 6 - Demonstrasi 3.4.1 Ketepatan
Proses penyeterikaan - Tanya Jawab menyeterika
pakaian tamu - Praktik pakaian tamu
sesuai prosedur
operasional standar
- 3.4.2 Ketepatan melipat,
menggantung atau
membungkus
pakaian tamu
sesuai prosedur
operasional standar
BK-K3.5 2 4 - Demonstrasi 3.5.1. Ketepatan
Proses pengantaran - Tanya Jawab melakukan
pakaian tamu - Praktik pengantara pakaian
tamu sesuai
dengan jumlah,
kondisi dan waktu
pengantaran yang
disepakati sesuai
prosedur
operasional standar
BK-K3.6 2 4 - Demonstrasi 3.6.1. Ketepatan
Proses pembayaran jasa - Tanya Jawab membuat lembar
pencucian pakaian - Praktik penagihan dan
tamu bukti pembayaran
sesuai prosedur

19
Metode
No Elemen Kompetensi Bahan Kajian Bobot Durasi Indikator Kelulusan Modul
Pembelajaran
operasional standar
Unit Kompetensi: UK-K4
Memiliki kemampuan dalam memberikan pelayanan tambahan kamar kepada tamu sesuai permintaan dengan mengikuti standar

4 Memberikan layanan BK-K4.1 2 4 - Demonstrasi 4.1.1. Keakuratan dalam MP-4


tambahan kamar Permintaan tambahan - Tanya Jawab menerima Layanan
sesuai permintaan pelayanan kamar dari - Praktik permintaan tambahan
tamu tamu tambahan kamar
pelayanan dari
tamu

- 4.1.2. Keakuratan dalam


melakukan
pencatatan yang
teratur
BK-K4.2 2 4 - Demonstrasi 4.2.1. Ketepatan dalam
Proses pemenuhan - Tanya Jawab memenuhi
pelayanan kamar - Praktik tambahan
tambahan dari tamu pelayanan sesuai
dengan permintaan
dan waktu yang
disepakati oleh
tamu
BK-K4.3 2 4 - Demonstrasi 4.3.1. Ketepatan
Laporan hasil - Tanya Jawab mencatat laporan
pemenuhan pelayanan - Praktik pemenuhan
tambahan kepada tamu permintaan
tambahan
pelayanan
Pengetahuan yang Dikuasai

20
Metode
No Elemen Kompetensi Bahan Kajian Bobot Durasi Indikator Kelulusan Modul
Pembelajaran
Unit Kompetensi: UK-P1
Mampu mengetahui dan memahami area kerja dan peralatan kerja serta alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembersihan sesuai
dengan standar operasional perusahaan
1 Membersihkan area BK-P1.1 1 2 - Demonstrasi 1.1.1. Ketepatan MP-1
kerja dan peralatan. Penggunaan alat dan - Tanya Jawab menyebutkan alat Membersihkan
bahan pembersih - Praktik dan bahan area kerja &
pembersih yang peralatan
sesuai prosedur
operasional standar
BK-P1.2 1 2 - Demonstrasi 1.2.1. Ketepatan
Prinsip dasar proses - Tanya Jawab menjelaskan
pembersihan - Praktik prosedur
pembersihan
BK-P1.3 1 2 - Demonstrasi 1.3.1. Ketepatan
Proses penyimpanan - Tanya Jawab menjelaskan cara
alat dan bahan - Praktik menyimpan alat
pembersih dan bahan
pembersih sesuai
dengan prosedur
operasional standar
Unit Kompetensi: UK-P2
Memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai penyiapan kamar tamu, identifikasi status kamar, menata perlengkapan, mengakses
kamar tamu, membersihkan dan melengkapi amenitis tamu serta membuat laporan kamar sesuai standar prosedur perusahaan
2 Menyiapkan kamar BK-P2.1 1 2 - Demonstrasi 2.1.1. Ketepatan MP-2
untuk tamu Status kamar tamu - Tanya Jawab menjelaskan status Metode
- Praktik hunian kamar penyiapan
kamar tamu
dan pelaporan
status kamar
BK-P2.2 1 2 - Demonstrasi 2.2.1. Ketepatan
Proses menyiapkan - Tanya Jawab menjelaskan
perlengkapan di trolley - Praktik penghitungan

21
Metode
No Elemen Kompetensi Bahan Kajian Bobot Durasi Indikator Kelulusan Modul
Pembelajaran
kebutuhan lena
(linen) dan aminitis
sesuai jumlah
kamar yang terisi
tamu
BK-P2.3 1 2 - Demonstrasi 2.3.1. Ketepatan
Prosedur mengakses - Tanya Jawab menjelaskan cara
kamar tamu untuk - Praktik mengakses kamar
pelayanan tamu untuk
melakukan
pelayanan
kebersihan sesuai
prosedur
BK-P2.4 1 2 - Demonstrasi 2.4.1. Ketepatan cara
Proses menata tempat - Tanya Jawab menjelaskan
tidur tamu (making bed) - Praktik menata tempat
tidur tamu sesuai
prosedur
operasional hotel
BK-P2.5 1 2 - Demonstrasi 2.5.1. Ketepatan
Proses membersihkan - Tanya Jawab menyebutkan alat
dinding dan mebeler - Praktik dan bahan untuk
kamar tamu membersihkan
dinding dan
mebeler sesuai
prosedur
operasional standar
BK-P2.6 1 2 - Demonstrasi 2.6.1. Ketepatan
Proses membersihkan - Tanya Jawab menjelaskan teknik
lantai kamar tamu - Praktik membersihkan
lantai sesuai
dengan prosedur

22
Metode
No Elemen Kompetensi Bahan Kajian Bobot Durasi Indikator Kelulusan Modul
Pembelajaran
operasional standar

BK-P2.7 1 2 - Demonstrasi 2.7.1. Ketepatan


Proses membersihkan - Tanya Jawab menjelaskan teknik
kamar mandi - Praktik membersihkan
kamar mandi
sesuai dengan
prosedur
operasional standar
BK-P2.8 1 2 - Demonstrasi 2.8.1. Ketepatan
Proses melengkapi - Tanya Jawab menjelaskan cara
amenitis kamar tamu - Praktik menata amenitis
sesuai prosedur
operasional standar
BK-P2.9 1 2 - Demonstrasi 2.9.1. Ketepatan
Proses membuat - Tanya Jawab menjelaskancara
laporan pembersihan - Praktik membuat laporan
kamar tamu hasil kerja sesuai
prosedur
operasional standar
Unit Kompetensi: UK-P3
Memiliki pengetahuan dan pemahaman dalam menangani linen dan pakaian tamu sesuai dengan prosedur operasional standar

3 Menangani linen dan BK-P3.1 1 2 - Demonstrasi 3.1.1. Ketepatan MP-3


pakaian tamu Proses dalam menerima - Tanya Jawab menjelaskan proses Penanganan
pakaian tamu - Praktik menerima cucian Linen &
pakaian tamu
BK-P3.2 1 2 - Demonstrasi 3.2.1. Ketepatan
Proses pencatatan - Tanya Jawab menjelaskan
kondisi pakaian tamu - Praktik rincian jumlah,
jenis dan kondisi

23
Metode
No Elemen Kompetensi Bahan Kajian Bobot Durasi Indikator Kelulusan Modul
Pembelajaran
pakaian tamu

BK-P3.3 1 2 - Demonstrasi 3.3.1. Ketepatan


Proses pencucian - Tanya Jawab menjelaskan proses
pakaian tamu - Praktik pencucian sesuai
dengan prosedur
operasional standar
BK-P3.4 0.5 1 - Demonstrasi 3.4.1. Ketepatan
Proses penyeterikaan - Tanya Jawab menjelaskan proses
pakaian tamu - Praktik menyeterika
pakaian tamu
sesuai prosedur
operasional standar
BK-P3.5 1 2 - Demonstrasi 3.5.1. Ketepatan
Proses pengantaran - Tanya Jawab menjelaskan proses
pakaian tamu - Praktik pengantaran
pakaian tamu
sesuai dengan
jumlah, kondisi
dan waktu
pengantaran yang
disepakati
BK-P3.6 1 2 - Demonstrasi 3.6.1. Ketepatan
Proses pembayaran jasa - Tanya Jawab menjelaskan cara
pencucian pakaian - Praktik pembayaran jasa
tamu pencucian
Unit Kompetensi: UK-P4
Memiliki kemampuan dalam memberikan pelayanan tambahan kamar kepada tamu sesuai permintaan dengan mengikuti standar
operasional perusahaan
4 Memberikan layanan BK-P4.1 1 2 - Demonstrasi 4.1.1. Ketepatan MP-4
tambahan kamar - Tanya Jawab menjelaskan proses

24
Metode
No Elemen Kompetensi Bahan Kajian Bobot Durasi Indikator Kelulusan Modul
Pembelajaran
sesuai permintaan Proses menerima - Praktik permintaan Layanan
tamu permintaan tambahan tambahan tambahan
pelayanan dari tamu pelayanan kamar kamar
dari tamu
BK-P4.2 1 2 - Demonstrasi 4.2.1. Ketepatan
Proses pemenuhan - Tanya Jawab menjelaskan proses
pelayanan kamar - Praktik pemenuhan
tambahan dari tamu tambahan
pelayanan sesuai
dengan permintaan
dan waktu yang
disepakati oleh
tamu
BK-P4.3 0.5 1 - Demonstrasi 4.3.1. Ketepatan
Proses - Tanya Jawab menjelaskan
mendokumentasikan - Praktik pencatatan laporan
hasil pemenuhan pemenuhan
pelayanan tambahan permintaan
kepada tamu tambahan
pelayanan
Kewirausahaan
Unit Kompetensi: UK-W1
Mampu mengaplikasikan kompetensi keahlian dalam bidang pekerjaan tata graha, dengan cara usaha pencucian pakaian dan jasa
kebersihan.
5 Mampu melaksanakan BK-W1.1 2 4 - Demonstrasi 1.1.1. Ketepatan MP-5
Usaha pencucian Usaha pencucian - Tanya Jawab melaksanakan Kewirausahaan
pakaian (Laundry) pakaian (Laundry) - Praktik operasional Jasa Laundry
sesuai dengan standar pencucian pakaian dan Cleaning
prosedur Perusahaan Service
- 1.1.2. Menguasai
pengelolaan
macam macam

25
Metode
No Elemen Kompetensi Bahan Kajian Bobot Durasi Indikator Kelulusan Modul
Pembelajaran
dokumen dasar
yang diperlukan,
untuk menunjang
operasional jasa
usaha pencucian
pakaian
- 1.1.3. Menguasai
peraturan
perijinan serta
peraturan
perundang
undangan jasa
usaha pencucian
pakaian sesuai
perencanaan
usaha yang
berlaku di
Indonesia.
Menguasai teknik
teknik dasar
pemasaran jasa
usaha pencucian
pakaian secara
daring dan luring
sesuai
perencanaan
usaha.
BK-W1.2 2 4 - Demonstrasi 1.2.1. Ketepatan
- Tanya Jawab melaksanakan
Jasa kebersihan - Praktik operasional Jasa
(Cleaning Service) kebersihan
(Cleaning Service)

26
Metode
No Elemen Kompetensi Bahan Kajian Bobot Durasi Indikator Kelulusan Modul
Pembelajaran
- 1.2.2. Menguasai
pengelolaan
macam macam
dokumen dasar
yang diperlukan,
untuk menunjang
operasional Jasa
kebersihan
(Cleaning Service)
- 1.2.3. Menguasai
peraturan
perijinan serta
peraturan
perundang
undagan Jasa
kebersihan
(Cleaning Service)
sesuai
perencanaan
usaha yang
berlaku Indonesia
- 1.2.4. Menguasai teknik
teknik dasar
pemasaran Jasa
kebersihan
(Cleaning Service)
secara daring dan
luring sesuai
perencanaan
usaha.
Unit Kompetensi: UK-W2

27
Metode
No Elemen Kompetensi Bahan Kajian Bobot Durasi Indikator Kelulusan Modul
Pembelajaran
Mengetahui Jenis-jenis kompetensi keahlian dalam bidang pekerjaan tata graha, dengan cara usaha pencucian pakaian dan jasa
kebersihan

6 Mengetahui Jenis-jenis BK-W2.1 3 4 - Demonstrasi 2.1.1. Ketepatan MP-5


Usaha pencucian Jenis-jenis Usaha - Tanya Jawab menjelaskan Kewirausahaan
pakaian (Laundry) pencucian pakaian - Praktik operasional Bidang Jasa
(Laundry) sesuai dengan pencucian pakaian Laundry dan
standard prosedur Cleaning
Perusahaan Service
- 2.1.2. Ketepatan
menjelaskan
macam macam
dokumen dasar
yang diperlukan,
untuk menunjang
operasional jasa
usaha pencucian
pakaian
- 2.1.3. Ketepatan
menjelaskan
peraturan
perijinan serta
peraturan
perundang
undangan jasa
usaha pencucian
pakaian sesuai
perencanaan
usaha yang
berlaku di
Indonesia.

28
Metode
No Elemen Kompetensi Bahan Kajian Bobot Durasi Indikator Kelulusan Modul
Pembelajaran
- 2.1.4. Menguasai teknik
teknik dasar
pemasaran jasa
usaha pencucian
pakaian secara
daring dan luring
sesuai
perencanaan
usaha.
BK-W2.2 1 2 - Demonstrasi 2.2.1. Ketepatan
- Tanya Jawab menjelaskan
Jenis-jenis Jasa - Praktik operasional Jasa
kebersihan (Cleaning kebersihan
Service) (Cleaning Service)
- 2.2.2. Ketepatan
menjelaskan
macam macam
dokumen dasar
yang diperlukan,
untuk menunjang
operasional Jasa
kebersihan
(Cleaning Service)
- 2.2.3. Ketepatan
Menjelaskan
peraturan
perijinan serta
peraturan
perundang
undagan Jasa
kebersihan
(Cleaning Service)

29
Metode
No Elemen Kompetensi Bahan Kajian Bobot Durasi Indikator Kelulusan Modul
Pembelajaran
sesuai
perencanaan
usaha yang
berlaku Indonesia
- 2.2.4. Menguasai teknik
teknik dasar
pemasaran Jasa
kebersihan
(Cleaning Service)
secara daring dan
luring sesuai
perencanaan
usaha.
TOTAL 75 150

30
III. PENUTUP

Program kursus dan pelatihan telah mulai berkembang sejak lama di


berbagai negara maju sehingga banyak jenis kursus dan pelatihan yang
dikembangkan di Indonesia mungkin telah berkembang dengan baik di
negara-negara lain. Oleh karena itu, arah pengembangan lembaga kursus
dan pelatihan di Indonesia pada waktu yang akan datang harus menuju
ke arah internasionalisasi sehingga dapat dicapai kesetaraan baik capaian
pembelajaran, standar kompetensi, atau mutu lulusan.
Kecenderungan gerak pekerja antarnegara akan semakin tinggi pada
masa mendatang sebagai implikasi dari globalisasi. Oleh karena itu,
lembaga kursus dan pelatihan di Indonesia akan menjadi salah satu
penyedia tenaga kerja terampil yang potensial baik untuk Indonesia sendiri
maupun negara-negara lain yang membutuhkan. Hal ini menuntut
kesadaran yang tinggi akan penjaminan mutu berkelanjutan, baik dalam
lingkungan internal lembaga penyelenggara maupun secara eksternal
melalui badan-badan akreditasi dan sertifikasi. Keunggulan dalam
memenangkan persaingan antara lulusan lembaga kursus dan pelatihan
nasional dengan lembaga kursus dan pelatihan internasional harus
menjadi salah satu fokus pengembangan di masa yang akan datang.
Terkait dengan kursus dan pelatihan perhotelan bidang tata graha
(housekeeping) ini maka arah pengembangan spesifik yang akan dilakukan
untuk lebih menekankan pada output lulusan yang sesuai dengan
perkembangan dan tuntutan dunia industri di masa depan guna terjadi
keselarasan antara yang dibutuhkan serta apa yang dilatihkan.

31

Anda mungkin juga menyukai