a. Model Akulturasi
Akulturasi adalah proses adaptasi atau penyesuaian dengan kebudayaan baru. Dimana
dalam pemerolehan B2, akulturasi dipandang penting karena bahasa sebagai ungkapan
budaya serta berhubungan dan saling menilai antara masyarakat B1 dengan B2.
b. Teori Akomodasi
4. Terbuka dan tidak ketat dalam mempersepsikan batas kelompok B1 dengan B2.
5. Pembelajar B1 mengidentifikasi diri sama kuat dan memuaskannya dengan kelompok
sosiallainnya.
c. Teori Wacana
2) Penutur asli akan menyesuaikan tuturannya untuk mencapai makna yang disepakati
bersama penutur non asli.
3) Strategi percakapan yang ditempuh untuk mencapai makna yang disepakati dan
masukanmempengaruhi kecepatan dan urutan pemerolehan B2.
Model ini menyatakan bahwa cara seseorang mempelajari bahasa akan mencerminkan
cara orangitu menggunakan bahasa yang dipelajarinya. Produk penggunaan bahasa terdiri
atas berbagai macam produk bahasa (wacana) dari yang tidak terencana sampai yang
terencana. Produk yang tidak direncanakan adalah wujud penggunaan bahasa yang
penyampaiannya bersifat spontan, tanpa persiapan, dan tidak melalui pemikiran yang
matang. Penggunaan bahasa ini terjadi dalam komunikasi rutin seperti tutur-sapa,
percakapan.
e. Hipotesis Universal
Teori ini menyatakan adanya hubungan antara bahasa dengan anatomi syaraf. Dua daerah
dalam otak, yaitu belahan otak kanan (daerah Wernickle) dan belahan otak kiri (daerah
Brocka), menentukan pemerolehan B2. Belahan otak kanan berkaitan dengan proses
menyeluruh dan berfungsi untuk merekam dan memproses ujaran yang berpola.
Sementara belahan otak kiri berkaitan dengan penggunaan bahasa secara kreatif yang
meliputi pemrosesan secara sintaktik dan semantik, serta pengendali aktivitas berbicara
dan menulis. Dalam kaitannya dengan pemerolehan B2, fokus teori ini berkenaan dengan
perbedaan usia (pada usia kritis otak berada pada kesiapan sempurna untuk belajar
bahasa), fosilisasi (aspek bahasa yang telah terkuasai bertahun-tahun hingga usia dewasa
menjadi unsur kompetensi yang otomatis dan memfosil atau menetap secara permanen),
ujaran terpola, danpola latihan di kelas dalam mempelajari B2.
3. Rasionalisme adalah faham filsafat yang menyatakan bahwa akal adalah alat
terpenting untuk memperoleh pengetahuan jika empirisme mengatakan bahwa
pengetahuan diperoleh dengan alammengalami objek empiris maka rasionalisme
mengajarkan bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara berpikir alat dalam berpikir itu
adalah kaidah-kaidah logis atau aturan-aturan logika rasionalisme tidak mengingkari
kegunaan Indra dalam memperoleh pengetahuan pengalaman, Indra diperlukan untuk
merangsang akal dan memberikan bahan-bahannya menyebabkan agar dapat bekerja akan
tetapi untuk sampainya manusia kepada kebenaran adalah semata-mata dengan akal the
brand Indra, menurut rasionalisme merupakan bahan yang belum jelas dan kacaubahan
ini kemudian dipertimbangkan oleh akal dalam pengalaman berpikir, akal mengatur
bahanitu sehingga dapatlah terbentuk pengetahuan yang benar. akal dapat bekerja dengan
bantuan indera tetapi akal juga dapat menghasilkan pengetahuan yang tidak berdasarkan
bahan indrawi sama sekali. jadi akal dapat menghasilkan pengetahuan tentang objek yang
benar-benar abstrak sejarah rasionalisme Misalnya orang yang tinggal di tempat yang
disiplin dan teratur adalah hal yang rasional bagi dia untuk hidup teratur tetapi orang
yang terbiasa hidup di tempat yang tidak ada aturannya bebas kemudian dibawa ke tempat
yang teraturakan menjadi hal yang tidak rasionalbagi dia.
Kurikulum ideal, yang diharapkan oleh ahli dan guru yang mencerminkan
pengetahuan yangdiakumulasikan berzaman-zaman.
Kurikulum formal, yaitu kurikulum yang direstui dan disahkan oleh pemerintah.
Kurikulum bayangan, kurikulum yang ada dalam pikiran yang diinginkan oleh orang
tua dan guru.
Kurikulum operasional, yaitu kurikulum yang dilaksanakan di dalam kelas.
Kurikulum pengalaman, yaitu kurikulum yang dialami oleh anak didik.