UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) PURWOKERTO
POKJAR SLAWI
TUGAS WAJIB TUTORIAL KE - 1
Mata Kuliah : Pendidikan Bhs Ind di SD Kode Mata Kuliah : PDGK 4204
Semester : 3 (tiga) PGSD-BI Waktu : 60 menit
1. Jelaskan pemahaman tentang apa itu bahasa, seperti apa belajar, dan
bagaimana anak belajar bahasa!
~~~Selamat Mengerjakan~~~
LEMBAR JAWABAN ULANGAN KE: 1
PROGRAM STUDI S1-PGSD BI (SEMESTER 3)
1. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer, bermakna, konvensional, unik,
berlaku universal, produktif, bervariasi, dan dinamis digunakan untuk bekerja sama,
berkomunikasi dan mengidentifikasi diri. Belajar bahasa adalah perubahan perilaku yang
relatif permanen dan merupakan hasil pelatihan berbahasa yang mendapat penguatan.
Belajar bahasa merupakan usaha yang panjang dan kompleks seluruh jiwa raga terlibat
ketika mempelajari bahasa. Keterlibatan menyeluruh, kepedulian yang terus-menerus, baik
fisik, intelektual, emosional, sangat diperlukan untuk dapat menguasai bahasa. Belajar
bahasa bukan merupakan seperangkat langkah yang mudah yang dapat diprogram dalam
kemasan kilat. Belajar bahasa harus memahami prinsip-prinsip dengan menjawab
pertanyaan siapa, apa, bagaimana, kapan, di mana, mengapa. Erat kaitannya dengan strategi
pembelajaran bahasa adalah prinsip belajar, yaitu: sadar tujuan, perhatian, minat, dan
motivasi, kesiapan, pelatihan, aktivitas keterlibatan langsung, berani menghadapi; masalah,
dampak keberhasilan, perbedaan individual, dan reaksi ganda. Strategi pembelajaran bahasa
mengacu pada perilaku dan proses berpikir yang digunakan oleh siswa yang mempengaruhi
apa yang dipelajari, termasuk mengingat dan metakognitif. Beberapa jenis strategi belajar
itu adalah: strategi mengulang, strategi elaborasi, strategi organisasi, dan strategi
metakognitif.
2. Berikut ini merupakan prinsip dasar dari tujuh teori pemerolehan bahasa yang terdiri dari:
1) Model Akulturasi
Akulturasi adalah proses beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan budaya baru.
Akulturasi ditentukan oleh jarak sosial dan jarak psikologis antara pembelajar dan
budaya bahasa target. Jarak sosial merupakan pengaruh faktor belajar sebagai anggota
masyarakat yang harus berhubungan dengan masyarakat dengan bahasa kedua. Jarak
psikologis merupakan pengaruh dari faktor afektif pembelajar sebagai individu
pembelajar.
2) Teori Akomodasi
Teori akomodasi menyatakan bahwa hubungan antara B1 dan B2 dalam interaksi sangat
menentukan tercapainya B2.
3) Teori Wacana
Teori wacana menekankan pentingnya pelajar B2 dalam menemukan makna dalam
bahasa melalui keterlibatan mereka dalam komunikasi.
4) Model monitor
Layar adalah konstruksi kreatif dalam bahasa. Dalam teori ini, ada lima asumsi yang
mempengaruhi pencapaian B2.
5) Model kompetensi variable
Model ini menyatakan bahwa bagaimana seseorang belajar bahasa akan mencerminkan
bagaimana dia menggunakan bahasa yang dipelajarinya. Produk bahasa termasuk
produk bahasa yang direncanakan. Produksi yang tidak direncanakan
adalah penggunaan bahasa secara spontan, tanpa persiapan, dan tanpa pemikiran.
Penggunaan bahasa ini terjadi pada penggunaan bahasa biasa, seperti sapaan,
percakapan.
6) Hipotesis universal
Hipotesis universal berpandangan bahwa anak menemukan kaidah bahasa dengan
bentuk gramatikal yang universal, yaitu tata bahasa dasar. Tata bahasa ini tidak ditandai,
yang berarti cocok dengan tren bahasa. Aturan yang berada di luar tata bahasa umum
adalah aturan periferal yang dipelajari tanpa bantuan aturan tata bahasa umum. Aturan
periferal disorot, yang berarti bahwa dalam beberapa kasus mereka adalah pengecualian.
7) Teori Neurofungsional
Teori ini menegaskan bahwa ada hubungan antara bahasa dan neuroanatomi. Belahan
otak kanan (area Wernickle) dan otak kiri (area Brocka) menentukan perolehan B2.
Belahan kanan terlibat dalam keseluruhan proses dan fungsi perekaman dan
pemrosesan ucapan terstruktur. Belahan otak kiri terlibat dalam penggunaan bahasa
secara kreatif termasuk pemrosesan sintaksis dan semantik, serta kontrol aktivitas
berbicara dan menulis.
4. Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat berinteraksi dengan manusia, alat untuk berfikir, serta
menyalurkan arti kepercayaan di masyarakat. Selain sebagai alat komunikasi maupun
berinteraksi, bahasa juga memiliki arti penting sebagai metode pembelajaran pada lingkup bahasa
itu sendiri. Bahasa juga berfungsi sebagai identitas suatu suku atau bangsa karena keunikannya.
Karena setiap suku atau bangsa tentunya memiliki bahasa yang berbeda.
Sedangkan Sastra mempunyai dua manfaat atau fungsi utama sebagaimana dikemukakan oleh
Horatius, yaitu dulce et utile (dalam bahasa Latin, sweet and useful). Dulce (sweet) berarti
sangat menyenangkan atau kenikmatan, sedangkan utile (useful) berarti isinya bersifat
mendidik (mikics, 2007:95). Bressler (1999:12) menyebut dua fungsi tersebut dengan istilah
to teach ‘mengajar’ dan to entertain ‘menghibur’. Fungsi menghibur (dulce)artinya sastra
memberikan kesenangan tersendiri dalam diri pembaca sehingga pembaca merasa tertarik
membaca sastra. Fungsi mengajar (utile) artinya sastra memberikan nasihat dan penanaman
etika sehingga pembaca dapat meneladani hal-hal positif dalam karya sastra. Dalam hal ini,
sastra memampukan manusia menjadi lebih manusia: mengenal diri, sesama, lingkungan, dan
berbagai permasalahan kehidupan (Sarumpaet, 2010:1).