Anda di halaman 1dari 18

RANGKUMAN

Modul 1 : Hakikat Bahasa dan Pembelajaran Bahasa

Kegitanan Belajar 1 : Hakikat Bahasa

Bahasa adalah system lambang yang bermakna, arbiter , konvensional, dan produktif
yang dipergunakan oleh setiap individu dan anggota sosial untuk berkomunikasi, berkerja
sama dan mengidentifikasi diri.

Secara umum, bahasa memiliki fungsi personal dan sosial. Secara khusus,bahasamemiliki
fungsi instrumental,personal,regulator,heuristic, imajinatif, intraksional dan informatif.

Dalam penggunaannya, bahasa memiliki wujud yang bervariasi. Variasi atau ragam
bahasa dapat dikelompokan berdasarkan pemakai dan pemakaiannya.Berdasarkan
pemakainnya ragam bahasa dapat dilihat dari segi :

a. Asal daerah penutur,yang melahirkan dialek geografis.


b. Kelompok sosial yang melahirkan dialek atau ragam sosial dengan segala macam
variasi.
c. Sikap berbahasa yang melahirkan ragam resmi dan tak resmi atau keseharian.

Bertolak dari pemakaiannya ragam bahasa dapat dilihat dari sudut :


a. Bidang perbincagan yang melahirkan ragam ilmiah, ragam sastra,ragam jurnalis
dan ragam –ragam lainnya.
b. Media bahasa yang memunculkan ragam tulisan dan lisan
c. Situasi bahasa yang memunculkan ragam baku dan tak baku.

KegiatanBelajar 2 : Hakekat Pembelajaran Bahasa

Belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara tetap melalui pengalaman,
pengamatan dan bahasa, yang dilakukannya secara aktif. Hasil belajar atau perubahan
tingkah laku itu berkaitan dengan pengetahuan, sikap atau keterampilan yang dibangun
siswa berdasarkan apa yang telah dipahami atau dikuasai sebelumnya.

Tugas guru adalam pembelajaran adalah menciptakan kegiatan dan lingkungan belajar
yang dapat merangsang dan mendorong keterlibatan siswa secara aktif.Sesibuk apapun
guru kalau siswa tidak mengalami proses belajar maka pembelajaran sebenarnya tidak
pernah terjadi. Dalam perspektif ini siswa adalah objek belajar, sedangkan guru lebih
sebagai fasilitator, motivator, desainer dan organisator.

Dalam kaitannya dengan belajar bahasa di sekolah , guru perlu memahami bahwa
sebelum masuk ke sekolah , siswa telah belajar bahasa melalui komonitasnya. Mereka
belajar bahasa (menyimak, berbicara,membaca dan menulis), bukan demi bahasa itu
sendiri, melainkan karena ada dorongan oleh kebutuhannya untuk memahami dan
dipahami. Anak-anak itu belajar melalui pengamatan , eksperimen, dan interaksi langsung
dalam situasi yang nyata dengan keluarga, teman sebaya, masyarakat, media dan
lingkungannya.

Dengan strategi belajar yang dilakukannya, mereka dengan sangat cepat menguasai
kemampuan berbahasa layaknya orang dewasa. Pola belajar bahasa yang mereka lakukan
adalah sebagai berikut :

1. Semua komponen, system dan keterampilannya bahasadipelajari secara terpadu.


2. Belajar bahasa dilakukan secara alami dan langsung dalam konteks yang otentik.
3. Belajar bahasa dilakukan secara brtahap, sesua dengan kebutuhannya.
4. Belajar bahasa dilakukan melalui strategi uji-coba (trial –error) dan strategi lainnya.

Ada tiga tipe belajar yang melibatkan bahasa, yaitu :


1. Belajar bahasa.
2. Belajar melalui bahasa
3. Belajar tentang bahasa.

Ketiga dipelajarai anak secara bersama.Kemampuan berbahasa, pengetahuan tentang


bahasa dan pemahaman anak tentang dunia terjadi secara simultan.
Modul 2 : Pemerolehan Bahasa Anak

Kegiatan belajar 1 :Pemerolehan Bahasa Pertama

Pemerolehan bahasa adalah proses pemilikan kemampuan berbahasa yang


diperoleh secara alami, informal dan melalui kegiatan berbahasa langsung. Bahasa
yang pertama kali diperoleh anak disebut bahasa pertama.Setidaknya ada tiga teori
pemerolehan bahasa yang diperbincangkan para ahli, yaitu pandangan nativistik,
pandangan behavioristic dan pandangan kognitif.

Keberhasilan anak dalam mempelajari dan menguasai bahasa pertama dipengaruhi


oleh berbagai faktor dengan strategi tertentu.Yang mempengaruhi penguasaan bahasa
anak adalah faktor biologis, intelektual, lingkungan dan motivasi. Dalam mendukung
keberhasilan belajar bahas anak , unsur lingkungan sosial memberi bantuan berupa
bahasa semang,paraphrase, penyederhanaan, perluasan,penguatan,penugasan
kembali,pelabelan dan pemodelan.

Sementara itu , strategi belajar bahasa yang dilakukan anak adalah


mengingat,meniru, mengalami langsung, bermain dan menyederhanakan.Kemampuan
anak dalam berbahasa bertahap, tidak sekaligus.Tahapan-tahapan perkembangan
bahasa anak terdiri fase pralinguisti,fase satu-kata (holofrastik),fase telegrafis.

Kegiatan Belajar 2 : Pemerolehan Bahasa kedua

Pemerolehan bahasa ke dua adalah bahasa yang dipelajari dan dikuasai anak setelah
menguasai satu bahasa.Dalam kontek anak Indonesia atau bahasa asing.Tergantung
pada bahasa mana yang pertanma dikuasai anak lebih dahulu.

Pemerolehan bahasa kedua dengan beberapa cara yaitu :

1. Terpimpin, melalui pembelajaran khusus


2. Alamiah, melalui kegiatan langsung berbahasa dalam suasana nyata
3. Terpimpin dan alamiah,cara ini yang efektif mempercepat penguasaan berbahasa.

Ada teori yang menonjol yang dikemukan dalam pemerolehan bahasa dua yaitu:

1.Model akulturasi, yang memandang penyesuaian budaya sangat


mempengaruhi,pemerolehan B2. Pengaruh itu ditentukan oleh jarak sosial dan
psikologis antara kelompok pembelajaran B2 dengan masyarakat asli pemilik B2
tersebut.

2.Teori akomodasi, yang menyatakan bahwa cara pemebelajaran B2 dengan membatasi diri
dalam berhubungan dengan masyarakat , pemilik B2. Identifikasi hubungan antara
kedua kelompok akan menimbulkan motivasi yang mempengaruhi keberhasilan
pemerolehan B2.
3.Teori wacana, yang berpendapat bahwa pembelajaran B2 akan menemukanakan makna
bahasa melalui keterlibatnnya dalam komunikasi. Semakin serinag pembelajaran
terlibat dalam komunikasi alamiah ( dalam konteks berbahasa langsung) maka akan
semakin baik kemampuan B2nya.

4.Model monitoring, yang menyatakan tampilan berbahasa pembelajaran B2 ditentukan


oleh cara mereka menggunakan monitoring.Penggunaan monitoring yang
berlebihan akan menghambat penguasaan bahasa pembelajaran.

5. Model kompetensi variable, yang berpendapat bahwa cara seseorang mempelajari


bahasa yang akan mencerminkan cara seseorang menggunakan bahasa yang
dipelajarinya. Produk penggunaan bahasa terdiri atas berbagai macam produk
bahasa (wacana) dari yang tidak terencana sampai yang terrencana.

6. Hipotesis universal yang menyatakan bahwa bahasa antara anak akan terisis dengan
kaidah-kaidah bahasa yang bersifat universal.Pengusaan struktur B1 akan
membantu pembelajaran dalam pemerolehan B2.

7. Teori neurofungsional, yang berpandangan adanya hubungan antara pemerolehan B2


dengan anatomi otak syarap dan system otak.
Modul 3 : Pendekatan , Metode dan Teknik Pembelajaran Bahasa

Kegiatan Belajar 1 : Pendekatan, Metode dan Teknik Pembelajaran Bahasa

Dalam konteksnya pembelajaran bahasa terdapat tiga istilah yang saling


berhubungan , saling menentukan satu sama lain, yaitu pendekatan metode dan teknik.

Pendekatan adalah sikap atau pandangan tentang hakikat bahasa dan pengajarannya
yang diyakiniani kebenarannya oleh guru , metode berhubungan dengan pemilihan
bahan, pengurutan bahan,penyajian bahan,dan pengulangan bahan, sedangkan teknik
mengndung pengertian lebih sempit daripada metode, yaitu cara-cara yang dilaksanakan
guru dalam kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Ada beberapa metode yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran bahasa


Indonesia di SD, yaitu Direct Method, Natural Method,Reading Method dan Ecletic
Method,yang menunjang pendekatan komuniksi yang berlaku dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia sekarang.Adapun teknik pembelajarannya Bahasa Indonesia di SD ,
yaitu teknik ceramah,tanyajawab , diskusi kelompok pemberian tugas, ramu pendapat
dan simulasi.

Kegiatan Belajar 2 : Pembelajaran Bahasa Indonesia Terpadu di SD

Bermuara dari mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD dilakanakan secara


terpadu.Keterpaduan ini dapat lintas materi, artinya materi pembelajaran dari
suatu.Misalnya , materi sastra dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di padukan dengan
keterampilan berbahasa, dapat dengan mendengarkan, membaca atau menulis.

Kepaduan ini dapat juga dilaksanakan dengan lintas kurikulum.Misalnya, mata


pelajaran Sains dipadukan dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, mata pelajaran
Agama dapat dipadukan dengan mata pelajaran Sains dan seterusnya.
Modul 4 : Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Sekolah Dasar kelas Rendah

Kegiatan Belajar 1 : Hakikat Kurikulum

Dalam pengertian yang sempit kurikulum adalah rencana pelajaran di sekolah. Secara luas
kurikulum dikemukakakan oleh beberapa ahli,antara lain oleh John Dewwy, Caswell dan
Campbli Hilda Taba, Johnson dan lain-lain.Pengertian kurikulum menurut UU No.2
tahun 1989 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenal isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar
mengajar.

Adapun pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) adalah seperangkat


rencana dan pengaturan tentang kompetensi yang dibakukan dan cara pencapaiannya
disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah.

Adapun fungsi kurikulum bagi guru sebagai pedoman dalam menyusun dan
mengorganisasian pengalaman belajar siswa serta sebagai pedoman mengevaluasi
perkembangan siswa. Bagi kepala sekolah fungsi kurikulum sebagai pedoman supervise,
sebagai pedoman dalam pengembangan kurikulum dan sebagai pedoman mengevaluasi
kegiatan belajar mengajar.

Kurikulum Berbasis kompetensi merupakan kerangka inti yang memiliki empat


komponen, yaitu Pengelolaan kurikulum Berbasis Sekolah.Kegiatan Belajar Mengajar,
Penilaian Berbasis Kelas dan kurikulum Hasil Belajar.

Kegiatan Belajar 2: Aspek-aspek Pembelajaran Bahasa

Kurikulum 2004 bertujuan untuk mencapai standar kompetensi.Standar Kompetensi


mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD mencangkup aspek
mendengarkan,berbicara,membaca dan menulis.Keempat aspek ini dipadukan satu sama
lain dalam pembelajaran di kelas. Kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra
diajarkan melalui keempat keterampilan bahasa tersebut.

Fungsi utama bahasa adalah alat untuk berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran
Bahasa Indonesia diarahkan agar siswa terampil berkomunikasi, sedangkan fungsi utama
sastra adalah sebagai penghalusan budi,peningkatan rasa kemanusian dan kepeduliaan
sosial,penumbuhan apersepsi budaya dan penyaluran gagasan, imajinasi dan ekspresi
secara kreatif dan konstruktif, baik secara lisan maupun tertulis.
Modul 5 : Telaah Kurikulum dan Buku Teks mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Sekolah dasar Kelas Tinggi

Kegiatan Belajar 1 : Aspek-aspek Pembelajaran Bahasa

Setiap kelas dalam Kurikulum Bahasa Indonesia SD Tahun 2004 dimulai dengan aspek
Mendengarkan yang sudah ditetapkan Stndar Kompetensinya. Kemudian Stndar
Kompetensi ini dijabarkan dalam bentuk table yang terdiri atas Kompetensi Dasar,
Hasil Belajar, Indikator dan Materi Pokok..Setelah aspek mengdengarkan, diikuti oleh
aspek berbicara, aspek membaca dan aspek menulis begitu seterusnya. Sistemmatika ini
sama untuk kelas 1 sampai 6.

Dalam pembelajaran di dalam kelas keempat aspek keterampilan berbahasa


tersebut dapatdipadukan satu sama lain, begitu pola perpaduan itu dapat pula dilakukan
untuk aspek kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra.

Kegiatan Belajar 2 ; Kajian Buku Teks

Guru dalam mencari materi pokok pembelajaran tidak harus tergantung pada buku teks yang ada.
Guru harus kreatif denganjalan mencari materi pokok tersebut dari sumber-sumber
lain, dan bilamana perlu guru dapat menyusun sendiri buku teks tersebut. Untuk
kepentingan itu guru harus mempunyai pengetahuan tentang syarat –syarat
penyususnan buku teks yang baik.
Modul 6 : Pembelajaran Membaca dan Menulis Permulaan (MMP)

Kegiata Belajar 1 : Pembelajaran Membaca Menulis di Kelas Rendah

MMP merupakan kepanjangan dari Membaca Menulis Permulaan Disebut permulaan


karena hal pertama yang diajarkan kepada anak pada awal-awal masa persekolahan itu
adalah kemampuan membaca dan menulis yang lebih diorientasikan pada kemampuan
membaca dan menulis tingkat dasar, yakni kemampuan melek huruf dan kemampuan
menulis mekanik. Kedua kemampuan ini akan menjadi landasan dasar bagi
pemerolehan bidang-bidang ilmu lainnya di sekolah.

Kemampuan melek huruf ini selanjutnya dibina dan ditingkatkan menuju pemilikan
kemampuan membaca tingkat lanjut, yakni kemempuan melek wacana adalah
kemampuan membaca yang sesungguhnya, yakni kemampuan mengubah lambang-
lambang tulis menjadi bunyi bermakna disertai pemahaman akan lambang –lambang
tersebut.

Kemampuan menulis permulaan tidak jauh berbeda dengan kemampuan membaca


permulaan.Pada tingkat dasar/ permulaan pembelajaran menulis lebih berorientasikan
pada kemampuan yang bersifat mekanik.

Tujuan pembelajaran membaca dan menulis permulaan menurut Kurikulum


2004 tercermin dalam kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator aspek membca dan
menulis untuk kelas 1SD

Kegiatan Belajar 2 : Strategi Pembelajaran MMP

Sajian pertana awal-awal anak memasuki lingkungan sekolah adalah program MMP
(Membaca Menulis Permulaan).Dalam pelaksanaan pembelajaran, dikenal bermacam-
macam metode perkembangan pembelajaran MMP, yakni metode eja, metode bunyi,
metode Suku kata(Silaba), Mtode kata (Lembaga Kata)Metode Global dan Metode
SAS.

Pembelajaran MMP dengan metode Bunyi dan Metode Eja / Abjad/ Alfabet
dimulai dengan pengenalan unsur bahasa terkecil yang tidak bermakna, yakni
lambang-lambang huruf .Berbekal pengetahuan tentang lambang-lambang huruf ,
bergerak pada pengenalan satuan-satuan bahasa di atasnya yakni suku kata lalu
bergerak menuju pengenalan kata hingga sampai pada pengenalan kalimat.Perbedaan
kedua metode ini terletak pada cara pelafalan lambang-lambang hurufnya, misalnya
huruf /b/dalam metode Ejaan/Abjad/Alfabet

Pembelajaran MMP terdiri atas pembelajaran membaca permulaan dan


pembelajaran menulispermulaan.Pembelajaran membaca permulaan meliputi dua
tahap yakni pembelajaran membaca tanpa buku dan pembelajaran membaca
menggunakan buku.Terdapat bermacam variasi pembelajaran permulaan, diantaranya
membaca buku bacaan susunan bersama guru-siswa membaca bacaan hasil susunan
siswa.

Pembelajaran menulis permulaan terbagi dua tahap yakni pengenalan huruf dan
pelatihan menulis. Terdapat bermacam variasi bentuk latihan menulis permulaan
dinataranya latihan menulis ( memegang pensil dan gerakan tangan), mengeblat,
menggubungkan tanda titik-titik, menatap , menyalin, menulis halus/ indah, dikte,
melengkapi tulisan dan mengarang sedehana.
Modul 7 :Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI

Kegiatan Belajar 1 : Fokus Pembelajaran Bahasa Indonesia

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dapat difokuskan pada salah satu


komponen bahan pengajaran,yaitu kebahasaan, keterampilan berbahasa atau
satra.Langkah-langkah pembelajaran ditentukan oleh komponen bahan pengajaran apa
yang menjadi fokus dalam pembelajaran.Jika difokuskan pada salah satu aspek
keterampilan berbahasa maka kegiatan belajar mengajar ditujukan untuk mencapai
tujuan pengembangan kompetensi dari salah satu aspek keterampilan berbahasa
tersebut dalam pembagian waktu yang lebih banyak untuk aspek keterampilan
berbahasa yang menjadi fokus pembelajaran saat itu.

Tujuan dan manfaat pembelajaran bahasa Indonesia dengan berbagai fokus tersebut
untuk mengembangkan salah satu komponen pembelajaran Bahasa Indonesia yang
dititik beratkan pada pengembangan kompetensi dasar dari salah satu aspek pengajaran
bahasa.

Kegiatan Belajar 2 : Model Pembelajaran Bahasa Indonesia

Salah satu tahap yang harus ditempuh guru sebelum melaksanakan kegiatan belajar
mengajar adalah menyusun rencana pembelajaran. Dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia (BI) menuruk Kurikulum 2004 Mata pelajaran BI ada 4 keterampilan
berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.Guru harus dapat
memadukan empat keterampilan dengan kompetensi dasar dan kebahasaan sastra.

Keterpaduan pembelajara yang dimaksud dapat diwujudkan dalam dua cara


yaitu: keterpaduan dengan fokus keterampilan tertentu dan keterpaduan tanpa fokus,
yang berarti keempatnya diperlakukan secara seimbang atau sama, tanpa ada
penekanan, agar pelaksanaan pengajaran benar-benar dapat terpadu antara keempat
keterampilan (kompetensi dasar) , Kompetensi dasar kebahasaan dan sastra maka
perencanaannya harus terpadu pula. Keterpaduan dapat dilakukan denagan mata
pelajaran lain.

Model pembelajaran BI denagan fokus keterampilan berbahasa bukan berarti


hanya mengajarkan salah satu jenis keterampilan berbahasa saja,akan tetapi
keterampilan yang menjadi fokus mendapat penekanan dan bahkan mendapatkan porsi
waktu yang lebih dari berbahasa yang menjadi fokus,merupakan kegiatan
pembelajaran yang utama karena pembelajaran berangkat ,tertuju dan berakhir pada
keterampilan yang menjadi fokus pembelajaran dan dapat divariasikan dengan
keterampilan lain.
Modul 8 : Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Fokus Membaca

Kegiatan Belajar 1 : Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Membaca

Sejak diberlakukannya Kurikulum 1994 pembelajaran bahasa Indonesia mulai dari


jenjang SD sampai dengan SMA dilaksanakan secara terpadu. Artinya aspek-aspek
yang ada dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tidak diajarka satu persatu yang
berdiri sendiri, melainkan dipadukan satu dengan yang lain. Misalnya, keempat
keterampilan berbahasa ada, dalam melatih keterampilan membaca dipadukan dengan
mendengarkan atau keterampilan membaca dipadukan dengan menulis begitu
seterusnys.Begitu pula pembelajaran struktur, kosakata dan sastra dipadukan dengan
keempat keterampilan berbahasa yang ada.

Tujuan memcaba di SD kelas rendah adalah melatih siswa menggerakan mata dari kiri
ke kanan, mengasosiasikan huruf dengan bunyi bahasa, dan membaca kata-kata dan
kalimat sederhana. Jadi masih bersifat mekanis. Sedangkan, tujuan membaca di SD
kelas tinggi ditekankan pada pemahaman secara komprehensif.

Macam-macam pengaajaranmembaca menurut I Gusti Ngurah Oka adalah :

1. Membaca permulaan
2. Membca nyaring
3. Membaca dalam hati
4. Membaca pemahaman
5. Membaca bahasa
6. Membaca teknik

Kegiatan Belajar 2 :Model Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus


Membaca

Sebelum mengajar di depan kelas tentunya guru harus membuat persiapan tertulis
yang dahulu disebut Model Satuan Pelajaran (MSP). Untuk menyusun MSP ini guru
harus paham tentang pemilihan materi, metode dan teknik.Format model
pembelajaran ini sudah ada contohnya yang bersifat tentative yang dimuat dalam
Acuan Pengembangan Kurikulum 2004.

Format yang disarankan terdiri atas tiga bagian, yaitu

a.Identitas mata pelajaran yang meliputi :Mata pelajaran, satuan pendidikan , kelas/
semester,waktu.
b. Kompetensi Dasar mata pelajaran yang meliputi : kompetensi dasar,hari belajar indikator
hasil belajar
c. Bagian yang harus dikembangkan guru meliputi : langkah pembelajaran, alat, bahan
sumber,penilaian.
Modul 9 : Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Fokus Menulis

Kegiatan Belajar 1 : Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Fokus Menulis

Dalam proses pembelajaran terpadu peran guru sangat besar. Guru harus mamapu
menciptakan situasi belajar yang memungkinkan siswa aktif untuk berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa tulis.

Jadi yang dimaksud pembelajaran Bahasa Indonesia yang berfokus dengan


menulis adalah pembelajaran Bahasa Indonesia yang berfokus pada kegiatan latihan
menulis.Kalau di SD kelas rendah difokuskan pada penguatan menulis huruf-huruf
dan merangkaikan huruf-huruf menjadi kata, serta merangkaikan kata-kata menjadi
kalimat sedserhana maka di SD kelas tinggi difokuskan pada latihan berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa tulis secara jelas.

Tujuan menulis di SD kelas rendah dan kelas tinggi dapat dilihat pada hasil
kolom Hasil belajar pada aspek menulis di dalam Diknas, yaitu Standar Kompetensi
Mata Pelajaran Bahasa Sekolah Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kurikulum
2004.

Kegiatan Belajar 2 : Model Pembelajaran Bahasa Indonsia Dengan Fokus Menulis

Di SD kelas rendah latihan menulis difokuskan pada latihan membuat garis-garis


sebagai dasar untuk menulis sebagai dasar untuk menulis atau menggambar huruf dan
siswa dilatih untuk membiasakan sikap menulis yang benar, memegang dan
menggunakan alat tulis dengan benar.

Di SD kelas tinggi setelah siswa menguasai tehnik menulis,dilanjutkan


dengan latihan merangkai kata menjadi kalimat , kalimat menjadi paragraph dan
paragarap menjadi wacana.

Sebelum mengajar di depan kelas guru harus merencanakan pembelajaran dengan


menyusun Rencana Pembelajaran untuk suatu mata pelajaran. Supaya guru dapat
menyusun rencana pembelajaran membuat guru harus memahami ketentuan-
ketentuan Kurikulum 2004.
Modul 10 : Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Fokus Menyimak

Kegiatan Belajar 1 ; Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SD

Pembelajaran adalah sebuah aktivitas yang sistemik,sistematis dan terencana.


Dikatakan sistemik karena di dalamnya terdapat seperangkat subsistem yang saling
berkaitan dan berinteraksi secara fungsional untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan.Dikatakan sistematik karena dalam pelaksanaannya terdapat
tatanan dan tahapan yang bersifat procedural dan hubungan secara kronologis-
kausatif

Menyimak sangat dekat dengan mendengarkan dan mendengar, Mendengar


artinya menangkap bunyi-bunyi bahasa tanpa unsur kesengaan dan tidak
memahamibetul apa yang didengar. Mendengarkan adalah mendengar sesuatu
dengan sungguh-sungguh karena ada yang menarik perhatian dan dengan unsur
kesengajaan.

Menyimak merupakan kegiatan untuk menerima pesan, gagas, informasi, pikiran,


perasaan yang disampaikan dengan bahasa lisan. Menyimak melibatkan unsur-unsur
kejiwaan.Oleh karena itu kurikulum yang baru yakni kurikulum yang berbasis
kompetensi menggunakan istilah mendengarkan untuk menyebut aspek keterampilan
berbahasa “menyimak lisan”

Tujuan utama menyimak adalah a).mendapat fakta, b) menganalisis fakta,c)


mengevaluasi fakta , d) mendapatkan inspirasi, e) mendapat hiburan ,f) memperbaiki
kemampuan berbicara.

Ragam menyimak ada 2 macam yaitu : menyimak ekstensif yaitu menyimak


bahan-bahan alamiah dan otentik seperti mendengarkan radio, televise dan lain-
lain,dan intensif adalah menyimak yang sengaja ,terencana dan sunguh-sunguh yang
diarahkan untuk memahami hal-hal yang diinginkan ini digunakan untuk para pelajar
dan mahasiswa.

Penyimak yang baik adalah penyimak yang memiliki kondisi fisik dan mental
yang baik misalnya sikap perhatian yang baik.Bahan simakan yaitu pesan yang
disampaikan pembicara kepada penyimak melalui komunikasi lisan. Teknik
menyimak efektif dilakukan dengan empat cara, yaitu menyimak dengan kritis dan
membuat catatan.

Kegiatan Belajar 2 : Model Pembelajaran Bahasa Indonesia Fokus Menyimak

Materi atau bahan pelajaran menyimak dapat diambil dari berbagai sumber.
Dalam menyusun bahan ajar yang perlu diperhatikan adalah : siswa,
pendekatan,tema, (khusus untuk kelas rendah), media,lingkungan, kompetensi dasar
kebahasaan,sarana.Dua hal yang merupakan syarat utama memilih teks yang
diperdengarkan adalah menarik minat dan dekat dengan kebutuhan siswa.

Tekanik pembelajaran menyimak yang dapat digunakan untuk pembelajaran


Bahasa Indonesia di SD adalah teknik Simak-Ulang, Ucap,simak-tulis,Simak-terka,
Simak – cerita, Simak – jawab ,Simak-Baca, Simak-Rangkum, Simak-Lengkap,
Simak – Kerjakan, Simak- Lakukan, simak – Bisik Berantai, Simak-Sanggah dan
Simak-Temukan Benda/Objek dan sebgainya.
Modul 11 : Pembelajaran Bahas Indonesia Dengan Fokus Berbicara

Kegiatan Belajar 1 : Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SD

Komunikasi mempunyai lima komponen penyangga, yaitu komunikator,


pesan, komunikan, media dan efek .Jenis berbicara dapat diklafikasikan berdasarkan
situasi, tujuan, jumlah pendengar, peristiwa khusus yang melatari dan metode
penyampaian.

Teknik berbicara di muka umum terwujud, dalam beberapa persiapan yaitu :


menentuakan maksud pembicaraan, menganalisis pendengar dan situasi, memilih dan
menyampaikan topic , mengumpulkan bahan , membuat kerangka uraian,
menguaraikan secara mendetil dan berlatih dengan suara nyaring

Mengingat pembelajaran berfokus pada pmbelajaran keterampilan berbicara


maka aktifitas pembelajaran didominasi oleh pembelajaran berbicara. Tujuan
pembelajaran berbicara di SD dikelompokan atas tujuan pembelajaran berbicara di
kelas rendah dan tujuan pembelajaran di kelas tinggi.

Tujuan Pembelajaran berbicara di kelas rendah, antara lain:

a. Melatih keberanian siswa, b. melatih siswa menceritakan pengetahuan dan


pengalaman, c. melatih menyimak pendapat dan membiasakan siswa untuk
bertanya
Tujuan Pembelajaran berbicara di kelas tinggi, anatara lain :
a. Memupuk keberanian siswa,b. Mengunkapkan pengetahuan dan wawasan siswa ,
c. melatih siswa menyanggah/ menolak pendapat orang lain dan melatih siswa
berpikir logis dan kritis serta melatih siswa menghargai pendapat orang lain.

Kegiatan Belajar 2 : ModelPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus


Berbicara

Pebelajaran BI dengan fokus berbicara semua aktivitas pembelajaran berbicara


berangkat, tertuju pada keterampilan berbicara. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pembelajaran berbicara, antara lain : suasana belajar di sekolah (di kelas) dan kegiatan
berbicara.

Dengan menciptakan suasana yang dapat mendorong anak untuk


berbicara,Yang paling penting dalam menciptakan suasana belajar bahasa adalah
a).memahami pentingnnya bahasa lisan di dalam proses belajar,b). tanggapan guru
terhadap bahasa yang digunakan siswa akan memperlihatkan penghargaan guru
terhadap bahasa dan belajar, c) seorang guru sebaiknya memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berbicara.

Metode pembelajaran adalah cara menyampaikan materi pembelajaran siswa.


Apabila dikaitkan dengan pengalaman belajar, metode berfungsi sebagai sarana untuk
mewujudkan pengalaman belajar yang telah dirancang, sedangkan media
pemebelajaran adalah sarana pembelajaran yang digunakan siswa dan guru untuk
proses belajar mengajar.

Media yang dapat digunakan dalam pembelajaran berbicara adalah telpon


pengeras suara, bahan bacaan, gambar , radio, tape recorder, program televise dan
sebagainya.
Modul 12 : Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Fokus Sastra

Kegiatan Belajar 1 : Hakikat pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus


Sastra di SD

Pengertian apresiasi sastra secara umum dapat diartikan sebagai penilaian yang baik
atau penghargaan terhadap karya sastra.Istilah apresiasi mengandung makna
pengenalan melalui persaan atau kepekaan batin dan pemahaman serta pengakuan
terhadap nilai-nilai keindahan yang diungkapkan pengarang.

Karya sastra anak adalah karya seni yang imajinatif dengan unsur estetisnya
dominan yang bermedium bahasa, baik lisan ataupun tulisan yang secara khusus dapat
dipahami oleh anak-anak dan berisi tentang dunia yang akrab dengan anak-anak.

Tiga ciri yang membedakan antra sastra anak dengan sastra orang dewasa,
yaitu unsur pantangan, penyajian dengan gaya secara langsung dan fungsi terapan.

Kegiatan Belajar 2 : Model Pembelajaran Bahasan Indonesia dengan Fokus


Sastra di SD

Pemilihan metode dan teknik harus melihat untu tujuan apa bahan
tersebutdisiapkan.Model kegiatan pembelajaran dapat laksana tergantung pada
kreativitas sebagai guru. Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan fokus satra dapat
disajikan dengan berbagai variasi metode dan teknik pembelajaran, materi, metode
dan teknik harus selalu diperhatikan dengan sesuaikan dengan tingkat usia dan
kebutuhan anak.

Menurut Huck (1989:6-10) pemilihan materi harus sesuai dengan kebutuhan


anak adalah bahwa sastra untuk anak-anak harus memiliki nialai-nili yag
mencangkup nilai yang bersifat personal.

Anda mungkin juga menyukai