RISALAH KEBIJAKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENELITIAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS
PENYELENGGARAAN PROGRAM KURSUS
DAN PELATIHAN
P
Efektivitas penyelenggaraan ada 2016, masyarakat Indonesia yang menganggur sebanyak
Program Kursus dan Pelatihan 7.024.172 orang (BPS, 2016). Jumlah tersebut dapat berdampak
dapat dilakukan dengan cara : pada melemahnya kondisi ekonomi, serta rendahnya tingkat
1. Koordinasi dan pembagian
anggaran sarana dan pendidikan. Hal tersebut dapat mengakibatkan menurunnya
prasarana antara Pemerintah kualitas sumber daya manusia Indonesia. Salah satu upaya yang tepat
Pusat dan Pemerintah
untuk meningkatkan kualitas manusia yaitu dengan memberikan
Daerah
2. Pengimbasan manfaat keterampilan atau kecakapan hidup bagi kelompok masyarakat
program pendidikan vokasi miskin maupun yang belum memiliki pekerjaan. Untuk merespon
dalam PKK dan magang
3. Program PKW kebutuhan itu, Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan berupaya
memberikan keterampilan bagi masyarakat melalui kursus dan
pelatihan. Guna meningkatkan efektivitas program tersebut, maka
perlu (1) koordinasi dan pembagian anggaran bantuan sarana dan
prasarana antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; (2)
pengimbasan manfaat program pendidikan vokasi dalam PKK dan
magang; dan (3) kerja sama permodalan dengan lembaga keuangan
dan penguatan manajemen kewirausahaan dan pemasaran produk.
Kedua, pengimbasan manfaat program pendidikan vokasi dalam PKK dan magang. Kelebihan opsi ini ada-
lah dapat memperluas kebermanfaatan program PKK dan magang bagi sasaran program tersebut. Sedangkan,
kelemahannya adalah belum adanya komitmen antara pengelola dan peserta didik untuk mengimbaskan ket-
erampilan yang dimiliki peserta didik kepada sasaran yang belum dapat mengakses bantuan program tersebut.
Ketiga, bagi program PKW terdapat dua opsi yaitu: 1) kerja sama permodalan dengan lembaga keuangan.
Kelebihan opsi ini dapat memperoleh akses dan mempermudah penambahan modal usaha bagi peserta didik.
Kelemahannya perlu adanya jaminan pengembalian modal kepada lembaga keuangan; 2) Penguatan manajemen
kewirausahaan dan pemasaran produk, dengan kelebihannya lulusan LKP lebih memahami pengelolaan
pemasaran dan usaha mandiri, sedangkan kelemahannya yaitu masih kurangnya pembekalan materi pemasaran
dan kewirausahaan serta ketersediaan instruktur yang kompeten pada bidang tersebut.
Policy Brief ini merupakan hasil dari penelitian/ kajian yang dilakukan oleh Tim Peneliti:
Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2017
untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi
Dra. JM Tedjawati (Ketua)
Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan Drs. Agus Amin Sulistiono, M.Pd (Anggota)
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dra. Lucia Hermien Winingsih, M.A., Ph.D (Anggota)
Kompleks Kemdikbud, Gedung E, Lantai 19 Yufridawati, M.Si (Anggota)
Jl. Jenderal Sudirman-Senayan, Jakarta 10270
Lisna Sulinar Sari, S.Kom (Anggota)
Telp. 021-5736365,
Pusat Penelitian 5713827.
Kebijakan Pendidikan danPos-el: 4
puslitjakdikbud@kemdikbud.go.id.
Kebudayaan