Anda di halaman 1dari 28

MILIK NEGARA

TIDAK DIPERDAGANGKAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

NOMOR 01 TAHUN 2016

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN MUTU PROGRAM DAN/ATAU SATUAN


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
TAHUN 2016
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai III, Senayan, Jakarta 10270
Telepon 021-5725061, Fax 021-5725484 Tromol Pos : 1303 Kode Pos 10013
Laman : www.paud-dikmas.kemdikbud.go.id

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

NOMOR 01 TAHUN 2016

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN MUTU PROGRAM DAN/ATAU SATUAN


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Menimbang : untuk mengoptimalkan pemetaan mutu pendidikan


pada Balai Pengembangan Pendidikan Anak usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat (BP-PAUD dan Dikmas)
serta Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia
Dini dan Pendidikan Masyarakat (PP-PAUD dan
Dikmas), perlu ditetapkan peraturan Direktur Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
(Dirjen PAUD dan Dikmas) tentang Petunjuk Teknis
Pemetaan Mutu Program dan/atau Satuan Pendidikan
Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat;

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN MUTU PROGRAM DAN/ATAU SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 1
Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana beberapa kali telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
4. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
49 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Nonformal;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
40 Tahun 2009 tentang Standar Pengelolaan
Kursus;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
63 tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
47 Tahun 2010 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Kursus dan Pelatihan;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 127 Tahun 2014 tentang
Standar Sarana dan Prasarana;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 11 tahun 2015 tentang Organisasi
2 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 68 tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Pusat Pengembangan Pendidikan
Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 69 tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak
Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK


USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN MUTU PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT.

Pasal 1
Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia
Dini dan Pendidikan Masyarakat (UPT Ditjen PAUD dan Dikmas)
melaksanakan pemetaan mutu program dan/atau satuan Pendidikan
Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat berdasarkan petunjuk
teknis sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat ini.

Pasal 2
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada saat ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 20 April 2016
Direktur Jenderal,

Harris Iskandar
PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN MUTU PROGRAM DAN/ATAU SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 3
Lampiran I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN MUTU PROGRAM DAN/ATAU SATUAN
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Pasal 60 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun


2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa
akreditasi dilaksanakan untuk menentukan kelayakan program
dan satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan
nonformal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Di bagian
lain, pada pasal 2 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 sebagaimana beberapa kali telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 disebutkan bahwa
untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan sesuai
dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dilakukan evaluasi,
akreditasi, dan sertifikasi. Artinya, setiap program dan satuan
pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal harus
dikembangkan agar mencapai SNP.

Berdasarkan data Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia


Dini dan Pendidikan Nonformal (BAN PAUD dan PNF) disebutkan
bahwa satuan pendidikan nonformal yang terakreditasi disajikan
dalam Tabel 1.1 di bawah ini.

4 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Tabel 1.1
Keadaan Satuan dan Program PAUD dan Dikmas

No. Satuan/Program Terakreditasi (%) Belum Jumlah


Terakreditasi
1. PKBM 32 (0,3%) 9.295 9.327
2. LKP 345 (1,7%) 18.980 19.325
3. PAUD 36.561 (19,2%) 153.599 190.160

Sebanyak 46 dari total 426 Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)


sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) telah beralih fungsi
menjadi satuan pendidikan. Berdasarkan data di atas, dapat
ditarik simpulan bahwa sebagian besar satuan PAUD dan Dikmas
belum terakreditasi. Untuk itu harus dilakukan pembinaan,
pembimbingan, fasilitasi, dan pendampingan berdasarkan data
yang akurat, aktual, lengkap, dan objektif.
Pemetaan mutu merupakan salah satu langkah strategis untuk
memperoleh data yang memadai sebagai dasar pengembangan
satuan PAUD dan Dikmas. Dengan demikian, petunjuk
teknis pemetaan mutu program dan/atau satuan PAUD dan
Dikmas merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi karena
akan berimplikasi terhadap penyediaan data yang akurat,
aktual, lengkap, dan objektif. Petunjuk teknis ini juga dapat
meningkatkan efektivitas supervisi pendidikan serta pembinaan,
pembimbingan, fasilitasi, dan pendampingan.

B. Tujuan

Tujuan penyusunan petunjuk teknis pemetaan mutu program


dan/atau satuan PAUD dan Dikmas adalah sebagai panduan bagi
setiap UPT dalam melaksanakan pemetaan mutu program dan/
atau satuan PAUD dan Dikmas di wilayah kerjanya.

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN MUTU PROGRAM DAN/ATAU SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 5
BAB II
RUANG LINGKUP PEMETAAN MUTU

A. Pengertian

Mutu adalah ukuran yang menggambarkan baik buruk suatu


benda, kadar, taraf atau derajat (kepandaian, kecerdasan, dan
sebagainya). Deming seorang pakar pendidikan mengartikan
mutu sebagai kesesuaian dengan kebutuhan. Sedangkan
menurut Duran (juga seorang pakar pedidikan menyatakan
mutu ialah kecocokan dengan kebutuhan. Dengan demikian,
mutu adalah gambaran mengenai kesesuaian, kelayakan,
kemanfaatan, kebermaknaan suatu objek dengan kebutuhan
atau kepentingan seseorang atau kelompok orang. Pemetaan
merupakan upaya untuk memilah-milah, mengelompokkan,
dan/atau mengklasifikasikan suatu objek menurut kriteria
tertentu. Apabila mutu dijadikan indikator pemetaan, maka hasil
pemetaan dapat diklasifikasi mulai dari sangat bermutu sampai
sangat tidak bermutu.
Berdasarkan pengertian di atas, maka pemetaan mutu program
dan/atau satuan PAUD dan Dikmas merupakan upaya untuk
mengetahui tingkat kelayakan menurut SNP. Parameter
kelayakan ini adalah indikator-indikator SNP yang dirumuskan
oleh BAN PAUD dan PNF yang meliputi delapan standar. Makin
sesuai dengan indikator-indikator tersebut, Satuan PAUD dan
Dikmas makin layak sebagai penyelenggara program pendidikan
nonformal.

B. Ruang Lingkup

1. Sasaran
Dilihat dari sasarannya, ruang lingkup pemetaan mutu
program dan/atau satuan adalah seluruh satuan PAUD dan
Dikmas yang memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN)
yang terdiri atas Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM),
Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), Pendidikan Anak Usia
6 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Dini (PAUD), Rumah Pintar, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)
sebagai satuan pendidikan, dan satuan pendidikan sejenis
lainnya.
2. Wilayah
Dilihat dari wilayahnya, pemetaan mutu mencakup
seluruh satuan PAUD dan Dikmas yang menyelenggarakan
pendidikan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
maupun di luar negeri yang diatur menurut peraturan
perundang-undangan yang ditetapkan Pemerintah Republik
Indonesia.
3. Substansi
Dilihat dari substansinya, pemetaan mutu program dan/atau
satuan PAUD dan Dikmas terdiri atas delapan SNP, yaitu:
a. standar kompetensi lulusan (SKL);
b. standar isi;
c. standar proses;
d. standar pendidik dan tenaga kependidikan;
e. standar sarana dan prasarana;
f. standar penilaian;
g. standar pengelolaan; dan
h. standar pembiayaan.

C. Pelaksana

Pelaksana Pemetaan Mutu adalah UPT Pusat dengan struktur


pelaksana sebagai berikut:
1. Kepala UPT eselon II sebagai penanggung jawab pelaksanaan
kegiatan secara umum.
2. Kepala UPT eselon III atau Pejabat eselon III sebagai
penanggung jawab teknis sekaligus administrasi kegiatan.
Kepala atau pejabat eselon III ini melakukan koordinasi
rencana pengembangan, koordinasi internal dan eksternal,
menentukan target dan melakukan revisi, dan berkoordinasi
dengan pimpinan yang lebih tinggi.
3. Pejabat eselon IV sebagai supervisor pelaksanaan
pengembangan bertugas menyiapkan perangkat
PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN MUTU PROGRAM DAN/ATAU SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 7
administrasi, melakukan pengendalian internal dan
eksternal, mengendalikan jadwal kegiatan, mengendalikan
pelaksanaan kegiatan, dan lain lain. Dalam melaksanakan
pengendalian, Pejabat eselon IV dibantu staf.
4. Pelaksana pemetaan mutu, di antaranya Pamong Belajar,
Kepala Bidang dan Kepala Seksi PAUD dan Dikmas di
Kabupaten/Kota, Penilik, penilai (assesor), dan mitra terpilih.

D. Fokus

Pemetaan mutu satuan PAUD dan Dikmas difokuskan pada dua


aspek, yakni tingkat ketercapaian dan ketidaktercapaian SNP
berdasarkan indikator-indikator yang dirumuskan oleh BAN
PAUD dan PNF, serta permasalahan-permasalahan yang dihadapi
pendidik dan pengelola satuan PAUD dan Dikmas.

E. Bentuk dan Manfaat

1. Bentuk
Pemetaan mutu adalah proses penjaringan data dan
informasi tentang ketercapaian dan ketidaktercapaian
indikator-indikator SNP serta permasalahan-permasalahan
yang dihadapi oleh satuan PAUD dan Dikmas. Oleh karena itu,
petugas pemetaan mutu wajib datang ke setiap satuan PAUD
dan Dikmas untuk mengamati kondisi fisik (gedung, ruang
belajar, ruang administrasi, serta sarana dan prasarana) dan
nonfisik (proses pengelolaan dan pembelajaran), sekaligus
melakukan wawancara dan pemeriksaan dokumen.
Informasi-informasi penting yang harus diperhatikan dan
dijaring adalah yang berkaitan dengan:
a. indikator-indikator SNP yang sudah tercapai dan yang
belum tercapai;
b. masalah ketidakmampuan untuk mencapai indikator-
indikator SNP;
c. masalah-masalah ketidaktepatan pengelolaan dan
pembelajaran;
8 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
d. komitmen untuk mencapai SNP;
e. Komitmen untuk mewujudkan satuan PAUD dan Dikmas
yang terakreditasi.

2. Manfaat
Pemetaan mutu satuan PAUD dan Dikmas harus dapat
memberikan manfaat sebagai berikut:
a. sebagai potret mutu tiap-tiap satuan PAUD dan Dikmas;
b. sebagai dasar pelaksanaan perbaikan tiap-tiap satuan
PAUD dan Dikmas;
c. sebagai dasar pelaksanaan pembinaan, pembimbingan,
pendampingan, dan fasilitasi bagi tiap-tiap satuan PAUD
dan Dikmas; dan
d. sebagai dasar dalam membangun komitmen untuk
mencapai satuan PAUD dan Dikmas yang terakreditasi.

F. Prinsip

Pemetaan mutu program dan/atau satuan PAUD dan Dikmas


harus dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Objektif, artinya pemetaan mutu harus dilakukan sesuai
dengan apa yang dilihat, didengar, dan tertuang dalam
dokumen yang berkaitan dengan satuan PAUD dan Dikmas,
serta bukan hasil rekayasa.
2. Demokratis, artinya pemetaan mutu harus dilakukan dengan
menjunjung asas musyawarah, memiliki jiwa kekeluargaan
yang kuat serta sanggup menerima pendapat orang lain.
3. Kooperatif, artinya pemetaan mutu harus dilakukan dengan
mengembangkan usaha bersama untuk saling memberi dan
menerima data dan informasi yang dibutuhkan.
4. Komprehensif, artinya pemetaan mutu harus dilakukan
berdasarkan pengamatan, wawancara, dan studi dokumen
serta pengolahan dan analisis data dan informasi secara
menyeluruh terutama terkait dengan pencapaian dan tidak
tercapainya SNP dan permasalahannya.
5. Kekinian (Up to date), artinya data dan informasi yang
PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN MUTU PROGRAM DAN/ATAU SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 9
diperoleh atau dikumpulkan selama proses pemetaan mutu
adalah data yang terkini dari sumber yang layak dipercaya.
6. Berorientasi pada tujuan, artinya pemetaan mutu satuan
PAUD dan Dikmas harus terencana dan terarah pada tujuan
yang paling hakiki.
7. Transparan, artinya hasil pemetaan mutu satuan PAUD
dan Dikmas harus terbuka terhadap klarifikasi yang ingin
dilakukan pihak-pihak yang berkepentingan.
8. Konstruktif, artinya pemetaan mutu satuan PAUD dan
Dikmas harus mendorong para pemangku kepentingan
untuk mengubah atau mengembangkan pola pikir baru
dalam upaya meningkatkan mutu pengelolaan satuan dan
penyelenggaraan program PAUD dan Dikmas.
9. Berkelanjutan, artinya pemetaan mutu satuan PAUD dan
Dikmas harus dilakukan secara kontinu sehingga dapat
membawa implikasi terhadap perbaikan pengelolaan satuan
dan penyelenggaraan program PAUD dan Dikmas.
10. Praktis, artinya hasil pemetaan mutu satuan dan program
PAUD dan Dikmas harus dapat digunakan sebagai landasan
pembinaan, pembimbingan, pendampingan, fasilitasi, dan
lain-lain.
Dengan memperhatikan prinsip-prinsip di atas, niscaya pelaksanaan
pemetaan mutu satuan dan program PAUD dan Dikmas akan lebih
berhasil dan berdaya guna.

10 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BAB III
STRATEGI PEMETAAN MUTU

A. Prosedur

Pemetaan mutu memiliki peranan strategis dalam meningkatkan


efektivitas pengelolaan satuan serta penyelenggaraan
pelayanan dan pembelajaran bidang PAUD dan Dikmas. Selain
itu, pelaksanaan supervisi pendidikan serta pembinaan,
pembimbingan, pendampingan, dan fasilitasi pengelolaan satuan
PAUD dan Dikmas harus didasarkan pada hasil pemetaan mutu.
Oleh karena itu, pemetaan mutu harus dilaksanakan melalui
prosedur yang baik dan benar. Sekurang-kurangnya, pemetaan
mutu dilaksanakan melalui prosedur atau langkah-langkah
sebagai berikut:

TahapPertama: TahapKedua: TahapKetiga: Tahap Keempat:


1. Pembentukan! Tim 1. Pelaksanaan 1. Analisis Data Tindak Lanjut
Inti Orientasi Tim Pemetaan 1. Supervisi
2. Koordinasi Internal Pelaksana 2. Pemaparan Hasil Pendidikan
Tim Inti 2. Pengumpulan oleh Tim Inti 2. Pembinaan
3. Simulasi Perangkat Data 3. Pembahasan 3. Pembimbingan
Pemetaan Mutu 3. Input Data Hasil masalah 4. Pendampingan
Online Pemetaan ke 4. Keputusan 5. Fasilitasi
4. Koordinasi dengan Sistem Online Tindak Lanjut 6. Akreditasi
Dinas Pendidikan 4. Checking atau 5. Penyusunan
5. Pembentukan Tim Verifikasi Data Laporan
Pelaksana 6. Distribusi Hasil

Gambar 1.1
Diagram Alur Pelaksanaan Pemetaan Mutu

Tahapan pelaksanaan pemetaan mutu program dan/atau satuan


PAUD dan Dikmas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tahap Pertama
Tahap ini terdiri atas beberapa kegiatan, yaitu:
a. Pembentukan tim inti berdasarkan Surat Keputusan
Kepala UPT dengan susunan sebagai berikut:
1. Kepala UPT sebagai penanggung jawab;
PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN MUTU PROGRAM DAN/ATAU SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 11
2. Kepala Bidang sebagai koordinator;
3. Kepala Seksi sebagai pengendali pelaksanaan;
4. Salah satu staf seksi sebagai sekretaris;
5. Bendahara Pengeluaran Pembantu sebagai
bendahara; dan
6. Beberapa orang pembantu sesuai dengan
kebutuhan tiap-tiap UPT.
b. Pelaksanaan koordinasi internal tim inti untuk
membahas hal-hal yang berkaitan dengan pemetaan
mutu program dan/atau satuan PAUD dan Dikmas.
c. Simulasi penggunaan perangkat pemetaan mutu
program dan/atau satuan PAUD dan Dikmas (pengisian
instrumen pemetaan mutu, masukan (input) data hasil
pemetaan mutu, dan/atau cara menganalisis data hasil
pemetaan mutu)) yang diikuti oleh seluruh anggota tim
inti.
d. Pelaksanaan koordinasi antara tim inti dengan Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota untuk membahas berbagai
persoalan yang terkait dengan pelaksanaan pemetaan
mutu program dan/atau satuan PAUD dan Dikmas
seperti penentuan sasaran atau objek pemetaan mutu,
serta sumber daya manusia yang dapat ikut serta dalam
pelaksanaan pemetaan mutu.
e. Pembentukan Tim Pelaksana Pemetaan Mutu yang
berasal dari berbagai elemen atau institusi seperti
Pamong Belajar, Penilik, Pimpinan SKB, Kabid/Kasi di
Dinas Pendidikan.

2. Tahap Kedua
Tahap ini mencakup beberapa kegiatan, seperti:
a. Pelaksanaan orientasi atau pembekalan bagi anggota
Tim Pelaksana Pemetaan Mutu satuan PAUD dan
Dikmas.
b. Pembagian tugas yang berkaitan dengan tempat,
satuan PAUD dan Dikmas sebagai objek atau sasaran,
dan penentuan waktu pelaksanaannya.
12 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
c. Pemetaan mutu satuan PAUD dan Dikmas atau
pengumpulan data dan informasi sesuai dengan butir-
butir yang tertuang dalam instrumen pemetaan mutu.
d. Pengisian (input) data hasil pemetaan mutu satuan
PAUD dan Dikmas secara daring (online).
e. Verifikasi data (checking) pada sistem online yang telah
di-input oleh para pelaksana pemetaan mutu satuan
PAUD dan Dikmas.

3. Tahap Ketiga
Tahap ini terdiri atas beberapa kegiatan, yaitu:
a. Analisis data hasil pemetaan mutu satuan PAUD dan
Dikmas oleh tim inti berdasarkan indikator-indikator
SNP yang dirumuskan oleh BAN PAUD dan PNF.
b. Pemaparan hasil analisis data pemetaan mutu satuan
PAUD dan Dikmas oleh tim inti.
c. Pembahasan hasil analisis data pemetaan mutu satuan
PAUD dan Dikmas oleh peserta dari berbagai elemen
pemangku kepentingan.
d. Pengambilan keputusan yang berkaitan dengan hasil
analisis data maupun tindak lanjut yang layak atau
harus dilaksanakan.
e. Penyusunan laporan hasil analisis data pemetaan mutu
satuan PAUD dan Dikmas secara lengkap.
f. Distribusi hasil analisis data pemetaan mutu satuan PAUD
dan Dikmas kepada seluruh pemangku kepentingan.

4. Tahap Keempat
Tahap ini terdiri atas beberapa kegiatan yang dapat dipilih
berdasarkan kebutuhan dan prioritas yang ditentukan
Kepala UPT dan/atau Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/
Kota, di antaranya:
a. Supervisor pendidikan;
b. Pembinaan;
c. Pembimbingan;
d. Pendampingan; atau
PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN MUTU PROGRAM DAN/ATAU SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 13
e. Fasilitasi satuan PAUD dan Dikmas.

B. Peran Serta Pemangku Kepentingan

Para pemangku kepentingan yang dapat berperan serta dalam


pelaksanaan pemetaan mutu program dan/atau satuan PAUD
dan Dikmas di antaranya adalah:
1. Dinas pendidikan kabupaten/kota (Kabid dan SKB);
2. Penilik PAUD, TK, dan PNF;
3. Organisasi Mitra PAUD dan Dikmas;
4. Pamong Belajar di PP-PAUD dan Dikmas dan BP-PAUD dan
Dikmas; dan
5. Pihak lain yang kompeten.

14 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BAB IV
HASIL DAN PEMANFAATAN PEMETAAN MUTU

A. Hasil

Pemetaan mutu satuan PAUD dan Dikmas harus dilaksanakan


secara terencana, terarah, dan berkesinambungan sehingga hasil
yang diharapkan dapat tercapai secara optimal. Hasil pemetaan
mutu yang paling penting adalah:
1. seperangkat data dan informasi tentang kondisi satuan
PAUD dan Dikmas menggambarkan ketercapaian dan
ketidaktercapaian SNP;
2. seperangkat data dan informasi yang menyangkut
permasalahan-permasalahan satuan PAUD dan Dikmas
dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pembelajaran;
3. Seperangkat harapan, keinginan, dan/atau aspirasi pendidik
dan tenaga kependidikan di satuan PAUD dan Dikmas sebagai
sasaran pemetaan mutu; dan
4. Seperangkat data dan informasi tentang pemeringkatan
satuan PAUD dan Dikmas berdasarkan kriteria yang
ditetapkan.

B. Pemanfaatan

Pemetaan mutu bukan sekadar untuk mengelompokan atau


mengklasifikasi tiap-tiap satuan PAUD dan Dikmas dalam kategori
tertentu, melainkan harus memberikan manfaat sebesar-
besarnya bagi kemajuan pendidikan anak usia dini maupun
pendidikan masyarakat di Indonesia. Oleh karena itu, pemetaan
mutu satuan PAUD dan Dikmas dapat dimanfaatkan sebagai
dasar:
1. perumusan kebijakan di bidang pendidikan anak usia dini
dan pendidikan masyarakat;
2. pelaksanaan supervisi pendidikan;
3. peningkatan efektivitas dan efisiensi pengelolaan satuan
dan penyelenggaraan pembelajaran PAUD dan Dikmas;
PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN MUTU PROGRAM DAN/ATAU SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 15
4. peningkatan mutu sumber daya pendidik dan tenaga
kependidikan pada tiap-tiap satuan PAUD dan Dikmas;
5. peningkatan mutu pembinaan, pembimbingan, dan
pendampingan satuan PAUD dan Dikmas;
6. peningkatan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan fasilitasi
sarana dan prasarana satuan dan penyelenggaraan
pembelajaran PAUD dan Dikmas; dan
7. pengembangan komitmen menuju tercapainya akreditasi
satuan PAUD dan Dikmas yang unggul.
Pemanfaatan hasil pemetaan mutu secara efektif dan efisien
merupakan modal yang berharga bagi upaya perwujudan pelayanan
dan pembelajaran pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyakat
yang makin bermutu.

16 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BAB V
PENUTUP

Pemetaan mutu bukan sekedar untuk mengelompokan atau


mengklasifikasi satuan dan program pendidikan anak usia dini dan
pendidikan masyarakat menurut kriteria tertentu, melainkan sebagai
jawaban atas kebutuhan informasi yang sistematis, lengkap, dan
objektif. Persoalan dan kebutuhan informasi makin mendesak seiring
dengan keinginan untuk mewujudkan pengelolaan satuan dan
penyelenggaraan program PAUD dan Dikmas yang efektif dan efisien
serta berhasil dan berdaya guna. Oleh karena itu, pemetaan mutu
satuan dan/atau program harus dilakukan secara terencana, terarah,
dan berkesinambungan agar maksud dan tujuannya dapat tercapai
secara optimal.
Terencana, artinya pemetaan mutu harus dilaksanakan melalui
prosedur yang baik dan benar sesuai dengan kaidah dan prinsip-
prinsip yang dapat dipertanggungjawabkan secara logis. Oleh karena
itu, prosedur pemetaan mutu yang telah disepakati harus menjadi
acuan dan harus dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Dengan demikian, komitmen para pemangku kepentingan untuk
mewujudkan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat
yang bermutu merupakan awal yang baik bagi pelaksanaan pemetaan
mutu satuan dan/atau program.
Terarah, artinya pemetaan mutu harus dilaksanakan sesuai dengan
maksud dan tujuannya, terutama dalam rangka menyediakan
informasi yang sistematis, lengkap, dan objektif yang diperlukan bagi
peningkatan mutu pengelolaan satuan dan penyelenggaraan program
PAUD dan Dikmas. Oleh karena itu, arah pemetaan mutu harus
dirumuskan secara sistematis dan komprehensif. Hal ini bertujuan
untuk memperoleh hasil yang mampu menjawab setiap permasalahan
dan kebutuhan yang diperlukan dalam meningkatkan efektivitas
dan efisiensi pengelolaan dan penyelenggaraan program PAUD dan
Dikmas. Dengan demikian, pemetaan mutu satuan dan/atau program
dapat diarahkan pada berbagai aspek yang berkaitan dengan visi dan
misi, tata pamong atau pengelolaan, perencanaan program, sumber
PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN MUTU PROGRAM DAN/ATAU SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 17
daya pendidikan, kurikulum dan proses pembelajaran, sarana dan
prasarana, serta pembiayaan pendidikan PAUD dan Dikmas.
Berkesinambungan, artinya pemetaan mutu harus dilaksanakan
secara kontinu dan bukan untuk memenuhi kebutuhan sesaat. Oleh
karena itu, pemetaan mutu harus dipandang sebagai bagian yang
terintegrasi dengan pengelolaan satuan dan penyelengaraan program
PAUD dan Dikmas di masa kini dan masa yang akan datang. Dengan
demikian, prinsip berkesinambungan menjadi faktor penting dalam
menentukan efektivitas pemetaan mutu satuan dan/atau program
yang sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan pengelolaan
satuan dan penyelenggaraan program PAUD dan Dikmas yang makin
efektif dan efisien.

18 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lampiran II
Lampiran II
PERATURAN
PERATURAN DIREKTUR
DIREKTURJENDERAL PENDIDIKAN
JENDERAL PENDIDIKANANAK UANAK INI DAN
SIA DUSIA DINIPENDIDIKAN MASYARAKAT
DAN PENDIDIKAN MASYARAKATNOMOR NOMOR 01 TAHUN
01 TAHUN2016 2016
TENTANG
TENTANG PETUNJUK
PETUNJUK TEKNIS TEKNIS PEMETAAN
PEMETAAN MUTU MUTU PROGRAM
PROGRAM DAN/ATAU DAN/ATAU
SATUAN SATUAN PENDIDIKAN
PENDIDIKAN ANAK
ANAK USIA USIA
DINI DINI
DAN DAN PENDIDIKAN
PENDIDIKAN MASYARAKAT
MASYARAKAT

PROSEDUR OPERASIONAL SISTEM PEMETAAN MUTU PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK
PROSEDUR OPERASIONAL SISTEM PEMETAAN MUTU PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN
USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
PENDIDIKAN MASYARAKAT
PELAKSANA
NO KEGIATAN DINAS KELENGKAPAN
KEPALA UPT TIM INTI TIM PELAKSANA ANALIS DATA
PENDIDIKAN

1 Pembentukan tim inti MULAI SK KEPALA UPT

2 Koordinasi Internal SK KEPALA UPT



INSTRUMEN AKREDITASI
Simulasi Perangkat
3 BAN DAN APLIKASI
Pemetaan Mutu
PEMETAAN MUTU

INSTRUMEN AKREDITASI
3 Koordinasi Eksternal
DAN DATA LEMBAGA
Pembentukan Tim
4 SK KEPALA UPT
Pelaksana
INSTRUMEN AKREDITASI
Orientasi Tim
5 BAN DAN APLIKASI
Pelaksana
PEMETAAN MUTU

INSTRUMEN AKREDITASI
6 Pengumpulan Data BAN DAN APLIKASI
PEMETAAN MUTU
APLIKASI PEMETAAN
7 Input Data Hasil
MUTU

Checking dan APLIKASI PEMETAAN
8
Verifikasi Data MUTU
APLIKASI PEMETAAN
9 Analisis Data Hasil
MUTU
10 Pemaparan Hasil HASIL PEMETAAN MUTU

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN MUTU PROGRAM DAN/ATAU SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
Pembahasan Masalah
11 dan keputusan tindak HASIL PEMETAAN MUTU
lanjut
12 Laporan Hasil Analisis HASIL PEMETAAN MUTU

Distribusi hasil
13 HASIL PEMETAAN MUTU

19
pemetaan mutu


Lampiran III
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN
PENDIDIKAN MASYARAKAT NOMOR 01 TAHUN 2016
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN MUTU PROGRAM DAN/
ATAU SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN
MASYARAKAT

CONTOH PEMBENTUKAN TIM PEMETAAN MUTU SATUAN DAN/


ATAU PROGRAM PAUD DAN DIKMAS TAHUN 2016.

I. TIM INTI
Penanggungjawab : Pejabat Eselon II/III*)
Ketua Pelaksana : Pejabat Eselon III/IV
Sekretaris : Kepala Seksi
Bendahara : Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP)
Anggota : Staff Seksi 2(dua) orang.


.,2016
Pejabat Eselon II/III*)


NIP

*) PP/BP PAUD dan Dikmas

20 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
II. TIM PELAKSANA
Penanggungjawab : Kepala Bidang Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota
Ketua : Kepala SKB/Satuan PAUD dan Dikmas
Sekretaris : Kepala Seksi Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota
Anggota : Pamong Belajar (terseleksi) 2 orang Penilik
Assesor
Mitra PAUD dan Dikmas (terseleksi)
1 orang

,..2016

Kepala SKB/Satuan PAUD dan Dikmas

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN MUTU PROGRAM DAN/ATAU SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 21
Lampiran IV
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN
PENDIDIKAN MASYARAKAT NOMOR 01 TAHUN 2016
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN MUTU PROGRAM DAN/
ATAU SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN
MASYARAKAT

Format Laporan 01
LAPORAN HASIL PEMETAAN MUTU KEPADA DIREKTUR JENDERAL PAUD DAN DIKMAS
REKAPITULASI HASIL PEMETAAN MUTU SATUAN DAN/ATAU PROGRAM PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

PKBM LKP LEMBAGA PAUD


NO PROPINSI KAB/KOTA CATATAN
Jumlah Terpetakan Jumlah Terpetakan Jumlah Terpetakan
1 DKI Kotamadya
JAKARTA Jakarta
Pusat
Kotamadya
Jakarta
Timur
Kotamadya
Jakarta
Barat
Kotamadya
Jakarta
Utara
Kotamadya
Jakarta
Selatan

Jumlah

Catatan :
Daftar kondisi per satuan pendidikan dapat diunduh di web
manajemen.paud-dikmas.kemdikbud.go.id

, 2016
Kepala

NIP.
22 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Format Laporan 02
LAPORAN HASIL PEMETAAN MUTU KEPADA KEPALA DINAS
PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA

LAPORAN HASIL PEMETAAN MUTU SATUAN DAN/ATAU PROGRAM


PENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS

JENIS SATUAN PENDIDIKAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT


(PKBM)
NAMA SATUAN PENDIDIKAN :
ALAMAT :
NAMA DAN NOMOR KONTAK :
WAKTU PEMETAAN MUTU :
HASIL PEMETAAN
NO STANDAR INDIKATOR TIDAK CATATAN
TERCAPAI
TERCAPAI
1 Standar Kompetensi
Lulusan
2 Standar Isi
3 Standar Proses
4 Standar PTK
5 Standar Pengelolaan
6 Standar Sarpras
7 Standar Pembiayaan
8 Standar Penilaian
Pendidikan
Jumlah
catatan:
Detail ketidaktercapaian sehingga tidak dapat di akreditasi dapat
dilihat di web pemetaanmutu.paud-dikmas.kemdikbud.go.id
.. 2016
Pelaksana Pemetaan Mutu

..

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN MUTU PROGRAM DAN/ATAU SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 23
Format Laporan 03
LAPORAN HASIL PEMETAAN MUTU KEPADA KEPALA DINAS
PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA
LAPORAN HASIL PEMETAAN MUTU PROGRAM DAN SATUAN
PENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS
JENIS SATUAN PENDIDIKAN LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN
(LKP)
NAMA SATUAN PENDIDIKAN :
ALAMAT :
NAMA DAN NOMOR KONTAK :
WAKTU PEMETAAN MUTU :
HASIL PEMETAAN
NO STANDAR INDIKATOR TIDAK CATATAN
TERCAPAI
TERCAPAI
1 Standar Kompetensi
Lulusan
2 Standar Isi
3 Standar Proses
4 Standar PTK
5 Standar Pengelolaan
6 Standar Sarpras
7 Standar Pembiayaan
8 Standar Penilaian
Pendidikan
Jumlah

catatan:
Detail ketidaktercapaian sehingga tidak dapat di akreditasi dapat
dilihat di web pemetaanmutu.paud-dikmas.kemdikbud.go.id

.. 2016
Pelaksana Pemetaan Mutu

..

24 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Format Laporan 04
LAPORAN HASIL PEMETAAN MUTU KEPADA KEPALA DINAS
PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA
LAPORAN HASIL PEMETAAN MUTU PROGRAM DAN SATUAN
PENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS
JENIS SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
NAMA SATUAN PENDIDIKAN :
ALAMAT :
NAMA DAN NOMOR KONTAK :
WAKTU PEMETAAN MUTU :
HASIL PEMETAAN
NO STANDAR INDIKATOR TIDAK CATATAN
TERCAPAI
TERCAPAI
1 Standar Kompetensi
Lulusan
2 Standar Isi
3 Standar Proses
4 Standar PTK
5 Standar Pengelolaan
6 Standar Sarpras
7 Standar Pembiayaan
8 Standar Penilaian
Pendidikan
Jumlah

catatan:
Detail ketidaktercapaian sehingga tidak dapat di akreditasi dapat
dilihat di web pemetaanmutu.paud-dikmas.kemdikbud.go.id
.. 2016
Pelaksana Pemetaan Mutu

..

PETUNJUK TEKNIS PEMETAAN MUTU PROGRAM DAN/ATAU SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 25

Anda mungkin juga menyukai