Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Saraq Opat, Vol 4 No 2 Juli 2022 pp 71-83

e-ISSN: 2809-8129; p-ISSN : 2809-817X


Received 14 Mei 2022 / Revised 3 Juni 2022 / Accepted 24 Juni 2022

Saraq Opat : Jurnal Administrasi Publik


https://jurnal.ugp.ac.id/index.php/SaraqOpat

Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Melalui


Program Kampus Mengajar Angkatan 2 di Sekolah Dasar
Erika Nur Khasanah 1, Muhammad Khoirul Anwar 2, Izzatusholekha 3, Nurlita Purnama 4
Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jl. K. H. Ahmad Dahlan, Cirendeu. Kec. Ciputat Tim. Kota Tangerang Selatan, Banten, 15419.

Erikanurhasanah62@gmail.com, Muhammadkhoirulanwar@gmail.com izzatusholekha@gmail.com


nurlitapurnama@gmail.com

ABSTRAK

Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah suatu kebijakan yang dibuat oleh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan(Kemendikbud) Republik Indonesia, Bapak Nadiem
Makarim guna memberikan kebebasan terhadap mahasiswa untuk memilih bidang yang
mereka sukai guna mengasah kemampuan sesuai dengan minat dan bakat masing-masing
dengan terjun langsung ke dalam dunia kerja sebagai salah satu persiapan karir bagi masa
depan. Kampus Mengajar merupakan salah satu bagian dari kampus merdeka yang dirancang
guna membekali mahasiswa agar dapat bersinergis dengan sekolah-sekolah yang telah
ditetapkan dalam meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran, khusunya pada
penguatan literasi, numerasi, dan juga administrasi sekolah. Implementasi dari kampus
mengajar ini menuntut adanya suatu perubahan ke arah yang lebih baik untuk sekolah-sekolah
yang menjadi tujuan penempatan. Salah satu sekolah tersebut adalah SDIT Firdausha
Setiabudi. Hasil dari implementasi dari kegiatan kampus mengajar di SDIT Firdausha
Setiabudi meliputi berbagai macam aspek, yakni adanya kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dengan metode luring dan juga daring. Adanya inovasi dari kegiatan adaptasi
teknologi berupa pembuatan vidio pembelajaran, adanya administrasi sekolah yang dilakukan
oleh mahasiswa dalam membantu guru dan juga kepala sekolah sebagai kelengkapan
administrasi sekolah melalui pendataan siswa-siswa berprestasi.

Kata kunci: Kampus Merdeka, Kampus Mengajar, Implementasi.

ABSTRAK

Merdeka Learning Campus Merdeka (MBKM) is a policy made by the Minister of Education
and Culture (Kemendikbud) of the Republic of Indonesia, Mr. Nadiem Makarim in order to
give students the freedom to choose the field they like in order to hone their abilities
according to their respective interests and talents by participating in directly into the world of
work as one of the career preparations for the future. Teaching Campus is one part of an
independent campus designed to equip students to synergize with established schools in
increasing creativity and innovation in learning, especially in strengthening literacy,

71
Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Melalui Program Kampus Mengajar
Angkatan 2 di Sekolah Dasar

numeracy, and also school administration. The implementation of this teaching campus
requires a change for the better for the schools that are the target of placement. One of these
schools is SDIT Firdausha Setiabudi. The results of the implementation of campus teaching
activities at SDIT Firdausha Setiabudi cover various aspects, namely the existence of learning
activities carried out by offline and online methods. The existence of innovation from
technology adaptation activities, the existence of school administration carried out by
students in helping teachers and also principals as a complete school administration.

Keywords: independent campus, teaching campus, implementation

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu hal yang menentukan kemajuan bagi suatu bangsa.
Pembelajaran yang baik dirasa mampu meningkatkan mutu pendidikan. Direktur Pusat
Neurosains Universitas Muhammadiyah Dr Hamka (Uhamka) dr. Rizki Edmi Edison PhD
mengungkapkan bahwa kemampuan siswa dalam mendengar dengan fokus mengenai materi
yang mereka sampaikan rata-rata hanya 20 menit pertama saja, setelahnya kemampuan dalam
menyerap pelajaran yang diberikan akan menurun.

Pendidikan juga sering diibaratkan sebagai peroses memanusiakan manusia agar mampu
mengaktualisasikan dirinya di dalam kehidupan, dimana pendidikan yang baik adalah
pendidikan yang tidak hanya menyiapkan siswa siswinya untuk suatu jabatan ataupun profesi
namun juga untuk menyelesaikan permasalahan yang akan dihadapi di dalam kehidupannya
sehari-hari. Dengen kata lain, pendidikan tidak hanya mendorong siswa untuk
mengembangkan bakat yang disesuaikan dengan ilmu yang telah mereka peroleh di sekolah,
tetapi pendidikan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari diri mereka sendiri yakni
berawal dari ketidak tahuan menjadi tahu. Pendidikan nasional dapat berfungsi sebagai
pengembangan akan kemampuan serta dapat membentuk watak dan peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan suatu bangsa, hal itu terdapat dalam
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Pendidikan juga merupakan bagian yang memiliki peran pentig di dalam kehidupan manusia.
Kehidupan harus memberikan berbagai macam perubahan bagi manusia itu sendiri. Salah satu
perubahan itu dapat dilihat dari perubahan strata sosial individu, dimana dalam memperoleh
akses pendidikan harus sama dan merata. Untuk dapat melahirkan suatu tujuan nasional
seperti dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa dan pendidikan yang akan menlahirkan
suatu keadilan sosial, hal ini nyatanya harus didukung pula oleh suatu sitem yang terintegrasi
dan dibangun secara bersama-sama agar dapat mencapai tujuan tersebut.

Seiring dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi saat ini berpengaruh pula
terhadap perubahan yang terjadi pada berbagai lini kehidupan. Perkembangan tersebut juga
mencakup kedalam dunia pendidikan. Dengan adanya hal tersebut, maka pendidikan haruslah
dapat dijalankan sesuai dengan ketentuan yang bersifat mendasar bagi perkembangan ilmu
pengetahuan. Adanya kasus tersebut haruslah diikuti dengan upaya peningkatan kualitas
pendidikan yang salah satunya dilakukan dengan peningkatan terhadap mutu pembelajaran.
Peningkatan mutu pembelajaran dapat tercapai jika guru telah melakukan upaya pembelajaran
yang inovatif dengan menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran dan siswa dapat pula
dapat meningkatkan daya imajinasinya.

72
Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Melalui Program Kampus Mengajar
Angkatan 2 di Sekolah Dasar

Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk dapat meningkatkan kualitas manusia di


Indonesia seutuhnya melalui berbagai macam metode yang digunakan dengan tujuan agar
memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan di era global. Peningkatan dari mutu
pendidikan ini dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan
berbasis potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia. Pendidikan merupakan salah
satu dalam kebutuhan hidup manusia yang penting dalam suatu upaya mempertahankan hidup
dan mengembangkan dirinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju atau tidaknya
suatu bangsa tergantu pada dari kualitas pendidikan yang dimiliki oleh negara tersebut, oleh
karena itu melalui pendidikan manusia akan terbebas dari kemiskinan. Dengan adanya
pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan pula sumber daya manusia yang berkualitas
pula sehingga diharapkan akan mampu mengembangkan kemampuan berpikir sehingga dapat
melek terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEk).

Implementasi pendidikan harus selalu mengalami perubahan dan perkembangan sesuai


dengan era yang berlaku, hal ini dikarenakan pendidikan merupakan bekal yang harus dimiliki
oleh manusia dalam menjalani kehidupan yang akan semakin berkembang dan juga maju.
Karena adanya hal-hal tersebut maka mendorong Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) Republik Indonesia yaitu Nadiem Anwar Makarim atau yang akrab dikenal
dengan Bapak Nadiem mencetuskan suatu program baru “Merdeka Belajar” yang salah satu
tujuan utamanya adalah merespon kebutuhan pendidikan terhadap era revolusi industri 4.0.

Pada era industri 4.0 terdapat beberapa kebutuhan utama yakni mencapai menguasaan
terhadap materi literasi terpadu dan juga numerasi. Dalam upaya memaksimalkan penguasaan
tersebut perlu dibuatnya suatu terobosan baru dalam bidang pendidikan, salah satunya yakni
program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Program ini diharapkan mampu dalam
meningkatkan kompetensi lulusan, baik dalam adanya peningkatan soft skills maupun hard
skills agar dapat lebih siap dengan kebutuhan zaman, berupaya dalam menyiapkan lulusan
sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul, bermoral dan beretika (Suhartoyo dkk,
2020).

Program merdeka belajar sendiri memiliki esensi bahwa peserta didik nantinya akan memiliki
kebebasan dalam berpikir baik secara individu maupun secara berkelompok, sehingga
diharapkan nantinya di masa yang akan datang dapat melahirkan peserta didik yang unggul,
berpiki kritis, kreatif, inovatif, kolaboratif, dan juga partisipatif. Harapan dengan adanya
program merdeka belajar akan terbentuknya keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran
yang akan semakin meningkat. (Siregar dkk, 2020).

Dalam rangka menyiapkan mahasiswa dalam menghadapi perubahan sosial, budaya, sunia
kerja, dan adanya kemajuan teknologi yang pesat, kompetensi mahasiswa juga harus
disiapkan untuk lebih gayut dengan kebutuhan zaman. Adanya kebijakan Merdeka Belajar-
Kampus Merdeka ini diharapkan dapat menjadi jawaban atas tuntutan tersebut. Kampus
merdeka merupakan salah satu wujud pembelajara di perguran tinggi yang otonom dan juga
fleksibel sehingga terciptanya kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai
dengan kebutuhan mahasiswa. Dalam program Kampus Merdeka terdapat berbagaimacam
kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh mahasiswa, salah satu contoh kegiatannya yaitu
program Kampus Mengajar Angkatan 2.

73
Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Melalui Program Kampus Mengajar
Angkatan 2 di Sekolah Dasar

Kampus Mengajar Angkatan 2 merupakan suatu program dimana selama satu semseter
mahasiswa yang berasal dari berbagaimacam program studi diberikan kesempatan untuk
membantu pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbudristek) dalam mewujudkan pendidikan di Indonesia yang merata dari sabang
sampai merauke. Adanya kprogram Kampus Mengajar Angkatan 2 ini terfokuskan pada
peningkatan terhadap literasi, numerasi, serta adaptasi teknologi dapat meningkat khusunya
pada sekolah-sekolah yang berada di wilayah 3T (Terdepan,Tertinggal, dan Terpencil).

Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Prof. Ir. Nizam, M.Sc, DIC, Ph.D didalam sambutannya
mengatakan bahwa pada era sekarang ini inovasi dan kreatifitas menjadi kata kunci yang
penting untuk memastikan pembangunan Indonesia yang berkelanjutan. Kebijakan Merdeka
Belajar-Kampus Merdeka yang telah di luncurkan oleh Kemendikbud merupakan suatu
kerangka yang dibuat guna menyiapkan mahasiswa menjadi sarjana yang tangguh, relevan
dengan kebutuhan zaman, dan siap menjadi pemimpin dengan semangat kebangsaan yang
tinggi. Dalam rangka mendukung kebijakan Merdeka Belakar-Kampus Merdeka,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah melakukan kerjasama dengan
berbagai pemangku kepentingan. Selain itu, dalam hal memfasilitasi adanya kemudahan
pendaftaran serta pelaporan kegiatan, kemendikbud juga meluncurkan sistem website
terintegrasi yang dapat menghubungkan data dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
(PDDikti) dengan pemangku kepentingan yang lain yaitu perguruan tinggi, mahasiswa, dan
juga mitra pendukung kegiatan tersebut. Diharpkan dengan adanya peluncuran sistem
Merdeka Belajar-Kampus Merdeka ini dapat mempercepat serta mempermudah dalam
implementasi dan pelaporan kegiatan pembelajaranMerdeka Belajar-Kampus Merdeka.

METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif (Arikunto 2010),
dengan
metode survei.. Subyek penelitian ini adalah peserta didik SDIT Firdausha Setiabudi yang
berjumlah 104 siswa. Objek penelitian adalah implementasi kampus mengajar di SDIT
Firdausha Setiabudi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan survey. Data
yang dikumpulkan diolah menggunakan teknik analisis data dari Miles & Hubermen (2014)
yang mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif
dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Ukuran
kejenuhan data ditandai dengan tidak diperolehnya lagi data atau informasi baru. Aktivitas
dalam analisis meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) serta
penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/ verification).
Dari setiap butir penelitian yang akan disimpulkan secara prosedural, hasil penelitian ini akan
digunakan sebagai adaptasi atas kajian kegiatan merdeka belajar kampus merdeka tentang
perencanaan, proses pembelajaran, penilaian dan evaluasi pembelajaran. Lebih lanjut, hasil
penelitian ini akan digunakan untuk melihat kesesuaian terhadap kurikulum program studi
yang telah ada serta menjadi acuan untuk merancang proses pembelajaran serta kerjasama
akademik yang relevan (Baharuddin, 2021).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kampus Merdeka merupakan sebuah gagasan baru yang disusun oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) dalam rangka mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang
unggul dengan mengutamakan implementasi terhadap nilai-nilai karakter agar daya pikir serta

74
Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Melalui Program Kampus Mengajar
Angkatan 2 di Sekolah Dasar

kreatifitas setiap pelajar dapat berkembang (Savitri, 2020). Esensi dari adanya program
Merdeka Bealajar ini adalah menggali potensi terbedar dari guru serta siswa untuk melakukan
inovasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri. Mandiri disini bukan hanya
mengikuti proses birokrasi pendidikan, namun juga benar-benar melakukan inovasi pada
pendidikan (Prayogo,2020).

Kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka sesuai Peraturan Mendikbud No. 3 Tahun
2020, memberikan hak kepada mahasiswa untuk 3 semester belajar di luar program studinya.
Melalui program ini, terbuka kesempatan luas bagi mahasiswa untuk memperkaya dan
meningkatkan wawasan serta kompetensinya di dunia nyata sesuai dengan passion dan cita-
citanya. Kita meyakini, pembelajaran dapat terjadi di manapun, semesta belajar tak berbatas,
tidak hanya di ruang kelas, perpustakaan dan laboratorium, tetapi juga bisa di desa, industri,
tempat-tempat kerja, tempat-tempat pengabdian, pusat riset, maupun di masyarakat. Bentuk
kegiatan pembelajaran yang dapat diambil oleh mahasiswa berupa: kegiatan magang di
Industri, mahasiswa membangun desa, mengajar di sekolah, pertukaran mahasiswa, penelitian
di lembaga riset, pengembangan kewirausahaan, proyek mandiri, dan proyek kemanusiaan.

Dalam kebijakan tersebut mahasiswa mendapatkan hak belajar tiga semseter diluar program
studi. Mahasiwa duberikan kebebasan mengambil SKS diluar program studi, tiga semseter
yang dimaksud berupa 1 semester kesempatan mengambil mata uliah diluar program studi
dan 2 semester melaksanakan ativitas pembelajaran di luar perguruan tinggi. Semua kegiatan
yang dilakukan dalam program Merdeka Belajar haruslah dilaksanakan dengan bimbingan
dari dosen. Kampus merdeka diharapkan mampu memberikan pengalaman kontekstual
lapangan yang akan meningkatkan kompetensi mahasiswa secara utuh, siap kerja, atau
menciptakan lapangan kerja baru.

Proses pembelajaran dalam Kampus Merdeka merupakan salah satu perwujudan pembelajaran
yang berpusat pada mahasiswa (Student Centered Learning) yang sangat esensial. Pebelajaran
dalam Kampus mengajar memberikan tantangan dan juga kesempatan untuk mengembangkan
inovasi, kreativitas,kepribadian dan kebutuhan mahasiswaa. Melalui program Merdeka
Belajar yang telah dirancang dan diimplementasikan dengan baik, maka akan terbentuknya
hard skills dan soft skills dengan kuat. Program Merdeka Belajar diharapkan dapat menjawab
tantangan perguruan tinnggi untuk dapat menghasilkan lulusan yang sesuai dengan
perkembangan zaman, kemajuan IPTEK, tuntutan dalam dunia usaha dan dunia industri,
maupun dinamika yang akan ditemuinya di masyarakat.

Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka ini memiliki tujuan untuk meningkatkan


kompetensi lulusa, baik dalam segi soft skills maupun hard skills, agar dapat lebih siap dan
relevan dengan kebutuhan zaman, menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa
yang unggul dan berkepribadian. Program-prpgram experiental learning dengan jalur yang
fleksibel diharapkan dapat memfasilitasi mahasiswa untuk mampu mengembangkan
potensinya sesuai dengan bakat dan passion yang dimiliknya.

Salah satu program di dalam kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka adalah program
Kampus Mengajar. Kampus Mengajar Merupakan bagian kegiatan pembelajaran asistensi
mengajar di satuan pendidikan dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)
yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan
mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas.Program ini memberikan kesempatan

75
Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Melalui Program Kampus Mengajar
Angkatan 2 di Sekolah Dasar

kepada mahasiswa selama 1 (satu) semester untuk mebantu para guru dan kepala sekolah
jenjang Sekolah Dasar (SD) dan juga Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang terdampak pandemi. Kampus mengajar bertujuan
untuk membekali mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan dan keahlian dengan
menjadi partner guru dan sekolah dalam menumbuhkan kreativitas dan inovasi dalam
pembelajaran sehingga berdampak pada penguatan pembelajaran literasi dan numerasi di
sekolah.

Pada masa ini Program Kampus mengajar sudah berada pada posisi Kampus Mengajar
Angkatan 2. Sebelumnya terdapat program Kampus Mengajar Perintis dan juga Kampus
Mengajar Angkatan 1. Ketiga program tersebut sebenarnya sama hanya saja terdapat
modifikasi terhadap nama program yang dipakai. Namun, pada Kampus Mengajar Perintis
dan Kampus Mengajar Angkatan 1 lebih terfokuskan kepada mahasiswa fakultas pendidikan
saja berbeda dengan Kampus Mengajar Angkatan 2 ini, dikarenakan semua mahasiswa di
berbagai fakultas dan perguruan tinggi yang terdaftar di Kemendikbudristek dapat mendaftar
serta mengikuti kegiatan tersebut. Kampus mengajar angkatan 2 ini berfokuskan pada daerah-
daerah 3T (Tertdepan, Terpencil, dan Tertinggal) yang ada di Indonesia dengan harapan
menyamaratakan sistem pendidikan di seluruh Indonesia demi kemajuan bagi bangsa
khususnya dalam dunia pendidikan. Pada Kampus Mengajar Angkatan 2 mahasiswa akan
ditempatkan di 6.600 Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di seluruh Indonesia dan
membantu peningkatan literasi dan numerasi di sekolah tersebut.

Melalui adanya program ini, mahasiswa dapat membaktikan ilmu, keterampilan, serta
menginspirasi para murid sekolah dasar dan menengah tersebut untuk memperluas cita-cita
serta wawasan mereka. Dengan mengikuti program Kampus Mengajar mahasiswa dapat
terlibat langsung dalam pembelajaran literasi, numerasi, serta adaptasi teknologi di jenjang
SD dan SMP. Mahasiswa juga mampu mengasah kepemimpinan, kreativitas, pemecahan
masalah, dan juga meningkatkan inovasi secara langsung dari lapangan.

Peran dari mahasiswa mengikuti program ini antara lain dapat membantu guru dalam
pelaksanaan pembelajaran tatap muka disekolah maupun pembelajaran jarak jauh, khusunya
dalam pembelajaran literasi dan juga numerasi. Membantu sekolah dalam hal adaptasi
teknologi dalam proses pembelajaran daring maupun luring. Mahasiswa juga mendukung
kepala sekolah dalam bidang administrasi dan manajerial sekolah. Mahasiswa juga melakukan
sosialisasi produk pembelajaran Kemendikbudristek antara lain kurikulum darurat, modul
pembelajaran, AKSI, portal rumah belajar, dll. Melakukan sosialisasi dan improvisasi materi
promosi profi pelajar pancasila, serta menjadi duta edukasi perubahan perilaku di masa
pandemi.

Pelaksanaan kegiatan Kampus Mengajar angkatan 2 diawali dengan pendaftaran pada akun
Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Setelah itu mahasiswa yang mendaftar juga
diwajibkan untuk mengikuti survey kebinekaan pada laman yang telah disediakan. Pada
tanggal 23 Juli terdapatpengumuman hasil seleksi yang menyatakan bahwa 22.000 mahasiswa
yang mendaftar program tersebut dinyatakan lulus dari total pendaftar yakni 36.576 pendaftar.
Kemudian 22.000 mahasiswa tersebut mengikuti pembekalan oleh Kemendikbud secara
daring dengan mendatangkan berbagai Narasumber yang ahli dan berkompeten dalam
bidangnya selama 8 hari yang berisikan materi-materi yang nantinya dapat kami terapkan
untuk mengabdi selama 5 bulan.

76
Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Melalui Program Kampus Mengajar
Angkatan 2 di Sekolah Dasar

Setelah selesai pembekalan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kemudian melepas


tugaskan mahasiswa KM angkatan 2 agar dapat melaksanakan tugasnya untuk membantu
guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan proses pembelajaran serta administrasi sekolah
ditengah pandemi Covid-19.Kemudian mahasiswa ditugaskan untuk pergi ke Dinas
Pendidikan Kota setempat untuk meminta surat tugas yang berguna sebagai penunjang
kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 2.

Pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka melalui program Kampus Mengajar


Angkatan 2 di SDIT Firdausha Setiabudi Pamulang memerlukan adanya adaptasi ketika
pertama kalai mahasiswa beserta dosen pembimbing lapangan (DPL) diterjunkan dan datang
ke sekolah. Kami sebagai mahasiswa mengira kedatangan kami telah diketahui oleh pihak
sekolah, namun pada kenyataan dilaoangannya pihak sekolah belum mengetahui bila ada
program tersebut dan sekolah SDIT Firdausha Setiabudi menjadi salah satu sekolah yang
terpilih untuk pelaksanaan kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 2. Namun ketika kami telah
menjelaskan maksud dan tujuan kami, pihak sekolah justru antusias dan menyambut baik
kehadiran kami.

Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Firdausha Setiabudi Pamulang terletak di Komplek
Griya Sasmita Pratama Jl. Pratama II Blok A6, Pamulang Timur, Kec. Pamulang, Kota
Tangerang Selatan, Banten 15417. Sekolah ini masih dikategorikan sekolah baru karena baru
meluluskan 2 angkatan saja. Namun, meski dikategorikan sekolah baru tetapi sekolah ini telah
memiliki akreditasi B yang deiberikan oleh Kemendikbudristek. SDIT Firdausha Setiabudi
memiliki 6 rombongan belajar (rombel) didalamnya dengan total murid keseluruhan yakni
110 peserta didik. SDIT Firdausha Setiabudi memiliki 10 guru tetap dengan 6 wali kelas dan
4 guru bidang/mata pelajaran. SDIT Firdausha Setiabudi juga memiliki komite sekolah yang
dapat berfungsi sebagai forum komunikasi bagi orang tua dari peserta didik. Tidak hanya
itu,sekolah ini juga menerapkan adanya program tahfidz al-qur’an, penerapan sholat dhuha
berjamaah dan juga tadarus al-qur’an sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Untuk
kegiatan pengembangan minat dan bakat peserta didik yang harus (wajib) diikuti adalah
kegiatan Pramuka. Sedangkan untuk kegiatan pengembangan minat dan bakat pilihan yaitu
melukis, silat, futsal, nagom. Kegiatan itu pun dilakukan secara luring. Maka dari itu, pada
masa pembelajaran daring ini ditiadakan untuk sementara waktu.

Pelaksanaan program Kampus Mengajar Angkatan 2 yang ditugaskan di SDIT Firdausha


Setiabudi terdiri dari 6 (enam) mahasiswa yang memiliki domisili tidak jauh dari sekolah.
Mahasiswa berasal dari 2 perguruan tinggi yakni Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan juga
Universitas Muhammadiyah Jakarta. Selama pelaksanaan kami mahasiswa juga di dampingi
oleh dosen pembimbing lapangan (DPL) yang berasal dari Universitas Pamulang. Mahasiswa
bersama dengan DPL melakukan sebuah observasi awal guna menentukan hal-hal apasaja
yang nantinya akan kami kerjakan dan juga akan kami buat program kerja yang menunjang
bagi sekolah tersebut. Proses belajar-mengajar yang terlaksana selama kampus mengajar
angkatan 2 melibatkan seluruh mahasiswa yang melakukan kolaborasi dengan guru SDIT
Firdausha Setiabudi dilakukan dengan metode yang berbeda. Berdasarkan hasil pelaksanaan
Kampus Mengajar Angkatan 2 sebagai berikut :

3.1 Mengajar :

77
Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Melalui Program Kampus Mengajar
Angkatan 2 di Sekolah Dasar

Gambar 1. Kegiatan Belajar dengan menggunakan media pembelajaran

Proses belajar-mengajar yang terlaksana selama kegiatan kampus mengajar melibatkan


adanya suatu kolaborasi dan inovasi baru antara mahasiswa dengan guru-guru SDIT
Firdausha Setiabudi. Hasil pengamatan kami juga tidak lepas dari adanya komunikasi serta
bimbingan dari guru-guru SDIT Firdausha Setiabudi serta Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL). Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa proses belajar mengajar berlangsung
dengan pembelajaran secara daring (online), dan juga tatap muka (luring).

Pada awal mulanya metode yang digunakan oleh SDIT Firdausha Setiabudi adalah
pembelajaran yang dilakukan secara daring (online) dikarenakan masih tingginya kasus
covid-19 yang terjadi di Kota Tangerang Selatan. Pembelajaran daring dilakukan dengan
media pembelajaran daring yakni dengan memutarkan vidio animasi pendukung pembelajaran
dengan tujuan untuk menghilangkan rasa jenuh serta membuat kreatifitas pembelajaran. Tidak
hanya melalui Whatsup grup saja akan tetapi pembelajaran juga menggunakan aplikasi
pendukung lainnya seperti gmeet dan classroom. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk
memanfaatkan teknologi yang ada pada era sekarang ini. Pada saat penerapan metode ini
mahasiswa juga membuat suatu inovasi pembelajaran agar terkesan tidak monoton dengan
pengadaan kuis-kuis dan juga cerdas cermat online sehingga peserta didik dapat lebih antusias
dan bersemangat dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.

Beberapa kasus yang di dapati dengan adanya sistem pembelajaran secara daring ini adalah
kurangnya kondusif dan efektifitas dari penyampaian pembelajaran. Selain itu, ternyata
apabila sedang dilakukannya kegiatan belajar mengajar tidak semua peserta didik mengikuti
melalui gmeet dikarenakan tidak semua peserta didik memiliki telepon genggam pribadi.
Kebanyakan dari mereka menggunakan telepon genggam milik orang tuanya, dan di waktu
yang bersamaan terdapat beberapa peserta didik yang orang tuanya bekerja. Hal ini membuat
mereka yang tidak mengikuti kelas online tertinggal dengan materi yang telah dibahas.
Alternatif untuk hal tersebut yakni dengan adanya informasi melalui Whatsupp maupun
google classroom agar wali murid dan juga peserta didik tetap dapat mengetahui materi,
informasi, dan juga dapat mengumpulkan tugas dengan tepat waktu.

Selanjutnya pada tanggal 26 Agustus 2021 diadakannya pertemuan antara pihak sekolah dan
juga walimurid. Dalam agenda tersebut membahas mengenai informasi pembelajaran tatap
muka terbatas (PTMT). Di dalam pembahasan tersebut, kepala sekolah Bapak Nana Sumarna,
S.Hi memberitahuakan surat keputusan dari Walikota Tangerang Selatan bahwasannya
pertemuan tatap muka terbatas telah dapat dilaksanakan pada saat selesai pemberlakuakb
PPKM level 3. Surat edaran mengenai izin melakukan pembelajaran tatap muka terbatas
(PTMT) ini akan diterbitkan oleh walikota Tangerang Selatan dan akan segera diberikan
kepada sekolah-sekolah mulai dari jenjang sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas
(SMA). Pembelajaran tatap muka terbatas ini akan mulai dilaksanakan pada tanggal 6

78
Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Melalui Program Kampus Mengajar
Angkatan 2 di Sekolah Dasar

September 2021 dengan adanya berbagai ketentuan didalamnya. Pertama, maksimal kapasitas
yang diperbolehkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka terbatas ini hanya 50% dari
100% total keseluruhan dan waktu untuk melakukan pembelajaran tersebut hanya 4 jam
perharinya. Kedua, seluruh sekolah harus mengisi instrumen kesiapan untuk pembelajaran
tatap muka terbatas ke dapodik baru nantinya pihak dinas pendikan akan memberikan surat
keputusan kepada sekolah-sekolah yang dirasa telah memenuhi prosedural untuk dapat
melakukan PTMT.

Pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) pada situasai covid-19 dilakukan dengan adanya
penerapan protokol kesehatan yang ketat. Pembelajaran secara luring dilakukan untuk
memaksimalkan transformasi pengetahuan peserta didik yang belum maksimal pada saat
pembelajaran online kemarin. Pada awal mula pembelajaran tatap muka terbatas memerlukan
adaptasi kembali, khusunya di kelas 1 dan kelas 2. Di kelas 1 dan 2 pembelajaran dilakukan
secara terfokus dan terpusat dikarenakan mereka belum pernah merasakan datang langsung ke
sekolah untuk belajar, jadi memerlukan waktu lebih untuk mampu beradaptasi. Masih
banyaknya peserta didik kelas 1 yang belum lancar membaca, bahkan terdapat beberapa
peserta didik yang masih bingung dan lupa dengan huruf-huruf abjad, hal ini menjadi sebuah
tantangan yang kami hadapi dikarenakan adanya dua fokus yang berbeda dan kami harus
mampu membuat semuanya paham tanpa membuat salah satu merasa teristimewakan. Metode
yang kami gunakan untuk kegiatan pembelajaran pada kelas rendah yakni dengan
penambahan permainan sederhana di akhir pertemuan pada tiap harinya. Hal ini kami lakukan
guna menghibur dan memberitahukan secara tersirat bahwa belajar tidak semenakutkan dan
membosankan seperti yang mereka pikirkan.

Berbeda dengan kelas rendah, untuk peserta didik yang berada di kelas tinggi yaitu kelas 4,5,
dan 6 penggunaan metode dan cara mengajar yang kami lakukan dengan pengadaan kuis-kuis.
Sebelum pengadaan kuis ini kami terlebih dahulu mengenal dan mencari tahu karakteristik
dan cara belajar mereka, dikarenakan mereka telah lebih dulu merasakan bangku sekolah
dasar jadi pastilah sikap serta karakteristiknya akan berbeda dengan kelas rendah. Setelah
kami mengenal dan mengetahui karakteristik mereka, kami merasa bahwasannya diperukan
adanya kuis edukatif untuk meningkatkan pengetahuan serta wawasan mereka. Anak-anak di
kelas tinggi ini cenderung tidak senang membaca, mereka lebih senang menghabiskan waktu
untuk berbincang dengan teman sebayanya ataupun bermain game online ketika dirumah. Hal
tersebut yang menjadi salah satu fokus utama kami untuk peserta didik kelas tinggi. Sehingga
dengan adanya kuis-kuis yang kami adakan berdasarkan mata pelajaran dirasa mampu untuk
menambah wawasan mereka serta pengetahuan yang mereka miliki. Selain itu kami juga
memberikan cerita mengenai sejarah-sejarah indonesia misalnya saja kerajaan hindu-budha,
dan juga biografi dari pahlawan Indonesia.

3.2 Adaptasi Teknologi

79
Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Melalui Program Kampus Mengajar
Angkatan 2 di Sekolah Dasar

Gambar 2. Kegiatan pembelajaran dengan melakukan Adaptasi Teknologi


Berdasarkan hasil observasi, adaptasi teknologi yang dilakukan oleh sekolah SDIT Firdausha
Setiabudi belum maksimal sehingga diperlukan adanya suatu upaya guna memaksimalkan hal
tersebut. Pada hal ini kami berusaha membantu guru-guru untuk meningkatkan adanya
adaptasi teknologi yang lebih berkembang di SDIT Firdausha Setiabudi. Adanya peningkatan
adaptasi teknologi ini dimaksudkan agar metode pembelajaran yang digunakan oleh guru
tidak hanya sebatas menggunakan buku paket yang telah tersedia dari sekolah saja. Dengan
adanya suatu adaptasi terhadap teknologi pembelajaran yang digunakan oleh pihak sekolah
dapat membantu meningkatkan semangat peserta didik dalam belajar. Adaptasi teknologi ini
dapat berupa inovasi dalam belajar misalnya seperti diadakannya penanyangan film-film
edukasi maupun film animasi edukasi. Dengan adanya penanyangan film tersebut tingkat
fokus peserta didik akan lebih banyak dibandingkan hanya dengan pembelajaran seperti
biasanya.

Fokus kami pada adaptasi teknologi adalah memberikan pelatihan kepada guru-guru SDIT
Firdausha Setiabudi. Pelatihan ini kami namai dengan lokakarya. Kami membuat 2 kali
lokakarya selama kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 2 di SDIT Firdausha Setiabudi.
Lokakarya pertama dengan tema “Pengenalan Aplikasi Pembelajaran”, pada lokakarya ini
kami memperkenalkan berbagaimacam aplikasi yang telah disediakan oleh Kemendikbud
untuk jenjang sekolah dasar (SD). Contoh aplikasi yang disediakan oleh Kemendikbud antara
lain aplikasi AKSI, guru berbagi, rumah belajar, dan juga SEAMOLEC. Dengan adanya
pengenalan aplikasi-aplikasi ini di harapkan guru-guru dapat lebih melakukan berbagaimacam
inovasi penunjang pembelajaran. Selain itu dengan bntuan aplikasi-aplikasi tersebut dapat
memudahkan guru untuk dapat melihat referensi untuk pembuatan RPP, dalam melakukan
penilaian terhadap peserta didik, dan masih banyak lagi.

Pada kegiatan lokakarya kedua yang bertemakan “Pembuatan Vidio Pembelajaran”. Kegiatan
lokakarya ini kami buat agar guru-guru dapat membuat vidio pembelajaran menggunakan
aplikasi seperti Canva. Kami memilih canva dikarenakan pada aplikasi tersebut telah
memiliki banyak template dan lebih mudah dipahami dibandingkan dengan aplikasi lain.
Kami berharap dengan lokakarya kedua ini guru-guru dapat membuat vidio pembelajaran
mandiri yang kreatif agar penunjang pembelajaran tidak terkesan dan monoton. Selain itu,
dengan adanya pembuatan vidio pembelajaran mandiri ini guru tidak bergantung dengan
vidio-vidio yang ada di youtube tetapi guru-guru bisa membuatnya sendiri dengan
kreatifitasnya masing-masing.

Tidak hanya itu, kami juga membantu mempromosikan sekolah SDIT Firdausha Setiabudi
melalui media sosial yakni instagram. Kami membuat instagram sekolah guna

80
Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Melalui Program Kampus Mengajar
Angkatan 2 di Sekolah Dasar

memperkenalkan sekolah kepada khalayak umum agara SDIT Firdausha Setiabudi dapat lebih
dikenal lagi sehingga peserta didik yang mendaftar ke sekolah tersebut lebih banyak lagi.

3.3 Administrasi Sekolah


Pada kegiatan administrasi sekolah kami membantu sekolah dalam pembuatan proposal untuk
kegiatan Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) yaitu hari kemerdekaan Indonesia 17
Agustus. Pembuatan proposal ini sebagai pemberitahuan kepada pihak yayasan bahwasannya
SDIT Firdausha Setiabudi akan mengadakan lomba 17 agustus. Selain pembuatan proposal 17
agustus, kami juga membuat kegiatan peringatan hari pahlawan. Kegiatan ini kami lakukan
untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur untuk memerdekakan Indonesia.
Kegiatan hari pahlawan dilakukan dengan pemutaran film animasi pahlawan.

Kegiatan administrasi sekolah yang lainnya yaitu melakukan kegiatan menghias mading
sekolah. Pada awal kedatangan kami masing sekolah sangat terbengkalai dan tidak terurus.
Kami memutuskan untuk memperpaharui mading sekolah dengan menghiasnya. Di seiap
bulan kami mengganti dekorasi mading sesuai dengan hal-hal yang identik dengan bulan
tersebut. Selain mading sekolah kami juga menghias mading kelas, pada setiap kelas tema-
tema untuk madingnya berbeda-beda sesuai jenjang kelasnya.

Selain itu kami juga membantu dalam kegiatan pengoreksian lembar hasil jawaban peserta
didik pada saat kegiatan Penilaian Tengah Semester (PTS) maupun Penilaian Akhir Semester
(PAS). Kami juga membantu dalam kegiatan pembuatan jadwal piket untuk kegiatan PTS dan
PAS. Kami juga membantu dalam pembuatan kartu peserta PTS dan PAS.

Selama program Kampus Mengajar angkatan 2 di SDIT Firdausha Setiabudi kami membantu
beberapa hal mengenai administrsi Guru dan Sekolah diantaranya adalah membantu guru
dalam pembuatan RPP pembelajaran untuk beberapa matapelajaran. RPP ini dibuat sesuai
dengan yang telah kami dapatkan pada saat pembekalan kampus mengajar. Selain itu kami
juga membantu dalam mendata peserta didik yang mendapatkan beasiswa dari pemerintah
untuk peserta didik yang berprestasi. Pendataan ini kami buat sesuai dengan data dan format
yang telah ditentukan sebelumnya.

Kami juga membuat pojok baca yaitu pengadaan perpustaan sekolah. Penjelasan kepala
sekolah memang untuk perpustakaan itu sendiri belum ada dikarenakan sekolah SDIT
Firdausha Setiabudi merupakan sekolah baru, namun utnuk buku-buku bacaan sudah ada dari
donasi yang diberikan oleh peserta didik. Tidak hanya pengadaan perpustakaan saja, kami
juga membuat daftar koe buku, sehingga apabila nantinya buku-buku yang ada di
perpustakaan di pinjam oleh peserta didik maka ada data bukunya agar meminimalisir
terjadinya buku hilang.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan yang kami lakukan di SDIT Firdausha Setiabudi,
dapat disimpulkan bahwasannya pembelajaran yang dilakukan untuk peserta didik dapat
sesuai dengan yang diharapkan dan menjadi targetnya agara dapat memahami materi yang
dijelaskan apabila guru dapat mengetahui apa yang menjadi minat,bakat serta karakteristik
dari peserta didik. Selain itu adanya suatu inovasi dalam pembelajaran juga dirasa mampu
membuat peserta didik lebih fokus dan semangat dalam belajar.

81
Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Melalui Program Kampus Mengajar
Angkatan 2 di Sekolah Dasar

Pengadaan sosial media seperti instagram mampu membuat sekolah SDIT Firdausha
Setiabudi lebih dapat dikenal oleh maksyarakat umum. Setelah masyarakat mengenal
kemudian akan memberikan suatu feed back untuk sekolah yakni banyaknya pendaftar ke
SDIT Firdausha Setiabudi sehingga nantinya sekolah tersebut dapat mencetak lulusan yang
banyak serta berkualitas. Adanya pelatihan guru melalui kegiatan lokakarya juga dapat
menunjang salah satu kebutuhan bagi SDIT Firdausha Setiabudi yaitu media pembelajaran.
Dengan adanya kegiatan lokakarya membuat guru-guru mengetahui aplikasi yang disediakan
kemendikbud sehingga dapat mencari referensi mengenai pembuatan RPP dan juga referensi
buku penunjang pembelajaran. Tidak hanya itu, guru juga dapat membuat media
pembelajaran dengan menarik sehingga tidak diperlukan adanya ketergantungan dengan
aplikasi youtube.

Adanya pengadaan perpustakaan atau pojok baca di sambut baik oleh pihak sekolah maupun
peserta didik. Pojok baca ini dibuat agar peserta didik lebih semangat dan tertarik untuk
membaca. Selain itu buku yang ada diperpustakaan telah di data sehingga akan lebih mudah
dalam hal pencarian buku.
.

Ucapan Terima Kasih


Jika perlu berterima kasih kepada pihak tertentu, misalnya sponsor penelitian, nyatakan
dengan jelas dan singkat, hindari pernyataan terima kasih yang berbunga-bunga.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka ditulis mengikuti format IEEE style berikut:


Referensi Cetak:
Buku
[1] Persons, Wayne. Pengantar Teori dan Praktik Analisis Kebijakan. Jakarta: Prenada
Media.2005
[2] Nugroho, Riant. Kebijakan Publik di Negara-negara Berkembang. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. 2014
[3] Nugroho, Riant. Kebijakan Publik : Formulasi, Implementasi, dan Evaluasi. 3an ed.
Jakarta : PT. Gramedia. 2004.
[4] Nugroho, Riant. Public Policy : Teori, Manajemen, Dinamika, Analisis, Konvergensi,
dan Kimia Kebijakan. 5nd ed. Jakarta: PT. Gramedia. 2014
[5] Syafaruddin, D. Inovasi Pendidikan (Suatu Analisis Terhadap Kebijakan Baru
Pendidikan). Medan : Perdana Publishing. 2012

Prosiding
[6] Saleh, M. Merdeka Belajar di Tengah Pandemi Covid-19. In Prosiding Seminar
Nasional Hardiknas 1, 2020, 51-56.

Referensi Elektronik:
Buku

82
Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Melalui Program Kampus Mengajar
Angkatan 2 di Sekolah Dasar

[7] Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi MBKM (2020). Available:


https://dikti.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2020/10/Buku-Panduan-Penyusunan-
Kurikulum-Pendidikan-Tinggi-MBKM.pdf

Peraturan Pemerintah
[8] Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020. tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi. Available :
https://lldikti13.ristekdikti.go.id/wpcontent/uploads/2020/01/Permendikbud-Nomor-3-
Tahun-2020.pdf

Web
[9] Kampus Mengajar. Mengubah Tantangan Menjadi Perubahan. Retrieved Januari 6,
2022, from Kampus Mengajar Website
https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/program/mengajar

83

Anda mungkin juga menyukai