Anda di halaman 1dari 9

KONSEP BAHASA

Tugas ini diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perkemabngan Bahasa AUD
Dosen Pengampu: Dodo Suhada M.Pd

Disusun oleh:
Silvi Lutpiah 2223010010

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AZZAHRA


TASIKAMALAYA
2023

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial, akibatnya manusia memerlukan
sebuah media atau alat yang dapat menjadi perantara komunikasi antara satu dan lainnya.
Di dunia ini satu-satunya cara berkomunikasi yang dikenal ialah melalui bahasa.
Sekalipun terdapat ragam dan jenis bahasa antar negara satu dan lainnya, namun bahasa
tetap menjadi pilihan yang tepat untuk berkomunikasi.
Bahasa tidak muncul dari ketiadaan secara tiba-tiba. Ia tercipta dari suatu
kebiasaan sekelompok masyarakat di daerah tertentu. Salah satu faktor yang
mempengaruhi bahasa di suatu tempat ialah sejarah daerah itu sendiri. Di Indonesia
misalnya, berabad-abad lalu sejarah mencatat tentang penjajahan Belanda di sini, kita
menyebutnya sebagai masa kolonialisme. Dapat kita lihat pengaruh yang ditimbulkannya
dalam bahasa cenderung mendominasi. Sampai dengan abad XXI ini perkembangan ilmu
dan teknologi menunjukkan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa
Inggris sebagai bahasa internasional sangat berperan sebagai sarana komunikasi.
Dalam bidang akademik bahasa Indonesia telah menunjukkan peranannya dalam
berbagai disiplin ilmu melalui bentuk-bentuk tulisan ilmiah seperti makalah dan skripsi.
Pada dasarnya interaksi dan macam kegiatan akademik tidak akan sempurna atau berjalan
dengan baik dan benar. Konsepsi bahasa menunjukkan bahwa sistem lambang bunyi
ujaran dan lambang tulisan digunakan untuk berkomunikasi dalam masyarakat dan
lingkungan akademik. Bahasa yang baik dikembangkan oleh pemakainya berdasarkan
kaidah- kaidahnya yang tertata dalam suatu sistem.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulsan ini antara lain:
1. Memenuhi tugas kelompok mata kuliah Bahasa Indonesia dan
Korespondensi.
2. Memberi pemahaman tentang konsep bahasa sesungguhnya.
3. Menjelaskan berbagai fungsi bahasa.
4. Mengidentifikasi fungsi Bahasa Indonesia dalam berbagai kedudukannya.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Bahasa
1. PENGERTIAN BAHASA
Bahasa merupakan suatu ungkapan yang mengandung maksud untuk menyampaikan
sesuatu kepada orang lain. Sesuatu yang dimaksudkan oleh pembicara bisa dipahami dan
dimengerti oleh endanger atau lawan bicara melalui bahasa yang diungkapkan. Chaer dan
Agustina (1995:14) fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi.
Hal ini sejalan dengan Soeparno (1993:5) yang menyatakan bahwa fungsi umum
bahasa adalah sebagai alat komunikasi sosial. Sosiolinguistik memandang bahasa sebagai
tingkah laku sosial (sosial behavior) yang dipakai dalam komunikasi sosial. Suwarna (2002:
4) bahasa merupakan alat utama untuk berkomunikasi dalam kehidupan manusia, baik secara
individu maupun kolektif sosial. Kridalaksana (dalam Aminuddin, 1985: 28-29) mengartikan
bahasa sebagai suatu sistem lambang arbitrer yang menggunakan suatu masyarakat untuk
bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Effendi (1995:15) berpendapat
bahwa pengalaman sehari-hari menunjukan bahwa ragam lisan lebih banyak daripada ragam
tulis. Lebih lanjut Effendi (1995:78) menyampaikan bahwa ragam lisan berbeda dengan
ragam tulis karena peserta percakapan mengucapkan tuturan dengan tekanan, nada, irama,
6jeda, atau lagu tertentu untuk memperjelas makna dan maksud tuturan. Selain itu kalimat
yang digunakan oleh peserta percakapan tidak selalu merupakan kalimat lengkap. Jeans
Aitchison (2008 : 21)“Language is patterned system of arbitrary sound signals, characterized
by structure dependence, creativity, displacement, duality, and cultural transmission”,bahasa
adalah sistem yang terbentuk dari isyarat suara yang telah disepakati, yang ditandai dengan
struktur yang saling tergantung, kreatifitas, penempatan, dualitas dan penyebaran budaya.
1. Pemerolehan Bahasa Anak
Pemerolehan bahasa adalah suatu prosesyang berlangsung di dalam otak seseorang
kanak-kanan ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya (Chaer, 2002:
167). Pembelajaran bahasa berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu seseorang
kanak-kanak mempelajari bahasa kedua, setelah dia memperoleh bahasa pertamanya
Ada dua proses yang terjadi ketika seorang kanak-kanak sedang memperoleh bahasa
pertamanya, yaitu proses kompetensi dan proses performensi.Kompetensi adalah proses

3
penguasaan tata bahasa yang berlangsung secara tidak disadari. Proses kompetensi ini
menjadi syarat untuk terjadinya proses performansi yang terdiri dari dua buah proses, yakni
proses pemahaman dan proses penerbitan atau proses menghasilkan kalimat-kalimat. Teori
atau hipotesis yang berkaitan dengan masalah pemerolehan bahasa yaitu. 71.Hipotesis Nurani
Menurut Lenneberg (dalam Chaer, 2002: 168) hipotesis nurani lahir dari beberapa
pengamatan yang di lakukan para pakar terhadap pemerolehan bahasa kanak-kanak. Diantara
hasil pengamatan itu adalah berikut ini
a. Semua kanak-kanak akan memperoleh bahasa ibunya asal saja “diperkenalkan” pada
bahasa ibunya itu. Maksudnya, dia tidak diasingkan dari kehidupan ibunya
(keluarganya).
b. Pemerolehan bahasa tidak ada hubungannya dengan kecerdasan kanak-kanak. Artinya,
baik anak yang cerdas maupun yang tidak cerdas akan memperoleh bahasa itu.
c. Kalimat-kalimat yang didengar kanak-kanak serngkali tidak gramatikal, tidak lengkap,
dan jumlahnya sedikit
d. Bahasa tidak dapat diajarkan kepada makhluk lain; hanya manusia yang dapat
berbahasa.
e. Proses pemerolehan bahasa oleh kanak-kanak di mana pun sesuai dengan jadwal yang
erat kaitannya dengan proses pematangan jiwa kanak-kanak.
f. Struktur bahasa sangat rumuit, komplrks, dan bersifat universal.
Namun, dapat dikuasai kanak-kanak dalam waktu yang relatif singkat, yaitu dalam
waktu anatara tiga atau emat tahun saja. 82. Hipotesis Tabularasi Hipotesis tabularasi
menyatakan bahwa otak bayi pada waktu dilahirkan sama seperti kertas kosong, yang nanti
akan ditulis atau diisi dengan penglaman-pengalaman. Semua pengetahuan dalam bahasa
manusia yang tampak dalam perilaku berbahasa adalah merupakan hasil dari integrasi
peristiwa-peristiwa linguistik yangdialami dan diamati oleh manusia itu. 3. Hipotesis
Kesemestaan Kognitif Menurut teori yang didasarkan pada kesemestaan kognitif, bahasa
diperoleh berdasarkan struktur-struktur kognitif. Struktur-struktur ini diperoleh kanak-kanak
melalui interaksi dengan benda-benda atau orang-orang di sekitarnya.
Urutan pemerolehan ini secara garis besar adalah sebagai berikut.
a. Antara usia 0 sampai 1,5 tahun kanak-kanak mengembangkan pola-pola aksi
dengan cara bereaksi terhadap alam sekitarnya, pola akal (mental). Kanak-

4
kanak mulai membangun satu dunia benda-benda yang kekal yang lazim
disebut kekekalan benda. Maksudnya, kanak-kanak sadar benda-benda yang
diamatainya atau disentuhnya hilang dari pandangannya namun tidak berarti
benda-benda itu tidak ada lagi dan dapat ditemukan di tempat lain.
b. Setelah struktur aksi dinuranikan, maka kanak-kanak memasuki
tahaprepresentasikecerdasan,yang terjadi antara usia 2 tahun sampai 7 tahun.
Pada tahap ini kanak-kanak telah mampu membentuk representasi simbolik
benda-benda seperti permainan simbolik, peniruan, bayangan mental, dan
gambargambar.
c. Setelah tahap representasi kecerdasan, dengan representasi simboliknya, maka
bahasa kanak-kanak semakin berkembang, dan dengan mendapat nilai-nilai
sosialnya. Struktur-struktur linguistik mulai dibentuk berdasarkan bentuk-
bentuk kognitif umum yang telah dibentuk ketika berusia kurang lebih2 tahun.
Berbicara merupakan salah satu alat komunikasi yang paling efektif. Semenjak anak
masih bayi, sering kali menyadari bahwa dengan mempergunakan bahasa tubuh dapat terpenuhi
kebutuhannya. Namun hal tersebut kurang mengerti apa yang dimaksud oleh anak. Oleh karena
itu baik bayi maupun anak kecil selalu berusaha agar orang lain mengerti maksudnya.

Hal ini yang mendorong orang untuk belajar berbicara dan membuktikan bahwa
berbicara merupakan alat komunikasi yang paling efektif dibandingkan dengan bentuk-bentuk
komunikasi yang lain yang dipakai anak sebelum pandai berbicara. Karena bagi anak, bicara
tidak sekedar merupakan prestasi akan tetapi juga berfungsi untuk mencapai tujuannya,
misalnya:

a. Sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan. Dengan berbicara anak mudah untuk
mcnjelaskan kebutuhan dan keinginannya tanpa harus menunggu orang lain
mengerti tangisan, gerak tubuh atau ekspresi wajahnya. Dengan demikian
kemampuan berbicara dapat mengurangi frustasi anak yang disebabkan oleh
orang tua atau lingkungannya tidak mengerti apa saja yang dimaksudkan oleh
anak.

5
b. Sebagai alat untuk menarik perhatian orang lain. Pada umumnya setiap anak
merasa senang menjadi pusat perhatian orang lain. Dengan melalui keterampilan
berbicara anak berpendapat bahwa perhatian orang lain terhadapnya mudah
diperoleh melalui berbagai pertanyaan yang diajukan kepada orang tua misalnya
apabila anak dilarang mengucapkan kata-kata yang tidak pantas. Di samping itu
berbicara juga dapat untuk menyatakan berbagai ide, sekalipun sering kali tidak
masuk akal bagi orang tua, dan bahkan dengan mempergunakan keterampilan
berbicara anak dapat mendominasi situasi sehingga terdapat komunikasi yang
baik antara anak dengan teman bicaranya.
c. Sebagai alat untuk membina hubungan sosial. Kemampuan anak berkomunikasi
dengan orang lain merupakan syarat penting untuk dapat menjadi bagian dari
kelompok di lingkungannya. Dengan keterampilan berkomunikasi anak-anak
lebih mudah diterima oleh kelompok sebayanya dan dapat memperoleh
kesempatan lebih banyak untuk mendapat peran sebagai pcmimpin dari suatu
kelompok, jika dibandingkan dengan anak yang kurang terampil atau tidak
memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik.
d. Sebagai alat untuk mengevaluasi diri sendiri. Dari pernyataan orang lain anak
dapat mengetahui bagaimana perasaan dan pendapat orang tersebut terhadap
sesuatu yang telah dikatakannya. Di samping anak juga mendapat kesan
bagaimana lingkungan menilai dirinya. Dengan kata lain anak dapat mengevaluasi
diri melalui orang lain.
e. Untuk dapat mecmpengaruhi pikiran dan perasaan orang lain. Anak yang suka
berkomentar, menyakiti atau mengucapkan sesuatu yang tidak menyenangkan
tentang orang lain dapat menyebabkan anak tidak populer atau tidak disenangi
lingkungannya. Sebaliknya bagi anak yang suka mcngucapkan kata-kata yang
menyenangkan dapat merupakan modal utama bagi anak agar diterima dan
mendapat simpati dari lingkungannya.
f. Untuk mempengaruhi perilaku orang lain. Dengan kemampuan berbicara yang
baik dan penuh rasa percaya diri anak dapat mempengaruhi orang lain atau teman
sebaya yang berperilaku kurang baik menjadi teman yang bersopan santun.
Kemampuan dan keterampilan berbicara dengan baik juga dapat merupakan

6
modal utama bagi anak untuk menjadi pemimpin di lingkungan karena teman
sebayanya menaruh kepercayaan dan simpatik kepadanya.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Keraf, Gorys. 1997. Komposisi : Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores: Nusa
Indah____.(2016).
2. http://www.riajelita.tumbler.com/post/98321480293/fungsi-bahasasecara-umum-dan-
kedudukan-bahasa.(2016).
3. http://www.academia.edu/11633428/KONSEP_BAHASA_DAN_FUN
GSI_BAHASA____.(2016).http://tugasmanajemen.blogspot.co.id/2011/03/
pengertian-bahasa-danfungsi-bahasa-ragam____.(2016).
4. http://www.coretan-bermanfaat-blogspot.co.id/2011/10/konsep-dasarbahasa
indonesia.html.(2016).
5. http://pendiam-editor.blogspot.co.id/2012/10/konse

Anda mungkin juga menyukai