B. Pendahuluan
1. Latar belakang pemahaman kurikulum merdeka.
Menurut UU Ri No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturaan mengenai tujuan, isi , dan bahan pelajaran,
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaran kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Menurut Ki Hajar Dewantara “ Merdeka
tidak hanya lepas dari perintah, akan tetapi cakap kuat memerintah diri sendiri”
merdeka dapat dimaknai “Keleluasaan”
Istilah Kurikulumm (Curriculum), yang pada awalnya digunakan dalam dunia
Olahraga berasal dari kata Curir (Pelari) dan Curere (tempat berpacu). pada saat itu,
Kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus di tempuh oleh seorang pelari mulai
dari start dan finish untuk memperoleh medali/ penghargaan. Kemudian, pengertian
tersebut duterapkan dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah mata pelajaran
(subjects) yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal sampai akhir program
pelajaran untuk memperoleh penghargaan dalam bentuk ijazah.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran yang beragam.
Kurikulum merdeka berfikus pada konten-konten yang esensial agar peserta didik
memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Kurikulum merdeka dikembangkan untuk mendukung visi pendidikan Indonesia dan
sebagai bagian dari Upaya memulihkan pembelajaran. Kurikulum Merdeka
memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran yang
berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.
Dalam Studi Nasional maupun Internasional menunjukkan bahwa Indonesia
telah mengalami krisis pembelajaran yang cukup lama. Studi menunjukkan bahwa
banyak dari anak-anak Indonesia yang tidak mampu memahami bacaan sederhana
atau menerapkan konsep matematika dasar. Maka untuk mengembangkan
kurikulum merdeka sebagai bagian penting dalam upaya memulihkan pembelajaran
dari krisis yang sudah lama kita alami. Ada banyak rintangan yang di hadapi untuk
menanamkan minat dari anggota Sekolah untuk mau bergerak maju menuju
perubahan saat menerapkan kurikulum merdeka di Sekolah. Penerapan kurikulum
merdeka ini baru beberapa tahun sehingga implementasi masih kurang namun
secara umum menggambarkan situasi lebih baik.
Kurikulum merdeka belajar banyak digunakan tetapi caranya masih kurang
dalam memberikan penerapan kurikulum tersebut. Oleh karena itu,
direkomendasikan penelitian lebih lanjut menganalisis implementasi kebijakan
kurikulum merdeka belajar, baik jenjang sekolah maupun perguruan tinggi. Maka
dari itu kami memberikan informasi terkait lebih lengkap dan terkini tentang apa itu
“Kurikulum Merdeka” dan Latar Belakangnya.
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis diatas di simpulkan bahwa Kurikulum Merdeka
adalah kurikulum dengan pembelajaran yang beragam. Kurikulum merdeka
berfikus pada konten-konten yang esensial agar peserta didik memiliki cukup
waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Sedangkan
Kurikulum K 13 ini adalah adanya peningkatan dan keseimbangan Soft Skills dan
Hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan.
Terdapat prinsip dari kurikulum Merdeka yaitu adanya Pembelajaran
Intrakulikuler, Pembelajaran Kokurikuler, dan Pembelajaran Ekstrakulikuler . ada
perbedaan dari K 13 dan kurikulum Merdeka terdapat mata Pelajaran IPAS di SD,
adanya mata Pelajaran seni, Capaian pembelajarannya dengan per fase bukan
per KD lagi.
I. Daftar Pustaka
Dr. Asep Herry Hernawan,M.Pd,Dr Rudi Susilana, M.Si, Dr. Siti Julaeha, M.A
(2021), Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD. Tanggerang :
Universitas Terbuka
Dra. Sri wahyuningsih, M.Pd, (2022) Serba-serbi Kurikulum Merdeka Kekhasan
Sekolah Dasar,Jakarta: TIM Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar),
BSKAP
https://www.detik.com/edu/sekolah/d-6554355/inilah-perbedaan-kurikulum-2013-
dan-kurikulum-merdeka-sd-smp-smasmk ,17-10-2023/ 20.00 WIB
TUGAS PENGEMBANGAN KURIKULUM
DAN PEMBELAJARAN DI SD (PDGK4502)
• Deskripsi: Pilih salah satu sekolah dasar di sekitar sekolah Anda yang telah mulai
menerapkan kurikulum merdeka dan Anda anggap baik. Melakukan observasi dan
wawancara dengan guru dan siswa untuk mengetahui hasil implementasinya, diantaranya:
bagaimana proses implementasi, hambatan apa yang dihadapi, dan bagaimana solusi
yang diterapkan. Hasil studi lapangan disusun dalam bentuk laporan dengan panjang 5-7
halaman, dilengkapi dengan dokumentasi visual (foto, video, atau dokumen lainnya yang
sesuai).
Di Kurikulum Merdeka, peserta didik tidak akan lagi ‘dipaksa’ untuk mempelajari mata
pelajaran yang bukan menjadi minat utamanya. Peserta didik bisa dengan ‘merdeka’ memilih
materi yang ingin dipelajari sesuai minat masing-masing. Ini dia yang dimaksud dengan konsep
Merdeka Belajar. elain itu, kurikulum ini juga mengutamakan strategi pembelajaran berbasis
proyek. Artinya, peserta didik akan mengimplementasikan materi yang telah dipelajari melalui
proyek atau studi kasus, sehingga pemahaman konsep bisa lebih terlaksana. Nama proyek ini
adalah Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
5
GURU DAN KEPELA SEKOLAH MI ITTIHADIYAH PALEMBANG
MENGAJAR DIDALAM KELAS