MENYIAPKAN MAKANAN
I.55HDR00.073.2
DAFTAR ISI
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
3
A. PENDAHULUAN
a. Bacaan Referensi
b. Pengantar Teori
c. Langkah Kerja
e. Lampiran :
1) Kamus istilah
2) Daftar referensi
3) Unit kompetensi
4) Daftar penyusun
C. DAFTAR IKON
Daftar ikon yang dapat digunakan dalam buku ini, antara lain:
Ikon Keterangan
D. BACAAN REFERENSI
6
E. PENGANTAR TEORI
1. Mise En Place
Persiapan (Mise en Plase) dalam pengolahan bahan makanan
merupakan segala sesuatu yang harus disiapkan sebelum pengolahan.
Persiapan akan menentukan menentukaan keefektifan dan keberhasilan
suatu hasil pengolahan. Umumnya persiapan pengolahan meliputi
persiapan alat, pengukuran, persiapan bahan, pencucian, penyiangan
dan pemotongan.
Mise en place dalam bahasa Perancis adalah mengatur segala sesuatu
pada tempatnya sebelum suatu kegiatan dilakukan. Mise en place adalah
suatu kegiatan awal yang bertujuan untuk menunjang kegiatan utama,
sehingga dapat terselenggara dengan teratur, rapi, berjalan dengan
lancar, tepat waktu, efisien dan menyenangkan dan pekerjaan berhasil
dilakukan dengan sempurna.
Mise en place
Bowl Chopper
7
3) Mesin Penggiling Daging
Mesin ini dioperasikan dengan listrik, mempunyai pisau berukuran
antara 8”- 14” . Keamanan dan kebersihan amat diperhatikan dalam
pendesainan alat ini. Dilengkapi dengan alat pengatur ukuran
irisan daging yang berkisar antara 0-6mm.
4) Pengupas Kentang
Alat ini digerakkan secara elektrik. Didalamnya terdapat drum berair
yang akan secara otomatis mencuci kentang yang telah terkupas.
Yang memiliki kapasitas 3,5 kg dapat memproduksi sampai 100kg
kentang setiap jamnya, dan yang berkapasitas 25 kg dapat
menghasilkan sampai 600 kg perjamnya.
Pengupas Kentang
b. Peralatan Memotong
1) Paring Knife
Merupakan alat pengupas berukuran kecil dengan mata pisau
lancip dan mempunyai panjang kira-kira 7-9 cm. Pisau ini
digunakan untuk semua pekerjaan ringan di dapur, seperti
mengupas, memotong, membentuk/pekerjaan yang
membutuhkan seni.
2) Peeler
Digunakan untuk mengupas buah-buahan dan sayuran. Pisau ini
mempunyai lubang kecil untuk tempat memutar mata pisau.
3) Carving Fork
8
Mempunyai dua gigi garpu dan gagang yang panjang. Garpu ini
digunakan untuk memegang daging pada waktu dipotong. Pisau
ini digunakan untuk mengangkat dan membalik daging.
4) Vegetable Knife
Digunakan untuk memotong sayuran dan buah, mempunyai
bermacam-macam ukuran. Ukurau pisau ini antara 20 cm sampai
30 cm
5) Palette Knife
Digunakan untuk mengangkat, mencampur, meratakan dan
membersihkan campuran bahan makanan (adonan) yang lembek
serta untuk membalik dan mengangkat makanan yang rata
permukaannya seperti panekuk. Mata pisaunya panjang dan
mudah lentur.
6) Parisienne Scoop
Parisienne Scoop memiliki mata pisau berbentuk setengah
lingkaran, seperti mangkuk dan kecil. Sendok ini digunakan
untuk memotong buah – buahan, sayur dan mentega yang
berbentuk bulat.
7) Chef knife
Disebut juga pisau dapur, paling sesuai untuk memotong,
membelah dan mengiris. Panjang pisau antara 20-25 cm. Gagang
dan mata pisau panjangnya seimbang, sehingga memberikan
cukup tempat untuk ruas jari tangan.
8) Bonning Knife
Berbentuk tipis dangan mata pisau berujung lancip. Pisau ini
panjangnya lebih kurang 12 cm. Digunakan untuk memotong
persendian atau sambungan tulang dan juga untuk memisahkan
tulang hewan dari dagingnya.
9) Chopping Knife
Berbentuk tidak terlalu tipis dan bermata tidak begitu lancip.
Dapat digunakan untuk mencincang sayur, bumbu, daging.
Panjang pisau antara 25- 30 cm
10) Filleting Knife
Tumit pisau tidak terlalu lebar mempunyai keseimbangan panjang
mata pisau dengan pegangan tangannya. Digunakan untuk
9
membuat potongan daging, ayam, ikan yang berbentuk lebar dan
tipis.
11) Scissors
Digunakan untuk menggunting bagian dada ayam, perut ikan.
Dan bagian-bagian yang memerlukan bentuk potongan yang rapi
pada bahan makanan nabati dan hewani selain daging.
12) Sharpener
Digunakan untuk mempertajam sisi mata pisau, pengasah ini ada
yang terbuat dari baja dan batu. Gunakan pengasah yang lebih
keras dari bahan pisau untuk mendapatkan ketajaman pisau yang
baik.
13) Bread Knife
Mata pisau bergerigi dan panjang, digunakan untuk mengiris roti,
sandwich. Mengiris daging yang sudah matang seperti roast beef.
Panjang pisau antara 30 - 45 cm.
14) Cleaver
Ujung mata pisau bcrbentuk persegi. pisau ini cukup tebal, kokoh
dan gagangnya kuat. pisau ini digunakan untuk memotong
tulang, mencincang daging. Panjang pisau 15 - 23 cm.
10
2) Cloth
- Pipping bag, dibuat dari kain nilon yang tidak tembus air, katun
yang kuat, atau kanvas. Digunakan untuk bermacam-macam
tube untuk membentuk puree kentang, meringue, sus, dan
sejenisnya
- Muslin Cloth, dibuat dari katun. Digunakan untuk menyaring sup
dan saus.
- Tammy Cloth, dibuat dari unbleached calico digunakan untuk
menyaring sup dan saus.
- Jelly bag, dibuat dari flannel digunakan untuk menyaring jenis-
jenis jelly.
- Over pocker, dibuat dari hessian.
3) Copper
Beberapa contoh dari copper antara lain whisking bowl, flat sauce
pan, bain marie pot, bavarois mould, charlotte mould, sugar boiler,
russe, sauteuse, pommes anna moul, savarin mould, pettite savarin
mould, dan sejenisnya.
4) Earthenware an China Item
Contohnya: Solid dishes, pie dishes, caserol, sougle dishes, egg
dishes, ravier, pudding basin, oyster paltes, dan sejenisnya.
5) Gelas Ukur
Gelas digunakan untuk gelas ukur dan bowl. Kadang-kadang
digunakan juga untuk loyang pada kue-kue yang spesifik. Banyak
katering menggunakan kebijakan tidak menggunakan gelas untuk
persiapan dalam pengolahan makanan karena alasan keamanan,
tetapi digunakan dalam berbagai sevice seperti sundae dish,
couples, salad bowl, dan jenis-jenis service
6) Kayu
- Chopping board
11
Berguna untuk alas memotong sayuran / daging dan juga
mecincang bumbu. Chopping board / telenan, ada yang terbuat
dari kayu dan ada juga yang terbuat dari bahan plastik yang
tebal.
- Wooden spatula
Berguna untuk mengaduk makanan yang sedang dimasak.
- Rolling pin
Menipiskan adonan, terutama digunakan untuk memipihkan
adonan roti.
7) Karet
- Rubber spatula, yang digunakan untuk mencampur adonan
- Peralatan dari plastik atau melamin (cutting board, plastick bowl,
plastik tray)
Kegunakan alat tersebut sama dengan alat yang telah disebutkan
dimuka hanya saja bahan peralatan tersebut yang berbeda.
B. Kebersihan Peralatan
1. Membersihkan Pisau
a. Cuci dan keringkan pisau sebelum digunakan
b. Jangan meninggalkan pisau di tempat cuci yang berisi air
c. Jangan mencuci pisau bergagang kayu di mesin pencuci piring
d. Tempatkan pisau yang telah bersih di kotak penyimpanan
2. Membersihkan Peralatan
a. Bersihkan sisa makanan/kotoran dengan cara merendam,
menggosok atau membilas
b. Cuci peralatan menggunakan air panas dengan cairan pembersih,
scrubbing, dan jet spraying
c. Bilas dengan air panas untuk membersihkan kotoran dan busa
sabun
d. Keringkan peralatan
C. Teknik Penggunaan Peralatan untuk Mise En Place
Di dapur, pisau sangat penting tetapi bisa berbahaya jika tidak
digunakan dengan benar. Pisau merupakan penyumbang terbesar
kecelakaan di dapur.
12
3. Penanganan Bahan Makanan
a. Kebersihan Bahan Makanan
Kebersihan pada waktu penyimpanan bahan makanan adalah:
1) Penyimpanan terpisah antara bahan yang sudah di masak dan yang
mentah
2) Penyimpanan terpisah antara daging, ikan, sayuran, buah, kentang,
dll
3) Bahan pangan tidak boleh diletakkan secara langsung di lantai
4) Pemeriksaan temperatur yang teratur
Sedangkan untuk kebersihan pada waktu pengolahan adalah:
1) Daging dan sayuran dipisah pada waktu pengolahan
2) Setelah pengolahan daging, unggas. ikan, atau telur peralatan dapur
segera dicuci
3) Cuci tangan dengan sabun
4) Jangan menggunakan peralatan yang dibuat dan kayu (kecuali
tempat pemotong daging)
5) Tempat pemotongan daging harus dibersihkan secara teratur
6) Gunakan selalu sarung tangan dan celemek yang tidak mudah
terbakar dan berbau
7) Gunakan selalu sendok atau garpu serta piring kecil untuk
mencicipi makanan
b. Pencucian
1) Cuci sayuran dengan baik (sampai benar-benar bersih)
2) Umbi-umbian yang tidak dikupas seperti kentang yang akan diolah
proses baking, dibersihkan dengan sikat sayuran
3) Sayuran hijau dicuci beberapa kali dalam air dingin, angkat agar
semua kotoran tertinggal di dasar wadah
4) Setelah dicuci tiriskan, masukkan ke dalam lemari es, simpan di
tempat yang tepat
c. Penyiangan
Sewaktu penyiapan banyak bagian yang terbuang. Untuk itu perlu
diperhitungkan hasil produksi sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.
13
Cara mengkalkulasi bahan yang dibutuhkan: Contoh: 5 kg kentang
setelah disiangi berat bersihnya 80%. Maka perlu dicari berapa berat
bersihnya dari 5 kg kentang.
1) Ubah persentase ke angka desimal dengan meletakkan 2 angka
desimal dibelakang koma; 80% = 0,80 =4 kg
2) Menghitung jumlah yang dibutuhkan. Bila dibutuhkan 5 kg
kentang, berapa banyak kentang yang dibutuhkan sebelum disiangi
3) Ubah persentase ke angka desimal 80% = 0,80
4) Bagi berat porsi yang dibutuhkan dengan angka di atas untuk
mendapatkan berat kotornya. 5 kg: 0,80 = 6,25. Jadi berat kotor
kentang adalah 6,25 (berat pembelian)
d. Pengupasan dan Pemotongan
1) Kupas semua sayuran setipis mungkin, karena zat makanan
banyak terdapat di bawah kulit
2) Potong sayuran dengan potongan yang seragam
3) Sayuran yang dikupas dan dipotong, pada waktu memasak
sebaiknya ditutup serapat mungkin untuk menghindarkan
kehilangan vitamin selama pemasakan
4) Pada mesin potong, bisa didapatkan potongan sayuran dengan
ukuran sekecil mungkin
5) Sayuran yang mudah menjadi coklat (kentang, terong, artichoke,
ubi) dapat dicegah dengan pemberian asam, larutan anti oksidan
atau direndam, namun perlakuan demikian vitamin dan mineral
bisa hilang
4. Pengolahan Susu
Terdapat beberapa pengolahan susu yang penting diantaranya adalah
pasteurisasi, homogenisasi, fortifikasi, evaporasi, pengeringan,
pembekuan dan modifikasi.
a. Pasteurisasi
Pasteurisasi dapat membunuh bakteri patogen dalam susu, sehingga
susu aman dikonsumsi.. Terdapat tiga macam cara pasteurisasi,
diantaranya:
1) Holding process, pada suhu 63ºC waktu 30 menit
2) High temperatur process, 71ºC selama 15 detik
3) Ultra high temperatur process, (89-90)ºC.
14
b. Homogenisasi
Homogenisasi, dengan tujuan untuk memecah globula lemak menjadi
partikel yang ukurannya lebih kecil sehingga dapat membentuk
dispersi dengan baik. Homogenisasi menyebabkan krim tidak terpisah
dari susu. Disamping itu homogenisasi juga menyebabkan luas
permukaan semakin besar sehingga lebih mudah mengalami
ketengikan.
c. Fortifikasi
Fortifikasi adalah menambah nutrien tertentu pada susu untuk
meningkatkan nutrien tertentu yagn tidak terdapat pada susu.
Hasil olahan susu yang banyak dipasarkan antara lain susu rendah
lemak, susu skim, susu bubuk, susu kental manis, susu segar, susu
dalam kaleng dan sebagainya.
a. Susu skim atau susu lemak rendah
Susu skim adalah susu yang lemaknya sudah dihilangkan dari susu
penuh melalui sentrifugasi. Kandungan lemaknya kurang dari
setengah persen. Sedangkan susu rendah lemak mengandung lemak
antara 0,5 - 2 %. Kandungan protein dan karbohidrat dalam susu
lemah rendah sedikit lebih tinggi dari pada susu skim.
b. Susu kental
Susu kental diperoleh dari susu yang dihilangkan sejumlah airnya
melalui suhu rendah pada kondisi fakum. Dari susu kental ini dapat
dibuat menjadi susu bubuk atau susu instant.
c. Susu fermentasi
Susu asam termasuk susu fermentasi, yaitu susu yang sudah
ditumbuhi bakteri asam laktat. Yogurt termasuk jenis susu fermentasi.
Yogurt mengandugn 11-12 % bahan padatan susu dan mempunyai
flavour yang keras dan tajam.
d. Keju
Keju meerupakan bahan makanan yang dihasilkan dari pemisahan
bahan-bahan padatan susu melalui koagulasi.
Terdapat beberapa jenis keju, antara lain:
1) Unripened cheese (keju tanpa diperam)
Keju lunak dan berbau mentah, contoh: cottage cheese, ricotta
cheese, cream cheese, mozzarela.
2) Semi soft cheese (keju semi lunak)
15
Keju ini sering digunakan untuk dessert cheese dan sebagai
hors d’oeveres.
16
4) Seed/legumes/sayuran biji : beans, green beans, peas
5) Fruits/ sayuran buah: cucumber, eggplant, tomatoes, okra, peppers,
squash.
c. Mushroom/ Jamur
Jamur biasanya terdiri dari jamur basah dan kering. Jamur
basah/segar harus segera diolah dalam waktu 24 jam. Jamur yang
tidak dicuci harus diangin-anginkan dan disimpan ditempat yang
berudara hingga hari berikutnya, karena jamur mempunyai protein
yang mudah rusak. Apabila bagian jamur ada yang memar (mulai
membusuk) sebaiknya dipotong dan dibuang. Jamur tidak mudah
dicerna maka tidak sesuai untuk hidangan diet. Jenis jamur yang
sering diolah adalah :
1) Jamur segar : Champignon, Shitake, Morel, Chanterelle, Truffel
2) Jamur kering : Champignon. Morel
3) Jamur dalam kaleng : Champignon, Truffel
Penanganan jamur :
1) Jamur dicuci bersih sebelum diolah
2) Potong menjadi ¼ , atau diiris setebal 2mm dan langsung dimasak
3) Jamur yang dikeringkan harus dicuci dan direndam sehari
sebelumnya agar lunak
4) Gunakan air bekas rendaman untuk pengolahan berikutnya.
5) Air jamur tidak boleh disimpan atau dipanaskan karena
kemungkinan bisa beracun.
17
Batonnet:
memotong dengan ukuran 6 mm x
6 mm x 6,4 mm s d 7,6 mm
Choped:
memotong secara sembarangan
dalam ukuran dan potongannya
Cube:
memotong dalam bentuk dadu
ukuran 12 mm x 12 mm x 25 mm
Juliene:
memotong dengan ukuran 3,2 mm
x 3,2 mm x 3,2 mm
Large Dice:
memotong dengan ukuran 2 cm x
2 cm x 2cm
Medium Dice:
memotong dengan ukuran 12 mm
x 12 m m x 12 mm
Mince:
memotong secara chop tetapi
dalam potongan yang lebih baik
dan teratur
Regular Brunoise:
memotong dengan ukuran 3,
2mm x 3,2 mm x 3,2 mm
18
Shred:
memotong dengan bentuk panjang
dan tipis, potongan dapat juga
dilakukan dengan parutan keju
dan potongan kasar
Slice:
memotong dengan potongan
melintang atau miring dan harus
rata
Wedge:
memotong buah, daging atau
sayuran dalam
bentuk segitiga
Paysanne:
potongan sayuran berbentuk
persegi tipis dengan ukuran 1cm
x 1cm x 2mm.
Sayuran yang biasanya dipotong
seperti ini yaitu ada wortel, lobak,
bawang bombay, dsb.
Jardiniere
Small battonet, ukuran 4mm x 4
mm x 20mm
Chiffonade
potongan sayuran khusus
keluarga kol/kubis, selada, dsb.
Potongan diiris memanjang dgn
tebal 2mm.
19
- Holding firmly but gently,
slowly slice the onion
horizontally at 4mm intervals
- Do not slice all the way
through
- Be careful of your fingers
- Retract them
6. Daging
Daging merupakan bahan yang sangat pokok, baik penggunaannya
maupun zat-zat dan vitamin-vitamin yang terdapat di dalamnya, ditinjau
dari segi pengolahan atau kuliner maka pengertian “meat” yaitu semua
daging yang diambil dari hewan berkaki 4 (empat) yang dipelihara khusus
untuk mendapatkan dagingnya. Di dapur biasanya hanya dipergunakan
empat bahan pokok utama yaitu, Beef (daging sapi), Veal (daging sapi
muda), Lamb, mutton (daging kambing) dan pork (daging babi).
a. Beef
Sapi yang menghasilkan daging biasanya dipelihara hanya untuk di
potong, kecuali negara-negara yang membutuhkan sapi untuk
digunakan tenaganya. Sapi ini akan dipotong apabila tenaganya tidak
diperlukan lagi, tetapi hasil dari daging sapi ini seringkali didapat
daging yang kurang empuk. Negara-negara yang memelihara sapinya
sedemikian rupa sehingga menghasilkan daging sapi yang berkualitas
baik seperti Chaolais dari Perancis, Prime beef dari Amerika dan Kobe
beef dari Jepang.
20
Sapi dan bagian – bagiannya
Beef cuts
Potongan beef dibagi menjadi 2 Primary cuts (forequarter dan
hindquarter) kemudian masing – masing dibagi menjadi Secondary
cuts dan menjadi Restaurant cuts.
b. Veal
Daging sapi muda yang digunakan untuk pengolahan diperoleh dari
daging sapi muda yang berumur sampai dengan 3 bulan dan masih
minum susu dari induknya. Daging sapi jenis ini biasanya dagingnya
mirip daging babi dan tidak banyak mengandung lemak. Dalam
pengolahan, penggunaan veal hampir sama dengan daging sapi
dewasa, hanya dagingnya lebih lunak. Negara penghasil veal yang
berkualitas baik adalah hasil lamb.
c. Lamb & Mutton
Lamb adalah kambing yang berumur sampai 1 tahun, lebih dari itu
disebut mutton. Negara penghasil lamb terbesar adalah Australia dan
New Zealand. Dalam pengolahan, pemilihan lamb & mutton menjadi
hal yang penting, karena kualitas daging akan mempengaruhi mutu
makanan.
21
Lamb cuts
d. Pork
Daging babi banyak mengandung lemak, warna dagingnya cenderung
berwarna merah keputihan. Dalam pengolahan daging babi biasanya
dimasak matang (welldone), hal ini disebabkan kemungkinan terdapat
parasit yang disebut trinehines yang hanya mati apabila melalui
pemanasan. Daging babi bisa didapatkan dari daging babi jantan
(boar) dan daging babi betina (sow) atau anak babi (piglet). Selain
diambil dagingnya, babi juga diawetkan sebagai bacon dan ham.
Beberapa produk pork yang terkenal adalah York Ham (Inggris),
Parma (Italia),
Bayeune (Prancis), dan Westphalia (Amerika)
22
Pork cuts
23
c. Loin (daging bagian lulur); bagian ini disebut pula beef fillet, atau
tenderloin. Fillet (lulur dalam) berada di dekat tulang pinggul dan
merekat pada tulang belakang yang menghadap pada rongga perut.
d. Ribs; terdiri dari tulang yang ke-4 sampai ke-10. Contoh hidangan dari
ribs adalah: standing ribs roast, rolled ribs roast dan rib steak.
e. Chuck & Blade; diperoleh dari bagian depan setelah dipisahkan dari
ribs. Contoh hidangan ini adalah Brown beef stew, Hongarian goulash,
Minced beef dan Hamburger.
f. Brisket & Shin; bagian terbawah dari breast, yang terdiri dari brisket
front end, brisket navel end, shin & shark dan flak (bagian di bawah
rump & loin). Contoh menu boiled beef flamande, bitoks.
g. Lain-lain : selain dari bagian di atas diperoleh juga bagian lain yang
disebut beef offal yang terdiri dari beberapa bagian dalam dan
beberapa bagian lain seperti buntut, mulut dan tulang-tulang.
Beberapa cara memotong:
a. Chateaubriand
1) Potong atau pisahkan bagian kepala fillet dari bagian tengah.
2) Trimming kepala fillet. Urat-urat serta lemak yang berlebihan
dipotong. Lemak dalam jumlah tertentu tetap diperlukan melekat
pada steak karena dapat memberikan aroma serta kelembaban.
Timbang 1 porsi: 200-250 gr.
b. Tournedo
1) Skinning; Fillet yang mempunyai lapisan urat yang berwarna putih
seperti lemak. Lapisan ini dipisahkan dari fillet sebelum fillet
dipotong menjadi tournedo. Cara memisahkan kulit ini dengan
jalan menusukkan filleting knife di antara daging dan kulit, pisau
digerakkan ke arah kepala dan usahakan tidak ada daging yang
melekat pada kulit fillet.
2) Timbang sesuai dengan porsi 180-200gram.
3) Tournedo yang dipotong diletakkan berdiri kemudian dipukuli
pelan-pelan dengan “cutle Bat” sehingga fillet bertambah pendek
dengan penampang bertambah lebar. Ikat, tournedo diikat dengan
benang untuk menjaga agar bentuk tournedos tetap bulat selama di
masak.
c. Fillet Mignon
24
1) Potong bagian ekor fillet melintang menjadi potongan yang sama
berat, panjangnya sekitar 30-50 cm.
2) Flattern, Flattern Mignon juga digepengkan seperti tournedo
dengan menggunakan cutle bat.
d. “T” Bone Steak
T” Bone Steak diambil dari sirloin yang masih mempunyai tulang dan
fillet (sirloin yang masih utuh). Bila kita teliti salah satu ruas tulang
belakang, maka tulang ini mempunyai 3 jari dan 1 bendulan
berlubang dimana sumsum turt terbagi pada masing-masing belahan
tulang belakang tampak seperti huruf “T”. Jadi Bentuk “T” tampak
melekat pada waktu steak dimasak dan disajikan.
Teknik memotongnya sebagai berikut
1) Letakkan short loin pada chopping board, bagian lemak menghadap
ke atas, dan bagian tulang punggung menghadap ke arah badan.
2) Trimming pecahan-pecahan tulang atau daging yang masih
bergelantungan pada tulang belakang.
3) Trimming daging flank. Ukur lebar daging sekitar 16cm dari tulang
belakang. Sisa daging pada bekas flank dipotong sejajar dengan
arah tulang belakang.
4) Periksa lapisan lemak yang melekat pada daging, lemak masih
dapat melekat pada daging setebal 1- 1½ cm, selebihnya lemak
dipotong.
5) Potong salah satu ujung dengan rata untuk memudahkan
pemotongan berikutnya.
6) Potong short loin yang bersih menjadi porsi yang ditentukan,
dengan perkiraan berat yang pasti.
7) Timbang kembali “T” bone steak untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan berat.
8) Bila tebal steak lebih dari 2½ cm, steak perlu digepengkan hingga
mencapai tebal 2-2½cm.
e. Entrecote
Entrecote berasal dari kata entre yang artinya diantara dan cote yang
berarti tulang rusuk. Dengan demikian entrecote berarti sepotong
daging diantara rusuk. Teknik pemotongannya sebagai berikut:
1) Letakkan sirloin di atas chopping board dengan bagian lemak
menghadap ke bawah.
25
2) Potong urat tebal yang berwarna kuning yang melekat pada tulang
punggung.
3) Potong urat-urat tipis yang melekat pada daging, lapisan urat ini
dipotong satu persatu hingga bersih.
4) Ukur lebar sirloin kira-kira 16 cm dari bekas tulang belakang.
Daging selebihnya dipotong sejajar dengan arah bekas tulang
belakang.
5) Potong salah satu ujung dengan rata, selanjutnya sirloin steak
dipotong melintang mulai dari bagian ujung yang telah dipotong
rata.
f. Chop
Chop umumnya berasal dari veal, lamb, mutton dan pork. Nama
ternak potong yang digunakan akan menjadi nama masakan pachopda
menu misalnya Veal Chop. Dalam memotong chop, bagian tulang
belakang dapat dipotong sehingga chop akan tampak seperti sirloin
steak dalam bentuk kecil. Teknik memotongnya sebagai berikut:
1) Letakkan loin pada chopping board dengan bagian tulang
mengarah pada badan.
2) Bersihkan daging atau pecahan tulang yang masih bergelantungan
pada tulang belakang.
3) Potong bagian tepi yang berbihan sepaya tampak rapi.
4) Potong (trim) bagian lemak yang berlebihan. Tebal lapisan lemak
yang melekat pada chop adalah 1- 2cm.
5) Potong bagian sisi yang paling tebal, dengan potongan yang lurus
dan rata. Dari bagian ini akan dimulai proses portioning.
6) Potong chop dengan berat antara 180-250.
g. Cutlet
Cutlet dipotong dari rib yang terdiri dari tulang rusuk dan daging.
Pada potongan cutlet, tulang rusuk masih melekat. Bila tulang rusuk
ini dihilangkan maka potongan ini tidak dapat disebut cutlet lagi.
Teknik memotongnya sebagai berikut:
1) Letakkan rib pada chopping board dengan tulang mengarah ke
badan.
2) Potong (trim) bagian tepi yang berlebihan.
3) Potong bagian daging atau pecahan tulang yang masih
bergelantungan atau melekat pada tulang belakang.
26
4) Potong bagian tepi yang berlebihan.
5) Potong bagian tepi yang berkelebihan.
6) Potong salah satu ujung untuk portioning.
7) Pada cutlet dengan potongan di antara tulang rusuk, sehingga
masing-masing cutlet mempunyai 1 tulang rusuk, 1 cutlet
mempunyai berat 180-250 gr.
8) Gepengkan cutlet hingga ketebalannya 1½-2 cm.
7. Unggas
Pada umumnya unggas yang dipergunakan dalam pengolahan adalah
ayam, itik, kalkun, angsa dan bermacam-macam burung. Secara esensial
komposisi unggas pada umumnya sama dengan daging yaitu : air 75%
dari jaringan otot, protein 20% dari jaringan otot, lemak 5% dari jaringan
otot dan elemen-elemen lain. Umur binatang merupakan faktor yang
paling menentukan dalam pemilihan unggas, umur ini pula yang
menentukan metode pengolahan unggas. Unggas muda lebih lunak,
karena itu dapat diolah secara panas kering, sedang unggas yang tua
memerlukan pengolahan pelan dan panjang, karena itu cocok digunakan
pengolahan secara panas basah.
Fat Other
5% 5%
Protein
19%
Water
71%
Klasifikasi Unggas
a. Ayam
1) Poussen, ayam yang berumur 4-6 minggu, digunakan untuk
roasting dan grilling.
2) Pouted rein, jenis broiler yang dagingnya masih empuk dan
biasanya dibakar dalam oven, digunakan untuk roasting, grilling,
saute, casserole dish, supreme, dan pie.
3) Pouparde, ayam yang sudah besar, digunakan untuk roasting,
broiling, dan galantine.
27
4) Chapon. ayam pedaging dan mengandung banyak lemak,
digunakan untuk roasting.
b. Angsa (Goose)
1) Gooseing (angsa muda)
Umur : 3 – 5 bulan
Berat : 2 – 3 kg
Kegunaan: dipanggang (roasting), direbus
2) Goose (angsa dewasa)
Umur : 6 – 9 bulan
Berat : 3 – 7 kg
Kegunaan: dipanggang (roasting), direbus
c. Kalkun (Turkey)
Di Indonesia kalkun hanya sebgai binatang peliaraan, sedangkan di
negara barat dijual dalam bentuk dibekukan yang siap untuk di oven.
1) Young Turkey (Kalkun Muda)
Umur : 3-4 bulan
Berat : 2-3 kg
Teknik olah : dipanggang (roasting), digorreng (Frying)
2) Yearilng Turkey (Kalkun dewasa)
Umur : 5-7 bulan
Berat : 4-7 kg
Teknik Olah : dipanggang (roasting, grilling)
3) Large Turkey (Kalkun)
Umur : >10 bulan
28
Berat : >8kg
Teknik Olah : Boiling dan stewing
d. Itik
Budidaya itik biasanya hanya diambil telurnya saja, tetapi tidak
menutup kemungkinan itik dipotong dijadikan daging itik. Macam-
macam itik diantaranya: bebek jawa, bebek alabio, bebek bali, bebek
manila, bebek peking dan lain-lain.
e. Burung Merpati
Burung merpati atau burung dara yang digunakan biasanya burung
dara yang masih muda. Digunakan untuk masakanmasakan tionghoa,
berupa masakan tim atau burung dara goreng.
8. Seafood
31
salmon. Disamping itu ikan jenis belut ikan kucing termasuk pula
pada keluarga ini.
Shellfish atau kerang-kerangan berbeda dengan finfish. Kerang-
kerangan mempunyai kulit luar yang keras. Kerang – kerangan tidak
mempunyai tulang belakang atau rangka internal. Tubuh binatang ini
sebenarnya lunak, kulit yang mengeras di bagian luarnya berfungsi
sebagai pelindung. Binatang berkulit keras ini sebagian besar terdapat di
laut, namun beberapa jenis dapat pula dijumpai di air tawar. Shellfish
dapat diklasifikasikan menjadi dua kelas yaitu moluska dan Crustacea
a. Molusca
Molusca adalah binatang yang hidup di perairan laut arus lemah yang
pada tubuhnya menempel sepasang kulit keras atau cangkang. Selain
itu juga terdapat moluska yang hanya mempunyai satu kulit,
contohnya siput, keong, tiram, kerang. Ada juga molusca yang tidak
mempunyai kulit contohnya cumi-cumi dan gurita. Molusca tidak
mempunyai tulang belakang, paling banyak hidup dalam air laut, dan
juga beberapa hidup di air tawar atau perairan darat. Molusca yang
banyak dipakai di restaurant antara lain oyster atau tirarn, mussel
atau remis, clam atau kijing dan scallop.
b. Crustacea
Crustacea adalah binatang dengan kulit yang bersegmen atau
berbuku-buku. Pada kakinya terdapat sendisendi yang beruas-ruas.
Crustacea terdiri dari bercam-macarn jenis. Crustacea mempunyai
lima pasang kaki yang berengsel, pada ujungnya mempunyai sapit.
Tubuh tertutup oleh kalsium yang merupakan hasil sekresi sehingga
kulitnya keras. Dalam usaha boga jenis Crustacea yang sangat
digemari antara lain lobster ( udang laut), rock lobster (udang batu),
shrimp (udang), crab (kepiting, ketam, yuyu). Termasuk udang juga
udang galah dan udang windu. Kerang membutuhkan waktu
memasak yang sangat pendek dan sebaiknya tidak dimasak terlalu
lama. Kerang
sebaiknya berada pada suhu kamar sebelum dimasak.
32
Cara memilih ikan bisa dengan menggunakan indra penglihatan,
perabaan dan penciuman. Melalui panca indra tersebut dalam memilih
ikan harus memenuhi kriteria:
1. Warna pada kulit ikan mengkilat dan jernih, berbeda dengan ikan
yang busuk maka kulit ikan akan menjadi kusam atau suram dan
tidak segar lagi
2. Sisik ikan melekat kuat pada kulitnya dan mengkilat,
3. Apabila ditekan daging ikan dengan jari pada bagian perut jika
ditekan cepat kembali pada keadaan semula atau kenyal, berarti ikan
dalam keadaan rigor mortis atau belum busuk atau rusak.
4. Bagian insang ikan masih berwarna merah segar dan lembaran
insang kelihatan jelas.
5. Bola mata ikan masih bening atau jernih, cerah, dan segar serta tidak
tenggelam pada rongganya.
6. Bau yang masih segar mempunyai bau yang masih segar, Jika
kedapatan ikan berbau amoniak atau belerang berarti ikan sudah
busuk.
33
3) Bila bagian kepala masih melekat pada badan buat torehan
melintang untuk memisahkan kepala dengan fillet.
4) Keluarkan fillet bagian kiri, dengan cara menekan fillet ke kiri dan
menggerakan
5) Pisau di atas tulang, dari bagian tulang belakang ke arah luar (fillet
1 telah dikeluarkan).
6) Putar kedudukan ikan hingga bagian kepala mengarah pada badan
kita, lalu keluarkan fillet 2 dengan mengulangi tahapan ke 4.
7) Balik posisi ikan sehingga bagian tulang menghadap ke bawah
ulangi tahapan ke 4 dan 5 untuk mengeluarkan fillet 3 dan 4.
Proses Skinning
1) Letakkan sebuah fillet pada chopping board, bagian kulit
menghadap ke bawah, bagian ekor di sebelah kiri.
2) Pegang ujung ekor dengan tangan kiri potong daging ekor sesedikit
mungkin tanpa memotong kulit.
3) Gerakkan pisau seperti gerakan menggergaji dari bagian ekor
menuju bagian kepala. Pisau berjalan tepat diantara bagian kulit
dan daging.
4) Ulangi proses ini untuk fillet yang lain
b. Filleting and skinning round fish
"Round fish " meliputi ikan yang bertubuh bulat lonjong. Pada jenis
ini termasuk keluarga belut, keluarga ini dikuliti dan di "fillet" dengan
cara yang berbeda dari cara yang diikuti untuk mem "fillet" round fish
lainnya.
Proses filleting round fish
Sebelum round fish di fillet, ikan biasanya sudah dibersihkan, bagian-
bagian yang tidak berguna sudah dipotong, kepala ikan kadang-
kadang sudah dipotong sebelumnya tetapi mungkin juga masih
bersatu dengan badan
1) Letakkan ikan pada chopping board, bagian punggung mengarah
ke badan kita, dan kepala di sebelah kanan.
34
2) Buat torehan sepanjang tulang belakang kira-kira sedalam 2 cm,
dari kepala ke arah ekor. Torehan ini untuk mengetahui bahwa
pisau berjalan tepat di atas tulang punggung atau tulang sirip
punggung.
3) Bila bagian kepala masih ada, pisahkan bagian fillet dengan
memotong sesedikit mungkin kepala/insang.
4) Angkat bagian fillet dengan tangan kiri kemudian gerakkan pisau
di atas tulang sirip untuk memisahkany fillet
5) Fillet jangan diangkat terialu tinggi yang memungkinkan fillet
rusak, pisau diusahakan tidak menoreh atau merusak daging.
6) Potong urat daging pada tulang belakang urat-urat ini tampak
seperti tulang muda yang kuat. Setetah tulang ini dipotong
lanjutkan proses filleting pada sisi berikutnya sehingga seluruh
fillet dapat dibersihkan dari tulang belakang.
7) Putar balik posisinya sehingga bagian tulang menghadap ke
bawah, bagian belakang menghadap ke badan, dan bagian ekor di
sebelah kanan.
8) Ikuti proses di atas sehingga fillet dapat dipotong dan diambil.
Proses menguliti/skinning round fish
Setelah proses filleting dari round fish dipotong menjadi porsi-porsi
tertentu. Adadua cara yang dapat ditempuh yaitu;
1) Filleting - Skinning – Portioning
2) Filleting - (Portioning and Skinning).
Cara untuk menguliti fillet dari round fish adalah :
1) Letakan fillet pada chopping board bagian kutit ke bawah, bagian
ekor di sebelah kiri.
2) Pegang ujung ekor dengan tangan kiri sesedikit mungkin.
3) Potong bagian daging melintang hingga pisau menyentuh kulit
ikan.
4) Gerakkan pisau seperti gerak menggergaji, di antara daging dan
kulit. Pisau dalam posisi miring ke kiri.
Nama Potongan Ikan
a. Fillet; Potongan ikan utuh dan sudah dibuang tulang dan kulitnya
untuk ikan berbentuk badan bulat menjadi 2 fillet dan ikan berbentuk
badan pipih menjadi 4 fillet.
35
b. Delice; Potongan fillet utuh panjang kemudian disimpul menjadi
bulatan atau dilipat 2, bagian dalam ada di luar.
c. Paupiette; Dean difillet tipis, diisi lalu digulung, disebut juga rolled
filled.
d. Goujon (Goujonette)\ Panjang potongan kurang lebih 6-8 cm dengan
tebai 0,5-1 cm. Gouyon biasanya dibuat dari trimming yang didapat
pada waktu proses portioning.
e. Troncon; Potongan ikan dipotong dari ikan yang bertubuh bulat (round
fish). Potongan ikan berbentuk troncon ini bulat utuh bersama
durinya.
36
F. LANGKAH KERJA
Menyiapkan peralatan
1.2 Menyiapkan alat kerja : kitchen utensils dan
kitchen equipment
37
MENGORGANISIR DAN MENYIAPKAN MAKANAN
38
MENGORGANISIR DAN MENYIAPKAN MAKANAN
39
MENGORGANISIR DAN MENYIAPKAN MAKANAN
40
MENGORGANISIR DAN MENYIAPKAN MAKANAN
41
MENGORGANISIR DAN MENYIAPKAN MAKANAN
42
MENGORGANISIR DAN MENYIAPKAN MAKANAN
Chateaubriand
1. Potong atau pisahkan bagian kepala fillet dari
bagian tengah
2. Trimming kepala fillet. Urat-urat serta lemak yang
berlebihan dipotong. Lemak dalam jumlah tertentu
tetap diperlukan melekat pada steak karena dapat
memberikan aroma serta kelembaban. Timbang 1
porsi: 200-250 gr
43
MENGORGANISIR DAN MENYIAPKAN MAKANAN
Tournedo
1. Skinning; Fillet yang mempunyai lapisan urat yang
berwarna putih seperti lemak. Lapisan ini
dipisahkan dari fillet sebelum fillet dipotong
menjadi tournedo. Cara memisahkan kulit ini
dengan jalan menusukkan filleting knife di antara
daging dan kulit, pisau digerakkan ke arah kepala
dan usahakan tidak ada daging yang melekat pada
kulit fillet
2. Timbang sesuai dengan porsi 180-200gram
3. Tournedo yang dipotong diletakkan berdiri
kemudian dipukuli pelan-pelan dengan “cutle Bat”
sehingga fillet bertambah pendek dengan
penampang bertambah lebar. Ikat, tournedo diikat
dengan benang untuk menjaga agar bentuk
tournedos tetap bulat selama di masak.
Fillet Mignon
1. Potong bagian ekor fillet melintang menjadi
potongan yang sama berat, panjangnya sekitar 30-
50 cm
2. Flattern, Flattern Mignon juga digepengkan seperti
tournedo dengan menggunakan cutle bat
44
MENGORGANISIR DAN MENYIAPKAN MAKANAN
45
MENGORGANISIR DAN MENYIAPKAN MAKANAN
46
MENGORGANISIR DAN MENYIAPKAN MAKANAN
47
MENGORGANISIR DAN MENYIAPKAN MAKANAN
48
MENGORGANISIR DAN MENYIAPKAN MAKANAN
49
MENGORGANISIR DAN MENYIAPKAN MAKANAN
50
MENGORGANISIR DAN MENYIAPKAN MAKANAN
51
MENGORGANISIR DAN MENYIAPKAN MAKANAN
Filleting ikan
53
G. IMPLEMENTASI UNIT KOMPETENSI
Elemen Kompetensi 1
Aktivitas 1.2 :
54
CEK LIST
MENGORGANISIR DAN MENYIAPKAN MAKANAN
Keterangan symbol
√ = ada dan siap digunakan
X = Tidak ada
55
Elemen Kompetensi 2
Diskusi 2.1:
Silahkan diskusikan tentang bahan – bahan yang perlu
disiapkan dalam mise en place
Pikirkan 2.2 :
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
56
Elemen Kompetensi 3
Diskusi 3.2 :
Silahkan untuk mendiskusikan hasil mencarian informasi
mengenai hal yang telah Anda pelajari:
57
Elemen Kompetensi 4
Diskusi 4.2 :
Silahkan untuk mendiskusikan hasil mencarian informasi
mengenai hal yang telah Anda pelajari:
1. Daging
2. Unggas
3. Seafood
58
Penilaian:
Penilaian Catatan :
Memenuhi/Belum Memenuhi
Capaian Kompetensi
Peserta Instruktur
Nama/Tandatangan/tgl Nama/Tandatangan/tgl
59
H. LAMPIRAN
KAMUS ISTILAH
60
Refresh Memasukkan makanan yang sudah dimasak ke
dalam air dingin atau es untuk menghentikan
proses memasak
61
REFERENSI
62
UNIT KOMPETENSI
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku dalam lingkungan hotel, rumah makan,
restoran, katering, kafe dan usaha jasa penyedia makanan dan
minuman lainnya.
63
1.2 Sayur-sayuran dan buah-buahan dibersihkan, dikupas dan/atau
disiapkan sebagaimana yang dibutuhkan untuk jenis makana
dalam menu.
1.3 Produk-produk yang terbuat dari susu ditangani dengan benar dan
disiapkan sebagaimana yang dibutuhkan untuk jenis makanan
dalam menu.
1.4 Bahan-bahan/ hidangan kering diukur, disaring jika diperlukan
dan digunakan sebagaimana yang dibutuhkan untuk jenis
makanan menu.
1.5 Ikan dan seafood dibersihkan dan disiapkan dan/atau dibuang
tulangnya.
1.6 Unggas dipotong dan disiapkan secara benar.
64
4. Norma dan standar
4.1 Norma
4.1.1 Kode etik memasak
4.1.2 Personal hygiene
4.2 Standar
4.2.1 Standar Operasi Prosedur (SOP) perusahaan
4.2.2 Standar resep yang berlaku
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Pengetahuan dan keterampilan penunjang untuk megorganisir dan
menyiapkan makanan ditempat kerja atau lingkungan tempat kerja
sangat dibutuhkan untuk keberhasilan perusahaan.
1.2 Sikap dalam bekerja, personal hygiene dari setiap karyawan yang
bekerja harus mengikuti standar operasi prosedur masing-masing
perusahaan yang berlaku untuk meningkatkan kinerja karyawan
dan menghasilkan tingkat efisiensi yang tinggi.
2. Persyaratan kompetensi
65
3.2 Keterampilan
3.2.1 Pemilihan jenis dan ukuran perlengkapan sesuai kebutuhan
3.2.2 Mengidentifikasi kualitas dan mutu bahan makanan
3.2.3 Mengidentifikasi alur kerja dalam mempersiapkan makanan
5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam mengidentifikasi bahan dasar yang dibutuhkan
sesuai standard resep
5.2 Ketepatan pemilihan perlengkapan yang dibutuhkan sesuai jenis
dan ukuran
5.3 Ketepatan menyiapkan makanan sesuai standar resep
5.4 Ketepatan menyiapkan dan menetapkan jumlah porsi dari makanan
yang disiapkan
5.5 Ketepatan menempatkan makanan secara terpisah sesuai dengan
jenis bahan utama yang dipergunaka
66
NAMA PENYUSUN
67