OLEH
KELOMPOK 9
Febry Elbi Saputra NIM. 23179003
Wiltri Oktaviani NIM. 23179012
Untuk menjadi guru penggerak harus melewati beberapa cara, seperti berikut:
a. Guru penggerak tidak memiliki peran yang berbeda dengan guru pada umumnya.
Namun Guru penggerak memiliki keunggulan dalam mengembangkan
pembelajaran yang menarik dan berbasis teknologi, guru penggerak juga mampu
menjadi pelatih dan penggerak guru lainnya untuk mengembangkan pembelajaran
yang berpihak pada murid (Sibagariang et al., 2021).
b. Guru penggerak memiliki kemampuan mengajar yang profesional dengan tuntutan
mampu mengelola kelas dengan efektif,mampu membangun hubungan efektif
dengan siswa serta wajib menjadi sosok yang kreatif inovatif terampil dan
memiliki semangat tinggi untuk mendampingi kegiatan belajar mengajar di sekolah
(Kusumadewi et al., 2023).
2) Profil Pelajar Pancasila Pada Kurikulum Merdeka
Profil Pelajar Pancasila merupakan sejumlah karakter dan kompetensi yang
diharapkan untuk diraih oleh peserta didik, yang didasarkan pada nilai-nilai luhur
Pancasila. Dimensi profil pelajar pancasila terdiri dari:
a. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
Yaitu pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan yang maha esa, ia
memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pembelajaran
tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
b. Berkebinekaan Global
Yaitu pelajar Indonesia yang mempertahankan buaya luhur, lokalitas dan
identitasnya. Namun tetap berpikiran terbuka dalam beriteraksi dengan budaya
lain. Sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan memungkinkan lahirnya
budaya baru yang positif serta tidak bertentangan dengan budaya luhur.
c. Mandiri
Yaitu pelajar Indonesia yang mampu bertanggung jawab atas proses dan hasil
belajarnya.
d. Bergotong-Royong
Yaitu pelajar yang memiliki kemampuan untuk bekerja secara bersama-sama
dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar mudah dan
ringan.
e. Bernalar Kritis
Yaitu pelajar yang secara objektif mampu memproses informasi baik kualitatif
maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antar berbagai informasi, menganalisis
informasi, mengevaluasi dan menyimpulkan.
f. Kreatif
Yaitu pelajar yang mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang original,
bermakna, bermanfaat dan berdampak.
DAFTAR REFERENSI
Idhartono, A. R. (2022). Literasi Digital Pada Kurikulum Merdeka Belajar Bagi Anak Tunagrahita.
Jurnal Teknologi Pembelajaran, 6(1), 91–96.
Jojor, A., & Sihotang, H. (2022). Analisis Kurikulum Merdeka dalam Mengatasi Learning Loss di
Masa Pandemi Covid-19 (Analisis Studi Kasus Kebijakan Pendidikan). Edukatif : Jurnal Ilmu
Pendidikan, 4(4), 5150–5161. https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i4.3106
Kusumadewi, R., Susilowati, N., Hariyani, L., & Nita, A. F. (2023). Peranan Guru Penggerak Dalam
Kurikulum Merdeka Era Merdeka Belajar. Jurnal Impresi Indonesia, 2(8), 821–827.
https://doi.org/10.58344/jii.v2i8.2692
Mustafiyanti, M., Putri, M. P., Muyassaroh, M., Noviani, D., & Dylan, M. (2023). A Form of
Independent Curriculum, an Overview of Independent Learning at State Elementary School 05
Gelumbang Muaraenim. Pengabdian: Jurnal Abdimas, 1(2), 82–96.
https://doi.org/10.55849/abdimas.v1i2.185
Sibagariang, D., Sihotang, H., Murniarti, E., Smk, ), & Paramitha, P. (2021). Peran Guru Penggerak
Dalam Pendidikan Merdeka Belajar Di Indonesia. Jurnal Dinamika Pendidikan, 14(2), 88–99.
http://ejournal.uki.ac.id/index.php/jdpDOI:https://doi.org/10.51212/jdp.v14i2.53