Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH KURIKULUM MERDEKA TERHADAP HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X DI SMAN 1 GOWA

Makalah Seminar Sejarah

Nama: Nurul Magfirah


Nim: 210602500007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan ialah sebuah hal yang bersifat krusial. Karakter yang dipunyai oleh
seseorang merupakan sebuah hasil dari pengaruh pendidikan. Dari karakter seseorang
dapat merepresentasikan pendidikan semacam apa yang diterima orang tersebut. Marisa
(2021) berpendapat bahwa pendidikan merupakan upaya yang dijalankan oleh individu
untuk dapat mengedukasi agar dapat memperluas potensi yang ada di dalam dirinya yang
dilakukan secara terencana dan sadar serta melaksanakan aktivitas belajar mengajar yang
efektif. Dalam penyelenggaraan pendidikan tidak mungkin melepaskan dari kebijakan
yang dibuat pemerintahan atau pihak yang memiliki kewenangan di tempat lembaga
pendidikan itu ada (ada Lembaga pendidikan negeri dan swasta) dan salah satunya adalah
kurikulum. (Primasari et al., 2021). Kurikulum memegang kedudukan kunci dalam
pendidikan. Hal ini dikarenakan sangat berkaitan erat dengan penentuan arah, isi dan
proses pendidikan, yang pada akhirnya menentukan macam dan kualifikasi lulusan suatu
Lembaga Pendidikan (Hermanto et al., 2021). Kurikulum menyangkut suatu rencana dan
pelaksanaan pendidikan baik di lingkup kelas, sekolah, daerah, wilayah maupun nasional.
Kurikulum merupakan seperangkat peraturan yang dijadikan panduan pada semua
kegiatan yang ada dalam pembelajaran di kelas maupun satuan pendidikan. Kurikulum
sering disebut juga dengan rencana pembelajaran, yang terdiri dari isi, bahan dan tujuan
pembelajaran. Semua yang terlibat dalam kurikululum harus dapat memahami fungsi dari
kurikulum tersebut. Fungsi kurikulum bagi siswa yaitu sebagai alat ukur kemampuan
dirinya dan juga sebagai konsumsi pendidikan. Dan fungsi kurikulum bagi guru yaitu
sebagai pedoman dalam melakukan aktivitas pendidikan. Tanpa adanya kurikulum maka
pendidikan tidak akan dapat dilaksanakan. Kurikulum berkembang sesuai dengan zaman
dan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat umumnya. Perubahan kurikulum terjadi karena
sudah tidak sesuainya dengan kondisi saat ini atau semakin majunya teknologi dari zaman
ke zaman.
Melihat dari yang sudah dijabarkan di atas, kurikulum memegang peranan yang krusial
pada jalannya sistem pendidikan untuk dapat menciptakan generasi yang inovatif, kreatif,
dan handal serta memiliki rasa tanggung jawab. Kurikulum berisi bahan ajar, tata cara, isi,
dan tujuan pembelajaran yang mana itu adalah seperangkat rencana pembelajaran yang
nantinya digunakan sebagai dasar acuan selama aktivitas belajar mengajar demi
tercapainya tujuan pendidikan nasional. Wina Sanjaya dalam Khoirurrijal, (2022:3)
menambahkan bahwa kurikulum adalah sebuah berkas rancangan yang memuat metode
dan taktik pembelajaran yang bisa dikembangkan nantinya; tujuan yang akan diraih; apa
saja materi dan pengalaman belajar yang wajib dijalankan oleh peserta didik; bahan
evaluasi yang berguna untuk melihat ketercapaian tujuan; dan aksi nyata dari apa yang
telah dirancang. Dalam meraih kehidupan dan eksistensi yang lebih baik, kurikulum
berperan menentukan pengalaman serta jenis dan kualitas pengetahuan seseorang. Di
Indonesia sendiri kurikulum banyak mengalami pergantian dan pengembangan dalam
pengimplementasiannya dimulai dari kurikulum 1952 hingga kurikulum merdeka saat ini.
Perjalanan pengembangan kurikulum dimulai pada tahun 1947, 1964, 1968, 1973, 1975,
1984, 1994, 1997 (revisi kurikulum 1994), 2004 (KBK, Kurikulum Berbasis Kompetensi),
2006 (KTSP, Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan), 2013 (Kurtilas) lewat kementerian
pendidikan nasional pemerintah mengubah kurikulum yang ada, 2018 (Kurtilas Revisi)
karena adanya revisi di kurikulum 2013, dan saat ini muncul kurikulum baru bernama
kurikulum merdeka.
Pencetus perubahan kurikulum menjadi kurikulum merdeka belajar adalah sosok dalam
kementerian pendidikan bernama Nadiem Makarim. Penekanan dalam kurikulum merdeka
belajar adalah kemandirian dalam diri siswa. Menurut Indarta (2022) rasa mandiri yang
dimaksud di sana ialah siswa diberi kebebasan dalam mengakses berbagai macam
pengetahuan yang didapatkan, dapat dari Pendidikan yang sifatnya non formal ataupun
formal. Kurikulum merdeka merupakan masa guru dan siswa dapat atau memiliki
kebebasan dalam berpikir dan juga bebas dalam beban pikiran sehingga dapat
mengembangkan potesi pendidikan. Kurikulum merdeka belajar dapat diartikan sebagai
kurikulum yang mengembangkan kompetensi melalui metode yang mengacu pada bakat
dan minat dengan keberagaman pembelajaran intrakurikuler. Kurikulum merdeka belajar
juga sebagai penyempurnaan dari kurikulum 2013. Salah satu keunggulan kurikulum
merdeka yaitu guru dapat mengajarkan sesuai dengan capaian siswa dan siswa pun dapat
mengembangkannya. Selain keunggulan ada juga kelemahannya yaitu banyaknya
ketimpangan pendidikan dalam bersosialisasi sehingga membuat ketidak merataan
penerapan kurikulum merdeka belajar ini.
Kreatif dan bebas adalah fokus dalam kurikulum merdeka. Kurikulum ini diciptakan
dalam rangka pembentukan kurikulum yang fleksibel dan berfokus pada materi yang
esensial, selain itu kurikulu ini juga berfokus pada pengembangan kompetensi dan karakter
siswa. Menurut (Kurniati et al., 2022) ciri utama dalam kurikulum merdeka terdapat tiga
yakni dalam pengembangan softskill dan karakter pelajar Pancasila, proses belajar
mengajar difokuskan pada projek; supaya siswa mempunyai waktu yang cukup untuk
memperdalam materi pelajaran dan kompetensi dasar semacam numerasi dan literasi, maka
materi difokuskan pada hal yang esensial; serta dalam menjalankan aktivitas belajar
mengajar guru diberikan fleksibilitas.
Hasil belajar merupakan kemampuan yang diterima anak didik berdasarkan hasil dari
pengelolahan kemampuannya yang berlangsung dalam sebuah kegiatan mental, hasil
belajar menjadi salah satu nilai kepuasan yang didapatkan anak didik dari suatu usaha yang
mereka lakukan, pada kurikulum merdeka belajar hasil belajar lebih mengedepankan
kekuatan karakter sebagai nilai yang dikembangkan, karakter yang menjadi fokus diantara
adalah memiliki karakter sebagai pelajar Pancasila menurut Nadiem Makariem
(Kemendikbud, 2021). Belajar merupakan kegiatan yang berlangsung langkah demi
langkah dan merupakan hasil dari usaha yang secara sadar dilakukan untuk menerima
pengetahuan dan menyiapkan diri sebagai pendengar serta pelaku dalam aktivitas
pembelajaran. Hasil belajar sejarah mencakup kecakapan akademik, kesadaran sejarah dan
nasionalisme. Kecakapan akademik menyangkut ranah kognitif yang mengacu pada
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan dalam pembelajaran yang
bersumber dari kurikulum yang berlaku. Dalam penelitian ini peneliti akan melihat
bagaimana kurikulum merdeka belajar ini terhadap siswa, kurikulum merdeka ini
merupakan penerapan kurikulum baru yang dimana semua proses dan metode dalam
kurikulum ini tentu berbeda dengan kurikulum yang sebelumnya,maka untuk itu peneliti
melihat seberapa besar pengaruh kurikulum merdeka terhadap hasil belajar mata pelajaran
sejarah kelas X di SMAN 1 Gowa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang masalah, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh kurikulum merdeka terhadap
mata pelajaran sejarah kelas X di SMAN 1 Gowa?
C. Batasan Masalah
Untuk mencegah agar bahasan ini tidak merambat luas dari konsep yang telah
ditetapkan oleh karena itu penelitian ini hanya terbatas pada pembahasan mengenai
pengaruh kurikulum merdeka terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran sejarah kelas X
di SMAN 1 Gowa.
D. Tujuan Penulisan
Tujuan merupakan sasaran akhir yang akan dicapai dalam sebuah penelitian.
Sedangkan penelitian adalah suatu usaha untuk mencari data dan fakta yang dibutuhkan.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui pengaruh kurikulum merdeka
terhadap hasil belajar mata pelajaran sejarah siswa kelas X SMAN 1 Gowa.
E. Manfaat Penulisan
Adapun kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Secara teoritis dari hasil penelitian diharapkan dapat menjadi kajian keilmuan dalam
usaha peningkatan pendidikan.
b. Secara praktis penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pendidik
SMAN 1 Gowa dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan.
F. Tinjauan Penelitian Sebelumnya
Tinjauan penelitian terdahulu merupakan paparan atau penjabaran tentang penelitian
dan hasil penelitian-penelitian terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian yang
akan kita lakukan. Terdapat beberapa penelitian yang menjadi acuan dalam melakukan
penelitian ini serta sebagai sumber informasi atau data sekunder untuk melengkapi
penelitian ini. Adapun penelitian-penelitian sebelumnya diantaranya yaitu:
Yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Veronica Resty Panginan dan
Susanti, mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), universitas
Lamappapoleonro tahun 2022, yang berjudul “Pengaruh Penerapan Kurikulum Merdeka
Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Perbandingan Penerapan Kurikulum
2013” penelitian ini menggunakan metode kunatitatif. Hasil dari penelitian tersebut
menunjukkan bahwa Kurikulum merdeka belajar diterapkan di SD Frater bakti luhur pada
tahun 2022 yaitu pada semester genap, penelitian ini membandingkan antara penerapan
kurikulum 2013 pada semester ganjil dan penerapan kurikulm merdeka belajar pada
semsester genap. Penerapan kurikulum merdeka belajar tidak lagi berbasis tema melainkan
mata pelajaran yang diampuh oleh masing-masing guru berdasarkan kesepakatan tentang
bidang studi apa yang akan diajarkan, penerapan kurikulum merdeka mulai diadopsi
dengan baik oleh siswa. Berdasarkan hasil analisis data terjadi perbedaan yang signifikan
terhadap hasil ujian tengah semester di semester ganji (penerapan kurikulum 2013) dan
hasil ujian tengah semester di semester genap (penerapan kurikulum merdeka belajar)
setelah diberlakukan uji paired sample t-test yang menunjukan terjadinya perbedaan
signifikan dari perbandingan hasil belajar matematika siswa kelas III nicolaus di SD frater
bakti luhur kota makasar. Penelitian diatas ada kesamaan dari segi judul penelitian yaitu
membahas tentang pengaruh kurikulum Merdeka terhadap hasil belajar siswa. Namun yang
membedakan adalah dari objek yang menjadi fokus penelitian dimana penelitian Veronica
Resty Panginan dan Susanti meneliti siswa SD dan perbandingan penerapan kurikulum
Merdeka dengan kurikulum 2013 serta hasil belajar pada mata Pelajaran matemarika
sedangkan penulis berfokus hanya pada penerapan kurikulum Merdeka pada mata
pelajaran Sejarah dengan objek yang diteliti adalah siswa SMA.
Yang kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Anna Maria Oktaviani mahasiswa
Universitas Primagraha, Arita Marini dan Zulela MS mahasiswa Universitas Negeri
Jakarta tahun 2023, yang berjudul “Pengaruh Penerapan Kurikulum Merdeka Terhadap
Hasil Belajar IPS Ditinjau dari Perbandingan Penerapan Kurikulum 2013” penelitian ini
menggunakan metode kunatitatif. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa
Pengaruh terhadap penerapan kurikulum merdeka belajar terhadap hasil belajar IPS di SDN
Cipocok Jaya 1 Kota Serang yang diharapkan guru dapat mengembangkan segala aspek
pengembangan diri untuk merdeka mengajar agar dapat menciptakan merdeka belajar bagi
siswa. Penelitian diatas ada kesamaan dari segi judul penelitian yaitu membahas tentang
pengaruh kurikulum Merdeka terhadap hasil belajar siswa. Namun yang membedakan
adalah dari objek yang menjadi fokus penelitian dimana penelitian Anna Maria Oktaviani,
dkk meneliti siswa SD dan perbandingan penerapan kurikulum Merdeka dengan kurikulum
2013 serta hasil belajar pada mata Pelajaran IPS sedangkan penulis berfokus hanya pada
penerapan kurikulum Merdeka pada mata pelajaran Sejarah dengan objek yang diteliti
adalah siswa SMA.
Yang ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh Adini Adia Fitri, Slamet Rianto,
Trina Febriani, mahasiswa program studi Pendiidkan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan
Humaniora, Universitas PGRI Sumatera Barat tahun 2023, yang berjudul “Pengaruh
Penerapan Kurikulum Merdeka Terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa Kleas X di SMAN
2 Tilatang Kamang” penelitian ini menggunakan metode kunatitatif. Hasil dari penelitian
tersebut disimpulkan bahwa adanya pengaruh penerapan kurikulum merdeka terhadap
hasil belajar geografi siswa kelas X SMA Negeri 2 Tilatang Kamang. Persamaan
regresinya yaitu kelas XE.1 Y= 89,65 + 0,336X yang artinya setiap kenaikan satu variabel
X maka nilai variabel Y akan naik 0,336 dimana penerapan kurikulum merdeka
mempengaruhi hasil belajar sebesar 48% (tinggi); kedua kelas XE.2 Y= 91,20 + 1,019X
yang artinya setiap kenaikan satu variabel X maka nilai variabel Y akan naik 1,019 dimana
penerapan kurikulum merdeka mempengaruhi hasil belajar sebesar 54% (tinggi); ketiga
kelas XE.3 Y=87,63 + 0,912X yang artinya setiap kenaikan satu variabel X maka nilai
variabel Y akan naik 0,912 dimana penerapan kurikulum merdeka mempengaruhi hasil
belajar sebesar 57% (tinggi); dan keempat kelas XE.4 Y= 88,03 + 0,764X yang artinya
setiap kenaikan satu variabel X maka nilai variabel Y akan naik 0,764 dimana penerapan
kurikulum merdeka mempengaruhi hasil belajar sebesar 50% (tinggi). Penelitian diatas
ada kesamaan dari segi judul penelitian yaitu membahas tentang pengaruh kurikulum
Merdeka terhadap hasil belajar siswa SMA. Namun yang membedakan adalah dari hasil
belajar yang diteliti adalah mata Pelajaran geografi sedangkan penulis berfokus pada hasil
belajar mata pelajaran Sejarah.
G. Metode Penulisan
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan teknik analisis data
menggunakan metode kuantitatif diolah dengan dengan rumus ataupun statistik
menghasilkan data yang berbentuk persentase. Menurut (sugiyono, 2017) data kuantitatif
merupakan metode penelitian yang berlandaskan positivistic (data konkrit), data penelitian
berupa angka-angka yang akan diukur menggunakan statistik sebagai alat uji
penghitungan, berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk menghasilkan suatu
kesimpulan. Adapun teknik pengumpulan data dan instrumen yang digunakan dalam
pengumpulan data pada penelitian ini diantaranya yaitu sebagai berikut:
a. Angket
Angket merupakan sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada responden baik
secara digital maupun konvensional yang ditujukan untuk mendapatkan data informasi
dari hal-hal yang ingin diketahui. Biasanya angket dipergunakan untuk kepentingan
penelitian.
b. Wawancara
Wawancara adalah aktivitas tanya-jawab yang dilakukan oleh dua orang secara
lisan, yaitu si pewawancara adalah orang yang bertanya sedangkan narasumber adalah
orang yang menjawab pertanyaan. Informasi atau data yang diperoleh dari wawancara
biasanya berbentuk, audio atau rekaman, video, ataupun tulisan.
c. Observasi
Observasi adalah suatu aktivitas mengamati atau memperhatikan suatu objek,
dilakukan untuk memahami pengetahuan guna mendapatkan suatu gagasan untuk
mendapatkan informasi-informasi yang relevan dengan apa yang sedang diteliti.
d. Dokumentasi
Dokumentasi adalah adalah suatu kegiatan megumpulkan, memilah atau
menyortir bukti yang berbentuk, gambar, foto, koran, majalah, dan referensi lainnya
untuk kepentingan penelitian.
BAB II
PEMBAHASAN
Hasil belajar merupakan kemampuan yang diterima anak didik berdasarkan hasil dari
pengelolahan kemampuannya yang berlangsung dalam sebuah kegiatan mental, hasil belajar
menjadi salah satu nilai kepuasan yang didapatkan anak didik dari suatu usaha yang mereka
lakukan, pada kurikulum merdeka belajar hasil belajar lebih mengedepankan kekuatan karakter
sebagai nilai yang dikembangkan, karakter yang menjadi fokus diantara adalah memiliki karakter
sebagai pelajar Pancasila. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kurikulum
merdeka terhadap hasil belajar mata pelajaran sejarah siswa SMAN 1 Gowa. Studi ini berbasis di
lapangan dengan objek penelitian ini adalah pendidik dan siswa kelas X di SMAN 1 Gowa.
Penerapan Kurikulum Merdeka berpotensi berdampak signifikan pada hasil belajar siswa.
Efeknya dipengaruhi oleh sejumlah faktor kunci diantaraanya adalah pertama, desain kurikulum
memiliki peran penting, kurikulum yang relevan, mendalam, dan sesuai dengan kebutuhan siswa
dapat meningkatkan hasil belajar dan fleksibilitas dalam kurikulum juga menjadi faktor penting,
karena memungkinkan siswa untuk memilih mata pelajaran yang sesuai dengan minat dan
kemampuan mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar. Selain itu,
metode pengajaran yang digunakan oleh guru sangat berpengaruh. Pendekatan interaktif dan
kolaboratif, serta penggunaan teknologi yang bijak, dapat meningkatkan pemahaman siswa. Faktor
siswa seperti minat, motivasi, kemampuan, dan bakat juga turut memengaruhi hasil belajar.
Dukungan dari sekolah dan guru, termasuk kualitas pengajaran, fasilitas, dan sumber daya, juga
berperan penting dalam mencapai hasil belajar yang baik. Terakhir, sistem evaluasi dan penilaian
yang adil dan relevan akan memberikan umpan balik yang diperlukan untuk terus meningkatkan
hasil belajar siswa. Jadi, untuk mencapai hasil belajar siswa yang optimal, penerapan Kurikulum
Merdeka harus mempertimbangkan semua faktor ini secara holistik dan terus menerus
mengadakan penelitian dan evaluasi.
A. Penerapan Kurikulum Merdeka
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara dan
penyebaran angket, serta observasi terhadap lokasi penelitian. Wawancara dilakukan pada
salah satu guru sejarah di SMAN 1 Gowa untuk mengetahui bagaimana pengaruh kurikulum
Merdeka terhadap hasil belajar mata pelajaran sejarah di SMAN 1 Gowa. Wawancara
dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober 2023 dengan narasumber salah satu guru sejarah
SMAN 1 Gowa, Sulmi S.Pd, M.Pd.

Belajar Kurikulum merdeka belajar diterapkan di SMAN 1 Gowa pada tahun 2023 yaitu
pada semester ganjil. Penerapan kurikulum merdeka belajar diawali dengan sosialisasi
kurikulum yang akan dilaksanakan pada akhir semester ganjil, pengenalan dan penerapan
kurikulum merdeka yang mulai dibelajarkan bagi guru disekolah tersebut belangsung hingga
akhir tahun ajaran 2023 yang mengarah pada proses penilaian dalam kurikulum merdeka
belajar. Sosialisasi tentang penerapan kurikulum Merdeka belajar juga bisa diakses oleh guru
di website dan youtube kementerian Pendidikan dan kebudayaan yang ditanyangkan secara
resmi dengan materi pembelajaran yang dijamin mutu dan kulitasnya (Wina, 2008) (Siti,
2022). Penerapan kurikulum merdeka belajar yang diterapkan di SMAN 1 Gowa tidak lagi
berbasis tema melainkan mata pelajaran yang diampuh oleh masing-masing guru berdasarkan
kesepakatan tentang bidang studi apa yang akan diajarkan dan penerapan kurikulum merdeka
mulai diadopsi dengan baik oleh siswa, berdasarkan hasil wawancara dengan ibu wali kelas
X SMAN 1 Gowa dan pengampuh bidang studi sejarah menegaskan bahwa penerapan
kurikulum merdeka belajar berlangsung dengan baik di sekolah tersebut karena penerapan
yang dilakukan bertahap dengan informasi dan sosilisasi berupa pelatihan yang bertahap pula
sehingga guru diberikan waktu untuk dapat mengelolah materi ajar pada bidang studi yang
diampuh serta pengelompokan bidang studi sudah pernah dialami dan dipelajari oleh guru
pada kurikulum 2013. Penerapan kurikulum merdeka belajar di sekolah menengah atas
memberikan guru kefokusan untuk mengajar dengan satu bidang studi saja sehingga
pembuatan administrasi berupa silabus dan RPP dapat terselesaikan dan dibuat seramping
mungkin untuk efesiensi waktu evalusi baik untuk guru dan siswa.
Beberapa pertanyaan yang penulis ajukan terkait proses pembelajaran di kelas yang
bertujuan untuk mengetahui penerapan kurikulum Merdeka di SMAN 1 Gowa yaitu pertama,
apa perbedaan kurikulum Merdeka dan kurikulum 2013. Berdasarkan keterangan dari
narasumber bahwa perbedaannya jika dilihat pada kebebasan siswa, kurikulum Merdeka
siswa diberi kebebasan dalam memilih topik dan metode sedangkan di kurikulum 2013,
kurikulumnya terstruktur dengna kurikulum inti dan tambahan yang ditentukan. Jika dilihat
dari keterlibatan siswa, pada kurikulum Merdeka siswa terlibat aktif dalam pembelajaran
sedangkan pada kurikulum 2013 pengambilan keputusan dan siswa sebagai penerima
informasi. Kemudian, dilihat dari struktur kurikulumnya, jika kurikulum 2013 jam
pelajarannya perminggu secara rutin setiap semester, sehingga setiap semester peserta didik
mendapatkan nilai hasil belajar, jika di kurikulum Merdeka strukturnya di bagi menjadi dua
pembelajaran utama, yang pertama pembelajaran regular dan yang kedua projek penguatan
profil pelajar Pancasila. Pada pembelajaran kurikulum 2013 melakukan pendekatan
pembelajaran yaitu pendekatan saintific untuk semua mata Pelajaran sedangkan dikurikulum
Merdeka menggunakan pembelajaran berdiferensiasi sesuai dengan tahap capaian
Pendidikan. Kemudian pertanyaan kedua adalah bagaimana tahapan perencanaan
pembelajaran dari kurikulum Merdeka. Berdasarkan keterangan narasumber, tahapan yang
pertama adalah menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun tujuan dan alur
pembelajaran kemudian melaksanakan perencanaan dan pelaksanaan assessment diagnostic,
lalu mengembangkan modul ajar atau RPP dan yang terakhir melakukan pembelajaran dengan
tahapan capaian dan karakteristik peserta didik. Pertanyaan ketiga adalah apa faktor yang
menjadi penghambat pengembangan kurikulum Merdeka. Berdasarkan keterangan dari
narasumber, tantangannya adalah kurangnya sarana yang memadai dengan jumlah siswa yang
banyak, kesiapan guru dalam mengajar, guru yang monoton akan memberikan kejenuhan
pada siswa dan pada kurikulum Merdeka guru dituntut untuk kreatif, kemudian ada beberapa
faktor lain dari siswa diantaranya perbedaan motivasi belajar dari siswa, kemudian
konsentrasinya, rasa percaya diri, dan bagaimana menghadapi perbedaan intelegence
kebiasaan belajar, lalu kendala-kendala yang sering dihadapi kurangnya referensi, kurang
menguasai teknologi dan waktu juga sering menjadi kendala utama bagi guru dalam
pengembangan belajar sementara guru dituntut untuk kreatif.
B. Pengaruh Penerapan Kurikulum Merdeka Terhadap Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar sejarah di kelas X SMAN 1 Gowa berdasarkan nilai hasil ujian tengah
semester pada semester ganjil diperoleh nilai rata-rata yaitu 84.9677 dengan nilai KKM yang
ditetapkan yaitu 75.
No Nama Siswa Nilai
1 A. Muhammad Arafah Achmad 90
2 A.Muh.Afdal Pratama 92
3 Abd. Nurfahril 91
4 Aima 87
5 Alfia Sahra 82
6 Almira Salwa Sabiha 83
7 Alya Aira Septiasa 80
8 Alyah Nur Fatimah 79
9 Andi Nabil Fahri Badrani 89
10 Andika Nur Fauzan 81
11 Asmiranda 85
12 Aurel Restu Febrianti 84
13 Dina Diyanah Ismail 89
14 Erfita Kusuma Dewi 87
15 Fauziah Az – Zahra 86
16 Ikram 84
17 Kayla Anggun Rastina 83
18 Laila Suci Rahmadani Indra 89
19 Muh. Iksan Saputra 80
20 Muhammad Alif 78
21 Muhammad Dhahir Taufiqulhakim 78
Muhammad Yusuf Apriansyah
22 83
Ismail
23 Nara Aulia Juliandra 83
24 Naurah Zaafarani Umar 85
25 Nur Azizah 87
26 Nur Fatiah 88
27 Nurul Alfatimah Yunus 89
28 Siti Nurfaiqah Hardianti Asrullah 80
29 St Aisyah Humaera 89
30 Widya Fitri Muthahara 87
31 Zulkifli S. 86
rata-rata 84.9677
Setelah melakukan wawancara terhadap salah satu guru sejarah di SMAN 1 Gowa, tahap
selanjutnya yaitu melakukan penyebaran angket kepada 36 responden dengan jumlah 10 item
pertanyaan. Angket yang disebarkan memiliki 5 alternatif jawaban yang diberikan yaitu:
a. Jawaban selalu diberi skor 5
b. Jawaban sering diberi skor 4
c. Jawaban kadang-kadang diberi skor 3
d. Jawaban jarang diberi skor 2
e. Jawaban tidak pernah diberi skor 1
Yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1 Gowa, selain
itu juga dilakukan beberapa dokumentasi untuk kelengkapan data lapangan.

Hasil dari penyebaran angket tersebut kemudian diolah dan dianalisis per item untuk
mengetahui berapa skala pengaruh kurikulum Merdeka terhadap hasil belajar pada mata
Pelajaran sejarah pada siswa di SMAN 1 Gowa. Berikut daftar pertanyaan (angket) yang
disebarkan ke responden.
Jawaban
No Pernyataan TP JR KK SR SL
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Siswa merasa kurikulum Merdeka memberikan lebih
banyak peluang untuk mengembangkan minat dan bakat.
2. Siswa lebih mudah untuk aktif berpartisipasi dalam
proses pembelajaran sejarah dengan lebih banyak diskusi
dan bertanya.
3. Siswa kesulitan dalam menggali sumber-sumber belajar
tambahan melalui media internet
4. Siswa menjadi lebih berpikir kritis dan analitis dalam
memahami konsep-konsep Pelajaran sejarah
Jawaban
No Pernyataan TP JR KK SR SL
(1) (2) (3) (4) (5)
5. Siswa menjadi lebih percaya diri dalam mengevaluasi
dan memberikan masukan terhadap proses pembelajaran
sejarah
6. Siswa merasa tidak yakin dengan pemahaman materi
yang sudah di cari secara mandiri.
7. Siswa merasa terbantu dengan pembelajaran mandiri
untuk mengembangkan keterampilan belajar sejarah
yang lebih baik.
8. Siswa tidak suka dalam mencari dan mempelajari materi
sejarah secara mandiri dan hanya mengandalkan
penjelasan dari guru.
9. Siswa merasa lebih bebas untuk mengeksplorasi topik
atau subjek yang menarik dalam pembelajaran mandiri.
10. Siswa merasa lebih mandiri dalam menentukan jalur
pembelajaran dengan kurikulum Merdeka.

Berdasarkan analisis data yang dilakukan didapatkan hasil:


Pertanyaan Skor
No Nama Siswa Skor Nilai %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Maks
A. Muhammad Arafah
1 4 5 2 4 4 2 3 3 4 4 35 70 50 70
Achmad
2 A.Muh.Afdal Pratama 5 4 3 3 4 2 4 2 4 4 35 70 50 70
3 Abd. Nurfahril 4 5 3 5 3 3 4 2 4 4 37 74 50 74
4 Aima 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 48 96 50 96
5 Alfia Sahra 3 4 4 3 5 4 3 5 4 5 40 80 50 80
6 Almira Salwa Sabiha 4 3 3 5 4 3 5 2 4 3 36 72 50 72
7 Alya Aira Septiasa 4 5 1 5 5 4 2 5 4 5 40 80 50 80
8 Alyah Nur Fatimah 4 5 2 4 5 3 4 5 4 5 41 82 50 82
Andi Nabil Fahri
9 2 2 4 3 3 4 5 3 3 5 34 68 50 68
Badrani
10 Andika Nur Fauzan 3 5 3 3 4 3 5 5 5 5 41 82 50 82
11 Asmiranda 4 5 5 5 4 3 4 5 4 5 44 88 50 88
12 Aurel Restu Febrianti 4 5 4 3 4 4 5 4 4 5 42 84 50 84
13 Dina Diyanah Ismail 5 3 5 5 5 5 4 5 3 3 43 86 50 86
14 Erfita Kusuma Dewi 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4 46 92 50 92
15 Fauziah Az – Zahra 4 3 2 5 5 5 4 1 5 3 37 74 50 74
Pertanyaan Skor
No Nama Siswa Skor Nilai %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Maks
16 Ikram 3 5 4 3 5 5 5 4 3 5 42 84 50 84
17 Kayla Anggun Rastina 5 5 5 4 5 3 4 5 3 4 43 86 50 86
Laila Suci Rahmadani
18 4 5 5 5 4 3 4 5 4 5 44 88 50 88
Indra
19 Muh. Iksan Saputra 3 5 5 3 4 3 3 3 4 4 37 74 50 74
20 Muhammad Alif 3 4 3 3 4 5 3 5 3 3 36 72 50 72
Muhammad Dhahir
21 4 5 3 3 5 4 3 4 3 3 37 74 50 74
Taufiqulhakim
Muhammad Yusuf
22 3 5 3 3 4 3 5 2 5 5 38 76 50 76
Apriansyah Ismail
23 Nara Aulia Juliandra 5 5 5 4 4 3 5 3 4 2 40 80 50 80
Naurah Zaafarani
24 3 3 5 3 4 4 3 5 5 3 38 76 50 76
Umar
25 Nur Azizah 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 47 94 50 94
26 Nur Fatiah 4 3 3 5 5 3 5 5 4 3 40 80 50 80
Nurul Alfatimah
27 4 5 5 5 3 3 4 5 3 3 40 80 50 80
Yunus
Siti Nurfaiqah
28 4 3 3 5 4 3 5 5 4 3 39 78 50 78
Hardianti Asrullah
29 St Aisyah Humaera 5 3 4 3 5 4 3 4 3 5 39 78 50 78
30 Widya Fitri Muthahara 4 3 5 4 4 3 5 5 5 3 41 82 50 82
31 Zulkifli S. 4 4 5 4 3 2 5 5 4 5 41 82 50 82
Avarage 40 80.1 50 80.1
Min 34 68 50 68
Max 48 96 50 96
Std 3.54 7.07 0 7.07
Var 12.5 50 0 50

Kurikulum merdeka belajar memiliki pengaruh positif terhadap pembelajaran yang


dilaksanakan sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Kurikulum ini
mengembangkan kompetensi melalui metode yang mengacu pada bakat dan minat dengan
keberagaman pembelajaran intrakurikuler (Hidayati, 2022). Merdeka belajar menempatkan
anak didik sebagai subjek pembelajaran yang dapat berkembang karena memiliki potensi dari
dalam dirinya serta proses pembelajaran yang didasari oleh rasa kemaupan untuk memperoleh
hasil belajar yang ingin dicapai. Selama ini guru diwajibkan untuk mengikuti tahapan
pembelajaran yang telah dibuat mengakibatkan guru menghabiskan waktu lebih banyak untuk
urusan administrasi, dengan penerapan kurikulum merdeka belajar segala rancangan dan
rencana pembelajaran dibuat lebih ringkas dengan memuat kompunen yang penting sehingga
guru memiliki banyak waktu untuk melakukan evaluasi pembelajaran. Dengan kurikulum
merdeka belajar, tidak hanya anak didik yang diberikan kebebasan dalam mengembangkan
potensi, tetapi juga memberikan kebebasan kepada satuan Pendidikan untuk mengelolah
kurikulum berbasis otonomi daerah serta memberikan kebebasan bagi guru untuk merancang
pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran (Mulyasa, 2021).

\
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kampus merdeka merupakan masa guru dan siswa dapat atau memiliki kebebasan dalam
berpikir dan juga bebas dalam beban pikiran sehingga dapat mengembangkan potesi pendidik.
Kurikulum merdeka juga diartikan sebagai Penyempurna dari kurikulum 2013, dengan kendala
seperti kurangnya fasilitas yang memadai dalam penerapannya kurikulum Merdeka
memberikan dampak pada peningkatan hasil belajar positif, artinya kurikulum yang lebih
fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa membuat hasil belajar siswa
mengalami peningkatan dalam hal pemahaman, peningkatan prestasi akademik, dan
pengembangan keterampilan. Dengan demikian, kurikulum Merdeka dapat berkontribusi pada
peningkatan mutu pendidikan secara keseluruhan. Penerapan kurikulum merdeka belajar
berpengaruh terhadap hasil belajar Sejarah di SMAN 1 Gowa siswa kelas X. Dengan
penerapan kurikulum ini diharapkan guru dapat mengembangkan segala aspek pengembangan
diri untuk merdeka mengajar agar dapat menciptakan merdeka belajar bagi siswa.
B. Saran
Berdasarkan dengan penelitian yang sudah dilakukan, terdapat beberapa saran khususnya
pihak sekolah dan guru dalam penerapan kurikulum Merdeka, diantaranya adalah:
1. Sekolah senantiasa menyiapkan fasilitas yang menunjuang untuk pembelajaran kurikulum
Merdeka.
2. Menyiapkan buku referensi yang memadai untuk guru dan siswa dalam proses
pembelajran.
3. Mengadakan pelatihan IT atau keterampilan lainnya untuk mengembangkan skill pengajar
dalam menyampaikan materi.
DAFTAR PUSTAKA
Anna, M.O., Arita Marini dan Zulela. 2023. Pengaruh Penerapan Kurikulum Merdeka Tehadap
Hasil Belajar IPS Ditinjau Dari Perbandingan Kurikulum 2013. Jurnal Educatio. Vol. 9,
No. 1, pp. 341-346

Hidayati, V. N. (2022). Pengaruh Pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar Terhadap Motivasi


Siswa Kelas X Di Sman 1 Payung Sekaki. Jurnal Eduscience, 9(3), 707-716.

Mulyasa, H. E. (2021). Menjadi guru penggerak merdeka belajar. Bumi Aksara.

Cut, H. T. 2023. Pengaruh Implementasi Kurikulum Merdeka Terhadap Minat Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Di Sma Negeri 8 Palembang. Skripsi.

Siti, R. N. (2022). the Influence of the Mind Mapping Learning Model To Increase Learning
Outcomes in Social Science Subjects. 8(2), 210–221.

Veronica, R.P., Susianti. 2022. Pengaruh Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar terhadap Hasil
Belajar Matematika Ditinjau dari Perbandingan Penerapan Kurikulum 2013. Jurnal PGSD
Universitas Lamappapoleonro. Vol. 1 No. 1

Wina, S. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran.

Wina, S. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai