Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIK BAIK PENDIDIKAN

Nama : Ngakan Putu Ari Krisna Pratama

NIM : 2364823017

Kelas : IPA 06

Nama Institusi : Universitas Pendidikan Ganesha

Latar Belakang

Zaman yang berkembang pesat memiliki dampak pada dunia pendidikan. Literasi
teknologi memiliki banyak tantangan dan tuntutan, sehingga menuntut para pendidik untuk
melakukan perubahan dan pergeseran baru dalam proses pendidikannya. Arah dan tujuan
pendidikan selalu berkaitan erat dengan kurikulum sebagai acuan pedoman proses
pembelajaran pada setiap jenjang pendidikan. Kurikulum merupakan bagian integral dari
pendidikan dan oleh karena itu memegang peranan penting dalam mencapai tujuan pendidikan.
Dalam menjalankan pendidikan yang lebih baik, terdapat praktik yang dapat menunjang
kemajuan pendidikan. Praktik yang baik dalam konteks pendidikan mengacu pada pengalaman
positif yang diperoleh dari berbagai kegiatan program pengembangan sekolah. Dalam
kurikulum merdeka, praktik terbaik tersebut mencakup berbagai aspek seperti: manajemen
sekolah, proses pembelajaran, peningkatan kapasitas pimpinan sekolah, guru, peserta didik,
dan masyarakat luas. Pengertian praktik baik pendidikan dalam kurikulum merdeka mencakup
tiga pilihan pelaksanaan seperti kebebasan belajar, kebebasan berubah, dan kebebasan berbagi.
Hal ini dapat dicapai melalui pengimplementasian program P5 di sekolah (Asiati, 2022).
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan praktik baik
pendidikan melalui program P5 di SMPN 1 Sawan.

Pembahasan

Praktik baik pendidikan adalah pengalaman terbaik yang memberikan dampak positif
terhadap kepemimpinan sekolah, pembelajaran dan pengembangan pimpinan sekolah, guru,
dan peserta didik. Praktik ini dapat berupa inovasi, kreativitas, atau kolaborasi antara pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat. Pengertian praktik baik pendidikan dalam
kurikulum merdeka mencakup tiga pilihan pelaksanaan seperti kebebasan belajar, kebebasan
berubah, dan kebebasan berbagi. Kebebasan belajar memberikan kebebasan dalam belajar
seperti cara belajar, gaya belajar, dan motivasi belajar, kebebasan berubah mengutamakan cara
sekolah dalam menerapkan kurikulum yang berlaku, dan kebebasan berbagi mendorong
kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Berbagai cara untuk menerapkan praktik yang baik dalam pendidikan, khususnya
dalam menerapkan kurikulum merdeka, meliputi: (1) Guru mempersiapkan berbagai kegiatan
pembelajaran agar anak memilih kegiatan sesuai minatnya masing-masing dan melaksanakan
kegiatan pembelajaran berdasarkan minat dan kebutuhan peserta didik. (2) Memilih
pembelajaran yang sesuai dengan lingkungan peserta didik dan berbasis kearifan lokal, seperti
memasukkan muatan lingkungan dalam proses pembelajaran. (3) Mengenalkan peserta didik
pada bahasa daerah dan kearifan lokal untuk memperkaya pengalaman belajarnya. Praktik baik
mendorong timbulnya inovasi dan kreativitas pada diri peserta didik, karena mereka merasa
bebas untuk memilih dan mengeksplorasi berbagai sumber belajar serta budaya mereka
masing-masing. Masyarakat juga termotivasi untuk berpartisipasi dalam pendidikan, karena
sekolah dapat menyelenggarakan kegiatan budaya dan melibatkan masyarakat dalam
mendukung proses pembelajaran. Dampak positif ini, dapat memberikan manfaat jangka
panjang bagi peserta didik, guru, dan masyarakat diantaranya peningkatan kualitas sumber
daya manusia, pengembangan budaya yang lebih inklusif serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat secara menyeluruh. Praktik baik pendidikan dapat didukung oleh: (1) Pemilihan
model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi pembelajaran dan karakteristik peserta
didik. (2) Penggunaan media pembelajaran yang inovatif, relevan dan menarik bagi peserta
didik. (4) Tambahkan sumber belajar yang relevan. (5) Melibatkan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran. (6) Penerapan praktik terbaik ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kritis, kreativitas, dan minat belajar peserta didik sehingga menciptakan lingkungan
belajar yang lebih beragam dan inklusif.

Dalam kurikulum merdeka mempunyai kerangka dan ciri yang unik yaitu dengan
pelaksanaan Program Proyek Peningkatan Profil Peserta didik Pancasila (disingkat P5). P5
dilaksanakan melalui pendekatan pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran lintas
minat agar peserta didik dapat memperhatikan permasalahan lingkungan hidup dan
memberikan solusi. Program P5 sebagai penyempurnaan proyek profil pelajar pancasila
dilakukan melalui pendekatan berbasis proyek, namun fokus utama program ini adalah pada
proses dan proses yang dilalui peserta didik untuk menyelesaikan proyek tersebut (Shalehah,
2023). Keterkaitan kurikulum merdeka dengan P5 adalah program ini merupakan salah satu
implementasi kurikulum merdeka dan bertujuan untuk memperkuat karakter dan nilai-nilai
Pancasila peserta didik. P5 bertujuan untuk mengangkat profil pelajar berkepribadian tangguh
berdasarkan nilai-nilai Pancasila. P5 dilakukan untuk membangun sistem pendidikan berbasis
kompetensi dengan mengedepankan ideologi, identitas, latar belakang, dan tantangan yang
dihadapi dalam pendidikan Indonesia. Hal ini dilakukan melalui berbagai kegiatan dan strategi
seperti pengenalan nilai-nilai Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari, pengembangan budaya
toleransi dan keberagaman, serta partisipasi aktif dalam kegiatan sosial dan pengabdian pada
masyarakat.

P5 diimplementasikan dalam dua fase yaitu fase konseptual dan fase kontekstual.
Penerapan dalam program ini pesertta didik diberikan kebebasan dalam belajar, struktur
kegiatan pembelajaran fleksibel, dan kebebasan sekolah dalam mengalokasikan waktu sesuai
kebutuhan peserta didik sehingga peserta didik dapat merasakan langsung kegiatan program
menjadi lebih efektif dan aktif. Pelaksanaan kegiatan P5 juga dapat meningkatkan kepercayaan
diri peserta didik dalam berkarya, mengembangkan potensi diri peserta didik, serta membantu
mengidentifikasi minat dan bakat peserta didik di bidang tertentu (Saraswati, 2022). Dampak
utama dari kegiatan P5 adalah peserta didik belajar mandiri dan lebih berani mengambil
keputusan sendiri. Program P5 juga dapat melatih rasa percaya diri dan kreativitas peserta didik
dalam membuat proyek dan karya, sehingga peserta didik dapat berkembang lebih jauh dalam
proses pembelajaran dan mendorong terbangunnya kerjasama yang baik antara peserta didik
dan guru. P5 memungkinkan peserta didik untuk mengeksplorasi dan menyadari minat
belajarnya karena kegiatan belajar mengajar berlangsung di lingkungan sekolah maupun di
luar sekolah, serta dapat terlibat langsung dengan lingkungan yang nantinya akan muncul
kepribadian kritis. Hal ini dibentuk oleh semangat kemampuan dan karakter (Ulandari, 2023).

Pelaksanaan P5 di sekolah biasanya melaksanakan beberpa tema dalam satu tahun


pelajaran. Di SMPN 1 Sawan melaksanakan tiga tema dengan alokasi waktu satu tema untuk
semester I dan dua tema untuk di semester II. Tema yang dilakukan pada semester I yaitu
kearifan lokal yang sudah terlaksana pada kegiatan tengah semester. Siswa kelas VII
melaksanakan pembuatan sarana dan prasarana persembahyangan umat Hindu seperti
pembuatan canang, pembuatan keranjang banten dan gebogan. Siswa kelas VIII melaksanakan
pembuatan jajanan tradisional seperti es cendol, jaje taluh penyu, dan batun bedil. Hal ini
dilakukan sekolah untuk meningkatkan kreativitas siswa dan mengetahui kebudayaan yang
berpotensi menghasilkan uang dalam pelakasanaan P5.
Penutup

Praktik baik pendidikan adalah pengalaman terbaik yang memberikan dampak positif
terhadap kepemimpinan sekolah, pembelajaran dan pengembangan pimpinan sekolah, guru,
dan peserta didik. Praktik baik mendorong timbulnya inovasi dan kreativitas pada diri peserta
didik, karena mereka merasa bebas untuk memilih dan mengeksplorasi berbagai sumber belajar
serta budaya mereka masing-masing. Pengertian praktik baik pendidikan dalam kurikulum
merdeka mencakup tiga pilihan pelaksanaan seperti kebebasan belajar, kebebasan berubah, dan
kebebasan berbagi. Hal ini dapat dicapai melalui pengimplementasian P5. Pelaksanaan P5 di
SMPN 1 Sawan melaksanakan melaksanakan tiga tema dengan alokasi waktu satu tema untuk
semester I dan dua tema untuk di semester II. Pada semester I melaksanakan tema kearifan
lokal dengan produk yang dihasilkan sarana dan prasarana persembahyangan umat Hindu
seperti pembuatan canang, pembuatan keranjang banten dan gebogan serta jajanan tradisional
seperti es cendol, jaje taluh penyu, dan batun bedil.

Daftar Pustaka

Asiati, S., & Hasanah, U. 2022. Implementasi Projek Penguatan Profil Pancasila di Sekolah
Penggerak. Jurnal Lingkar Mutu Pendidikan, 19(2).
Saraswati, D. A., Sandrian, D. N., Nazulfah, I., Abida, N. T., Azmina, N., Indriyani, R., Lestari,
I. D. 2022. Analisis Kegiatan P5 di SMA Negeri 4 Kota Tangerang sebagai Penerapan
Pembelajaran Terdiferensiasi pada Kurikulum Merdeka. Jurnal Pendidikan MIPA,
12(2).
Shalehah, N. A. 2023. Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai Bentuk Implementasi Kurikulum
Merdeka di Satuan PAUD. Islamic Edukids: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5.
Ulandari, S., & Rapita, D. D. (2023). Implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
sebagai Upaya Menguatkan Karakter Peserta Didik. Jurnal Moral Kemasyarakatan,
8(2).

Anda mungkin juga menyukai