Anda di halaman 1dari 6

Nama :Rifki latifatul hidayah

Nim:2283207053
Resume : Implementasi Kurikulum dan Perencanaan Pembelajaran TI di Sekolah

Mulyasa (2006: 246) mengemukakan bahwa "Implementasi pembelajaran berbasis KTSP


dapat didefinisikan sebagai suatu proses penerapan ide, konsep, dan kebijakan KTSP dalam
suatu aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi
tertentu, sebagai hasil interaksi dengan lingkungan".

. Implementasi kurikulum merdeka ini akan lebih difokuskan pada materi yang esensial dan
pengembangan kompetensi siswa yang disesuaikan dengan fasenya. Oleh karena itu, dengan
hadirnya kurikulum merdeka ini diharapkan proses pembelajaran lebih dikemas secara
mendalam, tidak terburu-buru, menyenangkan, serta lebih bermakna. Dengan
mengimplementasikan metode pembelajaran interaktif artinya media pembelajaran yang
digunakan yakni terjadinya timbal balik atau adanya interaksi antara guru dan siswanya.
Sehingga siswa dapat menangkap materi pelajaran dengan mudah.

kurikulum merdeka adalah kurikulum yang saat ini sedang diperkenalkan secara meluas
oleh Kemendikbud kepada tiap satuan pendidikan yang ada di Indonesia. Kurikulum ini
memang tidak dipaksakan untuk secara sekaligus diterapkan oleh seluruh sekolah mengingat
bahwa kesiapan sekolah tentu berbeda-beda. Akan tetapi, secara bertahap Kurikulum
Merdeka diharapkan dapat diimplementasikan secara merata pada tiap satuan pendidikan
mulai dari tingkat dasar seperti SD dan SMP, kemudian tingkat SMA/SMK dan sampai ke
tingkat Perguruan Tinggi

Salah satu contoh implementasi pembelajaran interaktif dalam kurikulum merdeka yaitu
melalui kegiatan proyek dan studi kasus, dimana pada kegiatan proyek dan studi kasus ini
siswa diberikan kesempatan yang lebih luas untuk berperan secara aktif untuk
mengeksplorasi segala persoalan yang aktual seperti lingkungan, kesehatan, dan lainnya.

Tujuan Kurikulum Merdeka

Kurikulum merdeka belajar memiliki tujuan yang sangat positif bagi seluruh personel yang
terlibat dalam proses pembelajaran. Adapun Tujuannya sebagai berikut : (Ainia, 2020:43)

1. Setiap orang yang terlibat didalamnya memiliki kebebasan untuk berinovasi demi
mengembangkan kualitas pembelajaran

2. Guru dituntut untuk belajar kreatif agar mampu memberikan pengalaman pembelajaran
yang menyenangkan bagi siswa

3. Siswa diberi kesempatan untuk belajar secara mandiri untuk memperoleh berbagai macam
informasi untuk mendukung proses pembelajarannya

Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kurikulum, yaitu:

a. Kreativitas

b. Kecakapan
c. Kesungguhan

d. Ketekunan guru

Macam-macam metode instruksional, yaitu:

a. Diskusi

Metode diskusi memiliki keunggulan seperti; ada interaksi antara dosen-

mahasiswa, mahasiswa-mahasiswa, dapat menilai penguasaan konsep mahasiswa dan dapat

melihat reaksi mahasiswa terhadap ide-ide baru. Metode diskusi juga memiliki kelemahan

seperti; tidak efektif bila mahasiswa belum menguasai konsep dasar dan menyita banyak
waktu

b. Demonstrasi

Dalam metode demonstrasi konsep yang diajarkan menjadi lebih nyata dengan

adanya kesamaan antara pengertian dengan suatu konsep. Metode ini cocok untuk mengajar

keterampilan. Pelaksanaannya dilakukan jika ada prosedur tertulis untuk mahasiswa untuk

menjadikan mahasiswa tersebut lebih siap dan terampil.

c. Simulasi

Simulasi memotivasi mahasiswa untuk bisa memahami perasaan orang lain,

memecahkan masalah bersama, mengambil keputusan dan mengembangkan kreativitas.

Bentuk-bentuknya seperti; Peer Teaching, Games dan Role Playing.

d. Sumbang saran

Sumbang saran memotivasi mahasiswa untuk berpartisipasi aktif memberikan pendapat dan
menghargai pendapat orang lain

e. Ceramah

Ceramah memiliki keunggulan seperti; cepat menyampaikan informasi, banyak

informasi yang disampaikan dalam waktu singkat dan menjangkau banyak audiens sementara

kelemahannya, yaitu; komunikasi satu arah, sukar memenuhi kebutuhan individu dan proses

belajar mengajar berpusat pada dosen.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Pengertian Mulyasa (2007: 183) mengungkapkan bahwa, “rencana pelaksanaan


pembelajaran adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran
untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang diterapkan dalam standar isi dan
dijabarkan dalam silabus”. Dengan begitu, maka dapat disimpulkan dari berbagai pendapat di
atas bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan suatu rencana yang disusun
secara sistematis, dengan mengacu pada silabus, yang bertujuan untuk menginformasikan
segala aspek dari kegiatan belajar mengajar didalam kelas

Perencanaan Pembelajaran di Era Merdeka Belajar Perencanaan Pembelajaran di era


Merdeka Belajar Tantangan masa depan telah mendorong pemerintah untuk merevisi
kurikulum pendidikan.

1 adalah pembelajaran yang berpusat pada guru, dimana guru sebagai pusat pengetahuan dan
buku pelajaran sebagai sumber materi. Fase

2, pembelajaran berpusat pada interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.

3 pembelajaran yang berpedoman pada kolaborasi.

4 pembelajaran yang lebih fleksibel dan kreatif, fase ini pembelajar dapat menekuni lintas
bidang ilmu ataupun pembelajaran jarak jauh

Indikator Kurikulum Merdeka Kurikulum merdeka belajar memiliki indikator


keberhasilan untuk mencapai tujuan pembelajaran, adapun indikator keberhasilan program
kurikulum merdeka belajar sebagai berikut:

1. partisipasi siswa-siswi dalam pendidikan Indonesia yang merata.

2. pembelajaran yang efektif

,3. tidak adanya ketertinggalan anak didik.

Prinsip – Prinsip Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

1) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik, seperti

memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual,

minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar,

kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai,

dan/atau lingkungan peserta didik.

(2) Mendorong partisipasi aktif yang berpusat

pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif,

inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar

(3) Mengembangkan budaya

membaca dan menulis, dengan mengembangkan kegemaran membaca,

pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

(4)Memberikan umpan balik dan tindak lanjut dengan memuat rancangan program
pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

. (5) Menerapkan teknologi informasi

dan komunikasi. Disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi

informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan

situasi .
 Perbedaan Kurikulum Merdeka, dengan kulikurum K13
Kurikulum Merdeka adalah sebuah program pengembangan kurikulum pendidikan yang
dirancang dan diimplementasikan di Indonesia. Program ini diluncurkan pada tahun 2021
oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia melalui pendekatan yang
lebih kontekstual, inklusif, dan berpusat pada siswa.
Kurikulum Merdeka menawarkan pendekatan baru dalam pengembangan kurikulum
pendidikan di Indonesia, yang sebelumnya terkesan terlalu kaku dan kurang fleksibel. Dalam
kurikulum ini, ada beberapa poin yang dijadikan acuan dalam penyusunan kurikulum
tersebut. Berikut ini adalah beberapa poin penting yang menjadi dasar dari Kurikulum
Merdeka.
Inklusif dan Kreatif
Kurikulum Merdeka menekankan pada pengembangan potensi siswa dengan pendekatan
yang lebih inklusif dan kreatif. Hal ini ditujukan untuk memperluas jangkauan pendidikan
sehingga dapat memenuhi kebutuhan semua siswa, termasuk mereka yang memiliki
kebutuhan khusus. Kurikulum ini juga menawarkan lebih banyak fleksibilitas dalam memilih
materi pembelajaran yang lebih bersifat kreatif dan inovatif.
Kebutuhan Siswa sebagai Pusat
Kurikulum Merdeka menempatkan kebutuhan siswa sebagai pusat dalam pengembangan
kurikulum. Dalam hal ini, setiap siswa dianggap memiliki potensi yang unik dan berbeda-
beda sehingga pendekatan yang tepat harus disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
Kurikulum ini juga menekankan pada pengembangan karakter siswa, seperti sikap kerja
sama, kepemimpinan, dan inisiatif.
Menjawab Tantangan Zaman
Kurikulum Merdeka dirancang untuk menjawab tantangan zaman dengan memperhatikan
perubahan yang terjadi di masyarakat dan lingkungan sekitar. Dalam hal ini, Kurikulum
Merdeka menawarkan pembelajaran yang lebih kontekstual dan relevan dengan kebutuhan
zaman sekarang dan masa depan. Kurikulum ini juga menawarkan kurikulum yang lebih
berorientasi pada teknologi sehingga siswa dapat siap menghadapi era digital
Partisipatif
Kurikulum Merdeka menekankan pada partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar. Hal
ini dilakukan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan memberikan
kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan potensi kreativitas dan kemampuan mereka.
Di sisi lain, pendekatan partisipatif juga memungkinkan siswa untuk berkontribusi dalam
pengembangan kurikulum, sehingga kurikulum yang dikembangkan lebih akomodatif
terhadap kebutuhan mereka.
Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Kurikulum Merdeka menekankan pada pembelajaran berbasis kompetensi yang menekankan
pada pengembangan keterampilan dan kemampuan siswa dalam menghadapi tantangan di
masa depan. Hal ini dilakukan dengan memberikan penguatan pada mata pelajaran yang
berkaitan dengan keterampilan praktis, seperti keterampilan berkomunikasi, keterampilan
pemecahan masalah, dan keterampilan beradaptasi.
Kulikurum K13
K13 fokus pada kemampuan akademik siswa secara umum. Pelaksanaan: Kurikulum
Merdeka lebih fleksibel dan memberikan kebebasan kepada guru untuk mengembangkan
pembelajaran, sedangkan K13 lebih terstruktur dan memiliki pedoman yang jelas.
Tujuan: Tujuan dari Kurikulum Merdeka adalah untuk memperkuat karakter dan moral
siswa, sementara tujuan dari K13 adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan
kemampuan siswa dalam berbagai bidang.
Pendekatan: Kurikulum Merdeka menggunakan pendekatan karakter dan keterampilan,
sedangkan K13 menggunakan pendekatan kompetensi.
Kelas: Kurikulum Merdeka ditujukan untuk kelas 1-6 SD, sedangkan K13 bisa digunakan
dari SD sampai SMA.

Mata pelajaran: Kurikulum Merdeka menekankan pada pembelajaran karakter dan moral,
sedangkan K13 memiliki mata pelajaran yang lebih lengkap dan terstruktur.
Penilaian: Kurikulum Merdeka menggunakan penilaian non-akademik, sedangkan K13
menggunakan penilaian akademik yang lebih terstruktur.
Fokus: Kurikulum Merdeka fokus pada pengembangan karakter dan moral siswa, sedangkan
K13 fokus pada kemampuan akademik siswa secara umum.
Pelaksanaan: Kurikulum Merdeka lebih fleksibel dan memberikan kebebasan kepada guru
untuk mengembangkan pembelajaran, sedangkan K13 lebih terstruktur dan memiliki
pedoman yang jelas.
 Komponen kulikurum K13
Tujuan kulikurum
Tujuan kurikulum merupakan tujuan pendidikan nasional yang digunakan untuk
mempersiapkan setiap orang di Indonesia agar memiliki kemampuan dan menghasilkan insan
yang produktif, inovatif, afektif, dan kreatif lewat ilmu pengetahuan yang terintegrasi.
Materi kulikurum
Sama seperti materi kurikulum pada umumnya, tujuan isi materi Kurikulum 2013 materi
pelajaran yang sudah diterapkan guna mencapai tujuan pendidikan nasional.
Metode
Komponen metode Kurikulum 2013 merupakan langkah-langkah yang dilakukan pengajar
dalam menyampaikan materi pelajaran.
Organisasi kulikurum
Merupakan pembagian modul ajar dalam berbagai bentuk, mulai dari mata pelajaran yang
terpisah, berkorelasi, fokus program kepada anak, bidang studi, inti masalah, dan elektrik
program.
Evaluasi
Evaluasi merupakan penilaian tentang bagaimana penyelenggaran suatu pembelajaran,
apakah bisa dikatakan berhasil atau tidak. Dari hasil evaluasi ini juga didapatkan informasi
tentang kurikulum itu sendiri, cara pembelajaran, kesulitan apa yang dirasakan, dan upaya
seperti apa yang akan dilakukan kedepannya.

 Komponen kulikurum merdeka


Pendekatan Pembelajaran
Dalam kultur pembelajaran, pendekatan yang digunakan adalah student centered approach
dan teacher centered approach. Namun dalam prakteknya tetap berpusat pada siswa.
Strategi Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru dan murid agar efektif dan efisien.
Dalam mengembangkan strategi pembelajaran ada dua pendekatan yang bisa dilakukan
yakni exposition-discovery learning dan group-individual learning.
Metode Pembelajaran
Dalam mengimplementasi kegiatan pembelajaran, guru dapat menggunakan berbagai metode
dalam pengajarannya seperti metode diskusi, brainstorming, debat, simposium dan sejenisnya
dibandingkan metode ceramah
Teknik dan Taktik Pembelajaran
Secara pengertian teknik pembelajaran adalah bagaimana cara guru menerapkan suatu
metode secara spesifik. Sedangkan taktik merupakan gaya yang dilih guru untuk melaksanaka
teknik pembelajaran yang sifatnya individual.

Anda mungkin juga menyukai