Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

ANALISIS KONSEP DASAR KURIKULUM


MERDEKA

Disusun Oleh :

DIAN INDA

NIM : 856713873

Dosen Mata Kuliah : LASRI,S.Pd.,M.Pd

Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di


SD PDGK4502

PROGRAM STUDI PGSD


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
TERBUKA UPBJJ-UT
PALEMBANG POKJAR
TALANG UBI 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini berjudul "Analisis Konsep Dasar Kurikulum Merdeka," yang penulis susun
sebagai bagian dari tugas akademik dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum dan
Pembelajaran di SD.

Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang
prinsip-prinsip dasar dari Kurikulum Merdeka dan bagaimana konsep ini membedakan
dirinya dari pendekatan kurikulum sebelumnya, seperti Kurikulum 2013. Dalam pemahaman
dan analisis kami, kami akan menjelaskan esensi dari Konsep Dasar Kurikulum Merdeka dan
bagaimana hal ini mencerminkan semangat kemerdekaan, inklusivitas, serta adaptabilitas
yang diwujudkan dalam pendidikan.

Konsep Dasar Kurikulum Merdeka tidak hanya berbicara tentang materi pelajaran,
tetapi juga tentang bagaimana pendidikan dapat menjadi sarana pembentukan karakter dan
kemampuan adaptasi peserta didik. Pendekatan ini menitikberatkan pada pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik, di mana mereka diajak untuk aktif dalam proses belajar, menggali
potensi, dan berkontribusi dalam memajukan masyarakat.

Kurikulum Merdeka adalah sebuah konsep pendidikan yang memiliki peran penting
dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia. Penulis berupaya untuk menyajikan analisis
yang mendalam terkait dengan konsep dasar dari kurikulum ini, serta dampak dan
implikasinya terhadap dunia pendidikan di tanah air.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan, bimbingan, serta saran dalam proses penyusunan makalah ini. Semua kontribusi
dan wawasan yang diberikan telah sangat membantu dalam pemahaman kami terkait dengan
topik yang kami bahas.

Akhir kata, Penulis menyampaikan makalah ini dengan harapan bahwa isi dan analisis
yang terdapat di dalamnya dapat memberikan kontribusi positif dalam pemahaman lebih
mendalam terhadap Konsep Dasar Kurikulum Merdeka. Penulis juga berharap bahwa
makalah ini dapat menjadi sumber referensi yang bermanfaat bagi semua pihak yang tertarik
untuk memahami dan mengkaji lebih lanjut tentang perkembangan pendidikan di Indonesia.
Akhirnya, Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat Penulis harapkan guna perbaikan di masa
mendatang.

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah fondasi peradaban sebuah bangsa. Seiring berjalannya waktu,


perubahan dalam masyarakat, teknologi, dan dinamika global mengharuskan pendidikan
untuk senantiasa berevolusi dan beradaptasi. Dalam konteks Indonesia, upaya terus-menerus
untuk memperbaiki dan mengembangkan kurikulum pendidikan menjadi tuntutan yang tak
dapat dihindari. Pada titik inilah Konsep Dasar Kurikulum Merdeka (KM) muncul sebagai
inovasi yang menjanjikan untuk mengubah paradigma pendidikan di tanah air.

Makalah ini bertujuan untuk menggali pemahaman lebih mendalam tentang prinsip-
prinsip dasar dari Konsep Dasar Kurikulum Merdeka (KM) dan bagaimana konsep ini
membedakan dirinya dari pendekatan kurikulum sebelumnya, termasuk Kurikulum 2013.
Dalam proses pemahaman dan analisis, kita akan merunut asas-asas yang mendasari KM dan
bagaimana pendekatan ini mencerminkan semangat kemerdekaan, inklusivitas, dan relevansi
dalam pendidikan.

Konsep Dasar Kurikulum Merdeka adalah tonggak baru dalam dunia pendidikan
Indonesia yang bertujuan untuk membawa pendidikan ke arah yang lebih progresif dan
relevan dengan perkembangan masyarakat dan teknologi. Salah satu prinsip utamanya adalah
memberikan kebebasan yang lebih besar kepada peserta didik dalam menentukan jalannya
pendidikan, sesuai dengan minat, bakat, dan tujuan mereka. Konsep ini juga menekankan
pentingnya pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, yang memberikan fleksibilitas
dalam pemilihan mata pelajaran dan menekankan pengembangan karakter serta keterampilan
yang tidak hanya akademis, tetapi juga kreatif, kritis, dan adaptif.

Dalam konteks perbandingan dengan pendekatan sebelumnya, seperti Kurikulum 2013,


makalah ini akan membahas perbedaan kunci yang mendasari kedua pendekatan ini. Kami
akan mencoba menguraikan bagaimana Konsep Dasar Kurikulum Merdeka merespons
beberapa kritik dan tantangan yang muncul selama pelaksanaan Kurikulum 2013 dan
bagaimana ia berusaha untuk menjadi sebuah solusi yang lebih efektif dan relevan dalam
memenuhi tuntutan pendidikan di abad ke-21.

Dengan demikian, makalah ini memiliki tujuan ganda: pertama, memberikan


pemahaman yang lebih mendalam tentang prinsip-prinsip dasar Kurikulum Merdeka, dan
kedua, menganalisis perbedaannya dengan pendekatan pendidikan sebelumnya. Harapannya,
makalah ini akan memberikan wawasan yang berguna bagi para pembaca untuk lebih
memahami Konsep Dasar Kurikulum Merdeka dan dampaknya pada dunia pendidikan di
Indonesia.

KAJIAN TEORI

1. Kurikulu Merdeka (KM)

Kurikulum Merdeka (KM) adalah konsep kurikulum yang diperkenalkan oleh


pemerintah Indonesia sebagai upaya untuk meningkatkan fleksibilitas dan relevansi
pendidikan dalam menghadapi perubahan zaman.

Prinsip-Prinsip Kurikulum Merdeka:

a. Fleksibilitas: Salah satu prinsip utama KM adalah memberikan lebih banyak fleksibilitas
kepada sekolah, guru, dan siswa dalam menentukan jalannya pembelajaran. Ini
memungkinkan pengembangan kurikulum yang lebih sesuai dengan kebutuhan lokal dan
kemampuan siswa.
b. Kepesertaan: KM menekankan pada partisipasi aktif siswa dalam pengambilan keputusan
tentang proses pembelajaran. Prinsip ini mengharuskan siswa untuk lebih terlibat dalam
merencanakan dan menilai pembelajaran mereka sendiri.
c. Kemitraan: KM mendorong kerjasama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam
pengembangan kurikulum. Ini bertujuan untuk menghasilkan pendidikan yang lebih
relevan dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.
d. Relevansi: KM menekankan pentingnya menjadikan pendidikan lebih relevan dengan
dunia nyata dan tuntutan pasar kerja. Ini termasuk integrasi kompetensi digital dan
kecakapan lain yang diperlukan dalam era digital.

2. Kurikulum 2013 (K13)

Kurikulum 2013 adalah kurikulum pendidikan nasional yang diterapkan di Indonesia.


Kurikulum ini memiliki sejumlah prinsip dasar yang mendasari penyelenggaraannya, dan
prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

a. Berorientasi pada Kompetensi : Kurikulum 2013 menekankan pengembangan kompetensi


peserta didik sebagai fokus utama. Kompetensi tidak hanya merujuk pada aspek kognitif
(pengetahuan), tetapi juga aspek afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan).
b. Keterkaitan Antar Mata Pelajaran : Kurikulum ini mempromosikan pendekatan lintas
mata pelajaran, yang berarti integrasi antara berbagai mata pelajaran untuk menciptakan
pembelajaran yang lebih terpadu dan kontekstual. Hal ini bertujuan untuk menghindari
pembelajaran yang terlalu terpisah antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran
lainnya.
c. Pendekatan Saintifik : Kurikulum 2013 mendorong peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan ilmiah. Pendekatan saintifik ini memberikan
penekanan pada eksperimen, observasi, analisis, dan pemecahan masalah.
d. Pendekatan Tematik : Kurikulum ini menggunakan pendekatan tematik dalam
pengorganisasian pembelajaran, di mana berbagai materi pelajaran diintegrasikan dalam
suatu tema atau topik tertentu. Pendekatan ini bertujuan untuk membuat pembelajaran
lebih relevan dan kontekstual bagi peserta didik.
e. Keanekaragaman Peserta Didik : Kurikulum 2013 mempertimbangkan keanekaragaman
kemampuan, minat, dan kebutuhan peserta didik. Ini berarti bahwa pendekatan
pembelajaran harus dapat disesuaikan dengan keberagaman karakteristik peserta didik.
f. Kemandirian Peserta Didik : Kurikulum ini mendorong peserta didik untuk menjadi
mandiri dalam proses pembelajaran. Mereka diajak untuk aktif dalam mengelola
pembelajaran mereka sendiri dan mengembangkan kemampuan belajar sepanjang hayat.
g. Pendidikan Karakter : Kurikulum 2013 tidak hanya mengejar aspek akademis, tetapi juga
mengintegrasikan pendidikan karakter sebagai komponen penting. Prinsip-prinsip moral,
etika, dan nilai-nilai positif ditanamkan dalam pendidikan.
h. Pengembangan Literasi : Kurikulum ini mengutamakan pengembangan literasi, baik
literasi membaca, menulis, maupun literasi numerik. Peserta didik diajarkan untuk
menjadi individu yang memiliki kemampuan berpikir dan berkomunikasi dengan baik.
i. Penilaian Autentik : Kurikulum 2013 menggunakan penilaian autentik, yang mencakup
beragam bentuk penilaian, seperti proyek, portofolio, dan penugasan yang mencerminkan
kehidupan nyata. Ini bertujuan untuk mengukur pemahaman dan penerapan pengetahuan
peserta didik secara lebih mendalam.
j. Otonomi Sekolah : Kurikulum 2013 memberikan otonomi kepada sekolah dalam
mengelola pembelajaran, dengan memberikan ruang bagi sekolah untuk menyesuaikan
kurikulum sesuai dengan konteks dan kebutuhan lokal.

3. Perbedaan Kurikulum Merdeka (KM) dengan Kurikulum 2013 (K-13):


a. Tingkat Fleksibilitas: Salah satu perbedaan utama adalah tingkat fleksibilitas yang
diberikan. K-13 memiliki batasan yang lebih ketat dalam rancangan kurikulum,
sementara KM memberikan lebih banyak kewenangan kepada sekolah, guru, dan siswa
untuk menyesuaikan kurikulum dengan konteks lokal.
b. Partisipasi Siswa: KM lebih menekankan partisipasi siswa dalam merencanakan
pembelajaran mereka. K-13 lebih cenderung memiliki struktur kurikulum yang lebih
kaku, dengan siswa memiliki sedikit peran dalam menentukan apa yang mereka pelajari.
c. Kemitraan: KM menempatkan lebih banyak fokus pada kemitraan antara sekolah,
keluarga, dan masyarakat. K-13 cenderung lebih terpusat pada pengambilan keputusan
oleh pemerintah pusat.
d. Relevansi dan Kompetensi Digital: KM lebih menekankan pada kebutuhan akan
kompetensi digital dan relevansi pendidikan dengan dunia nyata. Ini berarti kurikulum
lebih cenderung mengintegrasikan teknologi dan keterampilan digital yang penting dalam
era modern.

Secara keseluruhan, Kurikulum Merdeka bertujuan untuk menciptakan sistem pendidikan


yang lebih adaptif dan relevan dengan kebutuhan dan tuntutan masa kini. Ini membedakannya
dari pendekatan kurikulum sebelumnya, seperti Kurikulum 2013, yang cenderung lebih
terpusat dan memiliki sedikit fleksibilitas dalam pengembangan kurikulum di tingkat sekolah.

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Kurikulum Merdeka (KM) adalah konsep kurikulum yang diperkenalkan di Indonesia


dengan fokus pada prinsip-prinsip utama seperti fleksibilitas, partisipasi siswa, kemitraan, dan
relevansi. Perbedaan utama antara KM dan pendekatan kurikulum sebelumnya, seperti
Kurikulum 2013 (K-13), terletak pada tingkat fleksibilitas yang lebih tinggi, penekanan pada
partisipasi siswa dalam pengambilan keputusan, peran kemitraan yang lebih kuat, dan
penekanan pada relevansi pendidikan dengan dunia nyata dan kompetensi digital.

Kurikulum Merdeka bertujuan untuk menciptakan pendidikan yang lebih sesuai


dengan kebutuhan lokal, siswa, dan masyarakat, serta untuk menghadapi tuntutan zaman yang
terus berubah. Hal ini memungkinkan adanya keragaman dalam pengembangan kurikulum di
tingkat sekolah dan mempromosikan partisipasi siswa dalam pembelajaran mereka. Dengan
demikian, KM mencoba untuk membedakan diri dari pendekatan kurikulum sebelumnya yang
lebih terpusat dan kurang fleksibel.

2. Saran

Adapun saran dari penulis agar kiranya peran pemerintah dan pemangku kepentingan
baik ditingkat pusat atau daerah untuk lebih mempertimbangkan lagi dalam penerapan setiap
kurikulum yang akan dilaksanakan di sekolah karena penulis merasa masih banyak kendala
dalam menerapkan kurikulum.

Anda mungkin juga menyukai