A. Identitas
1. Nama Mahasiswa : Melia Budiarti
2. NIM : 855793799
3. Nama Sekolah Anda : SDN 1 Sukamaju
4. Alamat Sekolah Anda : Jl. RE. Martadinata No 23, kec. Teluk Betung Timur Kota Bandar
Lampung
5. Status Anda : Guru Kelas 2
B. Pendahuluan
1. Asesmen diagnostik
Guru melakukan asesmen awal untuk mengenali potensi, karakteristik, kebutuhan,
tahap perkembangan, dan tahap pencapaian pembelajaran murid. Asesmen umumnya
dilaksanakan pada awal tahun pembelajaran, sehingga hasilnya dapat digunakan untuk
melakukan perencanaan lebih lanjut terkait metode pembelajaran yang sebaiknya
digunakan.
2. Perencanaan
Guru menyusun proses pembelajaran sesuai dengan hasil asesmen diagnostik, serta
melakukan pengelompokan murid berdasarkan tingkat kemampuan.
3. Pembelajaran
Selama proses pembelajaran, guru akan mengadakan asesmen formatif secara
berkala, untuk mengetahui progres pembelajaran murid dan melakukan penyesuaian
metode pembelajaran, jika diperlukan. Pada akhir proses pembelajaran, guru juga bisa
melakukan asesmen sumatif sebagai proses evaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran.
c. Kelas:
Kurikulum Merdeka ditujukan untuk kelas 1-6 SD.
K13 bisa digunakan dari SD sampai SMA.
d. Mata pelajaran:
Kurikulum Merdeka menekankan pada pembelajaran karakter dan moral.
K13 memiliki mata pelajaran yang lebih lengkap dan terstruktur.
e. Penilaian:
Kurikulum Merdeka menggunakan penilaian non-akademik.
K13 menggunakan penilaian akademik yang lebih terstruktur.
f. Fokus:
Kurikulum Merdeka fokus pada pengembangan karakter dan moral siswa.
K13 fokus pada kemampuan akademik siswa secara umum.
g. Pelaksanaan:
Kurikulum Merdeka lebih fleksibel dan memberikan kebebasan kepada guru untuk
mengembangkan pembelajaran.
K13 lebih terstruktur dan memiliki pedoman yang jelas.
C. Kesimpulan
Kurikulum Merdeka adalah sebuah program pengembangan kurikulum pendidikan yang
dirancang untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia melalui pendekatan yang lebih
kontekstual, inklusif, dan berpusat pada siswa. Program ini menawarkan pendekatan baru dalam
pengembangan kurikulum pendidikan di Indonesia dengan menekankan pada pengembangan
potensi siswa dengan pendekatan yang lebih inklusif dan kreatif. Selain itu, program ini juga
menempatkan kebutuhan siswa sebagai pusat dalam pengembangan kurikulum, menjawab
tantangan zaman, menekankan pada partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar, dan
pembelajaran berbasis kompetensi. Dengan demikian, Kurikulum Merdeka diharapkan dapat
menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih menarik, bermanfaat, dan sesuai dengan
kebutuhan siswa.
3. Pengintegrasian Muatan Lokal dan Budaya: Salah satu implikasi penting dari Kurikulum
Merdeka adalah pengintegrasian muatan lokal, budaya, dan karakter dalam kurikulum.
Hal ini membantu siswa untuk memahami dan menghargai nilai-nilai budaya dan tradisi
lokal mereka, yang merupakan bagian penting dari identitas nasional.
6. Partisipasi Orang Tua dan Masyarakat: Kurikulum Merdeka mendorong partisipasi orang
tua dalam proses pendidikan. Orang tua diharapkan untuk lebih aktif terlibat dalam
kegiatan sekolah, mendukung pembelajaran anak-anak di rumah, dan berkontribusi pada
pemahaman sekolah tentang kebutuhan siswa.
7. Perubahan dalam Peran Guru: Guru diharapkan untuk lebih menjadi fasilitator dan
pendamping dalam proses pembelajaran. Mereka harus mampu mengembangkan
lingkungan pembelajaran yang memotivasi, menginspirasi, dan mengarahkan siswa untuk
mencapai kompetensi yang diinginkan.
Penerapan Kurikulum Merdeka membutuhkan kerja sama antara semua pihak yang terlibat
dalam pendidikan, dan harus selalu disesuaikan dengan perkembangan dan perubahan dalam
sistem pendidikan nasional.
6. Diskusi
Setelah melakukan wawancara dan diskusi dengan teman sejawat, ada beberapa temuan
dilapangan dan refleksi terhadap prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka:
c. Pembelajaran Aktif:
Temuan: Di Sekolah SDN 1 Sukamaju guru menggunakan metode pembelajaran yang
melibatkan siswa dalam diskusi, proyek kolaboratif, dan eksperimen. Siswa aktif
terlibat dalam proses pembelajaran.
Refleksi: Pembelajaran aktif adalah salah satu prinsip utama Kurikulum Merdeka. Sekolah
ini telah berhasil menerapkan metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara
aktif, yang dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa.
d. Penilaian Formatif:
Temuan: Sekolah SDN 1 Sukamaju menggunakan berbagai alat penilaian formatif seperti
tugas proyek, portofolio, dan ulangan berbasis kompetensi. Guru memberikan
umpan balik berkelanjutan kepada siswa.
Refleksi: Penilaian formatif adalah bagian penting dari Kurikulum Merdeka. Sekolah ini
telah berhasil menerapkan penilaian yang sesuai dengan prinsip-prinsip ini, yang
membantu siswa memahami perkembangan mereka dan berfokus pada
pemahaman yang mendalam.
F. Kesimpulan
Melalui temuan dilapangan dan refleksi ini, dapat dilihat bagaimana prinsip-prinsip
Kurikulum Merdeka dapat diterapkan dalam praktik di sekolah-sekolah. Ini membantu
menciptakan pengalaman pendidikan yang lebih relevan, berorientasi pada kompetensi, dan
memperkuat nilai-nilai budaya lokal. Dengan pemahaman yang kuat tentang prinsip-prinsip
Kurikulum Merdeka, sekolah dapat terus mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan siswa dan masyarakat setempat.
G. Saran Implementasi
Berdasarkan hasil temuan dalam diskusi dan wawancara, ada beberapa saran untuk dapat
mengimplementasikan kurikulum Merdeka di sekolah :
a. Konsultasikan dengan Pihak Terkait:
Kita dapat melibatkan semua pemangku kepentingan seperti guru, siswa, orang tua, dan
tokoh masyarakat dalam proses perencanaan dan implementasi kurikulum. Ini akan
memastikan adanya dukungan dan pemahaman yang lebih baik terhadap perubahan ini.
b. Identifikasi Tujuan dan Nilai-Nilai:
Kita dapat menentukan tujuan pendidikan dan nilai-nilai yang ingin dicapai melalui
Kurikulum Merdeka. Apa yang ingin dicapai dari pendidikan ini, dan bagaimana nilai-
nilai seperti kemandirian, inovasi, dan keberagaman dapat ditanamkan
c. Pertimbangkan Kebutuhan Siswa:
Kita mengidentifikasi kebutuhan, minat, dan bakat khusus siswa. Kurikulum Merdeka
harus memberi ruang bagi siswa untuk mengembangkan minat dan bakat mereka, serta
memungkinkan mereka untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan tujuan dan rencana
masa depan mereka.
d. Rencanakan Kurikulum Terstruktur:
Meskipun Kurikulum Merdeka memberikan lebih banyak fleksibilitas, namun kita perlu
ada kerangka kerja dan panduan yang terstruktur. Ini akan membantu guru dalam
merencanakan pembelajaran yang efektif.
e. Fasilitasi Pelatihan Guru:
Guru perlu dilatih untuk memahami dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
Mereka harus memiliki keterampilan yang cukup untuk mendukung siswa dalam
pemilihan dan pelaksanaan program pembelajaran mereka.
f. Berikan Sumber Daya yang Memadai:
Pastikan bahwa sekolah memiliki sumber daya yang cukup, seperti perpustakaan yang
baik, fasilitas laboratorium, dan akses ke teknologi, untuk mendukung pembelajaran yang
berbasis pilihan.
g. Komunikasikan dengan Orang Tua:
Kita dapat mibatkan orang tua dalam proses pendidikan anak-anak mereka. Berikan
informasi yang jelas tentang Kurikulum Merdeka dan bagaimana mereka dapat
mendukung perkembangan anak-anak mereka.
h. Revisi Berdasarkan Pengalaman:
Jadikan Kurikulum Merdeka sebagai proses yang dinamis. Revisi kurikulum berdasarkan
pengalaman dan hasil yang diperoleh dari implementasi. Terbuka terhadap perubahan
yang diperlukan.
H. Daftar Pustaka
https://pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id/hc/en-us/articles/8403555497497-Opsi-
Implementasi-Kurikulum-Merdeka-Bagi-Satuan-Pendidikan
https://arrohmah.co.id/kurikulum-merdeka-belajar-pengertian-tujuan-latar-belakang/
https://www.academia.edu/44423004/Makalah_Merdeka_Belajar_dan_Implikasinya
https://e-ujian.id/kurikulum-merdeka-pengertian-dan-perbedaannya-dengan-k13/
#:~:text=Fokus%3A%20Kurikulum%20Merdeka%20fokus%20pada,kemampuan
%20akademik%20siswa%20secara%20umum.
I. Lampiran
Wawancara dengan teman sejawat tentang pengimplementasian kurikulum Merdeka
dikelas