Anda di halaman 1dari 2

Tugas 1 Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan tinggi

1.
1. Faktor keturunan hereditas Yaitu antara lain pada peristiwa idipathi, psikhosa, sakit gila,
neurosa, psikhosa sifilitika kegilaan disebabkan oleh penyakit sifilis, familial corneal
dystrophies, retinitis pigmentosa, dan sebagainya.
2. Faktor sebelum lahir
a. Disebabkan karena kekurangan gizi, infkesi, luka-luka, dan keracunan sewaktu bayi ada
dalam kandungan. Peristiwa tersebut pada umumnya menyebabkan kandungan jadi gugur
abortus.
b. Sewaktu bayi di dalam kandungan, ibu menderita penyakit, misalnya: kholera, sifilis,
thypus, dsb. sehingga ada pengaruh yang merusak pada janin. Bayi yang lahir mungkin akan
menderita toxemia, yaitu peristiwa keracunan darah sehingga terjadi abnormalitas pada
system syaraf serta menyebabkan kecacatan. 11
c. Terjadinya intoxication atau keracunan pada janin, karena sewaktu mengandung muda ia
terus menerus menelan obat-obat penenang yang beracun. Obat-obatan tersebut gagal atau
tidak bekerja secara efektif sehingga menyebabkan abnormalitas pertumbuhan bayi dalam
kandungan.
d. Ibu yang sedang mengandung mengalami psikosa jadi gila. Dapat juga karena ibu
mengalami shock hebat, atau dalam keadaan panik sangat ketakutan ketika dia mengandung.
Pada umumnya gangguan yang menimpa bayi yang akan lahir berupa kelemahan mental.
e. Ketika ibu sedang mengandung, perut atau kandungannya terkena pukulan hebat sehingga
mengenai bayinya. Mungkin kepala bayi dan bagian vital lainnya terkena pukulan keras,
sehingga jadi rusak dan cacat.
2. Menurut saya cukup efektif dan bagus ya karena adanya undang2 tersebut semua anak
meski memiliki kekurangan sejak lahir bisa mendapatkan pendidikan secara layak seperti
anak2 normal lain nya, saya sangat mendukung adanya undang2 tersebut
3. Agar potensi tinggi yang mereka miliki dapat tersalurkan dan memberi hasil yang baik
untuk ke depannya. Bahkan secara nasional,pemerintah telah mengisyaratkan
penyelenggaraan pendidikan khusus tersebut dalam sebuah undang-undang sistem pendidikan
nasional. 
4. strategi pembelajaran kolaboratif adalah card sort.  Strategi ini digunakan untuk
mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang obyek, atau mengulangi informasi. 
Strategi ini menguras banyak energi, sehingga tidak disarankan digunakan ketika siswa dalam
kondisi letih.  Prosedurnya adalah sebagai berikut:
1. Berilah siswa kartu indeks yang memberikan informasi atau contoh yang cocok
dengan satu atau lebih katagori.
2. Mintalah siswa untuk mencari temannya dan menemukan orang yang memiliki kartu
dengan katagori yang sama.
3. Biarkan siswa yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri kepada yang lainnya.
4. Selagi masing-masing katagori dipresentasikan, buatlah point dari pembelajaran
tersebut yang dirasakan penting.

5. a. Pembelajaran anak berbakat harus diwarnai dengan kecepatan dan tingkat kompleksitas
yang lebih sesuai dengan kemampuannya yang lebih tinggi dari anak normal.
b. Pembelajaran pada anak berbakat tidak saja mengembangkan kecerdasan intelektual
semata, tetapi pengembangan kecerdasan emosional juga patut mendapat perhatian.
c.Pembelajaran anak berbakat berorientasi pada modifikasi proses, isi/content, dan produk.

Anda mungkin juga menyukai