Anda di halaman 1dari 2

KURIKULUM MERDEKA

1. Pengertian Kurikulum Merdeka


Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang
beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu
untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk
memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan
kebutuhan belajar dan minat peserta didik (.
Menteri Pendidikan dan Kebudayan dalam pidatonya memperingati Hari Guru
Nasional (Direktorat Jenderal Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, 2019) menjelaskan
konsep “Merdeka Belajar”, yang merupakan kebebasan berpikir dan kebebasan
berinovasi. Esensi utama kemerdekaan berpikir, yaitu berada pada pendidik. Tanpa
terjadi pada pendidik, maka tidak mungkin terjadi pada murid. Selama ini, murid belajar
di dalam kelas, di tahun-tahun mendatang murid dapat belajar di luar kelas atau outing
class sehingga murid dapat berdikusi dengan guru tidak hanya mendengarkan ceramah
dari guru, namun mendorong siswa menjadi lebih berani tampil di depan umum, cerdik
dalam bergaul, kreatif, dan inovatif. Merdeka belajar memfokuskan pada kebebasan
untuk belajar dengan mandiri dan kreatif. Guru juga diharapkan menjadi penggerak untuk
mengambil tindakan yang muaranya memberikan hal yang terbaik untuk peserta didik,
serta guru diharapkan mengutamakan murid di atas kepentingan karirnya (Ainia, 2020).

Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema
tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target
capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

2. Prinsip Merdeka Belajar


3. Keunggulan Kurikulum Merdeka
a. Lebih sederhana dan mendalam
Tidak ada program peminatan di SMA, peserta didik memilih mata
pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya. Selain guru mengajar sesuai
tahap capaian dan perkembangan peserta didik, keunggulan dari kurikulum
ini adalah Sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan
mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan
pendidikan dan peserta didik.

b. Lebih merdeka
c. Lebih relevan dan interaktif
Sed Pembelajaran melalui kegiatan projek memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta
didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan
lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.
erhana dan Mendalam
4. P
5. P

Ainia, D.K. 2020. Jurnal Filsafat Indonesia. Merdeka Belajar dalam Pandangan Ki Hadjar
Dewantara dan Relevansinya bagi Pengembangan Pendidikan Karakter. Vol 3 No 3

Anda mungkin juga menyukai