HELLEN LORENA
(855799893)
IRMA NELLY
(855798924)
MELIA BUDIARTI
(855793799)
RIRIN KUSWANTI
(855791953)
MODUL 3
TAHAP PERKEMBANGAN
BAHASA DAN KEMAMPUAN
BERKPIKIR MATEMATIS
Tahap Perkembangan Bahasa
A. Bahasa dan Komponen Penyusunnya
1. Komponen Penyusun Bahasa
a. Fonologi
Cabang dari linguistic atau ilmu bahasa yang mengkaji bunyi ujar dalam bahasa tertentu.
b. Morfologi
Cabang dari linguistic atau ilmu bahasa yang mengkaji pembentukan kata atau morfem-morfem
dalam suatu bahasa.
c. Semantik
Cabang dari linguistic atau ilmu bahasa yang mengkaji makna yang terkandung dalam bahasa,
kode, atau jenis lain dari repsentasi.
d. Sintax
Aturan dalam pembentukan kalimat agar mampu dimengerti dengan benar.
e. Pragmatik
Cabang dari linguistic atau ilmu bahasa yang mengkaji penggunaan bahasa dikaitkan dengan
konteks pemakaiannya.
a. Teori Prespektif Empiris
Menunjukkan bahwa ketika bayi dilahirkan, mereka dikelilingi oleh
bahasa.
memahami sistem numerik, bukan berarti mereka sudah dikatakan bisa berpikir secara
matematis.
1. Pandangan teori interaktif (interactive theory)
Dalam konteks pembelajaran matematika menekankan pentingnya interaksi antara
B. PANDANGAN
guru, siswa, TEORI
dan materi pelajaran. Teori iniKEMAMPUAN
menganggap bahwa pembelajaran
matematika terjadi melalui interaksi aktif antara siswa dan guru, serta melalui
MATEMATIKA
interaksi
siswa dengan materi pelajaran dan dengan siswa lainnya. Dalam teori interaktif,
guru
berperan sebagai fasilitator yang mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif,
berpikir
kritis, dan berkolaborasi dalam memecahkan masalah matematika. Guru juga
menggunakan berbagai strategi interaktif, seperti diskusi kelompok, kerja dalam
pasangan, atau pemodelan langkah-langkah penyelesaian masalah, untuk
memfasilitasi
pemahaman dan pembelajaran matematika.
alami yang
dimiliki individu. Teori ini berpendapat bahwa kemampuan matematika ada
dalam bentuk
potensial di dalam pikiran manusia sejak lahir. Menurut pandangan nativisme,
individu
memiliki kemampuan bawaan untuk memahami konsep-konsep matematika
secara
intuitif. Misalnya, kemampuan untuk memahami hubungan kuantitas, mengenali
pola, dan
memahami konsep ruang dianggap sebagai kemampuan yang dimiliki secara
alami. Teori
nativisme juga menekankan bahwa lingkungan dan pengalaman belajar
memainkan peran
penting dalam mengembangkan dan memperkuat kemampuan matematika yang
ada
secara bawaan.
dan
pengamatan terhadap objek dan peristiwa matematika di dunia nyata. Mereka
mengumpulkan data dan mengidentifikasi pola, hubungan, dan prinsip
matematika melalui
pengamatan dan eksperimen. Dalam konteks pendidikan matematika, pandangan
empirisme menekankan pentingnya memberikan pengalaman belajar yang relevan
dan
nyata bagi siswa. Guru perlu mengaitkan konsep matematika dengan situasi dunia
nyata,
memberikan contoh konkret, dan mendorong siswa untuk melakukan eksperimen
dan
pengamatan yang terkait dengan matematika. Teori empirisme berpendapat bahwa
hal
yang harus diketahui oleh anak dalam belajar matematika adalah membedakan
antara
angka dan jumlah.
C. PENALARAN DAN PENYELESAIAN MASALAH SECARA
MATEMATIS
1. Penalaran Aditif Penalaran aditif
Adalah bentuk penalaran yang terkait dengan operasi penjumlahan. Ini melibatkan kemampuan
untuk memahami dan menggunakan prinsip-prinsip penjumlahan, seperti asosiatif, komutatif, dan
distributif, untuk memecahkan masalah matematika yang melibatkan penjumlahan. Dalam
penalaran aditif, individu dapat menggunakan prinsip-prinsip penjumlahan untuk memecahkan
masalah, seperti menggabungkan jumlah, membagi jumlah menjadi bagian-bagian yang sama
dengan menjumlahkan dan mengurangi.
2. Penalaran multiplikatif
Dalam penyelesaian masalah secara matematis melibatkan pemahaman dan penerapan konsep
dan prinsip-prinsip perkalian. Dalam penyelesaian masalah, penalaran multiplikatif dapat
digunakan untuk memecahkan masalah yang melibatkan operasi perkalian, seperti
menghitung luas, volume, atau mengalikan jumlah dengan suatu bilangan.
Terimakasih
Kesimpulan
Terdapat lima buah komponen bahasa, yaitu fonologi, morfologi,
semantik, sintax, dan pragmatik. Teori yang membahas tahapan
perkembangan bahasa yaitu Teori empiris, Teori nativisme, dan Teori
interaksi. Perkembangan bahasa meliputi tiga tahapan, yaitu
pralinguistik, holophrase, dan telegrafis.
Terdapat dua penalaran dalam menyelesaikan masalah matematis, yaitu
Penalaran aditif dan Penalaran multiplikatif. Selanjutnya terdapat tiga
macam cara manusia dalam memecahkan masalah, yaitu climbers,
campers, dan quitters.