Bahasa adalah system lambang yang bermakna, arbiter , konvensional, dan produktif
yang dipergunakan oleh setiap individu dan anggota sosial untuk berkomunikasi, berkerja
sama dan mengidentifikasi diri.
Secara umum, bahasa memiliki fungsi personal dan sosial. Secara khusus,bahasamemiliki
fungsi instrumental,personal,regulator,heuristic, imajinatif, intraksional dan informatif.
Dalam penggunaannya, bahasa memiliki wujud yang bervariasi. Variasi atau ragam
bahasa dapat dikelompokan berdasarkan pemakai dan pemakaiannya.Berdasarkan
pemakainnya ragam bahasa dapat dilihat dari segi :
Belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara tetap melalui pengalaman,
pengamatan dan bahasa, yang dilakukannya secara aktif. Hasil belajar atau perubahan
tingkah laku itu berkaitan dengan pengetahuan, sikap atau keterampilan yang dibangun
siswa berdasarkan apa yang telah dipahami atau dikuasai sebelumnya.
Tugas guru adalam pembelajaran adalah menciptakan kegiatan dan lingkungan belajar
yang dapat merangsang dan mendorong keterlibatan siswa secara aktif.Sesibuk apapun
guru kalau siswa tidak mengalami proses belajar maka pembelajaran sebenarnya tidak
pernah terjadi. Dalam perspektif ini siswa adalah objek belajar, sedangkan guru lebih
sebagai fasilitator, motivator, desainer dan organisator.
Dalam kaitannya dengan belajar bahasa di sekolah , guru perlu memahami bahwa
sebelum masuk ke sekolah , siswa telah belajar bahasa melalui komonitasnya. Mereka
belajar bahasa (menyimak, berbicara,membaca dan menulis), bukan demi bahasa itu
sendiri, melainkan karena ada dorongan oleh kebutuhannya untuk memahami dan
dipahami. Anak-anak itu belajar melalui pengamatan , eksperimen, dan interaksi langsung
dalam situasi yang nyata dengan keluarga, teman sebaya, masyarakat, media dan
lingkungannya.
Dengan strategi belajar yang dilakukannya, mereka dengan sangat cepat menguasai
kemampuan berbahasa layaknya orang dewasa. Pola belajar bahasa yang mereka lakukan
adalah sebagai berikut :
Pemerolehan bahasa ke dua adalah bahasa yang dipelajari dan dikuasai anak setelah
menguasai satu bahasa.Dalam kontek anak Indonesia atau bahasa asing.Tergantung
pada bahasa mana yang pertanma dikuasai anak lebih dahulu.
Ada teori yang menonjol yang dikemukan dalam pemerolehan bahasa dua yaitu:
2.Teori akomodasi, yang menyatakan bahwa cara pemebelajaran B2 dengan membatasi diri
dalam berhubungan dengan masyarakat , pemilik B2. Identifikasi hubungan antara
kedua kelompok akan menimbulkan motivasi yang mempengaruhi keberhasilan
pemerolehan B2.
3.Teori wacana, yang berpendapat bahwa pembelajaran B2 akan menemukanakan makna
bahasa melalui keterlibatnnya dalam komunikasi. Semakin serinag pembelajaran
terlibat dalam komunikasi alamiah ( dalam konteks berbahasa langsung) maka akan
semakin baik kemampuan B2nya.
6. Hipotesis universal yang menyatakan bahwa bahasa antara anak akan terisis dengan
kaidah-kaidah bahasa yang bersifat universal.Pengusaan struktur B1 akan
membantu pembelajaran dalam pemerolehan B2.
Pendekatan adalah sikap atau pandangan tentang hakikat bahasa dan pengajarannya
yang diyakiniani kebenarannya oleh guru , metode berhubungan dengan pemilihan
bahan, pengurutan bahan,penyajian bahan,dan pengulangan bahan, sedangkan teknik
mengndung pengertian lebih sempit daripada metode, yaitu cara-cara yang dilaksanakan
guru dalam kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam pengertian yang sempit kurikulum adalah rencana pelajaran di sekolah. Secara luas
kurikulum dikemukakakan oleh beberapa ahli,antara lain oleh John Dewwy, Caswell dan
Campbli Hilda Taba, Johnson dan lain-lain.Pengertian kurikulum menurut UU No.2
tahun 1989 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenal isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar
mengajar.
Adapun fungsi kurikulum bagi guru sebagai pedoman dalam menyusun dan
mengorganisasian pengalaman belajar siswa serta sebagai pedoman mengevaluasi
perkembangan siswa. Bagi kepala sekolah fungsi kurikulum sebagai pedoman supervise,
sebagai pedoman dalam pengembangan kurikulum dan sebagai pedoman mengevaluasi
kegiatan belajar mengajar.
Fungsi utama bahasa adalah alat untuk berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran
Bahasa Indonesia diarahkan agar siswa terampil berkomunikasi, sedangkan fungsi utama
sastra adalah sebagai penghalusan budi,peningkatan rasa kemanusian dan kepeduliaan
sosial,penumbuhan apersepsi budaya dan penyaluran gagasan, imajinasi dan ekspresi
secara kreatif dan konstruktif, baik secara lisan maupun tertulis.
Modul 5 : Telaah Kurikulum dan Buku Teks mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Sekolah dasar Kelas Tinggi
Setiap kelas dalam Kurikulum Bahasa Indonesia SD Tahun 2004 dimulai dengan aspek
Mendengarkan yang sudah ditetapkan Stndar Kompetensinya. Kemudian Stndar
Kompetensi ini dijabarkan dalam bentuk table yang terdiri atas Kompetensi Dasar,
Hasil Belajar, Indikator dan Materi Pokok..Setelah aspek mengdengarkan, diikuti oleh
aspek berbicara, aspek membaca dan aspek menulis begitu seterusnya. Sistemmatika ini
sama untuk kelas 1 sampai 6.
Guru dalam mencari materi pokok pembelajaran tidak harus tergantung pada buku teks yang ada.
Guru harus kreatif denganjalan mencari materi pokok tersebut dari sumber-sumber
lain, dan bilamana perlu guru dapat menyusun sendiri buku teks tersebut. Untuk
kepentingan itu guru harus mempunyai pengetahuan tentang syarat –syarat
penyususnan buku teks yang baik.
Modul 6 : Pembelajaran Membaca dan Menulis Permulaan (MMP)
Kemampuan melek huruf ini selanjutnya dibina dan ditingkatkan menuju pemilikan
kemampuan membaca tingkat lanjut, yakni kemempuan melek wacana adalah
kemampuan membaca yang sesungguhnya, yakni kemampuan mengubah lambang-
lambang tulis menjadi bunyi bermakna disertai pemahaman akan lambang –lambang
tersebut.
Sajian pertana awal-awal anak memasuki lingkungan sekolah adalah program MMP
(Membaca Menulis Permulaan).Dalam pelaksanaan pembelajaran, dikenal bermacam-
macam metode perkembangan pembelajaran MMP, yakni metode eja, metode bunyi,
metode Suku kata(Silaba), Mtode kata (Lembaga Kata)Metode Global dan Metode
SAS.
Pembelajaran MMP dengan metode Bunyi dan Metode Eja / Abjad/ Alfabet
dimulai dengan pengenalan unsur bahasa terkecil yang tidak bermakna, yakni
lambang-lambang huruf .Berbekal pengetahuan tentang lambang-lambang huruf ,
bergerak pada pengenalan satuan-satuan bahasa di atasnya yakni suku kata lalu
bergerak menuju pengenalan kata hingga sampai pada pengenalan kalimat.Perbedaan
kedua metode ini terletak pada cara pelafalan lambang-lambang hurufnya, misalnya
huruf /b/dalam metode Ejaan/Abjad/Alfabet
Pembelajaran menulis permulaan terbagi dua tahap yakni pengenalan huruf dan
pelatihan menulis. Terdapat bermacam variasi bentuk latihan menulis permulaan
dinataranya latihan menulis ( memegang pensil dan gerakan tangan), mengeblat,
menggubungkan tanda titik-titik, menatap , menyalin, menulis halus/ indah, dikte,
melengkapi tulisan dan mengarang sedehana.
Modul 7 :Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI
Tujuan dan manfaat pembelajaran bahasa Indonesia dengan berbagai fokus tersebut
untuk mengembangkan salah satu komponen pembelajaran Bahasa Indonesia yang
dititik beratkan pada pengembangan kompetensi dasar dari salah satu aspek pengajaran
bahasa.
Salah satu tahap yang harus ditempuh guru sebelum melaksanakan kegiatan belajar
mengajar adalah menyusun rencana pembelajaran. Dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia (BI) menuruk Kurikulum 2004 Mata pelajaran BI ada 4 keterampilan
berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.Guru harus dapat
memadukan empat keterampilan dengan kompetensi dasar dan kebahasaan sastra.
Tujuan memcaba di SD kelas rendah adalah melatih siswa menggerakan mata dari kiri
ke kanan, mengasosiasikan huruf dengan bunyi bahasa, dan membaca kata-kata dan
kalimat sederhana. Jadi masih bersifat mekanis. Sedangkan, tujuan membaca di SD
kelas tinggi ditekankan pada pemahaman secara komprehensif.
1. Membaca permulaan
2. Membca nyaring
3. Membaca dalam hati
4. Membaca pemahaman
5. Membaca bahasa
6. Membaca teknik
Sebelum mengajar di depan kelas tentunya guru harus membuat persiapan tertulis
yang dahulu disebut Model Satuan Pelajaran (MSP). Untuk menyusun MSP ini guru
harus paham tentang pemilihan materi, metode dan teknik.Format model
pembelajaran ini sudah ada contohnya yang bersifat tentative yang dimuat dalam
Acuan Pengembangan Kurikulum 2004.
a.Identitas mata pelajaran yang meliputi :Mata pelajaran, satuan pendidikan , kelas/
semester,waktu.
b. Kompetensi Dasar mata pelajaran yang meliputi : kompetensi dasar,hari belajar indikator
hasil belajar
c. Bagian yang harus dikembangkan guru meliputi : langkah pembelajaran, alat, bahan
sumber,penilaian.
Modul 9 : Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Fokus Menulis
Dalam proses pembelajaran terpadu peran guru sangat besar. Guru harus mamapu
menciptakan situasi belajar yang memungkinkan siswa aktif untuk berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa tulis.
Tujuan menulis di SD kelas rendah dan kelas tinggi dapat dilihat pada hasil
kolom Hasil belajar pada aspek menulis di dalam Diknas, yaitu Standar Kompetensi
Mata Pelajaran Bahasa Sekolah Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kurikulum
2004.
Penyimak yang baik adalah penyimak yang memiliki kondisi fisik dan mental
yang baik misalnya sikap perhatian yang baik.Bahan simakan yaitu pesan yang
disampaikan pembicara kepada penyimak melalui komunikasi lisan. Teknik
menyimak efektif dilakukan dengan empat cara, yaitu menyimak dengan kritis dan
membuat catatan.
Materi atau bahan pelajaran menyimak dapat diambil dari berbagai sumber.
Dalam menyusun bahan ajar yang perlu diperhatikan adalah : siswa,
pendekatan,tema, (khusus untuk kelas rendah), media,lingkungan, kompetensi dasar
kebahasaan,sarana.Dua hal yang merupakan syarat utama memilih teks yang
diperdengarkan adalah menarik minat dan dekat dengan kebutuhan siswa.
Pengertian apresiasi sastra secara umum dapat diartikan sebagai penilaian yang baik
atau penghargaan terhadap karya sastra.Istilah apresiasi mengandung makna
pengenalan melalui persaan atau kepekaan batin dan pemahaman serta pengakuan
terhadap nilai-nilai keindahan yang diungkapkan pengarang.
Karya sastra anak adalah karya seni yang imajinatif dengan unsur estetisnya
dominan yang bermedium bahasa, baik lisan ataupun tulisan yang secara khusus dapat
dipahami oleh anak-anak dan berisi tentang dunia yang akrab dengan anak-anak.
Tiga ciri yang membedakan antra sastra anak dengan sastra orang dewasa,
yaitu unsur pantangan, penyajian dengan gaya secara langsung dan fungsi terapan.
Pemilihan metode dan teknik harus melihat untu tujuan apa bahan
tersebutdisiapkan.Model kegiatan pembelajaran dapat laksana tergantung pada
kreativitas sebagai guru. Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan fokus satra dapat
disajikan dengan berbagai variasi metode dan teknik pembelajaran, materi, metode
dan teknik harus selalu diperhatikan dengan sesuaikan dengan tingkat usia dan
kebutuhan anak.