Anda di halaman 1dari 2

RUANG LINGKUP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD MELALUI

KURIKULUM MERDEKA BELAJAR 2023


Kurikulum merdeka belajar merupakan kurikulum yang digagas oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim. Di mana dalam kurikulum
merdeka belajar ini hal yang diprioritaskan yaitu siswa merasa senang pada saat mengikuti
pembalajaran dan siswa tidak merasa terbebani dalam serangkaian kegiatan pembelajaran.
Kurikukum merdeka belajar ini dirancang sedemikian rupa dengan harapan Indonesia mampu
mencapai visi di tahun 2030 diantaranya, masuk dalam kategori lima negara dengan tingkat
perekonomian yang tinggi, mampu mengelola hasil alam yang berkelanjutan, dan terwujudnya
kualitas hidup masyarakat modern yang merata di berbagai wilayah Indonesia (Suryaman,
2020).
Merdeka Belajar untuk siswa sekolah dasar sangat berpengaruh pada pembelajaran yang
ada, apalagi dengan menggunakan pembelajaran berbasis tema. Peserta didik pada sekolah
dasar diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi pembelajaran yang ada. Yamin dan Syahrir
(2019) menambahkan bahwa Merdeka Belajar berorientasi pada pembelajaran yang
mengedepankan pada penugasan berbagai literasi dengan tetap melangsungkan pengembangan
dan pembangunan pendidikan karakter, yang meliputi religiusitas, jujur, kerja keras, adil,
disiplin, toleransi, tanggung jawab, cinta tanah air, kreatif, mandiri, memiliki rasa ingin tahu,
cinta damai, menghargai, peduli lingkungan, peduli sosial, semangat kebangsaan, dan
sebagainya.
Dalam kurikulum merdeka melalui pembelajaran Bahasa Indonesia bisa dilakukan
dengan menekankan projek solusi dari beberapa permasalahan yang terjadi dilingkungan
peserta didik. Dalam hal ini, pendekatan ini sangat sesuai dengan pembelajaran bahasa
Indonesia kurikulum merdeka dengan struktur belajar yang lebih fleksibel untuk
mengembangkan karakter siswa yang dapat berguna di lingkungan masyarakat.
Melalui kurikulum ini, maka tenaga pendidik dapat memilih perangkat perangkat
pembelajaran agar bias menyesuaikan dengan kebutuhan dalam kegiatan pembelajaran dan
minat para peserta didik. Namun juga ditemukan beberapa perbedaan antara kurikulum
merdeka belajar ini dengan kurikulum yang sebelumnya. Kurikulum merdeka belajar menjadi
pilihan lain guna memperbaiki pembelajaran yang akan brlangsung pada tahun 2022 – 2024.
Dan selain itu, Kemendikbud Ristek juga menyatakan akan mengkaji kembali kurikulum
merdeka belajar ini pada 2024 yang akan datang.
Konsep Kurikulum Merdeka Belajar
Adapun konsep kurikulum merdeka belajar adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
meluncurkan empat kebijakan baru untuk kemandirian belajar, yang pertama adalah mengganti
ujian nasional sekolah dengan penilaian sekolah, memberikan kebebasan kepada guru untuk
menilai siswa. Kedua, ujian nasional akan diubah menjadi penilaian dengan kompetisi minimal
yang meliputi penelitian (tanda, berhitung dan membaca). Ketiga, menyederhanakan sistem
RPP agar guru lebih fokus pada siswa. Keempat, penerimaan peserta didik baru (PPDB), sistem
zona diperluas sehingga dapat memeratakan akses pendidikan (Kemendikbud, 2019). Kebijakan
ini sejalan dengan apa yang dicitacitakan oleh Ki Hadjar Dewantara, yaitu pendidikan yang
mempertimbangkan keseimbangan antara kreativitas, rasa, dan tujuan.
Dan Konsep kurikulum Merdeka juga merupakan pendekatan pendidikan yang berfokus
pada pemberdayaan siswa untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang
diperlukan dalam era globalisasi. Konsep ini bertujuan untuk membebaskan siswa dari
pembelajaran yang terlalu terpaku pada kurikulum formal dan memberikan kebebasan bagi
mereka untuk mengeksplorasi minat dan potensi mereka sendiri.
Dalam Kurikulum Merdeka Belajar, siswa diberi ruang lebih besar untuk
mengeksplorasi minat, bakat, dan potensi masing-masing. Pembelajaran tidak lagi terpaku pada
satu pola tunggal, melainkan disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan individu. Guru
berperan sebagai fasilitator dan pendamping yang membantu siswa menemukan dan
mengembangkan kemampuan mereka.Selain itu, kurikulum ini juga menekankan pada
pengembangan kompetensi abad ke-21, seperti keterampilan berpikir kritis, kreativitas,
komunikasi, kolaborasi, dan literasi digital. Pembelajaran dilakukan secara lebih interaktif,
kontekstual, dan kolaboratif, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya dan teknologi yang
tersedia.
Penilaian dalam Kurikulum Merdeka Belajar juga mengalami perubahan, dengan lebih
menekankan pada aspek pengembangan kompetensi daripada sekadar pengukuran hasil
akademis. Diberikan ruang lebih untuk penilaian formatif yang kontinyu dan beragam, sehingga
dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kemajuan belajar siswa.Secara
keseluruhan, Kurikulum Merdeka Belajar bertujuan untuk menciptakan lingkungan pendidikan
yang inklusif, dinamis, dan responsif terhadap perubahan, sehingga dapat menghasilkan
individu yang kompeten, kreatif, dan memiliki daya saing global.
Manfaat Kurikulum Merdeka
Di dalam kurikulum ini, sangat ideal bagi siswa untuk memperdalam konsep dan
memperkuat keterampilannya. Kurikulum ini dirancang untuk memberikan kreativitas dan
keleluasaan bagi guru untuk menyesuaikan dengan kondisi pembelajaran. Perubahan kurikulum
ini akan membawa beberapa perubahan bagi kurikulum Indonesia di masa mendatang. Dengan
begitu adapun manfaat dari kurikulum merdeka ini yaitu :
1. Memberikan kebebasan pada guru dalam memilih metode pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan siswa.
2. Mendorong pengembangan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia.
3. Memungkinkan siswa untuk mengembangkan kecakapan berkomunikasi, pemahaman
teks, dan keterampilan menulis Bahasa Indonesia yang baik.
4. Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk mengenal dan menghargai keberagaman
budaya Indonesia melalui pembelajaran Bahasa Indonesia.
Tujuan Kurikulum merdeka
Kurikulum ini dibuat dengan tujuan agar pendidikan di Indonesia bisa seperti negara maju
dimana siswa memiliki kebebasan untuk memilih apa yang ingin mereka pelajari. Berikut
adalah tujuan pembelajaran merdeka belajar:
1. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap kaidah tata bahasa, ejaan, dan kosa kata
Bahasa Indonesia.
2. Mengembangkan keterampilan berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis
Bahasa Indonesia secara efektif.
3. Membantu siswa mengembangkan apresiasi terhadap sastra, budaya, dan warisan
Bahasa Indonesia.
4. Membekali siswa dengan kemampuan berkomunikasi yang baik dalam Bahasa
Indonesia untuk kehidupan sehari-hari dan masa depan.
Sebelum terjadinya penerapan kurikulum merdeka ini, pemerintah sendiri sudah meyiapkan
macam-macam sarana ataupun fasilitas yang mampu menunjang kebutuhan pendidikan
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai