Anda di halaman 1dari 24

KERTAS KERJA PROYEK PERUBAHAN

(KKPP)

MEMBANGUN KEMANDIRIAN MELALUI


KEWIRAUSAHAAN PADA PUSAT KEGIATAN
BELAJAR MASYARAKAT (PKBM)
DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA

OLEH :
JAMAL RISWANTO
No. Peserta : 193/PIS1STAF/2017

UJIAN PENYESUAIAN IJAZAH S1


PEGAWAI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
TAHUN 2017
2

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Pembangunan sumber daya manusia merupakan salah satu dari
tujuan nasional. UNDP (United Nations Develompent Programme)
menetapkan kemajuan suatu negara dapat ditentukan oleh tiga
indikator indeks pembangunan manusia, yaitu indeks pendidikan,
indeks kesehatan dan indeks perekonomian.
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam
meningkatkan pembangunan di suatu negara. Pendidikan yang baik
akan menghasilkan pembangunan dan sumber daya manusia yang
baik juga. Namun fakta menunjukan bahwa sebagai warga negara
Indonesia masih berada di bawah garis kemiskinan, dengan
kemampuan perekonomian yang rendah, produktivitas yang kurang,
dan pengetahuan yang kurang. Kurangnya pengetahuan yang mereka
alami menghambat gerak mereka dalam mengakses informasi,
mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap, sehingga
mereka sulit beradaptasi dan berkompetisi dalam situasi yang selalu
berubah dan semakin kompetitif. Perubahan sosial dan
perkembangan teknologi mengharuskan masyarakat untuk lebih
selektif dan berproduktivitas yang tinggi untuk pemenuhan kebutuhan
pengetahuan dan penguasaan keterampilan sebagai syarat
kecakapan hidupnya. Sehingga dengan keterampilan kecakapan
hidup yang baik seseorang dapat lebih beraktualisasi diri dalam
mengembangkan daya produktivitas dan meningkatkan taraf hidup.
Menurut jurnal internasional Stastistical Survey of Non-Formal
Education (2012:8): “Non-formal education covers all taught organised
learning activities outside the regular education system. A non-formal
learning activity is defined as being organised like a course,
3

conference or seminar, for which the interviewee has applied and has
participated in. It could be for a short or a longer period with possible
minor breaks”
Dijelaskan bahwa “Pendidikan nonformal meliputi semua
kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan di luar pendidikan
sistem reguler. Kegiatan pembelajaran nonformal didefinisikan,
diorganisir seperti kursus, konferensi atau seminar, yang
diwawancarai telah diterapkan dan telah berpartisipasi di dalam, bisa
untuk pendidikan jangka pendek atau jangka panjang dengan
kemungkinan istirahat sedikit". Oleh karena itu dapat dilihat
bahwasanya pendidikan nonformal semakin hari semakin terlihat
sebagai suatu kebutuhan. Dengan keberadaan pendidikan luar
sekolah kebutuhan akan keterampilan dapat terpenuhi serta dapat
memperbaiki kehidupan masyarakat. Peran pendidikan nonformal
sebagai salah satu jawaban atas ketidakberdayaan masyarakat dan
tidak tersentuhnya mereka dalam menikmati dunia pendidikan formal.
Pendidikan nonformal sebagai bentuk program penguatan pendidik
dan tenaga kependidikan, pengembangan pembelajaran dan
penilaian, penyediaan dan peningkatan keterjangkauan pembiayaan
dengan lebih efisien dan efektif untuk meningkatkan kualitas hidup
manusia dalam bidang ekonomi, sosial dan pendidikan, di samping
dapat pula memecahkan masalah kemanusiaan yang mendesak atau
meresahkan yang terjadi dalam masyarakat serta untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional Indonesia yang seutuhnya.
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan salah
satu lembaga nonformal yang berfungsi sebagai tempat untuk belajar
masyarakat. Keberadaan PKBM saat ini sudah menjamur di
Indonesia. Di DKI Jakarta, tercatat ada 319 PKBM, termasuk 38
PKBM Negeri. Pada tahun 2015, tercatat bantuan sebesar Rp
1.286.200.000,- digelotorkan Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta untuk membantu pelaksanaan program Paket A, Paket B
4

dan Paket C di PKBM seluruh DKI Jakarta. Hal ini menyebabkan


PKBM di DKI Jakarta hanya berfokus pada program tersebut, dan
tidak memiliki kegiatan unggulan lainnya yang dapat menjadi sumber
penghasilan PKBM maupun peserta didiknya. Secara nasional
memang pendidikan memerlukan anggaran dana bersumber APBN
dan APBD, dan saat ini sudah dialokasikan sebesar 20% dari total
APBN dan APBD (Soedijarto, 2008:347). Akan tetapi PKBM memiliki
tanggungjawab keseharian untuk pengelolaan yang menjamin
kemandirian lembaga sehingga anggaran pendidikan bersumber
APBN maupun APBD yang dikucurkan dapat terserap dengan baik
untuk pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan unit
usaha produktif di PKBM untuk membangun kemandirian PKBM
dalam menjalankan program-programnya, sehingga tidak lagi
bergantung pada bantuan yang ada.
Berangkat dari latar belakang yang telah dikemukakan di depan,
maka kemandirian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dapat dibangun
melalui kewirausahaan. Terkait dengan hal tersebut, maka penulis
mengangkat judul makalah sebagai berikut: “Membangun
Kemandirian Melalui Kewirausahaan Pada Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) di Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta”.

B. TUJUAN DAN MANFAAT


1. Tujuan
a. Tujuan Jangka Pendek
1) Melaksanakan pembelajaran kewirausahaan bagi para
peserta didik PKBM
2) Membentuk unit usaha produktif di PKBM
b. Tujuan Jangka Panjang
1) Meningkatkan kemandirian PKBM dalam melaksanakan
program-programnya
5

2) Meningkatkan kesejahteraan peserta didik

2. Manfaat
a. Standar kualitas layanan pendidikan di DKI Jakarta semakin
meningkat, bukan hanya pada program pendidikan dasar saja,
tapi juga pada keterampilan usaha peserta didik
b. Peran serta masyarakat dalam pengelolaan keterampilan
usaha di PKBM meningkat, sehingga Dinas Pendidikan
Provinsi DKI Jakarta akan lebih mudah lagi dalam
mensosialisasikan berbagai program pendidikan PAUD dan
Dikmas.

C. RUANG LINGKUP PERUBAHAN


1. Pelaksanaan pembelajaran kewirausahaan bagi para peserta didik
PKBM
2. Membentuk unit usaha produktif di PKBM
6

BAB II
PERMASALAHAN, SASARAN DAN GAGASAN PERUBAHAN

A. VISI MISI ORGANISASI


1. Visi Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta
Mewujudkan insan Jakarta yang cerdas, berkarakter dan kompetitif
2. Misi Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta
a. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan
memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh masyarakat
Jakarta;
b. Mewujudkan pendidikan yang kompetitif untuk menghadapi
perubahan;
c. Meningkatkan standar kualitas layanan pendidikan;
d. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
dan pengelolaan pendidikan;
e. Penguatan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik pendidikan.

B. ISU AKTUAL DAN URAIAN TUGAS


1. Isu Aktual
Isu aktual yang berkembang di Bidang Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas), Dinas Pendidikan
Provinsi DKI Jakarta adalah:
a. Fokus bantuan dari Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta kepada PKBM masih pada penyelenggaraan Program
Paket A, Paket B dan Paket C. Berdasarkan data tahun 2015,
Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah
mengucurkan anggaran sejumlah Rp 1.286.200.000,- kepada
908 peserta didik Paket A, Paket B dan Paket C di PKBM-PKBM
se-DKI Jakarta. Hal ini menyebabkan banyak PKBM di DKI
Jakarta yang bergantung pada bantuan-bantuan sehingga
7

kurang kreatif dalam menyelenggarakan program-program


produktif untuk meningkatkan kesejahteraan peserta didik di
bidang ekonomi serta memandirikan PKBM mereka sendiri
b. Belum ada program khusus dari Bidang PAUD dan Dikmas,
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta untuk mengembangkan
program-program kewirausahaan di PKBM agar mandiri dalam
menjalankan program-programnya dan dapat meningkatkan
kesejahteraan ekonomi peserta didiknya

2. Tugas Pegawai
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidangn Pendidikan Anak Usia
Dini dan Dikmas sesuai dengan lingkup tugasnya
b. Melaksanakan rencana kerja dan anggaran Bidang PAUD dan
Dikmas
c. Melaksanakan pembinaan terhadap lembaga PAUD dan
Dikmas
d. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan monitoring
terhadap lembaga PAUD dan Dikmas
e. Menyusun pedoman / petunjuk teknis penyelenggaraan dan
pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat
f. Mengkoordinasikan program pusat dan daerah melalui
anggaran APBD dan APBN Bidang Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat
g. Menyusun dan menyiapkan laporan (keuangan, kinerja,
kegiatan dan akuntabilitas) Bidang Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat
8

C. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH


Pada saat ini, PKBM yang ada di Jakarta masih difokuskan
pada program Paket A, Paket B dan Paket C. Pembelajaran lainnya
kurang mendapat perhatian, baik dari Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta maupun PKBM itu sendiri. PKBM bergantung pada bantuan-
bantuan pemerintah untuk melaksanakan program. Maka bila tidak
mendapatkan bantuan, akan banyak PKBM yang kesulitan untuk
melaksanakan program-programnya. Padahal PKBM sebagai pusat
belajar masyarakat perlu mengadakan berbagai pembelajaran
kewirausahaan untuk meningkatkan keterampilan sekaligus
penghasilan peserta didiknya. Hal ini akan memberikan manfaat
kepada peserta didik maupun PKBM itu sendiri. Bagi masyarakat,
mereka akan mampu memanfaatkan keterampilan yang dimiliki untuk
menambah penghasilan sehingga dapat mengurangi angka
kemiskinan. Sedangkan bagi PKBM, unit usaha yang dikelola dapat
menjadi sumber pendapatan agar mandiri dalam menjalankan semua
programnya.
Menggunakan analisis fish bond, analisis masalah dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1. Menyepakati pernyataan masalah
Belum adanya unit usaha produktif untuk meningkatkan
kemandirian PKBM
2. Mengidentifikasi kategori-kategori
Kategori sebab yang menyebabkan terjadinya masalah
tersebut adalah:
a. Machine (mesin atau teknologi)
b. Method (metode atau proses)
c. Material (bahan mentah, konsumsi dan informasi)
d. Man power (tenaga kerja)
e. Power (pekerjaan pikiran, saran dll)
f. Measurement (pengukuran)
9

g. Milieu / mother nature (lingkungan)


3. Menemukan sebab-sebab potensial
a. Machine (mesin atau teknologi)
1) Belum ada mesin atau teknologi yang dimanfaatkan
PKBM dalam menghasilkan sebuah keterampilan usaha.
2) Penguasaan PKBM masih pada keterampilan manual
b. Material (bahan mentah, konsumsi dan informasi)
1) PKBM masih belum bisa menyediakan bahan-bahan yang
memadai untuk keterampilan usaha.
2) PKBM juga belum memanfaatkan berbagai informasi yang
ada dalam penyediaan bahan-bahan, baik bahan mentah
dan bahan konsumsi
c. Man power (tenaga kerja)
1) PKBM belum melatih tenaga kerja yang berkompeten
untuk menjalankan unit usaha di PKBM
2) Instruktur yang ada di PKBM belum banyak yang
berkompeten di bidang keterampilan usaha maupun
wirausaha
d. Milieu / mother nature (lingkungan)
1) PKBM belum dapat memanfaatkan potensi lingkungan ke
dalam kegiatan usaha yang akan dijalankan
2) PKBM belum dapat membaca peluang kemitraan usaha
yang ada di sekitarnya
4. Mengkaji dan menyepakati sebab-sebab yang paling mungkin
Possible Discussion Root
Root Cause Cause?
Machine Belum ada mesin atau teknologi N
yang dimanfaatkan PKBM dalam
menghasilkan sebuah keterampilan
usaha.
Penguasaan PKBM masih pada
10

keterampilan manual
Material PKBM masih belum bisa N
menyediakan bahan-bahan yang
memadai untuk keterampilan usaha.
PKBM belum memanfaatkan N
berbagai informasi yang ada dalam
penyediaan bahan-bahan, baik
bahan mentah dan bahan konsumsi
Man power PKBM belum melatih tenaga kerja Y
yang berkompeten untuk
menjalankan unit usaha di PKBM
Instruktur yang ada di PKBM belum N
banyak yang berkompeten di bidang
keterampilan usaha maupun
wirausaha
Milieu / PKBM belum dapat memanfaatkan N
mother potensi lingkungan ke dalam
nature kegiatan usaha yang akan
dijalankan
PKBM belum dapat membaca Y
peluang kemitraan usaha yang
ada di sekitarnya

Dari analisis fish bond tersebut, dapat diketahui bahwa


permasalahan yang ada di PKBM adalah:
Tugas Pegawai:
1. Melaksanakan pembinaan terhadap lembaga PAUD dan Dikmas
2. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan monitoring
terhadap lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat
Kondisi Saat Ini Kondisi yang Kesenjangan / Gap /
11

Diharapkan Masalah
PKBM hanya PKBM memiliki unit - Belum ada mesin atau
berpusat pada usaha produktif teknologi yang
program Paket A, (kewirausahaan) yang dimanfaatkan PKBM
Paket B dan Paket C dapat menopang dalam menghasilkan
dan tidak memiliki unit kemandirian PKBM sebuah keterampilan
usaha produktif yang dan peserta didik usaha.
dapat menopang - Penguasaan PKBM masih
kemandirian PKBM pada keterampilan
serta peserta didiknya manual
- PKBM masih belum bisa
menyediakan bahan-
bahan yang memadai
untuk keterampilan
usaha.
- PKBM belum
memanfaatkan berbagai
informasi yang ada dalam
penyediaan bahan-bahan,
baik bahan mentah dan
bahan konsumsi
- Instruktur yang ada di
PKBM belum banyak
yang berkompeten di
bidang keterampilan
usaha maupun wirausaha
- PKBM belum dapat
membaca peluang
kemitraan usaha yang
ada di sekitarnya
Kesenjangan / gap / masalah prioritas:
12

- PKBM belum melatih tenaga kerja yang berkompeten untuk menjalankan


unit usaha di PKBM
- PKBM belum dapat membaca peluang kemitraan usaha yang ada di
sekitarnya

D. SASARAN DAN GAGASAN PERUBAHAN


1. Sasaran Perubahan
Sasaran yang akan diwujudkan dalam pelaksanaan rencana
aksi perubahan adalah membentuk unit usaha produktif di PKBM.
2. Gagasan Perubahan
a. Memberikan pembinaan kepada PKBM untuk melatih tenaga
kerja yang berkompeten untuk menjalankan unit usaha di PKBM
b. Memberikan pembinaan kepada PKBM untuk memanfaatkan
potensi lingkungan ke dalam kegiatan usaha yang akan
dijalankan
Alternatif gagasan perubahan:
a. Menyediakan mesin atau teknologi yang dimanfaatkan PKBM
dalam menghasilkan sebuah keterampilan usaha.
b. Memberikan pembinaan kepada PKBM dalam penyediaan
bahan-bahan yang memadai untuk keterampilan usaha.
c. Memberikan pembinaan kepada PKBM untuk memanfaatkan
berbagai informasi yang ada dalam penyediaan bahan-bahan,
baik bahan mentah dan bahan konsumsi
d. Memberikan pembinaan kepada instruktur yang ada di PKBM
agar berkompeten di bidang keterampilan usaha maupun
wirausaha
e. Memberikan pembinaan kepada PKBM untuk melakukan
kemitraan usaha dengan pihak-pihak yang ada di sekitarnya
13

BAB III
RENCANA AKSI PERUBAHAN

A. MILESTONE
TAHAPAN KEGIATAN CAPAIAN / OUTPUT
Perencanaan
1. Analisis masalah dan potensi
kewirausahaan di PKBM
a. Berapa banyak warga belajar Kurikulum program
calon peserta didik program kewirausahaan
kewirausahaan di PKBM?
b. Latar belakang, sifat dan Kurikulum program
karakteristik warga belajar kewirausahaan
c. Jumlah ketersediaan Tutor yang dibutuhkan untuk
instruktur/tutor PKBM program kewirausahaan
d. Kegiatan-kegiatan usaha Jenis kewirausahaan yang
produktif yang sudah berjalan akan dilaksanakan dan mitra
di PKBM dengan melibatkan dunia usaha yang
masyarakat setempat dibutuhkan
2. Pertemuan konsolidasi PKBM
Mendiskusikan langkah-langkah Pembelajaran, kurikulum,
strategis untuk peningkatan sumber daya manusia
kualitas dan kemandirian PKBM (tutor/instruktur) dan lain-lain
yang mendukung kualitas
PKBM
3. Komitmen bersama Dinas
Pendidikan Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta dan dunia usaha
a. Komitmen dengan Dinas
Pendidikan Pemerintah MoU
14

Provinsi DKI Jakarta


Adanya perjanjian tertulis
antara PKBM dengan Dinas
Pendidikan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta
b. Komitmen dengan dunia
usaha MoU
Adanya perjanjian tertulis
antara PKBM dengan pelaku
usaha, untuk bekerja sama
dalam hal produksi, sumber
daya manusia, pemasaran dan
keuangan
Pelaksanaan
1. Membangun kerja sama
pelaksanaan program
a. Pelibatan nara sumber teknis Kegiatan belajar mengajar
dalam kegiatan pembelajaran kewirausahaan, berupa:
- Pelatihan keterampilan
- Kegiatan produksi
- Pemasaran hasil
b. Peningkatan kemandirian produksi
PKBM melalui unit usaha Pembentukan unit usaha
produktif produktif di PKBM dari hasil
keterampilan usaha peserta
didik, yang berorientasi pada
pasar, bukan pada produk
2. Pembiayaan Terdanainya kegiatan
program kewirausahaan di
PKBM:
- Biaya pendataan peserta
15

didik
- Honor tutor / instruktur
kewirausahaan
- Biaya penyediaan alat
tulis peserta didik
- Biaya penyediaan bahan-
bahan pembelajaran
- Biaya bahan dan alat
keterampilan usaha
produktif
- Biaya pemeliharaan
ruang PKBM (listrik, air
dll)
- Biaya evaluasi hasil
belajar peserta didik
- Modal awal PKBM dalam
menjalankan unit usaha
Pengendalian
1. Monitoring
a. Monitoring dan pemantauan Mengetahui sejauh mana
partisipatif oleh masyarakat pelaksanaan kegiatan ini
b. Monitoring oleh Dinas berjalan dengan baik
Pendidikan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta dan mitra
kerja PKBM
2. Evaluasi
Berupa pemantauan untuk - Meningkatnya
melihat sejauh mana dampak pengetahuan dan
keberhasilan yang diperoleh keterampilan warga
dengan adanya program belajar dan masyarakat di
kewirausahaan di PKBM lingkungan sekitar PKBM
16

dalam mengelola sumber


daya yang ada di
lingkungannya untuk
kepentingan sehari-hari
- Pendapatan masyarakat
bertambah yang ditandai
dengan produktivitas
mayarakat yang
meningkat dalam
melaksanakan
keterampilan usaha
- PKBM memiliki dukungan
pendanaan yang
memadai secara mandiri
- Terbukanya kesempatan
bagi warga belajar dalam
mengelola usaha sebagai
sumber mata
pencaharian
17

B. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN


No Kegiatan Petugas Target Waktu Output
Penyelesaian Penyelesaian
1. Analisis masalah dan Pelaksana 1 minggu 1 minggu Kurikulum program kewirausahaan
potensi kewirausahaan Bidang PAUD ( Minggu Kurikulum program kewirausahaan
di PKBM dan Dikmas kedua Januari Tutor yang dibutuhkan untuk program
2018) kewirausahaan
Jenis kewirausahaan yang akan dilaksanakan
dan mitra dunia usaha yang dibutuhkan
2. Pertemuan konsolidasi Pelaksana 2 hari 2 hari Pembelajaran, kurikulum, sumber daya manusia
PKBM Bidang PAUD ( Minggu (tutor/instruktur) dan lain-lain yang mendukung
dan Dikmas kedua kualitas PKBM
Februari
2018)

3. Komitmen bersama Kepala 3 hari 3 hari MoU


Dinas Pendidikan Bidang PAUD ( Minggu
Pemerintah Provinsi DKI dan Dikmas kedua
18

Jakarta dan dunia Februari


usaha 2018)

4. Membangun kerja sama Pelaksana 6 bulan 6 bulan Kegiatan belajar


pelaksanaan program Bidang PAUD (bulan April Pembentukan unit usaha produktif di PKBM
dan Dikmas s.d.
September
2018)
5. Pembiayaan 6 bulan 6 bulan Terdanainya kegiatan program kewirausahaan di
(bulan April PKBM
s.d.
September
2018)
6. Monitoring Pelaksana 6 bulan 6 bulan Mengetahui sejauh mana pelaksanaan kegiatan
Bidang PAUD (selama (selama ini berjalan dengan baik
dan Dikmas proses proses
pembelajaran) pembelajaran)

7. Evaluasi Pelaksana 3 bulan 3 bulan - Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan


19

Bidang PAUD (setelah (setelah warga belajar dan masyarakat di lingkungan


dan Dikmas proses proses sekitar PKBM dalam mengelola sumber daya
pembelajaran) pembelajaran) yang ada di lingkungannya untuk kepentingan
sehari-hari
- Pendapatan masyarakat bertambah yang
ditandai dengan produktivitas mayarakat yang
meningkat dalam melaksanakan keterampilan
usaha
- PKBM memiliki dukungan pendanaan yang
memadai secara mandiri
- Terbukanya kesempatan bagi warga belajar
dalam mengelola usaha sebagai sumber mata
pencaharian

MATRIKS RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN


20

PROYEK PERUBAHAN MEMBANGUN KEMANDIRIAN MELALUI KEWIRAUSAHAAN


PADA PKBM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2018

Bulan
NO Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Analisis masalah dan potensi kewirausahaan di PKBM

2 Pertemuan konsolidasi PKBM

Komitmen bersama Dinas Pendidikan Pemerintah


3
Provinsi DKI Jakarta dan dunia usaha

4 Membangun kerja sama pelaksanaan program

5 Pembiayaan

6 Monitoring

7 Evaluasi
21

C. STAKEHOLDER DAN TIM EFEKTIF PELAKSANA KEGIATAN


STAKEHOLDER DESKRIPSI
Internal: Kepala Bidang PAUD Membentuk tim pelaksana
dan Dikmas Dinas Pendidikan kegiatan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Membuka pertemuan konsolidasi
PKBM
Menandatangani MoU
Eksternal:
Dinas Perdagangan dan Nara sumber teknis
Perindustrian Pemerintah Memberi informasi kegiatan
Provinsi DKI Jakarta usaha produktif yang sesuai
dengan permintaan pasar
TIM EFEKTIF
- Sponsor : Memberi bantuan pendanaan
- Project leader : Memimpin pelaksanaan kegiatan

- Nara sumber / tenaga ahli: Memberikan materi


Pengusaha terkenal pembelajaran kewirausahaan
dan pembinaan unit usaha
produktif di PKBM
- Tim pelaksana:
1. Jamal Riswanto Melaksanakan program
2. Temi Purnomo pemandirian PKBM melalui
3. Agung Setiadi kewirausahaan
22

D. IDENTIFIKASI POTENSI KENDALA/ RESIKO DAN ALTERNATIF


SOLUSI
1. Potensi Kendala
a. Alat-alat yang dibutuhkan tidak sesuai rasionya dengan jumlah
peserta didik yang ada
Solusi: pembelajaran dilakukan dalam beberapa shift sehingga
masing-masing peserta didik dapat menggunakan alat yang
dibutuhkan tanpa harus berbagi dengan peserta lain
b. Adanya peserta didik yang tidak menyelesaikan pembelajaran dan
berhenti di tengah jalan
Solusi: dibuat komitmen sebelum pembelajaran, bahwa peserta
didik akan mengikuti pembelajaran hingga selesai dan
menjalankan unit usaha produktif yang dibentuk PKBM
c. Kesulitan PKBM mencari mitra usaha
Solusi: meminta bantuan dari Dinas Perdagangan dan
Perindustrian untuk mencarikan mitra usaha yang sesuai
2. Resiko
a. Tim pelaksana kesulitan membagi waktu antara pembinaan,
monitoring dan evaluasi program ini dengan kegiatan lainnya
Solusi: perlu dibuat pembagian kerja secermat mungkin sehingga
tidak mengganggu kegiatan lain
b. Pemasaran hasil usaha di PKBM tidak lancar sehingga
menghambat modal usaha
Solusi: membantu PKBM memperbanyak mitra usaha di bidang
pemasaran, karena bidang usaha sebelumnya telah diidentifikasi
terlebih dahulu sehingga seharusnya laku di pasaran
23

BAB IV
PENUTUP

Rencana aksi perubahan dalam hal membangun kemandirian


PKBM melalui kewirausahaan dengan cara memberikan pembelajaran
kewirausahaan kepada peserta didik dan membentuk unit usaha
produktif di PKBM amat penting untuk dilaksanakan. Selama ini
bantuan pada PKBM hanya difokuskan pada program Paket A, Paket
B dan Paket C, sehingga banyak PKBM di DKI Jakarta yang tidak
berpikir untuk memiliki usaha produktif karena bergantung pada
bantuan tersebut. Melalui pembentukan unit usaha produktif ini, akan
tercipta kemandirian PKBM, sehingga PKBM tidak lagi tergantung
pada bantuan-bantuan yang diberikan pemerintah, terutama Dinas
Pendidikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. PKBM dapat
menjalankan unit usaha produktif yang bermanfaat untuk
kelangsungan hidup PKBM itu sendiri dan peserta didikpun dapat
meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
24

DAFTAR PUSTAKA

Basics. Panduan Peningkatan Praktik Cerdas Pengelolaan PKBM Mandiri


Cerdas dan Berkualitas. www.basicsproject.or.id

PKBM Laily. 2013. “Strategi Sistem Bagi Hasil Pengelolaan Modal Usaha
antara PKBM dengan UD.Ngudi Mulyo dalam Upaya Memandirikan
PKBM Laily Kecamatan Tersono Kabupaten Batang”. Sebuah makalah
karya nyata

Soedijarto, M.A. 1987. Menuju Pendidikan Nasional Yang Relevan Dan


Bermutu. Jakarta : Balai Pustaka

www.disdik.jakarta.go.id

Anda mungkin juga menyukai