Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

PROGRAM MERDEKA BELAJAR

Disusun Oleh :

ESIH ERNAWATI

17061004

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
Merdeka Belajar

Penghapusan Ujian Naional (UN) pada 2021 oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim masih menyisakan banyak
pertanyaan.

Pada Rapat Koordinasi Bersama Dinas Pendidikan Provinsi dan


Kabupaten dan kota di Jakarta 11 Desember 2019, Nadiem menjelaskan ada
empat program pembelajaran nasional.

Program Merdeka Belajar yaitu :

1. USBN diganti ujian (asesmen)


Menurut Nadiem, situasi saat ini USBN membatasi penerapan dari
semangat UU Sisdiknas yang memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk
menentukan kelulusan.
Untuk arah kebijaan barunya, Tahun 2020 USBN akan diganti dengan
ujian (asesmen) yang diselenggarakan hanya oleh sekolah.
Nantinya, ujian dilakukan untuk menilai kompetensi siswa. Dimana ujian
dalam bentuk tes tertulis dan atau bentuk penilaian lain yang lebih
komprehensif. Seperti portofolio dan penugasan (tugas kelompok, karya
tulis dan sebagainya).
Dengan begitu, guru dan sekolah lebih merdeka dalam menilai hasil
belajar siswa. Bahkan di harapkan anggaran USBN dialihkan untuk
mengembangkan kapasitas guru dan sekolah guna meningkatkan kualitas
pembelajaran.
2. 2021 UN diganti
Menteri Nadiem melihat situasi saat ini materi UN terlalu padat sehingga
siswa dan guru cenderung menguji penguasaan konten, bukan kompetensi
penalaran.
Disamping itu, UN dianggap jadi beban siswa, guru dan orang tua karena
menjadi indicator keberhasilan siswa sebagai individu.

2
Karenanya tahun 2020, UN akan dilaksanakan terakhir kalinya. Sebagai
penggantinya, pada 2021 UN diubah menjadi Asesmen Kompetensi
Minimum dan Survei Karakter.
Asesmen tersebut tidak dilakukan berdasarkan mata pelajaran atau
penguasaan materi kurikulum sepert yang diterapkan dalam ujian nasional
selama ini, melainkan melakukan pemetaan terhadap dua kompetensi
minimum siswa, yakni dalam hal literasi dan numerasi.
Asesmen ini dilakukan pada siswa ditengah jenjang sekolah (misalnya
kelas 4,8, 11). Arah kebijakan baru ini juga mengaju pada praktik baik
padan level internasional seperti PISA dan TIMSS.
3. RPP dipersingkat
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) selama ini, guru diarahkan
mengikuti format RPP secara kaku. Tetapi nanti guru akan bebas memilih,
membuat, menggunakan dan mengembangkan format RPP.
Dulu RPP terlalu banyak komponen dan guru diminta menuis sangat rinci
(satu dokumen RPP bisa lebih 20 halaman). Tetapi nanti akan
dipersingkat yakni RPP berisi tujuan pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan asesmen. RPP hanya 1 halaman saja. Sehingga
penulisan RPP dilakukan dengan efisiensi dan efektif yang menjadika
guru punya waktu untuk mempersiapkan juga mengevaluasi proses
pembelajaran itu sendiri.
4. Zona PPDB lebih fleksibel
Untuk program Merdeka Belajar yang terakhir ini, Nadiem menjelaskan
bahwa Kemendikbud tetap menggunakan sistem zonasi dalam
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
Adapun kebijakannya, PPDB lebih fleksibel untuk mengakomodasi
ketimpangan ases dan kualitas di berbagai daerah.
Menurut Nadiem, komposisi PPDB jalur zonasi dapat menerima siswa
minimal 50 persen, jalur afirmasi minimal 15 persen, dan jalur perpidahan

3
maksimal 5 persen. Untuk jalur prestasi atau sisa 0-30 persen lainnya
disesuaikan dengan kondisi daerah.

Program Merdeka Belajar ini dicetuskan sebagai langkah awal untuk


melakukan lompatan di bidang pendidikan. Tujuannya tak lain adalah untuk
mempengaruhi sekelompok massa dari agen perubahan untuk mengubah pola
pikirnya terhadap pendidikan. Namun karena ini merupakan tantangan yang tidak
mudah, Nadiem menegaskan bahwa hasilnya tidak langsung terlihat dalam waktu
5 tahun kepemimpinannya. Apalagi sistem pendidikan ini pemetaannya cukup
kompleks dan tidak hanya melibatkan satu pihak saja. Diluar itu ada berbagai
macam Kementerian yang juga harus berkoordinasi untuk melakukan beberapa
hal.

Meskipun hasilnya tidak akan terlihat dalam waktu singkat, tetapi Nadiem
yakin bahwa program ini dapat menjadi batu lompatan bagi setidaknya 10%-20%
dari sistem pendidikan di Indonesia. Kemudian, harapannya lama kelamaan 80%
sistem sisanya dapat ikut tertarik secara perlahan.

Untk melakukan gerakan besar ini, maka bukan hanya pemerintah yang
harus melakukan pergerakan. Jika pemerintah bersikeras melakukannya sendiri,
maka sudah dapat dipastikan program ini akan menemui kegagalan. Program ini
juga harus menjadi gerakan masyarakat. Baik itu orang tua, guru hingga
perusahaan harus ikut berpartisipasi.

Program merdeka belajar sendiri difkuskan untuk menumbuhkan budaya


untuk belajar dan budaya untuk berinovasi pada siswa, dimana diharapkan para
siswa ini nantinya dapat banyak bertanya, banyak mencoba, serta memiliki
banyak karya. Budaya untuk berinovasi dan budaya untuk belajar ini adalah milik
oran-orang yang punya pola piker untuk berkembang. Ha ini sebenarnya sisi
objektif dari sistem pendidikan kita, untuk menciptakan anak-anak yang punya
pola piker untuk berkembang, terlepas dari apapun passion dia.

4
Program ini harus diserang dari berbagai macam penjuru agar dapat
berjalan dengan efektif. Serangan yang dimaksudkan adalah berupa pendidikan
bagi guru-guru yang baru masuk, pendidikan bagi guru lama, perubahan dan
fleksibilitas dari kurikulum, serta perubahan dari sisi administrasi dan regylasi
untuk melepaskan berbagai macam kendala dan sekat-sekat.

Dengan berbagai alas an itulah Nadiem mengagas program merdeka


belajar. Di mana program ini hadir sebagai sebuah unit pendidikan dalam
melakukan inovasi dan mengubah pola pikernya menjadi budaya untuk belajar.

Jika nantinya program ini dapat berjalan efektif, diharapkan akan semakin
banyak tersedia sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Baik unggu dalam
segi kreativitas, kritis, dapat berkolaborasi dengan baik, dapat berlogika dengan
baik, serta penuh dengan empati.

Jadi, merdeka belajar adalah salah satu kata kunci yang menjadikan call to
action bagi masyarakat, para guru, kepala sekolah, prang tua hingga perusahaan.
Tujuannya agar kita dapat meredefenisi apa itu budaya yang tepat, atau budaya
yang merdeka di dalam unit pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai