Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI SD

PEMAHAMAN DASAR KONSEP KURIKULUM MERDEKA


PDGK4502

NAMA : RITA ASTUTI


NIM : 856488604

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah SWT pencipta dan pemelihara
Alam Semesta. Yang telah menerangi hambanya yang taqwa dengan cahaya yang
mendekatkan kepada-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah
mata kuliah “Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Di SD” dengan judul
“Pemahaman Dasar Konsep Kurikulum Merdeka”.
Shalawat serta salam mudah-mudahan selalu tetap tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Agung Muhammad SAW yang mana beliaulah yang telah membawa umatnya dari
jurang-jurang kemungkaran dan kemunafikan menuju bukit yang penuh dengan sinar
keimanan islam

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, Maka dari itu kami mengharapkan kritik serta saran dari para pembaca yang
agar terciptanya makalah yang lebih baik pada waktu yang akan datang. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca umtuk lebih menambah wawasan.

Tim penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka atau sering disebut juga dengan Kurikulum Merdeka Belajar
adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, di mana konten
yang disajikan kepada siswa akan lebih optimal dengan tujuan agar peserta didik dapat
memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep serta menguatkan kompetensi.
Dalam Kurikulum Merdeka, guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai
perangkat ajar, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan
minat peserta didik. Kurikulum Merdeka menggunakan basis projek untuk menguatkan
pencapaian profil pelajar Pancasila. Projek ini dikembangkan berdasarkan tema tertentu
yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tidak diarahkan untuk mencapai target capaian
pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana dasar konsep kurikulum merdeka?
2. Bagaimana prinsi-prinsip kurikulum merdeka?
3. Bagaimana konsep membedakan dari kurikulum sebelum nya ?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui dasar konsep kurikulum merdeka
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip kurikulum merdeka
3. Untuk mengetahui konsep membedakan dari kurikulum sebelumnya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kurikulum Merdeka
a. Pengertian
Kurikulum merdeka adalah kurikulum yang saat ini sedang diperkenalkan
secara meluas oleh Kemendikbud kepada tiap satuan pendidikan yang ada di
Indonesia. Kurikulum ini memang tidak dipaksakan untuk secara sekaligus diterapkan
oleh seluruh sekolah mengingat bahwa kesiapan sekolah tentu berbeda-beda. Akan
tetapi, secara bertahap Kurikulum Merdeka diharapkan dapat diimplementasikan
secara merata pada tiap satuan pendidikan mulai dari tingkat dasar seperti SD dan
SMP, kemudian tingkat SMA/SMK dan sampai ke tingkat Perguruan Tinggi.
Penerapan mengenai Kurikulum Merdeka telah diatur dalam Keputusan Mendikbud
Ristek Nomor 162/M/2021 tentang Sekolah Penggerak.
Kurikulum Merdeka tidak dilaksanakan secara serentak dan masif, hal ini
sesuai kebijakan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikburistek) yang memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan dalam
mengimplementasikan kurikulum. Beberapa program yang mendukung Implementasi
Kurikulum Merdeka (IKM) adalah adanya program Sekolah Penggerak (SP) dimana
Kemendikburistek pada program tersebut memberikan 3 dukungan dalam
Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dari dua kegiatan tersebut didapatkan
pengalaman yang baik dalam mengimplementasikan KM sehingga menjadi praktik
baik dan konten pembelajaran dari IKM teridentifikasi dengan baik dan dapat menjadi
pembelajaran bagi satuan pendidikan lainnya.
b. Dasar Konsep Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka belajar dirancang sebagai bagian dari upaya
Kemendikbudristek untuk mengatasi krisis belajar yang telah lama dihadapi, dan
menjadi semakin parah karena pandemi. Krisis ini ditandai oleh rendahnya hasil
belajar peserta didik, bahkan dalam hal yang mendasar seperti literasi membaca.
Krisis belajar juga ditandai oleh ketimpangan kualitas belajar yang lebar antar wilayah
dan antar kelompok sosial-ekonomi. Tentu, pemulihan sistem pendidikan dari krisis
belajar tidak bisa diwujudkan melalui perubahan kurikulum saja. Diperlukan juga
berbagai upaya penguatan kapasitas guru dan kepala sekolah, pendampingan bagi
pemerintah daerah, penataan sistem evaluasi, serta infrastruktur dan pendanaan yang
lebih adil. Namun kurikulum juga memiliki peran penting. Kurikulum berpengaruh
besar pada apa yang diajarkan oleh guru, juga pada bagaimana materi tersebut
diajarkan. Karena itu, kurikulum yang dirancang dengan baik akan mendorong dan
memudahkan guru untuk mengajar dengan lebih baik pula.
Dikutip dari laman Kemdikbud, kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan
pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar
peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan
kompetensi. Guru sendiri memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar
sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta
didik. Kurikulum ini juga merupakan opsi bagi semua satuan pendidikan yang dalam
proses pendataan merupakan satuan pendidikan yang memiliki kesiapan
melaksanakan kurikulum Merdeka Belajar.
c. Konsep Kurikulum Merdeka Belajar
1. Pembelajaran berbasis proyek yang bertujuan mengembangkan soft skill serta
karakter sesuai profil pelajar Pancasila.
2. Fokus pada materi esensial, sehingga ada waktu untuk pembelajaran mendalam
untuk kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
3. Fleksibilitas guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi berdasarkan
kemampuan para peserta didik.
Dikutip dari ditsmp.kemdikbud.go.id, kurikulum Merdeka Belajar ini
memiliki sejumlah keunggulan, yakni:
a. Lebih sederhana dan mendalam
Kurikulum ini berfokus pada materi esensial serta pengembangan
kompetensi peserta didik pada fasenya. Proses pembelajaran akan lebih
mendalam, bermakna, tidak terburu-buru, serta menyenangkan.
b. Lebih merdeka
Keunggulan lain dari kurikulum Merdeka Belajar ini adalah
dihilangkannya peminatan bagi peserta didik jenjang SMA. Peserta didik dapat
memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya. Guru juga
diharapkan mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik.
c. Lebih relevan dan interaktif
Proses pembelajaran menggunakan kurikulum ini dilakukan melalui
kegiatan proyek yang akan memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta
didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual.
d. Prinsip-Prinsip Kurikulum Merdeka
Prinsip pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran Berbasis Proyek
Siswa diberikan tugas atau proyek yang melibatkan penyelesaian masalah nyata,
sehingga mereka dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan
kolaboratif. Pembelajaran berbasis proyek juga memungkinkan siswa untuk
mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.
2. Pembelajaran Aktif
Siswa didorong untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Mereka
diajak untuk bertanya, mencoba, dan eksperimen dengan konsep-konsep yang
dipelajari. Pembelajaran aktif ini membantu siswa memahami dengan lebih baik
dan mempertahankan informasi yang dipelajari.
3. Pembelajaran Berpusat pada Siswa
Kurikulum Merdeka menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran. Guru
berperan sebagai fasilitator dan pembimbing, sementara siswa memiliki peran
aktif dalam menentukan tujuan pembelajaran, mengeksplorasi topik-topik yang
diminati, dan mengevaluasi kemajuan mereka sendiri.
4. Pembelajaran Kolaboratif
Siswa didorong untuk bekerja sama dalam kelompok atau tim untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Melalui kerjasama ini, siswa dapat belajar dari pengalaman
dan perspektif satu sama lain, mengembangkan keterampilan sosial, dan
membangun hubungan yang baik dengan teman sekelas.
5. Pembelajaran Berbasis Teknologi
Kurikulum Merdeka memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk meningkatkan
pembelajaran. Siswa diberikan akses ke perangkat teknologi seperti komputer,
tablet, atau smartphone, serta sumber daya digital yang relevan. Hal ini
memungkinkan siswa untuk mengakses informasi dengan mudah, berkomunikasi
secara efektif, dan mengembangkan keterampilan digital yang penting.
6. Pembelajaran Sepanjang Hayat
Kurikulum Merdeka mengajarkan siswa untuk menjadi pembelajar sepanjang
hayat. Mereka didorong untuk terus belajar, mengembangkan minat dan bakat
mereka, serta mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pembelajaran Sepanjang hayat ini membantu siswa untuk terus tumbuh dan
berkembang di masa depan.
e. Konsep Membedakan dari kurikulum sebelumnya (K-13)
Kurikulum Merdeka dan K13 adalah dua kurikulum yang berbeda. Berikut adalah
perbedaan antara Kurikulum Merdeka dan K13:
1) Tujuan: Tujuan dari Kurikulum Merdeka adalah untuk memperkuat karakter dan
moral siswa, sementara tujuan dari K13 adalah untuk meningkatkan kualitas
pendidikan dan kemampuan siswa dalam berbagai bidang.
2) Pendekatan: Kurikulum Merdeka menggunakan pendekatan karakter dan
keterampilan, sedangkan K13 menggunakan pendekatan kompetensi.
3) Kelas: Kurikulum Merdeka ditujukan untuk kelas 1-6 SD, sedangkan K13 bisa
digunakan dari SD sampai SMA.
4) Mata pelajaran: Kurikulum Merdeka menekankan pada pembelajaran karakter dan
moral, sedangkan K13 memiliki mata pelajaran yang lebih lengkap dan terstruktur.
5) Penilaian: Kurikulum Merdeka menggunakan penilaian non-akademik, sedangkan
K13 menggunakan penilaian akademik yang lebih terstruktur.
6) Fokus: Kurikulum Merdeka fokus pada pengembangan karakter dan moral siswa,
sedangkan K13 fokus pada kemampuan akademik siswa secara umum.
7) Pelaksanaan: Kurikulum Merdeka lebih fleksibel dan memberikan kebebasan
kepada guru untuk mengembangkan pembelajaran, sedangkan K13 lebih terstruktur
dan memiliki pedoman yang jelas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang memberikan keleluasaan kepada
pendidik dan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan dan lingkungan belajar mereka. Kurikulum Merdeka memiliki beberapa
karakteristik dan keunggulan yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Kurikulum Merdeka diluncurkan pada tahun 2022 dan bersifat opsional, sehingga
sekolah dapat menerapkannya secara bertahap sesuai dengan kesiapan masing-masing.
Kurikulum Merdeka diharapkan dapat menciptakan generasi Indonesia yang beriman,
berilmu, berakhlak mulia, berbudaya, berwawasan kebangsaan, dan berjiwa mandiri.

Anda mungkin juga menyukai