Oleh :
Nim : 2101100087
Semester/Kelas : 3 / C
TAHUN 2022
Pendidikan adalah salah satu cara manusia untuk “bertahan hidup” agar
dapat beradaptasi dengan perubahan zaman yang begitu pesat. Pendidikan yang
ada di Indonesia tercantum pada UU No. 20 Tahun 2003. Untuk mencapai tujuan
pendidikan, dibutuhkan kurikulum yang mempermudah proses pendidikan.
Nadim Makarim merupakan Mendikbud yang mencetuskan kurikulum Merdeka
Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Konsep merdeka belajar bertujuan untuk
memerdekakan pendidikan dengan cara bebas berpikir dan bebas berinovasi.
Program MBKM sering disosialisasikan namun tidak banyak akademisi maupun
praktisi yang memahami konsep ini. Untuk itu, diperlukan pengenalan lebih lanjut
untuk memperdalam wawasan tentang MBKM. Studi ini menggunakan
pendekatan studi kepustakaan. Pengumpulan data diambil berdasarkan hasil
pencarian dari kata kunci MBKM yaitu merdeka belajar, kampus merdeka, dan
kurikulum, yang dilakukan di berbagai sumber referensi online. Hasil seleksi
didapat 41 artikel untuk ditinjau. Kesimpulan studi mengungkapkan bahwa
kurikulum MBKM memiliki beberapa perubahan pada perancangan kurikulum,
penekanan proses pembelajaran diluar dan didalam kampus melalui kegiatan
pembelajaran pertukaran pelajar, magang/praktik kerja, asistensi mengajar di
satuan pendidikan, penelitian/riset, proyek kemanusiaan, kegiatan
kewirausahaan, studi/proyek independen, dan membangun desa/kuliah kerja
nyata tematik, serta penilaian khusus karakter.
1. PENDAHULU
Pendidikan masa kini adalah pendidikan yang mengadopsi kurikulum 2013
dan kurikulum merdeka belajar kampus merdeka (MBKM). Tujuan kurikulum ini
adalah perbaikan sumber daya manusia dan peningkatan mutu pendidikan di
Indonesia. Tidak hanya itu, pendidikan yang menerima kurikulum ini mulai dari
pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Oleh karena itu, peran setiap jenjang
sangat dibutuhkan untuk mensukseskan program-program ini. Pendidikan adalah
salah satu cara manusia untuk “bertahan hidup” agar dapat beradaptasi dengan
perubahan zaman yang begitu pesat. Setiap individu berhak mendapatkan
pendidikan yang layak. Di Indonesia, pendidikan tercantum dalam UndangUndang
No. 20 Tahun 2003 yang bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, cakap, kreatif,
mandiri, berakhlak mulia, sehat, berilmu, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan pendidikan
tersebut, diperlukan alat perantara yaitu kurikulum.
Pada tahun mendatang, sistem pengajaran juga akan berubah dari yang
awalnya bernuansa di dalam kelas menjadi di luar kelas. Nuansa pembelajaran
akan lebih nyaman, karena murid dapat berdiskusi lebih dengan guru, belajar
dengan outing class, dan tidak hanya mendengarkan penjelasan guru, tetapi lebih
membentuk karakter peserta didik yang berani, mandiri, cerdik dalam bergaul,
beradab, sopan, berkompetensi, dan tidak hanya mengandalkan sistem ranking
yang menurut beberapa survei hanya meresahkan anak dan orang tua saja,
karena sebenarnya setiap anak memiliki bakat dan kecerdasannya dalam bidang
masing-masing. Nantinya, akan terbentuk para pelajar yang siap kerja dan
kompeten, serta berbudi luhur di lingkungan masyarakat (Widya, 2020). Tabel 1.
Gebrakan Merdeka Belajar
Pada tahun 2021 mendatang, Nadiem berencana akan menghapus sistem UN,
dan diganti dengan sistem baru, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei
Karakter.
Membentuk siswa yang kompeten, cerdas untuk SDM bangsa, dan berbudi luhur.
Dalam rangka memenuhi tuntutan, arus perubahan dan kebutuhan akan link
and match dengan dunia usaha dan dunia industri (DU/DI), dan untuk
menyiapkan mahasiswa dalam dunia kerja, Perguruan Tinggi dituntut agar dapat
merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa
dapat meraih capaian pembelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan secara optimal.
Kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka diharapkan dapat menjadi jawaban
atas tuntutan tersebut. Kampus Merdeka merupakan wujud pembelajaran di
perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipya kultur belajar yang
inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Program
Merdeka Belajar - Kampus Merdeka meliputi empat kebijakan utama yaitu:
kemudahan pembukaan program studi baru, perubahan sistem akreditasi
perguruan tinggi, kemudahan perguruan tinggi menjadi badan hukum, dan hak
belajar tiga semester di luar program studi. Mahasiswa diberikan kebebasan
mengambil SKS di luar program studi, tiga semester yang di maksud dapat diambil
untuk pembelajaran di luar prodi dalam PT dan atau pembelajaran di Luar PT.
Unlam 2020.
3. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Allard, Tom; Lamb, Kate (28 April 2020). "Exclusive: More than 2,200
Indonesians have died with coronavirus symptoms, data shows" (dalam bahasa
Inggris). Reuters. https://id.wikipedia.org/wiki/Pandemi_COVID-19_di_Indonesia
Diakses tanggal 28 April 2020.
https://pdfs.semanticscholar.org › ...PDF