dengan berpedoman pada rencana yang telah disusun secara sistematis terkait proses
“Merdeka Belajar”, yaitu kemerdekaan dalam berpikir. Tujuan merdeka belajar ialah
agar para guru, siswa serta orang tua bisa mendapatkan suasana yang menyenangkan.
Diharapkan dari merdeka belajar, guru dan siswa dapat merdeka dalam berpikir sehingga
hal ini dapat diimplementasikan dalam inovasi guru dalam menyampaikan materi kepada
siswa, tidak hanya itu siswa juga dimudahkan dalam merdeka belajar karena siswa
berfokus pada materi yang mendasar dan pada pengembangan karakter Profil Pelajar
Pancasila (PPP). Profil Pelajar Pancasila yang lahir dari kegelisahan degradasi moral
generasi bangsa, khususnya kalangan pelajar, akibat mentalitas yang belum siap
menghadapi era komunikasi dan digitalisasi menjadi salah satu elemen penting dalam
dalam pembelajaran serta guru luasa dalam mengembangkan metode pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan siswa (Ansari et al., 2022). Selain ini kurikulum merdekat
menekankan pada aspek karakteristik siswa, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan
toleransi sesuai dengan profil pelajar pancasila. Kurikulum merdeka juga menekankan
pada penembangan kerampilan siswa seperti berfikir krtis, kreatif dan kolaboratif.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan pembelajaran yang terdiri atas disiplin
ilmu biologi, kimia dan fisika. IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala alam
berupa fakta, konsep dan hukum yang telah teruji kebenarannya melalui suatu rangkain
langsung kepada peserta didik agar peserta didik mampu menguasai topik-topik
dalam pembelajaran IPA, peserta didik harus secara aktif menemukan dan membangun
pengetahuan mereka sendiri, bukan hanya mempelajari pengetahuan sebagai hasil dari
pendidik, mulai dari kepala sekolah, staf pengajar, staf tenaga kependidikan dan juga
siswa. Semua bergerak dan belajar untuk memahami konsep Kurikulum Merdeka
Belajar, terutama substansi dari implementasi Kurikulum Merdeka Belajar bagi siswa
(Nurzila, 2022).
partisipatif aktif dari semua pihak yang ada disekolah baik kepala sekolah, staf, guru dan
peserta didik. Berdasarkan hasil wawancara bersama Guru IPA di SMP Negeri 1
Bonegunu, penerapan kurikulum merdeka belajar baru diterapkan pada tahun ajaran
2023/2024 oleh SMP Negeri 1 Bonegunu sehingga Sekolah masih dihadapkan dengan
berbagai kendala, dimana guru belum memahami secara detail tentang konsep
kurikulum merdeka belajar sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
terbiasa dengan kurikulum baru ini. Kendala lain yang ditemukan di SMP Negeri 1