Anda di halaman 1dari 19

BAB I

Pendahuluan
A. Latar Belakang
Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan setiap individu dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa itulah manusia dapat saling berinteraksi satu
sama lainnya. Dalam dunia pendidikan keterampilan berbahasa dalam kurikulum di
sekolah biasanya mencakup empat segi, yaitu, ketrampilan menyimak atau
mendengarkan, keterampilan berbicara, ketrampilan membaca, dan keterampilan
menulis.
Pada makalah ini, akan dijelaskan tentang konsep dsar teori membaca dan
menulis. Membaca mempunyai peranan sosial yang amat penting dalam kehidupan
manuisa sepanjang masa. Yang dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan
informasi, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa
tulis sedangkan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan
untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang
lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan
menulis ini maka sang penulis harus terampil dalam menyusun struktur bahasa, dan
kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, melainkan
harus melalui latihan dan praktek yang banyak dan teratur.
Dalam pembahasannya keterampilan membaca dan menulis bukan hanya
ditekankan pada salah satunya karena sebagai alat komunikasi keempat aspek ini
dalam penggunaanya sebagai alat komunikasi tidak dapat berdiri sendiri, satu sama
lain berkaitan dan menentukan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian, tujuan, fungsi serta teori dalam membaca ?
2. Bagaimana jenis, tingkatan, dan teknik dalam membaca ?
3. Apakah pengertian, tujuan, fungsi, teori dalam menulis ?
4. Bagaimana jenis tingkatan, model, teknik serta model permulaan
dalam menulis ?
5. Bagaimana topik argumentasi, perencanaan tulisan argumentasi,
pengembangan argumentasi serta pentusunan eksposisi ?
C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian, tujuan, fungsi serta teori dalam


membaca.
2. Untuk mengetahui bagaimana jenis, tingkatan, dan teknik dalam
membaca.
3. Untuk mengetahui pengertian, tujuan, fungsi, teori dalam menulis
4. Untuk mengetahui bagaimana jenis tingkatan, model, teknik serta
model permulaan dalam menulis.
5. Untuk mengetahui topik argumentasi,

perencanaan

tulisan

argumentasi, pengembangan argumentasi serta penyusunan eksposisi.

BAB II
PEMBAHASAN
2

A. Konsep Dasar dan Teori membaca Bahasa Indonesia


1. Pengertian Membaca
Membaca adalah suatu keterampilan berbahasa dalam bentuk
kegiatan seperti melihat serta memahami isi tulisan, baik dengan cara
diucapkan maupun hanya dalam hati.1 Dalam kegiatan membaca
terdapat

beberapa

aspek

yaitu

aspek

gerak

dan

aspek

pemahaman.Aspek gerak adalah aspek membaca yang mencakup


pengenalan huruf dalam bacaan, pengenalan unsur bahasa, dan
hubungan kecepatan membaca dalam hati.
Sebagaimana dikutip oleh Dalman dari Tarigan, Membaca juga
merupakan suatu proses yang dilakukan dan digunakan oleh pembaca
untuk memperoleh pesan yang akan disampaikan seorang penulis
dalam menyampaikan kata-kata.2
Hal senada juga dikemukakan oleh Harjasujana yang menyatakan
membaca adalah kegiatan interaktif yang memberikan kesempatan
kepada pembaca dan penulis untuk membawa pesan yang akan
disampaikan masing-masing.3
Selain itu, membaca bukan hanya sekedar melihat kumpulan huruf
yang membentuk sebuah kata, kalimat, paragraf, dan wacana saja.
Tetapi membaca adalah memahami isi idea atau gagasan baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam bacaan.
2. Tujuan Membaca
Membaca seharusnya memiliki tujuan untuk memcari dan
memperoleh pesan atau memhami makna melalui bacaan. Ada enam
macam tujuan membaca, yaitu :
a. Kesenangan
b. Menyempurnakan membaca nyaring
c. Menggunakan strategi tertentu
d. Memperbahurui pengetahuannya tentang suatu topic

1 Alang Khoiruddin, dkk, Sapu Jagat Bahasa dan Sastra Indonesia Teori Dasar
Pembelajaran Bahasa Indonesia,(Lamongan: Pustaka Ilalang,2007), hlm. 128
2 H.G.Tarigan,Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, dalam
Dalman ,Keterampilan Membaca,(Jakarta: Raja Grafindo, 2014), hlm, 5.
3 Samsu Somadayo, Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2011), hlm.5
3

e. Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah


diketahui.
f. Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis.4
3. Fungsi Membaca
Dalam kegiatan membaca disebutkan oleh Kundharu dalam bukunya
termasuk jantungnya pendidikan dan memiliki fungsi, antara lain5 :
a. Fungsi Intelektual
Dengan membaca akan meningkatkan daya berfikir. Misalnya,
mebaca buku pelajran, karya ilmiah.
b. Fungsi Pemacu Kreatifitas
Dari hasil membaca akan mendorong kita lebih berkreatifitas
dalam berkarya.
c. Fungsi Praktis
Dengan membaca kita akan meperoleh pengetahuan secara
mudah dalam kehidupan. Misalnya, resep membuat makanan.
d. Fungsi Religious
Membaca dapat meningkatkan keimanan dan mendekatkan diri
e. Fungsi Informatif
Dengan banyak membaca kita akan lebih cepat dalam
memperoleh informasi.
f. Fungsi Rekreatif
Membaca juga digunakan sebagai saran penghibut hati.
Misalnya, buku novel, cerita humor.
g. Fungsi Sosial
Kegiatan membaca akan terasa mempunyai fungsi sosial
apabila dilaksanakn secara lisan atau nyaring. Dengan demikian
kegiatan membaca tersebut langsung dapat dimanfaatkan oleh
orang lain dalam sikap berucap, berbuat dan berfikir. Misal,
pembacaan berita.
h. Fungsi Pembunuh Sepi
Membaca juga berfungsi mengisi waktu luang. Missal,
membaca majalah, surat kabar.
4. Teori Membaca
Ketika membaca, tujuannya adalah mendapatkan informasi. Lebih
tepatnya dalam membaca akan lebih baik apabila informasi yang
4 Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara,2008), hlm.
11.
5 Kundharu Sardono dan St.Y.Slamet, Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia
Teori dan Aplikasi,(Yogyakarta: Graha Ilmu,2014), hlm. 101
4

diperlukan, ditentukan terlebih dahulu dan disebut informasi fokus.


Informasi fokus adalah hal terpenting yang terdapat dalam teks bacaan.
Ada beberapa teori membaca yang dikemukakan oleh Tampubolon 6,
dalam mencari sebuah informasi yang terdapat dalam teks bacaan,
yaitu :
a. Baca Pilih (Selecting) adalah bahwa pembaca memilih bahan
bacaan yang dianggap berisi informasi fokus yang ditemukan.
b. Baca-lompat (Skipping) ialah pembaca dalam menemukan
bagian bacaan yang berkaitan , dan melampaui bagian-bagian
lain.
c. Baca layap (skimming) ialah pembaca dengan cepat
menemukan isi umum suatu bacaan.
d. Baca- tatap (scanning) yaitu membaca dengan cepat dan
memusatkan perhatian untuk menemukan bagianyang berisi
informasi fokus yang telah ditentukan.
B. Jenis,Tingkatan Membaca dan Teknik Menyimak
1. Jenis Membaca
apabila kita ketahui duni pendidikan dan keilmuan baik di dalam dan
di luar lembaga pendidikan sangatlah mensyaratkan kegiatan dan
kreativitas membaca. Membaca merupakan kunci untuk mengetahui
yang sebelumnya belum pernah kita ketahui.
Dalam pembagian jenis- jenis membaca, terdapat

beberapa

jenis. Akan tetapi pada makalah ini akan dibahas beberapa jenis-jenis
membaca. Jenis-jenis membaca yang dimaksud, yaitu :
a. Membaca Cepat
Membaca cepat atau speed reading merupakan salah satu jenis
Membaca yang dilakukan dalam waktu yang relatif singkat dan
cepat dalam memahami isi bacaan secara garis besar saja. Pada
jenis membaca cepat hanya mementingkan kata-kata kunci atau
hal-hal yang penting saja.7
b. Membaca Teknik
Pada jenis membaca teknik di perlukan pelafalan, pelafalannya
bersifat formal, jenis teknik ini mementingkan kebenaran serta
6 D.P Tampubolon, Kemampuan Membaca:Teknik Membaca Efektif dan Efisien,(Bandung:
Angkasa, 1990) , hal. 15
7 Alang Khoiruddin, dkk, Sapu Jagat Bahasa dan Sastra Indonesia Teori Dasar
Pembelajaran Bahasa Indonesia, hlm. 131
5

ketepatan intonasi dan jeda, bukan berarti keindahan dalam


mebaca

teknik

mengabaikan

hal

diatas.

Misal

dalam

pelafalannya seperti membaca berita, penataran, pidato. 8


c. Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman merupakan suatu proses untuk memperoleh
makna

yang

secara

tidak

langsung

juga

melibatkan

pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh pembaca


kemudian dihubungkan dengan isi bacaan. Terdapat tiga hal
pokok dalam membaca pemahaman, yaitu :
1) Pengetahuan dan pengalaman membaca pemahaman
tentang topik bacaan.
2) Menghubungkan pengetahuan dan pengalaman dengan
teks yang akan dibaca.
3) Dalam memperoleh makna dengan secara aktif sesuai
dengan pandangan yang dimiliki.9
2. Tingkatan Membaca
Pertama, pembaca yang akan belajar membaca sebelumnya terlebih
dahulu

memasuki

tingkatan

membaca

permulaan. Tahap

ini,

merupakan tahap awal dalam belajar membaca, membaca permulaan


merupakan keterampilan awal yang harus dipelajari oleh pembaca dan
mempunyai permulaan tingkatan awal agar seseorang dapat membaca
yang mencakup, :
a. Pengenalan bentuk huruf
b. Pengenalan unsur-unsur linguistik
c. Pengenalan pada ejaan dan bunyi pola ejaan dan bunyi
d. Kecepatan baca bertaraf lambat.10
Tingkatan membaca khususnya pada anak SD atau kelas rendah
diberikan di kelas satu sampai dengan kelas tiga. Dalam membaca
permulaan anak perlu dilatih membaca dengan pelafalan yang benar
dan intonasi yang tepat. Pada saat anak memasuki kelas , mereka
8 Kundharu Sardono dan St.Y.Slamet, Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia
Teori dan Aplikasi,hlm. 123
9 Samsu Somadayo, Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca, hlm.10
10 Dalman ,Keterampilan Membaca, hlm, 86.
6

seharusnya tidak lagi menggunakan membaca permulaan karena sudah


berada dikelas tinggi. Maka dari itu mereka harus memasuki tahap
membaca pemahaman.
Kedua, Membaca
memahami.

Dalam

pemahaman

membaca

adalah

pemahaman,

membaca
pembaca

untuk
dituntut

memahami isi dalam bacaan. Maka dari itu, setelah membaca teks ,
seorang pembaca dapat menyampaikan hasil pemahamannya dalam
membaca dengan cara membuat rangkuman isi bacaan dengan
menggunakan bahasa sendiri.
3. Teknik Menyimak
Djago Tarigan dan H.G Tarigan menjelaskan, dalam pengajaran
keterampilan menyimak terdapat beberapa teknik11, antara lain :
a) Dengar-Ulang ucap
Ucapan yang hendak diperdengarkan dan dieprsiapkan secara
cermat oleh guru. Isi model ucapan dapat berupa kata, kalimat,
ungkapan kata mutiara yang dapat dibacakan kemudian
disimak oleh siswa.
b) Dikte
Ucapan yang akan digunakan dalam dengar-ulang ucap dapat
digunakan dalam dengar tulis. Dengar ulang ucap menuntut
reaksi bersifat lisan.
c) Dengar-kerjakan
Model ucapan berisi kalimat-kalimat perintah. Siswa yang
menyimak isi ucapan mereaksi sesuai dengan instruksi. Reaksi
biasanya dalam bentuk perbuatan.
d) Dengar-Terka
Guru menyusun deskripsi sesuatu benda tanpa menyebutkan
nama bendanya. Deskripsi dibacakan atau diputar rekamannya
kepada siswa. Siswa menyimak teks lisan dengan saksama,
kemudian menerka isinya
e) Memperluas Kalimat
Guru menyebutkan sebuah kalimat. Siswa mengucapkan
kembali

kalimat

tersebut.

Kembali

guru

mengulangi

mengucapkan kalimat tadi. Kemudian guru mengucapkan kata


atau kelompok kata lain. Siswa melengkapi kalimat tadi dengan
11 Djago Tarigan dan H.G. Tarigan, Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa,
(Bandung:Angkasa,1987), hlm.38
7

kelompok kata yang disebutkan terakhir oleh guru. Hasilnya


adalah kalimat yang diperluas.
f) Bisik Berantai
Guru membisikkan suatu kalimat kepada siswa yang paling
depan atau pertama. Siswa tersebut menyampaikan kalimat tadi
dengan cara membisikkannya ke telinga siswa berikutnya.
Demikian seterusnya sampai siswa terakhir. Siswa terakhir
mengucapkan kalimat tadi dengan suara nyaring. Atau boleh
juga siswa terakhir menuliskan kalimat tersebut.
g) Merangkum
Menyimak bahan simakan yang agak panjang dapat dilakukan
dengan berbagai cara. Salah satunya ialah melalui penyingatan.
Meragkum berarti merangkum bahan yang panjang menjadi
sedikit mungkin, namun yang sedikit itu dapat mewakili atau
menjelaskan yang panjang.
h) Menjawab pertanyaan
Cara lain untuk mengajarkan menyimak yang efektif ialah
melalui latihan menjawab pertanyaan, apa, siapa, mengapa,
dimana, bilamana, dan mengapa yang diajukan kepada bahan
simakan
C. Konsep Dasar Teori Menulis Bahasa Indonesia
1. Pengertian Menulis
Menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi penyampaian informasi
dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Menulis
merupakan proses bersifat kreatif yang hendak menuangkan sebuah
gagasan bahasa tulisan, misalnya memberitahu, meyakinkan, atau
menghibur12.
Menulis juga bisa dikatakan sebagai sebuah kegiatan merangkai huruf
menjadi sebuah kata ataupun kalimat agar dapat disampaikan kepada
orang lain, supaya orang lain dapat memahaminya.
2. Tujuan Menulis
Dibawah

ini

terdapat

beberapa

tujuan

keterampilan menulis menurut Andayani, yaitu13 :


a) Untuk memberikan suatu informasi
b) Untuk meyakinkan atau mendesak
c) Untuk menghibur
12 Dalman, Keterampilan Menulis, (Jakarta: Raja grafindo, 2015), hlm. 4
8

pembelajaran

d) Untuk mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat

3. Fungsi Menulis
Menulis dapat memudahkan siapa saja dalam menikmati interaksi,
memperdalam daya tanggap untuk memecahkan sebuah masalah.
Secara rinci fungsi menulis adalah :
a) Sarana
untuk
mengungkapkan

diri

yaitu

dengan

mengungkapkan perasaan hati.


b) Menulis sebagai sarana pemahaman, maksudnya adalah dengan
seseorang menulis maka dapat menancapkan suatu pengetahuan
kedalam fikirannya.
c) Menulis dapat membantu mesngembangkan kepuasan pribadi,
kebangganm perasaan.
d) Menulis dapat meningkatkan keterlibatan secara bersemangat.
e) Menulis mampu mengembangakan suatu pemahaman dan
kemampuan menggunakan bahasa.14
4. Teori Menulis
Teori Menulis menurut Kundharu Sardono dalam Weaver, merupakan
teknik atau cara untuk menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis
untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan. Adapun teori menulis
yang berkembang saat ini adalah menulis model proses, yakni dengan
melalui tahapan-tahapan15:
a) Pra menulis
Langkah awal sebelum menulis dianjurkan untuk memilih
topik, mengumpulkan dan menyesuaikan ide, mengidentifikasi
tujuan menulis, memilih dan memilah terhadap model yang
sesuai berdasarkan pembaca dan tujuan menulis.
b) Pengedrafan

13 Andayani, Problema dan Aksioma: Dalam Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia,


(Yogyakarta: Deepublish, 2015 hlm. 190
14 Ibid, hal. 192
15 Kundharu Sardono dan St.Y.Slamet, Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia
Teori dan Aplikasi,hlm. 169
9

Dalam tahap ini dianjurkan untuk menulis draf kasar (rengrengan), menulis beberapa hal yang menarik bagi pembaca,
lebih menekankan isi daripada mekanik.
c) Merevisi
Setelah hasil tulisan di baca oleh beberapa pembaca, penulis
sebaiknya mendiskusikan tulisan tersebut kepada pembaca
sehingga para pembaca membuat beberapa komentar dan saran,
kemudian penulis bisa memuat beberapa komentar dan saran
dari pembaca.
d) Mengedit
Penulis dianjurkan untuk membaca kemudian merapikan tata
bahasa maupun tata letak sehingga hasil tulisan bisa lebih
maksimal dari segi kualitas dan kuantitasnya.
e) Mempublikasikan
Mempublikasikan tulisan dalam bentuk yang sesuai dan
membagikan tulisan tersebut kepada para pembaca.
D. Jenis, Tingkatan, dan Teknik Menulis
1. Jenis Menulis
Berbagai macam tulisan dapat didasarkan pada isi sebuah tulisan . Di
dalam sebuah isi tujuan tulisan dapat mempengaruhi informasi,
pengorganisasian, dan aturan dalam sebuah tulisan 16. Berdasarkan hal
tersebut, tulisan dapat dibedakan menjadi empat, yaitu :
a) Deskripsi
Menurut Lamudin Finoza, deskripsi adalah bentuk tulisan yang
bertujuan memperluas pengetahuan dan pengalaman seorang
pembaca dengan menuliskan hakikat dan sebuah objek yang
sesungguhnya.17
b) Narasi
Narasi merupakan cerita yang berusaha mengisahkan dan
merangkaikan sebuah peristiwa dari waktu ke waktu, didalanya
juga terdapat tokoh yang menghadapi suatu konflik yang
susunannya diatur secara sistematis.18
16 Jauharoti Alfin,Bahasa Indonesia 1, (Surabaya: Aprinta: 2008, hlm 30
17 Lamudin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia,(Jakarta: Diksi Insan Mulia, 2008), hlm.
93
18 Dalman, Keterampilan Menulis, (Jakarta: Raja grafindo, 2015), hlm. 106
10

c) Eksposisi
Eksposisi adalah karangan yang berusaha menerangkan suatu
hal atau gagasan. Dalam memaparkan sesuatu, kita dapat
mengembangkan sebuah gagasan sehingga menjadi luas dan
gampang dimengerti19.
d) Argumentasi
Sebuah tulisan atau karangan yang membuktikan kebenaran
atau ketidakbenaran sebuah pernyataan kepada pembaca agar
menerima sesuatu kebenaran hingga pembaca meyakini
kebenaran itu.20
e) Persuasi
Tulisan atau karangan persuasi menurut Lamudin Finoza adalah
karangan yang bertujuan membut pembaca percaya, yakin dan
terbujuk akan hal yang hendak dikomunikasikan baik berupa
fakta pendapat, gagasan ataupun perasaan seseorang.21
2. Tingkatan Menulis
Dalam bukun Bahasa Indonesia Berbasis Kepenulisan, Engkos Kosasih
menjelaskan bahwa terdapat lima tingkatan dalam dalam menulis.
Tingkatan menulis tersebut, yaitu:22
a)
Timbulnya pemahaman baca tulis (emergent literacy),
b)
Menulis permulaan (beginning writing).
c)
Pembinaan kelancaran menulis (building fluency).
d)
Menulis untuk kesenangan dan belajar (writing for
pleasure /reading to learn)
e)
Menulis matang ( mature writing)

3. Teknik Menulis
19 Djoko Widagdho, Bahasa Indonesia Pengantar Kemahiran berbahasa Di Perguruan
Tinggi, (Jakarta: IAIN Walisongo Press, 1994), hlm. 15
20 Mudrajad Kuncoro, Mahir Menulis, Kiat Jitu Menulis Artikel Opini, Kolom dan Resensi
Buku, (Jakarta: Erlangga, 2014), hlm. 78
21 Lamudin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia, hlm. 145
22 Engkos Kosasih, Bahasa Indonesia: Berbasis Kepenulisan Karya Ilmiah dan Jurnal,
(Bandung: CV Thursiana, 2012) hlm.112
11

Teknik menulis merupakan cara mengajarkan bahan yang akan di


ajarkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada aspek
menulis. Berikut ini beberapa teknik menulis :23
a) Teknik menulis dari gambar, bertujuan agar siswa dapat
menulis dengan cepat berdasarkan gambar yang dilihat.
b) Teknik menulis objek langsung, bertujuan agar siswa dapat
menulis dengan cepat berdasarkan objek yang dilihat.
c) Teknik pembandingan objek langsung, tujuannya ialah supaya
siswa dapat menulis perbandingan berdasarkan objek yang
dilihat.
d) Teknik pembandingan dua tulisan, tujuannya ialah agar siswa
dapat menulis perbandingan berdasarkan dua tulisan yang
dibaca.
4. Model Menulis Permulaaan
Model menulis permulaan merupakan pelaksanaan pelajaran menulis
yang di terapkan khususnya pada kelas dasar terutama kelas 1 dan 2.
Dalam model menulis permulaan untuk dapat menuliskan huruf
sebagai lambing bunyi, siswa harus dilatih dari cara memegang alat
tulis serta menggerakkan tangannya dengan memperhatikan apa yang
hendak dituliskan. Agar menulis permulaan lebih bermakna, dalam
proses pembelajarannya dilaksanakan setelah siswa mampu mengenali
huruf-huruf24
Dalam penerapannya model menulis permulaan . terdapat langkahlangkah pembelajaran sebagai berikut :
a) Persiapan siswa dilatih bagaimana memegang alat tulis
b) Menulis pola kalimat sederhana
c) Menulis kalimat baru hasil memadukan suku kata
d) Siswa dilatih menuliskan masing-masing huruf yang terdapat
dalam kalimat sederhana seperti yang telah di contohkan.
E. Terampil menulis Jenis karangan Bahasa Indonesia
1) Topik tulisan argumentasi

23 Andayani, Problema dan Aksioma: Dalam Metodologi Pembelajaran Bahasa


Indonesia,hlm. 195
24 Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Pedoman Guru Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas Rendah MI, (Jakarta:Depag RI, 2001), hlm. 106
12

Topik tulisan argumentasi terdiri dari beberapa bagian


pengalaman yang merupakan kesatuan, yang dapat menurunkan sebuah
rancangan. Kenyataan yang ada mengenai sebuah topik dapat
dirumuskan berdasarkan kenyataan. Rancangan sebuah argumentasi
harus emngandung kebenaran yang terpercaya sehigga pembaca
menerima kebenaran yang disampaikan penulis. Ada beberapa yhal
yang perlu diperhatikan dalam menentukan topik argumentasi sebagai
berikut25 :
a)
b)
c)
d)
e)

Berhubungan dengan pengetahuan kita


Menarik dan sesuai minat
Ruang lingkupnya tidak terlalu luas
Memeliki data dan fakta yang berdasarkan kenyataan
Memeliki sumber atau bahan kepustakaan

2) Perencanaan tulisan argumentasi


Perencacanaan dalam penulisan argumentasi adalah sebagai berikut26 :
a) Menentukan topik atau tema
b) Menetapkan tujuan
c) Mengumpulkan data dari berbagai sumber
d) Menyusun kerangkan karangan sesuai dengan topik
yang dipilih
e) Mengembangkan kerangka menjadi tulisan argumentasi
3) Pengembangan tulisan argumentasi
Tulisan argumentasi adalah berfikir kritis dan logis, maka dari itu
tulisan argumentasi harus berdasarkan pada fakta yang ada. Dalam
mengemukakan tulisan argumentasinya, penulis harus memperhatikan
pola pengembangan tulisan argumentasi adalah sebagai berikut :
a) Pembukaan atau pendahuluan adalah bagian yang
berfungsi untuk menarik perhatian pembaca kepada
argumenn yang akan disampaikan dlam tulisan.
b) Isi paragraf adalah bagian yang berisi pembuktian
kebenaran pendapat yang dikemukakan penulis.
c) Penutup adalah bagian yang berisi kesimpulan, seperti
halnya ringkasan isi. Pada rangkaian ini penulis harus
25 Mudrajad Kuncoro, Mahir Menulis, Kiat Jitu Menulis Artikel Opini, Kolom dan Resensi
Buku, (Jakarta: Erlangga, 2014), hlm. 81
26 Dalman, Keterampilan Menulis, (Jakarta: Raja grafindo, 2015), hlm. 140

13

bisa meyakinkan pembaca agar melakukan seperti apa


yang ditulisnya.27
4) Penyusunan Eksposisi
Setiap jenis karangan ataupun tulisan memiliki penyusunan yang tidak
jauh berbeda. Adapun penyusunan tulisan eksposisi sebagai berikut:
a) Menentukan topik yang akan di sajikan
b) Menentukan tujuan eksposisi, setelah kita menentukan
topik yang akan dipaparkan nanti, kita harus memiliki
tujuan yang nantinya akan memberikan penjelasan dan
pemahaman kepada pembaca.
c) Membuat kerangka karangan,

sebelum pembuatan

karangan eksposisi terlebih dahulu kita membuat


kerangkanya secara lengkap dan sistematis.
d) Pembahasan, Setelah kerangka karangan tersusun kita
mengembangkan secara lebih lengkap lagi agar ciri-ciri
eksposisi dapat tersalurkan, eksposisi yang bersifat
informatif, objektif dan logis. Dalam karangan ini
pengarang lebih menjelaskan maksud dari topiknya itu
dengan menyertakan bukti-bukti yang konkret sebagai
penunjang dari pembahasan itu.28
e) Kesimpulan, sesuai dengan tujuan menuliskan sebuah
karangan eksposisi, kesimpulan ini haruslah sejalan
bahkan harus memperkuat tesis tersebut.

27 Djoko Widagdho, Bahasa Indonesia Pengantar Kemahiran berbahasa Di Perguruan


Tinggi, (Jakarta: IAIN Walisongo Press, 1994), hlm. 117
28Dalman, Keterampilan Menulis, (Jakarta: Raja grafindo, 2015), hlm. 134

14

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Konsep Dasar dan Teori Membaca Bahasa Indonesia
a) Pengertian Membaca
Membaca adalah suatu keterampilan berbahasa dalam bentuk
kegiatan seperti melihat serta memahami isi tulisan, baik
dengan cara diucapkan maupun hanya dalam hati
b) Tujuan Membaca
1) Kesenangan
2) Menyempurnakan membaca nyaring
3) Menggunakan strategi tertentu
4) Memperbahurui pengetahuannya tentang suatu topic
5) Megaitkan informasi baru dengan informasi yang telah
diketahui.
6) Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertuli
c) Fungsi Membaca
1) Fungsi Intelektual
2) Fungsi Pemacu Kreatifitas
3) Fungsi Praktis
4) Fungsi Religious
5) Fungsi Informatif
6) Fungsi Rekreatif
7) Fungsi Sosial
8) Fungsi Pembunuh Sepi
d) Teori Membaca
1) Baca Pilih (Selecting)
2) Baca-lompat (Skipping)
3) Baca layap (skimming)
4) Baca- tatap (scanning)
15

2. Jenis, Tingkatan dan Teknik Membaca Bahasa Indonesia


a)

Jenis Membaca
1) Membaca Cepat
2) Membaca Teknik
3) Membaca Pemahaman
3. Konsep Dasar Teori Menulis Bahasa Indonesia

a)

Pengertian Menulis
Menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi penyampaian
informasi dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau
medianya. Menulis merupakan proses bersifat kreatif yang
hendak menuangkan sebuah gagasan bahasa tulisan, misalnya

memberitahu, meyakinkan, atau menghibur


b) Tujuan Menulis
1)
Untuk memberikan suatu informasi
2)
Untuk meyakinkan atau mendesak
3)
Untuk menghibur
4)
Untuk mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat
c) Tingkatan Menulis
1) Timbulnya pemahaman baca tulis (emergent literacy),
2) Menulis permulaan (beginning writing).
3) Pembinaan kelancaran menulis (building fluency).
4) Menulis untuk kesenangan dan belajar (writing for
pleasure /reading to learn)
5) Menulis matang ( mature writing)
d) Teknik Menulis
1)

Teknik menulis dari gambar, bertujuan agar siswa dapat

menulis dengan cepat berdasarkan gambar yang dilihat.


2)
Teknik menulis objek langsung, bertujuan agar siswa dapat
menulis dengan cepat berdasarkan objek yang dilihat.
3)
Teknik pembandingan objek langsung, tujuannya ialah
supaya siswa dapat menulis perbandingan berdasarkan objek yang dilihat.
e) Teknik pembandingan dua tulisan, tujuannya ialah agar siswa
dapat menulis perbandingan berdasarkan dua tulisan yang
f)

dibaca.
Model Menulis Permulaan
Model menulis permulaan merupakan pelaksanaan pelajaran
menulis yang di terapkan khususnya pada kelas dasar terutama
kelas 1 dan 2. Dalam model menulis permulaan untuk dapat
16

menuliskan huruf sebagai lambing bunyi, siswa harus dilatih


dari cara memegang alat tulis serta menggerakkan tangannya
dengan memperhatikan apa yang hendak dituliskan.
menulis

permulaan

lebih

bermakna,

dalam

Agar
proses

pembelajarannya dilaksanakan setelah siswa mampu mengenali


huruf-huruf.
4. Terampil Menulis Jenis Karangan Bahasa Indonesia
a) Topik tulisan argumentasi
1) Berhubungan dengan pengetahuan kita
2) Menarik dan sesuai minat
3) Ruang lingkupnya tidak terlalu luas
4) Memeliki data dan fakta yang berdasarkan kenyataan
5) Memeliki sumber atau bahan kepustakaan
b) Perencanaan Tulisan Argumentasi
1) Menentukan topik atau tema
2) Menetapkan tujuan
3) Mengumpulkan data dari berbagai sumber
4) Menyusun kerangkan karangan sesuai dengan topik yang
dipilih
5) Mengembangkan kerangka menjadi tulisan argumentasi
c) Pengembangan Argumentasi
1) Pembukaan atau pendahuluan adalah bagian yang
berfungsi untuk menarik perhatian pembaca kepada
argumenn yang akan disampaikan dlam tulisan.
2) Isi paragraf adalah bagian yang berisi pembuktian
kebenaran pendapat yang dikemukakan penulis.
3) Penutup adalah bagian yang berisi kesimpulan, seperti
halnya ringkasan isi. Pada rangkaian ini penulis harus bisa
meyakinkan pembaca agar melakukan seperti apa yang
ditulisnya
d) Penyusunan Eksposisi
1) Menentukan topik yang akan di sajikan
2) Menentukan tujuan eksposisi, setelah kita menentukan
topik yang akan dipaparkan nanti, kita harus memiliki
tujuan yang nantinya akan memberikan penjelasan dan
pemahaman kepada pembaca.
3) Membuat kerangka karangan,
karangan

eksposisi

terlebih

sebelum
dahulu

kerangkanya secara lengkap dan sistematis.


17

kita

pembuatan
membuat

4) Pembahasan, Setelah kerangka karangan tersusun kita


mengembangkan secara lebih lengkap lagi agar ciri-ciri
eksposisi dapat tersalurkan, eksposisi yang bersifat
informatif, objektif dan logis. Dalam karangan ini
pengarang lebih menjelaskan maksud dari topiknya itu
dengan menyertakan bukti-bukti yang konkret sebagai
penunjang dari pembahasan itu.
5) Kesimpulan, sesuai dengan tujuan menuliskan sebuah
karangan eksposisi, kesimpulan ini haruslah sejalan
bahkan harus memperkuat tesis tersebut

DAFTAR PUSTAKA
Alfin. Jauharoti. Bahasa Indonesia 1.Surabaya: Aprinta.2008.
Andayani.Problema dan Aksioma: Dalam Metodologi Pembelajaran Bahasa
Indonesia.Yogyakarta: Deepublish. 2015.
Dalman.Keterampilan Menulis.Jakarta: Raja grafindo.2015.
Dalman.Keterampilan Membaca.Jakarta: Raja Grafindo.2015
Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam.Pedoman Guru Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas Rendah MI.Jakarta:Depag RI.2001.
Engkos Kosasih.Bahasa Indonesia: Berbasis Kepenulisan Karya Ilmiah dan
Jurnal.Bandung: CV Thursiana. 2012.
Khoiruddin.Alang, dkk. Sapu Jagat Bahasa dan Sastra Indonesia Teori Dasar
Pembelajaran Bahasa Indonesia.Lamongan: Pustaka Ilalang. 2007.
18

Kuncoro, Mudrajad. Mahir Menulis, Kiat Jitu Menulis Artikel Opini, Kolom dan
Resensi Buku.Jakarta: Erlangga. 2014.
Finoza. Lamudin . Komposisi Bahasa Indonesia.Jakarta: Diksi Insan Mulia.2008.
Rahim.Farida. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar.Jakarta: Bumi Aksara. 2008.
Sardono.Kundharu dan St.Y.Slamet.Pembelajaran Keterampilan
Indonesia Teori dan Aplikasi.Yogyakarta: Graha Ilmu.2014.

Berbahasa

Somadayo, Samsu. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca.Yogyakarta: Graha


Ilmu. 2015.
Tampubolon, D.P. Kemampuan Membaca:Teknik Membaca Efektif dan Efisien. 1990.
Tarigan, Djago dan H.G. Tarigan.Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa.
Bandung:Angkasa,1987
Tarigan,

H.G. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa,


Dalman .Keterampilan Membaca.Jakarta: Raja Grafindo. 2014.

dalam

Widagdho,Djoko. Bahasa Indonesia Pengantar Kemahiran berbahasa Di Perguruan


Tinggi.Jakarta: IAIN Walisongo Press. 1994.

19

Anda mungkin juga menyukai