Anda di halaman 1dari 3

Soal Tugas 1

1. Menurut Halliday (1975), fungsi bahasa ada 7 butir (modul hlm 1.7-1.8). Pada praktiknya, ketujuh
fungsi tersebut jarang berdiri sendiri. Mengapa? (skor 20)

2. “Klasifikasi ragam bahasa dapat dilihat dari segi pemakai atau penutur bahasa. Berdasarkan klasifikasi
tersebut, pemerolehan bahasa anak terbagi menjadi bahasa pertama dan kedua. Bahasa pertama
berasal dari bahasa daerah si anak lahir, sedangkan bahasa kedua berasal dari di mana anak belajar
bahasa Indonesia atau bahasa lain selain bahasa indonesianya.”

Dari paragraf di atas, setujukah anda dengan pernyataan tersebut? Tulis alasannya menggunakan
bahasamu sendiri! (Skor 20)

3. Jelaskan perbedaan “Belajar bahasa”, “Belajar melalui bahasa”, dan “Belajar tentang bahasa” dengan
bahasa yang mudah dimengerti! (Skor 10)

4. Jelaskan karakteristik proses pemerolehan bahasa dengan singkat! (skor 10)

5. Secara umum, ada tujuh teori pemerolehan bahasa. Jelaskan prinsip dasar dari 3 teori pemerolehan
bahasa yang anda kuasai dengan singkat! (Skor 15)

6. Dari beberapa metode pembelajaran bahasa Indonesia yang ada di BMP modul 4 halaman


3.11, manakah yang sesuai diterapkan pada siswa kelas 4 SD? Pilih salah satu saja. (Skor 15)

7. Di pembelajaran sekarang, Teknik ceramah sudah tidak dianjurkan digunakan terlalu sering pada
pembelajaran di kelas. Mengapa hal tersebut terjadi? (Skor 10)

Jawaban :

1.Karena menurut saya berdasarkan pembagian fungsi bahasa tersebut, perlu disadari bahwa ketujuh
fungsi bahasa tersebut saling mengisi, saling menunjang satu sama lain, bukan saling membedakan dan
jarang berdiri sendiri.

2. Saya sangat setuju karena dengan ragam Bahasa yang di peroleh anak ,bahwa Bahasa pertama berasal
dari bahasa daerah si anak lahir, Melalui bahasa khususnya bahasa pertama, seorang anak belajar untuk
menjadi anggota masyarakat. Dengan demikian bahasa ibu (bahasa pertama) menjadi salah satu sarana
bagi seorang anak untuk mengungkapkan perasaan, keinginan, pendirian, gagasan, harapan, dan
sebagainya.sedangkan bahasa kedua di peroleh dari anak belajar Bahasa Indonesia atau Bahasa selain
Bahasa Indonesia , anak dapat memperoleh Bahasa kedua dari lingkungan ,atau dari sekolah.

3.    Belajar Bahasa ,Kemampuan ini melibatkan dua hal,yaitu kemampuan untuk menyampaikan pesan,
baik secara lisan (melalui berbicara) maupun tertulis (melalui menulis), serta kemampuan memahami,
menafsirkan dan menerima pesan, baik yang disampaikan secara lisan (melalui kegiatan menyimak)
maupun tertulis (melalui kegiatan membaca).

 Belajar melalui  Bahasa Seseorang menggunakan bahasa untuk mempelajari pengetahuan, sikap,
keterampilan.

Belajar tentang Bahasa Seseorang mempelejari bahasa untuk mengetahui segala hal yang terdapat pada
suatu bahasa, seperti sejarah, sistem bahassa, kaidah berbahasa, dan produk bahasa seperti sastra.

4.  Pemerolehan bahasa biasanya merujuk pada pemerolehan bahasa pertama yang mengkaji
pemerolehan anak terhadap bahasa ibu mereka dan bukan pemerolehan bahasa kedua yang mengkaji
pemerolehan bahasa tambahan oleh anak-anak atau orang dewasa. Bahasa yang diperoleh bisa berupa
vokal seperti pada bahasa lisan atau manual seperti pada bahasa isyarat.

5. Nativisme, alasannya karena anak lahir dengan piranti bawaan dan segudang potensi bawaan untuk
memperoleh bahasa. Para nativist memiliki pernyataan dasar yaitu bahwa pemerolehan bahasa sudah
ditentukan dari bawaan, bahwa kita lahir dengan kapasitas genetic yang mempengaruhi kemampuan
kita memahami bahasa disekitar kita yang hasilnya adalah sebuah konstruksi system bahasa yang
tertanam dalam diri kita. Secara umum teori nativisme mengacu pada pendekatan yang menekankan
kemampuan ilmiah manusia untuk dapat berbicara.

Teori behaviorisme menyoroti aspek perilaku kebahasaan yang dapat diamati langsung dan hubungan
antara rangsangan (stimulus) dan reaksi (response). Perilaku bahasa yang efektif adalah membuat reaksi

yang tepat terhadap rangsangan. Reaksi ini akan menjadi suatu kebiasaan jika reaksi tersebut
dibenarkan. Dengan demikian, anak belajar bahasa pertamanya.

teori kognitivisme, yang paling utama harus dicapai adalah perkembangan kognitif, barulah
pengetahuan dapat keluar dalam bentuk keterampilan berbahasa. Dari lahir sampai 18 bulan, bahasa
dianggap belum ada. Anak hanya memahami dunia melalui indranya. Anak hanya mengenal benda yang
dilihat secara langsung.

6. Menurut saya yang paling tepat adalah Metode produktif yang diarahkan pada berbicara dan menulis.
Siswa harus banyak berbicara atau menuangkan gagasannya. Dengan menggunakan metode produktif
diharapkan siswa dapat menuangkan gagasan yang terdapat dalam pikirannya ke dalam keterampilan
berbicara dan menulis secara runtun. Semua gagasan yang  disampaikan dengan menggunakan bahasa
yang komunikatif. Yang dimaksud dengan komunikatif di sini adalah adanya respon dari lawan bicara.
Bila kita berbicara lawan bicara kita adalah pendengar, bila kita menulis lawan bicara kita adalah
pembaca.

7.Karena tekhnik ceramah sangat tidak efektif karena , siswa hanya mendapatkan teori dengan cara
mendengarkan saja.
 

Anda mungkin juga menyukai