Anda di halaman 1dari 4

Laporan Tugas 1

Pemahaman Dasar Konsep Kurikulum Merdeka

A. IDENTITAS
Nama Mahasiswa : Endah Marlina Sutarya
NIM : 859515233
Nama Sekolah : SDN Gandasari 02
Alamat Sekolah : Jl. Andini Sakti No. 3 Ds. Gandasari Kec. Cikarang Barat
Kab. Bekasi
Status : Guru Kelas

B. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Istilah kurikulum (curriculum), yang pada awalnya digunakan dalam dunia
olahraga, berasal dari kata curir (pelari) dan curere (tempat berpacu). Pada saat
itu, kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari
mulai dari start sampai finish untuk memperoleh medali penghargaan. Kemudian,
pengertian tersebut diterapkan dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah mata
pelajaran (subject) yang harus ditempuh oleh seoran siswa dari awal sampai akhir
program pelajaran untuk memperoleh penghargaan dalam bentuk ijazah.
Setiap kegiatan pengembangan kurikulum, baik pada level makro maupun
mikro, selalu membutuhkan landasan-landasan yang kuat dan didasarkan atas
hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam. Hal ini disebabkan
kurikulum itu sendiri pada hakikatnya merupakan rancangan atau program
pendidikan. Sebagai suatu rancangan, kurikulum menempati kedudukan yang
sangat strategis dalam keseluruhan kegiatan pendidikan dalam arti akan sangat
menjadi penentu terhadap proses pelaksanaan dan hasil-hasil yang ingin dicapai
oleh pendidikan. Dengan posisi yang penting itu maka penyusunan dan
pengembangan kurikulum tidak dapat dilakukan secara sembarangan, dibutuhkan
berbagai landasan yang kokoh dan kuat.
Kurikulum Merdeka diluncurkan tepat pada momen pandemi COVID-19.
Mengacu pada Programme for International Student Assessment (PISA)
menunjukkan bahwa 70% siswa berusia 15 tahun berada di bawah kompetensi
minimum dalam memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep
matematika dasar. Skor PISA ini tidak mengalami peningkatan yang signifikan
dalam sepuluh hingga lima belas tahun terakhir.
Dilansir dari laman Kemdikbud, studi tersebut memperlihatkan adanya
kesenjangan besar antarwilayah dan antarkelompok sosial-ekonomi dalam hal
kualitas belajar. Hal ini diperparah dengan adanya pandemi COVID-19. Untuk
mengatasi hal tersebut, Kemdikbud melakukan penyederhanaan kurikulum dalam
kondisi khusus bernama Kurikulum Darurat. Efektivitas kurikulum dalam kondisi
khusus semakin mendorong pentingnya perubahan kurikulum secara lebih
strategis dan komprehensif.

Setelah dirumuskan, akhirnya Kurikulum Merdeka mulai disosialisasikan


pada tahun 2022. Kemendikbudristek mulai membuka pendaftaran implementasi
Kurikulum Merdeka kepada setiap satuan pendidikan. Dari pendaftaran tersebut,
sebanyak 140 ribu satuan pendidikan secara sukarela mengimplementasikan
Kurikulum Merdeka. Tahun ini ada lebih dari 300 ribu satuan pendidikan sudah
menerapkan Kurikulum Merdeka.

2. Tujuan penulisan makalah


Adapun tujuan yang di capai dari kurikulum Merdeka belajar adalah:
a. Meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih menyenangkan dan efektif.
b. Mengurangi beban akademik siswa sehingga mereka lebih memiliki waktu
untuk menggali bakat dan minat mereka.
c. Mendorong guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam membuat metode
pembelajaran yang relevan.
d. Membentuk karakter siswa yang mandiri, kritis, dan memiliki kepekaan sosial
yang baik.

3. Prinsip-Prinsip Kurikulum Merdeka


Prinsip Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka mencakup tiga tipe kegiatan
pembelajaran, yaitu:
a. Pembelajaran Intrakurikuler
Pembelajaran intrakurikuler dilakukan secara terdiferensiasi sehingga peserta
didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan
kompetensi.
b. Pembelajaran Kokurikuler
Pembelajaran kokurikuler berupa projek penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Dengan prinsip pembelajaran interdisipliner yang berorientasi pada
pengembangan karakter dan kompetensi umum.
c. Pembelajaran Ekstrakurikuler
Pembelajaran ekstrakurikuler ialah pembelajaran yang dilaksanakan sesuai
dengan minat murid dan sumber daya satuan pendidik.

4. Perbedaan dengan Kurikulum Sebelumnya


Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan kurikulum sebelumnya di tingkat
SD, yaitu adanya pemisahan antara mata pelajaran IPA dan IPS. Sementara itu,
pada kurikulum ini, kedua mata pelajaran ini digabung menjadi satu mata
pelajaran menjadi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS). Selain itu,
Kurikulum Merdeka dan K13 adalah dua kurikulum yang berbeda. Berikut adalah
perbedaan antara Kurikulum Merdeka dan K13:
a. Tujuan: Tujuan dari Kurikulum Merdeka adalah untuk memperkuat karakter
dan moral siswa, sementara tujuan dari K13 adalah untuk meningkatkan
kualitas pendidikan dan kemampuan siswa dalam berbagai bidang.
b. Pendekatan: Kurikulum Merdeka menggunakan pendekatan karakter dan
keterampilan, sedangkan K13 menggunakan pendekatan kompetensi.
c. Kelas: Kurikulum Merdeka ditujukan untuk kelas 1-6 SD, sedangkan K13
bisa digunakan dari SD sampai SMA.
d. Mata pelajaran: Kurikulum Merdeka menekankan pada pembelajaran
karakter dan moral, sedangkan K13 memiliki mata pelajaran yang lebih
lengkap dan terstruktur.
e. Penilaian: Kurikulum Merdeka menggunakan penilaian non-akademik,
sedangkan K13 menggunakan penilaian akademik yang lebih terstruktur.
f. Fokus: Kurikulum Merdeka fokus pada pengembangan karakter dan moral
siswa, sedangkan K13 fokus pada kemampuan akademik siswa secara umum.
g. Pelaksanaan: Kurikulum Merdeka lebih fleksibel dan memberikan kebebasan
kepada guru untuk mengembangkan pembelajaran, sedangkan K13 lebih
terstruktur dan memiliki pedoman yang jelas

C. KESIMPULAN
Kurikulum Merdeka Belajar adalah inovasi dalam pendidikan Indonesia yang
bertujuan untuk mengembangkan potensi dan minat belajar siswa. Kurikulum ini
memberikan kebebasan kepada siswa dalam memilih minat belajar mereka,
mengurangi beban akademik, dan mendorong kreativitas guru. Tujuannya adalah
meningkatkan kualitas pembelajaran, membentuk karakter siswa yang mandiri, dan
mengurangi kesenjangan dalam pendidikan.
Latar belakang Kurikulum Merdeka Belajar adalah hasil PISA yang
menunjukkan rendahnya tingkat kompetensi siswa, kesenjangan dalam kualitas
pembelajaran, dan dampak pandemi COVID-19. Implementasinya melibatkan
asesmen diagnostik, perencanaan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan
siswa, dan implementasi pembelajaran yang melibatkan asesmen formatif dan
sumatif. Dengan Kurikulum Merdeka Belajar, diharapkan pendidikan di Indonesia
menjadi lebih inklusif, kreatif, dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

D. RINGKASAN TEMUAN UTAMA


Perbedaan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka dengan K-13 adalah kunci
dalam memahami perubahan signifikan dalam pendekatan pendidikan di Indonesia.
Kurikulum Merdeka menempatkan siswa dalam peran yang lebih aktif, memberikan
kebebasan lebih besar bagi guru dalam merancang pembelajaran, mengakui budaya
lokal, mempromosikan pemberdayaan siswa, dan melibatkan komunitas.
Pentingnya perubahan ini dalam konteks pendidikan nasional adalah untuk
menciptakan generasi siswa yang lebih kreatif, mandiri, dan siap menghadapi
perubahan masa depan. Dengan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka, pendidikan di
Indonesia dapat menjadi lebih relevan dengan budaya lokal, kebutuhan siswa, dan
tantangan global. Ini adalah langkah positif menuju meningkatkan mutu pendidikan
dan menciptakan generasi yang lebih siap menghadapi masa depan yang semakin
kompleks dan dinamis.
DAFTAR PUSTAKA

https://e-ujian.id/kurikulum-merdeka-pengertian-dan-perbedaannya-dengan-k13/
#:~:text=Fokus%3A%20Kurikulum%20Merdeka%20fokus%20pada,dan%20memiliki
%20pedoman%20yang%20jelas.
https://www.detik.com/edu/sekolah/d-6818335/apa-itu-kurikulum-merdeka-ini-pengertian--
prinsip-pembelajarannya#:~:text=Kurikulum%20Merdeka%20adalah%20kurikulum
%20dengan,mendalami%20konsep%20dan%20menguatkan%20kompetensi.
https://www.liputan6.com/citizen6/read/5341571/mengenal-apa-itu-kurikulum-merdeka-
lengkap-dengan-tujuan-serta-penerapannya-dalam-dunia-pendidikan#:~:text=Tujuan
%20Kurikulum%20Merdeka%20yang%20pertama,dengan%20nilai%2Dnilai%20bangsa
%20Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai