Anda di halaman 1dari 10

Konferensi Nasional Tarbiyah UNIDA Gontor

"The Strengthening of Pesantren Education Outcome Through The


Synergy of Multidisciplinary Knowledge" E-ISSN : 2986-3945
Shibghoh: Prosiding Ilmu Kependidikan UNIDA Gontor
vol.1 tahun 2023

Problematika Guru Pendidikan Agama Islam


dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka

Shinta Sri Pillawaty1*, Nurul Firdaus2, Uus Ruswandi 3, Syaefan Abdan Syakuro 4
1,2,4
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
3
Dosen Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Abstrak: Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) mempunyai peranan


______________ krusial dalam mencetak generasi yang unggul baik dari segi dominasi
Article History: ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta dalam penguatan iman
Received: Dec 03, 2022
dan taqwa (IMTAQ) sebagai akibatnya, tujuan pendidikan khususnya
Revised: Dec 11, 2022
Accepted: Dec 18, 2022 PAI bisa tercapai sebagaimana mestinya, sejalan dengan Undang-
Published: Feb 28, 2023 Undang bahwa pendidikan bertujuan mencetak generasi yang beriman,
bertaqwa, berakhlak mulia, cerdas, berdikari, kreatif, serta
bertanggung jawab. Adanya Kurikulum Merdeka yang diterapkan
_________ SMA Yadika Kalijati Subang di kelas X pada saat ini, menjadi sebuah
Kata Kunci: problematika khususnya bagi guru PAI pada pengimplementasian
Problematika, Guru, Pendidikan Kurikulum Merdeka di sekolah. Tujuan penelitian ini ialah:
Agama Islam, Kurikulum Merdeka. 1). Menggambarkan bagaimana pengimplementasian kurikulum
merdeka oleh guru PAI.
________________________
2). menggambarkan problematika guru PAI dalam
*Correspondence Address: mengimplementasikan kurikulum merdeka. Metode penelitian ini
pillawatysri99@gmail.com menggunakan kualitatif dengan data hasil wawancara, dan studi
2210040015@student.uinsgd.ac.id dokumen. Hasil dari penelitian ini bisa disimpulkan bahwa guru PAI
uusruswandi@uinsgd.ac.id dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka, cenderung sulit
dilaksanakan karena kemandirian peserta didik yang masih perlu
perhatian khusus. Maka hal ini, menjadi problem yang dihadapi guru
PAI pada penerapan kurikulum merdeka belajar, selain dituntut
menjadi fasilitator guru juga harus bisa membentuk peserta didiknya
yang aktif dan kreatif, hal itu sulit dilaksanakan jika peserta didik
cenderung hanya mengikuti arahan dari guru tanpa terdapat inisiatif
tersendiri.

PENDAHULUAN memenuhi standar kompetensi guru yang


Kualitas pendidikan dapat berubah telah ditetapkan akan mampu memberikan
mengikuti perkembangan zaman dan kontribusi bagi peningkatan kualitas SDM
teknologi. Para pelaku pendidikan, secara menyeluruh dalam (UU No. 14
khususnya pendidik, menghadapi Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen,
tantangan sekaligus tanggungjawab di n.d.) pasal 10 ayat 1 bahwa kompetensi
Indonesia yang saat ini sedang guru meliputi kompetensi pedagogik,
meningkatkan kualitas pendidikan. kompetensi kepribadian, kompetensi
Bagaimana mungkin seorang guru dapat sosial, dan kompetensi profesional.
memberikan pengetahuan yang benar- Guru dengan keempat kemampuan
benar meningkatkan sikap dan tindakan tersebut diharapkan mampu memenuhi
siswa. Dengan kata lain, pendidik yang amanat undang-undang untuk

Faculty of Tarbiyah
University of Darussalam Gontor
Problematika Guru PAI dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka

mencerdaskan kehidupan bangsa dan diberlakukan resmi pada tanggal 11


menginspirasi peserta didik menjadi Februari 2022. Pada tahap ini
manusia yang cerdas, mandiri, dan kemendikbudristek telah memberikan tiga
bertakwa sesuai dengan tujuan pendidikan, pilihan kepada satuan pendidikan untuk
yaitu: meningkatkan potensi peserta didik melaksanakan kurikulum berdasarkan
agar menjadi manusia yang sehat, berilmu, Standart Nasional Pendidikan yang sesuai
cakap, kreatif, dan mandiri, serta beriman dengan kebutuhan pembelajaran dan
dan bertakwa kepada Allah SWT. Dalam konteks masing-masing satuan
Sistem Pendidikan Nasional dalam UU pendidikan. Tiga pilihan tersebut antara
No.20 Tahun 2003, dijabarkan lain yaitu kurikulum 2013, kurikulum
bahwasannya pendidikan ialah sarana darurat dan kurikulum merdeka.
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang
mengembangkan bakat dan kemampuan sudah diberlakukan selama ini sebagai
membentuk watak serta peradaban bangsa kurikulum nasional sejak tahun ajaran
dan negara yang bermartabaat. 2013/2014. Kurikulum darurat adalah
Berdasarkan hal tersebut, jika kita kurikulum pemulihan ketertinggalan
amati dalam sistem pendidikan di pembelajaran (learning loss) yang terjadi
Indonesia hingga saat ini telah banyak pada kondisi khusus dan memiliki prinsip
mengalami perubahan. Mulai dari diversifikasi yang mengacu pada
perubahan kurikulum, pengembangan kurikulum 2013 dengan kompetensi inti
sistem proses belajar mengajar, dan kompetensi dasar namun lebih
pemanfaatan sarana prasarana bagi sistem disederhanakan serta diberlakukan pada
pendidikan bahkan peningkatan mutu guru saat pembelajaran masa covid-19.
sebagai seorang pendidik. Sedangkan kurikulum merdeka yaitu
Dalam Sistem Pendidikan kurikulum yang dulu disebut sebagai
Nasional dalam UU No.20 Tahun 2003, kurikulum prototype yang kemudian
dijabarkan bahwasannya pendidikan ialah dikembangkan sebagai kerangka
sarana untuk mencerdaskan kehidupan kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus
bangsa, mengembangkan bakat dan berfokus pada materi esensial dan
kemampuan membentuk watak serta pengembangan karakter serta kompetensi
peradaban bangsa dan negara yang peserta didik.
bermartabaat. Program yang diungkapkan Menteri
Berdasarkan hal tersebut, jika kita Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem
amati dalam sistem pendidikan di Anwar Makarim mengundang banyak
Indonesia hingga saat ini telah banyak perhatian dari kalangan pemerhati
mengalami perubahan. Mulai dari pendidikan. Salah satunya yakni
perubahan kurikulum, pengembangan Darmayani dalam jurnalnya
sistem proses belajar mengajar, mengungkapkan bahwa :
pemanfaatan sarana prasarana bagi sistem “Merdeka belajar bisa dikatakan
pendidikan bahkan peningkatan mutu guru merupakan otonomi dalam bidang
sebagai seorang pendidik. pendidikan. Kebijakan otonomi
Menyikapi hal tersebut, Menteri pendidikan mulai dihidupkan kembali di
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) era ini. Memerdekakan unit pendidikan,
Nadiem Anwar Makarim mencetuskan memerdekakan guru, memerdekakan
kebijakan merdeka belajar yang peserta didik dapat merangsang
menghasilkan beberapa produk. Pada munculnya inovasi-inovasi baru. Peserta
episode ke 15 diluncurkan produk yaitu didik dapat belajar secara mandiri dan
kurikulum merdeka dan platform merdeka kreatif, sehingga seluruh peserta didik
mengajar. Kurikulum merdeka Indonesia yang beraneka ragam suku dan

380 | Shinta Pillawaty, Nurul Firdaus, Uus Ruswandi, Syaefan Abdan


Problematika Guru PAI dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka

kebudayaan dapat memiliki ragam cara Tujuan memiliki kurikulum adalah untuk
belajarnya masing-masing. Diungkapkan memberikan siswa dengan pendidikan
oleh Yuli Bangun Nursanti Kepala Dinas yang lebih berkualitas didalamnya
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten meliputi tujuan, isi, dan bahan
Wonogiri fokus dari Merdeka belajar pembelajaran sebagai pedoman
adalah terletak pada proses pembelajaran. pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Sejak
Saat ini dalam proses pembelajaran masih tahun 1947, kurikulum di Indonesia telah
banyak kita jumpai peserta didik yang mengalami beberapa kali revisi.
belum bisa memberikan pemikiran secara Kemendikbud memperkenalkan
analisis. Dalam Merdeka belajar Kurikulum Merdeka pada Februari 2022.
diharapkan dapat dikembangkan cara Kurikulum merdeka merupakan kurikulum
berfikir kritis dan analitis.” pembelajaran intrakurikuler yang
Berdasarkan perubahan-perubahan ekstensif. Pengoptimalan konten akan
tersebut dan sistem kemajuan pendidikan lebih terasa, memungkinkan siswa
yang ada tentunya tidak terlepas dari peran mendapatkan waktu yang cukup dalam
sistem pendidikan di Indonesia. Maka mempelajari suatu materi, serta
adanya pembaruan yakni kurikulum meningkatkan kemampuan dan
merdeka merupakan sebuah gagasan yang kompetensi. Nantinya, guru dapat memilih
memberikan kelonggaran kepada guru dan berbagai metode pengajaran agar minat
juga siswa untuk menentukan sendiri dan kebutuhan belajar siswa dapat
sistem pembelajaran yang akan diterapkan. terpenuhi. Kurikulum ini dimaksudkan
Dalam perjalanan sistem pembelajaran untuk mendongkrak pencapaian profil
selama ini, dirasa proses belajar pelajar Pancasila yang ditetapkan
mengajarnya sangat kaku, dimana dalam pemerintah. Karena tidak ditujukan untuk
penerapannya sebagian besar murid mencapai target capaian pembelajaran
mendengarkan dan guru yang tertentu, maka proyek tidak berkaitan
menjelaskan. Maka sistem seperti ini dengan materi pelajaran.
kebanyakan akan berkutat kepada Kesulitan yang dihadapi guru PAI dalam
menerapkan kurikulum merdeka menjadi
pengetahuan namun minim keterampilan.
fokus penelitian ini. Tujuan penelitian ini
Sedangkan lingkup dalam pendidikan
adalah untuk mendes:
teramat luas yakni juga mencakup sikap.
1). Menggambarkan bagaimana
pengimplementasian kurikulum merdeka
Tujuan pendidikan UU Sisdiknas tersebut
oleh guru PAI.
menekankan bahwa nilai-nilai moral dan
2). menggambarkan problematika guru
agama siswa lebih penting daripada
PAI dalam mengimplementasikan
kemampuan intelektual siswa. Mengingat
kurikulum merdeka.
negara Indonesia termasuk salah satu
kategori negara berkembang di dunia,
METODE
maka peran kurikulum mutlak diperlukan
Metode yang digunakan dalam penelitian
untuk mencapai hal tersebut. Namun,
ini adalah Metode kualitatif. Menurut
sedikit perhatian diberikan pada sistem
(Bodgan & Taylor, 2012) menyatakan
pendidikan Indonesia, yang tampaknya
bahwa, penelitian kualitatif adalah sebagai
masih terbelakang. Kualitas pendidikan itu
prosedur penelitian yang menghasilkan
sendiri secara tidak langsung dipengaruhi
data deskriptif berupa kata-kata tertulis
oleh kurangnya fokus, khususnya pada
atau lisan dari orang-orang dan perilaku
pendidikan agama Islam dan Kurikulum
yang diamati. Metode penelitian adalah
Merdeka saat ini.
suatu cara untuk memperoleh pengetahuan
atau memecahkan suatu permasalahan

381 | Shinta Pillawaty, Nurul Firdaus, Uus Ruswandi, Syaefan Abdan


Problematika Guru PAI dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka

yang dihadapi. Penelitian ini Tujuan daripada pendidikan agama Islam


menggunakan metode deskriftif analitis, yakni untuk meningkatkan keyakinan,
karena metode ini digunakan untuk pengalaman dan pemahaman serta
meneliti kejadian-kejadian yang telah penghayatan peserta didik terkait agama
berlangsung dan berhubungan dengan Islam, sehingga mampu menjadi manusia
kondisi pada masa sekarang. Sumber data yang beriman dan bertaqwa kepada Allah
diperoleh dari sumber data primer yaitu SWT dan memiliki akhlaq yang mulia
jurnal, buku dan pengamatan langsung di dalam kehidupan pribadi maupun
kelas X SMA Yadika Kalijati Subang serta bermasyarakat. Tujuan utama dari
sumber data sekunder dengan wawancara Pendidikan Agama Islam disekolah yaitu
kepada peserta didik, Wakasek kesiswaan, untuk pembentukan karakter dan akhlak
dan guru PAI. Adapun teknik peserta didik sehingga mampu menjadikan
pengumpulan data dengan participant orang-orang yang bermoral, jiwa yang
observation sebab peneliti terlibat bersih dan akhlak menjadikan orang-orang
langsung dalam subyek penelitian. yang bermoral, jiwa yang bersih dan
Validasi data dengan menggunakan akhlak yang berkualitas serta faham
triangulasi untuk mereduksi data-data dengan kewajiban dan penerapannya.
sehingga didapati data-data yang betul-
betul valid sesuai dengan kondisi 2. Guru dalam Pendidikan Islam
lapangan. Pendekatan deskriptif ini
Dalam Islam, guru merupakan pihak yang
dimaksudkan untuk mengungkap fakta
memiliki tanggung jawab terhadap tumbuh
mengenai problematika guru PAI dalam
kembang peserta didik dengan
mengimplementasikan kurikulum
memaksimalkan potensi efektif, kognitif,
merdeka di kelas X SMA Yadika Kalijati
dan psikomotoriknya. Ahmad Tafsir
Subang. Penelitian ini dilakukan dengan
berpendapat bahwa pandangan Islam
mengkaji berbagai referensi yang
tentang guru dapat disamakan dengan teori
berkaitan dengan program pengembangan
Barat yang menyatakan bahwa guru adalah
keagamaan. Menurut (Arikunto, 2006)
siapa saja yang bertanggung jawab atas
penelitian deskriptif ini bertujuan dalam
tumbuh kembang anak didik. Dalam Islam,
rangka menyelidiki kondisi, keadaan, atau
orang tua dianggap sebagai pendidik
hal-hal lain yang ketika hasilnya telah ada,
utama anak-anaknya.
dilaporkan dalam bentuk lapporan
Dalam undang-undang, guru adalah bagian
penelitian. Adapun langkah-langkahnya
dari tenaga kependidikan. Dan tenaga
adalah dengan mengumpulkan data,
kependidikan adalah anggota masyarakat
menjelaskan, kemudian menganalisis data
yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
tersebut.
menunjang penyelenggaraan pendidikan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
(UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
1. Definisi Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Nasional, n.d.). Dalam butir 6
Menurut Zakiyah Drajat, pendidikan pasal yang sama, tenaga kependidikan
agama Islam ialah usaha untuk mendidik yang ikut serta dalam penyelenggaraan
serta membimbing peserta didik agar pendidikan dan memenuhi syarat sebagai
mampu memahami ajaran islam secara guru, dosen, pembimbing, tutor,
luas dan menyeluruh, kemudian widyaiswara, PNS, instruktur, fasilitator,
memahami tujuan ajarannya sehingga atau sebutan lain sesuai dengan
mampu untuk mengamalkan serta kekhususannya disebut sebagai pendidik.
menjadikan islam sebagai pandangan Oleh karena itu, semua pekerjaan yang
hidup. berkontribusi pada pendidikan dicakup
oleh istilah "pendidik". Dalam pendidikan
Islam, pendidik biasanya disebut sebagai

382 | Shinta Pillawaty, Nurul Firdaus, Uus Ruswandi, Syaefan Abdan


Problematika Guru PAI dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka

ustadz/ustadzah, muaddib, murabbi, sebagai hamba Allah dan Khalifah. Allah


muallim, mursyid, atau mudarris. Masing- di bumi dan menikmati kehidupan baik di
masing istilah tersebut di atas dunia maupun di akhirat.
dikategorikan sebagai pendidik, kecuali Saat ini, pertumbuhan dan kemajuan siswa
istilah-istilah yang khusus sangat dipengaruhi oleh keterlibatan guru,
penggunaannya. Akibatnya, Islam maka pencapaian tujuan pendidikan
memiliki pandangan yang luas tentang memerlukan mentalitas dan kepribadian
pendidik juga. Orang tua berperan sebagai yang kuat.
pendidik dalam lingkungan keluarga. Di 3. Pengertian Kurikulum Merdeka
masyarakat, organisasi masyarakat atau Kurikulum Merdeka merupakan
tokoh masyarakat sendiri berperan sebagai kurikulum dengan pembelajaran
pendidik, sedangkan di sekolah, guru atau intrakurikuler yang beragam, dimana
ustadz berperan sebagai pendidik. materi mata pelajaran akan dioptimalkan
Agar anak didik mencapai tingkat agar siswa memiliki waktu yang cukup
pemikiran yang lebih dewasa dan mampu untuk mendalami konsep dan memperkuat
melakukan perbuatan sesuai dengan ajaran kompetensi. Guru memiliki keleluasaan
Allah SWT yang hidup di bumi, sebagai untuk memilih berbagai perangkat
makhluk individu dan sosial, maka pengajaran agar pembelajaran dapat
perkembangan jasmani dan rohani siswa disesuaikan dengan kebutuhan dan minat
menjadi tanggung jawab pendidik. Hal ini belajar siswa.
didasarkan pada pemikiran bahwa Kurikulum merdeka merupakan
mengenyam pendidikan merupakan salah satu bagian dari upaya pemulihan
kewajiban agama yang hanya harus pembelajaran, dimana sebelumnya
dipenuhi oleh orang dewasa, pertama pada kurikulum merdeka disebut sebagai
tingkat pribadi dan kemudian sosial. kurikulum prototipe yang kemudian
Menurut pemikiran Islam, pendidik adalah dikembangkan sebagai kerangka
seseorang yang membantu peserta didik kurikulum yang lebih fleksibel, dengan
memperbaiki kehidupannya sehingga tetap fokus pada materi esensial dan
dapat mencapai status manusia sempurna pengembangan karakter serta kompetensi
atau manusia sempurna dan menunaikan siswa.
tanggung jawabnya sebagai hamba dan Karakteristik utama kurikulum ini
khalifah di muka bumi. Singkatnya, yang mendukung pemulihan pembelajaran
pendidik adalah orang-orang yang mampu adalah: Pembelajaran berbasis projek
menanamkan keimanan, ilmu, dan amal untuk soft skill dan pengembangan
kepada anak didik—tiga komponen yang karakter sesuai profil pelajar Pancasila.
sangat penting. Selain itu, istilah "guru" Fokus pada materi esensial sehingga ada
telah diadopsi sebagai pengganti waktu yang cukup untuk mempelajari
"pendidik" demi kemudahan menulis. kompetensi dasar secara mendalam seperti
Dalam Islam, guru adalah orang yang literasi dan numerasi. Fleksibilitas bagi
berusaha mengembangkan seluruh guru untuk melaksanakan pembelajaran
kemampuan yang dimiliki anak didiknya, yang berdiferensiasi sesuai dengan
baik potensi afektif, kognitif, dan kemampuan siswa dan melakukan
psikomotorik. Guru juga dapat dipandang penyesuaian dengan konteks dan muatan
sebagai orang dewasa yang berkewajiban lokal.
mengembangkan potensi jasmani dan Jadi, kurikulum merdeka memberikan
rohani setiap anak didiknya agar mencapai kesempatan kepada guru untuk lebih
kedewasaan, hidup mandiri, dan menjadi leluasa dalam mengembangkan perangkat
manusia sempurna atau manusia sempurna pembelajaran serta memberikan kebebasan
yang menunaikan tanggung jawabnya

383 | Shinta Pillawaty, Nurul Firdaus, Uus Ruswandi, Syaefan Abdan


Problematika Guru PAI dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka

untuk siswa menyesuaikan kebutuhan dan Adanya masalah dalam pembelajaran atau
minat belajarnya. pendidikan maka akan menghambat
tercapainya tujuan secara maksimal. Oleh
4. Pengertian Problematika sebab itu diperlukan solusi dalam
Istilah problem atau problematika berasal penyelesaian masalah. Dalam
dari bahasa Inggris yaitu problematic yang pembelajaran ada beberapa kemungkinan
berarti masalah atau persoalan. Masalah masalah yang dapat terjadi antara lain:
dapat diartikan sebagai penyimpangan Problem yang berkaitan dengan
antara apa yang seharusnya dengan apa peserta didik Siswa adalah subjek dari
yang sebenarnya terjadi, antara teori semua kegiatan pendidikan dan
dengan praktek, antara metode dengan pengajaran. Peserta didik memiliki
implementasi, antara rencana dengan kedudukannya dalam proses pembelajaran
pelaksana. Sedangkan dalam bahasa karena guru hanya berperan sebagai
Indonesia, masalah berarti sesuatu yang motivator dan fasilitator. Faktor internal
belum dapat diselesaikan, yang siswa meliputi kecerdasan, perhatian,
menyebabkan suatu permasalahan. minat, bakat, motivasi, kedewasaan,
Masalah adalah situasi yang dapat kesiapan. Setiap siswa memiliki masalah
didefinisikan sebagai kesulitan yang perlu sehingga guru dituntut untuk mengetahui
diselesaikan, diatasi atau disesuaikan. sifat dan karakteristik siswa serta memiliki
Jadi, problematika adalah bentuk suatu keterampilan dalam membimbing siswa.
persoalan atau permasalahan yang perlu 5. Problematika Guru Pendidikan
adanya pembenahan untuk diselesaikan, Agama Islam dalam
utamanya dalam proses belajar mengajar, Mengimplementasikan
baik dari dalam diri peserta didik (internal) Kurikulum Merdeka Belajar
maupun dari luar peserta didik (eksternal). Kurikulum memainkan peran
Adapun problematika dan permasalahan penting dalam pendidikan. Siswa tidak
yang dihadapi guru, antara lain akan mencapai tujuan pembelajaran yang
sebagaimana yang diungkapkan oleh tepat tanpa kurikulum yang sesuai.
Zuhairini, berikut ini: Kesulitan dalam Tentunya, semuanya disesuaikan dengan
menghadapi perbedaan pada salah satu kebutuhan siswa pada saat itu. Kurikulum
siswa dengan siswa lain, yang disebabkan mandiri diluncurkan Kementerian
oleh perbedaan IQ, karakter, atau latar Pendidikan dan Kebudayaan pada Februari
belakang kehidupannya. 2022. Pendekatan bakat dan minat disebut
Kesulitan dalam menentukan mata sebagai kurikulum merdeka. Siswa dapat
pelajaran yang cocok untuk anak- anak memilih mata pelajaran apa yang ingin
sesuai dengan yang dihadapinya. mereka kuasai sesuai dengan minat
Kesulitan dalam memilih metode yang mereka.
tepat. Kesulitan dalam melakukan evaluasi Program pendidikan ini
karena terkadang kelebihan waktu atau merupakan program pendidikan yang
kekurangan waktu. Permasalahan seperti berbeda dari pembelajaran intrakurikuler.
uraian diatas akan dapat diselesaikan jika di mana konten akan lebih optimal,
seorang guru sudah berpengalaman dan memungkinkan siswa memiliki waktu
profesional dalam mengajar. Selain itu yang cukup untuk menyelidiki ide dan
mau mencari solusi dengan terus meningkatkan kompetensi. Nantinya, guru
memperbaiki hal-hal yang kurang dapat memilih berbagai metode
mendukung tercapainya suatu tujuan dari pengajaran agar minat dan kebutuhan
hasil evaluasi yang dilaksanakan. belajar siswa dapat terpenuhi. Berdasarkan
Problematika merupakan masalah tema pemerintah, kurikulum ini dibuat
yang membutuhkan pemecahan masalah. untuk meningkatkan prestasi siswa

384 | Shinta Pillawaty, Nurul Firdaus, Uus Ruswandi, Syaefan Abdan


Problematika Guru PAI dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka

berprofil Pancasila. dimana proyek tidak pembelajaran berupa suara dan gambar,
dimaksudkan untuk mencapai tujuan seperti video, sehingga siswa dapat lebih
pencapaian pembelajaran tertentu dan memahami pembelajaran itu sendiri,
tidak terkait dengan isi mata pelajaran. meskipun pada kenyataannya siswa saat
Berikut tujuan kurikulum merdeka, antara ini cenderung lebih menyukai
lain: pembelajaran dengan pendekatan
a. Menciptakan pendidikan yang audiovisual.
menyenangkan Keberhasilan implementasi kurikulum
Penciptaan pengalaman pendidikan yang merdeka sangat terbantu dengan
menyenangkan bagi guru dan siswa adalah tersedianya sarana dan prasarana. Sarana
tujuan utama dari kurikulum mandiri. dan prasarana yang lengkap, terutama
Pengembangan keterampilan dan karakter ketersediaan perangkat IT, sangat
yang sesuai dengan nilai-nilai bangsa mendukung penerapan kurikulum mandiri
Indonesia ditekankan dalam kurikulum di sekolah. Selama program sekolah
pendidikan Indonesia ini. mengemudi, sekolah dapat menerima
b. Mengejar ketertinggalan bantuan dana untuk melengkapi
pembelajaran Pandemi covid-19 ketersediaan infrastruktur pendukung
meninggalkan kesenjangan pembelajaran, pembelajaran. Kementerian Pendidikan
dan kurikulum merdeka bertujuan untuk dan Kebudayaan telah menyiapkan buku
mengisinya. Kurikulum ini bertujuan agar kurikulum merdeka. Mereka hanya perlu
pendidikan Indonesia tidak kalah dengan dikembangkan oleh guru. Sekolah tidak
negara maju, dimana siswa bebas memilih diragukan lagi akan memasukkan berbagai
apa yang dipelajarinya. platform pembelajaran sebagai media
c. Mengembangkan potensi peserta pembelajaran dalam pelaksanaannya
didik. Tujuan selanjutnya dari kurikulum karena ini adalah awal dari pergeseran ke
merdeka adalah untuk membantu siswa arah digitalisasi sekolah. (Patilima, 2022).
mewujudkan potensi penuh mereka. Untuk Video dan visual lainnya akan membuat
memfasilitasi pembelajaran yang lebih pelajaran agama lebih mudah dimengerti
mendalam, kurikulum ini telah oleh peserta didik. Misalnya, peserta didik
disederhanakan dan disesuaikan. Selain itu, akan lebih mudah memahami materi
kurikulum merdeka menekankan pada Aqidah Akhlak pada bab iman jika mampu
informasi mendasar dan tahapan menggambarkan makhluk ghaib seperti
pengembangan kompetensi siswa. malaikat dan jin. oleh karena itu, sulit
Diharapkan kompetensi siswa akan untuk memahami siswa hanya dengan
tumbuh sebagai hasil dari kurikulum menggunakan metode pembelajaran
merdeka. Karena kurikulum ini lebih tradisional berbasis ceramah.
menekankan pada kebebasan siswa, hal ini Pembelajaran tidak lepas dari teknologi
menjadi keunggulan tersendiri. Selain itu, sebagai media dan sumber belajar bagi
kurikulum ini memudahkan guru untuk siswa saat ini karena mereka hidup dalam
mengajar siswa. Padahal keterampilan lingkaran kemajuan teknologi. Teknologi
semacam ini juga merupakan bagian dari mempermudah pengajaran materi aqidah,
profesionalisme seorang guru, namun akhlak, fikih, dan mata pelajaran lain
banyak pendidik PAI yang belum mampu kepada guru PAI.
memanfaatkan teknologi untuk Namun, kenyataannya banyak guru PAI
mengajarkan pembelajaran agama sebagai kita yang belum berhasil memasukkan
sumber dan alat sekaligus. Audio visual teknologi ke dalam bahan dan alat
hanyalah sebuah instrumen atau perangkat pembelajaran. Meskipun teknologi tidak
pembelajaran yang menggunakan memberikan dukungan utama untuk
teknologi mutakhir untuk mengolah materi pembelajaran, itu sangat membantu dalam

385 | Shinta Pillawaty, Nurul Firdaus, Uus Ruswandi, Syaefan Abdan


Problematika Guru PAI dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka

implementasi kurikulum mandiri yang Berdasarkan hasil penelitian


menekankan pada pembelajaran yang mengenai “Problematika Penerapan
berpusat pada siswa daripada Kurikulum Merdeka Dalam Mata
pembelajaran yang berpusat pada guru Pelajaran Pendidikan Agama Islam di
selama proses pembelajaran. SMA Yadika Kalijati Subang” maka dapat
Selain itu, penerapan kurikulum mandiri disimpulkan bahwa:
ini lebih menekankan pada kreativitas dan Kemandirian peserta didik masih
partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran membutuhkan pengawasan yang intensif
bahan ajar sehingga menjadi sasaran dari para pendidik secara keseluruhan,
pemerintah, sekolah, dan tenaga pendidik sehingga menyulitkan para guru PAI untuk
sebagai fasilitator yang terjun langsung di mengimplementasikan kurikulum
lapangan. jika semua atau sebagian siswa merdeka mandiri belajar tersebut. Inilah
yang diharuskan aktif gagal masalah yang dihadapi guru PAI ketika
melakukannya. mencoba mengimplementasikan
Faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan kurikulum ini. Selain dituntut menjadi
tersebut diantaranya: kurangnya pelatihan fasilitator, guru juga harus mampu
atau workshop tentang kurikulum, membuat siswanya aktif dan kreatif. Hal
kurangnya pemahaman terhadap ini sulit dilakukan jika siswa hanya
kompetensi inti dan kompetensi dasar, mengikuti instruksi guru tanpa mengambil
materi dan contoh soal dan buku teks inisiatif sendiri.
kurang sesuai. Dari hasil wawacara, observasi,
Dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka serta dokumentasi yang dilakukan oleh
pada mata pelajaran Pendidikan Agama peneliti dengan guru PAI tentang
Islam di SMA Yadika Kalijati Subang, permasalahan yang dihadapi oleh guru PAI
terdapat problematika-problematika yang dalam mengimplementasikan kurikulum
bersifat internal maupun eksternal, yang merdeka.
dipaparkan sebagai berikut: Permasalahan yang dihadapi guru
a. Kurangnya kemandirian belajar PAI di SMA Yadika Kalijati Subang,
dari peserta didik. diantaranya adalah masalah terkait
b. Belum adanya pengalaman pemahaman guru PAI tentang kurikulum
mengenai implementasi kurikulum merdeka. Karena secara teknis dan teoritis
merdeka belajar bagi guru dan siswa. kurikulum ini mengalami beberapa
c. Kurang memaksimalkannya media perubahan dari kurikulum sebelumnya,
teknologi dan informasi. terutama dalam proses dan standar
d. Belum ada kesadaran dari peserta pembelajaran. Oleh sebab itu guru PAI
didik untuk dapat berperan aktif, dan harus benar-benar menyiapkan dan
kreatif dalam proses pembelajaran. memahami perubahan-perubahan yang
e. Guru PAI belum terbiasa menjadi harus diterapkan secara berbeda dari
fasilitator di dalam kelas. kurikulum sebelumnya.
f. Kurangnya referensi dalam Penerapan Kurikulum Merdeka di SMA
penggunaan metode, media dan model Yadika Kalijati Subang belum genap satu
pembelajaran. tahun yaitu dimulai Juli 2022. Penerapan
g. Dukungan orang tua Permasalahan Kurikulum Merdeka yang dilakukan oleh
yang berkaitan dengan orang tua guru PAI di SMA Yadika Kalijati Subang
diantaranya adalah kurangnya rasa belum maksimal, karena pelaksanaannya
tanggung jawab dan kepedulian terhadap cukup baru sehingga masih dalam tahap
pendidikan agama anaknya. penyesuaian. Selain itu juga perlu adanya
pendalaman untuk stakeholder didalamnya
Kesimpulan agar langkah dalam penerapan kurikulum

386 | Shinta Pillawaty, Nurul Firdaus, Uus Ruswandi, Syaefan Abdan


Problematika Guru PAI dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka

merdeka semakin matang dan dapat Penelitian. Rineka Cipta.


berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin Choirul Ainia Dela, et.al, Merdeka Belajar
dicapai. Dalam Pandangan Ki Hajar Dewantara dan
Problematika yang terjadi dalam Relevansinya Bagi Pendidikan Karakter,
penerapan kurikulum merdeka pada mata (Jurnal Filsafat Indonesia, 2020), Vol.3
pelajaran pendidikan agama Islam di SMA No.3, h.95.
Yadika Kalijati Subang ialah guru PAI UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan
yang merasa kesulitan mengubah pola Dosen.
pikir atau kebiasaan lama dalam mengajar, UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
guru PAI masih terbawa dengan model Pendidikan Nasional.
pembelajaran Kurikulum 2013 sehingga Ahmad Tafsir. (2005). Metodologi
penerapannya pada pembelajaran Pengajaran Agama Islam. PT. Remaja
menggunakan pendekatan campuran Rosdakarya.
antara kurikulum 2013 dan kurikulum Achmad, Amrullah. Kerangka Dasar Masalah
merdeka. Permasalahan yang kedua adalah Pendidikan Islam, dalam Muslih Usa ed.,
guru PAI kurang memahami secara detail Pendidikan Islam.
terkait pembelajaran diferensiasi dan
merasa kesulitan jika menerapkannya Ainia, D. K. (2020). “Merdeka Belajar
dalam pembelajaran. Hal ini dikarenakan Dalam Pandangan Ki Hadjar
guru PAI memfokuskan pada praktek Dewantara Dan Relevansinya Bagi
secara keseluruhan dikarenakan dalam Pengembangan Pendidikan
mata pelajaran pendidikan terdapat Karakter.” Jurnal Filsafat
beberapa materi ibadah yang Indonesia, 3(3), 95–101.
membutuhkan praktik untuk hasil yang Ali, M. (2016). Guru Dalam Proses
maksimal. Dan permasalahan yang Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
selanjutnya ialah problem guru PAI Baru Algesindo.
terhadap banyaknya macam perbedaan Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian:
perangkat pembelajaran yang harus Suatu Pendekatan Praktek,. Rineka Citra.
dikerjakan sebelum pembelajaran. Hal ini
Auliya Javanisa, Farah Fairuz Fauziah,
disebabkan karena ada perbedaan
Riasita Melani, Z. A. R. (2022).
kurikulum dari jenjang kelas yang harus
Implementasi Kurikulum Sekolah
diajar oleh guru PAI tersebut. Oleh sebab
Penggerak Terhadap Motivasi
itu mau tidak mau guru PAI harus
Peserta Didik. Jurnal kalam
menyusun perangkat pembelajaran yang
Pendidikan PGSD Kebumen, 1,
berbeda antara kelas X dengan XI atau XII
34–47.
Amirul Bakhri, jurnal madaniyah, edisi
REFERENSI
VIII, Januari 2015.
Ali Sudin, Kurikulum dan Pembelajaran,
Daulay, A. Haidar Putra. (2012).
(Bandung: Upi Press, 2014), cet. Ke-1, h.4.
Pemberdayaan Pendidikan Islam
Lismina, Pengembangan Kurikulum,
di Indonesia, Jakarta: Rineka
(Sidoarjo: Uwais Inspirasi Indonesia,
Cipta.
2017), h. 2.
Daradjat, Z. (2005). Kepribadian Guru.
Arikunto. (2006). Metode Penelitian
Bulan Bintang.
Kualitatif. Bumi Aksara.
Afril Guza, Undang-Undang Sistem
Jalaludin Rahmat. (2001). Psikologi
Pendidikan Nasional dan Undang-Undang
Agama: Sebuah Pengantar. PT. Raja
Guru Dan Dosen, (Jakarta : Asa Mandiri,
Grafindo Persada.
2009). h.5.
Bodgan, & Taylor. (2012). Prosedur

387 | Shinta Pillawaty, Nurul Firdaus, Uus Ruswandi, Syaefan Abdan


Problematika Guru PAI dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka

Hawi, Akmal. (2014). Kompetensi Guru Qomar, Mujamil. (2014). Menggagas


Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. Raja Pendidikan Islam. Bandung:
Grafindo. Rosdakarya.
Siti Mustaghfiroh, Konsep “Merdeka
H.M Arifin. (2011). Ilmu Pendidikan Belajar” Perspektif Aliran Progresivisme
Islam. Jakarta: Bumi Aksara. John Dewey, (Jurnal Studi Guru dan
Ihsan, Ahmad & Saehudin. (2016). Hadits Pembelajaran, 2020), Vol. 3 No. 1, h.146.
Pendidikan, Konsep Pendidikan Sugiyono. (2020). Metode Penelitian
Berbasis Hadits. Bandung : Kuantitatif,Kualitatif Dan R&D.
Humaniora. Alfabeta.
Iqbal, Abu Muhammad. (2015). Pemikiran Ulinniam, Hidayat, Barlian, U. C., &
Pendidikan Islam. Jogjakarta: Iriantara, Y. (2021). Penerapan
Pustaka Pelajar. Kurikulum Revisi 2013 Di Masa
Juli Andriyani, Jurnal Al-Bayan, Vol. 19, Pandem Pada SMK IBS
No. 28, Juli – Desember 2013. Tathmainul Qullub Indramayu.
Tafsir, Ahmad. (2016). Ilmu Pendidikan Jurnal Pendidikan Indonesia, 2(1),
Islam. Bandung: Remaja 118–126.
Rosdakarya. Yamin, M., & Syahrir, S. (2020).
Marisa, M. (2021). Inovasi Kurikulum Pembangunan Pendidikan
“Merdeka Belajar” di Era Society Merdeka Belajar (Telaah Metode
5.0. Santhet: (Jurnal sejarah, Pembelajaran). Jurnal Ilmiah
Pendidiikan dan Humaniora), 5(1), Mandala Education, 6(1), 126–
72. 136.
https://doi.org/10.36526/js.v3i2.e- https://doi.org/10.36312/jime.v6i1.
ISSN 1121
Mastuhu. (2012). Memberdayakan Sistem Yusuf, M., & Arfiansyah, W. (2021).
Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Konsep “Merdeka Belajar” dalam
Logos Wacana Ilmu. Pandangan Filsafat
Mochtar Buchori. (2014). Pendidikan Konstruktivisme. AL-MURABBI:
dalam Pembarigunan. Jakarta: Jurnal Studi Kependidikan dan
IKIP Muhammadiyah Jakarta Keislaman, 7(2), 120–133.
Press. https://doi.org/10.53627/
Muhammad Yusri B, Jurnal Publikan, Vol. jam.v7i2.3996
VI Nomor 3 Oktober 2016. Zakiyah Drajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta
Mujib, Abdul et al. (2016). Ilmu : Bulan Bintang, 2005), h.124.
Pendidikan Islam. Jakarta: Alhamuddin, Politok Kebijakan
Kencana. Pengembangan Kurikulum di Indonesia
Mulyasa, H. . (2021). Menjadi Guru Sejak Zaman Kemerdekaan Hingga
penggerak Merdeka Belajar. Bumi Reformasi (1947-2013), (Jakarta:
Aksara. Prenadamedia Grup, 2019), h. 2.
Nata, Abuddin. (2012). Managemen
Pendidikan, mengatasi kelemahan
pendidikan Islam di Indonesia.
Jakarta: Kencana.
Nofri Hendri, Merdeka Belajar : Antara
Retorika Dan Aplikasi, (E-Tech Jurnal :
2020), Vol.8 No.1, h.2.

388 | Shinta Pillawaty, Nurul Firdaus, Uus Ruswandi, Syaefan Abdan

Anda mungkin juga menyukai