Anda di halaman 1dari 10

a.

Lima Konsep Dasar

1. Bahan ajar yang disusun harus memiliki kemampuan memberikan pengetahuan dan
pengalaman yang berharga pada siswa. Seorang guru harus memiliki kemampuan
nmenyesuaikan diri dengan materi dan menguasainya dengan baik, karena pada
dasarnya dia menyampaikan ide orang lain kepada siswa dan harus dapat
memahamkannya.
2. Dasar-dasar pemilighan bahan ajar.
 Validity
 Signifikan
 Interes
 Learn ability
 Universality
3. Prinsip penyusunan bahan ajar
 Relevansi
Ada kaitan atau hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi dan
kompetensi dasar
 Konsistensi
Ajeg sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai empat macam yang
tersebar dalam istima’, hiwar/ muhaadatsah (dengan teks bacaan percakapan),
ta’bir syafahi, dan tadriibat (kitaabah)
 Kecukupan
Materi yang dijarkan cukup memadai dalam membantu siswa menguasai
kompetensi dasar
 Mudah menuju yang sulit, konkrit menuju abstrak (Gradasi)
 Pengulangan
4. Prinsip pengembangan bahan ajar
1. Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dan mulai yang konkret
untuk memahami yang abstrak
2. Pengulangan akan memperkuat pemahaman.
3. Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman siswa.
4. Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
belajar.
5. Mencapai tujuan ibarat naik tangga setahap demi setahap akhirnya mencapai
ketinggian tertentu.
6. Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong siswa untuk terus mencapai
tujuan.
5. Manfaat perencanaan pembelajaran
 Sebagai petunjuk arah
 Sebagai pola dasar
 Sebagai pedoman kerja
 Sebagai alat ukur
 Untuk bahan penyusunan data
 Untuk menghemat waktu
b. Setelah mempelajari bahan ajar yang disajikan saya memahami tentang prinsip penyusunan bahan
dan pengembangan bahan ajar.
c. Kelebihan bahan ajar berupa video dan jurnal yang disajikan sudah memuat defenisi namun
perlu untuk ditambahkan contoh tentang sistematika penulisan bahan ajar.
d. Kaitan dengan moderasi beragama bahasa arab adalah bahasa kedua yang boleh dipelajari oleh
siapaun tanpa harus melihat dari mana suku ras dan agama.

a. Lima Konsep Dasar


1. Pemerolehan bahasa atau language acquisition adalah proses yang dipergunakan oleh
anak-anak untuk menyesuaikan serangkaian hipotesis yang makin bertambah rumit,
ataupun teori–teori yang masih terpendam yang mungkin sekali terjadi dengan
ucapan–ucapan orang tuanya sampai dia memilih 2 berdasarkan suatu ukuran atau
takaran penilaian tata bahasa yang paling baik serta paling sederhana dari bahasa
tersebut.

2. Sejarah Kajian Pemerolehan Bahasa Pada abad ke tujuh SM konon raja Mesir,
Psammetichus I ingin mengetahui bahasa yang ke luar dari anak-anaknya dengan cara
mengisolasinya. Pada 1877 Charles Darwin mencatat perkembangan bahasa anak
lelakinya dengan catatan buku harian. Selanjutnya Ingram (1989) membagi
perkembangan studi tentang pemerolehan bahasa menjadi tiga tahab, yaitu sebagai
berikut.
 Periode Buku Harian (1876- 1926
Pada masa ini kajian pemerolehan bahasa anak dilakukan dengan peneliti
mencatat apapun yang diujarkan oleh anak dalam suatu buku harian. Data
dalam buku harian ini kemudian dianalisis untuk disimpulkan hasilnya.
 Periode Sampel Besar (1926- 1987) Periode ini berkaitan dengan munculnya
aliran baru dalam ilmu jiwa, yaitu behavioristik yang menekankan peran
lingkungan dalam pemerolehan pengetahuan termasuk pengetahuan bahasa.
Untuk mendapatkan hasil yang sahih dan akurat diperukan sampel yang besar.
 Periode Kajian Longitudinal (1957) Munculnya buku Chomsky Syntactic
Structures (1957) merupakan titik awal tumbuhnya aliran mentalisme atau
nativisme pada ilmu 26 linguistik. Berlawanan dengan behaviorisme, aliran ini
menandaskan adanya bekal kodrati yang dibawa pada waktu anak.
3. Proses pemerolehan bahasa
 Pemerolehan dalam Bidang Fonologi
Pada umur sekitar 6 minggu, anak mulai mengeluarkan bunyi-bunyi yang
mirip dengan bunyi konsonan atau vokal. Proses mengeluarkan bunyi-bunyi
ini disebut cooing atau dekutan. Anak mendekutkan bermacam-macam bunyi
yang belum jelas identitasnya. Pada sekitar umur 6 bulan, anak mulai
mencampur konsonan dengan vokal sehingga membentuk babbling atau
celotehan (Dardjowidjojo 2010:244).
 Pemerolehan dalam Bidang Sintaksis Tesis yang berjudul Pemerolehan
Bahasa Anak Usia 2-3 Tahun yang ditulis oleh Subyantoro (2011)
menunjukkan bahwa perkembangan sintaksis anak memang dimulai dari tahap
yang sederhana (satu suku/kata) ke tahap yang lebih sukar (dua suku/kata atau
lebih).
 Pemerolehan pada Bidang Leksikon Sebelum anak dapat mengucapkan kata,
dia memakai cara lain untuk berkomunikasi; dia memakai tangis dan gestur
(gesture), gerakan tangan, kaki, mulut, mata, dsb). Pada awal hidupnya anak
memakai pula gestur seperti senyum dan juluran tangan untuk meminta
sesuatu.
 Pemerolehan dalam Bidang Pragmatik Pragmatik adalah studi tentang
penggunaan bahasa dalam hubungannya dengan orang lain dalam masyarakat
yang sama (Ninio dan Snow dalam Dardjowidjojo:264)
 Pengembangan Piranti Wacana Pada anak pada umumnya wacana berbentuk
percakapan antara anak dan orang dewasa atau dengan anak lain.
 Waktu Pemerolehan Bahasa Dimulai Berbahasa mencakup komperhensi
maupun produksi maka sebenarnya anak sudah mulai berbahasa sebelum dia
dilahirkan. Melalui saluran intrauterine anak telah terekspos pada bahasa
manusia waktu di dalam janin (Kent dan Miolo Dardjowidjojo:268)
4. Bentuk Tata bahasa pada Anak Dalam penelitian Santoso yang berjudul Pemerolehan
Bahasa Anak Usia Tiga Tahun dalam Lingkungan Ke luarga diketahui bahwa
(1) berdasarkan panjang ayat anak usia tiga tahun dalam bertutur pada umumnya
mengucapkan katakata secara terpenggal dan penguasaan bahasa yang dikuasai anak
diperoleh melalui tahapantahapan tertentu,
(2) anak umur tiga tahun sudah mampu menyusun kalimat dalam bertutur meskipun
masih sangat sederhana dan terbatas, dan
(3) berdasarkan jumlah ujaran setiap giliran tutur dibuktikan anak tiga tahun dalam
bertutur hanya menjawab p
5. Teori Pemerolehan Bahasa
a. Teori Behavorisme
Teori behaviorisme menyoroti aspek perilaku kebahasaan yang dapat diamati
langsung dan hubungan antara rangsangan (stimulus) dan reaksi (response).
b. Teori Nativisme
Chomsky merupakan penganut nativisme. Menurutnya, bahasa hanya dapat dikuasai
oleh manusia, binatang tidak mungkin dapat menguasai bahasa manusia.
c. Teori Kognitivisme
Menurut teori ini, bahasa bukanlah suatu ciri alamiah yang terpisah, melainkan salah
satu di antara beberapa kemampuan yang berasal dari kematangan kognitif. Bahasa
distrukturi oleh nalar
Menurut teori kognitivisme, yang paling utama harus dicapai adalah perkembangan
kognitif, barulah pengetahuan dapat keluar dalam bentuk keterampilan berbahasa
d. Teori Interaksionisme
Teori interaksionisme beranggapan bahwa pemerolehan bahasa merupakan hasil
interaksi antara kemampuan mental pembelajaran dan lingkungan bahasa.
b. Setelah mempelajari modul yang disajikan saya dapat memahami proses pemerolehan bahasa
c. Kelebihan Materi yang disajikan disertai dengan teori-teori yang relefan.
Kekurangan materi yang disajikan pembahsan terlalu luas
d. Kaitan dengan moderasi beragama
Bahasa adalah alat komunikasi yang selalu melekat dengan kehidupan manusia, dengan
memahami proses pemerolehan bahasa kita dapat menempat bahasa pada posisi yang mana harus
diucapkan.
a. Lima Konsep Dasar

1. Secara etimologi, bayan artinya ‘mengungkapkan’ ‫ الكشف‬atau menjelaskan ‫اإليضاح‬.


2. Tasybih Menurut bahasa ia bermakna tamtsil yang artinya ‘perumpamaan’ atau
‘penyerupaan’Ragam khabari dibagi ke dalam tiga sesuai dengan kondisi mukhatab.
Kondisi mukhatab. Kondisi mukhtab ada tiga macam yaitu Khaaliyudz-dzihni,
Thalabi, Inkari.
3. Musyabbah yaitu sesuatu yang hendak diserupakan.
4. Isti’aroh adalah penggunaan kata-kata bukan dalam pengertian sebenarnya, melainkan
dalam arti kiasan, seperti kata (‫ )الظّلمات‬dan) ‫ا النُور‬dalam ayat di atas yang digunakan
bukan dalam arti ‘kegelapan’ dan arti ‘cahaya’ melainkan dalam arti ‘syirik’ dan
‘iman..
5. Majaz Mursal adalah bahasa kiasan juga seperti (isti'arah) bedanya jika isti'arah
memakai 'hubungan persamaan' (‫ ) المشابهة َلقةَع‬maka mujaz mursal memakai
'hubungan bukan persamaan', (‫غيرلقةَع‬
َ َ‫المشابهة‬
b. Setelah mempelajari modul yang disajikan saya dapat memahami perbedaan Tasybih dan Majaz.
c. Kelebihan Materi yang disajikan sudah spesifik terkait dengan konsep ilmu Bayan
Kekurangan Contohnya lebih diperbanyak
d. Kaitan dengan moderasi beragama
Dengan mempelajari ilmu bayan kita bisa memahami bahwa memberikan kritikan tidak
selamanya menyampaiakn dengan bahasa yang dapat menyakiti perasaan orang melainkan
dengan bahasa yang lebih santun.
a. Lima Konsep Dasar
1. Perjalanan sejarah bahasa manusia tercatat dengan dua tingkatan,
 yang pertama yaitu, pembelajaran manusia pertama : di dunia yaitu Nabi
Adam, akan beberapa nama benda, dalam hal ini Allah swt. langsung menjadi
gurunya.
 Kedua : proses belajar secara bertahap anak manusia yang baru mulai bisa
bertutur, lewat pendengaran akan suara-suara yang ia dengar. Bahasa
2. Semit adalah sekumpulan bahasa yang tersebar sejak dahulu di sepanjang belahan Benua Asia
dan Afrika sebahagian bahasa-bahasa ini masih hidup dan digunakan oleh jutaan manusia dan
membawa peradaban yang tinggi dalam budaya dan sastra, tetapi sebahagian telah punah
seiring dengan lewatnya masa.
3. Dalam ruang lingkup bahasa Arab sebagai salah satu dari rumpun bahasa Semit telah
ada jauh sebelum datangnya agama Islam. Salah satu buktinya bahwa orang-orang
Arab jahiliyyah mempergunakan bahasa Arab
Dalam fase perkembangannya, yakni pada tahun 1973 bahasa Arab telah dijadikan sebagai
bahasa resmi dalam lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB
4. Pandangan dari Ghazy Mukhtar menjelaskan tentang bahasa Semit Ham.
 Bahasa Semit ada 2 bagian :
a). Bangsa Semit Utara dan cabang-cabangnya, yaitu : Akadiyah, Asyuriyah,
Aramiyah, Kan’aniyah yang terbagi atas dua bahasa yaitu Abariyah dan
Finiqiyyah.
b. Bangsa Semit Selatan dan cabang-cabangnya, yaitu : bahasa Arab, Yaman
Kuno, Habsy Semit.
 Bahasa Ham, ada 3 bagian
a). Bangsa Mesir, yang terdiri dua bangsa. Mesir Kuno dan Qibhty. b). Bangsa
Libyah atau Barbariyyah yang terdiri dari Qabaliyyah (bahasa Aljazair Kuno)
dan Syawiyyah di Aljazair juga. Tamasyakiyyah di Maroko, Syalhiyyah di
Selatan Maroko Kuno dan al-Junusiyyah di Gurun Arab Selatan
 c). Bangsa Qusytiyyah (bagian Timur Afrika)
5. Pendapat yang paling masyhur dan paling kuat adalah pendapat yang mengatakan
bahwa jazirah Arab adalah tempat pertama munculnya Semit. Pendapat juga ini juga
cendeurng dijadikan dasar oleh sebagian besar orientalist.
Rumpun Bangsa Semit :
 Yamana Kuno
 Ethiopia
 Aramia Akadia
 Kan’an
 Punesia
 Ibrani
 Arab
b. Setelah mempelajari jurnal dan video yang disajikan saya dapat memahami bahawa bahasa arab
merupakan bagian dari bahasa semit’
c. Kelebihan Materi yang disajikan sudah spesifik terkait dengan bahasa arab b di antara rumpun
bahasa semuit.
Kekurangan video yang disajikan terlau singkat
d. Kaitan dengan moderasi beragama
Dengan mempelajari materi yang disajikan kita saling menghargai antar satu dengan yang lain
dan menjadi satu dalam persaudaraan.
a. Lima Konsep Dasar
1. Psikolinguistik merupakan il-mu hibrida,2 8 yaitu ilmu yang meru-pakan gabungan antara
dua ilmu, yaitu psikologi dan linguistik. Benih ilmu ini sebenarnya sudah tampak pada
permulaan abad ke-20 tatkalan psikolog Jerman Wilhem Wundt menyatakan bahwa bahasa
dapat dijelaskan dengan dasar prinsip-prinsip psikologis (Kess, 1992).
2. Bahasa Arab dan psikoli-nguistik, kedua memiliki relevansi yang harmonis, dimana bahasa
Arab merupakan induk dari seluruh ca-bang disiplin ilmu bahasa Arab, yang terdiri dari
komponen dan kete-rampilan berbahasa
3. Empat tahap perkembangan psikolinguistik
 Tahap Formatif
Pertengahan abad kedua puluh John W. Gardner, seorang psikolog dari Carnegie
Corporation, Amerika, mulai menggagas hibridisasi (peng-gabungan) kedua ilmu ini.
Ide ini kemudian dikembangkan oleh psiko-log lain, John B. Carrol, yang pada tahun
1951 menyelenggarakan semi-nar di Universitas Cornell untuk merintis keterkaitan
antara kedua disiplin ilmu ini.
 Tahap Lingustik
Perkembangan ilmu linguistik yang semula berorientasi pada aliran behaviorisme dan
kemudian beralih ke mentalisme pada tahun 1957 dengan diterbit-kannya buku
Chom-sky, Syntactic Structures, dan kritik tajam dari Chomsky terhadap beha-
vioristik B.F. Skinner telah membuat psikolinguistik seba-gai ilmu yang banyak
diminati orang.
 Tahap Kognitif
Pada tahap ini psikolinguistik mulai mengarah pada peran kognisi dan landasan
biologis manusia dalam pemerolehan bahasa. Pelopor seperti Chomsky mengatakan
bahwa linguis itu sebenarnya adalah psikolog kog-nitif.3 3 pmerolehan bahasa pada
manusia bukanlah penguasaan kom-ponen bahasa tanpa berlandas-kan pada beberapa
prinsip kognitif
 Tahap Teori Psikolinguistik
Pada tahap akhir ini psikoli-nguistik tidak lagi berdiri sebagai ilmu yang terpisah dari
ilmu-ilmu lain karena pemerolehan dan peng-gunaan bahasa manusia menyangkut
banyak cabang ilmu pengetahuan yang lain. Psiko-linguistik tidak lagi terdiri atas
psiko dan linguistik saja tetapi juga menyangkut ilmu-ilmu lain seperti neurologi,3 4
filsafat, primatologi,3 5 dan genetika. Neuro-logi mempunyai peran yang sangat erat
dengan bahasa karena kemampuan manusia berbahasa ternyata bukan karena
lingkungan tetapi karena kodrat neurologis yang diba-wanya sejak lahir
4. Bahasa Arab memiliki kedu-dukan penting bagi umat Islam. Bahasa Arab merupakan salah
satu bahasa internasional,1 2 di samping bahasa Prancis, Spanyol, Cina, dan Inggris. Bahasa
Arab juga menjadi salah satu bahasa resmi Perserikatan BangsaBangsa
5. Sub Disiplin Psikolinguistik

 Psikolinguistik Teoretis (Theorethycal Psycholinguistic) Ethiopia


 Psikolinguistik Perkembangan (Development Psycholinguistic) Kan’an
 Psikolinguistik Sosial (Social Psycholinguistic)
 Psikolinguistik Pendidikan (Educational Psycholinguistic)
 Neuropsikolinguistik (Neuropsycholinguistics) Neuropsikolinguistik
 Psikolinguistik Eksperimental (Experimental Psycholinguistic)
 Psikolinguistik Terapan (Applied Psycholinguistic) Psikolinguisti
b. Setelah mempelajari jurnal dan video yang disajikan saya dapat perkembangan psikolinguistik
c. Kelebihan Materi yang disajikan sudah pembahasannya terperinci
Kekurangan video yang disajikan durasinya kepanjangan
d. Kaitan dengan moderasi beragama
Dengan mempelajari materi yang disajikan kita saling memahami dan saling berdampingan
dalam bingkai keberagaman.
a. Lima Konsep Dasar
1. Untuk membedakan masing-masing “bentuk bahasa” itu, para ahli linguistik menggunakan
tiga istilah yang berbeda. Yakni, yang pertama disebutnya parole atau speaking (atau speech
dalam bahasa Inggris) atau “ujaran”. Yang kedua disebutnya langue atau language atau
“bahasa”. Yang ketiga disebutnya langage atau human language atau “bahasa manusia”
(untuk 195 membedakannya dari “bahasa binatang”
2. )Dari segi historis, Saussure dianggap sebagai perintis yang membangun fondasi bagi kajian
linguistik modern karena ia berhasil mengemukakan “obyek” penelitian yang seharusnya
diamati oleh para peneliti bahasa. Sub Disiplin Psikolinguistik
3. Tiga Tahap Pra Linguistik
 Pada tahap pertama, para ahli bahasa berusaha menyusun grammar (tatabahasa)
dengan lebih mengandalkan kecerdasan logika semata.
 tahap kedua, Friedrich August Wolf merintis kajian ilmiah yang disebut philological
school atau, lebih tepatnya, “aliran filologi klasik”1 pada tahun 1777.
 ketiga dimulai ketika para ahli menyadari bahwa bahasa bisa diperbandingkan antara
satu dan lainnya. Tradisi ini disebut comparative philology atau “filologi komparatif”.
4. Setelah buah pikiran Saussure diterbitkan, perkembangan studi linguistik modern menjadi
lebih jelas arahnya. Studi linguistik menjadi berkembang pesat di dua benua yang berbeda,
yakni: Eropa dan Amerika
5. Istilah lain dari bahasa arab
 Bahasa Al-Quran
 Bahasa Dod
b. Setelah mempelajrari bahan ajar berupa video dan jurnal saya memahami tahapan pra linguistik
modern
c. Kelebihan video dan jurnal yang disajikan menggunakan bahasa yang mudah dipahami
Kekurangan tidak memuat objek penelitian secara terperinci
d. Kaitan dengan moderasi beragama
Dengan mempelajari materi yang disajikan kita semakin akan pentingnya bahasa sebagai media
pemersatu.

Anda mungkin juga menyukai