PROPOSAL TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar strata 2 (S2) dalam program
OLEH :
ERNI ERVINA
20217379018
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
titik awal sampai titik akhir dari pengalaman belajar peserta didik , kurikulum itu
pendidikan.
kurikulum diperlukan karena kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai
dengan zamannya, kurikulum yang terus berkembang dan beradaptasi sesuai dengan
konteks dan karakteristik peserta didik demi membangun kompetensi sesuai dengan
kebutuhan peserta didik di masa kini dan dimasa yang akan datang.
Indonesia akan mengalami usia emas pada tahun 2045 pada saat itu usia
Indonesia mencapai 100 tahun alias satu abad, dimasa itu Indonesia ditargetkan menjadi
hari diantaranya adalah dengan mempersiapkan generasi muda yang berkualitas yang
pada saat tahun emas tersebut sudah siap menahkodai negara Indonesia. Sumber daya
tujuan tersebut.
Hasil progamme for international student assessment (PISA) menunjukan
bahwa 70% siswa berusia 15 tahun berada di bawah kompetensi minimum dalam
memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar, skor PISA
ini tidak mengalami peningkatan yang signifikan dalam sepuluh hingga lima belas
antarwilayah dan antar kelompok sosial ekonomi dalam kualitas belajar . hal ini
diperparah dengan adanya pandemi covid 19 pada tahun 2020 hingga 2022.
Kurikulum 2013 yang pada saat itu digunakan di anggap belum mampu
kelemahan.
guru yang salah kaprah , karena berangapan guru tidak perlu menjelaskan materi
kepada siswa dikelas , padalah banyak mata pelajaran yang harus tetap ada
penjelasan dari guru, Peran guru sebagai fasilitator tetap dibutuhkan, terlebih dalam
hal memotivasi siswa untuk aktif belajar. kedua, sebagian besar guru belum siap
secara mental dengan kurikulum 2013 ini , karena kurikulum ini menuntut guru
kreatif , pada kenyataanya sangat sedikit guru yang kreatif, Jangankan membuat
kreatif siswa, terkadang gurunya pun kurang kreatif untuk itu diperlukan pelatihan-
pelatihan dan pendidikan untuk merubah paradigma guru sebagai pemberi materi
menjadi guru yang dapat memotivasi siswa agar kreatif. Ketiga, tidak pernahnya guru
materi yang harus dikuasai siswa sehingga tidak setiap materi dapat tersampaikan
dengan baik, belum lagi persoalan guru yang kurang berdedikasi terhadap mata
pelajaran yang dia ampu, kelima bahan belajar siswa dan guru terlalu berat sehingga
waktu belajar disekolah terlalu lama, sebagian guru masih menggunakan cara belajar
konvensional, penguasaaan teknologi informasi masih terbatas, guru tidak siap dengan
perubahan, belum semua guru memahami sistem penilaian sikap dan keterampilan,
menambah beban kerja guru dengan administrasi yang banyak, pramuka menjadi
beban bagi siswa yang tidak menyukai pramuka sehingga ada unsur keterpaksaan
Nadiem Makarim Pertama kata Nadiem, kurikulum yang dilaksanakan saat ini
tidaklah fleksibel. "Banyak guru yang merasakan jam pelajaran itu sudah ditentukan
per minggu. Tidak bisa memilih sekolah itu mau fokus di bagian apa dulu, guru itu
mau fokus untuk menguatkan pembelajaran apa, karena sangat kaku dan tidak
fleksibel," kata Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim, dikutip Klik Pendidikan dari
Kedua materi yang sangat padat pada kurikulum 2013.Terkait materi yang
sangat padat ini lanjutnya, pihaknya sudah mendapatkan banyak komplain dari para
peserta didik. Waktu yang diberikan tidak cukup untuk menerima seluruh materi yang
sangat padat tersebut. Dengan begitu waktu tidak cukup untuk melakukan pendalaman
pada materi yang sedang diajarkan."Tiap anak itu berbeda. Jadi jika ada yang
Kelemahan ketiga dari kurikulum 2013 lanjutnya adalah materi yang disajikan
membosankan dan kurang beragam.Sehingga kata dia, guru tidak punya keleluasaan
padat dan membuat para murid terlalu membosankan," kata dia lagi.
Kemudian kelemahan keempat dari kurikulum yang saat ini digunakan adalah
mana? Yang tadinya kurikulum kurang fleksibel, kita ingin kurikulumnya jauh lebih
fleksibel," pungkasnya
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Kurikulum 2013
peringkat Indonesia dalam literasi dan numerasi . kurikulum 2013 juga dianggap
belum mampu mengatasi learning loss. Dalam hal pembentukan karakter dan sikap
untuk mengatasi krisis ini dan berbagai tantangan tersebut maka kita
dan metode mengajar yang digunakan guru untuk memenuhi kebutuhan peserta didik
penting dalam upaya memulihkan pembelajaran dari krisis yang sudah lama kita
pelajari.
dimana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk
oleh pemerintah . projek tersebut tidak terikat pada konten mata pelajaran . (portal
pendekatan bakat dan minat. Di sini, para pelajar (baik siswa maupun mahasiswa)
dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai dengan bakat dan
minatnya. Kurikulum atau program Merdeka Belajar ini diluncurkan oleh
pancasila, yang kedua fokus pada materi esensial , relavan dan mendalam untuk
membangun kreativitas dan inovasi peserta didik dalam mencapai kompetensi dasar
literasi dan numerasi , dan yang ketiga keleluasaan bagi guru dlam melakukan
belajar).
dijadikan percobaan untuk menerapkan kurikulum merdeka. Akan tetapi tidak semua
seluruh sekolah untuk memakai kurikulum merdeka belajar. Sekolah yang ingin
memakai kurikulum merdeka belajar ini terlebih dahulu belajar kepada sekolah
seluruh sekolah untuk mengikuti program tersebut. Karna antusias sekolah dengan
program ini khusus nya di kota bogor sudah hampir sebagian besar sekolah
melaksanakannya secara mandiri. “
Kurikulum Merdeka Belajar adalah sebuah kebijakan dari Kementerian
belajar yang menyenangkan, baik itu untuk guru ataupun siswa. Merdeka Belajar
guru yang inovatif. Menurut Ade Erlangga, Merdeka Belajar merupakan sebuah
gebrakan baru untuk dapat merubah sistem pendidikan nasional yang selama ini
Kemerdekaan adalah guru diberikan hak untuk memasukkan kearifan lokal dan
kemerdekaan pemikiran agar anak-anak bangsa bisa berpikir secara merdeka dan
saat masuk ke dunia pekerjaan, memerdekakan guru untuk bisa menentukan apa
yang terbaik bagi level kompetensi dan minat dari anak-anaknya, serta
mandiri dan kreatif. Artinya sekolah, guru dan siswanya punya kebebasan dalam
suasana belajar yang bahagia dan suasana yang happy. Dapat memahami dan
mengubah cara pandang pendidikan. Hal ini karena, manusia itu mempunyai
kemampuan yang unik dan luar biasa serta dapat mengatasi berbagai
pendidikan yang otoriter yang terjadi di masa lalu dan sekarang. Pendidikan yang
otoriter dianggap dapat menghambat dalam mencapai tujuan tujuan yang baik,
pendidikan.
merdeka belajar ini juga bertujuan untuk menjawab tantangan pendidikan di era
dalam berpikir kritis dan memecahkan masalah, kreatif dan inovatif, serta terampil
negara yang persebarannya sangat luas yaitu dari Sabang-Marauke. Persebaran ini
Konsep merdeka belajar dimulai dalam pola fikir para guru sebelum
dengan standar profile pelajar pancasila yaitu bertakwa kepada Tuhan Yang maha
Esa dan berakhlak mulia, kreatif, gotong royong, berkebinekaan global, bernalar
maka menjadi masalah bagi sebagian peserta didik yang tinggal didaerah terpencil.
Kebijakan pemerintah akan hal ini menjadi penentu keberhasilan generasi bangsa dalam
oleh menteri pendidikan dan kebudayaan Nadiem Makarim menjadi solusi dalam
Tujuan merdeka belajar agar para guru, peserta didik, serta orang tua bisa
mendapat suasana yang bahagia. “merdeka belajar itu bahwa proses pendidikan harus
dikembangkan adalah guru sebagai kunci utama keberhasilan merdeka belajar baik bagi
siswa maupun gurunya sendiri. Merdeka belajar adalah proses dimana seorang guru
mampu memerdekakan dirinya terlebih dahulu dalam proses belajar mengajar dan
mampu memberikan rasa nyaman serta rasa merdeka belajar bagi siswa-siswanya.
tujuan dari kurikulum merdeka itu sendiri. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
asessment sampai output dari peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan
kurikulum merdeka ini apakag sudah sesuai dengan yang diharap kan yaitu adanya
peserta didik yang bahagia dalam mengikuti pembelajaran dan memiliki karakter
pelajar pancasila.
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini yang Penelitian terdahulu
yang relevan dengan penelitian ini yang pertama Evi Hasim (2020) Dengan Judul
seluruh dunia merasa kesulitan dan terpaksa dalam memulai pembelajaran melalui
teknologi dengan cara unik dengan metode pembelajaran jarak jauh atau PJJ
menjadi lebih cepat. Secara fakta dilapangan, sebagai penulis saya mengakui
bahwa pembelajaran online ini saat ini membuat semua orang merasakan
kesulitan dalam hal menjalankan proses belajar mengajar yang tidak hanya
dikalangan SD, SMP, SMA bahkan PT. Berdasarkan hal tersebut, Pemerintah
Pendidikan yakni dengan membuat satu kurikulum yang dinilai cocok untuk
diterapkan pada masa wabah pandemic covid-19 saat ini, yakni kita kenal dengan
daring. Kedua, Adaptasi teknologi untuk membantu guru dalam pembuatan media
ajar dan bahan ajar yang sesuaidengan kurikulum. Ketiga, administrasi juga
pertukaran pelajar dan juga membuka batas ruang kelas (fisik) menjadi ruang
digital.
ini
,
16
:
B. Identifikasi Masalah
kurikulum merdeka
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas maka rumusan masalah pada
17
E. Tujuan Penelitian
Padang
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat praktis
pembaca
18
c) Penelitian ini diharapkan mampu menjadi pedoman bagi mahasiswa untuk
Merdeka Belajar.
19
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Implementasi
1. Konsep Implementasi
B. Kurikulum
1. Konsep kurikulum
kurikulum adalah seperangkat rencana dan peraturan maengenai isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar. Secara etimologi kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu
curir dan currere yang merupakan istilah bagi temoat berpacu dan berlari dari
sebuah perlombaan yang telah dibentuk semacam rute pacuan dan harus dilalui
oleh para competitor. Dengan kata lain, rute tersebut harus dipatuhi dan dilalui
20
sempit dan secara luas. Secara sempit kurikulum diartikan sejumlah mata
dengan semua pengalaman belajar yang diberikan sekolah kepada siswa selama
maupun di luar kelas baik yang dirancang secara tertulis maupun tidak, asal
ditujukan untuk membentuk lulusan yang berkualitas. (Pd, Sri Astuti M : 2018).
secara otomatis kurikulum juga harus dirubah. Bagi peserta didik, kurikulum
dimilikinya ke arah yang lebih baik di bawah bimbingan guru di sekolah. Dan
secara sistematik dan dipedomani oleh sekolah dalam kegiatan mendidik siswa.
memberikan arah kepada tujuan yang akan dicapai dan sekaligus sebagai landasan
21
untuk berdirinya sesuatu. Setiap negara mempunyai dasar pendidikannya sendiri.
Ia merupakan cerminan falsafah hidup suatu bangsa. Berpijak pada dasar itulah
pendidikan suatu bangsa disusun. Dan oleh karena itu maka sistem pendidikan
berbeda. ( Ramayulis,2008 ).
inspirasi dari beberapa ide dan penyesuaian penyesuaian lain yang dianggap
kurikulum itu ada tiga yaitu pertama, pengetahuan sebagai sumber yang akan
disampaikan kepada anak yang disajikan dari berbagai bidang studi, kedua,
Syaodih Sukmadinata, dia mengatakan bahwa ada empat dasar/ landasan utama
22
dalam pengembangan kurikulum, yaitu; landasan filosofis, landasan psikologis,
gejala berpangkal pada eksistensi, yaitu cara manusia berada di dunia yang
Sulaiman,1995 ).
aliran filsafat tertentu, langkah ini akan memberi nuansa terhadap konsep dan
23
progresivisme memberikan dasar bagi pengembangan model kurikulum
2. Dasar Psikologis
perilaku manusia itu sendiri, mendidik berarti merubah tingkah laku anak menuju
kedewasaan. Oleh karena itu, dalam proses belajar mengajar selalu dikaitkan
dengan teori-teori perubahan tingkah laku anak.19 Beberapa teori tingkah laku
3. Dasar Sosial-Budaya
untuk pendidikan saja, namun lebih penting lagi untuk memberikan bekal
dan kekayaan budayanya menjadi landasan dan sekaligus acuan bagi pendidikan.
24
Kita tidak mengharapkan munculnya manusia yang terasing dari lingkungan
Oleh karena itu, tujuan, isi, maupun proses pendidikan harus disesuaikan dengan
masyakarakat.
manusia mengenal peradaban masa lalu, turut serta dalam peradaban sekarang dan
membuat peradaban masa yang akan datang. Dengan demikian, kurikulum yang
yang pesat. Berbagai penemuan baru terus berlangsung hingga saat ini. Dapat
dahulu kala, mungkin orang akan menganggap mustahil kalau manusia bisa
25
perkembangan IPTEK pada pertengahan abad ke-20, pesawat Apollo 11 berhasil
mendarat di bulan dan Neil Amstrong merupakan orang pertama yang berhasil
Adapun dasar sosial-budaya, memberi gambaran tentang tujuan dan isi pendidikan.
Sedangkan dasar ilmu teknologi, memberi gambaran tentang isi dan proses
pendidikan.
3. Perkembangan kurikulum
Mulai dari Kurikulum 2013, Kurikulum ini baru diterapkan pada bulan
ranah yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan yang saling terpadu. Adapun
KI(Kompetensi Inti) mulai dari sikap spritual (KI- 1), sikap sosial (KI-2),
pengetahuan (KI-3), dan keterampilam (KI- 4). Dalam proses perancangan dan
pembelajaran alur yang digunakan adalah: dimulai dari KI-3KI-4 dan selanjutnya
26
Implementasi kurikuum 2013 ini membentuk perpaduan antara sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Belajar tidak hanya pada ranah kognitif tapi juga
kepada ranah afektif dan psikomotor. Selain itu kurikulum 2013 menanamkan
paduan pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta penanaman nilai agama yang
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
Pendidikan dan Kebudayaan RI, yang bertujuan mendorong mahasiswa agar bisa
berpikir untuk menciptakan suasana belajar yang bahagia tanpa dibebani dengan
Konsep merdeka belajar dimulai dalam pola pikir para guru sebelum
memberi kebebasan dan otonomi kepada lembaga pendidikan, dan merdeka dari
28
birokratisasi, dosen dibebaskan dari birokrasi yang berbelit serta mahasiswa
diberikan kebebasan untuk memilih bidang yang mereka sukai. Kurikulum yang
adaptif dan inovatif itu dalam hal ini sangat diperlukan, apalagi saat ini kita akan
memasuki new normal ditengah industri 4.0, sehingga pembelajaran jarak jauh
nantinya akan menjadi trend masa depan, oleh karena itu kurikulum itu harus
fleksibel.
berbagai mata kuliah kekinian seperti transformasi digital, STEAM, SDGs, soft
Menurut Fatmawati dan Yusrizal (dalam Juliati Boang Manlu. 2022 : 80)
Salah satu hal yang paling penting dilengkapi dalam dunia pendidikan adalah
29
Kurikulum di Indonesia sudah melalui beberapa perkembangan yakni
pada pertama kali menerapkan kurikulum 1947 yang disebut dengan istilah
tidak jauh berbeda yang disebut dengan Rentjana Pelajaran Terurai 1952.
kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum 1984, (kurikulum 1975 yang identik
2013 yang juga sudah diinovasi melalui tindakan revisi ( Juliati Boang Manalu.
2022 : 81).
zaman yang penuh dengan tegnologi canggih ini melahirkan kurikulum merdeka
dalam pembelajaran yang berarti ada tuntutan bagi peserta didik untuk bisa
belajar yang akan dipergunakan oleh tenaga pendidik dengan peserta didik karena
30
mengharapkan adanya pengembangankan kreatifitas yang dimiliki oleh masing-
masing individu dalam proses pembelajaran ( Juliati Boang Manalu. 2022 : 81)
keterampilan yang dimiliki oleh siswa. Kurikulum ini mengusahakan agar peserta
Dan juga menuntut agar tenaga pendidik bisa menerapkan konsep pembelajaran
yang keratif dan bersifat inovatif. Konsep dalam kurikulum merdeka belajar
menjadikan siswa dan guru harus membentuk kerjasama yang kuat untuk
menciptakan suasana belajar yang aktif dan produktif agar bisa mencapai tujuan
berpikir. Kemampuan berfikir tersebut tidak hanya dikontrol oleh siswa namun
ditentukan oleh tenaga pendidik. Dalam hal ini berarti guru dijadikan pondasi
harus beradptasi dengan hal yang berbasis digital. Oleh karena itu, penerapakan
kreatifitas yang dimiliki oleh guru dan siswa karena menuntut adanya
kemampuan literasi, pengetahuan yang cakap, sikap yang terampil dan melek
teknologi.
31
Kurikulum merdeka belajar mengupayakan agar peserta didik bisa
ditempuh. Konsep kurikulum merdeka belajar sudah sangat wajar jika diterapkan
inovatif. Beban yang ditanggung oleh guru akan diringakan melalui pelaksanaan
untuk menciptakan suasana belajar yang tidak hanya berfokus pada nilai
Minimum dan Survei Karakter. Pada assesmen ini menuntut adanya sebuah
32
C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disederhanakan. Guru
kebutuhan siswanya
untuk dewasa ini menjadi tujuan utama dalam mengelola pendidikan. Menurut
Karnataka (dalam Maman Saryaman. 2020 : 20) Terdapat dua kategori dalam
Yang dimkasud dengan berbasis input adalah hal yang berkaitan dengan harta
kelas, perpustakaan, dan lain sebagainya sedangkan yang dimaksud dengan OBE
pengetahuan yang berisikan hasil, potensi dan karakter. OBE merupakan sebuah
33
akumulasi kredit. Ada 5 prinsip dari OBE yaitu (1) fokus pada CP, (2) kurikulum
Teori belajar ini lebih menuntut kepada proses belajar dibandingkan hasil belajar.
Baharudin menjelaskan bahwa teori ini lebih memfokuskan pada perhatian dari
peristiwa yang bersifat internal. Jadi bisa dikatakan belajar tidak hanya terkait
dengan stimulus dengan respon melainkan menekankan pada proses berpikir yang
serta pemahaman yang tidak dapat dilihat selalu daru tingkah laku. Teori ini
pengelolaan informasi, emosi dan aspek kejiwaan lainnya. Belajar dalam artian
34
teori ini pasti melibat cara berpikir yang kompleks. Jadi pasti akan ada pengaturan
dalam stimulus yang akan diterima dan beraptasi dengan struktur kognitif yang
sudah terbentuk dalam diri seseorang berdasarkan pengalaman yang telah dilalui
antar individu dan lingkungan dan hal bersifat continue. Teori ini menyebutkan
bahwa belajar yang dilaksanakn adalah hasil interaksi mental dengan lingkungan
nyata untuk menghindari pemikiran anak secara abstrak. (Nurhadi. 2020 : 6).
1. Belajar tidak hanya sekedar meliputi pemberian stumulus dan respon melainkan
ada. Usaha itu harus dilaksanakan secara aktif oleh peserta didik. Keaktifan yang
mengamati lingkungan dengan tujuan mencapai suatu hal yang telah ditetapkan
35
Teori ini beranggapan bahwa pembelajaran merupakan perpaduan antara
aspek kognitif dan persepsi dalam proses pemahaman. Model ini menekankan
bahwa perubahan dari pemahaman tersebut tidak akan bisa terlihat dari tingkah
sebagai berikut :
1. Jean Piaget
mengemukakan tentang beberapa tahap perkembangan anak yaitu (i) anak itu aktif
dan kreatif dalam menirukan ibunya berbahasa, (ii) kemampun dalam menguasai
beserta struktur (Nurhadi. 2020 : 83). Dalam hal ini, piaget mengatakan bahwa
kognitif siswa.
kesempatan untuk bisa melaksanakan percobaan dengan objek yang bersifat fisik
dimana ditunjang dengan interkasi temannya dan bisa dibantu oleh pertanyaan
guru yang kritis. Tenaga pendidik hendaknya mampu memberikan stimulus yang
bisa merangsang dengan baik agar interkasi dan kegiatan mengamati lingkungan
dapat berjalan secara aktif. Piaget menyampaikan ada tiga tahapan dalam
36
1. Asimilasi : proses penggabungan antara informasi baru dengan aspek kognitif
pengetahuan baru dengan struktur kognitif yang telah ada sebelumnya. Sehingga
(Nurhadi. 2020 : 85). Selain itu, Piaget juga mengemukakan belajar yang
teori ini terhadap pembelajaran adalah menuntut guru agar mengguakan bahasa
yang seseuai dengan cara berpikir anak dan membantu mereka untuk dapat
2. Jarome Bruner
bahwa kognitif seseorang bisa dikembangkan dengan cara mengatur bahan ajar
2020 : 86).
37
Dampak dari teori Jarome Bruner terhadap pembelajaran adalah anak
berada pada situasi yang membuat bingung sehingga harus berusaha melakukan
perbandingan antara kenyataan di luar dirinnya dengan model yang belum terasah
pada dirinya. Oleh sebab itu, dengan pengalaman anak akan berusaha beradaptasi
dengan struktur ide untuk mencapai sebuah keseimbangan. Dalam hal ini, dapat
terlihat jelas bahwa setiap individu mempunyai pengalama didalam dirinya dalam
Teori ini juga menyatakan bahwa siswa akan bisa belajar dengan baik jika
aturan yang menjadi sumber. Ada 3 tahapan perkembangan kognitif menurut teori
3. Asubel
Menurut teori yang dikemukan oleh tokoh ini, belajar akan lebih baik jika
isi pelajarannya dijelaskan secara baik kepada siswa. Sehingga akan berpengaruh
pada kemampuan belajar dari siswa. Dalam teori ini guru harus mampu untuk
memahami isi pembelajaran dengan baik agar mampu menemui informasi yang
bersifat abstrak, umum dan inklusif untuk memimpin apa yang akan diajarkan.
38
Guru juga dituntut harus memiliki logika yang baik agar bisa memilah materi
yang akan diajarkan agar bisa mudah dipahami oleh siswa (Nurhadi. 2020 : 88).
merupakan hasi perbaikan sendiri. Pandangan teori ini dalam pembelajaran adalah
sadar sedangkan guru yang mengawasi dan membina pada pengetahuan yang
ini jika diimplikasikan dalam pembelajaran maka sangat berkaitan dengan metode
konstruktivisme merupakan proses belajar yang menuntut peran aktif siswa dalam
Sedangkan menurut Donald (dalam Ndaru Setya Mustafa. 2021 : 53) menyatakan
39
memiliki tujuan untuk memantapkan pemahamn siswa. Dari dua defenisi ini dapat
membuat siswa terlibat aktif dalam belajar serta bisa memaknai pembelajaran
pengetahuan.
Menurut Jonassen (dalam Ndaru Setya Mustafa. 2021 : 53) ada dua hal
1. Belajar diartikan sebagai proses membangun secara aktif dan bukan hanya
1. Pengetahuan yang dibangun oleh siswa baik secara sendiri maupun sosial
dengan baik
lebih rinci
kondisi dengan tujuan konstruksi siswa dapat berjalan dengan baik. (Ndaru Setya
40
Tokoh-tokoh pendidikan yang mencanangkan teori konstruktivisme
adalah Jean Piaget, Maria Montessori, John Dewey, dan Lev Vigostky. Tujuan
utama dari teori iniadalah agar siswa mempunyai kemampuan dalam mencari,
memahami dan mengelola informasi. (Ndaru Setya Mustafa. 2021 : 54). Teori ini
2. Siswa harus terlibat dalam pembelajaran yang bersifat otentik dan situasional
41
KERANGKA KONSEPTUAL :
gambaran terkait dengan hubungan konsep yang ingin diteliti. Tentunya juga
KURIK
U
IMPLEMENTASI PELAKSANAAN
KURIKULUM MERDEKA BELAJAR
HAMBAT
AN DAN
42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Padang.
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari orang-orang
partisipan. Secara sederhana, dapat juga diartikan sebagai penelitian yang lebih
43
B. Lokasi Penelitian
Padang, Yang beralamat Jalan Bagindo Aziz Chan No. 8 Padang Timur, Alang
Laweh, Kec. Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat dengan kode pos
25586.
Peneliti memilih lokasi ini dengan tujuan, karena ditempat tersebut akan
penelitian ini dan dinas pendidikan kota Padang sudah merencanakan konsep dan
bentuk pelaksanaan kurikulum merdeka belajar sesuai dengan apa yang diteliti.
C. Informan Penelitian
sedangkan informan penelitian adalah sesuatu baik orang, benda ataupun lembaga
(Arikunto, 2010 : 33). Maka dari itu informan dalam penelitian ini sebagai
berikut :
Diknas
44
Penentuan subjek penelitian bukan pada besarnya jumlah orang yang
diperlukan untuk memberikan informasi atau data, melainkan siapa saja diantara
mereka yang paling banyak tahu atau memiliki informasi penting yang diperlukan
a. Data Primer
Data primer merupakan data utama dalam penelitian. Data ini berbentuk
katakata yang diucapkan secara lisan atau perilaku dari informan penelitian
informan Di Dinas Pendidikan Kota Padang. Data primer dapat diperoleh melalui
b. Data sekunder
berasal dari buku, dokumen dan data- data tertulis lainnya. adapun data sekunder
dari penelitian ini adalah arsip dan data- data tertulis lainnya yang didapatkan dari
45
E. Teknik Pengumpulan Data
peneliti itu sendiri. Jadi dalam penelitian ini yang menjadi alat pengumpul data
adalah penulis. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan
peneliti adalah :
1. Observasi
suatu proses yang kompleks, dan proses yang paling penting yaitu berupa proses
pengamatan dan ingatan. Jenis observasi yang dilakukan peneliti dalam penelitian
ini ialah observasi non partisipan yaitu peneliti tidak terlibat langsung dengan
orang- orang yang sedang diamati, namun hanya sebagai pengamat saja.
2. Wawancara Mendalam
dilakukan dengan tujuan tertentu. Percakapan tersebut dilakukan oleh dua pihak,
yaitu antara pewawancara dan pihak yang diwawancarai yang akan memberikan
atau interview guide, buku catatan, tape recorder, dan kamera. Dalam penelitian
3. Studi Dokumentasi
manusia atau human resources melalui observasi dan wawancara. Disamping itu,
46
ada pula sumber tidak manusia atau non human resources, antara lain berupa
dokumen, foto dan bahan statistik. Dokumen terdiri atas tulisan pribadi seperti
buku harian, buku saku, surat-surat dan dokumen resmi (Ghony & Almansyur,
2012 : 200).
data. Adapun uji keabsahan data yang penulis lakukan yaitu adalah triangulasi
data.
dilakukan peneliti pada saat mengumpulkan dan menganalisis data. Ide dasarnya
adalah bahwa fenomena yang diteliti dapat dipahami dengan baik sehingga
diperoleh kebenaran tingkat tinggi jika didekati dari berbagai sudut pandang.
ialah usaha mengecek kebenaran data atau informasi yang diperoleh peneliti dari
berbagai sudut pandang yang berbeda dengan cara mengurangi sebanyak mungkin
bias yang terjadi pada saat pengumpulan dan analisis data ( Prof. Dr. H. Mudjia
observasi dan dokumentasi. Apabila data ketiga teknik pengumpulan data tersebut
47
menghasilkan data yang berbeda-beda, maka penulis melakukan diskusi lebih
lanjut kepada informan yang bersangkutan untuk memperoleh data yang dianggap
benar. Data dianggap valid, jika dalam pengumpulan data sudah tidak ada lagi
ditemukan variasi informasi atau perbedaan informasi, maka peneliti tidak perlu
lagi mencari informan baru, dan proses pengumpulan data dianggap selesai. Oleh
maka data yang diperoleh akan lebih konsisten, tuntas dan pasti. Selain itu,
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui sumber yang berbeda
dengan menggunakan teknik yang sama. Triangulasi sumber dalam penelitian ini
kabid dikanas dengan kasi tenaga teknis diknas atau membandingkan hasil
wawancara antar sesama Anggota Dinas Pendidikan Kota Padang, dan juga
sumber yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda. Triangulasi metode
48
kabid dikanas dengan kasi tenaga teknis diknas dinas pendidikan kota padang
dengan hasil studi dokumentasi dari Kantor Dinas Pendidikan Kota Padang.
tujuan agar derajat kepercayaan data yang diperoleh peneliti dapat dipertanggung
jawabkan. Jika data hasil wawancara dan studi dokumentasi sama maka derajat
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Kegiatan analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan,
yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Terjadi secara bersamaan berarti reduksi data, penyajian data, dan penarikan atau
verifikasi karena sebagai sesuatu yang saling menjalin merupakan proses siklus
49
dan interaksi pada saat sebelum, selama dan sesudah pengumpulan data dalam
bentuk sejajar yang membangun wawasan umum yang disebut analisis (Sillalahi,
2009 : 339).
Data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak untuk itu perlu dicatat
secara diteliti dan rinci. Semakin lama peneliti ke lapangan maka jumlah data
semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu dilakukan analisis data
melalui reduksi data (Sugiyono,2013:247). Reduksi data dengan kata lain adalah
kegiatan untuk merangkum, mengambil data- data yang pokok dan penting.
membuat kategorisasi, kemudian data yang tidak penting dibuang oleh peneliti.
yang kurang penting. Proses reduksi data adalah proses yang dilakukan secara
2. Penyajian Data
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.
Dalam hal ini yang paling sering digunakan dalam penyajian data kualitaatif
adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplay data, maka akan
berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Dalam penelitian ini peneliti
50
dilakukan Di Dinas Pendidikan Kota Padang untuk meningkatkan kualitas
kurikulum merdeka belajar ini dan kendala yang dihadapi untuk meningkatkan
rumusan masalah yang telah dirancang dari awal namun kesimpulannya bisa juga
tidak bisa menjawab rumusan masalah hal itu terjadi karena masalah dan rumusan
sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran
yang sebelumnya masih remang- remang atau gelap, sehingga setelah diteliti
menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.
51
Daftar Pustaka
/
Amin, Solekhul. 2013. Tinjauan keunggulan dan kelemahan penerapan kurikulum
2013 tingkat SD/MI. Al-Bidayah. Vol.5(2).
[
Anwar, Rosyida Nurul. 2021. Pelaksanaan kampus mengajar angkatan 1 Program
Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan
dan Kewirausahaan. Vol.9(1).
Hasim, Evi. 2020. Penerapan kurikulum merdeka belajar perguruan tinggi di masa
pandemi Covid-19. Prosiding Webminar Magister Pendidikan Dasar
Pascasarjana Universitas Gorontolo.
Mufidah, Zulfatul. 2020. Parenting dan pembentukan karakter anak (Studi Multi
Situs Peserta Didik RA Perwanida Surabaya dan TK Matahari Terbit
Gresik). Disertasi. Prodi Doktor. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
52
Nasution, Abdul Gani Jamora. Diskursus merdeka belajar perspektif pendidikan
humanisme. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sumatera Utara.
Medan.
53