KELOMPOK 2
UPBJJ DENPASAR
UNIVERSITAS TERBUKA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam perjalanan hidup, setiap orang mengalami perubahan-perubahan baik
fisik maupun psikis seiring bertambahnya usia. Perubahan yang terjadi merupakan
proses yang selalu beriringan dan saling keterkaitan. Dalam masa perubahan-perubahan
baik fisik maupun psikis ini secara umum kedua proses tersebut memiliki tahapan-
tahapan yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan anak yang perlu kita
pahami.Dimana sebagai seorang pendidik kita mesti berupaya melaksanakan
pembelajaran yang mampu memberikan tuntunan untuk menggali potensi siswa yang
sesuai kodratnya. Pembelajan yang berpihak pada siswa menjadi tujuan pembelajaran
sehingga dapat memenuhi kemerdekaan belajar mereka. Untuk memberikan layanan
yang tepat sesuai kebutuhan tersebut maka pertumbuhan dan perkembangan peserta
didik perlu kita pahami karena tahapan tersebut memiliki kesinambungan yang begitu
erat dan penting untuk kita jadikan dasar sebagai guru. Dimana pertumbuhan dan
perkembangan tersebut akan mempengaruhi tahap perkembangan bahasa dan
kemampuan berpikir matematis pada anak
Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia
karena disamping berfungsi sebagai alat untuk menyatakan pikiran dan perasaan kepada
orang lain juga sekaligus sebagai alat untuk memahami perasaan dan pikiran orang lain.
Seperti dikemukakan oleh Laird bahwa tiada kemanusiaan tanpa bahasa dan tiada
peradapan tanpa bahasa lisan (1957 : 16 ). Manusia tidak berpikir hanya dengan otaknya
tetapi juga dengan rasa dan memerlukan bahasa sebagai mediumnya. Sehingga melalui
ungkapkan lewat bahasa baik secara lisan maupun tulisan orang akan memahami maksud
pemikiran kita. Bahasa memberikan sumbangan yang pesat dalam perkembangan anak
menjadi manusia dewasa. Dengan keterampilan Bahasa yang baik akan mempengaruhi
kemampuan berpikir matematis sehingga proses mengembangkan sudut pandang
matematis-menghargai proses matematisasi serta memiliki keinginan kuat untuk
menerapkannya, mengembangkan kompetensi tersebut juga dapat mengalami
perkembangan. Kemampuan berfikir yang berkaitan dengan kemampuan dalam
menggunakan penalaran untuk membangun argument erat kaitannya dengan tahap
perkembangan bahasa anak.
Dari latar belakang masalah itulah, kita perlu pemahaman untuk meningkatkan
perkembangan bahasa dan kosa kata anak melalaui metode dan media yang menarik.
Maka dalam makalah ini membahas TAHAP PERKEMBANGAN BAHASA DAN
KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS”. Dengan penulisan makalah ini diharapkan
dapat mengatasi masalah rendahnya kemampuan bahasa dan kosa kata anak didik.
Sehingga dapat mempengaruhi dan mendukung kemampuan berpikir kritis anak.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Usia 0-1 tahun menerima suara ucapan dan mulai bubbling (Fonologi),
mengisyaratkan ucapan orang (smantik), menekankan pola asli bahasa (morfologi),
memperhatikan keadaan sekitar (pragmatik)
2. Usia 1-2 tahun menyederhanakan pengucapan kata (fonologi), muncul kata-kata
pertama (semantik), mulai memproduksi 2 kata (morfologi), menggunakan isyarat
dan gerakan untuk memperjelas pesan yang akan disampaikan (pragmatik).
3. Usia 3-5 tahun peningkatan dalam pengucapan( fonologi), kosakata
berkembang(semantik) , menyadari aturan tat bahasa ( morfologi), menyesuaikan
saat berbicara dengan orang berbeda (pragmatik).
4. Usia 6-remaja pengucapan seperi orang dewasa (fonologi), pengembangan kosa kata
bahkan kata anstrak ( semantik), mngoreksi tata bahasa yang salah (morfologi),
mampu mendeteksi dan emperbaiki pesan ang dikirim serta menerima (pragmatik)
C. BILINGUALISME
Bilingualisme (Inggris: bilingualism) dalam bahasa Indonesia disebut juga
kedwibahasaan. Secara umum, bilingualisme berarti penggunaan dua bahasa yang
berbeda oleh seorang penutur dalam pergaulannya dengan orang lain secara bergantian
(Fishman 1975:73).
Elis (Maharani dan Astuti, 2018) berpendapat bahwa pembelajaran bahasa kedua akan
lebih mudah jika seseorang telah menguasai bahasa pertamanya dengan baik karena
kemampuan bahasa pertama dapat berguna dalam proses pembelajaran bahasa kedua.
Bahasa kedua pada umumnya diperoleh dari proses sadar melalui pembelajaran.
Bambang Kaswanti Purwo (1989) meneliti pemerolehan bahasa kedua, khususnya
bahasa inggris oleh anak sekolah dasar (SD), dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa
1. Masa emas seorang belajar bahasa kedua adalah saat ia berusia 6 – 12 tahun.
Sehingga pembelajaran bahasa kedua pada masa ini harus dilakukan dengan
maksimal
2. Pada pembelajaran usia 6 – 8 tahun, kemampuan yang lebih ditonjolkan adalah
penguasaan fonologi (tata bunyi/pelafalan)
3. Pada usia 9 – 12 tahun, kemampuan anak ditonjolkan pada penguasaan morfologi
dan sintaksisnya, karena fonologi sudah dikuasai saat mereka berada di usia 6 – 8
tahun. Pada usia ini, kondisi psikologi anak lebih siap untuk mengkonstruksi kata
dan kalimat
3) Perbandingan
a. Mengelompokkan (one-to-many-Correspondence)
1. Kesimpulan
Tahap perkembangan bahasa dan kemampuan berpikir matematis sangat penting untuk
kita ketahui agar dapat untuk meningkatkan perkembangan bahasa dan kosa kata
sehingga dengan sendirinya turut mendukung perkembangan berpikir matematis pada
anak.