Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL 1

Kode MK : PDGK4204 NIM : 858888411


Nama MK : Pendidikan Bahasa Indonesia di SD NAMA : Qoriatun Makila
Prodi/Semester : S1 PGSD Pokjar : GIRI
Nama Tutor : SITI QOMARIYAH, S.Pd M.Pd

1. Halliday (1975, dalam Tompkins dan Hoskisson, 1995) secara khusus


mengidentifikasifungsi-fungsi bahasa yakni ada 7 yaitu:

1. Fungsi personal, yaitu penggunaan bahasa untuk mengungkapkan pendapat,


pikiran,sikap atau perasaan pemakainya.
2. Fungsi regulator, yaitu penggunaan bahasa mempengaruhi sikap atau
pikiran/pendapatorang lain,seperti bujukan, rayuan, permohonan atau perintah.
3. Fungsi interaksional, yaitu penggunaan bahasa untuk menjalin kontak dan
menjagahubungan sosial,seperti sapaan, basa-basi, simpati, atau hiburan.
4. Fungsi informatif, yaitu penggunaan bahasa untuk menyampaikan informasi, ilmu
pengetahuan ataubudaya.
5. Fungsi heuristik, yaitu penggunaan bahasa untuk belajar atau memperoleh
informasi,sepertipertanyaan atau permintaan penjelasan atas sesuatu hal.
6. Fungsi imajinatif, yaitu penggunaan bahasa untuk memenuhi dan menyalurkan
rasaestetis (indah),seperti nyanyian dan karya sastra.
7. Fungsi instrumental, yaitu penggunaan bahasa untuk mengungkapkan keinginan
ataukebutuhanpemakainya, seperti saya ingin makan dsb.

2. Adapun teori-teori perolehan bahasa kedua B2 yaitu:

a. Model Akulturasi

Akulturasi adalah proses adaptasi atau penyesuaian dengan kebudayaan baru. Dimana
dalam pemerolehan B2, akulturasi dipandang penting karena bahasa sebagai ungkapan
budaya serta berhubungan dan saling menilai antara masyarakat B1 dengan B2.
b. Teori Akomodasi

Teori akomodasi menyatakan bahwa hubungan masyarakat B1 dengan B2 dalam


berinteraksi sangat menentukan pemerolehan B2. Faktor-faktor berikut akan
mempermudah dan mempengaruhi keberhasilan pembelajar dalam mempelajari B2:

1. Anggapan pembelajar B2 bahwa dirinya merupakan bagian dari masyarakat B2.

2. Tidak memandang rendah kelompok masyarakat B2.

3. Persepsi pembelajar tentang pentingnya etnolinguistik.

4. Terbuka dan tidak ketat dalam mempersepsikan batas kelompok B1 dengan B2.
5. Pembelajar B1 mengidentifikasi diri sama kuat dan memuaskannya dengan kelompok
sosiallainnya.
c. Teori Wacana

Teori wacana menekankan pentingnya pembelajar B2 menemukan makna bahasa melalui


keterlibatannya dalam berkomunikasi. Melalui kesertaannya dalam komunikasi,
pembelajar dapat mengembangkan kaidah gramatika dan penggunaan bahasanya. Teori
wacana mempunyaisejumlah prinsip utama berikut:

1) Pemerolehan B2 mengikuti urutan alamiah dalam perkembangan sintaksis.

2) Penutur asli akan menyesuaikan tuturannya untuk mencapai makna yang disepakati
bersama penutur non asli.
3) Strategi percakapan yang ditempuh untuk mencapai makna yang disepakati dan
masukanmempengaruhi kecepatan dan urutan pemerolehan B2.

d. Model kompetensi variabel

Model ini menyatakan bahwa cara seseorang mempelajari bahasa akan mencerminkan
cara orangitu menggunakan bahasa yang dipelajarinya. Produk penggunaan bahasa terdiri
atas berbagai macam produk bahasa (wacana) dari yang tidak terencana sampai yang
terencana. Produk yang tidak direncanakan adalah wujud penggunaan bahasa yang
penyampaiannya bersifat spontan, tanpa persiapan, dan tidak melalui pemikiran yang
matang. Penggunaan bahasa ini terjadi dalam komunikasi rutin seperti tutur-sapa,
percakapan.
e. Hipotesis Universal

Hipotesis universal menyatakan bahwa anak menemukan kaidah-kaidah bahasa dengan


bentuk gramatika universal, yakni gramatika inti. Contoh gramatika universal, umumnya
bahasa memiliki struktur kalimat yang berpola subjek-predikat. Dalam pembelajaran B2
jika pembelajar menemukan kaidah B2 yang bermarkah, pembelajar tersebut tergoda
untuk kembali ke kaidah B1, terutama apabila B1 itu memiliki kaidah universal yang
sama.
f. Teori Neurofungsional

Teori ini menyatakan adanya hubungan antara bahasa dengan anatomi syaraf. Dua daerah
dalam otak, yaitu belahan otak kanan (daerah Wernickle) dan belahan otak kiri (daerah
Brocka), menentukan pemerolehan B2. Belahan otak kanan berkaitan dengan proses
menyeluruh dan berfungsi untuk merekam dan memproses ujaran yang berpola.
Sementara belahan otak kiri berkaitan dengan penggunaan bahasa secara kreatif yang
meliputi pemrosesan secara sintaktik dan semantik, serta pengendali aktivitas berbicara
dan menulis. Dalam kaitannya dengan pemerolehan B2, fokus teori ini berkenaan dengan
perbedaan usia (pada usia kritis otak berada pada kesiapan sempurna untuk belajar
bahasa), fosilisasi (aspek bahasa yang telah terkuasai bertahun-tahun hingga usia dewasa
menjadi unsur kompetensi yang otomatis dan memfosil atau menetap secara permanen),
ujaran terpola, danpola latihan di kelas dalam mempelajari B2.
3. Rasionalisme adalah faham filsafat yang menyatakan bahwa akal adalah alat
terpenting untuk memperoleh pengetahuan jika empirisme mengatakan bahwa
pengetahuan diperoleh dengan alammengalami objek empiris maka rasionalisme
mengajarkan bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara berpikir alat dalam berpikir itu
adalah kaidah-kaidah logis atau aturan-aturan logika rasionalisme tidak mengingkari
kegunaan Indra dalam memperoleh pengetahuan pengalaman, Indra diperlukan untuk
merangsang akal dan memberikan bahan-bahannya menyebabkan agar dapat bekerja akan
tetapi untuk sampainya manusia kepada kebenaran adalah semata-mata dengan akal the
brand Indra, menurut rasionalisme merupakan bahan yang belum jelas dan kacaubahan
ini kemudian dipertimbangkan oleh akal dalam pengalaman berpikir, akal mengatur
bahanitu sehingga dapatlah terbentuk pengetahuan yang benar. akal dapat bekerja dengan
bantuan indera tetapi akal juga dapat menghasilkan pengetahuan yang tidak berdasarkan
bahan indrawi sama sekali. jadi akal dapat menghasilkan pengetahuan tentang objek yang
benar-benar abstrak sejarah rasionalisme Misalnya orang yang tinggal di tempat yang
disiplin dan teratur adalah hal yang rasional bagi dia untuk hidup teratur tetapi orang
yang terbiasa hidup di tempat yang tidak ada aturannya bebas kemudian dibawa ke tempat
yang teraturakan menjadi hal yang tidak rasionalbagi dia.

4. Adapun tentang ragam kurikulum, Goodlad (dalam Kaber,1988) membedakan lima


jeniskurikulum, seperti berikut:

 Kurikulum ideal, yang diharapkan oleh ahli dan guru yang mencerminkan
pengetahuan yangdiakumulasikan berzaman-zaman.
 Kurikulum formal, yaitu kurikulum yang direstui dan disahkan oleh pemerintah.
 Kurikulum bayangan, kurikulum yang ada dalam pikiran yang diinginkan oleh orang
tua dan guru.
 Kurikulum operasional, yaitu kurikulum yang dilaksanakan di dalam kelas.
 Kurikulum pengalaman, yaitu kurikulum yang dialami oleh anak didik.

5. Berikut ini komponen berbasis kompetensi tersebut:

a) Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah memuat berbagai pola pemberdayaan


tenaga kependidikan dan sumber daya lain untuk meningkatkan mutu hasil belajar.
b) Kegiatan Belajar Mengajar memuat gagasan-gagasan pokok tentang pembelajaran
dan pengajaran untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan serta gagasan-gagasan
pedagogis danandragogis yang mengelola pembelajaran agar tidak mekanistik.
c) Penilaian Berbasis Kelas memuat prinsip, sasaran, dan pelaksanaan penilaian
berkelanjutan yang lebih akurat dan konsisten sebagai akuntabilitas publik melalui
penilaian terpadu dengan kegiatan belajar mengajar di kelas (berbasis kelas), kinerja
(performance), dan tes tertulis.
d) Kurikulum dan Hasil Belajar (KHB) memuat perencanaan pengembangan
kompetensi peserta didik yang perlu dicapai secara keseluruhan sejak lahir sampai 18
tahun. Kurikulum dan Hasil Belajar ini memuat kompetensi, hasil belajar, dan indikator
dari Taman Kanak-kanak dan Raudhatul Athfal (TK& RA) sampai dengan Kelas XII
(SMA & MA).

Anda mungkin juga menyukai