RINGKASAN
Refocusing anggaran sejak 2020 menyebabkan program pengembangan
kompetensi melalui guru dan tenaga kependidikan tidak dapat terealisasi karena
tidak tersedia anggaran. Dinas Pendidikan Kota Cimahi mengunakan strategi pola
kemitraan dengan NGO, lembaga donor, dan intansi vertical dalam melaksnakan
Pengembangan Kompetensi Guru Berbasis Kelompok Kerja Profesi dan Zonasi
(BANGKU BEKASI).
Inovasi ini mentargetkan untuk berkontribusi terhadap peningkakan point ke-4
SDGs secara nasional. Hal yang baru dan berbeda dari strategi pengembangan
kompetensi guru berbasis kelompok kerja profesi dan zonasi ini adalah posisi guru
dan kepala sekolah maupun organisasi profesi dan kelompok kerja profesi sebagai
subyek pelatihanKeberhasilan program ditunjukan oleh capaian rapor Pendidikan
Kota Cimahi, yaitu untuk kompetensi literasi = 93,15% dan kompetensi numerasi =
52,90%; dan menjadi peringkat ke-1 di Jawa Barat.
Program dan kegiatan dijalankan dengan pola kerja sama, untuk jenjang:
- PAUD menggandeng SEAMEO CECCEP terkait program PAUD HI dan
Lingkungan Belajar Bekualitas;
- SD menggandeng: SNV terkait program sekolah tanggap Covid-19; Tanoto
Faudation terkait pelatihan praktik baik mengajar; ICSD terkait program sekolah
sehat dan sanitasi;
- SMP menggandeng PPPPTKIPA terkait program Sciencepreneur-STEM
Program inovasi dan unggulan Dinas Pendidikan Kota Cimahi dapat
diksanakan karena menerakpan prinsip optimalisasi sumber daya, meliputi SDM,
kelembagaan, finansial, dan pemanfatan TIK. Daerah lain dapat mengadopsi model
dan strategi tersebut karena ada dukungan regulasi nasional.
Inovasi ini dipastikan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan dalam
kurun waktu 3 dan 4 tahun sesuai masa perjanjian kerja sama yang disepakati Dinas
Pendidikan dengan mitra kerja. Inovasi ini dapat dilaksanakan dengan baik karena
adanya dukungan dari top manajemen daerah, pegawai di Dinas Pendidikan, serta
disambut antusias oleh para guru dan tenaga kependidikan. Selain berguna dalam
meningkatkan kompetensi guru, semua peserta mendapat sertifikat kepesertaan
yang dapat dikonversi menjadi angka kredit jabatan guru.
E. Inovatif (100)
Menjalin kemitraan dalam pengembangan kompetensi GTK adalah hal biasa
yang dilakukan oleh banyak daerah. Hal yang baru dan berbeda dari strategi
Pengembangan Kompetensi Guru Berbasis Kelompok Kerja Profesi dan Zonasi
(BANGKU BEKASI) adalah posisi guru dan kepala sekolah maupun organisasi
profesi dan kelompok kerja profesi sebagai subyek pelatihan. Unit kerja pada Dinas
Pendidikan menempati posisi fasilitator sedangkan mitra kerja (NGO) menyiapkan
kurikulum, sumber belajar dan narasumber. Misalnya, dalam pelatihan Bersama
Tanoto Faundation, fasititator daerah adalah guru senior dan kepala sekolah.
Fasilitator daerah berbagi peran: ada penyelenggara, coach, dan mentor.
Pengimbasan hasil pelatihan diselenggaranan oleh organisasi profesi berdasarkan
zona kecamatan.
F. Transferabilitas (200)
Sesuai Permendagri No. 22 Tahun 2020 tentang Tata Cara Kerja Sama
Daerah Dengan Daerah Lain dan Kerja Sama Daerah Dengan Pihak Ketiga, maka
menjalin kerjasama dengan NGO, lembaga donor, maupun instansi pusat dan
instansi pembina bukan hal tabu untuk dilakukan oleh semua pemerintah derah.
Sesuai Permendagri tersebut pendidikan merupakan urusan pemerintahan wajib
yang menjadi salah satu obyek kerja sama. Artinya, inovasi ini dapat ditransfer dan
digunakan oleh dinas pendidikan di derah lain dalam memfasilitasi dan memberi
kesempatan GTK untuk mendapatkan pengembangan kompetensi.
Inovasi BANGKU BEKASI dilaksanakan dengan dua model kerjasama, yaitu
kerja sama dengan instansi vertical (dua instansi), dan kerja sama dengan pihak
ketiga (tiga NGO). Inisiatif kerja sama dengan instansi vertical muncul dari Dinas
Pendidikan, sedangkan kerja sama dengan NGO dilaksanakan dengan prakarsa
dating dari pihak ketiga.
Hal yang perlu menjadi perhatian manakala daerah lain memiliki keinginan
mereplikasi BANGKU BEKASI, tentu saja inisiatif dating dari daerah maka sesuai
ketentuan dalam Permendagri No. 22 Tahun 2020 maka terlebih dahulu menyusun
studi kelayakan.