Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL 1

Kode MK : PDGK4204 NIM : 858889484


Nama MK : Pendidikan Bahasa Indonesia di SD NAMA : TAUFIK HIDAYAT
Prodi/Semester : S1 PGSD Pokjar : GIRI
Nama Tutor : SITI QOMARIYAH, S.Pd M.Pd

1. Halliday (1975, dalam Tompkins dan Hoskisson, 1995) secara khusus mengidentifikasi fungsi-
fungsi sebagai berikut.
a. Fungsi personal, yaitu penggunaan bahasa untuk mengungkapkan pendapat, pikiran, sikap atau
perasaan pemakainya.
b. Fungsi regulator, yaitu penggunaan bahasa mempengaruhi sikap atau pikiran/pendapat orang lain,
seperti bujukan, rayuan, permohonan atau perintah.
c. Fungsi interaksional, yaitu penggunaan bahasa untuk menjalin kontak dan menjaga hubungan sosial,
seperti sapaan, basa-basi, simpati, atau hiburan.
d. Fungsi informatif, yaitu penggunaan bahasa untuk menyampaikan informasi, ilmu pengetahuan atau
budaya.
e. Fungsi heuristik, yaitu penggunaan bahasa untuk belajar atau memperoleh informasi, seperti
pertanyaan atau permintaan penjelasan atas sesuatu hal.
f. Fungsi imajinatif, yaitu penggunaan bahasa untuk memenuhi dan menyalurkan rasa estetis (indah),
seperti nyanyian dan karya sastra.
g. Fungsi instrumental, yaitu penggunaan bahasa untuk mengungkapkan keinginan atau kebutuhan
pemakainya, seperti saya ingin makan dsb,
2. Teori perolehan bahasa kedua B2
a. Model Akulturasi
Akulturasi adalah proses adaptasi atau penyesuaian dengan kebudayaan baru. Dalam pemerolehan B2,
akulturasi dipandang penting karena bahasa sebagai ungkapan budaya serta berhubungan dengan
saling menilai antara masyarakat B1 dengan B2.
b. Teori Akomodasi
Teori akomodasi menyatakan bahwa hubungan masyarakat B1 dengan B2 dalam berinteraksi sangat
menentukan pemerolehan B2. Faktor-faktor berikut akan mempermudah dan mempengaruhi
keberhasilan pembelajar dalam mempelajari B2:
1) Anggapan pembelajar B2 bahwa dirinya merupakan bagian dari masyarakat B2.
2) Tidak memandang rendah kelompok masyarakat B2.
3) Persepsi pembelajar tentang pentingnya etnolinguistik.
4) Terbuka dan tidak ketat dalam mempersepsikan batas kelompok B1 dengan B2.
5) Pembelajar B1 mengidentifikasi diri sama kuat dan memuaskannya dengan kelompok sosial
lainnya.
c. Teori Wacana
Teori wacana menekankan pentingnya pembelajar B2 menemukan makna bahasa melalui
keterlibatannya dalam berkomunikasi. Melalui kesertaannya dalam komunikasi, pembelajar dapat
mengembangkan kaidah gramatika dan penggunaan bahasanya. Teori wacana mempunyai sejumlah
prinsip utama berikut:
1) Pemerolehan B2 mengikuti urutan alamiah dalam perkembangan sintaksis.
2) Penutur asli akan menyesuaikan tuturannya untuk mencapai makna yang disepakati bersama
penutur nonasli.
3) Strategi percakapan yang ditempuh untuk mencapai makna yang disepakati dan masukan
mempengaruhi kecepatan dan urutan pemerolehan B2.
d. Model Monitor
Monitor adalah proses konstruksi kreatif dalam berbahasa. Model Monitor memiliki lima hipotesis
berikut yang mempengaruhi pemerolehan B2:
1) Hipotesis pemerolehan-pembelajaran
2) Hipotesis urutan alamiah
3) Hipotesis monitor
4) Hipotesis masukan
5) Hipotesis saringan afektif
e. Model kompetensi variabel
Model ini menyatakan bahwa cara seseorang mempelajari bahasa akan mencerminkan cara orang itu
menggunakan bahasa yang dipelajarinya. Produk penggunaan bahasa terdiri atas berbagai macam
produk bahasa (wacana) dari yang tidak terencana sampai yang terencana. Produk yang tidak
direncanakan adalah wujud penggunaan bahasa yang penyampaiannya bersifat spontan, tanpa
persiapan, dan tidak melalui pemikiran yang matang. Penggunaan bahasa ini terjadi dalam komunikasi
rutin seperti tutur-sapa, percakapan.
f. Hipotesis Universal
Hipotesis universal menyatakan bahwa anak menemukan kaidah-kaidah bahasa dengan bentuk
gramatika universal, yakni gramatika inti. Contoh gramatika universal, umumnya bahasa memiliki
struktur kalimat yang berpola subjek-predikat. Dalam pembelajaran B2 jika pembelajar menemukan
kaidah B2 yang bermarkah, pembelajar tersebut tergoda untuk kembali ke kaidah B1, terutama apabila
B1 itu memiliki kaidah universal yang sama.
g. Teori Neurofungsional
Teori ini menyatakan adanya hubungan antara bahasa dengan anatomi syaraf. Dua daerah dalam otak,
yaitu belahan otak kanan (daerah Wernickle) dan belahan otak kiri (daerah Brocka), menentukan
pemerolehan B2. Belahan otak kanan berkaitan dengan proses menyeluruh dan berfungsi untuk
merekam dan memproses ujaran yang berpola. Sementara belahan otak kiri berkaitan dengan
penggunaan bahasa secara kreatif yang meliputi pemrosesan secara sintaktik dan semantik, serta
pengendali aktivitas berbicara dan menulis. Dalam kaitannya dengan pemerolehan B2, fokus teori ini
berkenaan dengan perbedaan usia (pada usia kritis otak berada pada kesiapan sempurna untuk belajar
bahasa), fosilisasi (aspek bahasa yang telah terkuasai bertahun-tahun hingga usia dewasa menjadi
unsur kompetensi yang otomatis dan memfosil atau menetap secara permanen), ujaran terpola, dan
pola latihan di kelas dalam mempelajari B2.
3. Rasionalisme adalah faham filsafat yang menyatakan bahwa akal adalah alat terpenting untuk
memperoleh pengetahuan jika empirisme mengatakan bahwa pengetahuan diperoleh dengan alam
mengalami objek empiris maka rasionalisme mengajarkan bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara
berpikir alat dalam berpikir itu adalah kaidah-kaidah logis atau aturan-aturan logika rasionalisme tidak
mengingkari kegunaan Indra dalam memperoleh pengetahuan pengalaman, Indra diperlukan untuk
merangsang akal dan memberikan bahan-bahannya menyebabkan agar dapat bekerja akan tetapi untuk
sampainya manusia kepada kebenaran adalah semata-mata dengan akal the brand Indra, menurut
rasionalisme merupakan bahan yang belum jelas dan kacau bahan ini kemudian dipertimbangkan oleh
akal dalam pengalaman berpikir, akal mengatur bahan itu sehingga dapatlah terbentuk pengetahuan
yang benar. akal dapat bekerja dengan bantuan indera tetapi akal juga dapat menghasilkan
pengetahuan yang tidak berdasarkan bahan indrawi sama sekali. jadi akal dapat menghasilkan
pengetahuan tentang objek yang betul-betul abstrak sejarah rasionalisme Misalnya orang yang tinggal
di tempat yang disiplin dan teratur adalah hal yang rasional bagi dia untuk hidup teratur tetapi orang
yang terbiasa hidup di tempat yang tidak ada aturannya bebas kemudian dibawa ke tempat yang teratur
akan menjadi hal yang tidak rasional bagi dia.
4. Empat komponen KBK
a. Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah memuat berbagai pola pemberdayaan tenaga
kependidikan dan sumber daya lain untuk meningkatkan mutu hasil belajar.
b. Kegiatan Belajar Mengajar memuat gagasan-gagasan pokok tentang pembelajaran dan pengajaran
untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan serta gagasan-gagasan pedagogis dan andragogis yang
mengelola pembelajaran agar tidak mekanistik.
c. Penilaian Berbasis Kelas memuat prinsip, sasaran, dan pelaksanaan penilaian berkelanjutan yang
lebih akurat dan konsisten sebagai akuntabilitas publik melalui penilaian terpadu dengan kegiatan
belajar mengajar di kelas (berbasis kelas), kinerja (performance), dan tes tertulis.
d. Kurikulum dan Hasil Belajar (KHB) memuat perencanaan pengembangan kompetensi peserta didik
yang perlu dicapai secara keseluruhan sejak lahir sampai 18 tahun. Kurikulum dan Hasil Belajar ini
memuat kompetensi, hasil belajar, dan indikator dari Taman Kanak-kanak dan Raudhatul Athfal (TK
& RA) sampai dengan Kelas XII (SMA & MA).

Anda mungkin juga menyukai