Anda di halaman 1dari 10

JAWABAN TUGAS TUTON

Tugas 2

Kode PDGK 4204 & Pendidikan Bahasa Indonesia di SD

MARDANAMAWATI HULU
NIM : 856054888

Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar


UPBJJ Medan

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


Universitas Terbuka
2023
KATA PENGANTAR
Salam
Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas 1 di Mata Kuliah Keterampilan Menulis PDGK 4305.
Tugas ini dibuat berdasarkan panduan dari Dosen mata kuliah yakni Ibu. Imas kurniawaty. Tugas
ini dikerjakan berdasarkan buku panduan modul, dan referensi lain yang relefan

Pada pembuatannya saya sangat menyadari tugas ini jauh dari sempurna, untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk dapat membuatnya lebih sempurna. Akhir kata saya
mengucapkan terimakasih dan salam sehat.
JAWABAN:
1. Fungsi bahasa merupakan alat untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan setiap diri
manusia sebagai makhluk hidup. Oleh Halliday mengidentifikasi fungsi bahasa
meliputi tujuh fungsi, yaitu: (a) fungsi personal, (b) fungsi regulator, (c) fungsi
interaksional, (d) fungsi informatif, (e) fungsi heuristic, (f) fungsi imajinatif, dan (g)
fungsi instrumental. Anda diminta untuk menguraikan tujuh fungsi bahasa di atas!
Jawaban :
a. Fungsi personal, yaitu penggunaan bahasa untuk mengungkapkan pendapat,
pikiran, sikap atau perasaan pemakainya.
b. Fungsi regulator, yaitu penggunaan bahasa untuk mempengaruhi sikap atau
pikiran/pendapat orang lain, seperti rujukan, rayuwan, permohonan atau
perintah.
c. Fungsi interaksional, yaitu penggunaan bahasa untuk menjalin kontak dan
menjaga hubungan sosial, seperti sapaan, basa-basi, simpati atau penghiburan.
d. Fungsi informatif, yaitu penggunaan bahasa untuk menyampaikan informasi,
ilmu pengetahuan atau budaya.
e. Fungsi imajinatif, yaitu penggunaan bahasa untuk memenuhi dan menyalurkan
rasa estetis (indah), seperti nyanyian dan karya sastra.
f. Fungsi heuristik, yaitu penggunaan bahasa untuk belajar atau memperoleh
informasi seperti pertanyaan atau permintaan penjelasan atau sesuatu hal.
g. Fungsi instrumental, yaitu penggunaan bahasa untuk mengungkapkan
keinginan atau kebutuhan pemakainya, seperti saya ingin….

2. Halliday, menyatakan ada 3 tipe belajar yang melibatkan bahasa, yaitu: (a) belajar
bahasa, (b) belajar melalui bahasa, dan (c) belajar tentang bahasa. Coba Anda
menguraikan dengan jelas perbedaan belajar bahasa dengan belajar melalui bahasa,
dan serta belajar tentang bahasa!
a. Belajar Bahasa seseorang mempelajari suatu bahasa dengan fokus pada
penguasaan kemampuan berbahasa atau kemampuan berkomunikasi melalui
bahasa yang digunakannya. Kemampuan ini melibatkan dua hal, yaitu
1). Kemampuan untuk menyampaikan pesan, baik secara lisan (melalui
berbicara) maupun tertulis (melalui menulis), serta
2). Kemampuan memahami, menafsirkan, dan menerima pesan, baik yang
disampaikan secara lisan (melaluikegiatan menyimak) maupun tertulis
(melalui kegiatan membaca). Secara implisit, kemampuan-kemampuan itu
tentu saja melibatkan penguasaan kaidah bahasaserta pragmatik. Kemampuan
pragmatik merupakan kesanggupan pengguna bahasa untuk menggunakan
bahasa dalamberbagai situasi yang berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan,
tujuan, dan konteks berbahasa itusendiri.

b. Belajar melalui bahasa seseorang menggunakan bahasa untuk mempelajari


pengetahuan, sikap, keterampilan. Dalam konteks ini bahasa berfungsi sebagai
alat untukmempelajarisesuatu, seperti Matematika, IPA, Sejarah,dan
Kewarganegaraan.
c. Belajar tentang bahasa seseorang mempelajari bahasa untuk mengetahui segala
hal yang terdapat pada suatu bahasa, seperti sejarah, sistem bahasa, kaidah
berbahasa, dan produk bahasa seperti sastra. Lalu, dari ketiga tipe belajar
bahasa tersebut, mana yang dipelajaridi SD? Belajar bahasa Indonesia untuk
siswa SD pada dasarnya bertujuan untuk mengasah dan membekali mereka
dengan kemampuan berkomunikasi atau kemampuan menerapkan bahasa
Indonesia dengan tepat untuk berbagai tujuan dan dalam konteks yang
berbeda. Dengan kata lain, pembelajaran bahasa Indonesia berfokus pada
penguasaan berbahasa (Tipe 1:belajarbahasa), untuk dapat diterapkan bagi
berbagai keperluan dalam bermacam situasi, seperti belajar, berpikir,
berekspresi, bersosialisasi atau bergaul, dan berapresiasi (Tipe2:belajar melalui
bahasa).Agar siswa dapat berkomunikasi dengan baik maka siswa perlu
menguasai kaidah bahasa dengan baik pula (Tipe 3:belajar tentang bahasa).
Dalam konteks ini, penguasaan kaidah bahasa bukan tujuan, melainkan
hanyalah sebagai alat agar kemampuan berbahasanya dapat berkembang
denganbaik. Dengan demikian, ketiga tipe belajar tersebut saling terkait.
Ketiganya terjadi secara bersamaan dalam belajar bahasa. Ketika siswa belajar
kemampuan berbahasa yang terkait dengan penggunaan dan konteksnya, iapun
belajar tentang kaidah bahasa, dan sekaligus belajar menggunakan bahasa
untuk mempelajari berbagai mata pelajaran. Oleh karena itu,mengapa
pembelajaran bahasa seyogianya dilakukan secara terpadu, baik antara spek
dalam bahasa itu sendiri (kebahasaan,kesastraan,dan keterampilan berbahasa)
atau antar bahasa dengan mata pelajaran lainnya.

3. Ada tiga pandangan yang mengungkapkan proses pemerolehan bahasa pertama, yaitu:
(a) pandangan nativistis, (b) pandangan behavioristis, dan (c) pandangan kognitif.
Uraikan tiga pandangan tersebut di atas dengan singkat dan jelas!
a. Pengertian Bahasa Pertama, Kedua dan Asing
Sebelum mendiskusikan pandangan kaum Behaviorisme tentang pemerolehan
bahasa pertama, istilah-istilah berikut ini: bahasa pertama, bahasa kedua, dan
bahasa asing. Bahasa pertama terjadi apabila pebelajar bahasa, biasanya anak
yang sejak semula tanpa bahasa, kini ia dapat berbahasa. Jadi, bahasa pertama
ialah bahasa yang pertama kali dikuasai seseorang. Jika bahasa yang pertama
kali dipelajarinya satu, bahasa anak itu disebut monolingual; jika dua disebut
bilingual, jika lebih dari dua, disebut multilingual. Bahasa kedua ialah bahasa
yang dimiliki seseorang, sesudah ia menguasai bahasa pertamanya, dan
biasanya bahasa tersebut digunakan sebagai alat komunikasi, berdampingan
dengan bahasa pertama. Bahasa kedua tersebut biasanya diperoleh dalam
lingkungan sosial di mana bahasa itu digunakan. Istilah bahasa asing
digunakan untuk menyatakan bahasa yang diperoleh di dalam lingkungan, di
mana bahasa tersebut biasanya tidak digunakan (yakni biasanya melalui
pembelajaran formal), dan kalau sudah diperoleh, bahasa tersebut tidak
digunakan oleh pembelajar dalam situasi rutin, seharihari (Klien, 1986).
b. Menurut pandangan kaum Behavioris, bahasa
adalah bagian penting dari keseluruhan tingkah laku. Kaum Behavioris ini
menamakan bahasa sebagai perilaku verbal (verbal behavior). Untuk
membangun teori tentang pemerolehan bahasa, para pakar aliran ini
memusatkan perhatian mereka pada aspek-aspek bahasa yang kasat mata,
yang teramati, sehingga data mereka adalah ujaran-ujaran. Teori Behaviorisme
terhadap pemerolehan bahasa bersumber pada teori-teori pembelajaran kaum
behavioris (Behaviorisme Learning Theories). Ada dua teori utama yang
dikembangkan oleh para pakar Behavioris yakni Classical Conditioning dan
Operant Conditioning. Penjelasan berikut ini didasarkan atas sumber utama
dari Angelis dan Martin (1980); dan Clark (1975).
c. Nativis (native: alamiah, bawaan dari lahir), dengan Noam Chomsky sebagai
pelopor utamanya, tidak menganggap penting pengaruh lingkungan.
Pandangan Nativis menyatakan bahwa pemerolehan bahasa ditentukan secara
kodrati. Menurut Chomsky anak lahir sudah dibekali dengan seperangkat alat
yang memungkinkannya untuk dapat memperoleh bahasa. Alat ini
memungkinkannya untuk mengamati secara sistematis bahasa di sekitarnya,
apapunn alasannya, sehingga ia dapat membangun dan mencamkan dalam hati
(internalize) sistem bahasa tersebut. Alat itu dinamakannya Language
Acquisition Device (alat pemerolehan bahasa) yang disingkat menjadi LAD.
LAD ini dianggap sebagai suatu bagian fisiologi dari otak yang dikhususkan
untuk memproses bahasa, dan hanya manusia yang memiliki alat ini, sehingga
hanya manusia yang mampu berbahasa. Menurut pandangan ini, masukan
(input), yakni bahasa yang digunakan di sekeliling anak, hanya pemicu untuk
mengaktifkan LAD ini sehingga anak dapat menguasai bahasa. Kalau manusia
tidak memiliki alat kodrati ini, tidak mungkin ia bisa menguasai bahasa yang
disuguhkan secara alami. Pandangan yang beranggapan bahwa kemampuan
berbahasa merupakan pemerian biologis dalam bahasa Inggris disebut
Innateness Hypothesis (Hipotesis Bawaan atau Hipotesis Kodrati).
4. Teknik dapat mengandung berupa makna yaitu cara-cara dan alat-alat yang digunakan
guru dalam kelas ketika proses belajar mengajar dilaksanakan. Menurut pendapat
Saliwangi ada enam teknik pembelajaran bahasa, yaitu: (a) teknik ceramah, (b) teknik
Tanya jawab, (c) teknik diskusi kelompok, (d) teknik pemberian tugas, (e) teknik ramu
pendapat (brainstorming), (f) teknik simulasi. Jelaskan dengan singkat enam macam
teknik tersebut!
a. Teknik ceramah Teknik ceramah memang dapat digunakan untuk
menyampaikan informasi, terutama kepada mereka yang sudah termotivasi.
Artinya sesorang yang termotivasi untuk mendapatkan inormasi tertentu.
Supaya lebih menarik penggunaan teknik ini bisadilengkapi dengan peragaan,
gambar-gambar, atau yang lain untuk menghindari verbalisme.
b. Teknik tanya jawab Pada umumnya Teknik Tanya-jawab ini mengikuti Teknik
Ceramah yang telah kita lakukan. Tujuanmnya ialah untuk mengecek
pemahaman siswa terhadap ceramah yang bari diberikan atau bisa juga
pertanyaan yang diajukan guru untuk mengecek pemahaman siswa terhadap isi
bacaan yang telah mereka baca. Jika Teknik Tanya-jawab ini tika laksanakan
pada waktu membuka pelajaran, secara tidak langsung kita sudah
melaksanakan pretes, yaitu untuk menjajaki sampai dimana penguasaan siswa
terhadap bahan yang akan kita diberikan.
c. Teknik diskusi kelompok Tujuan digunakan tekni ini adalah melatih siswa
untuk mengeluarkan pendapat dan mau menerima kritikan kalau pendapatnya
memang kurang benar. Juga melalui diskusi kelompok ini siswa dapat menguji
kebenaran pendapatnya sesuatu hal.
d. Teknik Pemberian Tugas Teknik Pemberian Tugas ini disebut juga Resitas
yang dapat diberikan kapada siswa secara individu atau kelompok. Dengan
teknik ini diharapkan siswa lebih mendalami materi pelajaran yang diberikan
guru. Biasanya pemberian tugas ini diikuti oleh tugas melaporkan hasil kerja
siswa yang disebut resitasi.
e. Teknik Ramu Pendapat (brainstorming) Teknik ini merupakan perpaduan dari
Teknik Tanya-jawab dan Teknik Diskusi. Teknik ini bisa diterapkan dalam
pembelajaran sastra misalnya. Siswa kita ajak mendiskusi karya sastra. Secara
bergiliran siswa kita beri kesempatan mengemukakan pendapatnya terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan

5. Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia ini merupakan kerangka tentang
standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia yang harus diketahui, dilakukan,
dan dimahirkan oleh siswa pada setiap tingkatan. Kerangka ini disajikan dalam lima
komponen utama, yaitu: (a) standar kompetensi, (b) kompetensi dasar, (c) hasil
belajar, (d) indikator, dan (e) materi pokok. Buatlah standar kompetensi aspek
mendengarkan untuk kelas rendah di SD dengan menggunakan tabel berikut ini:
Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Hasil Belajar

Indikator
Materi Pokok
No Standar Kompetensi Kompetensi Hasil Indikator Materi Pokok
Dasar Belajar
1 Membedakan berbagai Dapat 1. Membedakan Mendengarkan
bunyi lafal dan nada. membedakan bunyi lafal yang
xxxvi Berbicara 1. bunyi Hanyu hampir mirip.
Mengungkapkan pinyin dalam 1.1
informasi secara lisan kata, frase, Mengidentifikasi
dalam bentuk dialog atau kalimat. nada yang
sederhana. Membaca 1.1 Memahami berbeda dari
1. Memahami setiap makna kosakata yang
kosakata dan kalimat dalam kata, sama. Berbicara
sederhana dengan frase, atau 1. Mengucapkan
membaca secara kalimat. kata-kata yang
nyaring. 1.1 Membaca Berbicara 1. telah diberikan
dengan nyaring Menyampaikan dengan nada
kosakata dan kalimat informasi yang tepat.
dengan lafal dan nada secara lisan xxxvii 1.1
yang bena dengan lafal Mengucapkan
Hanyu pinyin kata-kata yang
yang tepat. telah diberikan
Dan bisa dengan Hanyu
melakukan pinyin yang
dialog tepat. 1.2
sederhana Mampu
dengan lancar. membuat
Membaca 1. percakapan
Memperoleh sesuai dengan
informasi tema wacana.
umum, Membaca 1.
informasi Mampu
tertentu dari menafsirkan
wacana tulis makna dari
sederhana. 1.1 wacana tersebut.
Membaca 1.1 Mampu
dengan nyaring menjawab
Hanyu pinyin pertanyaan
dari wacana tertulis dari
tulis sederhana wacana tersebut.
dengan tepat. 1.2 Membaca
dengan nyaring
nada dengan
tepat.
Referensi
PDGK 4204 Pendidikan Bahasa Indonesia di SD

Nias Utara, Oktober 2023

Mardanamawati Hulu

Anda mungkin juga menyukai