Disusun oleh:
Sofwan Hadianto Prasetyo (210104110028)
Zabrina Aprilia RD (210104110098)
Zhafira Putri Fatihati (210104110112)
A. Latar Belakang
Kampus Merdeka merupakan salah kebijakan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nadiem Makarim yang memberikan kebijakan Perguruan Tinggi untuk
memberikan hak belajar selama tiga semester di luar program studi. Kampus merdeka
pada dasarnya menjadi sebuah konsep baru yang membiarkan mahasiswa mendapatkan
kemerdekaan belajar di perguruan tinggi (Leuwol et al., 2020; Muhsin, 2021; Wijayanto,
2021). Konsep ini menjadi lanjutan dari konsep sebelumnya yaitu Merdeka Belajar.
Perencanaan konsep Kampus Merdeka ini pada dasarnya merupakan inovasi
pembelajaran untuk mendapatkan kualitas pembelajaran yang berkualitas.Pendidikan itu
salah satu faktor terpenting dalam menentukan kualitas sumber daya manusia dan
kemajuan sebuah bangsa. Proses pendidikan mampu melahirkan ide-ide yang kreatif,
inovatif dalam dinamika perkembangan zaman.
Pengembangan kurikulum merupakan instrumen untuk meningkatkan kualitas
pendidikan. Kebijakan pendidikan yang benar akan tampak melalui implementasi
kurikulum yang diterapkan karena “kurikulum merupakan jantung pendidikan” yang
menentukan berlangsungnya Pendidikan (Munandar, 2017). Menurut UU No.20 tahun
(2003) “kurikulum merupakan seperangkat rencana pembelajaran yang berkaitan dengan
tujuan, isi, bahan ajar dan cara yang digunakan dan dijadikan sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan
nasional”. “Di Indonesia pengimplementasian kurikulum telah mengalami berbagai
perubahan dan penyempurnaan yaitu tahun 1947, tahun 1964, tahun 1968, tahun 1973,
tahun 1975, tahun 1984, tahun 1994, tahun 1997 (revisi kurikulum 1994), tahun 2004
(Kurikulum Berbasis Kompetensi), dan kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan
pendidikan), dan pada tahun 2013 pemerintah melalui kementerian pendidikan nasional
mengganti kembali menjadi kurikulum 2013 (Kurtilas) dan pada tahun 2018 terjadi revisi
menjadi Kurtilas Revisi” (Ulinniam et al., 2021). Pada saat ini hadirlah sebuah kurikulum
baru yaitu kurikulum merdeka. Di mana kurikulum merdeka dimaknai sebagai desain
pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dengan tenang,
santai, menyenangkan, bebas stres dan bebas tekanan, untuk menunjukkan bakat
alaminya.
Merdeka belajar berfokus pada kebebasan dan pemikiran kreatif. Salah satu
program yang dipaparkan oleh Kemendikbud dalam peluncuran merdeka belajar ialah
dimulainya program sekolah penggerak. Program sekolah ini dirancang untuk
mendukung setiap sekolah dalam menciptakan generasi pembelajar sepanjang hayat yang
berkepribadian sebagai siswa pelajar Pancasila. Untuk keberhasilan semua it dibutuhkan
peran seorang guru. Di mana sejalan dengan pendapat (Ainia, 2020) “Guru sebagai
subjek utama yang berperan diharapkan mampu menjadi penggerak untuk mengambil
tindakan yang memberikan hal-hal positif kepada peserta didik”. Dengan adanya
kurikulum merdeka merupakan penataan ulang dalam sistem pendidikan nasional di
Indonesia yang mana (Yamin & Syahrir, 2020) “mengemukakan bahwa pernyataan
tersebut dalam rangka menyongsong perubahan dan kemajuan bangsa agar dapat
menyesuaikan perubahan zaman”. Begitu juga apa yang disampaikan oleh Menteri
Pendidikan Nadiem Makarim bahwa “reformasi pendidikan tidak bisa dilakukan semata-
mata menggunakan administrasi approach, melainkan harus melakukan culture
transformation” (Satriawan et al., 2021). Sejalan juga dengan pendapat bahwa “konsep
merdeka belajar ini kemudian dapat diterima mengingat visi misi Pendidikan Indonesia
kedepan demi terciptanya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di berbagai
bidang kehidupan” (Sibagariang et al., 2021). Dengan adanya kurikulum Merdeka
diharapkan siswa dapat berkembang sesuai potensi dan kemampuan yang dimiliki karena
dengan kurikulum merdeka mendapatkan pembelajaran yang kritis, berkualitas, ekspresif,
aplikatif, variative dan progresif. “Serta adanya perubahan kurikulum baru ini diperlukan
kerjasama, komitmen yang kuat, kesungguhan dan implementasi nyata dari semua pihak,
sehingga profil pelajar pancasila dapat tertanam pada peserta didik” (Fetra Bonita Sari,
Risda Amini, 2020).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa itu MBKM (Merdeka Belajar Kampu Merdeka)?
2. Apa itu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)?
C. Tujuan Pembahasan
Dari rumusan masalah diatas tujuan makalah iin untuk:
1. Mengetahui MBKM (Merdeka Belajar Kamps Merdeka)
2. Mengetahui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
BAB II
PEMBAHASAN
A. MBKM di Universitas
MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) adalah program yang dicanangkan
oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk
menguasai berbagai keilmuan untuk bekal memasuki dunia kerja. Program Merdeka
Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan sebuah implementasi dari visi misi yang
dimiliki oleh Presiden Joko Widodo guna menciptakan adanya SDM yang lebih unggul.
Perencanaan pada konsep kampus merdeka ini pada dasarnya hanya perlu untuk
mengubah peraturan menteri saja. Konsep kampus yang merdeka rencananya akan segera
dilangsungkan untuk mendapatkan kualitas pembelajaran yang lebih berkualitas. Dalam
penerapannya, lewat Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), mahasiswa
mendapatkan kesempatan untuk 1 (satu) semester (setara dengan 20 SKS) menempuh
pembelajaran di luar program studi pada perguruan tinggi yang sama; dan paling lama 2
semester atau setara dengan 40 SKS menempuh pembelajaran pada program studi yang
sama di perguruan tinggi yang berbeda, pembelajaran pada program studi yang berbeda
di perguruan tinggi yang berbeda; dan/atau pembelajaran di luar perguruan tingginya.
Jadi, mahasiswa nantinya secara tidak langsung akan diajak untuk belajar caranya hidup
di lingkungan masyarakat. Pada dasarnya kebijakan tersebut bertujuan untuk dapat
mengenalkan adanya dunia kerja pada mahasiswa sejak dini. Sehingga kemudian
mahasiswa akan jauh lebih siap kerja setelah nantinya lulus dari sebuah perguruan tinggi
yang tersedia.
Berikut ini daftar program-program yang ada di Kampus Merdeka yang bisa
dipilih mahasiswa:
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kurikulum merdeka memberikan kebebasan kepada anak didik untuk mengekspor
kemampuan dan minatnya. Dengan menggunakan kurikulum merdeka perubahan sangat terasa di
sekolah ataupun di universitas. Pendidik lebih fleksibel untuk berkreasi dalam mengajar
semaksimal mungkin, serta lebih mengetahui minat, bakat, kebutuhan dan kemampuan anak
didik. Proses pembelajaran kurikulum merdeka pada sekolah ataupun universitas mengacu pada
profil pelajar pancasila yang bertujuan menghasilkan lulusan yang mampu berkompeten dan
menjunjung tinggi nilai-nilai karakter. Dalam menerapkan kurikulum merdeka di di sekolah
ataupun di universitas tidak semudah membalikan telapak tangan banyak sekali hambatan-
hambatan yang dilalui terutama menanamkan minat dari anggota sekolah untuk mau bergerak
maju menuju perubahan.
Daftar Pustaka
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2023. Kurikulum Merdeka. Jakarta: Kemendikbud.
Fadhol. Apa Itu Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)?. Surabaya: 2020
Itk, Humas. Yuk Mengenal Apa Itu Program Kampus "Merdeka Belajar". Balikpapan: 2021
Smantas. Mengenal Lebih Dekat Kurikulum Merdeka Belajar: Kurikulum Merdeka Sebagai Opsi
Sekolah Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran Dikarenakan Pandemik. Bogor: 2022.
Sopiansyah, Deni dkk. (2021). Konsep dan Implementasi Kurikulum MBKM (Merdeka Belajar
Kampus Merdeka). Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal, 4 (1), 34-41.
Vhalery, Rendika dkk. (2022). Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka: Sebuah Kajian
Literatur. Research and Development Journal of Education, 8(1), 185-201.
Wahdah, Nurul dkk. Pedoman Pelaksaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Palangkaraya. 2021.