Anda di halaman 1dari 3

NAMA : HASHERA LUNGIT SATYAJATI

NIM : 857928877
PRODI : S1 PGSD-BI
KODE/ SMT : PDGK 4204 / 3
TUGAS TUTORIAL 1
PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD

1. Dalam bahasa Indonesia ditemukan berbagai variasi bahasa karena perbedaan kelompok atau
setiap individu pemakainya. Setiap individu berasal dari daerah yang berbeda dimana setiap
daerah mempunyai kekhasan masing-masing. Kelompok sosial banyak dan beragam pula, yaitu
kedudukan pemakai bahasa, jenis pekerjaan, dan pendidikan yang berbeda. Hal tersebut
mempengaruhi adanya berbagai variasi bahasa. Selain itu, pemakaian bahasa juga menimbulkan
adanya ragam bahasa.
Ragam atau variasi bahasa tersebut diklasifikasikan berdasarkan pemakai dan pemakaiannya.
Berdasarkan pemakainya ragam bahasa dapat dilihat dari segi:
a. Asal daerah penutur, yang melahirkan dialek geografis.
b. Kelompok sosial, yang melahirkan dialek atau ragam sosial dengan segala variannya.
c. Sikap berbahasa, yang melahirkan ragam resmi dan tidak resmi atau keseharian.
Berdasarkan pemakaiannya, ragam bahasa dapat dilihat dari sudut:
a. Bidang perbincangan, yang melahirkan ragam ilmiah, sastra, jurnalistik, dan ragam lainnya.
b. Media berbahasa, yang memunculkan ragam lisan dan tulis.
c. Situasi bahasa, yang memunculkan ragam baku dan tidak baku.

2. Relevansi antara tipe-tipe belajar yang melibatkan bahasa dengan pembelajaran bahasa
Indonesia di SD, yaitu: bahwa pembelajaran bahasa Indonesia berfokus pada penguasaan
berbahasa, untuk dapat diterapkan di berbagai keperluan, seperti belajar, berpikir, berekspresi,
bersosialisasi, dan berapresiasi. Dalam hal ini bahasa berfungsi sebagai alat untuk mempelajari
sesuatu. Agar siswa dapat berkomunikasi dengan baik maka siswa perlu menguasai kaidah
bahasa yang baik. Berdasarkan ketiga tipe belajar yang melibatkan bahasa dapat dipelajarai
anak secara bersamaan. Kemampuan berbahasa, pengetahuan anak tentang bahasa, dan
pemahaman anak tentang dunia terjadi secara bersamaan. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa
Indonesia di SD dilakukan secara terpadu, baik antaraspek dalam bahasa itu sendiri
(kebahasaan, kesastraan, dan keterampilan berbahasa) atau antarbahasa dengan mata pelajaran
lainnya.
3. Teori-teori yang mendasari pemerolehan bahasa pertama dan bahasa kedua, yaitu:
 Teori pemerolehan bahasa pertama:
a. Pandangan nativistik, menyatakan bahwa setiap anak mempunyai potensi bawaan untuk
mempelajari dan menguasai bahasa.
b. Pandangan behavioristis, menyatakan bahwa penguasaan bahasa ditentukan oleh
rangsangan yang diberikan lingkungannya.
c. Pandangan kognitif, menyatakan bahwa penguasaan dan perkembangan bahasa anak
ditentukan oleh daya kognitifnya.
 Teori pemerolehan bahasa kedua:
a. Model akulturasi, yaitu memandang penyesuaian budaya sangat mempengaruhi
pemerolehan bahasa kedua dimana pengaruh itu ditentukan oleh jarak sosial dan
psikologis antara kelompok pembelajar bahasa kedua dengan masyarakat asli pemilik
bahasa kedua tersebut.
b. Teori akomodasi, menyatakan bahwa cara pembelajar bahasa kedua membatasi diri
dalam berhubungan dengan masyarakat pemilik bahasa kedua. Identifikasi hubungan
antara kedua kelompok akan menimbulkan motivasi yang mempengaruhi keberhasilan
pemerolehan bahasa kedua.
c. Teori wacana, menyatakan bahwa pembelajar bahasa kedua akan menemukan makna
bahasa melalui keterlibatannya dalam berkomunikasi.
d. Teori monitor, menyatakan bahwa tampilan berbahasa pembelajar bahasa kedua
ditentukan oleh cara mereka menggunakan monitor.
e. Model kompetensi variable, berpendapat bahwa cara seseorang mempelajari bahasa akan
mencerminkan cara orang itu menggunakan bahasa yang dipelajarinya.
f. Hipotesis universal, menyatakan bahwa bahasa antara anak akan terisi dengan kaidah-
kaidah bahasa yang bersifat universal.
g. Teori neurofungsional, berpandangan adanya hubungan antara pemerolehan bahasa
kedua dengan anatomi otak syaraf dan sistem otak.
4. Perbedaan salah satu teori pemerolehan bahasa kedua dengan satu teori lainnya dan kaitannya
dengan keberhasilannya dalam belajar bahasa kedua.
Perbedaan teori akomodasi dan teori wacana, yaitu:
a. Teori akomodasi menyatakan bahwa hubungan masyarakat bahasa pertama dengan bahasa
kedua dalam berinteraksi sangat menentukan pemerolehan bahasa kedua. Pada teori ini,
keberhasilan pemerolehan bahasa kedua dipengaruhi oleh motivasi dan identifikasi
hubungan antara kedua kelompok.
b. Sedangkan teori wacana menekankan pada pentingnya pembelajar bahasa kedua
menemukan makna bahasa melalui keterlibatannya dalam berkomunikasi. Keberhasilan
pemerolehan bahasa kedua ini ditentukan oleh keikutsertaannya secara langsung dalam
interaksi sosial.
5. Perbedaan pendekatan, metode, dan teknik dalam pembelajaran bahasa, yaitu:
a. Pendekatan merupakan sikap atau pandangan guru tentang hakikat bahasa dan
pengajarannya yang diyakini kebenarannya.
b. Sedangkan metode berhubungan dengan pemilihan bahan, pengurutan bahan, penyajian
bahan, dan pengulangan bahan.
c. Teknik merupakan cara-cara yang dilaksanakan guru dalam kelas untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Contoh pilihan yang tepat untuk kompetensi dasar berikut:
KD: Mencermati kosa kata dalam teks tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat
hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat yang
disajikan dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi lingkungan.
a. Pendekatan : CBSA dan PKP
b. Metode : Reading Method
c. Teknik : ceramah, tanya jawab, diskusi kelompok, pemberian tugas
6. Terlampir di halaman terakhir.
7. Bagaimanakah keterkaitan fungsi kurikulum dengan sekolah, siswa, dan masyarakat?
Dilihat dari aspek ragam/jenis kurikulum, termasuk jenis/ragam manakah kurikulum 2013
disempurnakan yang sekarang diberlakukan di Indonesia?
8. Mencermati kompetensi dasar kelas V:
3.4 Menganalisis informasi yang disampaikan paparan iklan dari media cetak atau elektronik.
a. Hasil belajarnya: Menjelaskan paparan iklan dari media cetak dan elektronik.
b. Indikator pencapaian kompetensi: Menjelaskan iklan dari media cetak dan elektronik.
c. Materi pokok: Paparan iklan dari media cetak atau elektronik

Anda mungkin juga menyukai