Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN TUGAS

Pemahaman Dasar Konsep Kurikulum Merdeka

A. Identitas
1. Nama Mahasiswa : Melia Budiarti
2. NIM : 855793799
3. Nama Sekolah Anda : SDN 1 Sukamaju
4. Alamat Sekolah Anda : Jl. RE. Martadinata No 23, kec. Teluk Betung Timur Kota Bandar
Lampung
5. Status Anda : Guru Kelas 2

B. Pendahuluan

1. Latar belakang kurikulum Merdeka


Kurikulum Merdeka Belajar merupakan salah satu inovasi dalam dunia Pendidikan
Indonesia yang bertujuan untuk mengembangkan potensi dan minat belajar siswa secara
maksimal. Kurikulum ini didesain agar siswa dapat belajar sesuai dengan minat dan bakat
mereka, tanpa merasa terbebani oleh tuntutan akademik yang terlalu tinggi.
Dalam kurikulum ini, konten pembelajaran dirancang agar lebih optimal, memberikan
waktu yang cukup bagi peserta didik untuk memahami konsep dan mengembangkan
kompetensi. Guru juga memiliki kebebasan dalam memilih berbagai perangkat
pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan
minat peserta didik.
Projek yang bertujuan untuk memperkuat pencapaian profil pelajar Pancasila
dikembangkan dengan pendekatan berbasis tema yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek
ini tidak ditujukan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak
terikat pada konten mata pelajaran tertentu.
Kurikulum Merdeka Belajar dikembangkan sebagai respons terhadap hasil Program for
International Student Assessment (PISA) yang menunjukkan bahwa 70% siswa usia 15
tahun berada di bawah tingkat kompetensi minimum dalam memahami bacaan sederhana
atau menerapkan konsep matematika dasar. Skor PISA ini tidak mengalami peningkatan
yang signifikan dalam 10-15 tahun terakhir. Selain itu, terdapat kesenjangan yang besar
antara wilayah dan kelompok sosial-ekonomi dalam hal kualitas pembelajaran yang
diperparah oleh pandemi COVID-19.
Untuk mengatasi situasi ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Kemendikbud Ristek) melakukan penyederhanaan kurikulum dalam kondisi
darurat yang disebut sebagai Kurikulum Darurat. Kurikulum ini diterapkan untuk mengatasi
dampak kekurangan pembelajaran (learning loss) selama pandemi. Hasilnya, dari 31,5%
sekolah yang menggunakan Kurikulum Darurat, ditemukan bahwa penggunaan kurikulum
ini dapat mengurangi dampak pandemi sebesar 73% dalam bidang literasi dan 86% dalam
bidang numerasi. Keberhasilan Kurikulum Darurat ini menunjukkan bahwa perubahan
kurikulum yang lebih komprehensif sangat penting. Oleh karena itu, Kurikulum Merdeka
Belajar dirancang sebagai kurikulum baru yang lebih komprehensif dibandingkan kurikulum
sebelumnya.

2. Tujuan pembuatan makalah


Makalah ini dibuat dengan tujuan agar:
2.1 Memahami konsep kurikulum Merdeka
2.2 Memahami perinsip pembelajaran kurikulum Merdeka
2.3 Memahami implementasi kurikulum Merdeka
2.4 Meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih menyenangkan dan efektif.
2.5 Mendorong guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam membuat metode
pembelajaran yang relevan.
2.6 Membentuk karakter siswa yang mandiri, kritis, dan memiliki kepekaan sosial yang
baik.
3. Prinsip-Prinsip Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka mencakup tiga tipe kegiatan pembelajaran sebagai berikut:

1. Pembelajaran intrakurikuler yang dilakukan secara terdiferensiasi sehingga


peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan
kompetensi. Hal ini juga memberikan keleluasaan bagi guru untuk memilih
perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didiknya.
2. Pembelajaran kokurikuler berupa projek penguatan Profil Pelajar
Pancasila, berprinsip pembelajaran interdisipliner yang berorientasi pada
pengembangan karakter dan kompetensi umum.
3. Pembelajaran ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai dengan minat murid dan
sumber daya satuan pendidik.

Satuan pendidikan menerjemahkan Capaian Pembelajaran dengan menyusun


kurikulum operasional dan rencana pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar
pelajar dan karakteristik satuan pendidikan masing-masing. Muatan capaian
pembelajaran dapat dikelola pendidik sebagai mata pelajaran tersendiri, tematik,
integrasi, atau sistem blok.
Alokasi jam pelajaran pada struktur kurikulum dituliskan secara total dalam satu
tahun dan dilengkapi dengan saran alokasi jam pelajaran jika disampaikan secara
reguler/mingguan. Pelaksanaan pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka merupakan
siklus yang melalui tiga tahapan berikut:

1. Asesmen diagnostik
Guru melakukan asesmen awal untuk mengenali potensi, karakteristik, kebutuhan,
tahap perkembangan, dan tahap pencapaian pembelajaran murid. Asesmen umumnya
dilaksanakan pada awal tahun pembelajaran, sehingga hasilnya dapat digunakan untuk
melakukan perencanaan lebih lanjut terkait metode pembelajaran yang sebaiknya
digunakan.

2. Perencanaan
Guru menyusun proses pembelajaran sesuai dengan hasil asesmen diagnostik, serta
melakukan pengelompokan murid berdasarkan tingkat kemampuan.

3. Pembelajaran
Selama proses pembelajaran, guru akan mengadakan asesmen formatif secara
berkala, untuk mengetahui progres pembelajaran murid dan melakukan penyesuaian
metode pembelajaran, jika diperlukan. Pada akhir proses pembelajaran, guru juga bisa
melakukan asesmen sumatif sebagai proses evaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran.

4. Implikasi Merdeka belajar


Implikasi utama dari merdeka belajar lebih ditekankan kepada murid agarmengajak
murid lebih aktif dan berperan besar dalam perkembangan pendidikannya,sekolah dan guru
hanyalah sebagai fasilitator yang menunjang kegiatan belajar murid berjalan lancar tanpa
ada hambatan.Ada beberapa kerangka pendidikan yang harus diperbaiki agar
terciptanyamerdeka belajar, yakni :
➢ Memperbaiki kerangka standar kompetensi guru
Perlunya pengembangan standar profesional guru dan kepala sekolah
yang berbasis kompetensi dengan pendekatan pengembangan pendidikan kedepannyayang
lebih jelas dan pasti, dan kompetensi guru harus lebih dinamis.
➢ Memperbaiki kurikulum PPG
Memperbaiki kurikulum PPG dimulai dengan memperbaiki metode supervisiklinis agar
berjalan dengan baik, adanya penyuluhan kepada guru pamong dan dosen pembimbing agar
lebih fokus kepada murid dan harus lebih memfokuskan “how to facilitate students”.
➢ Memperbaiki sistem sertifikasi guru
Mengalokasikan dana sertifikasi guru untuk pengembangan belajar mengajarmurid dengan
efektif, harus ada evaluasi dalam waktu berkala untukmemaksimalkan sertifikasi guru.
➢ Memvisikan pendidikan guru berkelas dunia
Menjadikan inspirasi dalam semua guru menuju visi world class yangmenghasilkan generasi
kelas dunia.
➢ Mengkaji kajian literatur model kompetensi
Mengkaji kajian literatur model kompetensi maju dengan mengambil hal-halyang terbaik
yang kemudian menjadi bagian perumusan model kompetensi guru. (Iwan, 2020)

5. Perbedaan dengan Kurikulum Sebelumnya


Kurikulum Merdeka dan K13 adalah dua kurikulum yang berbeda. Berikut adalah
perbedaan antara Kurikulum Merdeka dan K13:
a. Tujuan:
Tujuan dari Kurikulum Merdeka adalah untuk memperkuat karakter dan moral siswa,
Tujuan dari K13 adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kemampuan siswa
dalam berbagai bidang.
b. Pendekatan:
Kurikulum Merdeka menggunakan pendekatan karakter dan keterampilan,
K13 menggunakan pendekatan kompetensi.

c. Kelas:
Kurikulum Merdeka ditujukan untuk kelas 1-6 SD.
K13 bisa digunakan dari SD sampai SMA.

d. Mata pelajaran:
Kurikulum Merdeka menekankan pada pembelajaran karakter dan moral.
K13 memiliki mata pelajaran yang lebih lengkap dan terstruktur.

e. Penilaian:
Kurikulum Merdeka menggunakan penilaian non-akademik.
K13 menggunakan penilaian akademik yang lebih terstruktur.

f. Fokus:
Kurikulum Merdeka fokus pada pengembangan karakter dan moral siswa.
K13 fokus pada kemampuan akademik siswa secara umum.

g. Pelaksanaan:
Kurikulum Merdeka lebih fleksibel dan memberikan kebebasan kepada guru untuk
mengembangkan pembelajaran.
K13 lebih terstruktur dan memiliki pedoman yang jelas.

C. Kesimpulan
Kurikulum Merdeka adalah sebuah program pengembangan kurikulum pendidikan yang
dirancang untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia melalui pendekatan yang lebih
kontekstual, inklusif, dan berpusat pada siswa. Program ini menawarkan pendekatan baru dalam
pengembangan kurikulum pendidikan di Indonesia dengan menekankan pada pengembangan
potensi siswa dengan pendekatan yang lebih inklusif dan kreatif. Selain itu, program ini juga
menempatkan kebutuhan siswa sebagai pusat dalam pengembangan kurikulum, menjawab
tantangan zaman, menekankan pada partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar, dan
pembelajaran berbasis kompetensi. Dengan demikian, Kurikulum Merdeka diharapkan dapat
menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih menarik, bermanfaat, dan sesuai dengan
kebutuhan siswa.

D. Ringkasan temuan utama.


Pemahaman Kurikulum Merdeka memiliki beberapa implikasi penting yang
memengaruhi pendidikan di Indonesia. Berikut adalah beberapa implikasi utama dari
pemahaman Kurikulum Merdeka:
1. Kepemimpinan dan Kemandirian Sekolah: Kurikulum Merdeka memberikan lebih
banyak kebebasan kepada sekolah dalam merancang kurikulum dan pembelajaran. Ini
mengharuskan kepala sekolah dan staf pengajar untuk menjadi lebih mandiri dalam
mengambil keputusan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan siswa dan lingkungan
sekolah mereka. Kepemimpinan sekolah menjadi kunci dalam merancang dan mengelola
kurikulum yang efektif.

2. Fokus pada Pengembangan Kompetensi: Kurikulum Merdeka menekankan


pengembangan kompetensi, pemahaman, dan keterampilan siswa sebagai tujuan utama
pendidikan. Ini berarti bahwa siswa tidak hanya diajarkan untuk menghafal fakta-fakta,
tetapi juga untuk mengembangkan keterampilan praktis yang relevan untuk kehidupan
sehari-hari dan masa depan mereka.

3. Pengintegrasian Muatan Lokal dan Budaya: Salah satu implikasi penting dari Kurikulum
Merdeka adalah pengintegrasian muatan lokal, budaya, dan karakter dalam kurikulum.
Hal ini membantu siswa untuk memahami dan menghargai nilai-nilai budaya dan tradisi
lokal mereka, yang merupakan bagian penting dari identitas nasional.

4. Pembelajaran Aktif dan Kolaboratif: Pemahaman Kurikulum Merdeka mendorong


pembelajaran yang lebih aktif, berpusat pada siswa, dan berbasis proyek. Ini berarti siswa
terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, melakukan eksplorasi, berkolaborasi
dengan teman sebaya, dan menghadapi tugas-tugas nyata. Ini mengembangkan
keterampilan pemecahan masalah dan berpikir kritis.

5. Penilaian Formatif dan Berkelanjutan: Kurikulum Merdeka menekankan penilaian


formatif dan berkelanjutan. Guru dan staf pengajar lebih cenderung menggunakan
berbagai alat penilaian yang mencakup tugas proyek, portofolio, dan penilaian yang
mencerminkan pemahaman mendalam siswa. Tujuan penilaian adalah memberikan
umpan balik yang konstruktif untuk meningkatkan pembelajaran siswa.

6. Partisipasi Orang Tua dan Masyarakat: Kurikulum Merdeka mendorong partisipasi orang
tua dalam proses pendidikan. Orang tua diharapkan untuk lebih aktif terlibat dalam
kegiatan sekolah, mendukung pembelajaran anak-anak di rumah, dan berkontribusi pada
pemahaman sekolah tentang kebutuhan siswa.

7. Perubahan dalam Peran Guru: Guru diharapkan untuk lebih menjadi fasilitator dan
pendamping dalam proses pembelajaran. Mereka harus mampu mengembangkan
lingkungan pembelajaran yang memotivasi, menginspirasi, dan mengarahkan siswa untuk
mencapai kompetensi yang diinginkan.

8. Evaluasi dan Pemantauan Terus-menerus: Kurikulum Merdeka menuntut pemantauan dan


evaluasi yang berkelanjutan terhadap pelaksanaan kurikulum dan pencapaian siswa. Ini
membantu sekolah dalam mengidentifikasi kelemahan dan mengambil tindakan
perbaikan yang sesuai.
9. Pentingnya Inovasi dan Penyesuaian: Implementasi Kurikulum Merdeka mendorong
sekolah untuk lebih inovatif dan responsif terhadap perkembangan dalam pendidikan.
Mereka perlu terus menyesuaikan kurikulum dan metode pembelajaran dengan
kebutuhan siswa dan tantangan yang ada.

Pemahaman Kurikulum Merdeka mendorong perubahan signifikan dalam pendidikan, dengan


fokus pada pengembangan kompetensi, budaya lokal, partisipasi siswa, dan peran guru yang
lebih aktif. Ini juga berdampak pada bagaimana kurikulum dirancang dan diimplementasikan di
seluruh sistem pendidikan Indonesia.

Bagaimana implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah dasar?


Implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah dasar melibatkan sejumlah langkah konkrit
yang melibatkan guru, kepala sekolah, dan pihak-pihak terkait. Ada beberapa langkah penting
yang dapat membantu dalam penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah dasar:
1. Adanya pelatihan guru dan kepala sekolah
Guru dan kepala sekolah perlu menjalani pelatihan yang sesuai untuk memahami prinsip-
prinsip dan tujuan Kurikulum Merdeka. Pelatihan ini dapat mencakup konsep dasar,
metode pembelajaran berbasis proyek, penilaian kompetensi, dan pengintegrasian muatan
lokal dan budaya.
2. Pemahaman Konsep Kurikulum Merdeka:
Guru pengajar harus memahami bahwa Kurikulum Merdeka memberikan lebih banyak
kebebasan kepada sekolah dalam merancang kurikulum dan pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan siswa. Mereka perlu memahami pentingnya berfokus pada
pengembangan kompetensi dan pemahaman siswa.
3. Pengembangan Silabus dan RPP:
Guru pengajar dapat merancang silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
berdasarkan standar kompetensi yang ditetapkan oleh pemerintah dan kebutuhan khusus
sekolah serta siswa. Mereka memiliki fleksibilitas dalam menentukan materi ajar, metode
pembelajaran, dan alat penilaian.
4. Integrasi Muatan Lokal dan Budaya:
Guru sekolah dasar perlu mengintegrasikan muatan lokal, budaya, dan karakter dalam
pembelajaran. Mereka dapat menggunakan nilai-nilai lokal dan tradisi budaya sebagai
bagian dari kurikulum.
5. Pembelajaran Aktif:
Guru di sekolah dasar dapat menggunakan pendekatan pembelajaran yang menekankan
partisipasi siswa, kolaborasi, eksplorasi, dan pemecahan masalah. Proyek, diskusi
kelompok, dan kegiatan praktis dapat menjadi bagian penting dari pembelajaran.
6. Partisipasi Orang Tua dan Masyarakat:
Orang tua dapat diikutsertakan dalam proses pendidikan dengan lebih aktif. Mereka dapat
menghadiri pertemuan sekolah, berpartisipasi dalam kegiatan sekolah, dan mendukung
pembelajaran anak-anak mereka di rumah.
7. Pemantauan dan Evaluasi Berkelanjutan:
Penting untuk secara rutin memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Kurikulum Merdeka
di sekolah dasar. Pihak berwenang, seperti kepala sekolah dan pengawas sekolah, dapat
memastikan bahwa sekolah mengikuti pedoman dan mencapai tujuan Kurikulum
Merdeka.

Penerapan Kurikulum Merdeka membutuhkan kerja sama antara semua pihak yang terlibat
dalam pendidikan, dan harus selalu disesuaikan dengan perkembangan dan perubahan dalam
sistem pendidikan nasional.

6. Diskusi
Setelah melakukan wawancara dan diskusi dengan teman sejawat, ada beberapa temuan
dilapangan dan refleksi terhadap prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka:

a. Pengembangan Kompetensi Siswa:


Temuan: Sekolah SDN 1 Sukamaju telah mengadopsi pendekatan yang fokus pada
pengembangan kompetensi siswa dalam mata pelajaran IPA. Mereka
menekankan pemahaman konsep, keterampilan eksperimen, dan pemecahan
masalah.
Refleksi: Ini merupakan salah satu hal yang baik dari penerapan prinsip Kurikulum
Merdeka yang berfokus pada pengembangan kompetensi. Guru di sekolah telah
berhasil menekankan pemahaman konsep dan keterampilan praktis yang relevan
untuk mata pelajaran tertentu.

b. Pengintegrasian Muatan Lokal:


Temuan: Sekolah SDN 1 Sukamaju telah mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal ke
dalam kurikulum mereka. Mereka mengadakan kegiatan ekstrakurikuler untuk
mempelajari seni tradisional dan menghormati tradisi lokal.
Refleksi: Integrasi muatan lokal adalah salah satu prinsip inti Kurikulum Merdeka. Sekolah
ini telah berhasil menerapkannya dengan menghormati nilai-nilai budaya lokal
dan memastikan siswa memahami dan menghargai tradisi mereka.

c. Pembelajaran Aktif:
Temuan: Di Sekolah SDN 1 Sukamaju guru menggunakan metode pembelajaran yang
melibatkan siswa dalam diskusi, proyek kolaboratif, dan eksperimen. Siswa aktif
terlibat dalam proses pembelajaran.
Refleksi: Pembelajaran aktif adalah salah satu prinsip utama Kurikulum Merdeka. Sekolah
ini telah berhasil menerapkan metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara
aktif, yang dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa.

d. Penilaian Formatif:
Temuan: Sekolah SDN 1 Sukamaju menggunakan berbagai alat penilaian formatif seperti
tugas proyek, portofolio, dan ulangan berbasis kompetensi. Guru memberikan
umpan balik berkelanjutan kepada siswa.
Refleksi: Penilaian formatif adalah bagian penting dari Kurikulum Merdeka. Sekolah ini
telah berhasil menerapkan penilaian yang sesuai dengan prinsip-prinsip ini, yang
membantu siswa memahami perkembangan mereka dan berfokus pada
pemahaman yang mendalam.

e. Partisipasi Orang Tua:


Temuan: Sekolah SDN 1 Sukamaju memiliki program yang mendorong partisipasi orang
tua dalam pertemuan sekolah dan kegiatan pendidikan. Orang tua terlibat dalam
mendukung pembelajaran anak-anak mereka di rumah.
Refleksi: Prinsip partisipasi orang tua adalah bagian integral dari Kurikulum Merdeka.
Sekolah ini telah berhasil melibatkan orang tua dalam pendidikan anak-anak
mereka, menciptakan dukungan tambahan untuk pembelajaran.

F. Kesimpulan
Melalui temuan dilapangan dan refleksi ini, dapat dilihat bagaimana prinsip-prinsip
Kurikulum Merdeka dapat diterapkan dalam praktik di sekolah-sekolah. Ini membantu
menciptakan pengalaman pendidikan yang lebih relevan, berorientasi pada kompetensi, dan
memperkuat nilai-nilai budaya lokal. Dengan pemahaman yang kuat tentang prinsip-prinsip
Kurikulum Merdeka, sekolah dapat terus mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan siswa dan masyarakat setempat.

G. Saran Implementasi
Berdasarkan hasil temuan dalam diskusi dan wawancara, ada beberapa saran untuk dapat
mengimplementasikan kurikulum Merdeka di sekolah :
a. Konsultasikan dengan Pihak Terkait:
Kita dapat melibatkan semua pemangku kepentingan seperti guru, siswa, orang tua, dan
tokoh masyarakat dalam proses perencanaan dan implementasi kurikulum. Ini akan
memastikan adanya dukungan dan pemahaman yang lebih baik terhadap perubahan ini.
b. Identifikasi Tujuan dan Nilai-Nilai:
Kita dapat menentukan tujuan pendidikan dan nilai-nilai yang ingin dicapai melalui
Kurikulum Merdeka. Apa yang ingin dicapai dari pendidikan ini, dan bagaimana nilai-
nilai seperti kemandirian, inovasi, dan keberagaman dapat ditanamkan
c. Pertimbangkan Kebutuhan Siswa:
Kita mengidentifikasi kebutuhan, minat, dan bakat khusus siswa. Kurikulum Merdeka
harus memberi ruang bagi siswa untuk mengembangkan minat dan bakat mereka, serta
memungkinkan mereka untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan tujuan dan rencana
masa depan mereka.
d. Rencanakan Kurikulum Terstruktur:
Meskipun Kurikulum Merdeka memberikan lebih banyak fleksibilitas, namun kita perlu
ada kerangka kerja dan panduan yang terstruktur. Ini akan membantu guru dalam
merencanakan pembelajaran yang efektif.
e. Fasilitasi Pelatihan Guru:
Guru perlu dilatih untuk memahami dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
Mereka harus memiliki keterampilan yang cukup untuk mendukung siswa dalam
pemilihan dan pelaksanaan program pembelajaran mereka.
f. Berikan Sumber Daya yang Memadai:
Pastikan bahwa sekolah memiliki sumber daya yang cukup, seperti perpustakaan yang
baik, fasilitas laboratorium, dan akses ke teknologi, untuk mendukung pembelajaran yang
berbasis pilihan.
g. Komunikasikan dengan Orang Tua:
Kita dapat mibatkan orang tua dalam proses pendidikan anak-anak mereka. Berikan
informasi yang jelas tentang Kurikulum Merdeka dan bagaimana mereka dapat
mendukung perkembangan anak-anak mereka.
h. Revisi Berdasarkan Pengalaman:
Jadikan Kurikulum Merdeka sebagai proses yang dinamis. Revisi kurikulum berdasarkan
pengalaman dan hasil yang diperoleh dari implementasi. Terbuka terhadap perubahan
yang diperlukan.

H. Daftar Pustaka

https://pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id/hc/en-us/articles/8403555497497-Opsi-
Implementasi-Kurikulum-Merdeka-Bagi-Satuan-Pendidikan
https://arrohmah.co.id/kurikulum-merdeka-belajar-pengertian-tujuan-latar-belakang/
https://www.academia.edu/44423004/Makalah_Merdeka_Belajar_dan_Implikasinya
https://e-ujian.id/kurikulum-merdeka-pengertian-dan-perbedaannya-dengan-k13/
#:~:text=Fokus%3A%20Kurikulum%20Merdeka%20fokus%20pada,kemampuan
%20akademik%20siswa%20secara%20umum.

I. Lampiran
Wawancara dengan teman sejawat tentang pengimplementasian kurikulum Merdeka
dikelas

Kegiatan mengajar dengan menggunakan kurikulum Merdeka belajar

Anda mungkin juga menyukai