Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan


Nomor 50 Tahun 2020, Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan
pembelajaran bagi peserta didik SMK/MAK, SMALB, dan LKP yang
dilaksanakan melalui praktik kerja di dunia kerja dalam jangka waktu
tertentu sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan dunia kerja.
PKL merupakan metode pembelajaran yang ditujukan terutama
untuk mengajarkan proses-proses yang para ahli terapkan dalam
menangani tugastugas yang kompleks di dunia kerja. Metode
pembelajaran ini merupakan cara belajar melalui pengalaman untuk
memperoleh sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terjadi di dunia
kerja yang relevan dengan kompetensi yang dipilih oleh peserta didik.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menyelenggarakan
Pendidikan dan Pelatihan di berbagai Program Keahlian yang disesuaikan
dengan lapangan kerja. Program Keahlian tersebut dikelompokkan
menjadi bidang keahlian sesuai dengan kelompok bidang industri / bidang
usaha / asosiasi profesi. Jenis bidang dan program keahlian ditetapkan oleh
direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Praktik Kerja Lapangan adalah pola penyelenggaraan pendidikan


yang dikelola bersama- sama antara SMK dengan dunia kerja/Asosiasi
Profesi, Pemerintah sebagai Institusi Pasangan (IP), mulai dari tahap
Perencanaan, Pelaksanaan, hingga tahap Evaluasi dan Sertifikasi yang
merupakan satu kesatuan program. Durasi pelaksanaan PKL ini 3 bulan
atau 6 bulan efektif sesuai dengan kebijakan sekolah. Pola Praktik Kerja
Industri diterapkan dalam proses penyelenggaraan SMK dalam rangka
lebih mendekatkan mutu lulusan dengan kemampuan yang diminati oleh
dunia kerja/Asosiasi Profesi (Pemerintah). Harapan utama dan kegiatan

1
2

PKL ini disamping meningkatkan keahlian profesional peserta didik agar


sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja agar peserta didik memiliki
etos kerja yang meliputi: kemampuan bekerja, motivasi kerja, inisiatif,
kreatif, hasil pekerjaan yang berkualitas, disiplin waktu, dan kerajinan
dalam bekerja.

A. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional.
2.Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
3.Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan
Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
4.Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 03/M-IND/PER/1/2017 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan
Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri.
5.Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun
2020 Tentang Penyelenggaraan Pemagangan Di Dalam Negeri.
6.Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi
Republik Indonesia Nomor 464/M/2021 Tentang Program Sekolah
Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan.
7.Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
8. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, Dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Nomor
008/H/Kr/2022 Tentang Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah
Pada Kurikulum Merdeka.
3

9. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi


Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Standar Kompetensi
Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan
Jenjang Pendidikan Menengah.
10.Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi
Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2022 Tentang Standar Penilaian
Pendidikan Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar,
Dan Jenjang Pendidikan Menengah. 3
11.Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2022 Tentang Standar Proses pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang
Pendidikan Menengah.
12.Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi
Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan
Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.
13.Pedoman Praktik Kerja Lapangan Peserta Didik SMK/MAK di Dalam
Negeri yang dikeluarkan Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan Tahun
2021

B. Tujuan PKL

Secara umum PKL bertujuan mempersiapkan dan membina calon


lulusan baik secara struktural maupun secara fungsional, yang memiliki
budaya kerja. Harapan dari pelaksanaan Program PKL ini dapat
meningkatkan kemampuan, keterampilan, dan rasa percaya diri untuk siap
kerja ketika memasuki dunia kerja. Perencanaan program PKL disusun
bersama oleh SMK/MAK dan dunia kerja. Dalam pelaksanaannya, PKL
memenuhi kebutuhan peserta didik, sekaligus merupakan wahana
berkontribusi bagi dunia kerja terhadap upaya peningkatan kualitas
pendidikan di SMK/MAK. Secara operasional, tujuan PKL adalah sebagai
berikut.
4

1. Memberikan pengalaman kerja secara langsung/nyata kepada peserta didik


dalam rangka menanamkan dan menginternalisasi iklim kerja positif yang
berorientasi pada peduli mutu, waktu, proses, biaya, dan hasil kerja.
2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membangun dan
mengembangkan karakter sesuai dengan nilai-nilai positif yang tumbuh
dan diperlukan oleh masyarakat, khususnya di dunia kerja yang ditekuni.
3. Menghasilkan lulusan yang kompeten, yang memiliki tingkat pengetahuan,
keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
4. Memperoleh hubungan keterkaitan dan kesepadanan (Link and Match)
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK/MAK ) dengan dunia kerja.
5. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan lulusan yang
berkualitas dan profesional.
6. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan dan pelatihan.

C. Manfaat PKL
PKL bagi peserta didik SMK/MAK akan memberikan manfaat yang
kelak berguna ketika memasuki dunia kerja. Manfaat PKL juga akan
dirasakan bukan hanya bagi peserta didik, namun akan dirasakan juga oleh
lembaga penyelenggara PKL. Beberapa manfaat PKL SMK/MAK adalah
sebagai berikut.
1. Manfaat bagi peserta didik
a. Meningkatkan kompetensi keahlian yang telah diperoleh di
sekolah.
b. Menambah wawasan mengenai dusnia kerja khususnya berupa
pengalaman kerja secara langsung/nyata dalam rangka
menanamkan iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu
proses dan hasil kerja.
c. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta menanamkan etos
kerja yang tinggi sesuai budaya kerja di dunia usaha/industri.
5

d. Memperkuat kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi


keahlian yang dipelajari.
e. Mengembangkan kemampuan sesuai dengan bimbingan/arahan
pembimbing industri dan dapat berkontribusi kepada dunia kerja.
f. Memperkuat kepribadian yang berkarater sesuai dengan tuntutan
nilai-nilai yang tumbuh dari budaya industri.
g. Hasil belajar peserta PKL akan lebih bermakna, karena setelah
tamat akan betul-betul memiliki keahlian profesional sebagai bekal
untuk meningkatkan taraf hidupnya dan sebagai bekal untuk
pengembangan dirinya secara berkelanjutan. h. Keahlian
profesional yang diperoleh dapat mengangkat harga diri dan rasa
percaya diri tamatan, yang selanjutnya akan mendorong 5 mereka
untuk meningkatkan keahlian profesionalnya pada tingkat yang
lebih tinggi.

2. Manfaat bagi sekolah


a. Terjalinnya hubungan kerja sama yang saling menguntungkan
antara sekolah dan dunia kerja.
b. Meningkatkan kualitas lulusan melalui pengalaman kerja
langsung selama PKL.
c. Meningkatkan relevansi dan efektifvitas program sekolah
melalui sinkronisasi perencanaan, pelaksanaan, proses
pembelajaran, teaching factory, pengembangan saran dan
prasarana praktik berdasarkan hasil pengamatan di tempat PKL.
d. Merealisasikan program penguatan pendidikan karakter secara
terencana dan implementatif, khususnya nilai-nilai karakter
budaya industri.

3. Manfaat bagi dunia kerja tempat PKL


a. Adanya masukan yang positif dan konstrutif dari SMK/MAK
untuk perkembangan dunia kerja.
6

b. Dunia kerja dapat mengenal kualitas peserta PKL dan


mendapatkan calon karyawan yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhan.
c. Meningkatkan citra positif dunia kerja karena dapat
berkontribusi terhadap dunia pendidikan.
d. Dunia kerja tempat PKL lebih dikenal oleh masyarakat,
khususnya masyarakat sekolah sehingga dapat menjadi wahana
dalam promosi produk.
e. Perusahaan dapat memberi tugas kepada peserta PKL untuk
kepentingan perusahaan sesuai kompetensi dan kemampuan
yang dimiliki.
7

BAB II
GAMBARAN SINGKAT INSTANSI

A. Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Landak


Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Landak merupakan
lembaga teknisi daerah yang setara dengan bentuk kantor dan merupakan
unsur penunjang pemerintah daerah yang berada dibawah serta tanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dasar Hukum
pembentukan RSUD Landak Nomor 445/474/HK-2015 tertanggal 12
November 2015 tentang Penetapan Kelas dan Izin Rumah Sakit dan
Peraturan Bupati Landak Nomor 54 Tahun 2019 tentang Pola Tata Kelola
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Landak. Rumah Sakit mempunyai
tugas membantu Bupati dalam melaksanakan upaya kesehatan secara
berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan (kuartif), pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan secara
serasi, terpadu dengan upaya peningkatan (promotif), pencegahan
(preventif), dan melaksanakan upaya yang rujukan serta melaksanakan
pelayanan yang bermutu sesuai standar Pelayanan Rumah Sakit.
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Landak merupakan Rumah
Sakit Terakreditasi Paripurna Bintang 5 (lima) pengakuan tersebut
diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan melalui tim penilai Komite Akreditasi
Rumah Sakit (KARS) pada tanggal 05 Oktober 2019. Rumah Sakit yang
diberikan predikat Akreditasi dinilai bahwa rumah sakit ini memenuhi
standar rumah sakit yang berlaku untuk meningkatkan mutu pelayanan
rumah sakit secara berkesinambungan (Permenkes No. 12 Tahun 2012
tentang Akreditasi Rumah Sakit).

1. Visi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Landak


Visi merupakan cara pandang jauh kedepan kemana Instansi
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Landak harus dibawa dan
8

dapat eksis, antisipatif, inovatif dan produktif.


Dalam mengantisipasi tantangan kedepan menuju kondisi yang
diinginkan, Instansi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Landak
secara terus menerus mengembangkan peluang dan inovasi agar tetap
eksis dan unggul dengan senaniasa mengupayakan perubahan kearah
perbaikan. Perubahan tersebut harus disusun dalam tahapan yang
terencana, konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan
akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil (out
come).
Visi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Landak telah
ditetapkan dengan mempertimbangkan nilai-nilai sebagai berikut:
 Etos Kerja.
 Kerjasama tim (team work).
 Semangat lokal.
 Pemberdayaan masyarakat.
 Perbaikan disemua line secara berkesinambungan.
Dari kelima nilai diatas, maka perumusan visi Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Landak sebagai berikut:
“Terwujudnya Pelayanan Rumah Sakit Yang Bermutu dan
Terjangkau Serta Berdaya Saing”.

2. Misi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Landak


Terwujudnya visi yang dikemukakan pada bagian sebelumnya
merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh segenap personil
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Landak. Sebagai bentuk nyata
dari visi tersebut ditetapkanlah misi yang menggambarkan hal yang
seharusnya terlaksana, sehingga hal yang masih abstrak terlihat pada
visi akan lebih nyata pada misi tersebut. Lebih jauh, pernyataan misi
memperlihatkan kebutuhan apa yang hendak dipenuhi oleh organisasi,
siapa yang memiliki kebutuhan tersebut dan bagaimana organisasi
memenuhi kebutuhan tersebut.
9

Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan


organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan visi
yang telah ditetapkan. Dengan adanya misi diharapkan seluruh
pegawai dan pihak lain yang berkepentingan dapat mengenal Instansi
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Landak dan mengetahui peran
dan program kerjanya serta hasil yang akan diperoleh dimasa yang
akan datang.
Proses perumusan Misi Organisasi harus diperhatikan masukan
dari pihak yang berkepentingan (stake holders) dan memberikan
peluang untuk perubahan sesuai dengan tuntutan lingkungan.
Misi Instansi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Landak
adalah sebagai berikut:
 Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit.
 Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Profesionalisme Sumber
Daya Manusia Rumah Sakit.
 Meningkatkan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit.
Misi tersebut disusun dengan mempertimbangkan adanya
kebutuhan ataupun tuntutan pada masyarakat yang menginginkan
adanya akuntabilitas penyelenggara pemerintah, adanya aparatur yang
bersih, dan terselenggaranya otonomi daerah serta meningkatnya
sinergi pengawasan sehingga didapatnya hasil kinerja yang lebih baik.

B. Struktur Organisasi
RSUD Landak dipimpin seorang Direktur yang mewadahi Satuan
Pengawas Internal (SPI), Komite Medik, Komite Keperawatan dan satu
Bagian Tata Usaha yang membawahi Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian, Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan, dan Sub
Bagian Keuangan dan Aset. Direktur juga membawahi 3 (tiga) Bidang
yakni Bidang Pelayanan Medik dan Penunjang Medik, Bidang Pelayanan
Non Medik dan Bidang Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan dimana
masing – masing Bidang tersebut membawahi Kepala – kepala seksi.
10

Bidang Pelayanan Medik dan Penunjang Medik membawahi Seksi


Pelayanan Medik dan Seksi Penunjang Medik, Bidang Pelayanan Non
Medik membawahi Seksi Pelayanan Non Medik dan Seksi Informasi dan
Fromosi Kesehatan sedangkan Bidang Pelayanan Keperawatan dan
Kebidanan membawahi Seksi Asuhan Keperawatan dan Kebidanan dan
Seksi SDM , Mutu Keperawatan dan Kebidanan.
11

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Landak

C. Kedudukan dan Letak


Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Landak merupakan Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Landak yang berlokasi di Jalan. Raya Ngabang – Sanggau No. 109
Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Landak adalah Rumah Sakit pertama yang
dimiliki Pemerintah Kabupaten Landak. Saat ini Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Landak sudah ditetapkan sebagai Rumah Sakit Kelas C
sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Landak tentang Penetapan Kelas
dan Izin Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Landak Nomor.
445/474/HK/III – 2015 pada tanggal 12 November 2015. Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Landak juga sudah ditetapkan sebagai Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD) dengan Peraturan Bupati Landak Nomor
2 Tahun 2014 Tentang Tata Kelola Badan Layanan Umum Daerah Pada
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Landak dan Peraturan Bupati
Landak Nomor 12 Tahun 2016 pada tanggal 26 Februari 2016, Tentang
Tugas Pokok, Fungsi, Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Landak.
Berdasarkan Peta dapat dikemukakan bahwa batas wilayah
Kabupaten Landak adalah sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten
Bengkayang sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sanggau sebelah
selatan berbatasan dengan Kubu Raya dan sebelah barat berbatasan dengan
Kabupaten Pontianak. Dengan melihat peta tersebut, diketahui bahwa
daerah tersebut dilalui oleh sungai Landak dan sungai Kapuas, dll
12

Gambar 2.2 Peta wilayah Kabupaten Landak

Gambar 2.3 Tata Letak RSUD Landak


13

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Landak berlokasi di Jalan

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Landak berlokasi di Jalan


Raya Ngabang – Sanggau, Dusun Dengoan, Desa Tebedak, Kecamatan
Ngabang Kabupaten Landak.

D. Prosedur Pelayanan
Prosedur pelayanan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Landak pada BPJS (Badan penyelengara jaminan Sosial) Untuk
Meng-klaim asurasi dari BPJS Kesehatan ini harus mengetahui prosedur
pelayanan atau tata cara klaimnya. Untuk melakukan klaim pelayanan
BPJS kesehatan ini ada beberapa tahapan:
1. Mendatangi puskesmas setempat
2. Dapatkan kartu rujukan FASKES
3. Datang ke rumah sakit rujukan
Ketika datang ke rumah sakit kita juga peril menyiapkan
beberapa kelengkapan dokumen seperti:
 Foto Copy surat rujukan dari FASKES 1
 Kartu BPJS Asli beserta foto copy-nya
 Foto Copy KTP yang masih berlaku
 Foto Copy KK (Kartu Keluarga)
14

BAB III
DESKRIPSI PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKL


Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) SMK Negeri 1 Ngabang
yang dilaksanakan pada semester V, mulai dari tanggal 17 Juli sampai dengan
17 Oktober 2023 yang berlangsung selama (tiga) bulan. Jadwal efektif kerja
setiap hari Senin hingga Jumat pukul 07.30-16.00 WIB.
Adapun tempat pelaksanaan kegiatan PKL dilaksanakan di Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Landak yang beralamat di Jalan Raya
Ngabang-Sanggau Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan
Barat.

Jam
Hari
Masuk Istirahat Masuk Pulang
Senin 07.30 12.00 13.00 14.00
Selasa 07.30 12.00 13.00 14.00
Rabu 07.30 12.00 13.00 14.00
Kamis 07.30 12.00 13.00 14.00
Jum’at 07.30 12.00 13.00 14.00
Tabel 1.1 Absensi Siswa Harian

B. Fasilitas dan sarana

Peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam pelaksanaan


Praktik Kerja Lapangan atau proses kerja meliputi:
15

NO Alat dan Bahan Jumlah Kondisi baik


1 Komputer 4 Unit 4 Baik
2 AC 1 Unit 1 Baik
3 Mouse 4 Unit 4 Baik
4 Mesin Printer 2 Unit 2 Baik
5 Pulpen 4 Unit 4 Baik
6 Kertas HVS 500 Lembar 500 Baik
7 Stabilo 4 Unit 4 Baik
8 Meja 5 Unit 5 Baik
9 Kalkulator 4 Unit 4 Baik
10 Kursi 6 Unit 6 Baik
11 Spidol 4 Unit 4 Baik
Tabel 1.2 fasilitas dan sarana

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan PKL

1. Faktor pendukung pelaksanaan PKL


Berikut faktor pendukung yang membantu saya selama
melaksanakan
kegiatan Praktik Kerja Lapangan.
a.) Lingkungan kerja yang bersih
Lingkungan kerja yang bersih membuat saya merasa nyaman
dalam melaksanakan tugas.
b.) Karyawan yang baik dan ramah
Karyawan yang baik dan ramah membuat saya tidak membutuhkan
banyak waktu untuk beradaptasi dengan linkungan kerja.
c.) Fasilitas yang memadai
Fasilitas yang memadai dapat membantu saya sehingga kami bisa
mengerjakan tugas dengan cepat.

2. Faktor Penghambat Pelaksanaan PKL


Berikut Hambatan-hambatan yang saya alami selama melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan
a.) Kurangnya pengalaman
Saya belum begitu pengalaman sehingga pekerjaan yang saya
kerjakan kadang tersendat-sendat
b.) Kurangnya keterampilan dan kreativitas dalam dunia kerja
keterampilan dan kreativitas saya masih kurang karena saya, belum
terjun ke Lapangan kerja.
c.) Kurang menguasai peralatan kantor
16

Ada beberapa peralatan kantor yang belum saya kuasai, sehingga


saya harus meluangkan waktu untuk berlatih terlebih dahulu.
d.) Teori dan praktik yang tidak sesuai
Kurang sesuainya antara teori dan praktik yang diterima disekolah
dengan pelaksanaan atau praktik didunia kerja yang sebenarnya
sehingga menyebabkan hasil yang dicapai kurang maksimal dalam
bekerja.

D. Ruang Lingkup Pekerjaan Teknis

Selama melaksanakan praktik kerja lapangan penulis banyak


mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat. Berikut beberapa pekerjaan
yang penulis lakukan selama Praktik Kerja Lapangan yaitu:
1. Menscan berkas BPJS pasien yang berobat di Rumah Sakit Umum
Daerah
2. Memilah berkas BPJS pasien
3. Mengikuti kegiatan peringatan HUT Kemerdekaan 17 Agustus di
RSUD landak
4. Mengikuti kerja bakti di RSUD Landak
5. Mencatat surat masuk dan keluar di sekretariat
6. Menyerahkan surat di ruangan kabag tata usaha
7. Menyusun Gobi pegawai
8. Mengecap surat perjanjian pegawai
9. Belajar menguasai Microsoft excel
10. Belajar menguasai Microsoft word
11. Mengecek kode arsip
12. Mengganti sampul Gobi pegawai
13. Menerima dan mencatat Nama-nama PNS yang menyerahkan
format penandatanganan fakta integritas netralitas pegawai ASN
RSUD Landak
14. Merekap absen apel pagi pegawai
15. Mengimput surat kerja pegawai kedalam file kepegawaian
16. Membantu mempersiapkan staf dibidang PNM
17

Anda mungkin juga menyukai