Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL 1

Nama : Desiana Pamungkas Sari Nama Tutor : Wagino, M.Pd


NIM : 857903299 Pokjar : SMP Muh. Wonosari
Program Studi : S1 PGSD BI Kab./ Kota : Gunungkidul
Semester :3A UPBJJ-UT : Yogyakarta
Kode Mata Kuliah : PDGK4204 Hari/ Tanggal : Sabtu, 18 April 2020
Mata Kuliah : Pendidikan Bahasa Indonesia di SD

1. Jelaskan fungsi bahasa dan ragam bahasa !


a. Fungsi Bahasa
Secara umum bahasa memiliki fungsi alat personal dan sosial.
1) Fungsi Personal : sebagai alat untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan setiap diri
manusia sebagai makhluk hidup.
2) Fungsi Sosial : Sebagai alat komunikasi dan interaksi antar individu/ antar kelompok
sosial.
Halliday (1975, dalam Tompkins dan Hoskisson, 1995) secara khusus mengidentifikasi fungsi bahasa,
sebagai berikut :
1) Fungsi Personal : Untuk mengungkapkan pendapat, pikiran, sikap/ perasaan pemakainya.
2) Fungsi Sosial : Untuk mempengaruhi sikap/ pikiran/ pendapat orang lain, seperti
bujukan, rayuan, permohonan/perintah.
3) Fungsi : Untuk menjalin kontak dan menjaga hubungan social, seperti sapaan,
Interaksional basa-basi, simpati/ penghiburan.
4) Fungsi Informatif : Untuk menyampaikan informasi ilmu pengetahuan/ budaya.
5) Fungsi Heuristik : Untuk belajar / memperoleh informasi, seperti pertanyaan/ permintaan
penjelasan atas suatu hal.
6) Fungsi Imajinatif : Untuk memenuhi dan menyalurkan rasa estetsi (indah), seperti nyanyian
dan karya sastra.
7) Fungsi : Untuk mengungkapkan keinginan / kebutuhan pemakainya.
Instrumental
b. Ragam Bahasa
Berdasarkan pemakai dan pemakaiannya :
1) Berdasarkan pemakainya
Ragam bahasa dilihat dari segi asal daerah penutur yang melahirkan dialeg geografis, kelompok
sosial yang melahirkan dialeg/ ragam sosial dengan segala variasinya serta sikap bahasa yang
melahirkan ragam resmi dan tak resmi atau keseharian.
2) Berdasarkan pemakaiannya
Bertolak dari pemakainya, bidang perbincangan, yang melahirkan ragam ilmiah, ragam sastra,
ragam jurnalistik dan ragam-ragam lainnya. Media berbahasa yang memunculkan ragam lisan dan
tulis, serta situasi bahasa yang memunculkan ragam baku dan ragam tak baku.

2. Jelaskan belajar bahasa dan belajar tentang bahasa


a. Belajar Bahasa
Anak belajar bahasa dan menguasai bahasa tanpa disadari dan tanpa beban, apalagi diajari secara
khusus. Mereka belajar melalui pola berikut :
1) Semua komponen, sistem dan keterampilan bahasa dipelajari secara terpadu.
2) Belajar bahasa dilakukan secara alami dan langsung dalam konteks yang otentik.
3) Belajar bahasa dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.
4) Belajar bahasa dilakukan melalui strategi uji coba (trial-error) dan strategi lainnya.

Belajar bahasa, yaitu kemampuan yang melibatkan dua hal sebagai berikut :
1) Kemampuan untuk menyampaikan pesan, baik secara lisan / tertulis.
2) Kemampuan memahami, menafsirkan dan menerima pesan, baik disampaikan secara lisan maupun
tertulis.
b. Belajar tentang bahasa
• Seseorang mempelajari bahasa untuk mengetahui segala hal yang terdapat pada suatu bahasa,
seperti sejarah, system bahasa, kaidah berbahasa, dan produk bahasa seperti sastra.
• Kemampuan berbahasa dapat diklasifikasikan menjadi 4 macam, antara lain :
1) Kemampuan menyimak/ mendengarkan
2) Kemampuan berbicara
3) Kemampuan membaca
4) Kemampuan menulis
Jadi, belajar bahasa dilakukan secara alami dan bertahap sedangkan belajar tentang bahasa yaitu
mempelajari bahasa dengan beberapa klasifikasi seperti menyimak, berbicara, membaca dan menulis.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa anak


a. Faktor Biologis
Perangkat biologis yang menentukan penguasaan anak adalah otak (system syaraf), alat dengar, dan alat
ucap.
b. Faktor Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial adalah perilaku berbahasa orangtua, saudara, kerabat, keluarga, teman atau anggota
masyarakat lingkungan yang kaya akan sumber pendukung dan aktif dalam berinteraksi dengan anak
semakin beraneka dan cepat.
c. Faktor Intelegensi
Anak-anak yang bernalar tinggi tingkat pencapaiannya cenderung lebih cepat, lebih kaya dan lebih
bervariasi kemampuan bahasanya.
d. Fator Motivasi
Motivasi bersumber dari dalam diri dan luar diri anak. Anak belajar bahasa karena adanya kebutuhan
dasar yang bersifat praktis, seperti lapar, haus, sakit serta perhatian dan kasih saying (motivasi intrinsic)
sedangkan pemberian motivasi dari lingkungan sosial dangat berarti bagi anak untuk lebih bergairah
dalam belajar bahasa.

4. Uraikan tahap-tahap pemerolehan bahasa!


Tahap-tahap pemerolehan bahasa antara lain sebagai berikut :
a. Para linguistik : bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan akan semakin mendekati bunyi vocal/
konsonan tertentu
b. Holofrasis/ Tahap : Satu kata yang diungkapkan anak satu frasa. Fase ini berlangsung ketika anak
Satu Kata berusia 12-18 bulan.
c. Tahap dua kata : Berlangsung sewaktu anak berusia 18-24 bulan.
Contoh : papa ikut, mama main, mau bobo, dan sebagainya.
d. Telegratif : Berlangsung pada usia anak 2-3 tahun menghasilkan ujaran dalam bentuk
kalimat pendek.

5. Sebutkan macam-macam teori pemerolehan bahasa kedua !


Ellis (1986) telah mengidentifikasi 7 teori pemerolehan bahasa kedua yang terdiri dari :
a. Model Akulturasi : Proses adaptasi dengan kebudayaan baru. Akulturasi ditentukan oleh jarak
social dan jarak psikologis antara pembelajar dengan budaya bahasa sasaran.
b. Teori Akomodasi : Hubungan masyarakat B1 dengan B2 dalam berinteraksi sangat menentukan
pemerolehan B2
c. Teori Wacana : Menenkankan pentingnya pembelajar B2 menemukan makna bahasa melalui
keterlibatan dalam berkomunikasi.
d. Model Monitor : Proses kontruksi kreatif dalam berbahasa. Dalam teori ini terdapat 5 hipotesis
yang mempengaruhi pemerolehan B2, yaitu : hipotesis pemerolehan
pembelajaran, Hipotesis urutan alamiah, Hipotesis Monitor, Hipotesis
Masukan, Hipotesis Saringan Afektif.
e. Model Kompetensi : Cara seseorang mempelajari bahasa akan mencerminkan cara orang itu
Variabel menggunakan bahasa yang dipelajarinya.
f. Hipotesis : Anak menemukan kaidah-kaidah dengan bentuk gramatika universal, yaitu
Universal gramatika inti artinya sesuai dengan kecenderungan bahasa (sifat gramatika
tak bermarkah).
g. Teori : Adanya hubungan antara bahasa dengan anatomi syaraf. Belahan otak kanan
Neurofungsional (daetah Wernickle) dan belahan otak kiri (daerah Brocka) menentukan
pemerolehan B2.
6. Jelaskan perbedaan pendekatan pembelajaran bahasa dengan metode pembelajaran bahasa!
a. Pendekatan Pembelajaran Bahasa
Pendekatan ialah sikap/ pandangan tentang suatu asumsi atau seperangkat asumsi yang saling
berhubungan dengan sesuatu.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak/ sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya proses yang sifatnya masih sangat
umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan dan melatari metode pembelajaran dengan
cakupan teoritis tertentu.
Jadi, Pedekatan dalam pembelajaran bahasa adalah seperangkat asumsi tentang hakikat bahasa,
pengajaran bahasa dan proses belajar bahasa yang diyakini kebenarannya oleh guru.
b. Metode Pembelajaran Bahasa
Metode diartika sebagai “arah mengajar”. Metode pada hakikatnya adalah suatu prosedur untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang meliputi pemilihn bahan ,urutan bahan ,penyajian bahan
,dan pengulangan bahan. Jadi, metode pembelajaran bahasa yaitu cara-cara yang dilaksanakan guru
dalam kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran.

7. Sebutkan jenis pendekatan pembelajaran bahasa!


Jenis-jenis pendekatan pembelajaran bahasa :
a. Pendekatan : Pendekatan ini bertujuan agar siswa mampu berkomunikasi baik secara
Komunikatif lisan maupun tulis secara baik dan benar melalui pemberian kesempatan
sebanyak-banyaknya untuk melakukan kegiatan berkomunikasi. Dalam
pendekatan ini yang ditekankan adalah mengembangkan kompetensi
komunikasi siswa.
b. Pendekatan CBSA : Strategi pembelajaran yang menuntut aktivitas/ partisipasi peserta didik
seoptimal mungkin sehingga mereka mampu mengubah tingkah lakunya
dalam proses internalisasi secara lebih efektif dan efisien. Pendekatan
CBSA menuntut kreativitas guru untuk mengupayakan bagaimana
caranya agar siswa dapat aktif dalam pembelajaran.
c. Pendekatan Struktural : Salah satu pendekatan dalam pembelajaran bahasa yang dilandasi oleh
asumsi yang menganggap bahasa adalah kaidah (tata bahasa). Dengan
struktural, siswa akan menjadi cermat dalam penyusunan kalimat, karena
mereka memahami kaidah-kaidahnya.
d. Pendekatan : Pendekatan yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa
Keterampilan Proses untuk terlibat secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan bahasa.
e. Pendekatan Whole : Suatu pendekatan pembelajaran bahasa yang di dasari oleh paham
Language contrukvism. Whole language di mulai dengan menumbuhkan lingkungan
dimana bahasa diajarkan secara utuh dan keterampilan bahasa
(menyimak, berbicara, membaca dan menulis) diajarkan secara terpadu.
f. Pendekatan Tujuan : Pendekatan tujuan dilandasi oleh pemikiran, bahwa dalam setiap kegiatan
belajar mengajar yang harus dipikirkan dan ditetapkan lebih dulu adalah
tujuan yang hendak dicapai. Penerapan pendekatan ini sering dikaitkan
dengan “cara belajar tuntas”.
g. Pendekatan : Suatu konsep belajar dimana guru menghadirkan situasi dunia nyata ke
Kontekstual dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-
hari. Kontekstual dikembangkan dengan tujuan agar pembelajaran
berjalan lebih produktif dan bermakna.

8. Jelaskan pembelajaran terpadu lintas kurikulum bahasa!


Pembelajaran terpadu lintas kurikulum bahasa adalah memadukan antara beberapa mata pelajaran.
Pembelajaran Bahasa Indonesia dipadukan dengan Pembelajara Sains atau pembelajaran yang lainnya.
Contoh : laporan hasil penelitian peserta didik tentang percobaan IPA dapat dilihat dari segi bahasanya.

Anda mungkin juga menyukai